SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN INFERTIL

dokumen-dokumen yang mirip
Gangguan Hormon Pada wanita

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman merupakan guru yang baik, yang menjadi sumber pengetahuan.

AMENOREA SEKUNDER M. Thamrin Tanjung

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. endometrium yang terjadi secara rutin setiap bulan (Ayu dan Bagus, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kehamilan ektopik yang berakhir dengan keadaan ruptur atau abortus. 12 Kehamilan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;

BAB I PENDAHULUAN. Gamba. r 1. Beberapa Penyebab Infertilitas pada pasangan suami-istri. Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Folikel antral adalah folikel kecil - kecil berukuran 2-8 mm yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Gangguan Sistem Reproduksi Wanita. kesehatan reproduksi (Manuaba, 2008). Hal ini mencakup infeksi,

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon akif estrogen/progesin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon akif.

Pend h a uluan Etiologi PUD B l e dik um t e h a i u t pas iti Beberapa pilihan terapi

Ni Ketut Alit A. Airlangga University. Faculty Of Nursing.

MENYOAL INFERTILITAS PADA PASANGAN SUAMI ISTRI. Oleh : Andang Muryanta

BAB I PENDAHULUAN. Wanita dikatakan istemewa karena jumlah populasinya yang lebih besar dari pada

BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.

tahun berhubungan suami isteri tanpa

MENGAPA ISTRI MASIH BELUM HAMIL??

Kontrasepsi Hormonal (PIL)

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Istilah-istilah. gangguan MENSTRUASI. Skenario. Menstruasi Normal. Menilai Banyaknya Darah 1/16/11

KESEHATAN REPRODUKSI* Oleh: Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes**

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang

Anatomi/organ reproduksi wanita

Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita

Tatalaksana Tujuan terapi o mengontrol perdarahan o mencegah perdarahan berulang o mencegah komplikasi o mengembalikan kekurangan zat besi dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sementara dan dapat pula bersifat menetap (Subroto, 2011).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan endometriosis dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai pada wanita usia subur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada awal senium umur tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. korteks serebri, aksis hipotalamus-hipofisis-ovarial, dan endrogen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 2

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam. zat-zat gizi lainnya (Almatsier, 2010; Supariasa, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bagian dari pemeliharaan kesehatan komperhensif bukan lagi hal yang baru.

GYNECOLOGIC AND OBSTETRIC DISORDERS. Contraception

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kista ovarium mempunyai permukaan rata dan hlus. Biasanya bertangkai, seringkali

TINJAUAN PUSTAKA Pubertas Siklus Menstruasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Siklus Reproduksi Kuda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi

Obat-obat Hormon Hipofisis anterior

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango merupakan salah satu kabupaten diantara 5

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal atau muda merupakan salah satu tahap dari siklus

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang

... Tugas Milik kelompok 8...

BAB III FERTILISASI IN VITRO. yang telah berkembang di dunia kedokteran. Kata inseminasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontrasepsi (Sulistyawati, 2012). 1) Metode kontrasepsi sederhana. 2) Metode kontrasepsi hormonal

1 H erbal & Superfood Terbaik Untuk Masalah Kesuburan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selama hari, 3-6 hari adalah waktu keluarnya darah menstruasi. perdarahan bercak atau spotting (Baziad, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh gangguan hormonal, kelainan organik genetalia dan kontak

BAB I PENDAHULUAN. Program Keluarga Berencana (KB) yang kita kenal seperti. sekarang ini adalah buah perjuangan yang cukup lama yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. endometrium diluar lokasi normalnya dikavum uteri. kelainan ini

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. umumnya dan penduduk Indonesia khususnya. Dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

Perdarahan dari Vagina yang tidak normal. Beberapa masalah terkait dengan menstruasi. Perdarahan selama kehamilan atau setelah persalinan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman (plastik yang dililiti oleh tembaga) dan dimasukkan ke dalam rahim oleh

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, namun hampir 90% wanita memiliki siklus hari dan hanya 10-15%

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

JENIS METODE KB PASCA PERSALINAN VASEKTOMI

PELAYANAN KB DALAM RUANG LINGKUP KEBIDANAN KOMUNITAS

Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

PENANGANNYA : Antibiotika cervicitis tidak spesifik dapat diobati dengan rendaman dalam AgNO3 10 % dan irigasi

PIL KB Jenis - Jenis PIL KB: A. PIL KOMBINASI B. PIL SEKWENSI C. PIL NORMOFASIK D. MORNING AFTER PIL E. PIL TRIFASIK

BAB I PENDAHULUAN. Kenapa dikatakan istimewa karena selain jumlah populasinya yang lebih dari

