TOPENG MONYET: KESENIAN TRADISIONAL INDONESIA ATAU KEKEJAMAN TERHADAP HEWAN?

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jika menertibkan monyet sudah, ditunggu aksi Gubernur Jokowi untuk menertibkan yang haram-haram

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,

I. PENDAHULUAN. mengkhawatirkan. Dalam kurun waktu laju kerusakan hutan tercatat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

To protect animal welfare and public health and safety

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan. Indonesia. Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN

BAB I PENDAHULUAN. dan satwa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Menurut rilis terakhir dari

Dunia Binatang. Belajar Apa di Pelajaran 2?

PRODUKSI BARANG MEWAH DIBALIK PEMBUNUHAN HEWAN Oleh : Yerrico Kasworo* Naskah Diterima: 10 Juli 2017; Disetujui: 13 Juli 2017

ORANGUTAN PELIHARAAN DI KALIMANTAN BARAT, MASALAH DAN SOLUSINYA.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Siamang (Hylobates syndactylus) merupakan salah satu jenis primata penghuni

WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman hayati dianggap sangat penting untuk kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II.1 Sejarah Topeng Monyet di Indonesia

Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di Indonesia dan 24 spesies diantaranya endemik di Indonesia (Unggar,

BAB I PENDAHULUAN. daya alam non hayati/abiotik. Sumber daya alam hayati adalah unsur-unsur hayati

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai daya tarik wisata, seperti contoh wisata di Taman Nasional Way

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN RABIES DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA

BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU

BAB I PENDAHULUAN. sudah dinyatakan punah pada tahun 1996 dalam rapat Convention on

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, dan komunikan yaitu pembaca yang membaca buku tersebut.

PENJATUHAN HUKUMAN UNTUK PELAKU TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN HEWAN

STUDI ANALISIS MONYET EKOR PANJANG DAN KEARIFAN LOKAL DI WENDIT WATER PARK MALANG

BERITA NEGARA. KEMEN-LHK. Konservasi. Macan Tutul Jawa. Strategi dan Rencana Aksi. Tahun PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah mahluk sosial, artinya manusia selalu hidup

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

PERATURAN DAERAH KOTA PAGAR ALAM NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG PEMELIHARAAN HEWAN TERNAK BERKAKI EMPAT DALAM KOTA PAGAR ALAM

BAB I PENDAHULUAN. pasar narkoba terbesar di level Asean. Menurut United Nation Office on Drugs and

I. PENDAHULUAN. Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis, Raffles 1821) telah hidup berdampingan

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran

C. BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG SUB BIDANG URAIAN

C. BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG SUB BIDANG URAIAN

VIDEO: Kekejaman terhadap hewan yang mengerikan di pasarpasar ekstrem Indonesia di mana banyak anjing dan kucing dipukuli dan dibakar hidup-hidup.

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN

SAMBUTAN KEPALA BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 : PENDAHULUAN. Rabies merupakan suatu penyakit zoonosis yaitu penyakit hewan berdarah panas yang

Kekerasan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN... PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 2. Undang-Undang Nom

USAHA PETERNAKAN DAN PEMELIHARAAN TERNAK

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG LARANGAN PEMASUKAN HEWAN PENULAR RABIES KE WILAYAH PROVINSI PAPUA GUBERNUR PROVINSI PAPUA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Berikut beberapa penyebab kepunahan hewan dan tumbuhan: 1. Bencana Alam

DINAS KEHUTANAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN. Rabies merupakan penyakit menular akut yang dapat menyerang susunan

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN RABIES

hakikatnya adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang berkelanjutan sebagai pengamalan Pancasila;

Indonesia Panduan Relawan

KLIPING MEDIA CETAK KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT

BAB 1 PENDAHULUAN. dari aspek pariwisata, Kebun Binatang Ragunan belum memiliki kelas yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan secara legal bagi ilmu pengetahuan dan pengobatan, narkotika. banyak pula dipakai secara illegal atau disalahgunakan.

PENDAHULUAN. Perdagangan satwa liar mungkin terdengar asing bagi kita. Kita mungkin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tempat tinggal. Dalam 2-3 tahun terakhir ini, isu mengenai

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. ( 17/8/ % Spesies Primata Terancam Punah)

BAB I PENDAHULUAN. Kebun binatang (sering disingkat bonbin, dari kebon binatang) atau

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perlindungan Hukum Terhadap Animal Welfare. Oleh : Simplexius Asa Konsultan Hukum BAWA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN RABIES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Indonesian Continuers

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Rabies merupakan Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) Golongan II

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Hewan peliharaan di Jakarta meningkat seiring dengan meningkatnya penduduk.

