BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENGUMPULAN DATA Berdasarkan hasil studi literatur yang telah dilakukan, pada penelitian ini parameter tanah dasar, tanah timbunan, dan geotekstil yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Parameter tanah dasar Pada penelitian ini, tanah dasar diasumsikan terdiri dari material lempung murni yang seragam dimana tanah diasumsikan berada dalam kondisi unconsolidated undrained dengan parameter sebagai berikut: Berat isi kering (γ dry ) = 12 kn/m 2 Berat isi jenuh (γ sat ) = 14 kn/m 2 Kohesi tak terdrainase (c u ) = 5 s.d. 30 kn/m 2 Sudut geser dalam (φ) = 0 Poisson rasio (υ) = 0,50 (pada Program PLAXIS di-input 0,495) Koefisien permeabilitas (k) = 10 5 m/hari Kohesi undrained (c u ) yang digunakan sebagai data input Program PLAXIS 8.6 adalah nilai kohesi dengan kelipatan 5 yang dimulai dari 5 kn/m 2 hingga 30 kn/m 2. Sedangkan modulus elastisitas undrained (E 50 u ) diperoleh dengan menggunakan Persamaan (2.31) dengan mengasumsikan indeks plastisitas (I p ) tanah dasar sebesar 60 % yang diambil berdasarkan Tabel 2.1 (Departemen 57
58 Pemukiman dan Prasarana Wilayah; 2002). Adapun contoh perhitungan modulus elastisitas undrained (E u 50 ) untuk tanah dasar dengan nilai kohesi tak terdrainase (c u ) sebesar 5 kn/m 2 adalah sebagai berikut: E 50 u 15000c = I % p u 15000 5 = 60 = 1250 kn m 2 2. Parameter tanah timbunan Sebagai material timbunan, digunakan tanah tipe silty clay dalam kondisi drained dengan parameter sebagai berikut: Berat isi kering (γ dry ) = 16 kn/m 2 Berat isi jenuh (γ sat ) = 18 kn/m 2 Kohesi (c) = 35 kn/m 2 Sudut geser dalam (φ) = 25 Poisson rasio (υ) = 0,30 3. Parameter geotekstil Geotekstil yang digunakan dalam penelitian ini adalah geotekstil dengan kuat tarik batas sebesar 10 kn/m, 50 kn/m, 100 kn/m, 500 kn/m, dan 1000 kn/m. Karena data input geotekstil dalam Program PLAXIS 8.6 berupa kekakuan aksial (EA), maka kuat tarik batas geotekstil yang digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu dikorelasikan ke dalam kekakuan aksial (EA). Adapun dalam korelasi ini regangan aksial diasumsikan sebesar 5 % sesuai dengan ketentuan yang ada pada BS 8006:1995 CODE OF PRACTICE FOR STRENGTHENED/REINFORCED SOILS AND OTHER FILLS yang
59 menyatakan...the maximum strain ε max in the basal reinforcement should not exceed 5 % for short term applications.... Dengan demikian, maka kekakuan aksial (EA) geotekstil yang digunakan sebagai data input dalam Program PLAXIS 8.6 adalah sebesar 200 kn/m, 1000 kn/m, 2000 kn/m, 10000 kn/m, dan 20000 kn/m yang diperoleh dengan menggunakan Persamaan (2.28). Adapun contoh perhitungan kekakuan aksial geotekstil dengan kuat tarik batas 10 kn/m dan regangan aksial 5 % adalah sebagai berikut: F EA = ε 10 = 0,05 = 200 kn m Gambar 4.1 Pemodelan Timbunan dalam Program PLAXIS 8.6
60 4.2 HASIL PENGOLAHAN DATA Perhitungan stabilitas timbunan dengan perkuatan geotekstil pada dasar timbunan dilakukan menggunakan Program PLAXIS 8.6 dengan hasil keluaran program yang diperoleh (berupa faktor keamanan dan gaya tarik yang terjadi pada geotekstil) kemudian diverifikasi dengan hasil perhitungan manual. Adapun contoh perhitungan stabilitas timbunan secara manual dapat dilihat pada LAMPIRAN 2. Berikut ini merupakan hasil perhitungan tinggi timbunan maksimum yang dapat dipikul oleh tanah dasar dengan menggunakan faktor daya dukung Pilot dimana diambil faktor keamanan sebesar 1,30: Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Tinggi Timbunan Maksimum Tanpa Perkuatan Geotekstil dengan Faktor Daya Dukung Pilot c u (kn/m 2 ) H max (m) c u (kn/m 2 ) H max (m) 5 1,24 20 4,94 10 2,47 25 6,18 15 3,71 30 7,42 Keterangan: c u H max = Kohesi undrained = Tinggi timbunan maksimum Contoh perhitungan tinggi timbunan maksimum yang dapat dicapai untuk timbunan tanpa perkuatan geotekstil pada tanah dasar dengan c u = 15 kn/m 2 menggunakan faktor daya dukung Pilot adalah sebagai berikut: Lebar timbunan ekivalen (B) Tebal lapisan tanah dasar (D) = 20 m = 20 m
61 Berdasarkan hasil perbandingan B dan D diperoleh nilai faktor daya dukung menurut Pilot (N c ) adalah sebesar (π + 2). Dengan demikian, maka daya dukung batas tanah dasar adalah: Q ult = c u = 15 N c ( π + 2) = 77,12 kn m 2 Dengan faktor keamanan 1,30, maka tinggi timbunan maksimum yang dapat dicapai adalah: H max Qult = SF γ dry 77,12 = 1,30 16 = 3,71 m Adapun hasil output Program PLAXIS 8.6 berupa gaya tarik geotekstil dan faktor keamanan struktur timbunan dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Gaya Tarik Geotekstil dan Faktor Keamanan Timbunan pada Program PLAXIS 8.6 T ult (kn/m) 10 c u Bertahap Langsung (kn/m 2 H (m) ) T (kn/m) SF T (kn/m) SF 5 1,50 1,11 1,1576 1,25 1,1544 10 3,00 1,37 1,2074 1,43 1,2048 15 5,00 2,42 1,1837 2,54 1,1807 20 5,00 0,98 1,5390 1,03 1,5382 25 5,00 0,70 1,8863 0,77 1,8776 30 5,00 0,58 2,2343 0,65 2,2322
62 T ult (kn/m) 50 100 500 1000 Keterangan: c u (kn/m 2 ) H (m) Bertahap Langsung T (kn/m) SF T (kn/m) SF 5 1,50 5,13 1,1659 5,31 1,1642 10 3,00 6,23 1,2484 6,32 1,2453 15 5,00 11,42 1,2531 11,79 1,2498 20 5,00 4,68 1,6139 5,04 1,6113 25 5,00 3,43 1,9766 3,76 1,9716 30 5,00 2,87 2,3357 3,17 2,3328 5 1,50 9,33 1,1637 9,71 1,1636 10 3,00 11,36 1,2503 11,69 1,2502 15 5,00 21,48 1,2745 21,92 1,2717 20 5,00 9,04 1,6446 9,87 1,6434 25 5,00 6,75 2,0061 7,38 2,0022 30 5,00 5,66 2,3686 6,23 2,3633 5 1,50 29,14 1,1637 29,22 1,1637 10 3,50 91,84 1,1238 91,85 1,1232 15 5,00 75,62 1,2767 77,04 1,2749 20 5,00 39,48 1,6503 42,81 1,6471 25 5,00 30,45 2,0168 33,19 2,0126 30 5,00 26,05 2,3779 28,48 2,3712 5 1,50 39,31 1,1636 39,76 1,1636 10 3,50 115,49 1,1240 118,11 1,1228 15 5,00 117,09 1,2771 118,96 1,2752 20 5,00 39,48 1,6503 42,81 1,6471 25 5,00 55,76 2,0166 59,95 2,0123 30 5,00 48,84 2,3778 52,31 2,3712 T ult c u H T SF = Kuat tarik batas geotekstil = Kohesi tak terdrainase = Tinggi timbunan = Gaya tarik geotekstil = Faktor keamanan struktur timbunan
63 Berikut ini merupakan hasil perhitungan Program PLAXIS 8.6 berupa deformasi dan faktor keamanan struktur timbunan tanpa menggunakan perkuatan dasar: Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Deformasi dan Faktor Keamanan Timbunan Tanpa Perkuatan Geotekstil c u (kn/m 2 ) H * (m) δ t (cm) δ h (cm) δ v (cm) SF 5 1,50 0,18753 0,14121 0,18753 1,0931 10 3,00 0,20790 0,13636 0,20790 1,1088 15 5,00 0,30398 0,17487 0,30398 1,0560 20 5,00 0,14516 0,08262 0,14516 1,3984 25 5,00 0,10811 0,06090 0,10811 1,7376 30 5,00 0,09228 0,05079 0,09228 2,0708 Keterangan: Penimbunan dilakukan setiap 0,50 m dengan waktu pelaksanaan 5 hari dan waktu konsolidasi untuk setiap tahapan penimbunan adalah 30 hari c u H * δ t δ h δ v SF = Kohesi tak terdrainase = Tinggi timbunan maksimum yang dapat dicapai = Deformasi total = Deformasi horizontal = Deformasi vertikal = Faktor keamanan
64 Sedangkan hasil perhitungan deformasi dan faktor keamanan struktur timbunan dengan menggunakan perkuatan dasar dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Deformasi dan Faktor Keamanan Timbunan Dengan Perkuatan Geotekstil T ult (kn/m) 10 50 100 500 1000 c u (kn/m 2 ) H * (m) δ t (m) δ h (m) δ v (m) SF 5 1,50 0,18775 0,14006 0,18775 1,1576 10 3,00 0,20942 0,13587 0,20942 1,2048 15 5,00 0,30449 0,17310 0,30449 1,1807 20 5,00 0,14716 0,08251 0,14716 1,5390 25 5,00 0,10975 0,06086 0,10975 1,8776 30 5,00 0,09375 0,05076 0,09375 2,2322 5 1,50 0,18607 0,13798 0,18607 1,1642 10 3,00 0,20782 0,13444 0,20782 1,2453 15 5,00 0,29772 0,16883 0,29772 1,2531 20 5,00 0,14652 0,08220 0,14652 1,6113 25 5,00 0,10958 0,06078 0,10958 1,9716 30 5,00 0,09363 0,05070 0,09363 2,3328 5 1,50 0,18456 0,13601 0,18456 1,1637 10 3,00 0,20589 0,13290 0,20589 1,2503 15 5,00 0,29077 0,16477 0,29077 1,2745 20 5,00 0,14587 0,08190 0,14587 1,6434 25 5,00 0,10938 0,06068 0,10938 2,0022 30 5,00 0,09348 0,05063 0,09348 2,3633 5 1,50 0,17730 0,12980 0,17730 1,1637 10 3,00 0,19551 0,12611 0,19551 1,2501 15 5,00 0,26019 0,14712 0,26019 1,2749 20 5,00 0,14126 0,07971 0,14126 1,6471 25 5,00 0,10786 0,05996 0,10786 2,0126 30 5,00 0,09240 0,05120 0,09240 2,3712 5 1,50 0,17712 0,12893 0,17712 1,1636 10 3,00 0,18961 0,12280 0,18961 1,2500 15 5,00 0,24314 0,13791 0,24314 1,2752 20 5,00 0,13751 0,07819 0,13751 1,6464 25 5,00 0,10631 0,05927 0,10631 2,0123 30 5,00 0,09123 0,04961 0,09123 2,3712
65 Keterangan: Penimbunan dilakukan setiap 0,50 m dengan waktu pelaksanaan 5 hari dan waktu konsolidasi untuk setiap tahapan penimbunan adalah 30 hari T ult c u H * δ t δ h δ v SF = Kuat tarik batas geotekstil = Kohesi tak terdrainase = Tinggi timbunan maksimum yang dapat dicapai = Deformasi total = Deformasi horizontal = Deformasi vertikal = Faktor keamanan Dengan mengambil faktor keamanan yang relatif sama antara timbunan dengan dan tanpa perkuatan dasar, hasil perhitungan peningkatan tinggi timbunan akibat penggunaan material geotekstil sebagai perkuatan dasar dapat dilihat pada Tabel 4.5.
66 Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Peningkatan Tinggi Timbunan pada Timbunan Dengan dan Tanpa Geotekstil untuk Faktor Keamanan yang Relatif Sama T ult (kn/m) 10 50 100 500 1000 c u (kn/m 2 ) Dengan Geotekstil Tanpa Geotekstil H ** (m) SF H ** (m) SF SF H ** (m) H ** (%) 5 1,50 1,1576 1,50 1,0931 0,0645 0,00 0,00 10 3,00 1,2048 3,00 1,1088 0,0960 0,00 0,00 15 5,00 1,1807 4,50 1,1487 0,0320 0,50 11,11 20 5,00 1,5390 4,50 1,5268 0,0122 0,50 11,11 25 5,00 1,8776 4,50 1,8982 0,0206 0,50 11,11 30 5,00 2,2322 4,50 2,2648 0,0326 0,50 11,11 5 1,50 1,1642 1,50 1,0931 0,0711 0,00 0,00 10 3,00 1,2453 2,50 1,3210 0,0757 0,50 20,00 15 5,00 1,2531 4,00 1,2726 0,0195 1,00 25,00 20 5,00 1,6113 4,00 1,6929 0,0816 1,00 25,00 25 5,00 1,9716 4,50 1,8982 0,0734 0,50 11,11 30 5,00 2,3328 4,50 2,2648 0,0680 0,50 11,11 5 1,50 1,1637 1,50 1,0931 0,0706 0,00 0,00 10 3,00 1,2503 2,50 1,3210 0,0707 0,50 20,00 15 5,00 1,2745 4,00 1,2726 0,0019 1,00 25,00 20 5,00 1,6434 4,00 1,6929 0,0495 1,00 25,00 25 5,00 2,0022 4,50 1,8982 0,1040 0,50 11,11 30 5,00 2,3633 4,50 2,2648 0,0985 0,50 11,11 5 1,50 1,1637 1,50 1,0931 0,0706 0,00 0,00 10 3,50 1,1232 3,00 1,1088 0,0144 0,50 16,67 15 5,00 1,2749 4,00 1,2726 0,0023 1,00 25,00 20 5,00 1,6471 4,00 1,6929 0,0458 1,00 25,00 25 5,00 2,0126 4,00 2,1074 0,0948 1,00 25,00 30 5,00 2,3712 4,50 2,2648 0,1064 0,50 11,11 5 1,50 1,1636 1,50 1,0931 0,0705 0,00 0,00 10 3,50 1,1228 3,00 1,1088 0,0140 0,50 16,67 15 5,00 1,2752 4,00 1,2726 0,0026 1,00 25,00 20 5,00 1,6464 4,00 1,6929 0,0465 1,00 25,00 25 5,00 2,0123 4,00 2,1074 0,0951 1,00 25,00 30 5,00 2,3712 4,50 2,2648 0,1064 0,50 11,11
67 Keterangan: Penimbunan dilakukan setiap 0,50 m dengan waktu pelaksanaan 5 hari dan waktu konsolidasi untuk setiap tahapan penimbunan adalah 30 hari T ult c u H ** SF SF H ** = Kuat tarik batas geotekstil = Kohesi tak terdrainase = Tinggi timbunan yang dapat dicapai dengan faktor keamanan tertentu = Faktor keamanan = Deviasi faktor keamanan = Peningkatan tinggi timbunan dengan faktor keamanan tertentu
68 4.3 PEMBAHASAN HASIL Berikut ini merupakan grafik perbandingan gaya tarik geotekstil dengan kuat tarik batas 10 kn/m, 50 kn/m, 100 kn/m, 500 kn/m, dan 1000 kn/m pada tanah dasar dengan variasi nilai kuat geser: KUAT TARIK BATAS GEOTEKSTIL 10 kn/m 3,00 2,50 Gaya Aksial (kn/m) 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00 Bertahap Langsung Gambar 4.2 Perbandingan Gaya Tarik Geotekstil Untuk Kuat Tarik Batas 10 kn/m dengan Variasi Nilai Kuat Geser
69 KUAT TARIK BATAS GEOTEKSTIL 50 kn/m 14 12 10 Gaya Aksial (kn/m) 8 6 4 2 0 Bertahap Langsung Gambar 4.3 Perbandingan Gaya Tarik Geotekstil Untuk Kuat Tarik Batas 50 kn/m dengan Variasi Nilai Kuat Geser KUAT TARIK BATAS GEOTEKSTIL 100 kn/m 25 20 Gaya Aksial (kn/m) 15 10 5 0 Bertahap Langsung Gambar 4.4 Perbandingan Gaya Tarik Geotekstil Untuk Kuat Tarik Batas 100 kn/m dengan Variasi Nilai Kuat Geser
70 KUAT TARIK BATAS GEOTEKSTIL 500 kn/m 100 90 80 70 Gaya Aksial (kn/m) 60 50 40 30 20 10 0 Bertahap Langsung Gambar 4.5 Perbandingan Gaya Tarik Geotekstil Untuk Kuat Tarik Batas 500 kn/m dengan Variasi Nilai Kuat Geser KUAT TARIK BATAS GEOTEKSTIL 1000 kn/m 140 120 100 Gaya Aksial (kn/m) 80 60 40 20 0 Bertahap Langsung Gambar 4.6 Perbandingan Gaya Tarik Geotekstil Untuk Kuat Tarik Batas 1000 kn/m dengan Variasi Nilai Kuat Geser
71 Dari hasil perbandingan yang ditunjukkan pada Gambar 4.2 Gambar 4.6 dapat dilihat bahwa gaya tarik geotekstil yang diperoleh dari perhitungan tanpa memperhatikan tahapan penimbunan secara umum lebih besar daripada gaya tarik geotekstil yang diperoleh dari perhitungan dengan memperhatikan tahapan penimbunan. Berikut ini merupakan grafik perbandingan faktor keamanan timbunan dengan kondisi tanah dasar yang bervariasi ditinjau dari kuat gesernya: KUAT TARIK BATAS GEOTEKSTIL 10 kn/m 2,50 2,00 Faktor Keamanan 1,50 1,00 0,50 0,00 Bertahap Langsung Gambar 4.7 Perbandingan Faktor Keamanan Timbunan Untuk Geotekstil dengan Kuat Tarik Batas 10 kn/m
72 KUAT TARIK BATAS GEOTEKSTIL 50 kn/m 2,50 2,00 Faktor Keamanan 1,50 1,00 0,50 0,00 Bertahap Langsung Gambar 4.8 Perbandingan Faktor Keamanan Timbunan Untuk Geotekstil dengan Kuat Tarik Batas 50 kn/m KUAT TARIK BATAS GEOTEKSTIL 100 kn/m 2,50 2,00 Faktor Keamanan 1,50 1,00 0,50 0,00 Bertahap Langsung Gambar 4.9 Perbandingan Faktor Keamanan Timbunan Untuk Geotekstil dengan Kuat Tarik Batas 100 kn/m
73 KUAT TARIK BATAS GEOTEKSTIL 500 kn/m 2,50 2,00 Faktor Keamanan 1,50 1,00 0,50 0,00 Bertahap Langsung Gambar 4.10 Perbandingan Faktor Keamanan Timbunan Untuk Geotekstil dengan Kuat Tarik Batas 500 kn/m KUAT TARIK BATAS GEOTEKSTIL 1000 kn/m 2,50 2,00 Faktor Keamanan 1,50 1,00 0,50 0,00 Bertahap Langsung Gambar 4.11 Perbandingan Faktor Keamanan Timbunan Untuk Geotekstil dengan Kuat Tarik Batas 1000 kn/m
74 Hasil yang ditunjukkan pada Gambar 4.7 Gambar 4.11 memperlihatkan bahwa pengaruh perhitungan stabilitas timbunan dengan memperhatikan tahapan penimbunan dan tanpa memperhatikan tahapan penimbunan tidak memberikan pengaruh yang cukup besar. Hal ini dikarenakan peningkatan kuat geser tanah dasar pada tanah lunak berlangsung dengan sangat lambat terkait dengan waktu konsolidasi yang dibutuhkan pada tanah lempung lunak berlangsung sangat lama. Salah satu faktor yang mempengaruhi lambatnya laju konsolidasi pada tanah lempung lunak adalah sifat permeabilitas tanah lunak yang buruk. Hasil perhitungan yang diperoleh dari Program PLAXIS 8.6 berupa gaya tarik geotekstil dengan memperhatikan tahapan penimbunan dan tanpa memperhatikan tahapan penimbunan sebagaimana yang ditampilkan pada Tabel 4.2 kemudian dibandingkan untuk memperoleh tingkat efisiensi kuat tarik perlu geotekstil. Adapun hasil perhitungan efisiensi kuat tarik perlu untuk kedua pendekatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.6.
75 Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Efisiensi Kuat Tarik Geotekstil dengan Memperhatikan Tahapan Penimbunan T ult (kn/m) c u (kn/m 2 ) H (m) T (kn/m) Efisiensi Bertahap Langsung (%) 5 1,50 1,11 1,25 11,20 10 3,00 1,37 1,43 4,20 10 15 5,00 2,42 2,54 4,72 20 5,00 0,98 1,03 5,33 25 5,00 0,70 0,77 8,79 30 5,00 0,58 0,65 10,41 50 100 500 1000 5 1,50 5,13 5,31 3,39 10 3,00 6,23 6,32 1,42 15 5,00 11,42 11,79 3,14 20 5,00 4,68 5,04 7,14 25 5,00 3,43 3,76 8,78 30 5,00 2,87 3,17 9,46 5 1,50 9,33 9,71 3,91 10 3,00 11,36 11,69 2,82 15 5,00 21,48 21,92 2,01 20 5,00 9,04 9,87 8,41 25 5,00 6,75 7,38 8,54 30 5,00 5,66 6,23 9,15 5 1,50 29,14 29,22 0,27 10 3,50 91,84 91,85 0,01 15 5,00 75,62 77,04 1,84 20 5,00 39,48 42,81 7,78 25 5,00 30,45 33,19 8,26 30 5,00 26,05 28,48 8,53 5 1,50 39,31 39,76 1,13 10 3,50 115,49 118,11 2,22 15 5,00 117,09 118,96 1,57 20 5,00 39,48 42,81 7,78 25 5,00 55,76 59,95 6,99 30 5,00 48,84 52,31 6,63
76 Keterangan: T ult c u H T = Kuat tarik batas geotekstil = Kohesi tak terdrainase = Tinggi timbunan = Gaya tarik geotekstil Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat bahwa efisiensi kuat tarik rata-rata untuk perhitungan kuat tarik perlu geotekstil dengan kedua pendekatan tersebut adalah 5,50 %. Ini menunjukkan bahwa apabila perhitungan kuat tarik perlu geotekstil dilakukan tanpa memperhatikan tahapan penimbunan, maka kuat tarik perlu yang diperoleh dapat direduksi sebesar 5,50 %. Berikut ini merupakan grafik hasil perhitungan peningkatan tinggi timbunan akibat penggunaan material geotekstil sebagai perkuatan dasar timbunan di atas tanah lunak dengan kuat geser antara 5 kn/m 2 sampai dengan 30 kn/m 2 untuk faktor keamanan yang relatif sama dan waktu konstruksi yang sama:
77 KUAT TARIK BATAS GEOTEKSTIL 10 kn/m 5,00 4,50 4,00 3,50 Tinggi Timbunan (m) Faktor Keamanan 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00 Tinggi timbunan tanpa geotekstil Faktor keamanan timbunan tanpa geotekstil Tinggi timbunan dengan geotekstil Faktor keamanan timbunan dengan geotekstil Gambar 4.12 Peningkatan Tinggi Timbunan untuk Geotekstil dengan Kuat Tarik Batas 10 kn/m KUAT TARIK BATAS GEOTEKSTIL 50 kn/m 5,00 4,50 4,00 3,50 Tinggi Timbunan (m) Faktor Keamanan 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00 Tinggi timbunan tanpa geotekstil Faktor keamanan timbunan tanpa geotekstil Tinggi timbunan dengan geotekstil Faktor keamanan timbunan dengan geotekstil Gambar 4.13 Peningkatan Tinggi Timbunan untuk Geotekstil dengan Kuat Tarik Batas 50 kn/m
78 KUAT TARIK BATAS GEOTEKSTIL 100 kn/m 5,00 4,50 4,00 3,50 Tinggi Timbunan (m) Faktor Keamanan 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00 Tinggi timbunan tanpa geotekstil Faktor keamanan timbunan tanpa geotekstil Tinggi timbunan dengan geotekstil Faktor keamanan timbunan dengan geotekstil Gambar 4.14 Peningkatan Tinggi Timbunan untuk Geotekstil dengan Kuat Tarik Batas 100 kn/m KUAT TARIK BATAS GEOTEKSTIL 500 kn/m 5,00 4,50 4,00 3,50 Tinggi Timbunan (m) Faktor Keamanan 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00 Tinggi timbunan tanpa geotekstil Faktor keamanan timbunan tanpa geotekstil Tinggi timbunan dengan geotekstil Faktor keamanan timbunan dengan geotekstil Gambar 4.15 Peningkatan Tinggi Timbunan untuk Geotekstil dengan Kuat Tarik Batas 500 kn/m
79 KUAT TARIK BATAS GEOTEKSTIL 1000 kn/m 5,00 4,50 4,00 3,50 Tinggi Timbunan (m) Faktor Keamanan 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00 Tinggi timbunan tanpa geotekstil Faktor keamanan timbunan tanpa geotekstil Tinggi timbunan dengan geotekstil Faktor keamanan timbunan dengan geotekstil Gambar 4.16 Peningkatan Tinggi Timbunan untuk Geotekstil dengan Kuat Tarik Batas 1000 kn/m Berdasarkan Gambar 4.12 Gambar 4.16 diketahui bahwa dengan waktu pelaksanaan konstruksi timbunan dan waktu konsolidasi yang sama, penggunaan material geotekstil sebagai perkuatan dasar timbunan di atas tanah lunak mampu meningkatkan tinggi timbunan hingga 1 m atau 25 % lebih tinggi daripada timbunan tanpa perkuatan geotekstil. Berdasarkan Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 diperoleh grafik perbandingan faktor keamanan sebagaimana yang ditunjukkan oleh Gambar 4.17.
80 PERBANDINGAN FAKTOR KEAMANAN 2.50 2.00 Faktor Keamanan 1.50 1.00 Tult = 10 kn/m Tult = 50 kn/m Tult = 100 kn/m Tult = 500 kn/m Tult = 1000 kn/m Tanpa geotekstil 0.50 0.00 0 35 Gambar 4.17 Perbandingan Faktor Keamanan Struktur Timbunan Dengan dan Tanpa Perkuatan Geotekstil Berdasarkan Gambar 4.17 diketahui bahwa penggunaan material geotekstil sebagai perkuatan dasar timbunan mampu meningkatkan faktor keamanan timbunan hingga 0,30 atau sekitar 21 %.
81 KUAT TARIK BATAS GEOTEKSTIL 1000 kn/m 120 110 100 90 Gaya Aksial (kn/m) 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jarak (m) cu = 30 kn/m2 cu = 25 kn/m2 cu = 20 kn/m2 cu = 15 kn/m2 cu = 10 kn/m2 cu = 5 kn/m2 Gambar 4.18 Gaya Tarik Geotekstil dengan Kuat Tarik Batas 1000 kn/m Berdasarkan Gambar 4.18 terlihat bahwa gaya tarik terbesar pada geotekstil terjadi pada tengah timbunan dimana berkurang secara berangsur hingga mencapai nol pada kaki timbunan. Disamping itu, juga terlihat bahwa peningkatan kuat geser tanah dasar menyebabkan gaya tarik aksial geotekstil mengalami penurunan.