PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN TABUNG PINTAR di TK NEGERI PEMBINA LUBUK BASUNG. Ramaini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN POHON PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK LUBUK BASUNG. Eva Mirmiyanti ABSTRAK

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK ANANDA PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA GAMBAR RUMAH JAMUR TAMAN KANAK-KANAK AL-AZHAR BUKITTINGGI ARTIKEL

Peningkatan Kemampuan Matematika Anak Usia Dini Melalui Permainan Jam Pintar di Taman Kanak - Kanak Pembina Kec. Bangkinang Kota

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB I PENDAHULUAN. potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial,

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani anak di lingkungan keluarga sebelum memasuki. pendidikan dasar. Anak yang dalam pandangan pendidikan modern

PERMAINAN KARTU HURUF DI TAMAN KANAK-KANAK AGAM ELIFIA

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

BAB I PENDAHULUAN. anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/perilaku, dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI METODE SINTESA DI TAMAN KANAK-KANAK MANUNGGALXXIII SIKABU LUBUK ALUNG

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sangat menentukan bagi anak untuk mengembangkan seluruh. potensinya. Berdasarkan kajian dalam Ernawulan Syaodih dan Mubiar

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

Penerapan Metode Bermain Balok untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di PAUD Negeri Pembina Palu Utara

PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MELENGKAPI HURUF MENJADI KATA TAMAN KANAK-KANAK AL HIKMAH AGAM

PRIYANTI A53C NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PERMAINAN KARTU ANGKA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B3 RA DEPAG 1 PALU BARAT

2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN ANAK USIA D INI MELALUI GAME ED UKASI SEBRAN

Naskah Publikasi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PIRING HURUF DI RAUDHATUL ATHFAL DARMA WANITA PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ANGKA DI RAUDHATUL ATHFAL AL MUTTAQIN KABUPATEN AGAM ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam bagian tujuh, pasal 28 ayat 1 6, di mana pendidikan anak usia dini diarahkan

IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. jamak (multiple intelegence) maupun kecerdasan spiritual. yaitu usia 1-6 tahun merupakan masa keemasan (golden age), yang pada

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK DALAM MENGENAL ANGKA MENGGUNAKAN PERMAINAN COMPUTER TUTOR ARTIKEL. Oleh ISNAYANI NIM.2010/58531

ISSN X Volume II Nomor 1. Maret

KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU KATA DENGAN KANTONG PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK GADIH RANTI AGAM

BAB I PENDAHULUAN. rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut

BAB I PENDAHULUAN. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA LAPTOP MAINAN DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH KECAMATAN TILATANG KAMANG ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. tujuan memberikan konsep-konsep dasar yang memiliki kebermaknaan bagi anak

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI DONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK PEMBINA AGAM. Monalisa

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK B TK 03 SEPANJANG TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Jurusan PG PAUD

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

MENGEMBANGKAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK PERTIWI PURO I KARANGMALANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KOTAKMATEMATIKA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI TK PKK OTI KECAMATAN SINDUE TOBATA KABUPATEN DONGGALA

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

*Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0 Universitas Negeri Padang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya pengembangan

SKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH :

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI BENDA REALIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN Donna Amelia Abstrak Kemampuan berhitung dari siswa kelas B di TK Samudera Satu Atap Pariaman masih rendah, belum bisa menggunakan media sebaik-baiknya. Tujuan dari penelitian adalah menumbuhkembangkan cara berhitung anak. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian 12 anak dari kelas B. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian diperoleh rata-rata peningkatan kesiapan berhitung anak pada kondisi awal rendah meningkat pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II. Artinya permainan bola angka dapat meningkatkan berhitung anak. 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dengan kemampuan berhitung dapat mengembangkan kecerdasan kognitif, bahasa dan fifik motorik. Kata kunci : Berhitung ; bola angka Pendahuluan Salah satu permasalahan yang dihadapi dikelas B1 adalah Kemampuan berhitung anak belum berkembang, anak menemukan kesulitan dalam memahami konsep berhitung bila tidak diberikan contohnya, anak belum paham memasangkan angka dengan banyak benda, anak belum bisa berhitung. Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan konsep berhitung anak melalui permainan bola angka di TK Samudera Satu Atap Pariaman. Melalui kegiatan belajar sambil bermain, bermain seraya belajar anak diharapkan dapat mengembangkan aspek yang ada pada diri anak yaitu aspek kognitif, bahasa, fisik motorik, sosial emosional, agama, dan seni. Salah satu aspek yang dapat dikembangkan adalah aspek kognitif, yang berupa konsep berhitung. Untuk meningkatkan pengenalan berhitung anak, maka guru berperan penting untuk menyediakan metode dan media yang bervariasi dan menarik. Sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 2 menetapkan bahwa Taman Kanak-kanak (TK) adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan usia dini bagi anak usia 4-6 tahun. Pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) merupakan investasi yang amat besar bagi keluarga dan bagi bangsa. Anak-anak adalah generasi penerus keluarga dan sekaligus penerus bangsa. Betapa Page 1

bahagianya orang tua melihat anak-anaknya berhasil, baik dalam bidang pendidikan, dalam keluarga, dalam masyarakat maupun dalam karir. Berdasarkan batasan masalah dapat dirumuskan masalah dalam penulisan ini adalah Bagaimanakah bola angka dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak di TK Samudera Satu Atap Pariaman. Berdasarkan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah terlihat bahwa kurang berkembangnya berhitung anak. Untuk pemecahan masalah tersebut maka, pengembangan berhitung anak dapat ditingkatkan melalui permainan bola angka di TK Samudera Satu Atap Pariaman. Menurut Piaget dalam Hildayani dkk (2005:38) menyatakan Perkembangan kognitif seorang anak terdiri dari 4 tahapan yaitu : Tahapan Sensorimotor (Sensorimotor Period) dimulai sejak lahir hingga kurang lebih usia 2 tahun. Tahap Praoperasional (Preperational Period) dimulai sejak umur 2 tahun hingga kurang lebih usia 6 atau 7 tahun, Tahap Operasi Konkret (Cocrete Operation Period) dimulai sejak usia 6 atau 7 tahun hingga kurang lebih usia 11 atau 12 tahun, Tahap Operasi Formal (Formal Operations Period) dimulai sejak usia 11 atau 12 tahun hingga dewasa. Depdiknas (2000:1) menyatakan kemampuan berhitung merupakan bagian dari matematika diperlukan untuk menumbuh kembangkan keterampilan berhitung yang sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari terutama konsep bilangan yang merupakan dasar bagi pengembangan kemampuan matematika. Depdiknas (2000:2) menyatakan tujuan berhitung secara umum di Taman Kanak-kanak (TK) agar anak mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung sehingga pada saat nanti anak akan lebih siap mengikuti pembelajaran berhitung pada jenjang selanjutnya yang kompleks. Menurut Alexander (2010:1): Konsep angka merupakan cara pengenalan dari yang kongkrit dan menyenangkan bagi anak, melalui segala sesuatu yang ada dalam lingkungan anak dan memanfaatkan serta menghitung jumlah mainan yang paling disukai anak. Anggani Sudono (1995:1) menyatakan bahwa : Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi anak. Sedangkan menurut Montolalu (2007:1.19) manfaat bermain adalah : Bermain memicu kreatifitas, bermain bermanfaat mencerdaskan otak, bermain bermanfaat Page 2

menanggulangi konflik, bermain bermanfaat untuk melatih empati, bermain bermanfaat mengasah panca indra, bermain sebagai media terapi, bermain itu melakukan penemuan. Sesuai dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi Taman Kanak-kanak (TK) (dalam Masitoh dkk, 2004 : 5) disebutkan bahwa : Pengembangan kemampuan kognitif anak di Taman Kanak-kanak (TK) bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berfikir anak agar dapat mengolah, perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematika serta pengetahuan akan ruang dan waktu, mengembangkan kemampuan memilah-milah dan mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berfikir teliti, anak usia Taman Kanak-kanak (TK) sudah mampu berhitung, mulai dari mengenal angka, mengukur, mengelompokkan, dan menghitung benda. Andini dkk (2003: 80) bola adalah bola bulat dibuat dari karet untuk bermain-main. Andini dkk (2003:114) angka adalah simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan. Jadi bola angka adalah bola karet yang dimainkan oleh anak-anak, Andini dkk (2003). Bola angka pada permainan ini digunakan untuk menentukan berapa kemampuan anak dalam berhitung. Prinsip-prinsip permainan berhitung awal menurut Depdiknas (2000:8) adalah: (1). Permainan berhitung diberikan secara bertahap, diawali dengan menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa konkrit yang dialami melalui pengamatan terhadap alam sekitar. (2). Menghitung keterampilan pada permainan berhitung diberikan secara bertahap menurut tingkat kesukarannya, misalnya dari konkrit ke abstrak, dari mudah ke sukar, dan dari yang sederhana ke yang lebih kompleks. (3). Permainan berhitung akan lebih berhasil jika anakanak diberi kesempatan berpartisipasi dan dirangsang untuk menyelesaikan masalahmasalahnya sendiri. (4). Permainan berhitung membutuhkan suasana yang menyenangkan dan memberi aman serta kebebasan bagi anak. (5). Bahasa yang digunakan dalam pengenalan konsep berhitung seharusnya bahasa yang sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh yang terdapat di lingkungan sekitar anak. (6). Dalam permainan berhitung anak dapat dikelompokkan sesuai tahap pengusaannya yaitu tahap konsep masa transisi dan lambang. (7). Dalam mengevaluasi hasil perkembangan anak harus dimulai dari awal sampai akhir. Page 3

Metode Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (class room action research). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelakuan tindakan, untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan guru dalam melaksanakan penelitian tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki dimana praktek-praktek pembelajaran dilaksanakan. Subjek pada penelitian ini adalah 12 orang anak yang terdiri dari 4 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Prosedur penelitian ini dilakukan secara bersiklus yang dimulai dengan siklus pertama, apabila siklus pertama tidak berhasil dilanjutkan dengan siklus kedua. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi dan format wawancara. Penelitian ini dilakukan secara berkolaborasi dengan teman yaitu Nova kemala sari. Tahap-tahap penelitian adalah perencanaan (Plan) yaitu perencanaan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah membuat rencana belajar berupa satuan kegiatan mingguan dan satuan kegiatan harian yang berisikan tentang kegiatan berhitung, pelaksanaan (Action) yaitu tindakan yang akan dilaksanakan adalah melaksanakan pembelajaran yang direncanakan dalam situasi belajar yang menyenangkan bagi anak, pengamatan (Observation) merupakan rangkaian kegiatan mengenal, merekam, mendokumentasikan dan perubahan-perubahan yang terjadi, hasil yang dicapai sebagai dampak dari tindakan yang dilakukan, perenungan (Reflection). merupakan upaya yang terjadi dan apa hasil yang telah tercapai setelah melakukan penelitian. Apakah penelitian ini perlu ditindaklanjuti pada penelitian berikutnnya. Hasil Hasil penelitian dilakukan dengan 2 siklus yaitu siklus I (3x perteuan) dan siklus II (3x pertemuan ) Hasil siklus dapat dilihat pada table tabel I di bawah ini. Siklus I ( Pertemuan 1 sampai 3). Page 4

Tabel 1. Hasil Rekapitulasi Tingkat Pencapaian Kemampuan Berhitung Anak Melalui Permainan Bola Angka Pada Siklus I Pertemuan I, Pertemuan II, Pertemuan III Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III NO ASPEK Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang F % F % F % F % F % F % F % F % F % 1 Anak mampu berhitung 1 sampai 20 2 17 2 17 8 67 3 25 3 25 6 50 3 25 4 33 5 42 2 Anak dapat mengenal konsep angka 2 17 1 8 9 75 2 17 3 25 7 58 2 17 3 25 7 58 3 Anak dapat mencari jumlah benda yang sama 3 25 2 17 7 58 3 25 3 25 6 50 3 25 4 33 5 42 Nilai Rata-rata 20 14 67 22.33 25 53 22,33 30,33 47,33 Page 5

Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa pada pertemuan I anak mampu berhitung 1 sampai 20 dengan frekuensi jumlah anak yang baik 2 orang dengan persentase 17%, anak dapat mengenal konsep angka dengan frekuensi anak yang baik 2 orang dengan persentase 17%, anak dapat mencari jumlah benda yang sama dengan frekuensi anak yang baik 3 orang dengan persentase 25%. Pertemuan II anak mampu berhitung 1 sampai 20 dengan frekuensi jumlah anak yang baik 3 orang dengan persentase 25%, anak dapat mengenal konsep angka dengan frekuensi anak yang baik 2 orang dengan persentase 17%, anak dapat mencari jumlah benda yang sama dengan frekuensi anak yang baik 3 orang dengan persentase 25%. Pertemuan III anak mampu berhitung 1 sampai 20 dengan frekuensi jumlah anak yang baik 3 orang dengan persentase 25%, anak dapat mengenal konsep angka dengan frekuensi anak yang baik 2 orang dengan persentase 17%, anak dapat mencari jumlah benda yang sama dengan frekuensi anak yang baik 3 orang dengan persentase 25%. Hasil siklus dapat dilihat pada tabel II di bawah ini.siklus II ( Pertemuan 1 sampai 3). Page 6

Tabel 2. Hasil Rekapitulasi Tingkat Pencapaian Kemampuan Berhitung Anak Melalui Permainan Bola Angka Pada Siklus II Pertemuan I, Pertemuan Ii, Pertemuan Iii NO 1 ASPEK Anak mampu berhitung 1 sampai 20 Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang F % F % F % F % F % F % F % F % F % 4 33 4 33 4 33 6 50 4 33 2 17 10 83 2 17 0 0 2 Anak dapat mengenal konsep angka 3 25 4 33 5 42 6 50 4 33 2 17 9 75 1 8 2 17 3 Anak dapat mencari jumlah benda yang sama 4 33 4 33 4 33 5 42 6 50 1 8 10 83 2 17 0 0 Nilai Rata-rata 30,33 33 36 47,33 39 14 80,33 14 6 Page 7

Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa pada pertemuan I anak mampu berhitung 1 sampai 20 dengan frekuensi jumlah anak yang baik 4 orang dengan persentase 33%, anak dapat mengenal konsep angka dengan frekuensi anak yang baik 3 orang dengan persentase 25%, anak dapat mencari jumlah benda yang sama dengan frekuensi anak yang baik 4 orang dengan persentase 33%. Pertemuan II anak mampu berhitung 1 sampai 20 dengan frekuensi jumlah anak yang baik 6 orang dengan persentase 50%, anak dapat mengenal konsep angka dengan frekuensi anak yang baik 6 orang dengan persentase 50%, anak dapat mencari jumlah benda yang sama dengan frekuensi anak yang baik 5 orang dengan persentase 42%. Pertemuan III anak mampu berhitung 1 sampai 20 dengan frekuensi jumlah anak yang baik 10 orang dengan persentase 83%, anak dapat mengenal konsep angka dengan frekuensi anak yang baik 9 orang dengan persentase 75%, anak dapat mencari jumlah benda yang sama dengan frekuensi anak yang baik 10 orang dengan persentase 83%. Pembahasan Pada bagian ini dikemukakan pembahasan mengenai hasil observasi tentang kemampuan berhitung anak melalui permainan bola angka di TK Samudera Satu Atap. Berdasarkan kondisi awal sebagian besar anak kelompok B mengalami kesulitan dalam berhitung. Dampak yang timbul dari pembelajaran yang menggunakan media ini, kesiapan berhitung anak kurang berkembang dengan baik. Dari kondisi awal rata-rata kemampuan yang sangat baik 17%, cukup 11% dan kurang 72%. Setelah diadakan siklus I dan siklus II terlihat peningkatan yang sangat baik. Keberhasilan dalam mengembangkan persiapan berhitung anak melalui permainan bola angka secara langsung dapat dijabarkan sebagai berikut: Ditinjau dari aktivitas guru, pembelajaran mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus II sudah berjalan dengan baik dan berhasil. Perkembangan persiapan berhitung anak melalui permainan bola angka meningkat. Anak mampu berhitung 1 sampai 20 pada siklus I 25% meningkat menjadi 83% pada siklus II. Anak dapat mengenal konsep angka pada siklus I 17% meningkat menjadi 75% pada siklus II. Anak dapat mencari jumlah benda yang sama pada siklus I 25% meningkat menjadi 83% pada siklus II. Berdasarkan keterangan di atas, terjadinya peningkatan berhitung anak melalui permainan bola angka di TK Samudera Satu Atap Kota Pariaman. Pada siklus I dan Page 8