I. PENDAHULUAN. Satwa liar merupakan salah satu sumber daya alam hayati yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembicaraan mengenai kemacetan sudah ada sejak lama. Bagi masyarakat

NOTA PEMBELAAN. BASUKI TJAHAJA PURNAMA TERHADAP TUNTUTAN PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA PIDANA No. 1537/Pid.B/2016/PN.JKT.UTR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I. Pendahuluan. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. dan fauna yang tersebar diberbagai wilayah di DIY. Banyak tempat tempat

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor : 479 /Kpts-11/1998 TENTANG

SMP NEGERI 3 MENGGALA

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakomodasi kesehatan seksual, setiap negara diharuskan untuk

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Vonis Ahok, kampanye anti-cina, dan trauma 98

Transkripsi:

TOPENG MONYET: KESENIAN TRADISIONAL INDONESIA ATAU KEKEJAMAN TERHADAP HEWAN? - Perjalanan Menuju Jakarta Bebas Topeng Monyet - Anton Lucanus 1 1The University of Western Australia Kalau dibesarkan di Indonesia, Anda pasti teringat pertunjukan topeng monyet dengan senyum di wajah serta pikiran ceria di kepala. Topeng monyet merupakan sebuah kesenian tradisional di Indonesia, di mana seorang pawang melatih monyet jenis Macaca Fascicularis untuk melakukan berbagai aktivitas yang meniru tingkah laku manusia. Misalnya, monyet itu mengenakan pakaian manusia, berdansa, mengemudi sepeda, dan yang paling mengherankan, merokok kretek. Monyetnya diikat dengan rantai dileher, dan tangan pawang monyet bermain gendang atau gamelan, sambil tangan yang lain memegang tali pengikat monyet. Para penonton melihat miniatur sirkus ini sebagai hal yang lucu dan tertawa sambil menyodorkan selembar rupiah yang diminta- minta oleh monyet. Tetapi ada satu hal yang tidak mereka ketahui, yaitu proses penyiksaan yang terjadi sebelum kera tersebut menjadi bintang pertunjukan topeng monyet. Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengupas kisah nyata di balik topeng monyet, dan memahami perasaan orang Indonesia terhadap kekejaman hewan ini serta upaya yang dilakukan untuk mengatasinya. Data diperoleh melalui wawancara dengan orang Indonesia dan tinjauan pustaka, termasuk artikel dari koran dan penelitian dari LSM dan organisasi lain. Menurut riset dari International Institute for Asian Studies di Ohio University, atraksi akrobatik ini ternyata sudah ada pada abad ke- 19 di India, dan tersebar ke pulau Jawa pada awal 1890- an 1. Sejak dahulu sudah sangat dikenal di Indonesia, terutama di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Di Jakarta dikenal dengan nama topeng monyet, di Jawa Tengah sebagai ledhek kethek, dan Jawa Timur sebagai tandak bedes 2. Sang pawang dan monyetnya berjalan berkeliling berhari- hari dan melakukan pertunjukan di pedesaan dan kampung di seluruh barat Indonesia. Dewasa ini, topeng monyet menghibur anak- anak dan penonton lain di kota- kota besar seperti Jakarta, Cirebon, dan tempat lainnya di Jawa. Sebelum pelatihan monyet, kera itu ditangkap di hutan Sumatera saat masih berusia 2.5-3 tahun. Dari sinilah muncul kontroversi dan aksi protes ketidaksenangan dari para aktivis peduli hewan. Alasannya, dalam proses penangkapan, pemburu gelap menembaki induk monyet, lalu mengambil bayi mereka 3. Kemudian, di pasar- pasar hewan, mereka dijual secara bebas. Tetapi yang paling mengerikan adalah proses penyiksaan terhadap hewan jenis primata ini. Saat proses pelatihan, mereka disiksa, dicekik dan dicambuk selama tiga bulan 4. Mereka juga dirantai, digantung terbalik dan menderita kelaparan sampai mematuhi pawangnya serta dapat dilatih untuk melakukan gerakan tertentu 5. Apalagi, bila salah satu monyet mati akibat kekerasaan tersebut, pawangnya mempunyai

