Gambar 7. Alat pirolisis dan kondensor

dokumen-dokumen yang mirip
% SDN = %NDF = c b a Residu dibakar dengan tanur listrik ( o C ) dinginkan, timbang (d gram).

Bab III Metodologi Penelitian

IV. PEMBAHASAN A. KARAKTERISIK BAHAN BAKU

3 Metodologi penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN

Peralatan dan Metoda

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Bahan dan Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Persiapan Bahan Baku

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahapan Penelitian

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April- Juli 2012 bertempat di Waduk Batutegi

Gambar 7 Desain peralatan penelitian

III METODE PENELITIAN. akuades, reagen Folin Ciocalteu, larutan Na 2 CO 3 jenuh, akuades, dan etanol.

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

III. BAHAN DAN METODE

PIROLISIS CANGKANG SAWIT MENJADI ASAP CAIR DENGAN KATALIS BENTONIT: VARIABEL WAKTU PIROLISIS DAN RASIO KATALIS/CANGKANG SAWIT

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan Laboratorium Peternakan Universitas

MATERI DAN METODE. Materi

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

adalah fraksi yang tidak larut atau tersisa setelah ekstraksi dengan larutan detergen asam, yaitu selulosa dan lignin (VAN SOEST, 1963). Umumnya ukura

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

MATERI DAN METODE. Materi

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Pakan dan Ilmu Tanah sebagai tempat pembuatan silase dan analisis fraksi serat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PIROLISIS CANGKANG SAWIT MENJADI ASAP CAIR (LIQUID SMOKE)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

MATERI DAN METODE. Materi

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

KAJIAN UNTUK BIO OIL BOGOR. Oleh : F

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juli 2015 di Laboratorium Daya dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Fakultas

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

III. METODE PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 bertempat di Waduk Batu Tegi

STUDI BANDING PENGGUNAAN PELARUT AIR DAN ASAP CAIR TERHADAP MUTU BRIKET ARANG TONGKOL JAGUNG

METODE. Bahan dan Alat

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Hasil Pertanian Jurusan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Komposisi kimia batang dan daun jagung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

BAB III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

III. METODOLOGI F. ALAT DAN BAHAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di Hotel Mutiara Kota Gorontalo di mana

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel Ca-Bentonit, Ca-Bentonit Merah muda, dan Na-Bentonit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1.Diagram alir penelitian proses produksi bioetanol dari hidrolisat fraksi selulosa pod kakao

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

4028 Sintesis 1-bromododekana dari 1-dodekanol

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan 2. Alat

Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

L A M P I R A N. Lampiran 1. Dokumentasi. Gambar 1. Mesin Operator MBE. Gambar 2. Mesin Operator MBE

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. ALAT DAN BAHAN 1. Alat Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah alat pirolisis, kondensor, plastik, nampan, cawan aluminium, oven, timbangan, cawan porselen, parang, hammer mill, disk mil, erlenmeyer 500 ml, tampah, gunting, botol cairan, bak penampung air, pipet, pompa vakum, tanur, desikator, cawan kaca masir, corong buchner, lemari pengering, gelas piala 600 ml tanpa bibir, dan penjepit. Alat yang digunakan untuk analisis adalah thermogravimetric analyzer dan GC-MS. Gambar alat pirolisis dan kondensor disajikan pada Gambar 7. Gambar 7. Alat pirolisis dan kondensor

2. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah tongkol jagung, kelobot jagung, atapulgit, es batu, larutan detergen asam, larutan detergen netral, aseton, dekalin, natrium sulfit, H 2 SO 4 72%, dan Hbr 48%. B. METODE PENELITIAN 1. Tahapan penelitian Penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan yang disajikan pada Gambar 8. Mulai Pretreatment sampel biomassa jagung Karakterisasi bahan baku Penentuan suhu pirolisis dan jumlah katalis Penentuan hubungan parameter suhu dan katalis terhadap rendemen pirolisis Selesai Gambar 8. Bagan alir tahapan penelitian a) Pretreatment sampel biomassa jagung Biomassa jagung (tongkol dan kelobot) perlu pretreatment sebelum digunakan dalam proses pirolisis. Tongkol dan kelobot

