Yusmichad Yusdja, Nyak Ilham dan Edi Basuno PSE-KP BOGOR PENDAHULUAN Latar Belakang dan Pemasalahan Produksi unggas: bergizi dan harganya terjangkau Industri perunggasan: lapangan kerja dan sumber pendapatan Menyangkut kegiatan: berbagai sektor pembangunan dan pemerintahan Pusat perhatian dunia: korban manusia tertinggi OKI: Indonesia harus mampu mengendalikan wabah AI secara integratif, efektif dan adil Masalahnya: Pengendalian AI masih mengabaikan faktor sosek peternak
Tujuan Menganalisis dampak sosial ekonomi wabah AI dan tindakan pengendaliannya terhadap peternak kecil dan backyard. Sumber Bahan Penulisan Review : Bab I, II dan sebagian bab III Penelitian: Bab III, IV dan V (IDRC-PSEKP, data sementara) Sistematika Pendahuluan Review Industri Perunggasan dan Wabah AI di Indonesia Dampak Sosek Wabah AI pada Peternakan Rakyat Rancangan Umum Pengendalian Wabah AI pada Industri Peternakan Fokus pada Usaha Peternakan Rakyat Penutup REVIEW INDUSTRI PERUNGGASAN DAN WABAH AI di INDONESIA Struktur dan Kebijakan Industri Peternakan Unggas Menurut UU Peternakan 1967: Peternakan merupakan usaha rakyat, Skala komersil tidak diperkenankan masuk, Tujuannya: meningkatkan kesempatan kerja & pendapatan peternak skala kecil Tahun 1967: Industri perunggasan dimulai: Membangun struktur produksi dalam bentuk usaha rakyat. Tahun 1976: Kebijakan PMA mengembangkan industri ayam ras perusahaan pembibitan, perusahaan pabrik pakan, Usaha Komersil Skala Besar perusahan obat-obatan ternak dan makin berperan perusahaan pengolahan hasil ternak
Tahun 1981: Pembatasan skala usaha dengan Kepres 5/1981 Usaha rakyat 65% Tahun 199: Tingginya permintaan mendorong tumbuh usaha komersil skala besar terintegrasi, Usaha rakyat susut menjadi 55% Keppres 5/1981 dicabut dan diterbitkan Keppres 22/9 Tahun 1995: Usaha rakyat turun menjadi 35% Tahun 1998: Krismon, produksi turun dan normal kembali tahun 22. Banyak usaha Peternakan rakyat bangkrut Tahun 23: Outbreak AI merugikan dan menurunkan usaha rakyat Tahun 26: diperkirakan usaha rakyat 3% FAO membagi industri peternakan unggas atas 4 sektor: Sektor 1: Perunggasan Terintegrasi yang menerapkan biosekuriti secara sangat, Sektor 2: Peternakan Komersial yang menerapkan biosekuriti secara moderat, Sektor 3: Peternakan Rakyat menerapkan biosekuriti secara terbatas, Sektor 4: Peternak Tradisional (back yard), tidak menerapkan biosekuriti.
Wabah AI Di Indonesia 23-28 Dilaporkan pertama 29 Agustus 23 di di Pekalongan, awalnya disangkal akibat AI tapi ND. Tanggal 25 Januari 24 resmi dinyatakan AI Tahun 1997 : wabah AI di Hongkong Sistem peringatan dini penyakit menular perlu untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit melalui koordinasi pemerintah. Gambar 1. Kematian Unggas yang Dilaporkan Akibat Wabah AI, 23 Penurunan kematian: sudah mengendalikan AI dengan baik. tidak melaporkan. Petugas memantau Bappenas: akhir 28 kasus pada sektor 3 dan 4 dapat ditekan. Hingga Januari-April 28: kematian unggas masih tinggi dan masih adanya kematian manusia. Provinsi bebas AI adalah Gorontalo dan Maluku Utara. Target mencegah dan mengendalikan AI: mempertahankan daerah bebas AI dan membebaskan wilayah tertular Belum ada penyempitan daerah terserang Indikasikan tidak terkontrolnya pergerakan unggas dan produknya Gambar 2. Perkembangan Provinsi yang Terinfeksi dan Terserang AI di Indonesia, Tahun 23-28
