Clipping Service. Anti Money Laundering 14 Juni Indeks

dokumen-dokumen yang mirip
Clipping Service. Anti Money Laundering 9 Juni Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 16 Agustus Indeks

1. Dugaan Korupsi KPU Ada aliran dana ke lima media 2. Berstatus Saksi, KPK Kesulitan Pulangkan nazaruddin 3. Hakim Syarifuddin Bantah Terima Suap

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 19 Juli Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 1 Juli Indeks

Dugaan Suap Jaksa Periksa Sistoyo, Kejaksaan tidak Temukan Keterlibatan Jaksa Lain

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 10 Oktober Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 15 September Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 24 Juni Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 24 November Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 27 September Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 09 Agustus Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 18 Oktober Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 20 Juli Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 6 Juni Indeks

Saat kasus korupsi terjadi, Hari Sabarno disebut tidak lagi menjabat sebagai Mendagri.

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 04 Agustus Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 27 Juni Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 15 Juni Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 1 Juni Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 19 September Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 8 Juni Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 13 September Indeks

Analisa Kasus Wisma Atlet

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 14 Oktober Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 24 Oktober Indeks

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kesatu, Wewenang-Wewenang Khusus Dalam UU 8/2010

1 P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 02 November Indeks

Ia akan dimintai keterangan terkait kasus dugaan korupsi penjualan aset tanah penjualan tanah PT Barata Indonesia (persero) pada 2004.

Clipping Service. Anti Money Laundering 23 Juni Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 16 November Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 3 Juni Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 14 Juli Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 04 Oktober Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 09 November Indeks

Siang Ini KPK Periksa 3 Tersangka Suap Proyek Kementerian Tenaga Kerja

Budi Mulya Bungkam Saat Ditanya Duit Rp 1 M dari Robert Tantular

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kedelapan, Permintaan Keterangan Kepada PPATK (Berdasarkan Informasi PPATK

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Dua Pejabat Pajak Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Korupsi

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 11November Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 7 Juni Indeks

Korupsi di parlemen bentuknya banyak mulai dari budgeting hingga legislasi itu sendiri.

Babak Baru Mafia Pajak?

1.4. Modul Mengenai Pengaturan Pemberantasan Pencucian Uang Di Indonesia

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 11 Agustus Indeks

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kesepuluh, Penelusuran Aset Penelusuran Aset. Modul E-Learning 3

BERITA NEGARA. No.711, 2013 MAHKAMAH AGUNG. Penyelesaian. Harta. Kekayaan. Tindak Pidana. Pencucian Uang. Lainnya PERATURAN MAHKAMAH AGUNG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, T

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 17 Oktober Indeks

KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI PENINGKATAN JALAN NANTI AGUNG - DUSUN BARU KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA

Adnan Buyung Pesimistis Kasus Dhana Bakal Sampai ke Hulu

Dalam dakwaan Sesmenko Kesra, Nama Emir Moeis disebut menerima cek

Clipping Service. Anti Money Laundering 22 Juni Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 16 Juni Indeks

Rosa, Eks Orang Kepercayaan Nazaruddin Diperiksa Kasus Hambalang

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 27 Oktober Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 29 Juli Indeks

Clipping Service. Anti Money Laundering 28 Juni Indeks

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG TIM GABUNGAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG TIM GABUNGAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MANTAN BOS ADHI KARYA KEMBALI DAPAT POTONGAN HUKUMAN.

Pernyataan Pers MAHKAMAH AGUNG HARUS PERIKSA HAKIM CEPI

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I

HASIL WAWANCARA. Wawancara dilakukan pada hari kamis tanggal 25 Juli 2013 jam WIB

Akankah Boediono Jadi Tumbal Century?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kasus korupsi di Indonesia merupakan salah satu berita yang sering

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Clipping Service. Anti Money Laundering 13 Juni Indeks

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 18 Juli Indeks

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) Jawablah pertanyaan dibawah ini!

TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 21 September Indeks

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 04 Oktober Indeks

NOMOR : M.HH-11.HM th.2011 NOMOR : PER-045/A/JA/12/2011 NOMOR : 1 Tahun 2011 NOMOR : KEPB-02/01-55/12/2011 NOMOR : 4 Tahun 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan. Pertukaran. Informasi.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2003 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 23 Agustus Indeks

2017, No pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 22 November Indeks

Pajak Kaji Opsi Serahkan Seluruh Berkas Asian Agri

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 05 Agustus Indeks

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

Transkripsi:

Clipping Service Anti Money Laundering 14 Juni 2011 Indeks 1. Kasus Kemenpora Dua bank BUMN dan 6 swasta lapor transaksi aneh 2. Kasus Suap Kemenpora PPATK minta perbankan tak ragu laporkan transaksi mencurigakan 3. Suap Hakim Syarifuddin merasa berhak punya banyak uang asing 4. Korupsi Memori kasasi korupsi Agusrin diajukan hari ini 5. Transaksi Mencurigakan : Dana Mengalir ke Parpol 6. Bank diimbau Lapor Transaksi Mencurigakan Apabila ada tekanan fisik atau psikis maka akan dilindungi secara hukum 7. Dugaan Suap Hakim Syarifuddin KPK periksa ketua Peradi 8. Korupsi di Depsos KPK usut keterlibatan Amrun Daulay Lewat Bachtiar Chamsyah 9. PPATK Temukan 43 Transaksi Keuangan Terorisme

vivanews.com Kasus Kemenpora 2 Bank BUMN dan 6 Swasta Lapor Transaksi Aneh Jika respons mereka kurang positif maka PPATK akan audit khusus. VIVAnews - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan telah menerima 13 laporan transaksi mencurigakan dari delapan bank dalam kasus dugaan suap di Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga. "Kami coba meneliti dan mengamati dan sampai sore ini masih ada 8 bank yang diketahui PPATK, yaitu dua bank BUMN, dan enam bank swasta nasional dan 13 LTKM (Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan)," kata Direktur Pengawasan dan Kepatuhan PPATK, Subintoro, di Gedung PPATK. Subintoro memperkirakan masih ada tambahan laporan lagi dari penyedia jasa keuangan. "Kami sudah tahu ada beberapa bank lagi, ada pelat merah dan swasta," ujarnya. Menurut Subintoro, PPATK masih meneliti total transaksi mencurigakan itu. Dan hingga saat ini PPATK masih terus berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi mengenai temuan itu. Namun, Subintoro tidak dapat menjelaskan identitas pemilik rekening ataupun orang dan perusahaan yang bertransaksi mencurigakan itu. "Pasti sudah ada, tapi cuma kami belum bisa memetakan karena status dari beberapa pihak terkait masih belum jelas dari KPK," ungkap Subintoro. PPATK saat ini sedang mengkaji permintaan dari KPK untuk mengurai kasus ini. KPK sebelumnya juga sudah mengirimkan surat ke PPATK atas temuan transaksi mencurigakan. "Kami akan tindak lanjuti. Input data dari KPK, karena kami koordinasi dengan KPK. Oleh karena itu kami minta kepada penyedia jasa keuangann untuk segera lapor ke PPATK," ujarnya. PPATK menegaskan, jika mereka membandel maka akan ada sanksi sesuai pasal 30 UU No 8 Tahun 2010. "Tapi kami tidak mengharapkan itu terjadi dan hal ini harus

