BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Beberapa penelitian yang meneliti pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan saat ini juga diiringi dengan ketatnya persaingan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya untuk memaksimalkan nilai perusahaan. menunjukan prospek perusahaan dimasa yang akan datang.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan secara berkelanjutan (sustainable). Nilai perusahaan merupakan. menginvestasikan modalnya pada perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006 dalam Suprantiningrum dan Sabat,

BAB I PENDAHULUAN. bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dasar perusahaan agar tetap bertahan dalam persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. sedikit yang mengungkapkannya dalam sebuah laporan. Hal ini terjadi mungkin

CARNINGSIH Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis saat ini mengalami kemajuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan wajib yang harus dimiliki oleh masing masing orang ataupun keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pengelolaan perusahaan umumnya bertujuan untuk memaksimalkan

BAB 1 PENDAHULUAN. laba itu sendiri. Prinsip-prinsip yang dilanggar tersebut. antaralain adalah kaidah biaya ekonomi (economic cost), biaya

NI WAYAN YUNIASIH MADE GEDE WIRAKUSUMA Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik

BAB I PENDAHULUAN. saham sebuah perusahaan, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan adalah meningkatkan nilai untuk para pemegang

BAB I PENDAHULUAN. (2007). Teori yang mendasari penelitian-penelitian tersebut adalah semakin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), tetapi juga perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi nilai perusahaan dianggap semakin sejahtera pula pemiliknya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam menjalankan usahanya suatu perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. optimal semua sumber daya yang dimiliki perusahaan. indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam teori keagenan (agency theory), adanya pemisahan antara. kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dapat menimbulkan konflik.

BAB I PENDAHULUAN. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan publikasi

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan dari perusahaan besar merupakan isu-isu yang semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Secara normatif tujuan keberadaan setiap perusahaan adalah memperoleh

PENDAHULUAN. untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat

BAB V KESIMPULAN. data sampel perusahaan manufaktur periode tahun Teknik

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan merupakan media komunikasi bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang merupakan organisasi bisnis umumnya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar bagi perusahaan-perusahaan agar dapat bersaing secara ketat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya

BAB I PENDAHULUAN. dan memakmurkan para pemegang saham. fenomena pembayaran dividen perusahaan yang ada di Indonesia saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan operasionalnya. Saat ini semua perusahaan wajib membuat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Informasi tersebut berisikan mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. ialah persaingan pasar yangsemakin ketat. Sehingga untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan dilihat dari harga

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang wajib dipublikasikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan kegiatan operasinya untuk mencapai beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. yang kemudian mencuat dan memunculkan agency theory. dan kemakmuran para pemegang saham atau stakeholder. Nilai perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan merupakan salah satu indikator untuk mengukur kinerja perusahaan

BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengukur tingkat kesehatan keuangan (financial health) suatu perusahaan. yaitu menggunakan analisis rasio keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dividen merupakan bentuk pengembalian (return) diluar capital gain yang

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Periode )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama dengan mendirikan suatu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui kebijakan dividen tunai yang matang (Ronosulistyo, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. baik jika laba tersebut menjadi indikator yang baik untuk laba masa mendatang,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Perhatian terhadap praktik tata kelola perusahaan (Corporate Governance)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

Kandungan Informasi Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan (sustainable) dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. Dana yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan dapat tercermin dari nilai sahamnya. Jika nilai sahamnya

BAB I PENDAHULUAN. melihat kinerja perusahaan dari tahun ke tahun. Nilai perusahaan yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaaan juga harus dimaksimalkan, nilai peusahaan yang telah go public

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu ekonomi yang semakin pesat, persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas kerja serta mengurangi penyimpangan

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba yang sebesar besarnya, masalah sosial

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN LANJUTAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan yang pada awalnya dikelola langsung oleh pemiliknya,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi atas hasil yang diperoleh dari seluruh aktivitas perusahaan

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB I PENDAHULUAN UKDW. jangka panjang, memprediksi laba, dan menaksir risiko dalam investasi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yaitu mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan. pemilik perusahaan atau para pemilik saham (stockholders).

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilik perusahaan. Disamping itu, terdapat stakeholder yang dapat mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik. Penerapan corporate governance dalam dunia usaha merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mengenai suatu entitas. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan perusahaan (stakeholder). Perusahaan seharusnya juga

