BAB I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan penggerak dari semua sumber-sumber yang ada dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan perusahaan. Hal ini terjadi karena karyawan adalah penggerak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu usaha, baik yang bergerak di bidang jasa maupun

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

PENGARUH TINDAKAN SUPERVISI, KECERDASAN EMOSI DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PT. ASURANSI KESEHATAN DI CABANG SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat berkembang. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang berkualitas adalah karyawan tersebut memiliki motivasi kerja

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk

PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan modal penting yang

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam suatu organisasi. Pemanfaatan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menumbuhkembangkan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Dari berbagai jenis faktor produksi, tenaga kerja merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan dan meningkatkan usaha dapat tercapai. menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nurwinda Endah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu ketat, menuntut perusahaan untuk terus membenahi diri melalui pengembangan

PENGARUH PERAN MANAJER TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peran bagi oraganisasi dalam mencapai tujuanya.

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. PT Bank bjb Tbk Bandung adalah salah satu Bank Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin sehingga dapat menjaga kelangsungan hidup nya, untuk itu ada

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri dan memiliki kualitas ilmu yang tinggi untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. perusahaan sektor publik. Salah satu perusahaan sektor publik yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu mempertahankan prestasi kerja sumber daya manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dikatakan sebagai sumber daya penting karena bagaimanapun

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. dan penyebaran teknologi baru yang semakin cepat. Perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia yang tidak menentu pada saat ini menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki dekade kedua dalam kiprah usahanya, PT. Industri

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelum atau bahkan dapat melebihi standar yang ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah salah satu unsur produksi selain itu juga faktor penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan listrik ternama di Indonesia, PT PLN (Persero) Distribusi

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat bersaing agar dapat mempertahan-kan eksistensinya. Bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. sandang, pangan, dan papan yang sering dikaitkan sebagai salah satu bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Menurut Hartati (dalam Afifah, 2011) Sumber daya manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan maupun kegagalan. Kondisi ini sangat ditentukan oleh sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada. Salah satu unsur yang terpenting dalam organisasi adalah pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah mendorong adanya perubahan segala aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya dan pembagian kerja diantara dua orang atau lebih. tersebut. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. masing masing dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan untuk mencapai tujuan organisasional sebagian besar ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. diantanya mengenai kepuasan kerja karyawan. Salah satu organisasi yang dituntut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan dapat bekerja dengan baik apabila memiliki kinerja yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. manusia ke era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja, suatu perusahaan menjalankan aktivitasnya akan selalu

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sebab tanpa memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas, mustahil

Transkripsi:

. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Peranan pemimpin sangat penting dalam kemajuan suatu perusahaan. Pemimpin merupakan penggerak dari semua sumber-sumber yang ada dalam suatu perusahaan, oleh karena itu pemimpin harus memiliki kapasitas memimpin yang baik dan juga pemimpin harus bisa mempengaruhi karyawannya untuk bekerja dengan menggunakan kemampuan dan keterampilannya sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Menurut Malayu Hasibuan (007:) pemimpin adalah seseorang yang menggunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan. Kinerja yang optimal merupakan harapan bagi setiap perusahaan, harapan ini akan sesuai dengan kenyataan apabila anggota organisasi di dalamnya bekerja dengan baik sesuai standar yang telah ditetapkan perusahaan, kinerja pada suatu perusahaan erat kaitannya dengan peranan manusia dalam organisasi tersebut. Menurut Malayu Hasibuan (007:0), peranan manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan perusahaan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggih. Peran aktif karyawan diperlukan untuk memaksimalkan pekerjaan sehingga waktu pengerjaan sesuai dengan target yang telah ditentukan, dengan ini peran aktif karyawan akan sangat berperan terhadap Tresna Aditya Nugraha, 0