dikaji secara bijaksana. Misalkan mereka tidak kooperatif nanti tahu-tahu dananya sudah nol saja," tutur dia. PPATK juga sudah mempersiapkan surat resmi untuk para penyedia jasa keuangan yang rencananya akan dikirim hari ini. Namun, jika respons mereka kurang positif maka PPATK akan audit khusus. "Hal ini bisa dilakukan seperti kasus Citibank. PPATK sudah koordinasi dengan BI dan mempunyai kewenangan untuk itu," tegasnya. Dugaan suap di Kementerian Pemuda dan Olahraga ini berangkat dari proyek pembangunan Wisma Atlet Sea Games di Palembang, Sumatera Selatan. Sekretaris Kemenpora Wafid Muharram sudah ditetapkan menjadi tersangka. VIVAnews Detik.com Kasus Suap Kemenpora PPATK Minta Perbankan Tak Ragu Laporkan Transaksi Mencurigakan Jakarta - Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) mengimbau baik bank BUMN maupun bank swasta tak takut melapor apabila menemui transaksi keuangan mencurigakan, khususnya terkait kasus-kasus korupsi seperti kasus Kemenpora. PPATK menjamin kalangan perbankan dilindungi UU. "PPATK mengimbau penyedia jasa keuangan agar tidak ragu melaporkan transaksi keuangan mencurigakan kepada PPATK," kata Direktur Pengawasan dan Kepatuhan PPATK Subintoro saat dikonfirmasi, Senin (13/6/2011). Dicurigai masih banyak transaksi mencurigakan yang terjadi dan belum dilaporkan perbankan karena menyangkut partai besar dan individu yang memiliki posisi politik yang kuat. Pihak PPATK tidak membantah kemungkinan itu, namun dipastikan pelapor tindak pidana pencucian uang tidak akan dipidana. "Karena sesuai pasal 29 UU No 8 tahun 2010, pihak pelapor dan saksi tindak pidana pencucian uang, tidak dapat digugat perdata maupun dituntut pidana," imbuhnya. PPATK juga sudah mengoptimalkan perlindungan hukum bagi pihak pelapor dan saksi. Langkah ini dilakukan melalui penandatanganan MOU antara PPATK dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) pada 18 april 2011. "Terkait kasus Sesmenpora sejauh ini masih belum ada perkembangan. Artinya

masih 13 Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) dari 8 penyedia Jasa Keuangan. Kita mengimbau agar semua penyedia jasa keuangan kooperatif dan jangan ragu melaporkan transaksi keuangan mencurigakan kepada PPATK," urainya. Sayangnya saat ditanya kabar yang menyebutkan adanya transaksi hingga puluhan miliar terkait kasus Kemenpora, Subintoro hanya menjawab diplomatis. "PPATK masih kasus tersebut," tuturnya. Terkait kasus dugaan suap Kemenpora ini, KPK sudah menetapkan 3 tersangka. Mereka yakni Sesmenpora Wafid Muharam, Manajer Marketing PT DGI M El Idris, dan seorang broker Mindo Rosalina Manulang. Kasus ini menjadi semakin besar ketika menyeret nama mantan bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin. Anggota Komisi VII DPR itu sudah membantah sebagai atasan Rosa. Namun pihak KPK berencana memanggilnya terkait dugaan Nazaruddin yang kini berada di Singapura, sebagai atasan Mindo Rosalina di PT Anak Negeri. (ndr/irw) Kompas.com SUAP HAKIM Syarifuddin Merasa Berhak Punya Banyak Uang Asing Jakarta, Kompas - Mantan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang menjadi tersangka kasus suap penjualan aset pailit PT Skycamping Indonesia, Syarifuddin Umar, merasa berhak punya banyak uang asing. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa Syarifuddin, Senin (13/6). Syarifuddin diduga menerima suap sebesar Rp 250 juta dari kurator Puguh Wirawan, yang juga ditetapkan sebagai tersangka. Selain uang Rp 250 juta, KPK menyita uang asing 116.128 dollar Amerika Serikat (AS), 245.000 dollar Singapura, 20.000 yen, dan 12.600 riel Kamboja. Sebelumnya KPK menemukan banyak uang berbentuk mata uang asing di rumah Syarifuddin saat penggeledahan. Ditanya tentang asal-usul uang asing itu, Syarifuddin mengatakan, Saya punya hak untuk itu. Apa Anda pernah tahu bahwa saya pernah ke luar negeri. Tidak, kan?

