MAHASISWA DAN ENTREPRENEURSHIP (Sebuah Wacana Pembangkit Minat Dan Pembuka Wawasan Bagi Mahasiswa)

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS. Lingkungan BISNIS

BAB I MERENCANAKAN BISNIS SYAFRIZAL HELMI

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

PERENCANAAN USAHA PERTEMUAN 11 KEWIRAUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. TUJUAN Memahami konsep kewirausahaan Memahami kunci sukses kewirausahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi tingkat perekonomian maka, otomatis tingkat kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk

CARA MENJADI ENTREPRENEUR DAN CARA MEMAHAMI RENCANA BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

KEWIRAUSAHAAN. Ahsin Zaedi, S.Kom Direktur GMP Nusantara Berkarya Owner Griya Sehat Sejahtera Owner Sekolah Panahan

WIRAUSAHA DI BIDANG KECANTIKAN. Disusun oleh: Yuswati FT UNY

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

Kewirausahaan II. Business Plan. Modul ke: MANAJEMEN. HARTRI PUTRANTO,SE.MM HP : : 13Fakultas FAKULTAS EKONOMI

Entrepreneurship and Inovation Management

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Tangan Di Atas Visi dan Misi Tangan Di Atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, memiliki keterampilan, keahlian, dedikasi,

MERINTIS USAHA DAN MODEL PENGEMBANGANNYA. Tatap muka ke /03/2015 KwuAgroind/MerintisUsaha.2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau

PENGANTAR BISNIS MERENCANAKAN BISNIS. By Nina Triolita. Pertemuan ke-4

MODUL 1 KEWIRAUSAHAAN (ESA-142) Materi 1 Konsep Dasar Kewirausahaan Materi 2 Peluang Bisnis. Disusun Oleh Drs. Mulyo Wiharto, MM

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang memicu orang-orang untuk mencari pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah Pengangguran di Indonesia masih belum bisa diatasi oleh

Analisa Rencana Bisnis Kedepan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau

PROFIL DAN FUNGSI WIRAUSAHA

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. korporat dimana di dalamnya terdapat budaya kerja. untuk memperoleh status sosial, pengembangan karir, dan memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. menitikberatkan pada konsep risiko (Sumarsono, 2013). Kemudian pada abad 18

MERINTIS USAHA DAN MODEL PENGEMBANGANNYA

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang

BAB I PENDAHULUAN. kerap kali diartikan sebagai kumpulan manajer-manajer atau pimpinan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga adalah pendiri mempunyai fokus pada usaha keras agar bisnis dapat

BAB I PENDAHULUAN. peranan dari kelompok wirausahawan ini (Rachbini,2002:xiv).

(Kompas, 28 November 2005)

IDE DAN PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN 1.IDE KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

UJIAN AKHIR SEMESTER MK.KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

KEWIRAUSAHAAN 1. Menjadi Wirausahawan / Pengusaha. Edy Gunawan, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa menjadi bibit wirausaha (Indra 2010). Pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

KEWIRAUSAHAAN I. Pengertian Kewirausahawan. M. Rizal Situru, S.H.,M.B.L. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha telah mencapai era globalisasi, dimana

IRRA MAYASARI F

Inspirasi, Kreativitas, dan Ide Bisnis. Sesi 2

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan berperan penting dalam perekonomian bangsa dan

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai

Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan. 1. Prakarya

URGENSI WIRAUSAHA. Dindin Abdul Muiz Lidinillah PENDIDIKAN DASAR KOPERASI (DIKSARKOP) UNIT KOPERASI MAHASISWA (KOPMA)

KEWIRAUSAHAAN LANJUT PERENCANAAN PEMASARAN. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. UNIVERSITAS MERCU BUANA. Modul ke:

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN. (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013)

BAB I PENDAHULUAN. Wirausahawan atau Entrepreneur adalah orang yang berjiwa berani

Saifoe El Unas. Bekerja Melanjutkan studi Lain-lain. PNS Pegawai/staf perusahaan(bumn, swasta) Wirausaha Lain-lain

BAB I. Manajemen Strategi : - Tidak lagi terbatas bagi kalangan militer - Bukan hanya sekedar bagaimana merancang bentuk strategi yang efektif saja.