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pentingnya informasi laba membuat setiap perusahaan berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat menjalankan suatu kelangsungan usaha, suatu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa penelitian yang meneliti pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan diantaranya yang dilakukan oleh Yuniasih (2009),Carningsih (2008) dan Ulupui (2007). Teori yang mendasari penelitian-penelitian tersebut adalah semakin tinggi kinerja keuangan yang biasanya diproksikan dengan rasio keuangan, maka semakin tinggi nilai perusahaan. Melalui rasio-rasio keuangan tersebut dapat dilihat seberapa berhasilnya manajemen perusahaan mengelola aset dan modal yang dimilikinya untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Laporan keuangan adalah sebuah produk informasi yang sangat penting yang berkaitan dengan kondisi perusahaan sehingga dalam penyusunannya tidak bisa terlepas dari proses penyusunannya. Oleh karena itu, setiap kebijakan dan keputusan yang diambil dalam proses penyusunan laporan keuangan akan sangat mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan. Karena laporan keuangan merupakan dasar untuk penilaian kinerja perusahaan. Kinerja keuangan merupakan salah satu aspek utama dalam operasi perusahaan dan menjadi tujuan berdirinya sebagian besar perusahaan. Laporan keuangan yang sering digunakan untuk mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode tertentu adalah laporan laba rugi. Namun, laba yang dihasilkan dalam laporan laba rugi seringkali dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan, sehingga laba yang tinggi pun belum tentu mencerminkan kas yang besar. Sedangkan laporan arus kas mempunyai nilai lebih 1

2 untuk menjamin kinerja perusahaan di masa mendatang. Arus kas (Cash Flow) menunjukkan hasil operasi yang dananya telah diterima tunai oleh perusahaan dan juga beban yang bersifat tunai yang benar-benar sudah dikeluarkan oleh perusahaan (Pradhono, 2004 dalam Tiara, 2005). Untuk pengambilan keputusan ekonomi, para pelaku bisnis dan pemerintah membutuhkan informasi tentang kondisi dan kinerja keuangan perusahaan. Sebelum investor melakukan investasi pada perusahaan yang terdaftar di BEI, investor melakukan analisis kinerja perusahaan antara lain menggunakan rasio keuangan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan untuk melihat seberapa besar nilai perusahaan. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan serta meningkatkan kesejahteraan pemilikinya atau pemegang saham, atau memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui peningkatkan nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan tersebut dapat dicapai jika perusahaan mampu beroperasi dengan mencapai laba yang ditargetkan. Menurut Suwardjono (2005) dalam Naila (2009), laba (earnings) merupakan tambahan kemampuan ekonomis yang ditandai dengan kenaikan kapital dalam suatu periode yang berasal dari kegiatan produktif, dalam arti luas yang dapat dikonsumsi atau ditarik oleh entitas penguasa / pemilik kapital tanpa mengurangi kemampuan ekonomi kapital mula mula. Rendahnya kualitas laba akan dapat membuat kesalahan pembuatan keputusan para pemakainya seperti investor dan kreditor, sehingga nilai perusahaan akan berkurang (Siallagan dan Machfoedz, 2006). Fama (1978) dalam Wahyudi dan Pawestri (2006) menyatakan nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya.

3 Penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan telah menemukan bahwa struktur risiko keuangan dan perataan laba berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Invesment opportunity set dan leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Andri dan Hanung. 2007). Penelitian mengenai pengaruh kinerja keuangan dalam hal ini return on asset (ROA) terhadap nilai perusahaan menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Modigliani dan Miller dalam Ulupui (2007) menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari aset perusahaan. Hasil positif menunjukkan bahwa semakin tinggi earnings power semakin efisien perputaran aset dan atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan. Hal ini berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Ulupui (2007) menemukan hasil bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap return saham satu periode ke depan. Oleh karena itu, kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Mangait (2011), Yuniasih (2009), serta Makaryawati (2002) dalam Tiara (2005) juga menemukan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun, hasil yang berbeda diperoleh oleh Suranta dan Pratana (2004) serta Kaaro (2002) dalam Tiara (2005) dalam penelitiannya menemukan bahwa ROA justru berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan adanya faktor lain yang turut mempengaruhi hubungan ROA dengan nilai perusahaan.

4 Ketidakkonsistenan hasil penelitian yang meliputi ROA terhadap nilai perusahaan menunjukkan ada variabel moderating yang mempengaruhi hubungan antara kedua variabel tersebut. Oleh karena itu, peneliti memasukkan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Corporate Governance (GCG) sebagai variabel moderasi yang diduga ikut memperkuat atau memperlemah pengaruh tersebut. Saat ini perusahaan tidak hanya dituntut mencari keuntungan semata, tetapi juga harus memperhatikan tanggung jawab sosial di masyarakat. Dari segi ekonomi, memang perusahaan diharapkan mendapatkan keuntungan yang setinggi-tingginya. Tetapi dari segi sosial, maka perusahaan harus memberikan kontribusi secara langsung kepada masyarakat yaitu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Beberapa tahun terakhir banyak perusahaan semakin menyadari pentingnya menerapkan program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bagian dari strategi bisnisnya. Penelitian Basamalah dan Jermias (2005), menunjukkan bahwa salah satu alasan manajemen melakukan pelaporan sosial adalah untuk alasan strategis. Sebelum pengungkapan CSR bersifat mandatory, sudah ada beberapa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sudah mengungkapkan informasi mengenai CSR dalam laporan tahunannya. Hal ini dikarenakan, manajemen percaya pengungkapan CSR akan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan yang melakukannya. Dari perspektif ekonomi, perusahaan akan mengungkapkan suatu informasi jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan (Verecchia,