Syarifuddin akan menjelaskan asal-usul uang tersebut di pengadilan. Jangan memojokkan saya terus. Itu yang harus saya jelaskan. Ada hak saya membuktikan. Itu yang perlu sekarang, jangan memelintir bahasa bahwa ada permainan, hakimnya brengsek, kata Syarifuddin. Secara terpisah, Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Diansyah mengatakan, sebenarnya Mahkamah Agung (MA) bisa dengan mudah melacak seberapa wajar harta kekayaan yang dimiliki hakim. Febri mengatakan, ICW sudah meminta data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Syarifuddin ke KPK. Terakhir hakim Syarifuddin menyerahkan LHKPN ke KPK ternyata tahun 2002. Itu sudah lama sekali. Berdasarkan LHKPN tersebut, hartanya masih sedikit, kata Febri. Menurut Febri, kepatuhan menyerahkan LHKPN sebenarnya menjadi sangat penting dalam konteks melacak kewajaran harta pejabat. MA bisa membandingkan gaji dan penghasilan resmi seorang hakim dengan kekayaan yang dimiliki. Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, M Zaidun mengatakan, MA hendaknya melibatkan Komisi Yudisial, kalangan perguruan tinggi, serta pakar hukum dalam melakukan anotasi hukum terhadap putusan hakim yang dianggap perlu dikaji lebih dalam. Hal ini akan memberikan dampak agar para hakim lebih berhati-hati dalam menentukan putusan.(bil/ano) Cetak.kompas.com Selasa, 14 juni 2011 KORUPSI Memori Kasasi Korupsi Agusrin Diajukan Hari Ini Jakarta, Kompas - Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Noor Rakhmad mengatakan, kejaksaan telah mengajukan permohonan kasasi perkara Gubernur Bengkulu nonaktif Agusrin M Najamudin pada 1 Juni 2011. Adapun memori kasasinya akan kami sampaikan pada, ujar Noor, Senin (13/6) di Jakarta. Sesuai dengan KUHAP, memori kasasi paling lambat diajukan 14 hari setelah pendaftaran permohonan kasasi. Secara terpisah peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Donal Fariz, menyatakan, dalam putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 2113/Pid.B/2010/PN.JK.PST tentang perkara dugaan korupsi Agusrin, ada tujuh

fakta persidangan yang diabaikan. Salah satunya, pengabaian temuan Badan Pemeriksa Keuangan yang menyatakan ada kerugian negara lebih dari Rp 20 miliar. Memori kasasi juga harus menguatkan pembuktian adanya penyimpangan saat membuka rekening di luar kas umum daerah karena ini bertentangan dengan UU Perbendaharaan Negara serta UU Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. Terlebih penggunaan di luar kas umum daerah sebesar Rp 20 miliar tersebut tak bisa dipertanggungjawabkan secara hukum, kata Donal di Jakarta, Minggu (12/6). Donal mengatakan, nilai kerugian negara ini bisa melukai rasa keadilan masyarakat Bengkulu. Tahun 2006, pendapatan asli daerah Bengkulu hanya Rp 96 miliar. Sementara nilai kerugian yang dihitung BPK lebih dari Rp 20 miliar. Ini melukai masyarakat, katanya. Selain itu, Donal mengatakan, surat asli yang ditandatangani Agusrin soal pembukaan rekening di luar kas umum daerah untuk menampung PBB dan BPHTB juga diabaikan majelis hakim. Padahal, vonis bebas ini selalu disebutkan karena tak ada tanda tangan asli Agusrin. Jaksa telah menunjukkan ada surat asli yang ditandatangani Agusrin, katanya. Menurut Donal, klaim Agusrin bahwa ICW memiliki sumber yang salah dalam menilai kejanggalan putusan bebas tersebut tak berdasar. Donal mengatakan, kejanggalan dalam persidangan justru ditemukan ICW dalam putusan resmi Majelis Hakim PN Jakarta Pusat yang diketuai Syarifuddin Umar. Syarifuddin merupakan hakim yang kini ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi karena dugaan penyuapan dalam kasus pailit PT Skycamping Indonesia. (FAJ/BIL) Seputar-indonesia.com Transaksi Mencurigakan : Dana Mengalir ke Parpol JAKARTA Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan adanya dana transaksi mencurigakan kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games XXVI di Palembang yang mengalir ke salah satu partai politik (parpol). Kepala PPATK Yunus Husein mengungkapkan,ppatk telah menemukan adanya 13 transaksi mencurigakan. Dari jumlah itu,ujarnya,salah satunya ditemukan mengalir ke dana salah satu parpol. Yunus juga mengungkapkan, ada keterlibatan lima hingga enam orang dalam 13 transaksi mencurigakan tersebut.