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, SEGMENTASI PASAR DAN MODAL USAHA TERHADAP LABA USAHA INDUSTRI KERAJINAN MEUBEL DI SAMBI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

KEWIRAUSAHAAN I. Konsepsi Dasar Kewirausahawan. M. Rizal Situru, SH, MBL. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

manusianya.setiap tahun ribuan mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi tersebut di Indonesia. Hal ini seharusnya dapat memberikan keuntungan besar

KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES KEWIRAUSAHAAN Kelompok 1: Kelas D

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

Lab. Penyuluhan dan Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Abdul Halim Muhammad Iqbal

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

RITA PATRIASIH, S.Pd., M.Si Prodi Pend Tata Boga PKK FPTK UPI

BAB I PEDAHULUAN. Global artinya seluas dunia (world wide), sedangkan prosesnya. Dalam menghadapi tantangan global, baik berupa persaingan bebas yang

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya untuk menghasilkan produk yang dapat

FA F KUL A T KUL A T S SASTRA U A A S SASTRA U D A ENTREPRENEURSHIP Oleh TA T HUN AKADEMIK 2010/ /201

Membentuk Individu yang Kreatif dan Inovatif Sesuai Islam. By: Asroful K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizki Silvina Rahmi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

Transkripsi:

MAHASISWA DAN ENTREPRENEURSHIP (Sebuah Wacana Pembangkit Minat Dan Pembuka Wawasan Bagi Mahasiswa) Oleh : Hadi Wijaya, ST Dosen Prodi Manajemen Informatika, AMIK Labuhanbatu Rantauprapat, Medan; hadiwijaya48@gmail.com ABSTRAK Indonesia kekurangan pengusaha (entrepreneur). Suatu Negara akan mengalami kemakmuran apabila persentase penduduk yang menjadi pengusaha mencapai tingkat tertentu dari total jumlah penduduknya. Dibandingkan dengan beberapa Negara yang dikatakan maju Indonesia tertinggal jauh dalam jumlah penduduknya yang menjadi wirausahawan. Misalnya dengan Singapura yang 3,5% penduduknya yang menjadi pengusaha, Amerika Serikat yang 11% dari jumlah penduduknya adalah wirausahawan. Indonesia kurang dari 2% dari jumlah penduduknya yang menjadi wirausahawan. Jumlah pengusaha di Indonesia pada 2012 mengalami peningkatan signifikan menjadi 1,55 persen dari jumlah penduduk. Sebelumnya, persentase pengusaha hanya sebesar 0,36 persen (mediaindonesia.com). Ini berarti masih ada 0,45% lagi (sampai taraf ideal bagi Negara yang maju), terbuka kesempatan bagi kita orang Indonesia untuk menjadi pengusaha terkhususnya mahasiswa sebagai agen perubahan (agen of change) untuk memanfaatkan peluang ini guna menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian. Artinya Indonesia membutuhkan 1.069.386 orang lagi pengusaha (Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah 237.641.326 sumber BPS), ini merupakan suatu kesempatan yang sangat luas guna menciptakan Indonesia yang maju, adil dan sejahtera. Kata Kunci : Mahasiswa, Entrepreneurship 1. LATARBELAKANG Munculnya ide penulisan ini tidak lepas dari kegelisahan penulis sendiri yang merasa bahwa ada yang salah dengan system pendidikan di Indonesia pada saat sekarang ini (menurut penulis) dimana terjadi pola fikir yang tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dalam system pendidikan kita, pendidikan di Indonesia khususnya hanya menciptakan manusia pekerja. Artinya setelah mereka menamatkan pendidikan nya yang pertama sekali mereka lakukan adalah menulis lamaran kerja ke perusahaan-perusahaan guna mendapatkan pekerjaan. Hal ini dimungkin oleh tuntutan orangtua, lingkungan ataupun tuntutan guna memenuhi kebutuhan hidupnya guna secepatnya memperoleh pekerjaan kemudian memperoleh gaji dan dapat memenuhi kebutuhannya. Penulis tidak mengatakan bahwa ini adalah suatu tindakan yang salah, tetapi penulis ingin membuka suatu wacana yang mungkin bukan yang pertama membahas masalah ini tetapi dapat sebagai penambah referensi bagi mahasiswa yang ingin berbeda (dare to be different). Berbeda dalam hal menyikapi masalah yang sama yaitu guna memenuhi kebutuhan hidup (penghasilan) tentunya guna menjamin kelangsungan hidupnya, dengan membuka lapangan pekerjaanya sendiri dengan menjadi seorang pengusaha. 2. PEMBAHASAN Menurut Drucker (1997), kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Zimmerrer 8

