MANAJEMEN KARIR PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. tanggungjawab perusahaan terhadap pegawai. Apabila perusahaan berkembang,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

BAB II LANDASAN TEORI

KARIR. Pengertian Karier

BAB I PENDAHULUAN. dituntut bekerja lebih cepat, efektif dan efesien. Oleh karena itu ketertiban tenaga kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

MAKALAH PENGEMBANGAN KARIR

BAB II URAIAN TEORITIS. Radha (2003) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan eksistensinya agar tidak mengalami penurunan pendapatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber

STUDI TENTANG PROSEDUR PENERIMAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH (BKDD) KABUPATEN NUNUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :

Julia Astriviani Bintoro Hamidah Nayati Utami Mochammad Soe oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan SDM

Program merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan yang sistematis dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan, baik yang bergerak dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (public service. Perbaikan atau reformasi di bidang kepegawaian

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB VI INDIKATOR KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB 1 PENDAHULUAN. keluaran (output) yang tinggi. Faktor penilaian prestasi kerja dan loyalitas para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas kerja yang terpisah, tetapi berhubungan dan memberikan

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pegawai-pegawai yang mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi sebagai era tanpa batas yang ditandai dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang peranan yang

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 SEKRETARIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN JOMBANG

KINERJA PENGAWAS SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN. Irawan Kasiaradja¹, Abd.Kadim.Masaong 2, Arifin 3.

BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan

keahlian atau kompotensi akan dapat mendukung peningkatan prestasi kinerja

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. terlebih dahulu dibahas pengertian dari MSDM itu sendiri.

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan cita-cita bangsa dalam arti

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORITIS. 2.1 Pengertian Kompetensi dan Jenis Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA URUSAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA MANUSIA

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

STUDI TENTANG PELAKSANAAN SISTEM KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR DINAS TENAGA KERJA KOTA SAMARINDA

BAB II URAIAN TEORITIS

Kajian Tentang Kinerja Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TKD2) Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat, hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 177 UU No. 34 tahun 2004 yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah dapat

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia adalah suatu aspek yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

MENGELOLA KARIER IKA RUHANA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

Hubungan Penempatan Pegawai dengan Prestasi Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. individu yang telah lama bekerja. Mereka yang telah lama bekerja akan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum optimal, karena dari 4 fase yang harus dilakukan hanya fase mendiagnosa

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

KEPUTUSAN KABUPATEN BLITAR NOMOR : 050/08/ /2017 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Praktek PPSDM PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIER. Oleh: Catur Widayati, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN S1

Ir. MURTI CAHYANI, MM NDH: 18

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

BAB I PENDAHULUAN. mencapainya, ada beberapa cara yang perlu diperhatikan. Salah satunya

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. organisasi adalah melakukan penilaian kinerja (Performance Appraisal). Melalui

Transkripsi:

MANAJEMEN KARIR PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Abstrak OLEH SESLY IBRAHIM Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : a) penempatan Pegawai, monitoring dan evaluasi Pegawai, pengembangan dan pelatihan Pegawai. Fokus penelitian ini adalah : Monitoring karir pegawai dan pengembangan karir pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui seleksi dan rekrutmen pegawai, mengetahui penempatan pegawai, mengetahui monitoring dan evaluasi pegawai, mengetahui manajemen dan pelatihan pegawai.penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Teknik pengumpulan data dapat ditempuh dengan tiga cara yaitu, observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kriteria yang dinilai pada pembagian tugas adalah golongan dan pangkat, latar pendidikan dan kemampuan yang bersangkutan. Perputaran pegawai dilakukan dengan jika ada pegawai yang pensiun maka posisi yang ditinggalkannya akan diisi oleh pegawai lain yang pangkatnya sesuai. Reaksi pegawai terhadap pengembangan karir adalah dengan mengukuti pelatihan-pelatihan, meningkatkan kualifikasi pendidikan, dan melakukan lobi-lobi pendekatan dengan pejabat yang berwenang. Tingkat perubahan pada pegawai setelah dilakukan pengembangan karir adalah meningkatnya kepercayaan diri, semangat kerja, mengembangkan kemampuan, dan kedisiplinan. Program-program pengembangan karir pegawai adalah program diklatpim, promosi jabatan, mutasi, dan kenaikan pangkat. Metode yang digunakan dalam pengembangan karir pegawai adalah dengan mengikutkan pelatihan berbasis kompetensi seperti diklat, prajabatan, mutasi, dan kenaikan pangkat. Hasil penelitian ini menyarankan kepada : (1) Badan Kepegawaian Daerah Lebih memperhatikan perputaran karir pegawai, lebih meningkatkan kualitas karir pegawai, lebih mengutamakan kompetensi dalam perekrutan dan pembagian tugas. (2) Kepala Dinas Pendidikan agar dapat membimbing pegawai dalam pengembangan karir, dapat mangajukan pengembangan karir bagi pegawai yang berprestasi (3) Pegawai dapat mengembangkan karirnya sendiri, dapat meningkatkan kompetensi untuk mengembangkan karir. Kata Kunci : Manajemen Karir Pegawai Diknas

Pendahuluan Manajemen SDM merupakan cara organisasi agar dapat mempertahankan eksistensi kerja semua komponen organisasi. Sebuah organisasi harus mampu mengoptimalkan kemampuan sumber daya manusia yang dimilikinya agar pencapaian sasaran dapat terlaksana, namun hal tersebut tidaklah sederhana perlu pemahaman yang baik tentang organisasi, perlu ada strategi manajemen yang matang agar SDM yang dimiliki sebuah organisasi terpakai sesuai kebutuhan. Perencanaan manajemen karier sebuah organisasi akan memberikan dampak positif bagi pegawai. Perencanaan manajemen karier seorang pegawaidapat menjadi sebuah pengakuan terhadap kontribusi yang telah di berikan pegawai terhadap organisasi. Badan kepegawaian merupakan suatu divisi yang harus memfasilitasi bagi setiap pegawai untuk mendapatkan jenjang karier yang baik ketika mereka memberikan kontribusi yang maksimal terhadap organisasi. Dengan perencanaan manajemen karir maka setiap pegawai memiliki patokan untuk karier jangka pendek dan jangka panjang. pegawai memiliki patokan dalam perencanaan karir individualnya Manajemen SDM dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah-satunya adalah dengan melalui promosi jabatan. Dengan adanya target promosi, pegawai akan merasa dihargai, diperhatikan, dibutuhkan dan diakui kemampuan kerjanya oleh atasan sehingga mereka akan menghasilkan keluaran (output) yang tinggi. Promosi

jabatan dilaksanakan untuk mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimiliki organisasi, selain itu promosi jabatan bertujuan untuk meregenerasi sumber daya manusia dalam organisasi demi kelangsungan organisasi tersebut. Penilaian prestasi kerja terhadap pegawai merupakan tolak ukur utama dalam manajemen SDM. Adapun pengertian penilaian prestasi kerja menurut ahli adalah sebagai berikut: Mangkuprawira (2004:166), mendefenisikan penilaian prestasi kerja sebagai proses yang dilakukan suatu organisasi dalam mengevaluasi kinerja pegawaian seseorang. Sementara itu Menurut Hasibuan (2003:93), prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta ketepatan waktu. Dengan penilaian prestasi kerja maka manajer dapat mengetahui seberapa mampu pegawai mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dengan demikian perusahaan dapat menentukan balas jasa yang layak baginya. Dalam penilaian prestasi kerja sering muncul berbagai permasalahan salah-satunya adalah tidak semua penilaian sesuai dari semua situasi dan kondisi nyata. Promosi jabatan merupakan sarana yang dapat mendorong pegawai untuk lebih baik atau lebih bersemangat dalam melakukan suatu pegawaian dalam lingkungan organisasi. Dengan melihat fakta tersebut maka penilaian kerja yang mengarah pada promosi jabatan harus dilakukan dengan efektif agar dapat diterima

