EFFECT OF HOUSE TEMPERATURE ON PERFORMANCE OF BROILER IN STARTER PERIOD

dokumen-dokumen yang mirip
THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN FINISHER PERIOD

Pengaruh Jenis Alat Pemanas Kandang Indukan terhadap Performan Layer Periode Starter

PENGARUH MANIPULASI RANSUM FINISHER TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PAKAN DALAM PRODUKSI BROILER

I. PENDAHULUAN. Usaha peternakan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk

PENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING ABSTRACT

Penampilan Produksi Anak Ayam Buras yang Dipelihara pada Kandang Lantai Bambu dan Litter

Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower.

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

PENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. peternakan pun meningkat. Produk peternakan yang dimanfaatkan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Suhu Kandang Selama Lima Minggu Penelitian Pengukuran Suhu ( o C) Pagi Siang Sore 28-32

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. ayam yang umumnya dikenal dikalangan peternak, yaitu ayam tipe ringan

Perbandingan Performans Broiler yang Diberi Kunyit dan Temulawak Melalui Air Minum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi ransum merupakan jumlah ransum yang dikonsumsi dalam

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(3): , Agustus 2016 PERFORMA AYAM PEDAGING PADA SISTEM BROODING KONVENSIONAL DAN THERMOS

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE

Yunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.

PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANG DIBERI PENAMBAHAN TEPUNG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) DALAM RANSUM

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu dari 02 April--23 April 2014, di

PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP PERFORMA PRODUKSI AYAM PETELUR FASE AWAL GROWER

PERFORMA PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) YANG DI PELIHARA PADA FLOCK SIZE YANG BERBEDA

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

PERFORMA AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI DENGAN SUPLEMENTASI DL-METIONIN SKRIPSI HANI AH

SUPLEMENTASI BEBERAPA PROBIOTIK MELALUI AIR MINUM TERHADAP PERFORMANS AYAM BROILER PERIODE AKHIR

PEMBERIAN PAKAN PADA PENGGEMUKAN SAPI

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

Performa Pertumbuhan Puyuh Petelur Betina Silangan... Henry Geofrin Lase

PEMANFAATAN STARBIO TERHADAP KINERJA PRODUKSI PADA AYAM PEDAGING FASE STARTER

I. PENDAHULUAN. Secara umum, ternak dikenal sebagai penghasil bahan pangan sumber protein

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG KETELA RAMBAT (Ipomea Batatas L) SEBAGAI SUMBER ENERGI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING FASE FINISHER

Pengaruh Imbangan Hijauan-Konsentrat dan Waktu Pemberian Ransum terhadap Produktivitas Kelinci Lokal Jantan

TEPUNG UBI JALAR SEBAGAI SUMBER ENERGI PAKAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KARKAS AYAM PEDAGING

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian Konsumsi Pakan

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN FEED ADDITIVE RI.1 DAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN AYAM BROILER SKRIPSI ATA RIFQI

SKRIPSI. PERFORMAN AYAM ARAB YANG DIBERI EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) PADA UMUR 8-13 MINGGU. Oleh: Ardianto

RESPON PENGGANTIAN PAKAN STARTER KE FINISHER TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAN PERSENTASE KARKAS PADA TIKTOK. Muharlien

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Umum Penelitian

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan cekaman panas yang biasanya diikuti dengan turunnya produksi

PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER

KINERJA AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER. Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta

PENGARUH IMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT KARKAS DAN BOBOT LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER UMUR 3-5 MINGGU

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam ras petelur adalah ayam yang dipelihara dengan tujuan untuk menghasilkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

JURNAL PENAMBAHAN TEPUNG KULIT KECAMBAH KACANG HIJAU DALAM PAKAN TERHADAP BOBOT BADAN ITIK HIBRIDA FASE STARTER

Ade Trisna*), Nuraini**)

