: GALANG SWAWINASIS NIM : : KUNCI SUKSES MENDIRIKAN USAHA ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

Menumbuhkan dan Mengembangkan Jiwa Wirausaha Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sehari- hari. Lesunya pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor riil, telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Mohamad Abdul Rasyid Ridho, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Tangan Di Atas Visi dan Misi Tangan Di Atas

STIKOM SURABAYA BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Banyaknya masyarakat miskin di Indonesia menjadikan Indonesia negara

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis ( blue print ) yang

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

Merintis, memulai, dan menggembangkan usaha. Oleh Azmi Hikmah Fajrina

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang

METAMORPROSES HIDUP BUTUH PROSES, BUKAN PROTES! FAZAR FIRMANSYAH. Penerbit PT Elexmedia Komputindo

BAB 1 Modal Adalah Segalanya

BAB I PENDAHULUAN. sedang bangsa Indonesia hadapi saat ini. Dimana pengangguran merupakan akibat

LINGKUNGAN BISNIS STRATEGI MENGENGEBANGKAN USAHA RUMAHAN. Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis. Oleh : NPM :

BAB I PENDAHULUAN. media massa yang sudah biasa sehari-harinya. Hal ini terbukti dengan. menjadi kebutuhan sekaligus hiburan bagi masyarakat.

William James Sidis, berakhir tragis

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

KARYA ILMIAH KULIAH BISNIS (MEMULAI USAHA AIR ISI ULANG)

BAB I PENDAHULUAN. Remaja Siap Membangun 1

BAB I. Pendahuluan. pertumbuhan ekonomi pasca krisis tahun 1998 dimana saat itu banyak perusahaanperusahaan

Cara Mudah Menjadi Wirausaha Sukses

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha telah mencapai era globalisasi, dimana

Petunjuk Pengisian. Contoh : No Pernyataan SS S TS STS 1. Saya termasuk orang yang tidak mudah putus asa

PEMBEKALAN PRA-PENSIUN MELALUI POTENSIPRENEUR

MELAHIRKAN PEMIMPIN PERUBAHAN MELALUI DIKLAT KEPEMIMPINAN

BAB I PENDAHULUAN. bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik

KEWIRAUSAHAAN 1. Menjadi Wirausahawan / Pengusaha. Edy Gunawan, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB I PENDAHULUAN. berwirausaha dapat pula membukakan lapangan pekerjaan baru bagi orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini pengangguran menjadi permasalahan di suatu negara khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja otomotif nasional menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEPEMIMPINAN SEBAGAI GEMBALA DAN PENGURUS DI BIARA Rohani, Juli 2013, hal Paul Suparno, S.J.

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

Ha??? Serius kita mau ngambil jurusan itu??? Mau jadi apa ke depannya??? Mau makan apa kita???

BAB I PENDAHULUAN. berani menjadi bukti bahwa seseorang telah lepas dari rasa takut terhadap sesuatu hal. Cara yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan hidup sesorang pada dasarnya tergantung pada kecerdasan

SOLUSI CEPAT MELEJITKAN POTENSI, MINAT DAN BAKAT PELAJAR MENJADI PEKERJAAN YANG PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ketertinggalan akademik, tetapi lengah dalam membangun karakter. Pembentukan

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN LAMANYA BERORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK DI KAMPUS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku manusia terbentuk dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di

Ujian. Kuliah Lingkungan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

Kebenaran dan Hal Paling Utama dalam Forex Trading

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015

10 Kunci Sukses ala Bill Gates Sebuah pedoman dari orang terkaya sedunia

BAB 1 PENDAHULUAN. mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS USAHA WARNET

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Banyaknya materi pembelajaran dalam mata pelajaran ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia,

Peluang Bisnis Dalam Usaha Percetakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah pengangguran di kalangan masyarakat. Pengangguran di Indonesia terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Wirausahawan atau Entrepreneur adalah orang yang berjiwa berani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk. Masalah yang timbul adalah faktor apa yang mendasari proses

MEMULAI BISNIS DARI HOBI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah minimnya nilainilai