semua pihak tanpa ada yang merasa dirugikan. Penilaian kinerja dan promosi jabatan sangat erat kaitanya dan juga menjadi hal sensitif dalam organisasi. Kegiatan manajemen karir pegawai diharapkan Mencakup : (a) Pembelajaran mandiri proses manajemen dimana pegawai bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan pembelajarannya sendiri. (b) Pembinaan (coaching),(c) Manajemen melalui pemantauan, (d) Action learning, (e) Pembelajaran jarak jauh kursus melalui korespondensi, (f) Kerja proyek terlibat dalam proyek-proyek perusahaan yang bersifat memperluas keterampilan, (g) Perluasan pegawaian penambahan tanggungjawab yang lebih besar, (h) Pembelajaran dengan pendamping, (i) Manajemen karir, seringkali manajemen karir ini bersifat lateral (pemberian peran baru pada level yang sama untuk menambah pengalaman, pengetahuan dan keterampilan), (j) Pelatihan formal, merupakan bentuk pelatihan yang diberikan setelah kebutuhan pelatihan teridentifikasi dan ditetapkan program pelatihannya yang paling sesuai. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti di lapangan khususnya dikantor dinas pendidikan dan kebudayaan kecamatan Posigadan menunjukan bahwa promosi jabatan pegawai masih berdasarkan kedekatan individu pegawai dengan pejabat daerah, sehingga yang terjadi adalah siapa yang dekat dengan pejabat mudah untuk promosi jabatan. untuk itu penulis berniat untuk menulis sebuah skripsi yang berjudul Manajemen Karir Pegawai di Kantor Dinas Pendidikan dan kebudayaan kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

Tinjauan Pustaka Manajemen kepribadian pegawai adalah bagian penting sebagai bentuk tanggungjawab perusahaan terhadap pegawai. Apabila perusahaan berkembang, kinerja manajemen meningkat, maka tentunya kualitas pribadi pegawai juga harus meningkat untuk menjamin peningkatan daya saing pegawai tersebut. Perusahaan dan manajemen juga berkewajiban memantau terus menerus secara periodic terhadap perkembangan pribadi pegawainya. Untuk keperluan ini, maka harus ada rencana manajemen pribadi pegawai. Rencana manajemen pribadi pegawai (PPK) merupakan bagian penting dari proses manajemen kinerja yang memperhatikan aspek pribadi pegawai-pegawainya. Rencana PPK disepakati selama pertemuan evaluasi kinerja dan evaluasi manajemen, sehingga cakupan rencana PPK harus mencakup kegiatan manajemen seperti (Amstrong dalam Triton, 147:2010) : Pembelajaran mandiri proses manajemen dimana pegawai bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan pembelajarannya sendiri, Pembinaan (coaching), Manajemen melalui pemantauan, Action learning, Pembelajaran jarak jauh kursus melalui korespondensi, Kerja proyek terlibat dalam proyek-proyek perusahaan yang bersifat memperluas keterampilan, Perluasan pegawaian penambahan tanggungjawab yang lebih besar, Pembelajaran dengan pendamping, Manajemen karir, seringkali manajemen karir ini bersifat lateral (pemberian peran baru pada level yang sama untuk menambah pengalaman, pengetahuan dan keterampilan), Pelatihan formal, merupakan bentuk pelatihan yang

