PEMBUATAN CAMPURAN MATRIKS UNTUK SEMENTASI. Tri Salyo, Sarjono, Syarip Unus Pusat Teknologi Limbah Radioaf,tif, SATAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERAWATAN PERALATAN SISTEM MEKANIK UNIT SEMENT ASI. Tarmusid Pusat Teknologi Limbah Radoaktif, BATAN

PERAWATAN PERALATAN LlSTRIK (PENGENDALI) PROSES SEMENT ASI

KARAKTERISASI LlMBAH HASIL SEMENTASI. Siswanto Hadi, Mardini, Suparno Pusat Teknologi Umbah Radioa~,tif, BATAN

PERAWATAN PERALATAN PROSES SEMENTASI. Suparno Pusat Teknologi Limbah Radoaktif

PERAWATAN PERALATAN MEKANIK UNIT SEMENTASI

PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF SEMI CAIR DENGAN CARA SEMENTASI

IMOBILISASI LlMBAH SLUDGE RADIOAKTIF DARI PROSES PENGOLAHAN LlMBAH RADIOAKTIF CAIR SECARA KIMIA DENGAN KOAGULAN FERI KLORIDA MENGGUNAKANSEMEN

SAM PEL LlMBAH UNTUK ANALISIS DI LABORA TORIUM

PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF HEPA FILTER MENGGUNAKAN METODE REDUKSI VOLUME DAN IMOBILISASI DENGAN MATRIK SEMEN

PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF HEPA FILTER MENGGUNAKAN METODE REDUKSI VOLUME DAN IMOBILISASI DENGAN MATRIK SEMEN

PENGARUH KANDUNGAN LIMBAH RESIN DAN BAHAN ADITIF (BETONMIX) TERHADAP KARAKTERISTIK HASIL SEMENTASI

PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT AKTIVITAS RENDAH TERKONTAMINASI AKTINIDA DENGAN METODE REDUKSI VOLUME

IMOBILISASI KONSENTRAT LIMBAH CAIR AKTIVITAS RENDAH SHELL NOMOR 17 A

PROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR SECARA EVAPORASI DAN SEMENTASI

PENYIMPANAN LlMBAH RADIOAKTIF DIINTERM STORAGE I, INTERM STORAGE II DAN PSLAT

ANALISIS LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN SEMI CAIR. Mardini, Ayi Muziyawati, Darmawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

ANALISIS LlMBAH RADIOAKTIF CAIR DAN PREPARASI LlMBAH RADIOKATIF PADAT

TEKNOLOGI PROSES PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT SECARA INSENERASI DAN KOMPAKSI TAHUN 2012

PENGARUH BAHAN PENCAMPUR SEMEN CHORMEN TERHADAP KEKUATAN FISIKA DAN KIMIA BETON LIMBAH

PENGOPERASIAN SISTEM VAC & OFF GAS. Gatot Sumartono Pusat T eknologi Limbah Radioaktif, BAT AN

PENGARUH LIMBAH KARBON AKTIF Cs-137 TERHADAP KERAPATAN DAN KUAT TEKAN BETON LIMBAH

PENGOPERASIAN SISTEM SERVICE WATER DAN DOMESTIC WATER PAD A INSTALASI PENGOLAHAN LlMBAH RADIOAKTIF

KONDISIONING LIMBAH RADIOAKTIF PADAT TAK TERKOMPAKSI MENGGUNAKAN MATRIKS SEMEN

PERAWATAN PERALATAN PROSES EVAPORASI. Bambang Sugito Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN

PERAWATAN UNIT KOMPAKSI. Sung Tomo Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, SATAN

PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT HASIL DEKOMISIONING FASILITAS INSTALASI PEMURNIAN ASAM FOSFAT PETROKIMIA GRESIK