monyet cadangan. Menurut seorang pawang yang tinggal di Jakarta, kalau mati ya tinggal beli monyet yang baru terus dididik lagi. Saya masih ada kok monyet cadangan 6. Tidak ada kekhawatiran terhadap kesehatan monyet yang menyediakan sumber nafkah untuk pemiliknya. Dari ketidakpedulian ini muncul organisasi seperti Jakarta Animal Aid Network (JAAN) yang berjuang untuk melawan kekejaman terhadap hewan di Jakarta. Di samping exploitasi hewan tersebut, ancaman bahaya untuk para penonton topeng monyet juga mengakibat kontroversi antara masyarakat umum. Dengan kuku dan gigi yang tajam, kera topeng monyet bisa mencakar atau menggigit penonton. Selain luka fisik, orang yang tergiggit dapat terkena penyakit menular. Menurut penelitian dari Pusat Penelitian Primata di University of Washington 7, sekitar setengah dari kera- kera di Jakarta membawa simian foamy virus (SFV). Untunglah, SFV adalah retrovirus khusus untuk primata dan tidak bisa ditularkan kepada manusia. Tetapi sekitar 15 persen dari monyet- monyet ini juga terkena virus yang bisa menular ke manusia, yakni rabies, simian retrovirus (SRV), dan tuberkulosis yang bisa berakibat fatal. Tidak dapat disangkal bahwa bahaya dan exploitasi hewan tersebut adalah masalah penting yang mendasari gerakan aktivis hewan. Meskipun begitu, hingga tahun 2013 tidak ada hukum yang melarang pementasan topeng monyet di jalan- jalan Indonesia. Dari 2009-2012, jumlah topeng monyet terus bertambah hingga ada sebanyak 350 kera yang dipaksa menari di jalanan sekitar Jakarta 8. Sebanyak 50 ekor dari kera tersebut berhasil disita oleh JAAN dan dilepaskan ke hutan, namun jumlah topeng monyet yang tersisa masih banyak. Monyet ekor panjang diakui sebagai aset negara berupa satwa liar yang berpotensi akan menjadi punah 9, tetapi mereka tidak dilindungi dan undang- undang yang sudah ada tidak pernah diterapkan. Namun, kecaman dari kalangan seperti JAAN menekan pemerintah agar memikirkan undang- undang baru. Lagi pula, topeng monyet tersebut mulai mengganggu ketertiban umum dan memperburuk masalah macet, karena banyak yang melakukan pementasan di tempat umum seperti lampu merah. Karena itu, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengakui bahwa monyet- monyet yang telah disalahgunakan sudah menjadi isu internasional 10. Pada bulan Oktober 2013, dia mengimplentasikan undang- undang baru yang melarang permainan topeng monyet di jalanan ibukota dalam kampanye Jakarta Bebas Topeng Monyet 2014 11. Menurut hukum baru ini, pawang yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan karena penganiayaan hewan (Pasal 302 KUHP 12 ). Mulai tahun ini, topeng monyet dirazia dan polisi berupaya untuk menyita semua topeng monyet yang ada di Jakarta dari tangan pelatih dan dipindah ke Taman Margasatwa Ragunan untuk dipelihara. Undang- undang Jokowi sudah dilaksanakan. Pada tahun 2012 saya sendiri mengunjungi Jakarta, dan sering melihat topeng monyet yang menyebabkan macet di Jalan Sudirman. Tetapi pada tahun ini, tidak ada lagi topeng monyet yang saya lihat. Namun, di samping itu langkah positif ini masih ada kecaman. Mula- mula, tukang topeng monyet akan diberi pembinaan sebanyak sejuta rupiah per monyet yang disita sebagai uang ganti rugi 13. Kebijakan ini mendapatkan kritikan karena ada banyak masalah yang dianggap lebih penting di Jakarta, misalnya anak jalanan, banjir, dan macet. Apalagi, banyak pawang monyet terkena penggangguran karena monyetnya disita. Pawang topeng monyet tersebut berkata bahwa mereka memilih profesi ini karena sulitnya lapangan pekerjaan, mahalnya biaya pendidikan dan berbagai masalah sosial lainnya 14.