diberikan setelah kebutuhan pelatihan teridentifikasi dan ditetapkan program pelatihannya yang paling sesuai. Beberapa konsep dasar perencanaan karir menurut Umar (dalam Triton, 148:2010) dijelaskan secara singkat sebagai berikut :a) Karir sebagai suatu urutan promosi atau transfer ke jabatan-jabatan yang lebih besar tanggungjawabnya atau ke lokasi-lokasi yang lebih baik selama kehidupan kerja seseorang. b) Karir sebagai petunjuk pegawaian yang membentuk suatu pola kemajuan yang sistematik dan jelas (membentuk satu jalur karir. c) Karir sebagai sejarah pegawaian seseorang atau serangkaian posisi yang dipegangnya selama kehidupan kerja. Perencanaan karir seseorang dapat berjalan baik atau buruk sebenarnya ditentukan juga oleh peran atau dukungan dari departemen sumber daya manusia dan manajemen personalia. Handoko (dalam Triton, 149:2010) mengemukakan bahwa tugas-tugas seorang manajemen personalia adalah sebagai berikut : Mengembangkan para karyaawan yang dapat dipromosikan, Menurunkan perputaran pegawai, Mengungkap potensi pegawai, Mendorong pertumbuhan pegawai, Mengurangi berlebihnya pegawai walau mereka berpotensi tinggi, Memuaskan kebutuhan pegawai, Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui. Karir dalam terminologi organisasi sering kali dikaitkan dengan kemajuan (advanced). Gutteridge (dalam Triton (147:2010) mendefinisikan karir sebagai..the sequence of a person s work related activities and behaviors and associated attitudes, values, and aspiration over the span of one s life atau berarti urutan-urutan dari kegiatan-kegiatan dan perilaku-perilaku yang terkait dengan kerja dan sikap, nilai,

dan aspirasi-aspirasi yang terkati sepanjang hidup seseorang (Gomes dalam Triton (148:2010). Handoko (dalam Triton 148: 2010) merumuskan definisi bahwa karir merupakan semua pegawaian atau jabatan seseorang yang telah maupun yang sedang dilakoninya. Pegawaian-pegawaian dalam karir ini dapat saja merupakan realisasi dari rencana-rencana hidup seseorang atau mungkin merupakan sekedar nasib (Umar dalam Triton,148; 2010). Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka penulis mendefinisikan karir sebagai kronologi kegiatan-kegiatan dan perilaku-perilaku yang terkait dengan kerja dan sikap, nilai, dan aspirasi-aspirasi seseorang atau semua pegawaian atau jabatan seseorang baik yang telah maaupun yang sedang dikerjakannya. Fokus utama dalam karir pegawaian seseorang dalam suatu organisasi atau perusahaan akan menentukan perkembangan karir individu tersebut dimasa depannya. Menurut Gomes (dalam Triton, 149:2010) ada dua fokus utama dalam manajemen karir, kedua fokus utama manajemen karir tersebut adalah : 1. Fokus Internal Fokus internal dalam karir mengacu pada cara seseorang memandang karirnya. Dalam fokus internal ini, seseorang perlu selalu dapat memandang karirnya secara positif. Pandangan yang positif terhadap karir memungkinkan seseorang dapat mengembangkan karirnya dengan sedikit stress dan perasaan negative lainnya, sehingga pada gilirannya karir seseorang akan lebih mudah mencapai kemajuan yang diharapkan.

2. Fokus Eksternal Berbeda dengan fokus internal yang lebih mengarah pada cara seseorang memandang karirnya, maka pada fokus eksternal referensi yang menjadi pusat perhatian adalah kedudukan yang secara actual diduduki oleh seseorang pegawai. Fokus eksternal menyebabkan perkembangan karir seseorang perlu didukung oleh keadaan lingkungan eksternalnya. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi kasus. Kasus dalam penelitian ini adalah Manajemen Karir Pegawai di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Data dan Sumber Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data penelitian kualitatif adalah data yang banyak menggunakan kata-kata subjek, baik lisan maupun tulisan. Dalam penelitian ini akan diambil data yang berkaitan dengan fokus masalah penelitian yaitu : Manajemen Karir Pegawai di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Yang menjadi Sumber data penelitian pada penelitian adalah kepala Dinas (key informant). dan pegawai dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten. Data yang diperlukan dalam penelitian adalah : (1) Rekrutmen dan seleksi Pegawai, (2) Penempatan pegawai, (3) Monitoring karir pegawai, (4) Pengembangan Karir.