siklus II terjadi peningkatan karena guru menyediakan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dalam pembelajaran yaitu media bola angka yang bervariasi. Anggani Sudono (1995:1) bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang berhasilkan pengertian atau memberikan informasi, kesenangan maupun mengembangkan imajinasi. Alexander (2010:10) konsep angka merupakan cara pengenalan dari yang kongkrit dan menyenangkan bagi anak, melalui segala sesuatu yang ada dalam lingkungan anak dan memanfaatkan serta menghitung jumlah mainan yang paling disukai anak. Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar anak karena: Pengajaran akan lebih menarik perhatian anak sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar anak. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya. Metode pengajaran akan lebih bervariasi. Media pengajaran yang penulis gunakan dalam mengembangkan berhitung anak melalui permainan bola angka menarik bagi anak. Peningkatan berhitung anak meningkat mulai dari siklus I dan siklus II. Simpulan dan Saran Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan formal yang dimulai dari usia 4 sampai 6 tahun. Pada hakikatnya pendidikan anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan menyediakan sarana dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan tersebut dengan cara bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain. Permainan bola angka dapat meningkatkan kecerdasan anak terhadap kemampuan berhitung anak dalam mengolah dan menyusun kepingan-kepingan kartu angka. Agar tujuan pengembangan kemampuan berhitung dapat tercapai secara optimal diperlukan strategi dan pendekatan yang sesuai dengan kemampuan anak dalam pembelajaran di TK yaitu melalui bermain.melalui permainan bola angka dapat mengembangkan aspek-aspek yang ada dalam diri anak seperti aspek kognitif, bahasa, motorik, seni, moral, agama dan sosial. Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa saran yang ingin peneliti uraikan yaitu anak diharapkan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga proses pembelajaran Page 9

dapat berjalan dengan efektif. Agar pembelajaran lebih kondusif dan menarik bagi anak sebaiknya guru dan pihak sekolah lebih kreatif, untuk memotivasi dan meningkatkan kreativitas anak dalam pembelajaran, maka guru hendaknya menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Guru mampu menggunakan berbagai macam metode dalam memberikan kegiatan pembelajaran supaya anak tidak merasa jenuh dalam belajar serta tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal. Page 10

Daftar Rujukan Andini T Nirmala, dkk. (2003). Kamus Bahasa Indonesia. Surabaya: Penerbit Prima Media. Anggani Sudono. (1995). Alat-Alat Permainan dan Sumber Belajar Di Taman Kanak- Kanak. Jakarta: Depdikbud. Dirjen Dikti Proyek Pendidikan, Akademi Jakarta. Alexander (2010), Tahap Pengenalan Bilangan: Masa Kritis Bagi Anak. 29 November Depdiknas (2000). Permainan Berhitung di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dinas Peningkatan Mutu Taman Kanak-Kanak. ------------- (2008). Panduan Penulisan Tugas Akhir/ Skripsi Universitas Negeri Padang. Padang: UNP. Hildayani Rini, dkk. (2005). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. Masitoh, dkk. (2004). Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka. Montolalu (2005). Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. UU Sisdiknas. 2003. UU RI No. 20 Tahun 2003. Jakarta: Sinar Grafika. Page 11