: Asuhan Kebidanan IV (PATOLOGI GSR) ENDOMETRIOSIS DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder, mempertahankan sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL. diagnosis yang dibuat setelah diagnosis lainnya disingkirkan (diagnosis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan peristiwa pengeluaran darah, lendir dan sisa-sisa sel secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN INFERTIL Setiap pasangan infertil harus diperlakukan sebagai satu kesatuan yang berarti apabila istri saja sedangkan suaminya tidak mau diperiksa, maka pasangan ini tidak diperiksa. Adapun syarat-syarat pemeriksaan pasangan infertil adalah sebagai berikut : 1. Istri yang berumur antara 20-30 tahun baru akan diperiksa setelah berusaha untuk mendapat anak selama 12 bulan. Pemeriksaan dapat dilakukan lebih dini apabila: 2. Istri yang berymur antara 31-35 tahun dapat diperiksa pada kesempatan pertama pasangan itu datang ke dokter. 3. Istri pasangan infertil yang berumur antara 36-40 tahun hanya dilakukan pemeriksaan infertilitas apabila belum punya anak dari perkawinan itu 4. Pemeriksaan infertilitas tidak dilakukan pada pasangan infertil yang salah satu anggota pasangannya mengidap penyakit yang dapat membahayakan kesehatan istri atau anaknya. Tuba yang tersumbat TERAPI Kalau infertilitas berhubungan dengan masalah tuba yang tersumbat, maka pengobatan saja sangat sedikit kemungkinan membawa hasil. 1. Infeksi Istri dengan riwayat infeksi pelvis berulang dapat dicoba dengan pemberian antibiotik jangka panjang. Pemberian antibiotik secukupnya selang satu bulan selama 6-12 bulan dapat memungkinkan terjadinya patensi tuba daripada kelompok istri yang tidak diberikan ppengobatan. 2. Endometriosis Endometriosis pada tuba dapat diobati dengan pil-kb, progesteron, atau danazol, yang diberikan secara terus-menerus atau selang-seling. Akan tetapi penyembuhan endometriosis itu akan meninggalkan parut, yang dapat menyumbat atau menekuk tuba sehingga akhirnya memerlukan pembedahan untuk mengatasinya. 3. Pembedahan Tujuan pembedahan tuba adalah untuk memperbaiki dan mengembalikan anatomi tuba dan ovarium seperti semula, dengan sangat memperhatikan kemungkinan gerakan otot dan silia tuba, sekresi tuba, dan daya tangkap ovum yang efektif. Indikasi dilakukannya pembedahan tuba adalah (1) tersumbatnya seluruh atau sebagian tuba sebagaimana diperiksa dengan histerosalpingografi dan laparoskopi,(2)

sakulasi tuba,(3) perlekatan peritubular dan periovarial khususnya untuk membebaskan gerakan tuba dan ovarium. Pembedahan tuba tidak dilakukan kalau hasil analisis mani suaminya abnormal, dan penyakit pada istri yang tidak membolehkan ia hamil. Saat yang paling tepat untuk melakukan pembedahan tuba adalah pada tengah fase proliferasi dan jangan pada fase sekresi. Endometriosis Endometriosis adalah tumbuhnya kelenjar dan stromaa endometrium yang masih berfungsi di luar tempatnya yang biasa, yaitu rongga uterus. Gejala dan tanda endometriosis sangat bervariasi. Wanita dengan endometriosis ringan dapat menderita nyeri panggul hebat, dan sebaliknya wanita dengan endoetriosis hebat keluhannya dapat ringan sekali. Nyeri panggul dalam bentuk dismenore seringkali dianggap sebagai gejala khas dari penyakit ini. Gejala lain yaitu dispareunia apabila penyakit ini telah menjalar ke ligamentum sakrouterina dan kavum douglas, perdarahan abnormal dari uterus, darah prahaid yang berwarna coklat, dan infertilitas primer atau sekunder juga merupakan gejala dan tanda endometriosis. Terapi endometriosis yaitu: 1. Menunggu sampai terjadi kehamilan sendiri Dengan menunggu saja pasien dapat hamil dengan sendirinya, pada penelititan dadapatkan angka kehamilan 65% pada 17 pasien dengan endometriosis ringan yang tidak dianjurkan untuk dilakukan pembedahan. Umur dan pasien dan lama infertilitas harus menjadi pertimbangan untuk tidak melakukan terapi menunggu ini. Kalau pasien mengidap endometriosis ringan tanpa keluhan yang berarti, kecuali untuk infertilitas dapat ditunggu untuk beberapa waktu lamanya sebelum dilakukan pengobatan. 2. Pengobatan hormonal Pengobatan hormonal memerlukan waktu yang lama dan tidak selalu menyembuhkan endometriosis, kebanyakan hanya menekan untuk beberapa waktu lamanya. Olehkarena itu untuk pasien lanjut usia dan sudah lama infektilitasnya sebaikknya dianjurkan untuk menempuh pembedahan konservatif. Pasien dengan tahap penyakit yang berat dan ingin segera punya anak, bukan calon untuk pengobatan hormonal. Pil KB yang berkhasiat progestasional kuat seperti noretinodrel 5 mg+mestranol 75 mikrogram dapat dipakai untuk pengobatan endometriosis. Pengobatannya adalah sebagai berikut : 1-2 tablet sehari setiap hari terus menerus, kemudian dinaikan 1-2 tablet lagi setiap minggu, sampai pasien mendapatkan 20 mg (4 tablet) seharinya. Pengobatan ini berlangsung selama 6-9 bulan. Preparat

