BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan nasional yang bergerak untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat UUD 1945. Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya jumlah sekolah terutama SMA dan SMK di kota Bandung yang berlomba-lomba dalam memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana agar peserta didik mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Namun hal ini kurang selaras dengan penyediaan kebutuhan informasi kepada peserta didik dalam mencari informasi seputar SMA maupun SMK di kota Bandung, sehingga diperlukannya sarana yang dapat memenuhi kebutuhan informasi pendidikan SMA dan SMK di kota Bandung terutama dalam bentuk pemetaan yang mudah diakses menggunakan internet. Saat ini pencarian suatu lokasi SMA dan SMK di Indonesia sudah dilakukan dengan cara browsing internet, yaitu membuka Google Maps, menginput nama SMA dan SMK serta mendapatkan lokasi SMA dan SMK. Namun, ketika user ingin mendapatkan informasi lebih lanjut seputar SMA dan SMK yang mereka cari, maka user harus menginputkan kembali nama SMA dan SMK tersebut di Google. Masalah kedua muncul ketika user ingin menuju ke lokasi SMA dan SMK yang mereka tuju, tetapi tidak mengetahui rute menuju sekolah tersebut. Google Maps telah menyediakan alternatif menuju lokasi pencarian, tetapi untuk kondisi user yang menggunakan transportasi umum seperti angkot (angkutan kota), Google Maps tidak dapat menampilkan jawaban dari kebutuhan user tersebut. Permasalahan ini seharusnya dapat diatasi agar waktu yang diperlukan user dalam melakukan pencarian SMA dan SMK sekota Bandung dapat lebih efisien. Karena sarana pendidikan seperti SMA dan SMK baik Negeri maupun Swasta di Bandung masih sulit ditemukan apabila tidak mengetahui lokasi setempat, tidak mengetahui informasi seputar sekolah yang dicari, tidak mengetahui rute menuju ke lokasi SMA dan SMK tersebut, dan juga lokasi sekolah yang dicari pun kurang strategis. 1
Salah satu cara menyajikan informasi rute angkutan kota menuju SMA dan SMK di kota Bandung yaitu dengan cara memanfaatkan fitur Google Maps pada sistem untuk menampilkan peta digital suatu daerah dengan library berbentuk JavaScript, yaitu Google Maps API. Dalam kaitannya dengan SIG (Sistem Informasi Geografis) atau GIS (Geographic Information System), kata geografis berkaitan erat dengan lokasi di muka bumi atau menunjukkan keterkaitan data dengan lokasi yang diketahui dan dapat dihitung berdasarkan koordinat geografis yakni longitude dan latitude. Untuk mendukung aktifitas tersebut, maka dibuatlah Sistem Informasi Geografis Pencarian SMA dan SMK sekota Bandung Berbasis Web yang diharapkan dapat menjadi solusi dalam membantu masyarakat khususnya pelajar SMP yang ingin mendapatkan informasi sekaligus menampilkan lokasi SMA dan SMK menggunakan peta visual Google Maps. Sistem informasi ini dapat menampilkan rute menuju lokasi SMA dan SMK tersebut dari lokasi yang telah diinputkan oleh user menggunakan angkutan kota (angkot), serta diharapkan dapat menampilkan informasi kepada user seperti nama SMA dan SMK, alamat, nomor telepon, no fax, website, profil SMA dan SMK, foto, kategori (SMA atau SMK), dan jenis (negeri atau swasta). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam pengerjaan Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut. a. Bagaimana cara untuk mendapatkan lokasi SMA dan SMK sekota Bandung dari posisi user tertentu? b. Bagaimana cara dalam mengelola rute angkutan kota (angkot) dari trayek awal menuju trayek akhir? c. Bagaimana mengelola master data SMA dan SMK yang dibutuhkan oleh sistem? 2
1.3 Tujuan Adapun tujuan dari Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut. a. Menampilkan lokasi SMA dan SMK di kota Bandung serta rute jalan dari posisi user tertentu menuju lokasi SMA dan SMK yang dicari oleh user menggunakan rute angkot. b. Memberikan informasi rute angkutan kota (angkot) dari trayek awal menuju trayek akhir. c. Memberikan informasi seputar SMA dan SMA di kota Bandung seperti nama SMA dan SMK, alamat, nomor telepon, fax, website, dan profil SMA dan SMK sekota Bandung sesuai dengan kebutuhan sistem. 1.4 Batasan Masalah Dalam proyek akhir ini ada beberapa hal yang membatasi pembuatannya, antara lain. a. Sistem informasi ini menggunakan peta visual Google Maps dalam menampilkan informasi rute angkutan kota (angkot). b. Daerah yang menjadi objek dalam proyek akhir ini adalah kota Bandung. c. Data trayek angkot yang digunakan pada proyek akhir ini sebanyak 16 trayek. d. Data SMA maupun SMK yang digunakan pada proyek akhir ini berjumlah 9 SMA dan 5 SMK. e. Sistem informasi ini tidak membahas jarak yang ditempuh dari posisi user tertentu menuju SMA dan SMK yang dicari. f. Sistem informasi ini tidak membahas ongkos yang dikeluarkan oleh user. g. Sistem informasi ini membutuhkan koneksi internet yang stabil. 3
1.5 Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan salah pengertian terhadap judul penelitian, istilah-istilah dalam judul didefinisikan sebagai berikut. a. Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information System merupakan suatu komponen yang berguna untuk memasukan, mengelola, menganalisis dan menampilkan data SMA dan SMK berbasis geografis menggunakan Google Maps yaitu sebuah jasa pada globe virtual gratis dan online yang disediakan oleh Google dan dapat ditemukan pada http://maps.google.com. b. Web atau website merupakan sarana internet yang digunakan untuk menampilkan sistem informasi pencarian SMA dan SMA sekota Bandung. 1.6 Metode Pengerjaan Adapun dalam proyek akhir ini, metode pengembangan aplikasi yang digunakan adalah metode Software Development Life Cycle (SDLC). Daur hidup pengembangan sistem/sdlc berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam beberapa kegiatan utama, yaitu analisis, desain, perancangan, pembuatan kode, pengujian dan implementasi. (Ladjamudin, 2005:38) Analisis Kebutuhan Desain dan Perancangan Pembuatan Kode Pengujian Gambar 1.1 Waterfall Model (Ladjamudin, 2005:38) 4
Keterangan gambar: a. Analisis Kebutuhan Pada tahap analisis dilakukan pengumpulan semua kebutuhan user sesuai dengan aplikasi yang dibangun. Hasil analisis berupa dokumentasi tertulis yang disebut Software Requirement Systems (SRS). b. Desain dan Perancangan Pada tahap desain, dilakukan penerjemahan keinginan user menjadi desain teknik yang siap diimplementasikan. Hasilnya berupa dokumentasi tertulis yang disebut Software Design Development (SDD). c. Pembuatan Kode Pada tahap pembuatan kode, pengerjaan aplikasi berdasarkan desain yang telah dibuat. Desain yang telah dibuat diterjemahkan ke dalam aplikasi yang siap digunakan oleh user. d. Pengujian Pengujian terhadap program dilaksanakan setelah sebuah program aplikasi selesai dibuat. 1.7 Jadwal Pengerjaan Tabel 1.1 Jadwal Pengerjaan Kegiatan Pengumpulan Bahan dan Data Analisis Kebutuhan Desain dan Perencanaan Pembuatan Kode Pengujian Bulan Bulan Bulan April Bulan Mei Bulan Juni Bulan Juli Agustus Maret 2012 2012 2012 2012 2012 2012 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5