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

THE EFFECT OF LIGHT COLOR ON FEED INTAKE, EGG PRODUCTION, AND FEED CONVERSION OF JAPANESE QUAIL (Coturnix-coturnix japonica) ABSTRACT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan penetasan final stock ayam petelur selalu mendapatkan hasil samping

I. PENDAHULUAN. populasi kambing di Provinsi Lampung pada tahun 2009 baru mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai bobot badan optimum dalam pemeliharaan 8 minggu dibandingkan

PENDAHULUAN. relatif singkat, hanya 4 sampai 6 minggu sudah bisa dipanen. Populasi ayam

PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING UMUR HARI YANG DIBERI EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus costaricensis)

Performa Pertumbuhan Puyuh Petelur Jantan...Rina Ratna Dewi.

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan kaidah-kaidah dalam standar peternakan organik. Pemeliharaan

1. PENDAHULUAN. akan daging sebagai salah satu sumber protein. Pemenuhan akan daging

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kandang milik PT. Rama Jaya Lampung, Desa Jati

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

Perbandingan Performans Dua Strain Broiler Yang Mengonsumsi Air Kunyit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

I. PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan konsumsi protein hewani pun meningkat setiap

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam jangka waktu tertentu. Tingkat konsumsi pakan dipengaruhi oleh tingkat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

EFEK LAMA WAKTU PEMBATASAN PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERFORMANS AYAM PEDAGING FINISHER

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN PEPAYA TERHADAP TAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER (The Effect of Papain Extract on the Broiler Performance)

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2011

PENGARUH PEMBERIAN PROTEIN KASAR DENGAN TINGKAT YANG BERBEDA TERHADAP PERFORMAN AYAM KAMPUNG

SUBSITUSI DEDAK DENGAN POD KAKAO YANG DIFERMENTASI DENGAN Aspergillus niger TERHADAP PERFORMANS BROILER UMUR 6 MINGGU

II. TINJAUAN PUSTAKA. penghasil telur juga dapat dimanfaatkan sebagai ternak penghasil daging

Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

PEMAKAIAN ONGGOK FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA AYAM BURAS PERIODE PERTUMBUHAN

Performa Produksi Puyuh Petelur (Coturnix-coturnix Japonica) Hasil Persilangan..Wulan Azhar

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Puyuh mengkonsumsi ransum guna memenuhi kebutuhan zat-zat untuk

MATERI DAN METODE. Materi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi, yaitu sebagai ayam petelur dan ayam potong.

HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan pusat pembibitan sapi perah nasional yang

EFFECT OF ADDITION OF DURIAN SEED MEAL IN FEED TO THE FEED CON- SUMPTION, HEN DAY PRODUCTION AND FEED CONVERSION ON QUAIL (Coturnix-coturnix japonica)

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

BAB III MATERI DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Ayam Broiler Awal Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS

I. PENDAHULUAN. Permintaan masyarakat terhadap sumber protein hewani seperti daging, susu, dan

TINJAUAN PUSTAKA. Broiler adalah istilah yang biasa dipakai untuk menyebut ayam hasil

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan penduduk yang semakin pesat, permintaan produk

PERFORMAN PRODUKSI AYAM PEDAGING YANGDITAMBAH DENGAN TEPUNG BUAH KURMA (Phoenix dactylifera) DALAM RANSUM KOMERSIAL

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Transkripsi:

EFFECT OF HOUSE TEMPERATURE ON PERFORMANCE OF BROILER IN STARTER PERIOD Reny Puspa Wijayanti 1, Woro Busono 2 and Rositawati Indrati 2 1. Student at Faculty Animal Husbandry University of Brawijaya 2. Lecturer at Faculty Animal Husbandry University of Brawijaya ABSTRACT This research was conducted for a month, from 15 November to 30 November 2011 in Kediri. The purpose of this research was investigate the effect of temperatureon broiler performance. The material of the research was 100 male broiler of 5 21 days of old. Research method were experiment.the experiment invoved two temperature treatment namely 28ºC and 32ºC. Data of broiler performance included feed consumption, water consumption, body weight gain, and feed conversion ratio were collected in this research. t test paired comparisonwas used to analyse the data. Result showed 28ºC temperature treatment has a good broiler performance particularly on feed consumption (1113;6±39;3),body weight gain (166±21;22) and feed conversion ratio (1;6±0;05). Whereas water con sumption was only significant (4251;9±141;79) for broiler performance with 32ºC t emperature treatment. It is concluded that broiler maintained at temperature 32ºC had high level in water consumption and low level in feed consumption and body weight again. Key words: temperature, starter, broiler, body weight, feed consumption PENGARUH SUHU KANDANG YANG BERBEDA TERHADAP PERFORMANS AYAM PEDAGING PERIODE STARTER ABSTRAK Penelitian ini dilakukan selama satu bulan, dari 15 November - 30 November 2011 di Kediri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suhu kandang yang berbeda terhadap performans ayam pedaging broiler. Materi penelitian adalah 100 broiler jantan umur 5-21 hari. Metode penelitian adalah aksperimen. Penelitian dilakukan dengan dua perlakuan suhu yaitu 28 º C dan 32 º C. Data yang diperoleh dari performans broiler yaitu konsumsi pakan, konsumsi air, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan. Analisis data menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ayam broiler pada perlakuan suhu 28 º C memiliki hasil yang baik terutama pada konsumsi pakan (1113; 6 ± 39; 3), pertambahan bobot badan (166 ± 21, 22) dan rasio konversi pakan (1, 6 ± 0; 05). Sedangkan pada suhu32 º C hanya konsumsi air minum (4251; 9 ± 141, 79) yang menunjukkan hasil lebih baik. Kata kunci: suhu, starter, broiler, bobot badan, konsumsi pakan PENDAHULUAN Ayam broiler mempunyai potensi yang besar dalam memberikan sumbangan terhadap pemenuhan kebutuhan konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia, karena sifat proses produksi relatif cepat (kurang dari 5 minggu) dan hasilnya dapat diterima masyarakat luas. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ayam broiler 1

adalah genetik, lingkungan dan interaksi antara genetik dan lingkungan. Di Indonesia yang beriklim tropis, suhu lingkungan di dataran rendah, di musim kemarau dapat mencapai suhu 33-34ºC. Kenaikan suhu dari 21,1menjadi 32,2 ºC menyebabkan konsumsi ransum akan berkurang hingga 20,2%, dengan demikian suhu lingkungan sangat mempengaruhi penampilan produksi dari ayam broiler. Ayam broiler akan berproduksi optimal pada suhu 18-21ºC. Ayam broiler pada periode stater kebutuhan suhunya mulai 29-35ºC, dan pada periode finisher membutuhkan suhu 20ºC. Suhu yang ada di dalam kandang, pada dasarnya adalah berupa panas lingkungan yang berasal dari matahari dan dari panas yang dikeluarkan oleh tubuh ayam. Tingginya suhu lingkungan di daerah tropis pada siang hari dapat mencapai 34ºC dapat mengakibatkan terjadinya penimbunan panas dalam tubuh, sehingga ternak mengalami cekaman panas. Ayam broiler termasuk hewan homeothermis dengan suhu nyaman 24ºC, akan berusaha mempertahankan suhu tubuhnya dalam keadaan relative konstan antara lain melalui peningkatan frekuensi pernafasan dan jumlah konsumsi air minum serta penurunan konsumsi ransum. Akibatnya, pertumbuhan ternak menjadi lambat dan produksi menjadi rendah.tingginya suhu lingkungan dapat juga menyebabkan terjadinya cekaman oksidatif dalam tubuh, sehingga menimbulkan munculnya radikal bebas yang berlebihan (Miller and Madsen, 1993). Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan evaluasi untuk mengetahui pengaruh suhu dalam pemeliharaan ayam pedaging periode stater pada suhu lingkungan 28 C dan 32 C terhadap konsumsipakan, konsumsi air minum, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan. MATERI DAN METODE PENELITIAN Materi yang digunakan 100 ekor ayam pedaging jantan umur 5-20 hari, strain Cobb produksi PT. Malindo, Kandang yang digunakan adalah kandang yang disekat dan tertutup, terbuat dari bambu dan menggunakan 2 kandang dengan2 perlakuan dan 10 ulangan, tiap ulangan terdiri dari 5 ekor ayam pedaging. Perlakuan percobaan yaitu: P1: kandang ayam pedaging yang diberi perlakuan suhu lingkungan 28ºC. P2: kandang ayam pedaging yang diberi perlakuan suhu lingkungan 32ºC Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji t-test berpasangan. S Di t hitung = / Keterangan: Di² Di n n1 = jumlah selisih antara X A dan X B S² = ragam gabungan dari A dan B Pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan komersial 8201- super produksi PT. Malindo Feedmill, Tbk dengan kandungan bahan pakan dapat dilihat pada Tabel 1. ² 2