(1996) menyatakan kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari. Kewirausahaan adalah merupakan gabungan antara kreativitas, inovasi, dan keberanian menghadapi resiko yang dilakukan denga cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru. Kreativitas oleh Zimmerrer diartikan sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang (creativity is the ability to develop new ideas and to discover new ways of looking at problems and opportunities). Sedangkan inovasi diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalanpersoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan (inovation is the ability to apply creative solutions to those problems and opportunities to enhance or to enrich people s live) sedangkan menurut levitt, kreativitas adalah thinking new things (berfikir sesuatu yang baru). Sedangkan inovasi adalah doing new things (melakukan sesuatu yang baru). Keberhasilan wirausaha akan tercapai apabila berfikir dan melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lama dilakukan dengan cara yang baru (thinking and doing new things or old thing in new ways). Apa yang harus dimiliki sebelum memulai usaha 1. Jiwa entrepreneurship Seorang pengusaha adalah pribadi yang tangguh yang mampu mengadapi segala tantangan dan hambatan yang ada guna mencapai tujuan yang dicita-citakannya. Seorang pengusaha adalah visioner sejati yang mampu melihat masa depan dan berusaha mewujutkan visinya tersebut. Diatas telah disebutkan bahwa seorang pengusaha adalah seorang yang kreatif dan seorang yang innovative. Menurut Harefa (2000) ada beberapa sikap yang terbentuk dengan memahami potensi dari seorang pengusaha: Digerakkan ole ide dan impian Lebih mengandalkan kreativitas Menunjukkan keberanian Percaya pada hoki, tapi lebih percaya pada usaha nyata Melihat masalah sebagai peluang Memilih usaha sesuai hobi dan minat Mulai dengan modal seadanya Senang mencoba hal baru Selalu bangkit dari kegagalan Tak mengandalkan gelar akademis Untuk memulai usaha tidak perlu raguragu. Ada beberapa semboyan dalam memulai usaha yaitu: 1. Be The First (jadilah yang pertama) Artinya dalam jenis usaha tersebut kita adalah yang pertama sekali berbinis dalam bidang usaha tersebut sehingga orang apabila membeli barang jenis ini hanya akan teringat dengan merk dagang saudara. Contohnya adalah Aqua air minum mineral. Di Indonesia Aqua adalah merupakan pemain pertama dalam produk air dalam kemasan yang merupakan follower sehingga sekarang apabila orang membeli air dalam kemasan akan mengatakan membeli Aqua walaupun merek produk yang mereka beli bukanlah Aqua. 2. Be The Best (jadilah yang terbaik) Artinya dalam jenis usaha ini kita bukan pemain pertama, ataupun pemain tunggal untuk produk dagangan jenis ini. Tetapi kita harus pastikan bahwa produk kitalah yang terbaik dalam jenis ini sehingga orang tetap mencari produk kita. Contohya adalah Indomie dimana produknya adalah mie instan. Di Indonesia produk mie instan dapat dijumpai dalam berbagai merk tetapi bisa dipastikan bahwa orang tetap akan mengatakan ia membeli Indomie karena ia merupakan produk mie 9

instan yang terbaik yang ada di Indonesia. 3. Be Different (jadilah yang berbeda) Artinya dalam jenis usaha ini kita bukan yang pertama dan kita bukan pula yang terbaik. Guna menyiasati agar produk kita tetap laku kita harus berbeda dengan produk sejenis yang ada guna menarik pelanggang sehingga usaha kita tetap survive. Contohnya adalah mie gelas dimana produknya adalah mie instan juga hanya berbeda bentuk yaitu mie instans yang kecil yang dapat disajikan dalam gelas. 1. Ilmu Ada beberapa ilmu yang bermanfaat diketahui oleh pengusaha ataupun calon pengusaha yaitu antara lain : 1. Manajemen Manajemen memegang peranan penting untuk menjadi pengusaha. Banyak usaha kecil yang sangat maju tetapi ketika mereka mendapatkan suntikan modal yang besar guna mengembangkan usahanya ketingkat yang lebih besar mengalami kebangkrutan(kemunduran). Yang menjadi penyebabnya bukan karena produknya yang semakin jelek tetapi karena salah urus, maksudnya tidak adanya pengaturan yang baik sehingga menciptakan beban yang sangat besar dalam perputaran laju perusahaan yang membuat perusahaan mengalami kebangkrutan (kemunduran). Disinilah peranan manajemen bagaimana menciptakan system yang terintegrasi antara produksi, pemasaran dan keuangan dari suatu usaha. Terdapat dua pembagian besar dalam manajemen usaha yaitu: a. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) b. Manajemen Produksi 2. Pemasaran Marketing Plan merupakan alat komunikasi yang mengintegrasikan semua elemen marketing mix kedalam sebuah program komprehensif untuk mengkoordinasikan semua tindakan disemua level marketing. Rencana ini memuat spesifikasi produk, pasar dan wilayahnya, siapa mengerjakan apa, dimana, kapan, dan bagaimana untuk mencapai tujuan dengan cara yang paling efisien. Marketing Plan memiliki peran yang sangat penting, guna dipahami oleh setiap orang yang terkait dengan seluruh aktivitas dalam mengoperasionalkan rencana tersebut. Karena peran yang demikian penting, maka dalam membuat rencana pemasaran harus simpel, jelas, praktis, fleksibel, lengkap, dan operasional. Marketing Plan secara nyata mempunyai peran seperti disebut oleh Chase dan Barasch (1982;71) sebagai berikut : 1. Mendorong untuk berpikir secara lebih baik dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki. 2. Memberikan tanggung jawab dan mengharuskan untu membuat scedule pekerjaan. 3. Marketing Plan akan mengkoordinasikan dan memadukan semua effort untuk mencapai tujuan. 4. Menyediakan fasilitas pengendalian dan evaluasi dari hasil yang dicapai. 5. Menumbuhkan kepedulian terhadap penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. 6. Marketing Plan mengidentifkasi kesempatan pemasaran. 7. Marketing Plan merupakan sumber informasi pemasaran pada saat ini maupun saat yang akan datang. Peran diatas merupakan tugas yang sangat penting, karena itu dalam membuat sebuah rencana pemasaran harus memenuhi beberapa kriteria berikut (Brian Scheck Sochin; 1991;15): 10