Unggas sebagai sumber utama AI, Infeksi pada manusia sifatnya masih acak Unggas mati vs penduduk terinfeksi tdk berbanding lurus Disebabkan kontak dengan ternak yang mati dan material lain: kotoran, alat transportasi, alat pengepakan, pasar unggas, dan kebersihan pemukiman Tangerang (24 orang), Bekasi (1 orang), Jakarta Barat (9 orang), Jakarta Selatan (9 orang), Jakarta Timur (8 orang). Penanggulangan AI Belum Efektif Gambar 3. Hubungan Kematian Unggas dan Infeksi AI pd Manusia,25-5 May 8 DAMPAK SOSIAL EKONOMI WABAH AI PADA PETERNAKAN RAKYAT Dipengaruhi: tingkat serangan modal peternak pola usaha: mitra or mandiri 8 7 6 5 4 3 2 1 745 733 584 243 24 24 262 236 212 257 247 125 Jabar Jatim Lampung Indonesia Sebelum Wabah Saat Wabah Setelah Wabah Gambar 4. Dampak Wabah AI terhadap Jumlah Peternak yang Tetap Berusaha
Petelur umumnya mandiri vs broiler kemitraan Petelur butuh modal lebih dibandingkan broiler ekor 3 25 2 15 1 5 1672 874 2448 681 26475 23824 1596 14951 Jabar Jatim Lampung Indonesia Sebelum Wabah Saat Wabah Setelah Wabah Gambar 5. Dapak Wabah AI terhadap Pemilikan Ternak yang Diusahakan Penurunan produksi: kematian unggas dan turunnya permintaan Produksi (Kg) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Jabar Jatim Lampung Total Sebelum Saat Setelah Gambar 6. Dampak AI Terhadap Produksi Unggas Meningka t kembali: infeksi pada manusia acak, sosialisasi pangan berkualitas harga murah
Tabel 1. Dampak Wabah AI terhadap Nilai dan Struktur Pendapatan Peternak SebelumWabah SaatWabah SetelahWabah Kegiatan (Rp ) (%) (Rp ) (%) (Rp ) (%) Usaha unggas 41,379.6 83.3 23,21.3 7.9 3,624.3 71. Usaha ternak 28.6.4 348.3 1.1 489.6 1.1 Usaha Tanaman 2,451.8 4.9 2,593.1 7.9 3,81.5 7.1 Ush non tani 3,475. 7. 3,995.6 12.2 5,351.4 12.4 Upah Pekerja 1,78.6 3.6 2,32.5 6.2 2,87.3 6.7 Lainnya 356.9.7 534.8 1.6 689.8 1.6 J u m l a h 49652.4 1 32714.6 1 4317 1 Dampak Ekonomi Cenderung Pulih Peternak yang konsumsinya turun > yang naik Penyebab turun: usaha bangkrut (lainnya) ; takut tertular ; harga naik. Penurunan tingkat konsumsi > peningkatan Peternak yang konsumsi non unggas naik < peternak yang konsumsi unggasnya turun. Gangguan produksi unggas: menurunkan konsumsi. Tabel 3. Perubahan Konsumsi Daging dan Telur Ayam Setelah Wabah AI pada Rumah Tangga Peternak (%) Sumber Jabar Jatim Lampung Total Ayam Telur Ayam Telur Ayam Telur Ayam Telur 1. Tetap 5.4 47.9 82.9 85 83.3 92.9 72.2 75.3 2. Meningkat 6.7 12.1 3.3 2.5.8 3.6 4.9 a. Harga murah.8.4.1.3 b. Tidak laku dijual.4.4.1.1 c. Tidak takut AI.8 1.3.3.4 d. Lainnya 5.9 1 2.5 2.1.8 3.1 4.1 3. Menurun 4 36.7 1.8 1.4 14.2 5.4 21.7 17.5 a. Takut AI 8.8 1.7 1.3.8 7.1.8 5.69 1.11 b. Produksi turun 2.5.4 1.3 2.5 1.7 1.3 1.8 1.4 c. Langka.4.4.1.1 d. Harga mahal 8.8 1.4.8.4 3.2 3.6 e. Kombinasi a,b,c 1.3.4 1.3 2.1 1.3.9 f. Lainnya 18.7 23.8 7.9 6.7 3.3.8 9.6 1.4 4. Lainnya 2.9 3.3 2.9 2.1 1.7 1.7 2.5 2.4 Total 1 1 1 1 1 1 1 1
Dampak Sosial Masyarakat Hubungan sosial Tabel 5. Responden Menyatakan Wabah AI Berdampak Positif terhadap Berbagai Hubungan Sosial No Hubungan social Lokasi Total Jabar Jatim Lampung 1 antar warga desa 4 12 26 42 2 pemelihara - bukan pemelihara 7 2 16 25 3 warga - kantor disnak 17 33 45 95 4 warga - kader desa 3 2 27 5 5 warga - kantor desa, kec, kab. 2 12 3 44 6 warga desa dengan desa tetangga 1 5 6 T o t a l 149 34 79 262 N=72 Wabah AI diperkirakan akan mempengaruhi kehidupan masyarakat setempat. Hasil survey tidak berpengaruh (64%) dan selebihnya berdampak positif Jaringan Sosial Adalah jaringan yang ada dan bisa dimanfaatkan untuk mengatasi masalah, seperti wabah AI 77% responden menyatakan memperoleh bantuan pada usaha unggas selama wabah AI: seseorang atau asosiasi (+ +) 57% responden menyatakan tidak ada perubahan informasi tentang AI yang diterima dari swasta, 4% responden menyatakan meningkat (+ +) 88% responden merasa tidak terjadi perubahan jaringan pemasaran 7% responden merasakan jaringan pemasaran berkurang (-) 78% responden menyatakan tidak ada perubahan solidaritas bahkan 2% menyatakan solidaritas meningkat (+) 92% responden tidak merasakan adanya perubahan bantuan finansial dari luar 5% responden memperoleh peningkatan bantuan finansial (+) 89% responden tidak memperoleh bantuan: saudara, tetangga dan sahabat 7% responden menyatakan ada peningkatan bantuan finansial (+)
Kepercayaan Sosial Lebih 83% responden menyatakan wabah AI tidak berdampak terhadap kepercayaan warga dengan : (1) warga, (2) pimpinan informal, dan (3) pimpinan iformal Tabel 11. Dampak AI terhadap Berbagai Bentuk Kepercayaan Masyarakat No Kepercayaan Lokasi Total Jabar Jatim Lampung 1 Antar warga masyarakat - Tidak 236 (96,33) 193 (8,42) 212 (68,33) 641 (89,3) berdampak - Meningkat 2 (,83) 7 (2,92) 24 (1,) 33 (4,58) - Berkurang 1 (,42) 22 (9,17) - 23 (3,19) - Tidak tahu 1 (42) 18 (7,5) 4 (1,67) 23 (3,19) 2 Terhadap pimpinan informal - Tidak 216 (9,) 18 (75,) 229 (95,42) 625 (86,81) berdampak - Meningkat 4 (1,67) 3 (12,5) 6 (2,5) 4 (5,56) - Berkurang 8 (3,33) 16 (6,67) 2 (,83) 26 (3,61) - Tidak tahu 12 (5,) 14 (5,83) 3 (1,25) 29 (4,3) 3 Terhadap pemerintah - Tidak 211 (87,92) 16 (66,67) 233 (97,8) 64 (83,89) berdampak - Meningkat 4 (1,67) 19 (7,92) 2 (.83) 25 (3,47) - Berkurang 15 (6,25) 42 (17,5 2 (.83) 59 (8,19 - Tidak tahu 1 (4,17) 19 (7,92) 3 (1,25) 32 (4,44) Wabah AI tidak Menyebabkan Tekanan Sosial terhadap Eksistensi Usaha Peternak Dampak Sosial Ekonomi Kebijakan Pengendalian Wabah AI Tabel 12. Persentase Peternak Yang Mengetahui Item Kebijakan AI Jabar Jatim Lampung Total Pemusnahan 47.9 69.2 57.5 58.2 Vaksinasi 53.3 96.7 95.4 81.8 Kandang Disenfektan 55. 96.3 92.9 81.4 Diisolasi 9.6 29.2 36.7 25.1 diseminasi metoda pengendalian wabah kepada peternak (Jabar) masih lemah Pembakaran 5. 74.2 54.6 59.6 Penggantian 19.2 36.3 35.4 3.3 Pemberian Antibiotik 24.2 5.4 51.3 41.9 Lainnya 15.8 17.9 33.8 22.5
Tindakan Penggendalian Wabah AI Tingkat Peternak Tabel 13. Persentase Peternak Yang Melakukan Kebijakan Pengendalian Dengan Vaksinasi Jabar Jatim Lmpg Total Alasan Tidak Melakukan 72.9 21.7 8.8 34.7 Tdk Menjawab 8. 63.5 23.8 14.8 Mahal 2.3 21.2 38.1 13.6 Lainnya 89.7 15.4 38.1 71.6 Alasan Ya 27.1 78.3 91.3 65.3 Prog Pemerintah 21.5 5.9 43.4 25.5 Keuntungan Ekon. 1.5 3.7 2.3 2.8 Cara Mudah 1.8 4.3 16.9 11.1 Bersih 7.7 3.7 3.2 4. Aman 58.5 81.9 27.9 53.4 Lainnya -.5 6.4 3.2 Peternak Jabar vaksinasi rendah: 1. mengunakan cara-cara tradisonal : air gula ;daun papaya, 2. langsung saja dijual. 3. 71% collaps Tabel 14. Persentase Peternak Yang Melakukan Kebijakan Pengendalian Dengan Pemusnahan Ayam Tertular Jabar Jatim Lampung Total Jumlah Peternak Tidak Melakukan 93.8 88.3 96.3 92.8 Tidak Menjawab 1.3 18.4 2.2 7. Mahal 4.9 52.8 31.2 29.2 Habiskan Waktu - - 5.6 1.9 Polusi.4 9. 4.8 4.6 Banyak Tenaga.9.9 2.3 7.6 Kombinasi 3.6-15.2 6.4 Lainnya 88.9 18.9 2.8 43.1 Jumlah Peternak Melakukan 6.3 16.7 3.8 7.2 Prog Pemerintah 53.3 32.1 11.1 34.6 Keuntungan Ekon. - 7.1-3.8 Caranya Mudah - - 11.1 1.9 Bersih 6.7-11.1 3.8 Aman 4. 6.7 66.7 55.8 tidak umum dilakukan peternak. Indikasi pengendalian AI. Menular dengan cepat dalam satu desa.