Di sisi lain, terdapat isu budaya. Topeng monyet dianggap sebagai salah satu seni budaya yang harus tetap di Indonesia. Banyak orang Indonesia mengeskpresikan pendapat mereka terhadap soal ini melalui media sosial. Ini tetap menjadi kebangaan bangsa Indonesia 15 ujar Edelwis dari Yahoo Indonesia. Tetapi menurut saya, kesenian tradisional ini sebetulnya berawal di India. Oleh karena itu, ini bukan budaya tradisional Indonesia, dan sikap Edelwis tidak pantas digunakan sebagai alasan untuk melawan langkah Jokowi. Untuk mengupas tanggapan dari orang Indonesia asli, tiga wawancara dilakukan dengan warga Jawa yang sejak kecil mengalami pertunjukan topeng monyet. Yang pertama adalah Ario (23), warga Surabaya yang dari kecil itu suka banget dengan Monyet. Tetapi kegemaran dia sangat berbeda dengan perasaan Wawan (28), pekerja sosial di Jakarta yang tinggal dekat Taman Margasatwa Ragunan (tempat tinggal monyet yang diselamatkan). Topeng monyet itu kejam dan saya tidak mau mendukung kegiatan ini dengan menontonnya tuturnya. Perasaan serupa dirasakan oleh Ines (18), yang pada masa kecilnya sering melewati topeng monyet di Yogyakarta, dan tidak suka dengan keadaan tubuh kera yang disakiti oleh pelatihnya. Tetapi yang tetap di antara tiga orang Jawa ini adalah tanggapan positifnya terhadap langkah Jokowi pada tahun ini, misalnya Ines yang berpendapat bahwa langkah yang dijalankan Jokowi pada pemerintahannya sudah tepat. Dua isu yang menarik muncul dari wawancara ini. Yang pertama, Wawan berharap pemerintah daerah lainnya harus mengikuti apa yang sudah dilakukan Jakarta. Kampanye Jokowi hanya memperbaiki keadaan di Jakarta. Masih ada masalah monyet di kota- kota lain yang menderita kekejaman atau menyebar penyakit menular. Tetapi di kota lainnya yang populasinya tidak sebesar Jakarta, monyet- monyet tersebut tidak mengganggu ketertiban umum. Oleh karena itu, penghapusan topeng monyet tidak menjadi prioritas utama. Apalagi, penghapusan topeng monyet di Jakarta saja telah menyebabkan pelatih monyet untuk pindah ke kota lain. Karena pelarangan topeng monyet hanya berlaku di Jakarta, pemilik satu topeng monyet mengaku akan pindah ke daerah lain seperti Bogor, Bekasi, atau Depok untuk meneruskan mata pencahariannya 16. Oleh karena ini, saya berpendapat bahwa isu ancaman bahaya dan hak- hak binatang jauh lebih penting daripada keterbitan umum, dan undang- undang tersebut seharusnya dilaksanakan di kota lain maupun Jakarta. Hal yang menarik pula, menurut Ario, topeng monyet itu bukan kekejaman terhadap hewan selama pawang monyetnya memperlakukan peliharaan mereka dengan baik. Pasti ada tukang topeng monyet yang memperlakukan monyetnya dengan baik. Jika ada sebuah sistem yang baik untuk hiburan ini, mungkin topeng monyet akan diapresiasi dan diterima dengan baik oleh masyarakat. Sistem tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti edukasi pelatihan yang baik, adanya organisasi resmi yang mengatur pawangnya atau kampanye yang merubah sikap pelatih monyet dalam menjalankan hiburan tradisional ini. Selain dari itu, tukang topeng monyet yang terkena pengangguran perlu bentuk ganti rugi yang lebih dari uang. Walaupun peraturan baru berhasil baik untuk monyet, tindakan itu merusak mata pencaharian pemiliknya. Dampak negatif ini dialami salah satu seorang pawang yang mengaku saya tidak mengenyam bangku sekolah. Ini satu- satunya keahlian yang saya miliki untuk mendapatkan uang 10. Karena latar belakangnya yang kurang mampu, mereka perlu diberi sosialisasi dan harus ditawarkan pelatihan untuk menjalani profesi baru.