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

ENTREPREUNERSHIP. KOESNOTO SOEPRANIANONDO FKH-Unair Surabaya. Editor : Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah. Setiap mahasiswa mempunyai perhatian khusus terhadap mata kuliah

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi untuk kehidupan di kota-kota besar, seperti: Jakarta, Bandung, Semarang,

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa menjadi bibit wirausaha (Indra 2010). Pengembangan

manusianya.setiap tahun ribuan mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi tersebut di Indonesia. Hal ini seharusnya dapat memberikan keuntungan besar

S I L A B U S. SKS : 2 sks Teori : 1Praktik : 1 SEMESTER : 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PT. Permata Finance Indonesia (PT. PFI) dan PT. Nusa Surya Ciptadana

BAB I PENDAHULUAN. menuju keadaan yang lebih baik pada kurun waktu tertentu dan dengan adanya. pembangunan ekonomi dari suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. orang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1. Pendahuluan. dijadikan oleh perusahaan sebagai keunggulan dalam usahanya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain, maka mereka

Online. Penjurusan Studi & Karir. Jl. Bhisma Raya 19, Kota Bogor Telp

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

melalui Tridharma, dan; 3) mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan nilai Humaniora.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Saat ini, seorang pebisnis tidak hanya dituntut untuk. penting bagi perusahaan untuk mengenali dan memahami

I. PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, pendidikan memiliki keterkaitan erat dengan

KUISIONER ANALISIS RESPON & PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP SISTEM PEMASARAN BERBASISKAN MULTI LEVEL MARKETING

BAB I PENDAHULUAN. percetakan mulai dari tahap penerimaan file dari customer hingga sampai ke tahap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

NAMA :... KELAS :... Angket ini mohon di isi secepatnya dan dikumpulkan secepatnya kepada Guru Kelas/Kepala Sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan tenaga kerja di Indonesia akhir-akhir ini semakin kompleks.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat. Meningkatnya persaingan dari pesaing

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

Perawan / Menikah / Janda Cerai / Janda Meninggal * Jumlah Anak : Orang * Coret yang tidak perlu C A R A P E N G E R J AAN

2 menguasai bidang ilmu lainnya. Abdurahman (2009:253) mengatakan bahwa ada lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan: (1) s

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

Laporan Kegiatan. Akulah Sang Juara #6. Enter the Entrepeneurship Voyage

BAB I PENDAHULUAN. maupun bangsa. Pendidikan memperoleh perhatian khusus baik dari. dari berbagai media elektronik, cetak, dan lingkungan.

BELAJAR EFEKTIF SISWA SMA TUGAS OLEH : MUHAMMAD DAUD LATUCONSINA NIM :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa yang selesai menempuh jenjang pendidikan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. luas dan merata serta meningkatkan kualitas pendidikan. mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya, orang

Transkripsi:

NAMA KELAS : GALANG SWAWINASIS : D3-MI-03 NIM : 11.02.8059 MATA KULIAH JUDUL : LINGKUNGAN BISNIS : KUNCI SUKSES MENDIRIKAN USAHA ABSTRAK Negara dikatakan maju jikalau negara tersebut mempunyai setidaknya 2 % dari jumlah penduduk akan tetapi di Negara kita yaitu Indonesia jumlahnya masih jauh dari angka 2 persen bahkan 1 persen pun belum mencapainya. Nah oleh sebab itu berbagai kalangan mulai dari pemerintah hingga pengusaha sendiri sedang gencar-gencarnya untuk menebarkan virus entrepeneur kepada masyarakat. Nah di dalam karya ilmiah yang berjudul CARA MUDAH MENDIRIKAN USAHA ini akan dibahas mengenai beberapa faktor yang akan membuat kita mudah untuk mendirikan usaha. Baik itu jasa maupun barang, yang semuanya didukung oleh faktor-faktor yang sangat powerfull yaitu menggabungkan antara mind set, passion dan komunitas. Entrepeneurship dan Pendidikan ISI Di tahun 2012 ini sepertinya sedang gencar-gencar virus kewirausahaan atau biasa disebut entrepeneurship berkembang pesat di Indonesia terlebih di kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bandung dan kota-kota besar lainnya. Hal ini ditandai dengan banyaknya seminar-seminar yang bertemakan entrepeneurship dari berbagai macam narasumber dari yang pengusaha kecil hingga pengusaha kelas kakap semuanya ada. Selain seminar-seminar, marak juga buku-buku yang berbau bisnis yang mengajak para pembacanya untuk segera mempunyai usaha atau bisnis. Begitu juga di kampus, semakin banyak organisasi-organisasi yang berbau entrepeneurship. Hal ini tampaknya wajar karena masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya peran entrepeneurship bagi perekonomian suatu bangsa dan negara. Karena dengan adanya muncul pengusaha-pengusaha baru di suatu negara akan berdampak cukup signifikan di berbagai bidang khususnya perekonomian. Sebagai ilustrasi di suatu daerah sebelum muncul universitas-universitas ataupun lembaga-lembaga swasta yang disitu menampung begitu banyak mahasiswa ataupun peserta didik, maka akan berdampak cukup drastis untuk yang lainnya, misalnya karena jumlah mahasiswanya yang banyak maka dibutuhkan karyawan yang tidak sedikit seperti untuk keamanan (satpam), customer service, dosen atau pengajar dan lain-lain. Belum lagi berdampak untuk lingkungan sekitar seperti membantu

meningkatkan kesejahteraan lingkungan sekitar dengan banyak bermunculan bisnis-bisnis pendukung lainnya. Jadi sungguh luar biasa peran dan dampak dari adanya semangat entrepeneurship disuatu daerah bahkan disuatu negara. Yang mana memberikan dampak yang cukup banyak, dari hulu hingga hilir. Maka tidak heran jika Pemerintah juga menggembar-nggemborkan entrepeneurship untuk rakyatnya entah melalui media cetak maupun media elektronik. Tentu ada alasannya pemerintah melakukan aksi seperti itu, termasuk para pengusaha yang peduli terhadap kehidupan berbangsa dan negera, yaitu bahwa suatu negara bisa dikatakan maju jika di negara tersebut mempunyai pengusaha sebesar 2 % dari jumlah penduduknya. Nah Indonesia masih kurang dari jumlah itu, bahkan 1 % pun masih belum tercapai. Dan dampak yang benar-benar nyata adalah memberikan lapangan kerja yang nyata bagi tenaga kerja Indonesia yang menganggur, yang justru makin tahun jumlahnya bukannya berkurang akan tetapi semakin bertambah. Hal ini tentunya membuat prihatin kita, melihat keadaan saudara-saudara kita yang seperti itu. Tentunya yang menyebabkan saudara kita banyak yang menganggur banyak sebabnya akan tetapi yang paling besar penyebabnya adalah pola atau sistem pendidikan yang ada di negara kita saat ini tidak mendukung kita untuk menjadi seorang yang mandiri dalam artian kita di didik mulai dari TK hingga perguruan tinggi untuk cenderung menjadi karyawan, yang membuat kita tidak mempunyai keterampilan hidup yang sebenarnya kita butuhkan. Kita dididik untuk mengetahui bukan untuk bisa padahal tujuan utama dari pendidikan adalah supaya kita bisa, bukna hanya mengetahui. Hal ini bisa dibuktikan dengan hasil output dari sistem pendidikan kita yaitu pengangguran yang semakin banyak, serta tingkat keterampilan dari output pendidikan yang rendah. Sehingga perusahaan atau suatu lembaga yang membutuhkan tenaga kerja harus mendidik mereka kembali, untuk bisa mengerjakan tugastugas yang dibutuhkan. Tentunya hal ini selain menghabiskan dana yang banyak juga menghabiskan waktu yang banyak juga serta menurunkan kualitas SDM dan kualitas kehidupan suatu negara yang bersangkutan. Itu baru pendidikan, belum faktor-faktor lainnya seperti lingkungan, globalisasi dan pengaruh-pengaruh lainnya yang justru semakin mempersulit kita untuk bisa menjadi bisa, bukan hanya mengetahui. Akan tetapi faktor yang benar-benar menghambat adalah output proses pendidikan yang selama ini kita terima. Seorang pengusaha yang menentang sistem pendidikan yang ada saat ini adalah Bob Sadino, pengusaha nyentrik dan dikenal nyeleneh ini mempunyai pandangan yang bisa dikatakan cukup berani dan bisa membuat panas para pendidik dan para peserta didik yang cukup maniak. Akan tetapi jika kita mau berfikir secara logis, apa yang dikatakan Om Bob mengenai sistem pendidikan kita saat ini yaitu bahwa sistem pendidikan kita saat ini mendidik kita untuk mengetahui akan tetapi tidak mendidik kita untuk bisa, padahal dalam hidup ini yang kita butuhkan adalah bisanya bukan mengetahuinya. Karena jika kita bisa maka secara otomatis kita juga mengetahui. Contoh simpelnya adalah seperti ini, coba

bandingkan antara sebut saja si A dan si B, nah si A dan si B sama-sama ingin belajar berenang akan tetapi keduanya mempunyai metode belajar yang berbeda. Si A dia mempunyai metode yang action oriented begitu bahasa kerennya sedangkan si B dia mempunyai metode belajar yaitu mengetahui sebanyak mungkin entah melalui seminar, membaca buku dan sejenisnya. Singkat cerita si A dia ingin belajar berenang, nah dia langsung saja mempersiapkan segala sesuatu untuk renang seperti pakaian renang dan lainlain yang tentunya dia ketahui dari mencari tahu sana-sini walaupun sedikit akan tetapi dia mencari tahu inti dari yang dibutuhkan untuk renang, dia langsung saja ke kolam renang tanpa banyak berfikir dia langsung terjun dan mencoba tehnik yang dia pelajari, walaupun awalnya dia mungkin nyaris tenggelam, tapi secara otomatis dia akan berfikir untuk mencoba dari yang tidak dalam dahulu, lalu setelah terus mencoba akhirnya bisa dipastikan si A ini bisa. Karena dia langsung belajar dari pengalaman bukan hanya dari dalam pikiran. Sedangkan si B, sedang sibuk membaca tehnik detil dari buku tanpa berpraktek yang singkat ceritanya dapat dipastikan si B tidak akan bisa berenang. Karena dia menganggap dirinya bisa tapi hanya dalam pikiran. Nah dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa begitu tidak efektifnya pendidikan yang kita terima saat ini. Yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar hal-hal yang sebenarnya kurang kita butuhkan. Begitu besarnya dampak dari suatu pendidikan, oleh sebab itu jika negara ingin memperbaiki keadaannya maka alangkah pentingnya perbaikan di bidang pendidikan. Yang lebih memanusiakan manusia sebagai seorang peserta didik, bukan sebagai seorang kerja rodi. Yang dipaksa dengan tugas-tugas yang justru memberatkan, memberatkan disini dapat diartikan sebagai sesuatu hal pekerjaan yang tidak disukai atau tidak ada passion di dalamnya. Justru alangkah indahnya jika sistem pendidikan diubah disesuaikan dengan minat peserta didik sehingga dapat dipastikan peserta didik akan menemukan kehidupan yang menyenangkan dan penuh semangat setiap hari dan bahkan akan kita temukan penemuanpenemuan baru di tiap bidang yang sangat luar biasa karena diawali dari pendidikan yang tepat. Misalnya seorang peserta didik yang menyukai matematika akan tepat jika dia belajar matematika secara mendalam dan pelajar-pelajaran lainnya ia cukup ketahui secara umum saja sebagai pembuka wawasan, sedangkan fokus pendidikannya di matematika. Bukan siswa yang menyukai matematika justru dipaksa belajar bahasa indonesia, hal ini tentunya menjadi hambatan tersendiri dan mempersulit entah untuk gurunya maupun untuk peserta didiknya. Cukup lama saya membahas tentang pengaruh pendidikan khususnya untuk dunia entrepeneurship, karena jujur saja saya juga prihatin tentang pendidikan yang ada di negara kita saat ini. Karena saya juga mengalaminya secara langsung yang justru benar-benar mempersulit hidup saya sendiri baik tekanan psikologis maupun kerugian berupa hilangnya waktu dan umur. Yang membuka pikiran saya tentang pendidikan adalah Om Bob Sadino. Pemikirannya yang orisinil cukup memberikan pencerahan yang luar biasa kepada saya khususnya.

Cara Mudah Memulai Usaha/Bisnis Bab ini menurut saya cukup menarik karena materi ini banyak orang yang ingin mempunyai usaha/bisnis mempertanyakan entah secara langsung maupun secara langsung. Begitu juga dengan penulis, pertanyaan ini pernah terlintas dan bahkan masih terus terlintas sampai saat ini, karena saking menariknya begitu banyak solusi yang bisa kita dapatkan. Dari yang bekerjasama dengan orang lain hingga yang berbisnis tanpa modal yang sedang tren saat ini. Tentunya banyak yang terbentur masalah atau buntu jika pertanyaan cara memulai bisnis ini dilontarkan entah dari tidak ada modal, hingga yang takut menghadapi resiko rugi yang ada. Akan tetapi perlu kita sadari bersama untuk meraih suatu hal entah itu dalam bisnis maupun dalam hal kehidupan kita membutuhkan proses dan usaha untuk mewujudkannya. Mudah tidaknya hal itu tercapai tergantung tingkat hasil yang ingin kita capai, jika kita ingin mendapatkan hasil yang besar maka kita pun membutuhkan usaha yang besar untuk mencapainya. Seperti kata pepatah impian besar itu sudah satu paket dengan masalah yang besar pula. Oleh sebab itu perlu sekali kiranya seseorang untuk membenahi mind set nya terhadap suatu hal sebelum orang tersebut menghadapinya. Sehingga akan terjadi kesiapan secara mental dan siap menghadapi segala macam kesulitan yang bakal dihadapi, siap jatuh bangun, siap bersakit-sakit dahulu. Karena memang begitulah hukum alamnya, jika kita menginginkan sesuatu hal kita maka kita harus mengorbankan suatu hal juga entah itu berupa pikiran kita, waktu kita, tenaga kita, biaya yang banyak untuk mencapainya. Nah itulah pentingnya mempunyai mind set yang benar disegala bidang, tujuannya jelas supaya kita lebih tahan banting yang akhirnya kita bisa mencapai segala macam tujuan yang ingin kita capai. Setelah mind set perlu juga kita punyai adalah passion, saya yakin setiap dari kita mempunyai passion atau suatu hal yang kita sukai jika kita melakukannya bahkan tanpa disuruh-suruh pun kita enjoy melakukannya. Inilah salah satu hal yang lebih mempermudah kita untuk membuka usaha, karena dengan dukungan passion kita akan jauh lebih siap dan bahkan terasa kita tidak bekerja karena kita selalu enjoy melakukan apa yang menjadi kesukaan kita itu. Jadi bagi orang lain mungkin melihat kita bekerja keras akan tetapi bagi kita, itu adalah suatu hal yang mengasyikan. Nah inilah salah satu kunci kita bisa membuka usaha dengan mudah dan bahkan salah satu kunci pengusaha-pengusaha kelas dunia dari Bill Gates hingga ke Steve Jobs mereka dengan senang hati melakukan pekerjaan mereka, bahkan hingga berjam-jam tiap harinya untuk menyelesaikan proyek-proyek ambisius dan menarik buat mereka. Jadi wajar hasil kerjanya pun cukup mengesankan. Bisa dibayangkan begitu powerfull nya kekuatan dan semangat kita jika mind set yang benar ditambah passion. Setelah passion adalah komunitas. Inilah kegiatan yang menurut saya sangat inspiratif dan memberikan dampak positif yang luar biasa, terlebih terhadap komunitas yang sesuai dengan bidang kita. Dengan komunitas kita bisa mendapatkan ilmu baru yang belum didapat oleh orang lain, kita bisa berbagi, kebutuhan sosial kita tersalurkan, kita bisa mendapatkan ilmu

baru, kita bisa mendapatkan teman baru dan masih banyak lagi hal-hal positif yang bakal kita terima. REFERENSI Mawardi,Dodi. 2009. Belajar Goblok dari Bob Sadino. Kintamadu. http://www.google.co.id