SKENARIO LEPASAN RADIONUKLIDA DARI HASIL IMOBILISASI LlMBAH PAD A PENYIMPANAN LlMBAH LESTARI DE KAT PERMUKAAN

OPTIMALISASI DAN MODIFIKASI FASILITAS IPLR

Mardini, Ayi Muziyawati, Darrnawan Aji Pusat Teknologi Limbah Radioal<tif, BATAN

PENGEMBANGAN GENTENG BETON RINGAN SEBAGAI ALTERNATIF PENUTU ATAP

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesejahteraan dan pengetahuan masyarakat telah mendorong

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui dan menjelaskan karakteristik suatu komposit beton-polimer agar dapat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

PRARANCANGAN ALAT PEMISAH SEMEN DENGAN AIR PADA AIR BUANGAN SEMENTASI

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

KESELAMA TAN PENYIMP ANAN SEMENTARA LIMBAH RADIOAKTIF DI PPTN SERPONG SAMP AI DENGAN TAHUN 2007

OPTIMALISASI PE EMPATA KEMASA LIMBAH RADIOAKTIF AKTIVITAS RE DAH DA SEDA G DALAM REPOSITORI

Setelah melakukan kegiatan/praktikum ini diharapkan :

untuk mencapai workabilitas dan nilai slump rencana terhadap kuat tekan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

PENGARUH PENAMBAHAN AGREGAT PASIR SILIKAT PADA SEMENTASI LIMBAH URANIUM KONSENTRAT EVAPORATOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN PENGELOLAAN LlMBAH PLTN. Suryantoro Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN

Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton

Waste Acceptance Criteria (Per 26 Feb 2016)

BAB I PENDAHULUAN. perbandingan tertentu. Kelebihan beton yang lain adalah. adanya inovasi penggunaan material baru, misalnya bakteri.

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:

SISTEM PENGANGKUTAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT, CAIR DAN GAS. Arifin Pusat Teknologi Pengolahan Limbah Radioaktif

Aneks TAHAPAN-TAHAPAN DASAR PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF Pengelolaan limbah radioaktif yang efektif harus memperhatikan tahapantahapan dasar

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENYIMPANAN LIMBAH RADIOAKTIF DI INTERM STORAGE I, INTERM STORAGE II DAN PSLAT. Sagino Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan akan konstruksi, seperti jalan dan jembatan, perumahan

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

MORTAR NUSANTARA PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Persiapan : - Studi literatur - Survey ke Ready Mix CV. Jati Kencana Beton

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON BERDASARKAN URUTAN PENCAMPURAN MATERIAL PENYUSUN BETON DENGAN ADUKAN MANUAL. Abstract:

ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN L1MBAH RADIOAKTIF VERSI 3. Dyah Sulistyani Rahayu Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LIMBAH RADIOAKTIF DI PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

Bidang Teknik PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON


BAB IV PENGUJIAN MATERIAL DAN KUAT TEKAN BETON

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

Kartika Purwitasari, Achfas Zacoeb, Siti Nurlina ABSTRAK Kata Kunci : 1. Pendahuluan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan kertas sebagai bahan campuran lebih praktis dan efektif,

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGARUH PENGGUNAAN CONSOL POLYMER LATEX SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON

GLASS FRIT DAN POLIMER UNTUK SOLIDIFIKASI LIMBAH CAIR AKTIVITAS RENDAH SKALA INDUSTRI.

Spesifikasi bahan tambahan pembentuk gelembung udara untuk beton. Badan Standardisasi Nasional. Revisi SNI

PENGARUH WAKTU PENGERASAN PADA KEKUATAN PAVING BLOCK YANG MENGGUNAKAN CLAY, SEMEN, DAN PASIR. Andius Dasa Putra 1) Setyanto 1) Noor Syarifah Hasan 2)

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)

RANCANGAN SISTEM LOADING DAN UNLOADING PADA KOLOM PENUKAR ION PENGOLAH LlMBAH RADIOAKTIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PABRIK PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP SYNCHRONOUS MANUFACTURING