progestasional saja dapat juga dipakai, akan tetapi sering menimbulkan perdarahan dari uterus yang abnormal, sehingga memerlukan pengobatan tambahan estrogen. Dengan pengobatan hormonal diatas mengakibatkan keadaan kehamilan semu. Penelitian mendapatkan angka kehamilan 50% dan angka kambuh 17%. 3. Pengobatan konservatif Anovulasi Pengobatan induksi ovulasi pada istri pasangan infertil yang tidak berovulasi berkisar antara klomifen sitrat, bromokriotin, dan gonadotropin dari manusia. Klomifen sitrat merupakan obat pilihan pertama untuk pasien dengan siklus haid yang tidak berovulasi dan oligomenorea, dan pasti merupakan pilihan pertama untuk pasien dengan aminore sekunder yang kadar FSH, LH dan prolaktinnya normal. Klomifen khususnya bekerja terhadap hipotalamus, yang meningkatkan kadar FSH dan LH. Peningkatan kadar hormon itu cukup untuk mematangkan folikel dan membuat puncak FSH dan LH pada har kesembilan setelah menyelesaikan pengobatan yang mengakibatkan ovulasi. Kalau ada haid, klomifen sitrat diberikan pada hari kelima sapai hari kesembilan selama lima hari. Kalau tidak ada haid, dibuatkan dulu perdarahan surut dengan pemberian 5mg noretisteron, dua kali sehari selama 5 hari dan pemberian klomifen dimulai pada hari kelima setelah hari pertama terjadinya perdarahan surut Dosis permulaan klomifen adalah 50mg/hari selama 5 hari dan ovulasi biasanya terjadi pada hari keempat sampai hari kesepuluh setelah pemberian tablet terakhir. Hasil pengobatan klomifen harus terus-menerus diikuti sekurang-kurangnya dengan catatan suhu basal badan, lebih baik lagi kalau diikuti dengan pemeriksaan estrogen dan pregnandiol ditengah-tengah fase luteal dari siklus haid. Terdapat empat kemungkinan hasil pengobatan dengan klomifen antara lain yaitu: 1. Terjadi ovulasi, dan pengobatan diulangi dengan dosis yang sama 2. Hanya terjadi pematangan folikel, mungkin dengan ovulasi yang terjadi lambat atau dengan defek korpus luteum, pengobatan diulangi dengan dosis yang sama, kalau hasilnya tetap sama dosis selanjutnya ditingkatkan 3. Terjadi pematangan folikel tanpa terjadinya ovulasi, pengobatab diulangu dengan dosis yang sama ditambah suntikan HCG (3000-5000 IU) selama 5-7 hari setelah dosis klomifen terakhir dimakan. 4. Tidak ada reaksi sama sekali, dosis klomifen ditingkatkan pada setiap siklus, dimulai dengan 100mg per hari selama 5 hari dan berakhir dengan dosis maksimal 200mg per hari selama lima hari

Pengobatan klomifen pada disfungsi hipotalamus ringan dapat diharapkan berhasil menginduksi ovulasi pada 80% kasus. Pada pasien dengan aminore sekunder berhasil 56%. Aapabila eksresi estrogen urin kurang dari 5 mirkogra/24 jam, pengobatan dengan klomifen hampir pasti tidak akan berhasil.

Please download full document at www.docfoc.com Thanks