BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI MAHASISWA IPS TERHADAP PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN PENDIDIKAN IPS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RINGKASAN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Suharsimi Arikunto (2010: 3)

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berjumlah 88 orang. Responden diambil sebanyak 20 orang dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu Penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62).

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Brawijaya, dan Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang yang

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya metode-metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau. baru dan menaikan tingkat ilmu serta teknologi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dirumuskan, maka jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif yang artinya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta se-kabupaten. Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan Survei. Metode deskriptif menurut Moch. Nazir

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Singarimbun (1989: 3) penelitian survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang persepsi mahasiswa pendidikan IPS terhadap pembelajaran kewirausahaan. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian kuantitatif ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial UNY, dengan alamat Karang Malang, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dapat terlaksana pada bulan November 2013 dan bulan Febuari 2014. C. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010:3). Bedasarkan pengertian variabel menurut Suharsimi Arikunto, maka dalam penelitian ini terdapat satu variabel 24

25 yaitu persepsi. Persepsi yang diteliti adalah persepsi mahasiswa IPS terhadap pembelajaran kewirausahaan. D. Devinisi Operasional Variabel Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan variabel, maka perlu dilakukan pembatasan pengertian dan penjelasan mengenai variabel penelitian yang akan dilakukan yaitu persepsi terhadap pembelajaran kewirausahaan. Persepsi terhadap pembelajaran kewirausahaan yaitu proses untuk menerjemahkan segala informasi yang didapat lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, dan perasaan terhadap pembelajaran kewirausahaan yang dilakukan secara teori maupun praktik. 1. Pembelajaran Kewirausahaan secara Teori Pembelajaran kewirausahaan secara teori merupakan proses perubahan perilaku individu sebagai hasil interaksi mahasiswa dengan pendidik melalui penyampaian ilmu pengetahuan tentang menjalankan peluang usaha, berani mengambil resiko, berkemampuan manajemen, melakukan kreativitas, melakukan inovasi dan penciptaan lingkungan belajar untuk membentuk semangat, perilaku, serta kemampuan yang dimiliki seorang wirausaha. 2. Pembelajaran Kewirausahaan secara Praktik Pembelajaran kewirausahaan secara praktik adalah kegiatan pembelajaran secara nyata yang menggunakan kemampuan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan secara bersama-sama di luar lingkungan tempat belajar

26 guna membentuk karakter yang dimiliki seorang wirausaha dalam menjalankan peluang usaha dengan berani mengambil resiko, berkemampuan manajemen, melakukan kreativitas dan inovasi. E. Populasi dan sampel Menurut Nanang Martono (2010: 66) menyatakan bahwa Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa IPS UNY yang telah menempuh pembelajaran kewirausahaan secara teori dan praktik (praktik bisnis kelompok dan praktik EEC Mart). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan IPS FIS UNY angkatan 2011, dan 2012 yang berjumlah 176 mahasiswa. Tabel 1. Populasi Penelitian No Angkatan Jumlah Mahasiswa 1. 2011 84 2. 2012 92 Total Populasi Penelitian 176 Nanang Martono (2010: 66) menyatakan bahwa Sampel penelitian adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. simple random sampling adalah cara pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Cara

27 demikian dilakukan karena anggota populasinya bersifat homogen (sugiyono, 2005: 93). Berdasarkan tabel acuan pengambilan sampel Isaac dan Michael, pada taraf kesalahan 10% dari jumlah populasi mahasiswa pendidikan IPS angkatan 2011 dan 2012, dapat diambil sampel sebanyak 108 mahasiswa dengan distribusi pengambilan sampel sebagai berikut: Tabel 2. Distribusi Pengambilan Sampel No Angkatan Jumlah Sampel 1. 2011 50 2. 2012 58 Total Sampel Penelitian 108 F. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah: a. Kuesioner (Angket) Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2010: 194). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dan angket terbuka. Angket tertutup dipilih karena memiliki keuntungan yaitu hasilnya mudah diolah dan diskor, bahkan mudah diolah dengan komputer. Selain itu responden mudah dalam menjawab tanpa harus menulis jawaban yang panjang, sehingga pengisian angket tidak menyita banyak waktu.

28 Sedangkan angket terbuka digunakan untuk memberikan keleluasaan pada responden untuk memberikan jawaban, dan sebagai tambahan data pada hasil penelitian nantinya. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran kewirausahaan secara teori dan praktik dalam rangka membentuk karakter kewirausahaan. b. Wawancara (Interview) Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan pula (Hadari Nawawi, 2007: 118). Wawancara dilakukan dengan teknik wawancara yang bebas namun tetap sesuai dengan pedoman yang telah dibuat. Wawancara dilakukan dengan bahasa dan kalimat sendiri agar informasi yang didapat lebih banyak dan mendalam. Wawancara akan dilakukan kepada beberapa sampel dari mahasiswa IPS UNY angkatan 2011 dan 2012. G. Instrumen Pengumpulan data Instrument penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010: 262) merupakan alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang bersisi butir pernyataan untuk diberi tanggapan oleh responden mengenai objek yang diteliti dengan alternatif jawaban. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Menurut Sugiyono (2010: 234) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

29 Untuk mempertegas jawaban, maka peneliti menyediakan empat alternatif jawaban pernyataan penelitian, yaitu: Tabel 3. Skala Pengukuran Instrumen Alternatif Jawaban Skor pernyataan SS (sangat setuju) 4 S (setuju) 3 TS (tidak setuju) 2 STS ( sangat tidak setuju) 1 Langkah-langkah dalam menyusun instrument ini adalah: 1) mengidentifikasi variable-variabel dalam rumusan judul penelitian, 2) menjabarkan variabel tersebut dalam beberapa indikator, 3) menyusun butir-butir instrumen berdasarkan indikator, dan 4) melengkapi instrumen dengan petunjuk pengisian. Penelitian ini menggunakan 2 angket, yaitu angket untuk pembelajaran kewirausahaan secara teori dan praktik kewirausahaan. adapun kisi-kisi instrumennya dapat dilihat dalam table 4 berikut:

30 Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Persepsi terhadap Pembelajaran Kewirausahaan Variabel Indikator Variabel No. Butir Soal Jumlah Persepsi Pembelajaran Kewirausahaan Mahasiswa IPS secara Teori UNY terhadap 1. Informasi yang didapat melalui 1, 2, 3, 4 4 pembelajaran kewirausahaan Interaksi mahasiswa dengan pendidik dalam pembelajaran kewirausahaan. 2. Pendengaran terhadap penyampaian ilmu pengetahuan kewirausahaan. 3. Penglihatan terhadap lingkungan belajar kewirausahaan. PembelajaranKewirausahaan secara Praktik 1. Menerjemahkan pengetahuan berwirausaha. 2. Perasaan terhadap sikap berwirausaha. 3. Penghayatan terhadap ketrampilan berwirausaha 5, 6, 7, 8, 9, 10 11,12, 13 1, 2, 3, 4 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 6 3 4 6 5

31 H. Uji Coba Instrumen Penelitian Suatu instrumen yang baik harus dapat memperoleh data yang maksimal, sehingga sebelum instrumen digunakan perlu dilakukan uji coba instrumen. Agar instrumen dapat memperoleh hasil yang terbaik, maka instrument harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable. Uji coba instrumen dilakukan pada mahasiswa Prodi Pendidikan IPS angkatan 2010. Peneliti memilih mahasiswa Prodi Pendidikan IPS angkatan 2010 karena mereka bagian dari mahasiswa IPS UNY, namun bukan bagian dari sampel yang akan diteliti. Subjek uji coba yang diambil sebanyak 30 orang responden. a. Uji Validitas Instrumen Uji validitas digunakan untuk mengetahui kesahihan instrumen penelitian, artinya untuk mengetahui apakah instrumen tersebut telah mampu mengukur apa yang hendak diukur. Validitas instrumen merupakan salah satu ciri yang menandai suatu instrumen dikatakan baik. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson (Suharsimi Arikunto, 2010: 213). Pengujian validitas instrumen akan dihitung menggunakan SPPS 20.0 for Windows. Kriteria untuk pengambilan keputusan dalam menentukan valid tidaknya instrumen langsung dikonsultasikan pada tabel r product moment (Sugiyono, 2010: 455). Hal ini dilakukan dengan cara menarik garis dari taraf signifikan yang dikehendaki dipertemukan dengan n jumlah subyek maka diperoleh bahwa, untuk n=30, taraf kesalahan 5% maka harga r tabel= 0,361,

32 sehingga syarat minimum untuk memenuhi syarat validitas adalah apabila r hitung 0,361. Jadi, jika nilai r hitung kurang dari 0,361 maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Dari hasil uji valditas terhadap 30 subyek yang diolah dengan program SPSS 20.0 for windows menjelaskan bahwa dari keseluruhan butir pernyataan yang berjumlah 28 butir (13 butir pembelajaran kewirausahaan dan 15 butir praktik kewirausahaan), diperoleh hasil total 1 butir tidak valid pada pembelajaran kewirausahaan. Butir intrumen yang tidak valid tersebut kemudian dibuang tanpa harus diganti karena kurang dari 0,361 dan tidak memenuhi syarat validitas. Kemudian semua butir yang valid diurutkan kembali. Hasil uji coba intrumen dapat dilihat pada table berikut ini: Tabel 5. Ringkasan Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Pembelajaran Kewirausahaan secara Teori di Kelas No. Butir Nilai r Hitung Nilai r Table Keterangan P1 0,430 0,361 Valid P2 0,076 0,361 Tidak Valid P3 0,553 0,361 Valid P4 0,746 0,361 Valid P5 0,806 0,361 Valid P6 0,668 0,361 Valid P7 0,534 0,361 Valid P8 0,768 0,361 Valid P9 0,664 0,361 Valid P10 0,677 0,361 Valid P11 0,412 0,361 Valid P12 0,694 0,361 Valid P13 0,580 0,361 Valid Sumber: Data Primer yang diolah, 2014

33 Tabel 6. Ringkasan Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Pembelajaran Kewirausahaan secara Praktik No. Butir Nilai r Hitung Nilai r Table Keterangan P1 0,563 0,361 Valid P2 0,875 0,361 Valid P3 0,533 0,361 Valid P4 0,660 0,361 Valid P5 0,798 0,361 Valid P6 0,720 0,361 Valid P7 0,582 0,361 Valid P8 0,784 0,361 Valid P9 0,547 0,361 Valid P10 0,509 0,361 Valid P11 0,581 0,361 Valid P12 0,545 0,361 Valid P13 0,591 0,361 Valid P14 0,573 0,361 Valid P15 0,460 0,361 Valid Sumber: Data Primer yang diolah, 2014 b. Uji Reliabilitas instrumen Syarat pokok kedua dari instrumen pengumpulan data adalah reliabilitas. Instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010: 348). Artinya, kapan pun instrumen tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha karena pemberian skor untuk instrumen Persepsi mahasiswa Pendidikan IPS terhadap pembelajaran kewirausahaan secara teori dan praktik adalah 1 sampai dengan 4. Penghitungan uji reliabilitas dilakukan menggunakan SPPS 20.0 for Windows.

34 Nilai Alpha Cronbach akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r (Suharsimi Arikunto, 2010: 276) sebagai berikut: Tabel 7. Interpretasi Nilai r Besarnya nilai r Antara 0,800 sampai 1,00 Antara 0,600 sampai 0,800 Antara 0,400 sampai 0,600 Antara 0,200 sampai 0,400 Antara 0,000 sampai 0,200 Interpretasi Tinggi Cukup Agak Rendah Rendah Sangat Rendah (Tidak Berkorelasi) Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach > 0,600, jadi jika nilai Alpha Cronbach kurang dari 0,600 intrumen dikatakan tidak reliabel. Selanjutnya atas dasar uji validitas dan reliabilitas, maka butir yang dinyatakan valid dan reliabel ditetapkan sebagai alat pengambilan data penelitian. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh hasil uji reliabilitas untuk persepsi mahasiswa IPS terhadap pembelajaran kewirausahaan secara teori di kelas dengan nilai Alpha Cronbach 0,627 dan pembelajaran kewirausahaan secara praktik dengan nilai Alpha Cronbach 0,866. Perinciannya dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini:

35 Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji Coba Reliabilitas Intrumen Pembelajaran Kewirausahaan secara Teori dan Praktik Instrumen Alpha Cronbach Kesimpulan Pembelajaran Kewirausahaan secara Teori di Kelas Pembelajaran Kewirausahaan secara Praktik Sumber: Data Primer yang diolah, 2014 I. Teknik Analisis Data 0,756 Reliabel 0,755 Reliabel Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif yang disajikan dalam bentuk persentase. Persentase digunakan untuk melihat karakteristik responden terhadap butir pernyataan yang digunakan. Menurut Sugiyono (2010: 29), statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya. Adapun langkah-langkah kegiatan analisis dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Menghitung Persentase Perhitungan untuk mengetahui seberapa besar persepsi mahasiswa pendidikan IPS terhadap pembelajaran kewirausahaan secara teori dan praktik menggunakan rumus persentase sebagai berikut: Keterangan: PS = P I x 100% PS = Persentase skor

36 Σ P Σ I = Skor yang diperoleh = Skor maksimal ideal 2. Membuat tabel distribusi frekuensi (Iqbal Hasan, 2005: 43-44) a. Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar. b. Menentukan jangkauan atau range (data terbesar data terkecil). c. Menentukan banyaknya kelas atau k (k= 1+ 3,33 log n, dimana n=banyaknya data). d. Menentukan panjang interval kelas atau i (i= jangkauan/banyaknya kelas atau r/k). e. Menentukkan batas bawah kelas pertama. Batas bawah kelas pertama biasanya dipilih dari data terkecil atau data terkecil yang berasal dari perlebaran jangkauan (data yang lebih kecil dari data terkecil) dan selisihnya harus kurang dari panjang interval kelasnya. f. Menuliskan frekuensi kelas secara melidi dalam kolom turus atau tally (sistem turus) sesuai banyaknya data. Cara lain untuk menentukan banyaknya kelas ialah dengan: a. Memilih atau menetapkan interval kelas b. Menentukan banyak kelas dengan rumus, k= R/i+1 3. Menentukan Kategori Penentuan kategorisasi menggunakan rumus statistik dari Syaifudin Azwar (2012: 148), sebagai berikut:

37 Sangat baik = X Mi + 1,5 SDi Baik Cukup = Mi X < Mi + 1,5 SDi = Mi 1,5 SDi X < Mi Kurang = Mi 1,5 SDi >X Ket: X Mi SDi Mi SDi = Skor = Mean = Standar Deviasi = 1/2 (Skor tertinggi+skor terendah) = 1/6 (Skor tertinggi-skor terendah) 4. Penyajian data, menggunakan Pie Chart dan diagram batang. 5. Interpretasi dan analisis dari data yang sudah disajikan. 6. Membuat kesimpulan dari kegiatan interpretasi dan analisis.