dikeringkan dengan sinar matahari dan atau oven (kabinet oven) sampai kadar air 6-12%. Selanjutnya hasil biomassa kering dipotong sampai berukuran lebih kecil kemudian dihancurkan dengan hammer mill dengan ukuran sampel 150-250 μm dilanjutkan dengan disc mill (ukuran ± 75 μm). b) Karakterisasi bahan baku Biomassa jagung (tongkol dan kelobot) yang akan digunakan pada proses pirolisis harus dikarakterisasi terlebih dahulu. Hal ini ditujukan untuk mengetahui kondisi awal bahan baku yang akan digunakan. Sifat yang diamati dari tongkol dan kelobot adalah kadar air dan kadar serat. Analisis kadar serat dilakukan di Balai Penelitian Ternak Ciawi. Prosedur analisis kadar air dan kadar serat disajikan pada Lampiran 1. c) Penentuan perlakuan suhu dan konsentrasi katalis Penentuan perlakuan suhu diperoleh dari hasil Thermogravimetric analyzer (TGA). Pada uji ini akan terbaca suhu terdekomposisinya suatu bahan. Dari perpaduan suhu terdekomposisi tongkol dan kelobot, suhu yang digunakan pada pirolisis tongkol dan kelobot adalah 250, 350, 450, 550, dan 700 C. Katalis yang digunakan sebanyak 1.5% dari bobot total (Amin dan Asmadi, 2007). d). Penentuan hubungan parameter suhu dan katalis terhadap rendemen pirolisis Pada tahap ini dilakukan penentuan pengaruh faktor suhu dan katalis pada pirolisis tongkol dan kelobot jagung terhadap respon rendemen cairan dan padatan (degradasi selulosa, hemiselulosa dan lignin) hasil proses pirolisis.

2. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian berikut ini merupakan penjabaran setiap tahapan penelitian yang dilakukan sesuai dengan urutan tahapan penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya. Prosedur penelitian yang dilakukan mencakup (a) pirolisis biomassa jagung, (b) analisis kadar serat (selulosa, hemiselulosa, lignin, dan silika) padatan hasil pirolisis, dan (c) analisis GC-MS cairan produk pirolisis. a) Pirolisis tongkol dan kelobot jagung Tongkol dan kelobot jagung sekitar 50g dimasukkan ke dalam reaktor alat pirolisis dengan variasi suhu dari 250, 350, 450, 550, dan 700 C, serta dialiri gas nitrogen dengan kecepatan 50 cm 3 /menit (Raveendran et al.,1996). Dari hasil pirolisis dihasilkan padatan, cairan, dan gas. b) Analisis padatan hasil pembakaran Bobot awal bahan sebelum dan setelah pirolisis ditimbang yang selanjutnya keduanya akan dibandingkan dan dihitung nilai weight loss (kehilangan bobot). Selain itu juga dilakukan analisis kadar serat (selulosa, hemiselulosa, lignin, dan silika) terhadap padatan hasil pirolisis pada suhu 450, 550, dan 700 C untuk mengetahui degradasi kandungan serat. c) Analisis cairan dengan GC/MS Cairan yang dianalisis adalah hasil pirolisis pada suhu 450 C, 550 C, dan 700 C. Analisis GC-MS untuk mengetahui kandungan senyawa di dalamnya untuk mendapatkan produk yang diinginkan yaitu berupa pengawet, flavor, antioksidan, dan bio oil. Analisis cairan dengan gas chromatography/mass spectroscopy (GC/MS) dilakukan di Mabes Polri Jakarta.

Bagan alir prosedur pirolisis tongkol dan kelobot jagung disajikan pada Gambar 9. Mulai Pengeringan dan pengecilan ukuran bahan (±75µm) Pengkondisian alat Pencampuran tongkol dan kelobot jagung Pencampuran tongkol, kelobot jagung, dan katalis Gas nitrogen 50cm 3 /menit Pirolisis pada suhu 250 o C, 350 O C, 450 o C, 550 o C, dan 700 o C Padatan Cairan Gas Kadar serat (lignoselulosa dan silika) GC-MS Analisa Analisa Selesai Selesai Gambar 9. Bagan Alir Prosedur Penelitian

C. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian dilakukan selama kurang lebih 8 bulan dari bulan April sampai November 2009. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengawasan Mutu, Laboratorium Teknik Kimia, Laboratorium DIT Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.