5 1983 dalam Basamalah dan Jermias, 2005). Dengan menerapkan CSR, diharapkan perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang (Kiroyan, 2006 dalam Yuniasih, 2009). Dengan demikian, perusahaan memperoleh legitimasi dari masyarakat. Perusahaan yang memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan yang bagus, akan direspon positif oleh para investor sehingga kinerja keuangan perusahaan akan meningkat dilihat dari laba yang dihasilkan dalam jangka panjang serta meningkatkan nilai perusahaan yang melakukan pengungkapan corporate social responsibility. Selain pengungkapan CSR, peneliti juga menggunakan good corporate governance sebagai variabel pemoderasi. Pengelolaan perusahaan juga mempengaruhi nilai perusahaan. Masalah corporate governace muncul karena terjadinya pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian/pengelola perusahaan. Pemisahan ini didasarkan pada agency theory, yang dalam hal ini manajemen cenderung akan meningkatkan keuntungan pribadinya daripada tujuan perusahaan. Selain memiliki kinerja keuangan yang baik perusahaan juga diharapkan memiliki tata kelola yang baik. Dalam penelitian ini, indikator mekanisme good corporate governance yang digunakan adalah kepemilikan manajerial. Semakin tinggi kepemilikan manajerial diharapkan pihak manajemen akan berusaha semaksimal mungkin untuk kepentingan para investor. Hal ini disebabkan oleh pihak manajemen akan memperoleh keuntungan apabila perusahaan memperoleh laba.

6 Penerapan good corporate governance dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena adanya kontrol yang mereka miliki. Penelitian ini pada dasarnya merupakan replikasi dari penelitian Ni Wayan Yuniasih (2009) yang meneliti tentang Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan corporate social responsibility dan good corporate governance sebagai variabel pemoderasi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kinerja keuangan mempengaruhi secara signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Dan pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel moderasi mampu mempengaruhi hubungan kinerja keuangan dengan nilai perusahaan, sedangkan good corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan manejerial sebagai variabel moderasi tidak mampu mempengaruhi hubungan kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akan memperkuat hasil penelitian sebelumnya atau akan menemukan hal yang berbeda dengan temuan sebelumnya. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka menurut peneliti perlu dilakukan penelitian Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibillity (CSR) dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

7 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance, Interaksi Kinerja Keuangan dan Corporate Social Responsibility dan Interaksi Kinerja Keuangan dan Good Corporate Governance secara simultan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010 dan 2011? 2. Apakah Kinerja Keuangan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010 dan 2011? 3. Apakah Corporate Social Responsibility mempengaruhi hubungan kinerja keuangan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010 dan 2011? 4. Apakah Good Corporate Governance mempengaruhi hubungan Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010 dan 2011? 5. Apakah Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010 dan 2011? 6. Apakah Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010 dan 2011?

8 1.3 Batasan Masalah Walaupun identifikasi masalah telah ditetapkan, namun masih diperlukan adanya pembatasan masalah untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda terhadap masalah dalam penelitian ini. Penelitian yang penulis lakukan adalah untuk melihat pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan corporate social responsibility dan good corporate governance yang diproksikan dalam kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating. Penelitian ini dilakukan terhadap laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2011. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah dijelaskan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance, Interaksi Kinerja Keuangan dan Corporate Social Responsibility dan Interaksi Kinerja Keuangan dan Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010 dan 2011? 2. Apakah terdapat pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010 dan 2011? 3. Apakah terdapat pengaruh corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010 dan 2011?

9 4. Apakah terdapat pengaruh good corporate governance terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010 dan 2011? 5. Apakah terdapat pengaruh corporate social responsibility dalam hubungan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010 dan 2011? 6. Apakah terdapat pengaruh good corporate governance dalam hubungan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010 dan 2011? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bukti empiris mengenai: 1. Pengaruh Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance, Interaksi Kinerja Keuangan dan Corporate Social Responsibility dan Interaksi Kinerja Keuangan dan Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010 dan 2011. 2. Pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010 dan 2011. 3. Pengaruh corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010 dan 2011. 4. Pengaruh good corporate governance terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010 dan 2011.

10 5. Pengaruh corporate social responsibility dalam mempengaruhi hubungan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010 dan 2011. 6. Pengaruh good corporate governance dalam mempengaruhi hubungan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2010 dan 2011. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan corporate social responsibility dan good corporate governance sebagai variabel moderating. 2. Bagi perusahaan, memberikan wacana tentang pentingnya penilaian kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan, terutama perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia untuk memperhatikan stakeholder s dan lingkungan alam di sekitar perusahaan mereka. 3. Bagi akademisi, dapat dijadikan referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya disamping sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan.