ATRIBUSI. Diana Septi Purnama.

dokumen-dokumen yang mirip
Atribusi Sosial. Pengertian atribusi sosial, teori-teori atribusi, kesalahan dalam atribusi. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom.

Modul ke: Psikologi Sosial I ATRIBUSI SOSIAL. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi

Persepsi Sosial : Memahami orang lain

Pertemuan 4 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL

PSIKOLOGI SOSIAL 1 MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 07

ATRIBUSI SOSIAL. Sowanya Ardi Prahara, MA Fakultas Psikologi UMBY 2014

TEORI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

PENGARUH SOSIAL. Diana Septi Purnama

SELF & GENDER. Diana Septi Purnama.

PERSEPSI DIRI & PERSEPSI SOSIAL

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-4

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-4

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Masalah-masalah Psikologis Dalam Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori ini mendeskripsikan cara-cara penilaian perilaku seseorang baik yang

BAB II LANDASAN TEORI. variabel dependen dan variabel independennya. Dalam penelitian ini landasan teori

A. Proses Pengambilan Keputusan

Psikologi Sosial 2. Teori-teori Psikologi Sosial. Setiawati Intan Savitri, S.P. M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL. Pertemuan 3

Persepsi dan Pengambilan Keputusan. Arum Darmawati

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation PERTEMUAN 4

Kepribadian, Emosi & Persepsi

II. LANDASAN TEORI. serta menukarkan produk yang bernilai satu sama lain (Kotler dan AB. Susanto,

SEBUAH PENGANTAR DALAM BELAJAR TEORI-TEORI SIKAP 1. Neila Ramdhani 2

BK KELOMPOK Diana Septi Purnama HUBUNGAN INTERPERSONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

persepsi Yoyoh hereyah Pik universitas mercubuana Desember 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Identity Achievement. (Kartono dan Gulo, 2003). Panuju dan Umami (2005) menjelaskan bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Suartana, 2010). Menurut Luthans, 2006 (dalam Harini et al., 2010), teori ini

BAB II LANDASAN TEORI. hasil yang paling diharapkan dari sebuah penelitian mengenai perilaku konsumen.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Saat ini, fenomena pemasaran telah mengalami banyak perubahan mulai

2.1 Analisis Sikap II. LANDASAN TEORI Pengertian Sikap. Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individual. Mohd. Kurniawan. Dp Bahan ajar 6

tempat. Teori Atribusi

Teori Albert Bandura A. Latar Belakang Teori self-efficasy

BAB I PENDAHULUAN. kemandirian, kreativitas dan produktivitas. Namun, pendidikan di sekolah sampai

BK KELOMPOK Diana Septi Purnama INTEGRASI FAKTOR TERAPEUTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. Tinjauan Pustaka

LANDASAN PSIKOLOGIS BK. Diana Septi Purnama

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun external. Hal-hal di atas tidak mudah, karena barisan terdepan

BAB II LANDASAN TEORI. data indrawi (kesan dan penngalaman). Psikologi gestalt mencoba untuk

MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL. Diana Septi Purnama

BK KELOMPOK Diana Septi Purnama TAHAP AWAL KEGIATAN KELOMPOK

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI SOSIAL 1 KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 3 sks

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Umum 2. Psikologi Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

DIRI PRIBADI. Tentang Diri MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh. mengkomunikasikan tentang Diri Pribadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teori yang digunakan harus mampu mencapai maksud penelitian. Teori utama

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

12 Berdasarkan konteks studi perilaku organisasional, bahwa kepercayaan mengarah pada level tertinggi pada loyalitas, yaitu komitmen (Morgan dan Hunt,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara sistematis untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena (fakta) (Cooper

II. LANDASAN TEORI. disebabkan karena manusia dapat memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan pemasaran

BAB II. Tindakan Sosial Max Weber dan Relevansinya dalam Memahami Perilaku. Peziarah di Makam Syekh Maulana Ishak

Bab II. Kajian Pustaka. Teori identitas sosial dipelopori oleh Henri Tajfel pada tahun 1957 dalam

BAB II KAJIAN TEORI. tingkah laku yang menurut kata hati atau semaunya (Anshari, 1996: 605).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebab keadaan ekonomi yang belum stabil dan banyaknya orang yang ingin

BAB V. SIMPULAN, KONTRIBUSI, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI PADA PENELITIAN BERIKUTNYA. 5.1 Simpulan

BAB II KAJIAN TEORI. 2010:523) menyatakan bahwa self efficacy mempengaruhi pilihan aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI

Pengertian komunikasi Interpersonal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun

BAB V SIMPULAN, KONTRIBUSI, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN Simpulan. Pokok masalah yang hendak dipecahkan dalam studi ini adalah

Psikologi Belajar Orang Dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia, hal tersebut terlihat dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara

MANAGEMENT. (Chapter 2)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Audit atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan produk itu untuk memenuhi sebagian kebutuhannya. Produsen

BAB II LANDASAN TEORI. Weitz, Sujan dan Sujan (1986) mendefinisikan adaptive selling sebagai:

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk

proses sosial itulah terbangun struktur sosial yang mempengaruhi bagaimana China merumuskan politik luar negeri terhadap Zimbabwe.

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam persaingan yang ketat di dunia industri sekarang ini penanganan

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. Sampel peneliti terbagi dalam 2 kelompok yaitu gamers DotA dan gamers

PERSEPSI, SIKAP DAN NILAI

CHAPTER REPORT (CHAPTER TWO) The Personality Pattern (Personality Development, Elizabeth B. Hurlock)

Teori Komunikasi. Teori Komunikasi Antarpribadi. Shalaty Putri, M.Si. Modul ke: 03Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Bekalang Masalah. Peristiwa pendidikan formal ditandai adanya kegiatan belajar mengajar

MOTIVASI BELAJAR. Belajar Pembelajaran Tahun 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Keagenan merupakan sebuah teori yang membahas mengenai hubungan

Persepsi merupakan sebuah proses memilah, mengorganisir, dan menginterpretasikan berbagai informasi dan mengolahnya agar kita dapat mendapatkan

BAB IV ANALISIS DATA. antara hasil temuan penelitian di lapangan dengan teori yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. karena di lembaga inilah setiap anggota masyarakat dapat mengikuti proses

III KERANGKA PEMIKIRAN

Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesepian (loneliness)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Self-Efficacy. berhubungan dengan keyakinan bahwa dirinya mampu atau tidak mampu

Teori Psikologi Kepribadian Kontemporer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR PSIKOLOGI. YENI WIDYASTUTI, S.Sos., M.Si PERTEMUAN I

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tertuang dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Transkripsi:

ATRIBUSI Diana Septi Purnama Email: dianaseptipurnama@uny.ac.id www.uny.ac.id

DEFINISI mencari penjelasan-penjelasan sebab akibat atas berbagai peristiwa sosial, terutama terhadap tindakan yang dilakukan oleh seseorang. teori atribusi adalah teori bagaimana orang menjelaskan perilaku orang lain. Upaya untuk memahami penyebab di balik perilaku orang lain, juga penyebab di balik perilaku kita sendiri 2

AKIBAT ATRIBUSI PADA PERASAAN, SIKAP, DAN PERILAKU Kemarahan timbul jika hal negatif terjadi pada diri kita, dan kita melihat orang lain sebagai penyebabnya Rasa kasihan timbul jika peristiwa negatif terjadi pada orang lain dan tidak seorangpun mampu mengendalikannya. Rasa bangga timbul setelah melihat usaha kita sendiri yang menyebabkan keberhasilan kita. Harapan untuk berhasil muncul jika kesimpulan yang kita ambil tentang keberhasilan kita di masa lalu lebih berdasarkan kemampuan kita sendiri. 3

Dimensi Penyebab (Fritz Heider) 1. Tempat Penyebab Masalah pokok dalam persepsi sebab-akibat adalah apakah suatu tindakan tertentu menurut kita disebabkan oleh keadaan intern atau kekuatan ekstern 2. Stabilitas atau Instabilitas Hal tersebut terkait dengan pertanyaan apakah penyebabnya stabil atau tidak stabil. 3. Pengendalian Berkaitan dengan apakah penyebabnya dapat dikendalikan atau tidak 4

Kapan Atribusi Sebab Akibat Terjadi? Orang cenderung sangat ingin tahu tentang sebab akibat jika sesuatu yang tidak diharapkan atau yang istimewa terjadi Peristiwa yang buruk dan tidak menyenangkan juga mengilhami pencarian atribusi sebab akibat 5

Bagaimana kita sampai pada suatu atribusi? 1. Prinsip variasi bersama Kita cenderung mencari hubungan antara akibat tertentu dengan penyebab tertentu diantara sejumlah kondisi yang berlainan. 2. Prinsip Keraguan Peranan penyebab tertentu untuk menghasilkan akibat tertentu diragukan kebenarannya jika penyebab lain yang masuk akal juga hadir. 6

2 faktor yang perlu dipertimbangkan untuk membuat atribusi internal atau eksternal 1. Terdapat paksaan eksternal yang menyebabkan seseorang tidak mungkin menunjukkan sifat aslinya 2. Skema yang telah kita miliki mengenai sifat asli seseorang 7

Teori Korespondensi Inferensial (Jones & Davis) Teori ini mencoba mengetahui bagaimana individu menyimpulkan sifat-sifat seseorang berdasarkan observasinya terhadap perilaku orang tersebut Agar tidak salah kita harus memfokuskan diri pada perilaku yang paling informatif: 1. Hanya tingkah laku yang tampak dipilih secara bebas dan mengabaikan tingkah laku yang muncul karena kondisi tertentu atau terpaksa 8

Teori Korespondensi Inferensial 2. Perhatikan tindakan yang menunjukkan efek yang tidak umum (noncommon effect) efek yang hanya dapat disebabkan oleh satu faktor spesifik dan tidak oleh faktor lain 3. Perhatikan tindakan yang tingkat harapan sosialnya (social desirability) rendah Menurut teori ini kita punya kecenderungan untuk menyimpulkan bahwa perilaku orang lain merefleksikan sifatnya yang stabil ketika perilaku itu (1) perilaku yang dianggap bebas, (2) memunculkan efek umum yang membedakan, dan (3) rendah tingkat harapan sosialnya 9

Model Kovariasi dari Harold Kelley Tiga jenis informasi yang digunakan agar dapat sampai pada atribusi sebab akibat Informasi yang jelas (distinctive), berkaitan dengan sasaran stimulus. Apakah tindakan seseorang hanya berkaitan dengan sasaran stimulus tertentu, bukan berhubungan dengan sasaran lain? Informasi berdasarkan konsensus, berkaitan dengan aktor. Apakah orang lain bertindak serupa dalam situasi seperti itu? Informasi yang konsisten, berkaitan dengan konteks, waktu atau cara. Apakah seseorang secara konsisten bertindak dengan cara yang sama di waktu atau situasi lain? 10

Syarat Atribusi Atribusi Internal Distinctive rendah Konsensus rendah Konsistensi tinggi Atribusi eksternal Distinctive tinggi Konsensus tinggi Konsistensi tinggi 11

Atribusi Internal Pelayan Menggoda Pelanggan Pelayan yang lain tidak menggoda pelanggan (konsensus rendah) Pelayan ini juga menggoda Pelanggan tersebut pada Waktu-waktu yang berbeda (konsistensi tinggi) Pelayan ini juga menggoda Pelanggan yang lain (distingsi rendah) Perilaku Pelayan Diatribusikan Pada Penyebab Internal (misalnya Bahwa Dia memang Penggoda) 12

Atribusi Eksternal Pelayan Menggoda Pelanggan Banyak Pelayan yang lain Juga menggoda pelanggan (konsensus tinggi) Pelayan ini juga menggoda Pelanggan tersebut pada Waktu-waktu yang berbeda (konsistensi tinggi) Pelayan ini tidak menggoda Pelanggan yang lain (distingsi tinggi) Perilaku Pelayan Diatribusikan Pada Penyebab eksternal (misalnya Daya tarik pelanggan) 13

Kesalahan Atribusi Kesalahan atribusi fundamental Kecenderungan untuk terlalu berlebihan dalam memperhitungkan pengaruh faktor disposisi pada perilaku seseorang dan mengabaikan faktor situasi Efek aktor-pengamat Kecenderungan untuk mengatribusikan perilaku kita lebih pada faktor situasional daripada disposisional 14

Kesalahan Atribusi Self serving bias Kecenderungan untuk mengatribusikan perilaku kita yang positif (mis. Kesuksesan) pada faktor internal (misalnya sifat atau kepribadiannya), namun mengatribusikan kegagalan pada pada faktor eksternal (misalnya peluang, kesulitan tugas, dll) 15