RANCANGAN UMUM PENGENDALIAN WABAH AI FOKUS PADA USAHA RAKYAT Dasar Pertimbangan: Mengamankan produksi unggas dan mencegah wabah AI. Konsep pengendalian wabah AI: Melakukan restrukturisasi industri perunggasan. Bingkai Restrukturisasi Industri Perunggasan: Menggendalian Penyebaran AI pada unggas dan manusia. Pola Restrukturisasi: -Dirancang dalam kerangka penggendalian penyakit dan perekonomian (mendapat perlawanan luas) -Diperbaiki bagian-bagian yang diperkirakan menyimpang. (mendapat perlawanan terbatas) Menentukan Simpul Restrukturisasi Peternakan rakyat mandiri (sektor 3 dan sektor 4) di desa padat ditiadakan. Karena menyebabkan munculnya perdagangan input dan output yang rumit. Peternakan sektor 4 (broiler) harus bermitra, peternak mitra tidak diizinkan mendapatkan input dan menjual output di luar mitra. Sehingga dengan demikian arus input dan output dapat dikontrol. Peternakan ayam yang memiliki RPA sendiri harus memenuhi kriteria, sehingga keberadaannya selalu teridentifikasi. Peternak dilarang menjual ayam hidup ke pasar umum. Inti mitra harus menjamin mengambil semua ayam hidup dari peternak.
Antisipasi Terhadap Rendahnya Pemahaman Masyarakat Kebijakan restrukturisasi diperlukan sehubungan dengan rendahnya pengetahuan dan partisipasi masyarakat terhadap pengendalian wabah AI: (1) Masyarakat lebih mengutamakan sumber pendapatan dibandingkan ancaman yang ditimbulkannya. (2) Masyarakat lebih mengutamakan faktor-faktor sosial dibandingkan ancaman yang ditimbulkan. Usaha peternakan dibolehkan dalam desa jika kerapatan jarang, dan harus ditentukan ukuran kejarangan tersebut. Peternak ayam yang yang dilarang di desa padat dapat menganti usahanya (melalui konpensasi oleh pemerintah) dengan kambing atau domba. Usaha peternakan rakyat (broiler dan layer) harus diberi pelayanan seluasluasnya baik oleh pemerintah maupun oleh inti kemitraan sedemikian rupa sehingga peternak tidak dapat melakukan penjualan ternak dalam bentuk hidup tetapi dalam bentuk karkas. PENUTUP restrukturisasi diperlukan dalam kesehatan lingkungan secara keseluruhan TERIMAKASIH
Jumlah Responden Peternak Provinsi Suburban Rural Jumlah Infk Non Infk Infk Non Infk Infk Non Infk Jabar 116 4 73 47 189 (79) 51 (21) Jatim 73 47 72 48 145 (6) 95 (4) Lampung 68 52 95 25 163 (68) 77 (32) Jumlah 257 (73) 13 (27) 24 (67) 12 (33) 497 (69) 223 (31) Produksi Lampung Populasi dan Produksi Broiler Di Lampung (Pintar, Lampung) Produksi Telur di Lampung (Pintar, Lampung) ( ekor) 45 7 4 35 63 6 5 3 25 4 2 45 36 36 3 15 2 1 5 1 2 21 22 23 24 25 26 27 Broiler ( ekor) Daging (ton) Tahun (ton) ( butir) 3 1412 1412 25 2 76 15 1 5 2 21 22 23 24 25 26 27 Telur ( butir) Telur (ton) Tahun 16 14 12 1 8 6 4 2 (ton)
Jumlah Peternak Mitra dan Kapasitas Kandang Peternak (Pintar, Lampung) 12 1 8 6 65 75 85 1 1 11 12 7 6 5 4 3 3 35 4 45 55 6 7 4 2 2 1 21 22 23 24 25 26 27 21 22 23 24 25 26 27 Jumlah Peternak Tahun Kapasitas kandang per peternak (ekor) Year