perusahaan untuk meningkatkan kinerja, sejalan dengan Hikman (Husaini Usman,00:87) menyatakan kinerja merupakan tanda keberhasilan suatu organisasi dan orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Melihat besarnya peranan manusia dalam perusahaan maka dapat disimpulkan bahwa suatu perusahaan akan terus berkembang bila pengelolaan sumber daya manusia dikelola dengan baik. Perusahaan yang berusaha mencapai kinerja optimal adalah PT Askes (Persero) yang merupakan badan usaha milik negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi pegawai negeri sipil, penerima pensiun PNS dan TNI/POLRI, veteran, perintis kemerdekaan beserta keluarganya dan badan usaha lainnya, dengan telah disahkan dan diundangkannya UU No. Tahun 0 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS), maka PT Askes (Persero) pada tahun 0 akan ditranformasi menjadi BPJS. Transformasi tersebut meliputi perubahan sifat, organ dan prinsip pengelolaan, atau dengan kata lain berkaitan dengan perubahan struktur dan budaya organisasi, oleh karena itu diperlukan komitmen yang kuat dari perusahaan yang telah dipercaya mengemban tugas dan menyiapkan perubahan menjadi BPJS. Pada perubahan menjadi BPJS tersebut secara otomatis akan menambah kapasitas peserta, selain itu perusahaan juga harus paham bagaimana mengatasi berbagai persoalan yang timbul dalam proses perubahan tersebut dan bertindak pada waktu yang tepat untuk membuat perubahan berjalan tertib, efektif, efisien sesuai dengan rencana. Pada PT Askes (Persero) Cabang Tresna Aditya Nugraha, 0

Utama Bandung berupaya terus meningkatkan kinerjanya sehingga dapat unggul dalam persaingan dan mempersiapkan diri menjadi BPJS (Badan Penyelenggara J Jaminan Sosial), akan tetapi pada prosesnya masih banyak karyawan yang kinerjanya kinerjanya kurang optimal, hal ini dapat dilihat dari data Annual Performance Contract PT Askes (Persero) sebagai berikut : Tabel. Annual Performance Contract PT Askes (Persero) No A.. Indikator Aspek Keuangan Pencapaian premi Biaya pelayanan kesehatan langsung (tidak termasuk promotif & preventif) Biaya operasional Unit Cost (Termasuk obat) a.unit cost RJTL (termasuk obat) b.unit cost RITL (termasuk obat) Target ( % ) 00 00 00 00 00 Kriteria Penilaian Rating Nama Deskripsi Sangat Sangat Sangat Sangat >0% >0% - 00% 00% - 0% 90% - < 00% 80% - < 90% < 80% 8% - < 90% 90% - < 9% 9% - 00% 80% - < 8% 7% - < 80% < 7% 8% - < 90% 90% - < 9% 9% - 00% 80% - < 8% 7% - < 80% < 7% 8% - < 90% 90% - < 9% 9% - 00% > 00% - 0 % > 0% - 0% > 0% 8% - < 90% 90% - < 9% 9% - 00% > 00% - 0 % Pencapaian Hasil (%) Skor,7 78, 7,8 00,77 0, Tresna Aditya Nugraha, 0

B Aspek Operasional Kepuasan peserta 00 Sangat Sangat > 0% - 0% > 0% Kosong Kosong 00% 80% - < 00% 0% - < 80% >0% 9, Rate RJTL Efektifitas PPK Tk.I Gatekeeper (%) Penulisan resep obat non DPHO a.obat RJTL b.obat RITL Penyelesaian keluhan sesuai SPNM 00 00 Sangat Sangat Sangat Sangat 8% - < 90% 90% - < 9% 9% - 00% > 00% - 0 % > 0% - 0% > 0% < % % - < % % - % >% - 7% >7% - 9% >9% < % % - < % % - % >% -7% 7% - 9% >9% < % % - < % % - % >% -7% >7% - 9% >9% Triwulan III Tahun 0andung Triwulan III Tahun 0 (Sumber : Seksi Keuangan dan Umum PT Askes (Persero),0) 7,77,7 8,0,8 Kosong Kosong Sangat 70% - < 80% 90% - 00% 80% - < 90% 9, < 70% TOTAL 0 Berdasarkan pada Tabel. membuktikan bahwa kinerja PT Askes kurang optimal. Perusahaan telah menentukan target dengan rating atau dengan kriteria baik dengan total skor yang seharusnya dicapai yaitu berjumlah, sedangkan hasil yang diperoleh yaitu berjumlah 0, Tresna Aditya Nugraha, 0