Beberapa orang di antaranya adalah anggota DPR.Meski demikian, Yunus enggan mengungkapkan nama-nama orang tersebut,termasuk parpol mana yang terlibat. Kami dilarang menyebutkan individu, itu masalahnya. Tapi, laporan hasil analisis (LHA) sudah kami berikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tegas Yunus kepada SINDO di Jakarta kemarin. Yunus mengungkapkan, transaksi keuangan mencurigakan (TKM) yang paling besar mencapai lebih dari Rp4 miliar bahkan hampir mencapai Rp5 miliar. Yunus juga mengungkapkan, 13 transaksi mencurigakan ini ada di delapan bank terkait dugaan suap di Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora). Dari transaksi itu, ada dua hingga empat perusahaan yang diduga terlibat. Perusahaan tersebut, ujarnya, juga terkait dengan aktivitas beberapa pelaku yang diduga terlibat dalam kasus ini. Pelaku yang diduga terlibat ini kan salah satunya pengusaha. Dia tentu memiliki banyak perusahaan. Yang pasti, dua dari 13 transaksi keuangan mencurigakan dalam kasus ini ada dugaan mengarah ke satu nama anggota DPR, jelas anggota Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum ini. Selain itu,ppatk juga menemukan 2.258 transaksi mencurigakan yang dilakukan oleh para pejabat di Indonesia. Transaksi mencurigakan paling banyak dilakukan oleh pejabat daerah. Namun, ada pula transaksi mencurigakan yang dilakukan oleh seorang menteri. Transaksi mencurigakan dilakukan pejabat pemerintahan di antaranya 1.135 transaksi dilakukan oleh bendahara daerah, 339 transaksi dilakukan pejabat pemerintah, dan 379 transaksi dilakukan bupati, jelasnya. Sementara itu,fraksi Partai Demokrat (PD) DPR meminta PPATK membuka namanama anggota DPR yang diduga terlibat dalam 13 transaksi mencurigakan itu.sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR Saan Mustopa mengatakan, daripada menjadi spekulasi, lebih baik nama-nama anggota DPR yang dicurigai PPATK itu dibuka saja ke publik. Menurut dia, hal ini perlu dilakukan agar aparat penegak hukum bisa langsung mengusut kasusnya. Kalau ada begitu, laporkan ke kepolisian, kejaksaan, bahkan ke KPK, tegas Saan. Menurut dia, dengan adanya pernyataan PPATK seperti itu, saat ini sudah muncul persepsi yang sumir di masyarakat. Ketua Fraksi PD DPR Muhammad Jafar Hafsah meminta lembaga hukum untuk segera mengungkap praktik transaksi mencurigakan yang melibatkan anggota DPR. Jika PPATK sudah menyatakan demikian, ujarnya, sebaiknya hal ini segera ditindaklanjuti oleh KPK. Fraksi PD, tandasnya, tidak akan menghalang-halangi jika ada pemeriksaan terhadap anggota Fraksi PD.

Kalau mau fair, telusuri juga semua rekening anggota DPR yang lainnya. Jangan seakan akan ini adanya di PD. Tidak bisa begitu, tegasnya. (radi saputro) Vivanews.com Bank Diimbau Lapor Transaksi Mencurigakan "Apabila ada tekanan fisik atau psikis maka akan dilindungi secara hukum." VIVAnews - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan mendesak 16 perusahaan penyedia jasa keuangan dan 5 penyedia barang atau jasa segera melaporapabila menemukan transaksi keuangan mencurigakan atas nama pihakpihak yang terkait kasus-kasus yang sedang menjadi perhatian publik saat ini. "Kami imbau benar kepada mereka supaya segera melaporkan. Apakah ini menyangkut kasus Elnusa, Malinda Dee, Pemkot Batu Bara, atau Sesmenpora. " kata Direktur Pengawasan dan Kepatuhan PPATK, Subintoro di Gedung PPATK, Jakarta, Senin, 13 Juni 2011. PPATK mengharapkan kesadaran mereka mematuhi kewajiban sesuai dengan pasal 23 UU Pencucian Uang No 8 Tahun 2010 bahwa penyedia jasa keuangan, seperti bank dan lembaga keuangan, wajib melaporkan transaksi mencurigakan. Selain itu, PPATK juga meminta mererka tidak takut melapor karena sudah ada perlindungan sesuai yang diatur UU Pencucian Uang No 8 Tahun 2010. "Mereka tidak dapat digugat perdata maupun dituntut pidana. Atau apabila ada tekanan fisik atau psikis maka akan dilindungi secara hukum," ujarnya. Selain itu, pada tanggal 18 April 2011 kemarin, PPATK juga menandatangani MOU dan sudah berkoordinasi dengan LPSK. "Diharapkan agar perlindungan pihak pelapor dan saksi bisa lebih memadai sehingga untuk kasus-kasus yang belakangan ini mereka tidak ragu-ragu lagi melapor." Sebab, laporan itu akan sangat membantu tugas PPATK dan hasilnya akan diserahkan kepada penegak hukum yang terdiri dari 6 penyidik yakni Kepolisian, Kejaksaan, KPK, BNN, Penyidik dari Bea Cukai dan Dirjen Pajak. Lebih lanjut Subintoro menegaskan, PPATK bisa melakukan judgment kepada penyedia jasa keuangan tentang transaksi-transaksi mencurigakan. Dia mengakui

sampai saat ini PPATK belum melakukan audit khusus kepada penyedia jasa keuangan. "Tapi dimungkinkan PPATK bisa melakukan audit khusus." Kompas.com Dugaan Suap Hakim Syarifuddin KPK Periksa Ketua Peradi JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Otto Hasibuan, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia terkait kasus dugaan suap penanganan kepailitan PT Skycamping Indonesia. Kasus ini melibatkan hakim nonaktif Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Syarifuddin Umar dan seorang kurator bernama Puguh Wirayan. Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, Otto diperiksa sebagai saksi. "Otto diperiksa sebagai saksi kasus penyuapan hakim," kata Johan saat dihubungi, Selasa (14/6/2011). Ia belum dapat mengungkapkan keterkaitan Otto dalam kasus ini. Saat memasuki gedung KPK pagi ini, Otto enggan berkomentar. "Tidak ada apa-apa," ujar advokat itu. Dalam kasus ini, Syarifuddin diduga menerima uang senilai Rp 250 juta dari Puguh terkait penjualan aset PT Skycamping yang pailit sejak 2010. Aset PT SCI tersebut berupa tanah di Bekasi senilai Rp 16 miliar dan Rp 19 miliar yang penjualannya harus melalui persetujuan Syarifuddin selaku hakim pengawas. Kasus dugaan suap penanganan perkara PT SCI berawal dari ditangkapnya Syarifuddin di kediamannya di daerah Sunter, Jakarta Utara. KPK menemukan sejumlah uang dalam bentuk rupiah dan mata uang asing. Total uang yang disita KPK kurang lebih Rp 2 miliar. Detik.com Korupsi di Depsos KPK Usut Keterlibatan Amrun Daulay Lewat Bachtiar Chamsyah Jakarta - Politisi Demokrat Amrun Daulay telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus pengadaan kain sarung di

