TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Analisis pertumbuhan tanaman akan dilakukan

dokumen-dokumen yang mirip
TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian

III. TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

III.TATA CARA PENELITIAN

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Lahan Percobaan, di daerah Ketep, kecamatan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Cara Menanam Cabe di Polybag

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

A. Waktu dan tempat penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Metode Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan dan laboratorium Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

Tata Cara penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Tanah, Laboratorium

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

BAB IV. METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. dilaksanakan pada bulan Januari 2017 sampai bulan Mei B. Bahan dan Alat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

Transkripsi:

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dan pengamatan pertumbuhan tanaman tomat telah dilaksanakan di lahan percobaan, Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Analisis pertumbuhan tanaman akan dilakukan di Laboratorium Penelitian, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari Juli 2016. B. Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lahan terpapar erupsi merapi tahun 2010, sekam, daun gamal (gliricidae), biji tomat, Urea, SP-36, KCl, daun randu, kayu bakar. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca analitik, oven, gelas ukur, cangkul, jangka sorong, meteran, ember, drum, pipa peralon (alat press briket) diameter ¾ inchi (26 mm), martil, mortar, kayu penyodok, saringan (ayakan), nampan, karung, golok, alat tulis. C. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode percobaan lapangan dengan rancangan perlakuan faktor tunggal yang disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap (RAKL). Faktor yang diujikan yaitu dosis briket 25% kompos gamal (gliricidae) dan 75% arang sekam, dengan 5 macam dosis yaitu: 19

20 A : Dosis briket(kompos gliricidae 25% + arang sekam 75%) 10 ton / Hektar B : Dosis briket(kompos gliricidae 25% + arang sekam 75%) 15 ton / Hektar C : Dosis briket(kompos gliricidae 25% + arang sekam 75%) 20 ton / Hektar D : Dosis briket (kompos gliricidae 25% + arang sekam 75%) 25 ton / Hektar E : Dosis briket (kompos gliricidae 25% + arang sekam 75%) 30 ton / Hektar Pada penelitian ini terdapat 5 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga didapatkan 15 unit tanaman. Setiap ulangan terdiri atas 16 tanamandengan 3 tanaman sebagai tanaman sampel. D. Cara Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap sebagai berikut: 1. Pembuatan Kompos Gamal (gliricidae) Pembuatan kompos daun gliricidae dilakukan dengan mempersiapkan daun gamal (gliricidae) sebanyak 60 kg kemudian dicincang sampai halus dengan menggunakan pisau atau parang. Daun gamal (gliricidae) yang sudah dicacah kemudian dimasukan kedalam ember plastik dan ditambahkan 1.000 ml aktivator EM4, gula merah dan dedak secukupnya. Bahan-bahan tersebut kemudian diaduk sampai homogen hingga kandungan air 30-40% (kandungan air yang diinginkan diuji dengan tidak menetesnya air bila bahan digenggam dan merekah bila genggaman dilepaskan). Selanjutnya bahan dimasukan kedalam karung plastik/bagor dan diikat. Selama proses pengomposan diusahakan suhu diatur pada kisaran 60-65ºC, maka kompos akan memiliki proses yang

21 sempurna(agromedia, 2007). Anang, M.F. (2010) mengatakan bahwa laju pengomposan akan menurun pada suhu diatas 70ºC, dan optimal pada suhu antara 40-50ºC. Pengadukan dilakukan sekali dalam jangka waktu 3 hari untuk mengeluarkan gas ataupun mengatur suhu pengomposan. 2. Pembuatan Briket a. Pembuatan arang sekam (Karbonasi) Proses pengarangan/karbonisasi arang sekam yaitu: 1) Bahan dan alat yang diperlukan dipersiapkan terlebih dahulu (sekam sebanyak 200 kg, korek api, air, ember, dan drum bekas). 2) Sekam dimasukkan ke dalam drum kemudian dibakar. Ketika api terlihat membesar maka sekam ditambahkan kedalam drum hingga yang terlihat hanya asap yang keluar, bila sekam kering kelihatan sudah terbakar semua, drum langsung ditutup. 3) Arang sekam yang sudah jadi didinginkan sampai sekitar 45 menit kemudian dikeluarkan dan dipisahkan antara yang terbakar dengan yang tidak dan yang menjadi abu. Sekam yang diambil hanya yang menjadi arang. 4) Kemudian arang ditumbuk menggunakan mortar hingga halus. Setelah itu, arang sekam diayak menggunakan ayakan. b. Pembuatan briket Proses pembuatan briket gliricidae-arang sekam, yaitu: 1) Siapkan bubuk arang sekam seberat 90 kg, kompos gamal (gliricidae) 30 kg, daun randu 12 kg (sebagai perekat). (Lampiran 1)

