BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi memiliki peranan penting

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menjaga eksistensinya di dunia bisnis perusahaan tidak

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba untuk sebesar-besarnya kemakmuran pemagang saham.

BAB 1 PENDAHULUAN. direflesikan dalam kondisi keuangan, namun juga harus memperhatikan


BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Tangung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, kebutuhan akan suatu informasi menjadi suatu hal yang tak

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang terjadi (Wibisono,2007). Tanah di sini hanya ditukar dengan supermi

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan informasi perusahaannya. Peran perusahaan tidak. hubungan yang harmonis dengan masyarakat sosial.

BAB I PENDAHULUAN. berberapa kebijakan dan etika bisnis. Salah satu dari kebijakan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya berfokus kepada laba saja. Perusahaan dituntut untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, komunitas dan lingkungan (Wibisono. 2007: 8). Corporate Social Responsibility mulai menjadi concern perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat, semakin tinggi harga

BAB I PENDAHULUAN. dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh


BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan belaka. Mereka memadang sumbangan kepada masyarakat

Nancy Caroline Teljoarubun dan Shellyana Junaedi, SE., M.Si Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. baku yang digunakan oleh pabrik-pabrik berasal dari alam. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis Indonesia. Masyarakat telah semakin kritis dan mampu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. jauh sejak zaman Renaiscance (Brinton, 1981), yaitu munculnya pemikiranpemikiran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. dari kegiatan atau tindakan ekonomi perusahaan. Kegiatan produksi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kerusakan lingkungan dan masyarakat (Prastowo dan Huda, 2011:39).

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. (shareholders) namun juga bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya

I. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini masyarakat semakin peduli dengan lingkungan

I. PENDAHULUAN. Perusahaan muncul sebagai suatu alat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah perkembangan akuntansi yang pesat setelah terjadi revolusi industri

BAB I PENDAHULUAN. Industri merupakan sektor penting dalam meningkatkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. positif maupun secara negatif (Harahap & Safri, 2002, hal. 368).

BAB I PENDAHULUAN. perbebatan. Munculnya Global Compact, Global Reporting Inisiatives (GRI), dan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi, sosial ekonomi, budaya pada abad 18 ditandai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan (sustainable) dengan

BAB I PENDAHULUAN. berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna. Perseroan Terbatas (PT) mempunyai tanggung jawab sosial terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjukkan rasa tanggung jawab sosialnya (corporate social

BAB I PENDAHULUAN. relevan dalam konteks ekonomi saat ini (Garzella & Fiorentino, 2014). Mardikanto (2014:83)

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

lingkungan hidup. Atau dengan kata lain merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan lingkungan. Hal ini tercantum dalam PP No. 47 Tahun 2012 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian luas dari banyak kalangan. Diwajibkannya Corporate social

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, suatu organisasi atau perusahaan baik

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. pada perekonomian merupakan pelaku-pelaku ekonomi, baik pelaku. tidak lain yaitu masyarakat itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan usaha yang bergerak langsung di bidang pemanfaatan. langsung memberikan dampak negatif pada lingkungan sekitarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial atau social responsibility semakin meningkat. Timbul selaras dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi ditandai dengan perkembangan industri pada. umumnya. Perkembangan industri merupakan hasil dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi iklim yang tidak menentu saat ini yang ditandai dengan global

pada perusahaan sektor pertambangan dan otomotif di Indonesia Disusun Oleh : Alif Puspo Ardianto F BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemanasan global telah menjadi berita sehari-hari sekarang. (Suartana,2010). Salah satu upaya tersebut terangkum dalam beragam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya sebuah perusahaan didirikan memiliki orientasi memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengontrol potensi finansial maupun potensi non finansial didalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan akan memberikan dampak sosial dan lingkungan disekitar

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang dihadapi dunia saat ini diantaranya berkaitan dengan isu

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Peran bisnis di seluruh dunia telah berkembang selama beberapa dekade

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak runtuhnya pemerintahan Orde Baru, masyarakat semakin berani

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dapat memantau perkembangan perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dapat memberikan manfaat dan membantu memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan itulah yang menjadi isu utama dari konsep Corporate Social. Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Aktivitas perusahaan atau unit bisnis tidak bisa lepas dari lingkunganya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan dasar perusahaan agar tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pedoman merupakan alat atau acuan yang digunakan untuk menentukan