Departemen Sosial (Depsos) pada tahun 2004-2008. KPK menelusuri lebih jauh keterlibatan Amrun, melalui Mantan Menteri Sosial (Mensos) Bachtiar Chamsyah yang dipanggil hari ini. "Iya dimintai keterangan tentang pak Amrun. Kasusnya tetap yang dulu," tutur Bachtiar kepada wartawan di kantor KPK, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Selasa (14/6/2011) siang. Bachtiar tiba di Gedung KPK, sekitar pukul 09.40 WIB, diantar menggunakan mobil tahanan KPK. Amrun yang dulu menjabat sebagai Dirjen Bantuan Sosial di Depsos, dianggap bertanggung jawab terhadap penunjukan langsung pada proyek itu. Sedangkan, Bachtiar telah menjadi terpidana dalam kasus ini. Diketahui, KPK telah menetapkan Amrun menjadi tersangka pada tanggal 8 April 2011, yang lalu dalam kasus dugaan korupsi pengadaan sarung, mesin jahit dan sapi di Departemen Sosial (Depsos) tahun 2004-2008. Mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Bantuan Sosial Fakir Miskin Departemen Sosial tersebut, disebut dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum perkara Bachtiar Chamsyah, ikut bersama-sama Dalam surat dakwaan Bachtiar, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyebutkan Amrun ikut bersama-sama dengan Bachtiar memperkaya diri sendiri dan atau orang lain dan koorporasi. Keduanya diduga bersama melakukan korupsi yang merugikan negara mencapai Rp 33,7 miliar. Saat ini diketahui, Amrun merupakan anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Demokrat. (fjr/gun) Detik.com PPATK Temukan 43 Transaksi Keuangan Terorisme Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan selama periode Januari 2011-Mei 2011 telah menemukan Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) terkait pendanaan terorisme sebanyak 43 laporan. Dari jumlah itu, sebanyak 27 laporan sudah dilaporkan ke pihak berwenang karena berindikasi tindak pidana dalam 5 bulan pertama tahun 2011 ini.

Demikian disampaikan oleh Direktur Pengawasan dan Kepatuhan PPATK Subintoro kepada detikfinance di Jakarta, Selasa (13/6/2011). "LTKM terkait pendanaan terorisme posisi akhir Mei 2011 ada 43 yang berindikasi pidana 27 laporan," ujar Subintoro. Khusus untuk periode Mei 2011 tersebut PPATK menemukan 3 transaksi baru. Karena, sambung Subintoro posisi sampai April 2011 LTKM terkait terorisme ditemukan sebanyak 40 transaksi yang terindikasi pidana sebanyak 26 laporan. "Sementara LTKM secara keseluruhan di posisi Mei 2011 sebanyak 73 ribu lebih dimana yang berindikasi pidana 1.658," ungkapnya. Lebih jauh Subintoro menyampaikan PPATK menghimbau kepada seluruh penyedia jasa keuangan agar tidak ragu melaporkan transaksi keuangan mencurigakan kepada PPATK. "Karena sesuai pasal 29 UU No. 8 tahun 2010, pihak pelapor dan saksi tindak pidana pencucian uang tidak dapat digugat perdata maupun dituntut pidana," terangnya. Ia juga menambahkan, untuk mengoptimalkan perlindungan hukum bagi pihak pelapor dan saksi ini, telah dilakukan penandatanganan MoU antara PPATK dengan LPSK pada 18 april 2011. "Kita mengimbau agar semua penyedia jasa keuangan kooperatif dan jangan ragu melaporkan transaksi keuangan mencurigakan kepada PPATK," tukasnya. (dru/qom) Humas PPATK Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Centre (INTRAC) (P) +62-21-3850455/3853922 (F) +62-21-3856809/3856826 (E) humas-ppatk@ppatk.go.id

DISCLAIMER: Informasi ini diambil dari media massa dan sumber informasi lainnya dan digunakan khusus untuk PPATK dan pihak-pihak yang memerlukannya. PPATK tidak bertanggungjawab terhadap isi dan pernyataan yang disampaikan dalam informasi yang berasal dari media massa.