Pembahasan Penempatan Pegawai di Kantor Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Dalam pembagian tugas pegawai di dinas pendidikan dan kebudayaan di kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dinas memberi usulan ke BKD kemudian BKD yang memutuskan, adapun kriteria yang dinilai pada pembagian tugas adalah golongan dan pangkat, latar pendidikan dan kemampuan yang bersangkutan. Adapun perputaran pegawai di dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Bolaang Mongondow Selatan di lakukan dengan jika ada yang pensiun maka posisi yang ditinggalkannya akan disisi oleh pegawai lain yang pangkatnya sesuai, begitupun dengan posisi yang ditinggalkannya akan diisi oleh pegawai lain pula yang pangkat dan golongannya sesuai dengan posisi tersebut, begitu seterusunya sampai pada posisi paling bawah. Monitoring Karir Pegawai Di Kantor Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Reaksi pegawai terhadap pengembangan karir adalah dengan mengikuti program-program pengembangan seperti mengukuti pelatihan-pelatihan, meningkatkan kualifikasi pendidikan, dan melakukan lobi-lobi pendekatan dengan pejabat yang berwenang. Tingkat perubahan pada pegawai setelah dilakukan pengemabngan karir adalah meningkatnya kepercayaan diri, meningkatnya semangat kerja, mempelajari hal-hal baru, mengembangkan kemampuan dan kecakapan dan meningkatnya kedisiplinan pegawai yang bersangkutan.

Pengembangan Karir Pegawai Program-program pengembangan karir pegawai adalah program diklatpim, promosi jabatan, mutasi, dan kenaikan pangkat. Adapun metode yang digunakan dalam pengembangan karir pegawai di kantor dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Bolaang Mongondow Selatan adalah dengan mengikutkan pelatihan pelatihan berbasis kompetensi seperti diklat, prajabatan dan pelatihan-pelatihan lainnya.mutasi, dan kenaikan pangkat. Penutup Berdasarkan pembahasan di atas dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. Untuk kepala Badan Kepegawaian Daerah : a) Lebih memperhatikan perputaran karir pegawai. b) Lebih meningkatkan kualitas karir pegawai. c) Lebih Mengutamakan kompetensi dalam perekrutan dan pembagian tugas, Untuk kepala Dinas Pendidikan : a) Dapat membimbing pegawai dalam pengembangan karir. b) Dapat mangajukan pengembangan karir bagi pegawai yang berprestasi, Untuk pegawai : a) Dapat mengembangkan karirnya sendiri. b) Dapat meningkatkan kompetensi untuk mengembangan karir.

DAFTAR PUSTAKA Bejo Siswanto Sastrohadiwiryo, 2002. Manajemen Tenaga Kerja, Jakarta : Penerbit. PT Bumi. Aksara. Bogdan & Biklen, 2005. Qualitative Data Analysis : A Sourcebook of New Methods. California : Sage Depdiknas. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (Buku 1). Jakarta: Depdiknas.. Pidarta, Made. 1998. Manajemen Pendidikan Dan Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan. Malang : IKIP Malang. Martono Boedi. 1994. Penyusutan Dan Pengamanan Arsip Vital Dalam Manajemen Kearsipan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Moekijat, (1995). Perencanaan Dan Pengembangan Karier Pegawai, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Purwanto, M. Ngalim. 2003. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Sugiyono.2011. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung : Alfabeta Suryadi. 1994. Analisis Kebijakan Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Triton PB. 2010.Manajemen Sumberdaya Manusia, Prespektif Partnership dan Kolektifitas. Jakarta: PT. Suka Buku Wilson Bangun. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama