BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada pengertian pendidikan menurut Undang-Undang No 20 tahun

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan. Negara

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas, baik itu kualitas intelektual maupun kualitas mental. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

I. PENDAHULUAN. yang diatur di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berdasarkan undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

I. PENDAHULUAN. Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu kompetensi penting sebagai

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lastri Rahayu, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya dalam aspek fisik intelektual, emosional, sosial dan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran dirancang dan dilakukan semata-mata untuk. mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Undang-Undang Sisdiknas Pasal

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai

2015 PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMAKAI SEPATU BERTALI PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 3 SDLB DI SLB C YPLB MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mivtha Citraningrum, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akademik (Intelligence Quotient atau sering disebut IQ ) mulai dari bangku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. nasional di Indonesia. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

I. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut

BAB I PENDAHULUAN. mungkin agar proses kegiatan belajar mengajar berlangsung efektif. Seperti

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran menjadi kecakapan hidup yang diperlukan seseorang,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya seseorang untuk mengembangkan potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

1 PENDAHULUAN. memfasilitasi, dan meningkatkan proses serta hasil belajar siswa. Hasil

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu tempat untuk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen utama kebutuhan manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I. PENDAHULUAN. sehat, berilmu, cakap, keatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi output yang unggul dalam bidang kehidupan manusia. tujuan pendidikan negara tersebut telah tercapai. Tidak berbeda halnya

I. PENDAHULUAN. interaksi antara guru dan siswa (Johnson dan Smith di dalam Lie, 2004: 5).

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

1. PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. dan evaluasi. Untuk mendapat out-put belajar-mengajar yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB 1 PENDAHULUAN. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. semakin lama semakin terbuka. Hal ini dapat dicontohkan, ketika

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

I. PENDAHULUAN. membantu proses pembangunan di semua aspek kehidupan bangsa salah satunya

BAB I. PENDAHULUAN. GBHN dan UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan nasional. Dalam UU No. 20/2003

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sistem pendidikan nasional merupakan satu kesatuan utuh

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pendidikan pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

I. PENDAHULUAN. pendidikan adalah agar anak tersebut bertambah pengetahuan dan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berkualitas yang mana menjadi subjek pencipta,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan serangkaian aktivitas peserta didik dalam mempersiapkan dirinya agar mampu menjadi pribadi yang baik yang mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat atau lingkungannya. Pendidikan dilaksanakan untuk memastikan bahwa peserta didik memiliki kecakapan hidup dalam masyarakat baik untuk hari ini maupun dimasa yang akan datang. Hal ini didasarkan pada pengertian pendidikan menurut Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Definisi pendidikan tersebut, sangat menggambarkan betapa pentingnya nilai-nilai agama dalam proses pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi peserta didik dalam membentuk pribadi yang berakhlak mulia dan memiliki kekuatan spiritual. Hal ini diperjelas dalam Tujuan Pendidikan Nasional pasal 3 Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlah mulia, sehat, berilmu, cakap, 1

2 kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Sumaryanta, 2010). Dalam mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut bisa dilakukan melalui pengintegrasian baik dalam pembelajaran, kegiatan organisasi atau yang sering disebut sebagai ekstrakulikuler maupun dalam kerjasama antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat (Saraswati, 2011). Hal ini yang mendasari perlunya pembelajaran yang terintegrasi dengan Al Quran dalam upaya pembentukan dan atau peningkatan keimanan, ketakwaan serta akhlak mulia bagi peserta didik. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sumaryanta (2010), berbagai dimensi tumbuh kembang anak, baik intelektual, emosional, sosialitas maupun moralitas harus difasilitasi agar berkembang optimal. Hanya sistem pendidikan yang mampu mengintegrasikan pengembangan berbagai aspek tersebut yang akan mampu mendorong tumbuh kembang anak secara utuh. Berdasarkan informasi yang didapat melalui wawancara dan observasi ke guru dan siswa bahwa proses pembelajaran di Sekolah Menengah Atas masih ditemukan kurang baiknya pengemasan pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan thinking skills sehingga menyebabkan anak pasif dalam pembelajaran, disamping itu pembelajaran setiap mata pelajaran disajikan terpisah sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri dan media pembelajaran belum maksimal penggunaannya. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Nurohman (2008) bahwa dunia pendidikan masih diwarnai praktik-praktik yang justru menghambat proses pembongkaran potensi peserta didik secara sungguh-sungguh.

3 Berdasarkan fenomena tersebut, di sini pendidik dituntut untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan berbagai model dan metode pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir (thinking skills) peserta didik sehingga... cukup memberi bekal life skills kepada peserta didik (Nurohman, 2008, h. 123). Pembelajaran yang diintegrasikan dengan Al Qur an adalah salah satu upaya pembelajaran yang mampu menggali potensi thinking skills peserta didik dan menjadikan peserta didik agar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang diharapkan. Hal ini senada dengan pendapat Nurohman (2008) bahwa implementasi thingking skills dapat dilakukan salah satunya dengan cara mengintegrasikan pembelajaran. Pembelajaran yang terintegrasi akan membawa peserta didik untuk menggali dan menemukan informasi, mengolah informasi dan mengambil keputusan serta mampu memecahkan masalah secara kreatif. Konsep sistem indera merupakan salah satu ilmu biologi dan bagian dari sains seharusnya dapat meningkatkan kesadaran peserta didik untuk lebih menyadari akan kebesaran Allah SWT dan meningkatkan kualitas iman kepada- Nya. Bertitik dari hal tersebut perlu dilakukan pengungkapan nilai-nilai religi ke dalam konsep tersebut yang dalam konsep ini intelektual dan akhlak peserta didik dapat dibina. Pembelajaran konsep sistem indera dipilih berdasarkan karakteristik strandar kompetensi dan kompetensi dasar yang mampu menggali thingking skills peserta didik dengan mengintegrasikan konsepnya dengan Al Qur an. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Thinking Skills

4 Melalui Pengintegrasian Al Quran ke dalam Pembelajaran Konsep Sistem Indera. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Dalam pembelajaran di sekolah masih ditemukan kurang baiknya pengemasan pembelajaran yang berorientasi padapeningkatan thinking skills 2. Pembelajaran setiap mata pelajaran disajikan terpisah sebagai disiplin ilmuyang berdiri sendiri 3. Media pembelajaran belum maksimal penggunaannya C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana hasil analisis Thinking Skills melalui pengintegrasian Al Quran ke dalam pembelajaran konsep sistem indera?. Permasalahan dalam penelitian ini dapat dijabarkan secara khusus sebagai berikut. 1. Bagaimanakah kemunculan kecakapan menggali dan menemukan informasi peserta didik dalam pembelajaran pengintegrasian Al Quran ke dalam konsep sistem indera? 2. Bagaimanakah kemunculan kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan peserta didik dalam pembelajaran pengintegrasian Al Quran ke dalam konsep sistem indera?

5 3. Bagaimanakah kemunculan kecakapan memecahkan masalah secara arif dan kreatif peserta didik dalam pembelajaran pengintegrasian Al Quran ke dalam konsep sistem indera? 4. Bagaimanakah respon peserta didik dalam pembelajaran pengintegrasian Al Quran ke dalam konsep sistem indera? D. Batasan Masalah Mengingat permasalahan thinking skills sangat luas, maka agar penelitian ini lebih terfokus dan terarah, masalah yang diteliti pada penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan di kelas XI IPA A MAN 1 Bandung 2. Kemampuan yang diukur dalam penelitian ini adalah thinking skills peserta didik dalam mengintegrasikan konsep sistem indera dengan ayat-ayat Al Quran. Dengan tiga indikator thingking skills yaitu kecakapan menggali dan menemukan informasi, kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan, serta kecakapan memecahkan masalah secara arif dan kreatif 3. Penelitian ini dibatasi konsep sistem indera pada manusia 4. Ayat-ayat Al Quran yang dikaji adalah ayat-ayat Al Quran yang berhubungan dengan konsep sistem indera pada manusia 5. Pembelajaran konsep sistem indera dilakukan secara terintegrasi dengan Al Quran

6 E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis kemunculan kecakapan menggali dan menemukan informasi peserta didik dalam pembelajaran konsep sistem indera yang terintegrasi dengan Al Quran 2. Menganalisis kemunculan kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan peserta didik dalam pembelajaran konsep sistem indera yang terintegrasi dengan Al Quran 3. Menganalisis kemunculan kecakapan memecahkan masalah secara arif dan kreatif peserta didik dalam pembelajaran konsep sistem indera yang terintegrasi dengan Al Quran 4. Mengetahui respon peserta didik terhadap pembelajaran konsep reproduksi yang terintegrasi dengan Al Quran F. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat memberikan manfaat baik yang bersifat teoritis maupun yang bersifat praktis 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada sekolah terhadap pembelajaran Biologi dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada. Secara khusus memberikan kontribusi kepada strategi pembelajaran Biologi yang

7 tadinya hanya mementingkan produk ke pembelajaran yang mementingkan proses. 2. Manfaat Praktis Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pendidik dan calon pendidik serta kepada peserta didik. Bagi pendidik dapat memberikan gambaran tentang thinking skills dan sebagai bahan masukan teknik pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik. Bagi peserta didik, diharapkan dapat mengembangkan kemampuan thinking skills dalam mengintegrasikan konsep sistem indera dengan Al Quran serta dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT. G. Kerangka Pemikiran Proses Pembelajaran Tes Tulis Thingking Skills Angket Analisis Data

8 Asumsi dan Hipotesis 1. Asumsi Menurut Nurohman (2008) bahwa Implementasi thingking skills dapat dilakukan salah satunya dengan cara mengintegrasikan pembelajaran dan beberapa pendapat para ahli mengatakan bahwa strategi infusion lebih efektif, yang mana strategi ini merupakan strategi internalisasi thinking skills dengan cara mengintegrasikan pembelajaran thinking skills dalam kurikulum reguler 2. Hipotesis Pengintegrasian Al Quran ke dalam pembelajaran konsep sistem indera sangat mendukung dalam terlaksananya peningkatan proses berpikir (thinking skills) H. Definisi Operasional Definisi masalah judul penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap objek pilihan penelitian dan untuk menghindari penafsiaran yang salah mengenai judul penelitian ini, maka diperlukan gambaran atau batasan-batasan sebagai berikut : 1. Thinking Skills Nurohman (2008, h. 125) memberikan penekanan dari beberapa definisi thingking skills sebagai berikut: Thinking skills merupakan kemampuan seseorang dalam mendayagunakan kemampuan mentalnya untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam kehidupan nyata. Ia terdiri dari proses problem-solving atas persoalan yang dihadapi manusia. Pembelajaran yang berorientasi pada thinking skills dengan demikian harus berdekatan dengan dunia nyata.

9 Kecakapan berpikir (thinking skills) harus mampu mengantarkan peserta didik ke dunia nyata karena kecakapan berpikir (thinking skills) salah satu aspek dalam kecakapan hidup (life skills). Kecakapan hidup ini sangat penting dimiliki oleh peserta didik untuk mampu menghadapi masalah dalam kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara kreatif menemukan solusi serta mampu mengatasinya. Adapun lima unsur thinking skills menurut Wegerif (Nurohman, 2008, h. 125) menyebutkan unsur thinking skills terdiri dari: (1) information processing, (2) reasoning, (3) enguiri, (4) creative thingking and (5) evaluation. Sedangkan menurut Anwar (2006, h.29) menyebutkan thinking skills mencakup tiga kecakapan yaitu: (1) kecakapan menggali dan menemukan informasi, (2) kecakapan mengolah informasi dan menagmbil keputusan, serta (3) kecakapan masalah secara kreatif. 2. Pembelajaran Terintegrasi Al Quran Pembelajaran terintegrasi adalah pembelajaran yang dalam prosesnya mengintegrasikan berbagai aspek lain di luar materi bidang studi yang diajarkan secara simultan dan berkelanjutan (Sumaryanta, 2010). Pembelajaran terintegrasi Al Quran adalah Pembelajaran dengan pendekatan terpadu tipe integrated yang diintegrasikan dengan sudut pandang agama islam yang bersumber pada Al Quran. Pengintegrasian didasarkan pada prinsip keterkaitan antar unsur konsep sistem indera dengan Al Quran sehingga diharapkan mampu mengembangkan kemampuan berpikir (thinking skills) peserta didik dan membuka wawasan peserta didik karena pembelajaran tidak dilihat dari sudut pandang yang terpisah

10 sehingga dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta membangun kepribadian yang baik. 3. Konsep Sistem Indera Sistem indera adalah salah satu konsep dalam ilmu biologi yang membahas tentang macam-macam reseptor di dalam tubuh manusia untuk mengetahui rangsangan-rangsangan dari luar atau disebut juga eksteroseptor. Eksteroseptor sering juga disebut sebagai alata indera. Terdapat lima macam alat indera pada tubuh manusia, yaitu indera penglihat, indera pendengar, indera peraba dan perasa serta indera pencium dan indera pengecap. Konsep sistem indera dalam penelitian ini akan diintegrasikan dengan Al Quran sebagai upaya penggalian kemampuan berpikir (thinking skills) peserta didik. I. Struktur Organisasi Skripsi A. Bagian pembuka skripsi Bagian pembuka disusun dengan urutan: 1. Halaman sampul 2. Halaman pengesahan 3. Halaman moto dan persembahan 4. Halaman pernyataan keaslian skripsi 5. Kata pengantar 6. Ucapan terimakasih 7. Abstrak 8. Daftar isi

11 9. Daftar tabel 10. Daftar gambar 11. Daftar lampiran B. Bagian isi skripsi Bagian isi skripsi disusun dengan aturan: 1. BAB I Pendahuluan a. Latar Belakang Masalah b. Identifikasi Masalah c. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian d. Batasan Masalah e. Tujuan Penelitian f. Manfaat Penelitian g. Kerangka Pemikiran atau Diagram/ Skema Paradigma Penelitian h. Definisi Operasional i. Struktur Organisasi Skripsi 2. BAB II Kajian Teoritis a. Kajian Teori b. Analisis dan Pengembangan Materi Pelajaran yang Diteliti 3. BAB III Metode Penelitian a. Untuk Penelitian Kuantitatif (1) Metode Penelitian (2) Desain Penelitian (3) Partisipan serta Populasi dan Sample

12 (4) Instrumen Penelitian (5) Prosedur Penelitian (6) Rancangan Analisis Data b. Untuk Penelitian Kualitatif (1) Metode Penelitian (2) Desain Penelitian (3) Partisipan dan Tempat Penelitian (4) Pengumpulan Data (5) Analisis Data (6) Isyu Etik c. Untuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (1) Settinging Penelitian (2) Subjek Penelitian (3) Metode Penelitian (4) Desain Penelitian (5) Tahapan Pelaksanaan PTK (6) Rancangan Pengumpulan Data (7) Pengembangan Instrumen Penelitian (8) Rancangan Analisis Data (9) Indikator Keberhasilan 4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian b. Pembahasan Penelitian

13 5. BAB V Simpulan dan Saran a. Simpulan b. Saran C. Bagian akhir skripsi Bagian akhir skripsi disusun dengan urutan: 1. Daftar pustaka 2. Lampiran-lampiran 3. Daftar riwayat hidup