22 2) Ketiga bahan tersebut dicampur menjadi satu dengan daun randu sebagai perekat sebesar 10% dari total kebutuhan briket yaitu 120 kg, yang sebelumnya telah dihaluskan menggunakan alat penumbuk agar getah dalam daun dapat keluar secara maksimal. 3) Adonan yang sudah jadi dikeluarkan dan dilakukan pencetakan briket dengan cara memasukkan adonan ke dalam pipa paralon berdiameter ¾ inchi (26 mm) kemudian adonan ditekan menggunakan martil sampai dengan adonan menjadi padat. 4) Setelah itu keluarkan briket dari cetakan menggunakan kayu penyodok dan dilakukan pemotongan menggunakan golok sehingga briket yang terbentuk dengan lebar ± 5 cm dan briket siap dilakukan pengeringan. Pengeringan dengan menjemurnya di bawah sinar matahari sampai briket tersebut kering. 5) Briket yang sudah kering, siap untuk di aplikasikan di lahan. 3. Pengaplikasian Briket Pada Budidaya Tomat a. Persiapan lahan Persiapan lahan berupa pencarian lahan yang terpapar erupsi merapi tahun 2010, selain itu lahan tersebut harus belum pernah digunakan untuk kegiatan budidaya hal tersebut untuk menjaga kandungan dampak dari abu vulkanik yang terpapar di lahan. Setelah mendapatkan lahan yang sesuai dilakukan penggemburan tanah, selanjutnya pembuatan bedengan dan pembuatan lubang tanam. Bedengan yang dibuat yaitu dengan lebar 30 cm dengan jarak tanam 50 cm (Lampiran 3). Selanjutnya dilakukan pelabelan dalam setiap

23 perlakuan dan kemudian diinkubasi selama 1 minggu. Selama proses inkubasi berjalan, dilakukan penyiraman, hal tersebut untuk menjaga kapasitas lapang dari tanah tersebut. Selama proses inkubasi berlangsung dapat dilakukan penimbangan pupuk Urea, SP36, KCl sesuai dengam dosis yang sudah ditentukan (Lampiran 2). Setelah media tersebut diinkubasi maka dapat dilakukan pengaplikasian briket gliricidae-arang sekam sesuai dengan dosis perlakuan yang sudah di tentukan kemudian dapat dilanjut penanaman. Setelah dilakukan penanaman selang waktu beberapa hari dapat dilakukan pemupukan susulan sesuai dengan dosis yang sudah ditentukan (lampiran 2). b. Persiapan benih tanaman Benih yang digunakan yaitu benih tomat dengan varietas Tymoti F1. Dalam proses persiapan benih, benih yang di peroleh dari toko pertanian yang sudah melalui uji verifikasi dari perusahaan ternama. benih kemudian dilakukan persemaian di dalam media tanah + kompos dengan perbandingan 1 : 1. Pada proses persemaian bagian atap ditutup dengan menggunakan screen/ kasa/ plastic transparan. Hal tersebut untuk menghindari dari serangan OPT. setelah berumur 7-8 hari, bibit dipindahkan kedalam pot plastik yang sudah diisi dengan tanah + pupuk kandang dan dilakukan penyiraman. Benih dapat di katakan siap tanam apabila umur bibit tomat sudah mencapai 2 minggu.

24 c. Penanaman Penanaman dilakukan setelah bibit berumur 2 minggu. Bibit ditanam dengan cara melepaskan pot plastik kemudian bibit tomat di tanam beserta tanah dari pot plastik tersebut. d. Pemupukan Pemupukan dilakukan melalui 2 tahapan. Tahap pertama diaplikasikan bersamaan dengan aplikasi briket dengan jumlah yaitu Urea 2,19 gram/tanaman, SP36 2,65 gram/tanaman dan KCl 1,7 gram/tanaman. Tahap kedua diaplikasikanpada umur 4 minggu setelah tanam. Jumlah yang diberikan yaitu Urea 4,38 gram/tanaman, SP36 5,30 gram/tanaman dan KCl 3,3 gram/tanaman. Cara pemberian pupuk yaitu dengan cara dilubangi atau ditugal sedalam 10 cm di bagian kiri dan kanan tanaman tomat atau yang lebih dikenal dengan cara dibenamkan dalam tanah (placement). e. Pemeliharaan Pemeliharaan yang perlu dilakukan antara lain: penyiraman, penyulaman, pengendalian gulma, perompesan tunas tunas liar dan pemberian ajir atau turus. Penyiramandilakukan setiap hari sampai tanaman tomat tumbuh normal, kemudian diulang sesuai kebutuhan. Penyulaman dilakukan terhadap tanaman yang sakit atau mati sampai tanaman berumur 2 minggu. Pengendalian gulma dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah dan pemberian pupuk susulan. Perompesan tunas liar dilakukan pada tunas tunas air, yaitu tunas tunas tidak produktif atau tidak menghasilkan bunga dan buah. Kegiatan ini dilakukan beberapa kali, sehingga dalam satu pohon hanya