Nampaknya, selalu ada pro dan kontra yang mengiringi pelarangan topeng monyet ini. Tingkat sosialisasi yang diberikan kepada pawang monyet harus memenuhi keperluannya untuk pencaharian baru. Mudah- mudahan mereka bisa mencari kehidupan dan kesenian baru yang diapresiasi. Mudah- mudahan hal ini menjadi stimulus untuk penumpasan kekejaman hewan di seluruh Indonesia. Dan mudah- mudahan monyet yang disalahgunakan akan bisa dilepaskan ke hutan setelah rehabilitasi di kebun binatang Ragunan. Sayangnya, di samping ini adalah fakta yang tidak bisa disangkal topeng monyet akan menjadi sekedar cerita buat anak dan cucu kita. Daftar Pustaka 1. Cohen MI. The Komedie Stamboel: Popular Theater in Colonial Indonesia, 1891-1903. Athens, OH: Ohio University Press, 2006. 2. Cohen MI. Multiculturalism and performance in colonial Cirebon. In: Nas PJM, editor. The Indonesian town revisited. Berlin: LIT Verlag; 2002. 3. Kumalawati LT. Komunikasi nonverbal pelatih monyet: studi deskriptif komunikasi nonverbal pelatih monyet dalam atraksi topeng monyet untuk menarik perhatian masyarakat di kota Bandung. [dissertation on the Internet]. [Bandung (Indonesia)]: Universitas Komputer Indonesia; 2013. [cited 2014 May 17]. Available from: http://elib.unikom.ac.id 4. Khalid I, Triyoga H. Penyiksaan topeng monyet, dari dipukuli hingga digantung. detiknews [newspaper on the Internet]. 2013 Oct 25 [cited 2014 May 15]. Available from: http://news.detik.com/read/2013/10/25/134706/2395530/10/penyiksaan- topeng- monyet- dari- dipukuli- hingga- digantung 5. Misery of Indonesia's monkeys: chained macaques forced to dress up in doll costumes and ride scooters for tourists. Daily Mail UK [newspaper on the Internet]. 2012 May 17 [cited 2014 May 15]. Available from: http://www.dailymail.co.uk/news/article- 2145325/Misery- Indonesias- monkeys- Chained- macaques- forced- dress- doll- costumes- ride- scooters- money.html 6. Galeri Liga Indonesia. Obrolan seorang anak kepada pawang topeng monyet saat pertunjukan hiburan rakyat jelata topeng monyet. [Facebook post]. 2013 Jan 6 [cited 2014 May 19]. Available from: https://www.facebook.com/gligina/posts/321859454587088 7. Schillaci MA, Jones- Engel L, Engel GA, Paramastri Y, Iskandar E, Wilson B, et al. Prevalence of enzootic simian viruses among urban performance monkeys in Indonesia. Trop Med Int Health. 2005;10(12):1305-14. 8. Bersihkan monyet dari Jakarta, Jokowi dapat dukungan. Sindo News [newspaper on the Internet]. 2013 Oct 22 [cited 2014 May 17]. Available from: http://metro.sindonews.com/read/2013/10/22/31/796937/bersihkan- monyet- dari- jakarta- jokowi- dapat- dukungan

9. Article II: fundamental principles. Convention on international trade in endangered species of wild fauna and flora. 1973 Mar 3; Washington, D.C. 10. Jakarta bebas topeng monyet 2014. Deutsche Welle [newspaper on the Internet]. 2013 Oct 26 [cited 2014 May 17]. Available from: http://www.dw.de/jakarta- bebas- topeng- monyet- 2014/a- 17182691 11. Aziza KS. Jokowi larang topeng monyet, monyetnya dibeli dan dipelihara di Ragunan. Kompas [newspaper on the Internet]. 2013 Oct 18 [cited 2014 May 15]. Available from: http://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/18/2255505/jokowi.larang.topeng.monyet.monyet nya.dibeli.dan.dipelihara.di.ragunan%2010 12. Pasal 302 penyiksaan terhadap hewan. In: Kitab undang- undang hukum pidana. Yogyakarta: Pustaka Yustisia; 2007. 13. Desyani A. Topeng monyet dirazia, pawang diberi Rp 1 juta. Tempo [newspaper on the Internet]. 2013 Oct 22 [cited 2014 May 17]. Available from: http://www.tempo.co/read/news/2013/10/22/214523693/topeng- Monyet- Dirazia- Pawang- Diberi- Rp- 1- Juta 14. Kusuma A. Kampanye anti kekerasan terhadap monyet bagai para pawang dan pelatih topeng monyet. [dissertation on the Internet]. [Bandung (Indonesia)]: Universitas Komputer Indonesia; 2012. [cited 2014 May 15]. Available from: http://elib.unikom.ac.id 15. Apakah topeng monyet termasuk seni budaya Indonesia? [Yahoo answers post]. 2007 May 14 [cited 2014 May 16]. Available from: https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20071214110216aaf6eky 16. Terlalu kecil, pawang monyet tolak ganti rugi rp 1 juta. CiriCara [newspaper on the Internet]. 2013 Oct 24 [cited 2014 May 17]. Available from: http://ciricara.com/2013/10/24/terlalu- kecil- pawang- monyet- tolak- ganti- rugi- rp- 1- juta/