BAB III METODOLOGI PENELTIAN

Gravitasi Vol. 14 No.1 (Januari-Juni 2015) ISSN: ABSTRAK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

Jonner Sitompul Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BAT AN

BAB I PENDAHULUAN. macam bangunan konstruksi. Beton memiliki berbagai kelebihan, salah satunya

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF TINGKAT RENDAH DAN TINGKAT SEDANG

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari

Pemanfaatan Pasir Telaga Sari dan Styrofoam untuk Pembuatan Batako Ringan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton PT. Pionir Beton

THE INFLUENCE OF INITIAL PRESSURE ON THE CONCRETE COMPRESSIVE STRENGTH. Lina Flaviana Tilik, Maulid M. Iqbal, Rosidawani Firdaus ABSTRACT

1:59 PM/6/2/2010/RAB analisa Modern Pekerjaan pengecoran dan pengadukan/rab beton

PRARANCANGAN SISTEM LOADING DAN UNLOADING PADA KOLOM PENUKAR ION PENGOLAH LIMBAH RADIOAKTIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISTIK LIMBAH HASIL IMOBILISASI DALAM KESELAMATAN PENYIMPANAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. ini adalah paving block dengan tiga variasi bentuk yaitu berbentuk tiga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Paving block dibuat dari

SALT. Penghasil & Pengelola. Penghasil. Limbah bahan/ peralatan terkontaminasi Padat (D1)

Transkripsi:

Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahlln 2006 ISSN 0852-2979 PEMBUATAN CAMPURAN MATRIKS UNTUK SEMENTASI Tri Salyo, Sarjono, Syarip Unus Pusat Teknologi Limbah Radioaf,tif, SATAN ABSTRAK PEMBUATAN CAMPURAN MATRIKS UNTUK SEMENTASI. Pada Tahun Anggaran 2006 tidak dilakukan pembuatan campuran matriks untuk irnobilisasi limbah konsentrat dan resin bekas dari P3TM karena jumlahnya belum mencukupi. Untuk resin bekas dari P2TRR dilakukan pembuatan campuran matriks sebanyak 11.000 Kg dengan komposisi semen sebanyak 600 Kg dan pasir sebanyak 400 Kg untuk 11 buah shell beton 9!50 L. Sedangkan untuk aditif sampai saat ini belum digunakan. ABSTRACT MAKING CEMENT MATRIX FOR CEMENTATION. At fiscal year 2006 for liquid waste and spent resin from P3TM are not prepared cement matrix for immobilization. For spent resin from P2TRR was prepared concrete mixture for 11 shell container. Each waste shell container compose 400 Kg sand and 600 Kg cement. Total amount for concrete mixture are 11.000 Kg. Additive mixture not applied yet. PENDAHULUAN Agar pelaksanaan operasional sementasi rutin oleh Sub Bidang Pengolahan Limbah Cair berjalan lancar, maka perlu penyediaan material semen, pasir dan aditif yang memenuhi standar dan dalam jumlah yang mernadai, sehingga tugas rutin dapat berjalan secara sinambung dan akan menghasilkan campuran yang baik antara matriks dan konsentrat, resin atau limbah padat terkompaksi/tak terkompaksi. Untuk menghindari agar semen tidak mengeras atau rusak, pengisian semen ke dalam Silo R 33101 dibatasi maksimum untuk operasi selama 5 (lima) hari. Pengisian semen ke Silo R 33101 dan pasir ke dalam Silo R :33103 dilakukan secara manual. Setelah semen ditimbang di Silo Penimbang R 33104 dan pasir di R 33105, kemudian dicampur dan dihomogenisasi di Silo Pencampur R 33106. Campuran matriks yang telah homogen yang akan digunakan untuk imobilisasi Limbah Konsentrat dan Resin bekas dialirkan ke Intermediate Hopper R 33107 kemuclian ke Shell 950 liter di Stasiun 3 di ruang 4.0.01. dengan cara membuka Valve V 33107 di Silo Pencampur R 33106. Campuran matriks yang telah homogen yang akan di~lunakan untuk imobilisasi limbah padat terkompaksiltak terkompaksi dialirkan ke ruang 3.0.02. dengan cara membuka Valve V 33108 di Silo Pencampur R 33106. 424

Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 BAHAN DAN PERALA T AN Bahan-bahan. Pasir Peralatan. Semen Portland tipe I. Buket Pasir, Silo Semen R 33101, Valve V 33102 dan Valve V 33112, Silo Pasir R 33103, Vibrator M 33105, Silo Penimbangan Semen R 33104, Screw Conveyor Semen T 33101, Valve V 33105, V 33107, V 33108, Silo Penimbangan Pasir R 33105, Screw Conveyot Pasir T 33103, Valve V 33106, Silo Pencampur campuran matriks R 33106, Mixer M 33106, Intermediate Hopper R 33107, Vibrator M 33107, Screw Conveyor T 33104, Valve V 33101. Exhaust Fan C 33109, C 33110, Meja Kontroll 33110 di ruang 2.0.06. METODE Penimbangan semen dan pasir. Semen dimasukkan secara manual ke dalam Silo R 33101 yang dilengkapi dengan pipa untuk mengalirkan udara tekan. Untuk menentukan beratnya, semen dialirkan ke Silo Penimbangan R 33104 dengan menggunakan Screw Conveyor T 33101. Pasir dimasukkan secara manual ke dalam Silo I~ 33103 yang dilengkapi dengan Vibrator M 33105. Untuk menentukan beratnya, semen dialirkan ke Silo Penimbangan R 33105 dengan menggunakan Screw Conveyor T 33103. Semen dan pasir yang telah ditimbang dialirkan ke Mixer M 33106. Pengadukan berlangsung selama 10 menit dan campuran beton kering yang telah homogen yang akan digunakan untuk imobilisasi resin bekas dialirkan ke Intermediate Hopper R 33107 dengan cara membuka Valve V 33107. Sedangkan carnpuran beton kering yang telah 425

Hasi/ Penelitian dan Kegialan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 homogen yang akan digunakan untuk imobilisasi limbah padat terkompaksi/tak terkompaksi dialirkan ke ruang 3.0.02 dengan cara membuka Valve V 33108. Semua proses terse but, dioperasikan dan dikendalikan dari Meja Kontrol I 33010 yang ditempatkan di ruang 2.0.06. Penimbangan semen secara otomatis - Ditentukan berat semen yang diin!~inkan pad a WC 33104, - Ditentukan faktor kelebihan be rat pad a aliran pipa antara Screw Conveyor dan silo penimbangan pad a WC 33114. - Ditekan tombol " Cement Weighing ON' maka : Valve V 33109 dan V 62650 membuka secara otomatis, Screw Conveyor T 33101 hidup secara otomatis, Exhaust Fan C 33109 "ON" Apabila berat semen yang ditinjukkan pad a WI 33104 telah mencapai berat yang diinginkan, maka secara otomatis : Screw Conveyor T 33101 akan b'9rhenti Valve V 33109 dan V 62650 menutup secara otomatis, Exhaust Fan C 33109 "OFF" Penimbangan semen secara manual Diputar Tombol " Cement Screw Conveyor T 33101" pad a posisi "ON" maka : Valve V 33109 dan V 62650 membuka, Screw Conveyor T 33101 "ON", Dibaca penunjukkan be rat pada WI 33104, jika penunjukkan berat tersebut telah tercapai yang diinginkan, maka putar Tombol ' Cement Screw Conveyor T 33101 "OFF", maka : Screw Conveyor T 33101 "OFF", Valve V 33109 dan V 62650 menutup Penimbangan pasir secara otomatis Ditentukan berat pasir yang diinginkan pada WC 33105, Ditentukan faktor kelebihan berat pad a aliran pipa antara Screw Conveyor dan Silo Penimbangan pada WC 33115. Tekan Tombol" Sand Weighing ON' maka : Valve V 33111 membuka secara otomatis, Screw Conveyor T 33103 dan Vibrato M 33105 hidup secara otomatis, 426

Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahzl/1 2006 ISSN 0852-2979 Apabila berat semen yang ditinjukkan pad a WI 2.3105 telah mencapai berat yang diinginkan, maka secara otomatis : Screw Conveyor T 33103 dan Vibrator M 33107 akan berhenti Valve V 33111 menutup secara otomatis, Penimbangan pasir secara manual Diputar Tombol " Sand Screw ConveyorT 33103" pad a posisi "ON" maka : Valve V 33111 membuka, Screw Conveyor T 33103 "ON", Untuk mempermudah pengeluaran pasir, Vibrator M 33105 dapat dijalankan dengan memutar T ombol Vibrator M 33105 "ON". Vibrator M 33105 "ON", Untuk menghentikan M 33105 "OFF". Vibrator M 33105, putar Tombol Vibrator Vibrator M 33105 "OFF", Membaca penunjukkan be rat pad a tersebut telah tercapai yang diinginkan, ConveyorT 33103" OFF", maka : WI 33'105, jika penunjukkan maka putar Tombol "Sand be rat Screw Screw Conveyor T 33103 "OFF", Valve V 33111 menutup Pencampuran material kering Kondisi awal - Screw Conveyor T 33101, T 33102, T 33103 "OFF", - Valve V 33109, V 33110, V 33111 menutup - Valve V 33107, V 33108 menutup, - Mixer M 33106 mati, - Silo Pencampur R 33106 kosong. Operasi Awal - Ditekan Tombol Mixer M 33106" ON" - Exhaust Fan C 33110" ON", Semen - Diputar T ombol Valve V 33104 pad a posisi "Open", Valve V 33104 membuka. Lihat penunjukkan pada WI 33104, bila telah menunjuk angka nol, maka 427

Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852-2979 Putar Tombol Valve V 33104 pada posisi " Close"maka * Valve V 33104 menutup, Pasir - Putar T ombol Valve V 33105 pada posisi "Open", Valve V 33105 membuka. Dilihat penunjukkan pada WI 33105, bila telah menunjuk angka nol, maka - Diputar Tombol Valve V 33105 pad a posisi " Close"maka * Valve V 33105 menutup, Setelah kira-kira 10 menit, material terse but sudah tercampur secara homogen, campuran dapat dialirkan ke Silo Intermediate R 33107 untuk unit sementasi dengan membuka Valve V 33107, * Untuk Unit Kompaksi den!~an membuka Valve V 33108, -Setelah campuran material tersebut dialirkan semua, maka putar tombol Mixer M 33106 pada posisi "OFF" : Mixer M 33106 berhenti, Exhaust Fan C 33110 "OFF". Semua proses penimban!~an dan pencampuran material, baik secara manual maupun secara otomatis dilakukan melalui Ruang Kendali dan Ruang Signal 2.0.06. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pad a tahun anggaran 2005 telah dilakukan pembuatan campuran matriks sebanyak 12.000 Kg, dengan peringian untuk setiap 1 shell beton 950 liter digunakan semen sebanyak 600 Kg dan pasir sebanyak 400 Kg dim ana shell beton 950 liter yang digunakan mempunyai dosis paparan pad a kontak permukaan dan pad a jarak 1 meter jauh lebih kecil dari yang dipersyaralkan oleh IAEA. KESIMPULAN Proses pembuatan campural1 matriks untuk imobilisasi limbah terkompaksi telah dilakukan sesuai dengan yang dikehendaki. DAFT AR PUST AKA 1. BATAN-TECHNICATOME, System Note "Solid, Semi Solid, Liquid Waste Treatment", WSPG 330 NSN 9001, Paris, 1986 2. Juklak dan Protap Pengoperasian sistem sementasi 428