1. Simple, maksudnya mudah dipahami. 2. Clear, jelas dan lengkap sehingga dapat menghindari kebingungan. 3. Practical, realistis dalam aplikasinya serta berorientasi pada tujuan. 4. Flexible, dapat menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan. 5. Complete, mencakup semua faktor pemasaran. 6. Workables, mengidentifikasi tanggung jawab. Dalam menyusun Marketing Plan juga perlu memperhatikan empat aspek, yaitu menentukan bidang bisnis, misi dan peran bisnis, formulasi fungsional strategi, dan budgeting. Keempat aspek ini harus disusun dengan memperhatikan customer needs dan wants. Menurut Abell dan Hammond (1979:9-10) menyebut bahwa dalam menyusun Marketing Plan mencakup : 1. Menentukan bidang bisnis. Setiap pimpinan perusahaan bertanggung jawab terhadap komponen organisasi. Bidang ini diartikan dengan sebuah pertanyaan what business am I in Jawaban dari pertanyaan ini mencakup dua ruang lingkup yaitu : a. Lingkup produk dan market, yaitu meliputi konsumen, yang mana yang akan dilayani, kebutuhan yang mana yang akan dipenuhi, serta dengan cara bagaimana kebutuhan tersebut dipenuhi (merujuk kepada teknologi) b. Lingkup produk dan segmentasi pasar, yakni menjawab pertanyaan tentang bagaimana perusahaan dapat membedakan calon konsumen dalam konteks needs dan wants. 2. Menentukan misi atau peran bisinis yang digeluti Menentukan misi dan peran ini meliputi prakiraan performance dalam ukuran : sales growth, market share, return on investment, net income, serta kas yang diperlukan untuk setiap bidang bisnis atau program. 3. Memformulasikan fungsional strategis Aspek ini mencakup formulasi fungsi marketing, produksi, research and development, pelayanan, dan distribusi. Fungsi-fungsi tersebut hanya dapat diformulasikan secara detail setelah bidang bisnis dan misi bisnis ditentukan. 4. Budgeting Seluruh rangkaian perencanaan akan berakhir setelah alokasi sumber daya dan anggaran pelaksanaan ditentukan. Suatu rencana pemasaran dikatakan efektif jika memenuhi dua syarat, yaitu mendiskripsikan analisa kesempatan dan kemampuan dan memahami prilaku biaya. Marketing Plan sebaiknya dikerjakan melalui step by step basis. Dengan cara step by step memungkinkan bagi kita untuk mereka analisis dan membuat pedoman, serta mengkonsentrasikan kepada aktivitas yang akan dilakukan. 3. Akutansi Salah satu yang penting adalah akutansi, karena dengan akuntansi maka akan diketahui tentang kondisi keuangan suatu usaha. Yang terpenting dalam akuntansi adalah cash flow (uang lancar) karena dengan adanya cash flow yang baik akan membuat operasional dari perusahaan akan menjadi terjamin. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari penjelasan diatas enterprenuership adalah suatu pilihan yang menjanjikan, dan pembentukan pengusaha-pengusaha yang baru dapat menciptakan lapangan kerja yang baru 11

dan menciptakan Indonesia yang maju sejahtera. Mahasiswa sebagai agen of change (agen perubahan) diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam menciptakan pengusahapengusaha baru di Indonesia. Dengan ilmu dan jiwa enterprenuer yang dimiliki maka pengusaha-pengusaha baru yang akan tercipta dari kampus-kampus yang ada di Indonesia merupakan suatu kenyataan yang akan terjadi. B. Saran Perlunya pembentukan jiwa entrepreneur kepada para mahasiswa sehingga menciptakan mahasiswa yang siap menjadi seorang pengusaha yang mumpuni, dan berkomitmen dalam membangun usaha untuk masa depan yang lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Syarizal Helmi Situmorang (2007), Studi Kelayakan Bisnis Buku I, USU press publishing & printing Media Indonesia.com 12