Tabel 1. Kandungan Bahan Pakan Ayam Pedaging Komersial 8201 Super Produksi PT. Malindo Feedmill, Tbk. Kandungan Prosentase Protein Min 21,0% Serat Max 4,0% Lemak Min 4,0% Air Max 14% Abu Max 6,5% Kalsium 0,9-1,1% Posfor 0,7-0,9% Sumber: PT. Malindo Pada penelitian ini terdapat beberapa peralatan yang digunakan, yaitu: 20 buah tempat pakan yang terbuat dari plastik, 20 buah tempat minum yang terbuat dari plastik, 1 buah timbangan, 2 buah thermometer untuk mengukur suhu kandang, 2 buah thermo-hygrometer untuk mengukur kelembaban kandang, 2 buah thermoregulator untuk mengatur suhu ruang kandang Dalam penelitian ini kandang dibuat tertutup agar suhu dalam kandang tetap stabil, dengan menggunakan suhu 28ºC dan 32ºC.Alat untuk mengatur suhu kandang dalam penelitian menggunakan termostat. Sumber panas yang digunakan untuk perlakuan suhu berasal dari pancaran bola lampu. Suhu panas yang dipancarkan oleh sumber panas pada obyek penelitian dikontrol dengan menggunakan thermoregulator (termostat). Melalui thermoregulator tersebut, suhu panas yang diterima obyek dapat dikontrol secara otomatis pada suhu 28ºC dan 32ºC. Termometer ruangan juga diperlukan untuk mengukur suhu kandang dan termohigrometer untuk mengukur kelembaban kandang. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan suhu dan kelembaban harian diperlihatkan pada Tabel 2. Tabel 2. Rataan Suhu dan Kelembaban Perlakuan Kelembaban% Pagi Siang Sore 28 o C 82,73 83 91 32 o C 83 83 91 Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa pada suhu 28ºC pada pagi hari kelembabannya 82,73%, siang hari 83%, sore hari 91%, sedangkan pada suhu 32ºC pada pagi hari kelembabannya 83%, siang hari 83%, dan sore hari 91%. Pengaruh Suhu Kandang Terhadap Konsumsi Pakan Hasilpengamatan konsumsi pakan (g/ekor) selama pengamatan (16 hari) diperlihatkan pada Tabel 3. Tabel 3. Pengaruh Suhu Kandang Terhadap Konsumsi Pakan (g/ekor) Perlakuan Konsumsi Pakan 28 o C 1113,6 ± 39,34 b 32 o C 965,3 ± 25,27 a 28ºC konsumsi pakannya lebih banyak dibandingkan dengan ayam pedaging yang dipelihara pada suhu 32ºC (P<0,01). Hal ini disebabkan karena ayam pada suhu 32ºC mendapat cekaman panas yang lebih tinggi dibandingkan dengan ayam pada perlakuan 28ºC, sehingga ayam pada suhu 32 ºC menurunkan konsumsi pakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Wahyu (1998) menyatakan bahwa konsumsi pakan yang dikonsumsi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti bangsa ayam, tingkat produksi, temperatur lingkungan, sistem kandang, periode 3

pertumbuhan dan adanya penyakit.kusnadi (2006) menyatakan bahwa tingginya suhu lingkungan di daerah tropis pada siang hari dapat mengakibatkan terjadinya penimbunan panas dalam tubuh, sehingga ternak mengalami cekaman panas. Ayam broiler termasuk hewan homeothermis, akan mempertahankan suhu tubuhnya dalam keadaan relatif konstan antara lain melalui peningkatan frekuensi pernafasan dan jumlah konsumsi air minum serta penurunan konsumsi ransum. Pengaruh Suhu Kandang Terhadap Konsumsi Air Minum Hasil pengamatan konsumsi minum (ml) diperlihatkan pada Tabel 4. Tabel 4.Pengaruh Suhu Kandang Terhadap Konsumsi Air Minum Perlakuan Konsumsi Air Minum (ml) 28 o C 3651,4 ± 104,78 a 32 o C 4251,9 ± 141,79 b 28ºC konsumsi air minumnya lebih sedikit dibandingkan dengan ayam pedaging yang dipelihara pada suhu 32ºC. Dari analisis menunjukkan bahwa rataan konsumsi air minum pada suhu 28ºC sebesar 3651,4 ml dan pada suhu 32ºC sebesar 4251,9 ml, hal ini disebabkan karena pada suhu 32ºC ayam mengalami cekaman panas yang menyebabkan penimbunan panas dalam tubuh. Untuk mengurangi penimbunan panas ayam berusaha mengurangi konsumsi pakan dan meningkatkan konsumsi air minum.rasyaf (1993) menyatakan bahwa kebutuhan air minum tergantung pada temperatur kandang. Iklim di Indonesia yang tropis menyebabkan kebutuhan air minum ayam pedaging menjadi lebih besar dibandingkan di tempat yang bertemperatur lebih dingin. Pengaruh Suhu Kandang Terhadap Pertambahan Bobot Badan Hasil pengamatan pertambahan bobot badan (g/ekor/minggu) diperlihatkan pada Tabel 5. Tabel 5. Pengaruh Suhu Kandang Terhadap Pertambahan Bobot Badan (g/ekor/minggu) Perlakuan Pertambahan Bobot Badan (g) 28 o C 166 ± 21,22 b 32 o C 148,1 ± 5,86 a 28ºC pertambahan bobot badannya lebih tinggi dibandingkan dengan ayam pedaging yang dipelihara pada suhu 32ºC (P<0,01). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suhu 28ºC rataan pertambahan bobot badannya sebesar 166 g/ekor/minggu, sedangkan pada suhu 32ºC rataan pertambahan bobot badannya sebesar 148,1 g/ekor/minggu. Hal ini disebabkan karena ayam pada suhu 32ºC mengalami cekaman panas yang mengakibatkan menurunnya nafsu makan yang berpengaruh pada pertambahan bobot badan. Jull (1982) menyatakan bahwa persentase kenaikan bobot badan dari minggu ke minggu berikutnya selama periode pertumbuhan tidak sama. Kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh genetik (strain), jenis kelamin, lingkungan, manajemen, kualitas dan kuantitas pakan yang dikonsumsi.rasyaf (1993) menyatakan bahwa bobot badan dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas pakan yang dikonsumsi, dengan demikian perbedaan kandungan zat-zat makanan dan banyaknya volume pakan yang termakan seharusnya memberikan pengaruh terhadap pertambahan bobot badan ayam karena kandungan zat-zat makanan yang seimbang 4

tersebut mutlak diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal. Peningkatan pertambahan bobot badan ini sejalan dengan meningkatnya konsumsi pakan yaitu semakin tinggi konsumsi pakan maka meningkat pula bobot badanya, karena salah satu fungsi pakan dalam tubuh ayam selain untuk kebutuhan hidup pokok juga untuk pertumbuhan.rasyaf (1993) menyatakan bahwa fungsi pakan dalam tubuh ayam adalah untuk memenuhi kebutuhan pokok, membentuk sel-sel jaringan tubuh, menggantikan bagian yang rusak, serta untuk kebutuhan produksi. Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Konversi Pakan Rataanhasil pengamatan konversi pakan diperlihatkan pada Tabel 6. Tabel 6.Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Konversi Pakan Perlakuan Konversi Pakan 28 o C 1,6 ± 0,05 b 32 o C 1,3 ± 0,15 a 28ºC konversi pakannya lebih rendah dibadingkan dengan ayam pedaging yang dipelihara pada suhu 32ºC (P<0,01). Konversi pakan yang didapat selama penelitian pada suhu 28ºC sebesar 1,6 dan pada suhu 32ºC sebesar 1,3. Tinggi rendahnya angka konversi pakan disebabkan oleh adanya selisih yang semakin besar atau kecil pada perbandingan antara pakan yang dikonsumsi dengan pertambahan bobot badan yang dicapai. Tingginya konversi pakan menunjukkan bahwa pertambahan bobot badan yang rendah akan menurunkan nilai efisiensi penggunaan pakan.wahju (2004) menyatakan bahwa konversi pakan dapat digunakan untuk mengukur keefisienan penggunaan ransum.semakin rendah angka konversi ransum maka semakin baik.hal ini berarti penggunaan ransum semakin efisien. Faktor-faktor yang mempengaruhi konversi pakan adalah bentuk fisik pakan, bobot badan, kandungan nutrisi pakan, lingkungan tempat pemeliharaan, strain, dan jenis kelamin (Jull,1982). Nasheim, Austic dan Card (1979) menyatakan bahwa faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap konversi pakan adalah suhu yang kurang nyaman, penyakit dan persediaan pakan atau air minum yang terbatas, faktor genetik, tatalaksana pemeliharaan, suhu lingkungan, kualitas pakan, kepadatan kandang dan penyakit. KESIMPULAN Ayam pedaging periode starter yang dipelihara pada suhu 28 C memiliki rataan konsumsi pakan, pertambahan bobot badan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ayam yang dipelihara pada suhu 32 C. Ayam yang dipelihara pada suhu 28ºC memiliki konsumsi pakan 1393,4 g, konsumsi air minum 3651,4ml, pertambahan bobot badan 166g, konversi pakan 1,6. Ayam yang dipelihara pada suhu 32ºC memiliki konsumsi pakan 1119,5g, konsumsi air minum 4251,9ml, pertambahan bobot badan 148,1g dan konversi pakan 1,3. Ayam pedaging periode starter yang dipelihara pada suhu 32 C memiliki rataan konsumsi minum yang lebih tinggi dibanding dengan ayam yang dipelihara pada suhu 28 C. DAFTAR PUSTAKA Jull, M. A. 1982. Poultry Husbandry. Tata Mc Graw Hill Publishing Company Ltd. New Delhi. Kusnadi, E. 2006.Suplementasi Vitamin C Sebagai Penangkal Cekaman Panas Pada Ayam Broiler.http://suplementasi- 5

vitamin-sebagai-penangkalcekaman-panas-ayambroiler.pdf. [diakses 14 Juli 2011] Miller, J.K., E.B. Slebodzunska and F.C. Madsen. 1993. Oxidative Stres, Antioxidant, and Animal Function. J. Dairy Sci.76: 2812 2823. Neisheim, M.C.R.E. Austic and L.e. Card, 1979. Poultry Production. Twelfth Edition. Lea and Febringer Philadelphia Wahju, J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Edisi Keempat. Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta. Yitnosumarto, S. 1993. Percobaan: Perancangan, Analisis dan Interpretasinya. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 6