25 tertinggal satu sampai tiga cabang utama saja. Tanaman perlu diberi ajir untuk menopang tanaman agar tidak roboh. Ajir dapat dibuat dari bambu dengan panjang 1 1,5 m. Tanaman tomat diikatkan pada ajir tersebut secara longgar, sehingga tanaman tersebut cukup leluasa berkembang a. Pengendalian Hama dan Penyakit OPT (organisme pengganggu tanaman) pada tanaman tomat terdiri dari hama dan penyakit. Hama yang menyerang tanaman tomat antara lain ulat tanah, ulat grayak, ulat buah, kutu daun, kutu kebul, lalat buah dan nematoda. Pengendalian hama yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan insektisida dengan bahan aktif yaitu : karbofuran, sipermetrin, deltametrin, metomil, abamektrin dan profenofos. Adapun dosis dan cara penggunaan insektisida tersebut dalam pengendalian hama diatas dapat menggunakan dosis dan cara penggunaan sesuai dengan apa yang sudah di anjurkan pada label produk insektisida. Penyakit yang menyerang tanaman tomat dapat di sebabkan karena bakteri dan jamur. Bakteri yang dapat menyerang tanaman tomat di antaranya : Pseudomonas sp, Xanthomonas vesicatoria dan Erwinia carotovora. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan menggunakan bakterisida dengan kandungan senyawanya adalah kasugamisin,streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, dll. Dosis dan cara penggunaanya dapat mengikuti sesuai dengan anjuran yang telah ditentukan. Sedangkan untuk jamur yang biasanya menyerang tomat diantaranya : Fusarium oxysporum, Phytopthora infestans dan Septoria lycopersici. Adapun pengendaliannya dapat

26 menggunakan fungisida dengan bahan aktif benomil, metalaksil, propamokarb hidrokloroda, metil tiofanat, dll. Dosis dan cara penggunaannya dapat mengikuti sesuai anjuran yang telah ditentukan. b. Panen Panen pertama buah tomat dilakukan pada umur 2 3 bulan setelah tanam (tergantung varietas dan kondisi tanaman). Panen dapat dilakukan antara 10 15 kali pemetikan buah dengan selang 2 3 hari sekali. Buah yang siap dipanen adalah yang sudah matang 30%. Total buah tomat yang dapat dipanen dari satu tanaman yang baik dapat mencapai 1 2 kg. Untuk pengangkutan ke tempat yang agak jauh, buah tomat dapat dikemas dalam peti peti kayu, tiap-tiap peti berisi kurang lebih 30 kg buah tomat. Setelah panen selesai batang dan akar dari tanaman tomat diambil untuk dilakukan analisis. E. Parameter yang Diamati 1. Tinggi Tanaman (cm) Pengukuran dilakukan dengan menggunakan mistar, mulai dari pangkal batang yang sudah diberi tanda sebelumnya (±1cm di atas media) hingga titik tumbuh pucuk apikal. Pengukuran tinggi tanaman dimulai dari 1 minggu setelah tanam, kemudian dilakukan pengukuran kembali setiap 1 minggu hingga panen. 2. Diameter Batang (cm) Pengukuran diameter tanaman dilakukan dengan menggunakan jangka sorong, diameter batang diukur pada pangkal batang yang telah ditandai dengan tinggi 3 cm

27 dari permukaan tanah. Pengukuran diameter batang di lakukan 1 minggu setelah tanam dan dilakukan pengukuran diameter setiap 1 minggu hingga panen. 3. Jumlah Daun (helai) Penghitungan jumlah daun dilakukan dengan cara dihitung dari umur 1 minggu setelah tanam. Penghitungan dilakukan setelah tanaman berumur 1 minggu dan dilakukan penghitungan kembali setiap 1 minggu hingga panen. 4. Bobot Buah Tomat (gram) Perhitungan bobot dilakukan setelah buah tomat mencapai titik kematangan dengan kriteria setengah dari bagian buahnya sudah berwarna kuning kemerahan (fasesemburat/breaker). Penghitungan bobot ini dilakukan dengan cara memetik buah tomat beserta tangkainya. Buah tomat yang telah dipanen, ditimbang bobotnya pertanaman menggunakan neraca analitik. Bobot buah ditimbang setelah pemanenan hingga 5 kali. 5. Jumlah Buah(butiran) Perhitungan jumlah buah dilakukan setelah buah tomat mencapai titik kematangan dengan kriteria setengah dari bagian buahnya sudah berwarna kuning kemerahan (fasesemburat/breaker) atau 30% kekuningan. Penghitungan jumlah buah ini dilakukan dengan cara memetik buah tomat beserta tangkainya. Buah tomat yang telah dipanen, dihitung jumlah buahnya kemudian dilakukan rata-rata dan perbandingan.

28 6. Berat Basah dan Kering tanaman (gram) Dalam menimbang berat basah tanaman dapat diperoleh setelah pemanenan. Bagian batang dan akar daun dilakukan pemisahan, kemudian dilakukan penimbangan berat segar. Sedangkan untuk memperoleh berat kering dapat dilakukan pembungkusan dengan aluminium foil dan dikeringkan selama 24 jam dengan suhu 85 o C hingga didapatkan berat yang konstan. F. Analisis Data Analisis data hasil pengamatan dilakukan dengan Sidik Ragam (Analysis Of Variance) yang disajikan dalam bentuk tabel anova dengan taraf nyata 5 %. Apabila diperoleh pengaruh beda nyata antar perlakuan yang dicobakan maka dilanjutkan Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD) dengan taraf nyata 5%.