PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012

KETERSEDIAAN DATA KESEHATAN MASYARAKAT DI PROP. JAWA TIMUR DINKES PROPINSI JATIM

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

P E N U T U P P E N U T U P

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 41/PHPU.D-VI/2008 Tentang Sengketa perselisihan hasil suara pilkada provinsi Jawa Timur

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016

PELAKSANAAN SURVEI AKREDITASI PUSKESMAS

BAB I PENDAHULUAN. mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 159 TAHUN 1980

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

RENCANA KERJA DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2010

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Konsep Akreditasi Pelayanan Kesehatan

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000)

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

2. JUMLAH USAHA PERTANIAN

64 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

dr. H R Dedi Kuswenda, MKes Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan

VISITASI KE SEKOLAH/MADRASAH BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR: 21/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

EVALUASI PROGRAM KKBPK DATA MARET 2017 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROPINSI JAWA TIMUR,

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Berilah tanda centang ( ) pada checklist data dokumen di bawah ini! Dokumen Telusur Internal No. Dokumen Kebijakan

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 406 TAHUN 1991 TENTANG

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

UKP (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN)

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. sebuah provinsi yang dulu dilakukan di Indonesia atau dahulu disebut Hindia

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017

TABEL II.A.1. LUAS LAHAN KRITIS DI LUAR KAWASAN HUTAN JAWA TIMUR TAHUN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (SDMK) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

PERKIRAAN BIAYA (Rp) PENUNJUKAN LANGSUNG/ PEMBELIAN SECARA ELEKTRONIK PENGADAAN LANGSUNG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG

RESUME PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 IHPS I TAHUN 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR

TABEL II.B.1. KEGIATAN ANEKA USAHA KEHUTANAN DI KABUPATEN/ KOTA TAHUN

per km 2 LAMPIRAN 1 LUAS JUMLAH WILAYAH JUMLAH KABUPATEN/KOTA (km 2 )

STIKOM SURABAYA BAB II. PROFIL PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR. 2.1 Sejarah dan perkembangan Sejarah PLN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Program dari kegiatan masing-masing Pemerintah daerah tentunya

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pusat dan pemerintah daerah, yang mana otonomi daerah merupakan isu strategis

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR

Instrumen Akreditasi Puskesmas

PEDOMAN SURVEI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) JAWA TIMUR TAHUN 2015

UPAH MINIMUM KABUPATENIKOTA DI JA WA TlMUR TAHUN 2004

Tim Pendampingan PUAP BPTP Jatim

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG

MATRIKS RENCANA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

APLIKASI KOMUNIKASI DATA

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN TRIWULAN I

RILIS HASIL LISTING SENSUS EKONOMI 2016 PROVINSI JAWA TIMUR TEGUH PRAMONO

SK AKREDITASI BAB I EP NAMA DOKUMEN ADA TDK ADA SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang

PENGUMUMAN Nomor : KP PKP.121.3/1048 Tanggal : 08 Mei 2014

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 109 TAHUN 2016

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG

dr. H R Dedi Kuswenda, MKes Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan

2017, No Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lem


Transkripsi:

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA DRG LILI APRILI ANT I KEPAL A SEKS I KESE H ATAN DASAR DAN PENUNJAN G

Pertimbangan Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Pedoman Fasilitasi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dalam menjamin mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2016

PENGERTIAN Akreditasi adalah pengakuan yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah memenuhi standar Akreditasi. 3 (Pasal 1)

Akreditasi di Jawa Timur (September 2016) Akreditasi Dasar 42 1. Kab Lumajang (1) 2. Kab Jember(4) 3. Kab Bondowoso(5) 4. Kab Situbondo(6) 5. Kab Jombang(3) 6. Kab Nganjuk(3) 7. Kab Magetan (1) 8. Kab Gresik (7) 9. Kab Sampang (6) 10. Kota Kediri (1) 11. Kota Surabaya (1) 12. Kab Bangkalan(2) 13. Kota mojokerto (2) Akreditasi Madya 17 1. Kab Jember (1) 2. Kab Situbondo (2) 3. Kab Nganjuk (2) 4. Kab Magetan (2) 5.Kab Tuban (1) 6. Kab Sampang (1) 7.Kab Surabaya (1) 8. Kab Bangkalan (2) 9. Kota Mojokerto (3) 10. Kota Madiun (1) 11. Kab Bondowoso (1) Akreditasi Utama 1. Banyuwangi (2) Akreditasi Paripurna 1. Surabaya 1 62 Terakreditasi dari 960 pusk di Jatim yang telah disurvey namun belum ada ket lulus = 33 pusk

Sebaran Terakreditasi di Jawa Timur Tahun 2016 September 2016 Ngawi Magetan 3 Ponorogo Bojonegoro Madiun 1 Tuban 1 Kediri Lamongan Nganjuk 3 5 Jombang Mojo kerto 1 Gresik 7 0 Bangkalan Surabaya 5 Sidoarjo Pasuruan 0 3 4 Sampang Sumenep 7 7 Probolinggo Pamekasan Jumlah = 960 Terakreditasi = 62 6 Bondowoso 8 Situbondo Pacitan Treng galek T.Agung Blitar Malang Batu Lumajang 1 33 Jember 5 Banyuwangi 2 Jumlah terakreditasi dibandingkan jumlah puskesmas sebesar 100% Jumlah terakreditasi dibandingkan jumlah puskesmas sebesar > 50% Jumlah terakreditasi dibandingkan jumlah puskesmas sebesar < 50% belum terakreditasi 5

Kerangka Pergub Pedoman Fasilitasi Akreditasi FKTP 27 pasal ditetapkan 15 Agustus2016 BAB I BAB II BAB III BAB IV Ketentuan Umum Tujuan dan Ruang Lingkup Akreditasi FKTP Fasilitasi Akreditasi BAB V BAB VI BAB VII BAB VIII Prosedur Pengajuan dan Tahapan Akreditasi Tim Pendamping Penganggaran Partisipasi BAB IX BAB X Pembinaan dan Pengawasan Ketentuan Penutup

Tujuan Penyusunan Pedoman Fasilitasi Akreditasi FKTP a. meningkatkan tugas dan tanggungjawab Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kab/Kota dalam memfasilitasi pelaksanaan akreditasi FKTP; b. meningkatkan kinerja FKTP dalam pelayanan kesehatan perseorangan dan/atau kesehatan masyarakat; dan c. meningkatkan jumlah FKTP di daerah yang memenuhi standar akreditasi

Ruang Lingkup RUBRIK PUSKESMAS (Berlaku 3 Tahun) 12 GRPS KLINIK PRATAMA (Berlaku 3 Tahun) TEMPAT PRAKTIK DOKTER-DOKTER GIGI (Berlaku 5 Tahun) (Pasal 3) 8

Akreditasi FKTP Akreditasi Administrasi Manajemen UKM UKP penyelenggaraan pelayanan puskesmas kepemimpinan dan manajemen Peningkatan Mutu UKM yang berorientasi sasaran Kepemimpinan dan manajemen UKM Sasaran kinerja UKM Layanan Klinis yang berorientasi pasien manajemen penunjang layanan klinis peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien

Akreditasi FKTP Akreditasi Administrasi Manajemen UKM UKP penyelenggaraan pelayanan puskesmas kepemimpinan dan manajemen Peningkatan Mutu UKM yang berorientasi sasaran Kepemimpinan dan manajemen UKM Sasaran kinerja UKM Layanan Klinis yang berorientasi pasien manajemen penunjang layanan klinis peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien

Akreditasi FKTP Administrasi Manajemen Penyelenggaraan pelayanan puskesmas a. Analisis kebutuhan masyarakat dan perencanaan b. akses dan pelaksanaan kegiatan c. evaluasi Kepemimpinan dan manajemen a. Persyaratan sebagai FKTP b. Persyaratan ketenagaan c. Kegiatan Pengelolaan d. Hak dan Kewajiban Pengguna e. Kontrak Pihak ketiga; dan f. Pemeliharaan sarana dan prasarana Peningkatan Mutu Agar memiliki standar mutu dan kinerja yang konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan, serta dipahami dan dilaksanakan oleh pimpinan dan pelaksana

Akreditasi FKTP Akreditasi Administrasi Manajemen UKM UKP penyelenggaraan pelayanan puskesmas kepemimpinan dan manajemen Peningkatan Mutu UKM yang berorientasi sasaran Kepemimpinan dan manajemen UKM Sasaran kinerja UKM Layanan Klinis yang berorientasi pasien manajemen penunjang layanan klinis peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien

Akreditasi FKTP Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) UKM yang berorientasi sasaran a. Kebutuhan akan UKM dianalisis b. akses masyarakat dan sasaran kegiatan terhadap kegiatan UKM c. Kepala dan penanggungjawab UKM melakukan evaluasi terhadap kinerja pelaksanaan keg UKM dalam mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat/sasaran Kepemimpinan dan manajemen UKM a. Tanggung jawab pengelolaan UKM b. Perencanaan kegiatan UKM c. Pengorganisasian UKM d. Komunikasi dan Koordinasi e. Kebijakan dan Prosedur pengelolaan f. Akuntabilitas pengelolaan dan pelaksanaan UKM g. hak dan kewajiban sasaran Sasaran kinerja UKM Agar memiliki standar perbaikan kinerja masing-masing UKM konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan, dipahami dan dilaksanakan Kapus, Penanggungjawab UKM Pusk dan pelaksana yang ditunjukkan dalam sikap kepemimpinan

Akreditasi FKTP Akreditasi Administrasi Manajemen UKM UKP penyelenggaraan pelayanan puskesmas kepemimpinan dan manajemen Peningkatan Mutu UKM yang berorientasi sasaran Kepemimpinan dan manajemen UKM Sasaran kinerja UKM Layanan Klinis yang berorientasi pasien manajemen penunjang layanan klinis peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien

Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) Layanan Klinis yang berorientasi pasien a. Proses pendaftaran pasien b. Pengkajian c. Keputusan layanan Klinis d. Rencana layanan klinis e. Rencana rujukan f. Pelaksanaan layanan g. pelaksanaan anestesi lokal, sedasi dan pembedahan h. penyuluhan/pendidikan kesehatan dan konseling kepada pasien/keluarga i. makanan dan terapi nutrisi j. pemulangan dan tindak lanjut manajemen penunjang layanan klinis a. Pelayanan lab tersedia tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan pengkajian, serta mematuhi standar, hukum dan peraturan yang berlaku b. obat-obat yang tersedia dikelola secara efisien untuk memenuhi kebutuhan pasien; c. Pelayanan radiodiagnostik disediakan sesuai kebutuhan pasien, dilaksanakan oleh tenaga yang kompeten, dan mematuhi persyaratan perundangan yang berlaku d. Kebutuhan data dan informasi asuhan bagi petugas kesehatan, pengelola sarana, ihak terkait di luar organisasi dapat dipenuhi melalui proses yang baku e. lingkungan pelayanan mematuhi persyaratan hukum, regulasi dan perizinan yang berlaku; f. Peralatan dikelola dengan tepat g. terdapat proses rekrutmen, retensi, pengembangan dan pendidikan berkelanjutan tenaga klinis yang baku peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien a. Perencanaan, monitoring, dan evaluasi mutu layanan klinis dan keselamatan tanggung jawab tenaga yg bekerja di pelayanan klinis b. Mutu layanan klinis dan keselamatan dipahami dan didefinisikan dg baik oleh semua pihak yg berkepentingan c. Mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien diukur, dikumpulkan dan dievaluasi dengan tepat d. Perbaikan mutu layanan klinis dan keselamata pasien diupayakan, dievaluasi dan dikomunikasikan dg baik

AKREDITASI KLINIK PRATAMA RUBRIK Administrasi Manajemen Kepemimpinan dan Manajemen Klinik Standar Kepemimpinan dan manajemen a. Persyaratan dan perizinan klinik b. Persyaratan ketenagaan klinik c. Kegiatan Pengelolaan d. Hak dan Kewajiban Pengguna pelayanan e. Kontrak Pihak ketiga; dan f. Pemeliharaan sarana dan prasarana UKP Layanan klinis yang berorientasi pasien manajemen penunjang layanan klinis Peningkatan mutu klinis dan keselamatan KLINIK PRATAMA (Setiap 3 Tahun)

Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) Layanan Klinis yang berorientasi pasien a. Proses pendaftaran pasien b. Pengkajian c. Keputusan layanan Klinis d. Rencana layanan klinis e. Rencana rujukan f. Pelaksanaan layanan g. pelaksanaan anestesi lokal, sedasi dan pembedahan h. penyuluhan/pendidikan kesehatan dan konseling kepada pasien/keluarga i. Memberikan makanan, terapi nutrisi dan atau memberikan konseling nutrisi kpd pasien j. pemulangan dan tindak lanjut manajemen penunjang layanan klinis a. Pelayanan lab tersedia tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan pengkajian, serta mematuhi standar, hukum dan peraturan yang berlaku b. obat-obat yang tersedia dikelola secara efisien untuk memenuhi kebutuhan pasien; c. Pelayanan radiodiagnostik disediakan sesuai kebutuhan pasien, dilaksanakan oleh tenaga yang kompeten, dan mematuhi persyaratan perundangan yang berlaku d. Kebutuhan data dan informasi asuhan bagi petugas kesehatan, pengelola sarana, ihak terkait di luar organisasi dapat dipenuhi melalui proses yang baku e. lingkungan pelayanan mematuhi persyaratan hukum, regulasi dan perizinan yang berlaku; f. Peralatan dikelola dengan tepat g. terdapat proses rekrutmen, retensi, pengembangan dan pendidikan berkelanjutan tenaga klinis yang baku peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien a. Perencanaan, monitoring, dan evaluasi mutu layanan klinis dan keselamatan tanggung jawab tenaga yg bekerja di pelayanan klinis b. Mutu layanan klinis dan keselamatan dipahami dan didefinisikan dg baik oleh semua pihak yg berkepentingan c. Mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien diukur, dikumpulkan dan dievaluasi dengan tepat d. Perbaikan mutu layanan klinis dan keselamata pasien diupayakan, dievaluasi dan dikomunikasikan dg baik

TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER DAN/ATAU DOKTER GIGI Administrasi Manajemen Kepemimpinan dan Manajemen praktik mandiri Standar Kepemimpinan dan manajemen a. Persyaratan dan perizinan praktik mandiri b. Persyaratan ketenagaan c. Penyelenggaraan Praktik Mandiri d. Hak dan Kewajiban Pengguna pelayanan e. Kerjasama dengan Pihak ketiga; f. Pemeliharaan sarana dan prasarana g. pelimpahan tugas kepada dokter pengganti;dan h. lingkungan pelayanan yang mematuhi persyaratan hukum, regulasi dan perizinan yang berlaku UKP Layanan klinis, peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien TEMPAT PRAKTIK DOKTER- DOKTER GIGI (Berlaku 5 Tahun) Layanan Klinis yang berorientasi pasien a. Proses pendaftaran pasien b. Pengkajian c. Rencana layanan klinis d. Rencana rujukan e. Pelaksanaan layanan f. pelaksanaan anestesi lokal, sedasi dan pembedahan g. pelayanan obat h. Pendidikan/penyuluhan kesehatan dan konseling kpd pasien/keluarga pasien dan tindak lanjut pada saat selesai pelayanan i. Pelayanan penunjang diagnostik dan apotik j. Pengelolaan rekam medis k. Tanggung jawab dokter dan tenaga kesehatan;dan l. Monitoring, evaluasi dan tindak lanjut terhadap indikator mutu pelayanan praktik mandiri

FASILITASI AKREDITASI Pemerintah Provinsi Menyediakan SDM yg memiliki kompeten melakukan pendampingan meningkatkan kompetensi tim pendamping Provinsi memfasilitasi peningkatan kompetensi Tim Pendamping Kab/Ko dalam melakukan pendampingan melakukan pemetaan di tingkat Provinsi Mengusulkan FKTP prioritas ke Pemerintah Pusat berdasarkan usulan dari dari Pemkab/Pemkot Memberikan bantuan teknis terkait perizinan, sarana prasarana, peralatan dan/atau pengelolaan limbah menyiapkan anggaran untuk persiapan penilaian dan pasca penilaian akreditasi sesuai dengan peraturan membentuk Tim Akreditasi FKTP Provinsi Pemerintah kab/kota Menyediakan SDMkes yg memiliki kompetensi melakukan pemetaan FKTP di tingkat kab/ko Membentuk Tim Pendamping melakukan pendampingan bagi FKTP, baik pra dan pasca akreditasi memberikan bantuan teknis dalam perizinan, sarana prasarana, peralatan dan atau pengelolaan limbah mengusulkan FKTP untuk diakreditasi menyiapkan anggaran untuk persiapan penilaian dan pasca penilaian akreditasi sesuai dengan peraturan membentuk Tim Akreditasi FKTP Kab/Ko Dalam Rangka mendukung pelaksanaan fasilitasi akreditasi Pemrov dan pemkab/pemkot dapat membentuk Balai pengujian Fasilitas Kesehatan Dalam rangka penyediaan SDM Kes yg memiliki kompetensi Pemeritah Prov dan Pemkab/Pemkot melakukan perencanaan, pengadaan dan pendayagunaan SDMKes, pelatihan dan pembinaan serta redistribusi nakes

PROSEDUR PENGAJUAN Dokumen yang dipersyaratkan 1. Profil FKTP 2. Pencapaian kinerja tahun terakhir 3. kegiatan perbaikan mutu yang sudah dilakukan 4. Hasil self assesment terakhir 5. Surat Pernyataan Kepala FKTP 6. Lembar Kerja Telaah Kualifikasi Tenaga 7. Pemeriksaan Fasilitas 8. Lembar Kerja Peraturan perundangan dan Dokumen eksternal 9. Perencanaan perbaikan FKTP Dinas Kesehatan kab/ko FKTP mengajukan permohonan penilaian akreditasi melalui Kadinkes Kab/Kota Kepala Dinas Kab/Ko meneruskan permohonan kpd Kepala Dinas Kesehatan provinsi untuk mendapat rekomendasi 1 2 Kepala Dinas meneruskan permohonan akreditasi kepada Komisi Akreditasi FKTP dilampiri surat rekomendasi Permohonan akreditasi dan surat rekomendasi dalam bentuk surat elektronik dan surat asli beserta dokumen yang dipersyaratkan Komisi Akreditasi FKTP Rekomendasi Dinas Kesehatan Provinsi 3 4

TAHAPAN AKREDITASI Tim Pendamping 5.Pendampingan Pasca Akreditasi Tim Pendamping 1. Pendampingan Akreditasi Komisi Akreditasi FKTP 4. Penetapan Akreditasi Surveior Akreditasi 3. Survei Akreditasi Tim Pendamping 2. Penilaian Pra Akreditasi yang telah terakreditasi wajib mendapatkan pendampingan pasca akreditasi Klinik dan tempat praktik mandiri dokter dan/atau dokter gigi yg telah terakreditasi dapat mengajukan permohonan pendampingan pasca akreditasi kepada pemkab/pemkot

TIM PENDAMPING Tugas Tim Pendamping Mendampingi FKTP dalam pelaksanaan akreditasi Anggota Tim Pendamping Dari Dinkes Kab/Kota dan dapat ditambah tenaga dari fasyankes, institusi pendidikan, organisasi profesi, dan atau masyarakat

PERSYARATAN TIM PENDAMPING Administrasi Manajemen Pendiidkan min D3 bidang kesehatan mempunyai pengalaman bekerja di puskesmas, mengelola program pelayanan kesehatan dasar, dan/atau mengelola program mutu pelayanan kesehatan dasar paling singkat 2 tahun dan Lulus pelatihan pendamping akreditasi dibuktikan dengan sertifikat yang diterbitkan oleh institusi pelatihan yang terakreditasi UKM Pendidikan paling rendah D3 bidang kesehatan mempunyai pengalaman bekerja di puskesmas, mengelola program pelayanan kesehatan dasar, dan/atau mengelola program mutu pelayanan kesehatan dasar paling singkat 2 tahun dan Lulus pelatihan pendamping akreditasi dibuktikan dengan sertifikat yang diterbitkan oleh institusi pelatihan yang terakreditasi UKP tenaga medis mempunyai pengalaman bekerja di dan/atau klinik paling sedikit 1 tahun Lulus pelatihan pendamping akreditasi dibuktikan dengan sertifikat yang diterbitkan oleh institusi pelatihan yang terakreditasi

PENGANGGARAN Pembiayaan pelaksanaan penilaian akreditasi mulai dari persiapan sampai dengan pasca penilaian ditanggung oleh masing-masing FKTP sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

Partisipasi Dalam rangka optimalisasi pemenuhan standar akreditasi FKTP, organisasi Profesi, lintas sektor, perhimpunan/asosiasi klinik, dan/atau masyarakat dapat berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang dilakukan FKTP

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN 1. Gubernur dan Bupati/Walikota berwenang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan akreditasi sesuai tugas dan wewenang masingmasing 2. Pembinaan dan Pengawasan dapat mengikutsertakan organisasi profesi dan perhimpunan/asosiasi klinik 3. Pembinaan dan Pengawasan diarahkan untuk meningkatkan mutu pelayanan, keselamatan pasien dan melindungi masyarakat terhadap resiko yang dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan atau merugikan masyarakat 4. Pembinaan dan pengawasan berupa pemberian bimbingan, supervisi, konsultasi, penyuluhan kesehatan, pendidikan dan pelatihan

TERIMA KASIH