dari indikator yang ditargetkan perusahaan banyak indikator-indikator yang tidak tercapai atau kurang masksimal, dari total indikator yang telah ditargetkan perusahaan hanya indikator yang mencapai target yaitu indikator penyelesaian keluhan sesuai SPNM yang hasilnya 9,% dengan skor, sedangkan sisanya yaitu 0 indikator tidak tercapai atau kurang maksimal. Gambar. Perbandingan Target dan Hasil Annual Performance Contract Berdasarkan pada Gambar. membuktikan bahwa masih rendahnya kinerja karyawan, karyawan dalam bekerja belum mencapai hasil dari targettarget yang ditentukan perusahaan. Menurut Mangkunegara (00:), banyak organisasi berusaha mencapai sasaran suatu kedudukan yang terbaik dan terpercaya dalam bidangnya, untuk itu sangat tergantung dari pelaksanaannya yaitu karyawan agar mereka mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam corporate planning-nya. Tresna Aditya Nugraha, 0

Selain data annual performance contract, indikasi lain yang berhubungan dengan kinerja adalah data keterlambatan karyawan. Keterlambatan karyawan merupakan bagian dari disiplin kerja. Menurut Malayu Hasibuan (007:9) disiplin kerja diartikan jika karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, serta terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Pada PT Askes (Persero) masih banyak karyawan yang disiplin kerjanya rendah, hal ini ditunjukan dengan data rekapitulasi keterlambatan karyawan pada Gambar. : Gambar. Rekapitulasi Keterlambatan Karyawan PT Askes (Persero) Tahun 0 dan Tahun 0 Tresna Aditya Nugraha, 0

7 Dari rekapitulasi keterlambatan karyawan yang ditunjukan pada Gambar. membuktikan disiplin kerja pada PT Askes (Persero) masih rendah. Kedisiplinan harus ditegakan dalam organisasi perusahaan. Tanpa dukungan disiplin kerja yang baik, perusahaan akan sulit menentukan tujuan. Berdasarkan informasi yang didapat dari hasil wawancara kepada karyawan PT Askes (Persero) dan dari indikasi peneliti yang pernah melakukan magang selama bulan maka didapat kesimpulan sebagai berikut : a. Banyaknya karyawan menumpuk pekerjaannya, sehingga menimbulkan keterlambatan dari yang ditargetkan. b. Masih banyak karyawan yang mangkir diluar jam kerja. c. Masih banyak karyawan yang merasa jenuh dengan pekerjaannya. d. Pimpinan cenderung kurang memberikan perhatian kepada karyawan terhadap hasil kerja. e. Kurangnya peranan pimpinan memotivasi karyawan sehingga kurang menumbuhkan semangat kerja. Peran pemimpin dan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin akan sangat mempengaruhi perilaku bawahannya. Gaya kepemimpinan ialah perilaku seorang pemimpin dalam usaha mempengaruhi bawahannya untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu pemimpin harus perlu memiliki kapasitas memimpin yang baik, dan harus bisa menciptakan iklim kerja yang kondusif melalui komunikasi dalam mengefektifkan kerjasama kelompok sehingga dapat Tresna Aditya Nugraha, 0

8 menuju pada kinerja optimal, pemimpin yang seperti itu adalah kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang berupaya mentransformasikan nilai-nilai yang dianut oleh bawahan untuk mendukung visi dan tujuan organisasi. Melalui transformasi nilai-nilai tersebut, diharapkan hubungan baik antar anggota organisasi dapat dibangun sehingga muncul iklim saling percaya diantara anggota organisasi. Menurut Hartanto (009:8), bahwa kepemimpinan transformasional yang dipraktikan di lingkungan suatu perusahaan dapat membentuk anggota menyadari diri sendiri serta menemukan makna dari peran dan kerjanya. Kepemimpinan ini juga dapat memunculkan gairah dan semangat anggota untuk memanfaatkan potensi dan kekuatan karakternya untuk menghasilkan kinerja terbaik. Oleh karena itu diharapkan gaya kepemimpinan transformasional yang diterapkan oleh pimpinan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Dari fenomena-fenomena yang ada, diambil kesimpulan bahwa peranan pemimpin di PT Askes (Persero) Cabang Utama Bandung kurang maksimal sehingga mempengaruhi kinerja karyawan. Masalah ini sangat penting untuk diatasi agar kinerja karyawan optimal, dan bila hal ini terus menerus dibiarkan dan tidak di tindak lanjuti secepatnya mungkin perusahaan akan mengalami masalah yang lebih kompleks nantinya. Sebenarnya perusahaan sudah menangani masalah untuk meningkatkan kinerja karyawan, tetapi belum mengalami perubahan signifikan, sehingga penelitian ini menarik bagi peneliti untuk mengatasi rendahnya kinerja karyawan Tresna Aditya Nugraha, 0

9 dan untuk mengetahui faktor-faktor yang yang menjadi penyebabnya, yang selanjutnya dilakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan.. Identifikasi dan Rumusan Masalah.. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, yang menjadi masalah pada penelitian ini adalah rendahnya kinerja karyawan. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, antara lain : a. Faktor Kemampuan b. Faktor Motivasi c. Faktor Kepemimpinan d. Faktor Penghargaan e. Faktor Lingkungan kerja dan lain-lain. Dari banyaknya faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, maka peneliti hanya akan meneliti masalah faktor kepemimpinan saja, oleh karena itu masalah kinerja di PT Askes (Persero) adalah perspektif kepemimpinan... Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang yang dikemukakan, maka masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini dirumuskan dalam problem statemen sebagai berikut : peran kepemimpinan yang dilakukan pimpinan PT Askes (Persero) belum dilakukan secara maksimal, hal ini menyebabkan Tresna Aditya Nugraha, 0

0 rendahnya kinerja karyawan. Berdasarkan pernyataan diatas maka rumusan penelitiannya adalah sebagai berikut :. Bagaimana gambaran gaya kepemimpinan transformasional yang dilakukan oleh pimpinan PT Askes (Persero)?. Bagaimana gambaran kinerja yang dilakukan oleh karyawan PT Askes (Persero)?. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan PT Askes (Persero)?. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :. Untuk mengetahui gambaran gaya kepemimpinan transformasional yang dilakukan oleh pimpinan PT Askes (Persero). Untuk mengetahui gambaran kinerja yang dilakukan oleh karyawan PT Askes (Persero). Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan PT Askes (Persero).. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dua kegunaan, yaitu sebagai berikut :. Kegunaan Praktis Tresna Aditya Nugraha, 0

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk salah satu bahan reverensi baik untuk masyarakat luas dan perusahaan sejenis untuk mengembangkan perusahaannya berdasarkan bidang kajian sejenis, terutama untuk memberikan informasi tentang faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan di PT Askes (Persero), sehingga masukan tersebut berguna untuk perusahaan yang saya teliti dan untuk memecahkan masalahnya.. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama bagi peneliti, dan masyarakat luas dalam mengembangkan kajian sejenisnya, yaitu tentang ilmu sumber daya manusia khusunya faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, serta sejauh mana penerapan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah dengan praktek di perusahaan yang sebenarnya. Tresna Aditya Nugraha, 0