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor keuangannya saja, namun juga dari faktor non-keuangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi memiliki peranan penting terhadap kelangsungan hidup perekonomian dan masyarakat secara luas. Meskipun mereka telah berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja, kekayaan, penyediaan produk dan jasa, namun tekanan pada perusahaan atau industri untuk turut berperan dalam isu-isu sosial yang melibatkan karyawan, stakeholder, masyarakat, lingkungan dan pemerintah terus meningkat. Dalam konteks pembangunan saat ini, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada aspek keuntungan secara ekonomis semata, yaitu nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangan, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya. Terdapat beberapa contoh kasus, terkait permasalahan yang muncul dikarenakan perusahaan dalam melaksanakan operasinya kurang memperhatikan kondisi lingkungan dan sosial di sekitarnya, khususnya perusahaan yang aktivitasnya berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam (ekstraktif). Sebagai contoh, PT Freeport Indonesia salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia yang berlokasi di Papua, yang memulai operasinya sejak tahun 1969, sampai dengan saat ini tidak lepas dari konflik berkepanjangan dengan masyarakat lokal, baik terkait dengan tanah ulayat, pelanggaran adat, maupun kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi (Wibisono:2007).

2 Kasus Pencemaran Teluk Buyat, yaitu pembuangan tailing ke dasar laut yang mengakibatkan tercemarnya laut sehingga berkurangnya tangkapan ikan dan menurunnya kualitas kesehatan masyarakat lokal akibat operasional PT Newmon Minahasia Raya (NMR) tidak hanya menjadi masalah nasional melainkan internasional (Leimona, Fauzi: 2008). Begitu pula konflik hingga tindak kekerasan terjadi akibat pencemaran lingkungan dan masalah sosial terkait operasional PT Caltex Pacific Indonesia (CPI) di wilayah Duri Provinsi Riau, di mana masyarakat menuntut kompensasi hingga tingkat DPR pusat terkait dampak negatif operasional perusahaan tersebut terhadap kondisi ekonomi, kesehatan dan lingkungan yang semakin memburuk (Mulyadi: 2003). Jika dilihat dari beberapa kasus di atas, masalah sosial dan lingkungan yang tidak diatur dengan baik oleh perusahaan ternyata memberikan dampak yang sangat besar, bahkan tujuan meraih keuntungan dalam aspek bisnis malah berbalik menjadi kerugian yang berlipat, Oleh karena itu salah satu peran yang dapat dilakukan perusahaan adalah melalui penerapan program Corporate Social Responsibility (CSR) dan di Indonesia lebih dikenal dengan Tangung Jawab Sosial dan Lingkungan yang selanjutnya disebut TJSL. Kegiatan TJSL khusus bagi perusahaan di Indonesia merupakan aspek penting yang harus dilakukan perusahaan dalam operasionalnya. Hal tersebut bukan semata-mata memenuhi peraturan perundang-undangan sebagaimana untuk perusahaan tambang diatur dalam Undang-undang No 22 tahun 2001, maupun untuk Perseroan Terbatas (PT) diatur dalam Undang undang No. 40 pasal 74

3 tahun 2007, tetapi juga sebagai suatu komitmen moral etis perusahaan atas kepeduliannya kepada masyarakat dan lingkungan. Beberapa perusahaan meyakini aktivitas TJSL memberikan banyak manfaat, khususnya manfaat ekonomi. Oleh karena itu, banyak perusahaan saat ini yang menerapkan kegiatan TJSL, terlihat ada peningkatan jumlah perusahaan melakukan aktivitas TJSL dalam artikel Perez (2009) mencatat bahwa lebih dari 3000 perusahaan pada 116 negara berpartisapisi pada UN Global Compact, 1000 perusahaan lain mengikuti panduan inisiatif pelaporan Global (The Global Reporting Initiative Guidelines). Di negara Cina dilakukan penelitian pada 6 perusahaan berbeda yakni perusahaan alat-alat rumah tangga, perusahaan wisata perjalanan, perusahaan makanan, perusahaan garmen, perusahaan asuransi dan perusahaan digital yang menerapkan program TJSL dalam Tian et al (2011). Hal ini diyakini perusahaan bahwa penerapan kegiatan TJSL dapat menciptakan kredibilitas perusahaan yang lebih baik. TJSL secara mendasar merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan tidak hanya bertanggung jawab untuk meningkatkan ekonomi kepada pemilik perusahaan, tetapi bertanggung jawab juga kepada masyarakat dan lingkungannya sekaligus sebagai strategi inti bisnis, khususnya dalam membangun citra merek dan menguatkan posisi merek perusahaan guna meningkatkan keunggulan persaingan perusahaan (Kotler & Lee,2005: 10-15). Dalam perusahaan ekstraktif, TJSL merupakan tanggung jawab moral perusahaan terhadap masyarakat khususnya yang berada di sekitar daerah operasi perusahaan. Melalui tanggung jawab ini, perusahaan dituntut untuk

4 memperhitungkan konsekuensi keberadaannya terhadap masyarakat lokal melalui berbagai kegiatan sosial sebagai suatu bagian dari segala kegiatan bisnis yang bertujuan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Selain dapat menciptakan peluang-peluang sosial ekonomi masyarakat, menyerap tenaga kerja dengan kualifikasi yang diinginkan, cara ini juga dapat membangun citra sebaga perusahaan yang ramah dan peduli lingkungan. Selain itu, akan tumbuh trust (rasa percaya) dari masyarakat. Sense of belonging (rasa memiliki) perlahan-lahan muncul dari masyarakat sehingga masyarakat menyadari bahwa kehadiran perusahaan di daerah mereka akan berguna dan bermanfaat. Perusahaan yang sering mendapat sorotan dalam penerapan program TJSL nya adalah perusahaan ekstraktif. Hal ini disebabkan karena perusahaan tersebut mengambil hasil alam, sehingga dampaknya terhadap masyarakat terasa lebih jelas serta berpotensi untuk mengubah lingkungan. Kondisi tersebut sebenarnya merupakan cerminan tentang semakin pentingnya Pembahasan TJSL dalam konteks industri ekstraktif di Indonesia. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik meneliti tentang TJSL di perusahaan ekstraktif khususnya perusahaan minyak dan gas. Pada perusahaan minyak dan gas, program TJSL menjadi semakin penting dan menjadi bagian strategi perusahaan, hal ini karena: a. Perusahaan adalah bagian dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakatnya. b. Kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya memiliki hubungan yang bersifat simbosis mutualisme.

5 c. Kegiatan TJSL merupakan salah satu cara meredam atau bahkan menghindari konflik sosial. Salah satu perusahaan yang menerapkan TJSL dalam strategi bisnis untuk membangun citra yang positif adalah PetroChina Internasional Companies in Indonesia yang bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi Sumber Daya Minyak dan Gas bumi. Perusahaan ini mempunyai 3 lapangan minyak yang ada di Indonesia yakni : Di daerah Jabung (Sumatera Selatan), daerah Tuban (Jawa Timur) dan daerah Sorong (Papua Barat). Pada penelitian ini penulis fokus meneliti pada perusahaan PetroChina di daerah Sorong (Papua Barat). Sebagai salah satu perusahaan ekstraktif Minyak dan Gas terbesar di daerah Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat, Perusahaan PetroChina Internasional (Bermuda) Ltd menyadari bahwa tujuan Perusahaan bukan hanya untuk mencari keuntungan semata tetapi secara proporsional diharapkan perusahaan mampu memberikan manfaat kepada masyarakat atas sumber daya yang telah dimanfaatkan. Salah satu wujud sumbangsih perusahaan kepada masyarakat adalah dengan diterapkannya program TJSL. Dalam jangka pendek kegiatan TJSL diharapkan mampu meminimalkan pressure dari masyarakat atau pihak luar lainnya, dan dalam jangka panjang mengurangi biaya operasi terutama terkait dengan keamanan, bina lingkungan dan pengendalian polusi. Terkait dengan hal ini dirasa perlu adanya penelitian mengenai tanggapan masyarakat terhadap kegiatan TJSL di Perusahaan PetroChina Internasional (Bermuda) Ltd agar tidak terjadi perbedaan persepsi dan hilangnya kepercayaan antara perusahaan dengan masyarakat atas program TJSL yang telah dijalankan.

6 1.2. Perumusan Masalah Pada umumnya banyak program TJSL yang tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat. Hal ini karena program TJSL hanya merupakan bentuk "pemberian" Perusahaan pada masyarakat dan tidak ada kaitannya dengan kinerja perusahaan itu sendiri. Untuk menghindari terjadinya hal ini maka perlu untuk mengetahui persepsi masyarakat, kepercayaan dan juga kesadaran masyarakat tentang kegiatan TJSL Perusahaan selama ini. Informasi berupa tanggapan masyarakat akan sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam merancang programprogram yang orientasinya memang untuk memenuhi harapan masyarakat. Maka rumusan masalah yang telah disusun dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh TJSL yang dipersepsikan, kepercayaan masyarakat dan kesadaran masyarakat terhadap program TJSL pada asosiasi perusahaan PetroChina Internasional (Bermuda) Ltd di daerah Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat? 2. Bagaimana pengaruh TJSL yang dipersepsikan terhadap kepercayaan masyarakat pada program TJSL yang dilaksanakan oleh Perusahaan PetroChina Internasional (Bermuda) Ltd di daerah Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat? 3. Bagaimana pengaruh faktor demografi masyarakat: (usia, jenis kelamin dan pendidikan) terhadap asosiasi perusahaan PetroChina Internasional (Bermuda) Ltd di daerah Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat?

7 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh TJSL yang dipersepsikan, kesadaran dan kepercayaan masyarakat mengenai program TJSL terhadap asosiasi perusahaan. Tujuan lebih lanjut dari penelitian ini juga menganalisis pengaruh antara TJSL yang dipersepsikan terhadap kepercayaan masyarakat pada program TJSL yang dilaksanakan oleh Perusahaan PetroChina International (Bermuda) Ltd di daerah Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat, dan juga menganalisis pengaruh antara faktor demografi masyarakat: (usia, jenis kelamin dan pendidikan) terhadap asosiasi perusahaan. 1.4. Manfaat penelitian 1. Bagi Praktisi Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui dan menilai tanggapan masyarakat terhadap program TJSL sehingga dapat diaplikasikan dalam program TJSL yang sedang berjalan atau yang akan dilaksanakan dalam program berikutnya dan juga dapat lebih meningkatkan citra perusahaan di masa yang akan datang. 2. Bagi Teoritis Penelitian yang dilakukan ini mencoba mereplikasikan model penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Zhilong Tian, Rui Wang dan Wen Yang (2011) mengenai Consumer Responses to Corporate Social Responsibility (CSR) in China.

8 Perusahaan pada artikel terdahulu adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur sedangkan pada penelitian ini penulis mencoba meneliti dari bidang yang berbeda yakni bidang ekstraktif (migas) di Perusahaan PetroChina Internasional (Bermuda) Ltd, sehingga dapat diperoleh informasi tentang pengaruh TJSL yang dipersepsikan, kepercayaan dan kesadaran masyarakat tentang program TJSL yang dilaksanakan oleh perusahaan PetroChina International (Bermuda) Ltd di daerah Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat. 1.5. Sistematika Penulisan Bab I: Pendahuluan Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan susunan penelitian. Bab II : Tinjauan Konseptual dan Pengembangan Bab ini berisi tentang teori yang mendukung penelitian yang akan dilakukan, yaitu teori mengenai Konsep Piramida TJSL yang dikembangkan Archie B. Carrol serta TJSL dan Pemasaran menurut Kotler & Lee. Pada bab ini juga menjelaskan mengenai pengembangan hipotesis penelitian. Bab III: Metoda Penelitian Bab III berisi mengenai metoda yang digunakan dalam penelitian ini, yang terdiri dari: lingkup penelitian, metoda sampling dan teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel, pengujian instrument penelitian, serta metoda analisis data yang digunakan

9 Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini membahas mengenai Profil Perusahaan PetroChina International (Bermuda) Ltd di daerah Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat. Bab V: Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini membahas mengenai analisis data berdasarkan data yang telah dikumpulkan menggunakan kuesioner. Bab Vl: Kesimpulan dan Implikasi Manajerial Meliputi simpulan dan implikasi manajerial untuk kepentingan penelitian dan non-penelitian di masa yang akan datang.