BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan hipotesa. Jenis penelitian ini adalah penelitian sebab akibat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

terikat. 21 R 2 sama dengan 0, maka tidak ada BAB III sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode kausalitas yaitu dengan mengukur pengaruh variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerik atau angka yang

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data yang digunakan terkait dengan penelitian tentang pengaruh jumlah penduduk

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang menganalisis datanya berbentuk. dikumpulkan telah selesai berlangsung (Nazir, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Retribusi Daearah dari tahun 2011 sampai variable (independent variable) tehadap variabel terikat (dependent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan penelitian ini adalah data kuantitatif. Data adalah

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menguji hipotesis (hypothesis testing) yang telah dirumuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independennya adalah pajak daerah, retribusi daerah, dana alokasi umum dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Madya Salatiga propinsi Jawa Tengah. Pemilihan Kota Madya Salatiga sebagai daerah penelitian dikarenakan untuk memudahkan pengumpulan data selain itu Salatiga termasuk salah satu kota Madya di Kabupaten Semarang. 3.2. Populasi dan Sample Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 1 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah statistik Regional Kota Salatiga dengan sampel tahun-tahun yang mengeluarkan data statistik kesempatan kerja yang didapat dari data angkatan kerja dan jumlah penduduk salatiga dan Pendapatan Domestic Regional Bruto (PDRB) pada tahun 1980-2010, masing masing sebanyak 30 tahun. Akan tetapi ada beberapa data dengan tahun dasar 2000 dengan sampel 11 tahun. Sampel adalah bagian dari jumlah da karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 2. 1 Sugiono, 2011, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung. Hal 80 2 Sugiono, ibid. hal. 81.

Dengan demikian maka mengambil sampel dalam penelitian ini menggunakan metode manual yaitu mengambil data dari Badan Pusat Statistik di kota Salatiga. 1.3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang di gunakan pada penelitian ini bersifat Kuantitatif merupakan data time series dari tahun 1980-2010. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti, misalnya diambil dari Badan Pusat Statistik, dokumen-dokumen perusahaan atau organisasi, surat kabar dan majalah, ataupun publikasi serta Tentang Kesempatan Kerja dan PDRB yang didapat dari Kantor Dinas Pendapatan Daerah, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madya Salatiga, perpustakaan daerah, literatur-literatur/buku-buku dan laporanlaporan yang berkaitan dengan penulisan ini. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara Penulis mengajukan surat izin penelitian kepada instansi-instansi yang terkait dengan penulisan ini dalam suatu wilayah penelitian, adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Dokumentasi, adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan dan mencari data data di instansi yang di teliti, dalam hal ini adalah studi dokumentasi di Badan Pusat Statistik Salatiga. 2) Wawancara tidak struktur, adalah wawancara bebas dan tidak menggunakan pedoman yang rinci dan sistematis.

3) Studi Perpustakaan (library research) Setelah diberikan izin penelitian dan mendapatkan data-data yang dibutuhkan kemudian data tersebut akan diolah dan digunakan sebagai bahan analisis untuk membuktikan hipotesa yang telah dikemukan. 3.5. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya 3. Variabel pada penelitian ini adalah : Kesempatan Kerja dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). 3.6. Defenisi Operasional Untuk lebih mengarahkan dalam pembahasan, penulis memberikan batasan variabel yang meliputi : 1. Variabel Dependen a. Produk Domestik Regional Bruto (y) Adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu daerah dalam jangka waktu tertentu, yang dihitung berdasarkan dari tahun 1980-2010. 2. Variabel Independen a. Kesempatan Kerja ( Merupakan perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja dan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam satuan persen. 3 Sugiono, op.cit. hal.61.

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Variabel Dependen Nama Variabel Defisinisi Operasional Notasi Produk Domestik nilai barang dan jasa yang PDRB Regional (PDRB) Bruto dihasilkan oleh suatu daerah dalam jangka waktu tertentu, yang dihitung berdasarkan harga konstan. Variabel Independen Nama Variabel Definisi Oprerasional Notasi Kesempatan Kerja Tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. KK 1.7. Metode Analisis data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan data rasio dan nominal. Metode analisis data merupakan metode yang penting dalam metode ilmiah karena dengan analisis, data diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Metode analisis data yang dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda, dimana sebelum melakukan analisis regresi berganda terlebih dahulu dilakukan analisis statistik deskriptif, uji normalitas data dan uji asumsi klasik agar mendapatkan hasil regresi yang baik. 4 4 Sugiono, Ibid. hal 147

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran menegenai responden atau data variabel yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata dan nilai standar deviasi. 3.7.2 Uji asumsi Klasik Dalam menganalisis model regresi linear berganda agar menghasilkan estimator yang baik, yaitu linier tidak bias dengan varian yang minimum (best linier unbiased estimator = blue) adalah terpenuhinya asumsi asumsi dasar regresi yaitu dengan melakkukan serangkaian uji asumsi klasik sebagai berikut. 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu: a. Analisis Grafik Uji normalitas dapat dideteksi dengan melihat histogram yang membandingkan antara observasi dengan distribusi yang mendekati normal yaitu simetris dan tidak menceng ke kanan atau ke kiri. Atau dengan melihat grafik normal probability plot, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Bila data menyebar jauh dari garis

diagonalnya dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Statistik Untuk mendeteksi normalitas data dengan cara uji statistik penelitian ini menggunakan analisis statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov test (K-S) Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: Ho = data residual terdistribusi normal Hα = data residual tidak terdistribusi normal Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut: Apabila probabilitas uji K-S signifikan secara statistik ( <0,05) maka ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal Apabila probabilitas uji KS tidak signifikan statistik ( >0.05) maka diterima, yang berarti data terdistribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada dan tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah seb agai berikut : a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

b. Menganalisis matrik korelasi variabel variabel independen. Jika antara variabel independen ada korelasi cukup tinggi (umumnya diatas 0,80) maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. c. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabel independen yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya, jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 10 atau sama dengan nilai VIF > 10. 3. Uji Autokorelasi Uji atuokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu metode analisis untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan pengujian nilai durbin watson (DW test). Secara intuisi dapat dilihat jika terdapat autokorelasi positif, maka nilai nilai factor gangguan yang berurutan akan cenderung mendekati satu sama lain: yaitu nilai positif Ut statistic d akan menjadi relative kecil. Oleh karena itu dapat diperkirakan bahwa autokorelasi positif akan menghasilkan nilai yang kecil bagi d. sebaliknya, autokorelasi yang negative akan cenderung

memperbesar selisih di anatara nilai-nilai U yang berurutan. Autokorelasi negative ini ditandai oleh nilai d yang besar. 5 Langkah yang dilakukan dengan menentukan hipotesis berikut: : tidak ada autokorelasi (r = 0) : ada autokorelasi (r 0 ) Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan melihat table berikut: Tabel 3.3 Durbin Watson d test: Pengambilan Keputusan Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tolak No Decision 0 < d < dl dl =< d =<du Tidak ada korelasi Tolak 4 dl < d < 4 negative Tidak ada korelasi negative No Decision 4- du =< 4 =< 4 dl Tidak ada autokorelasi positif atau negative Tidak ditolak du < d < 4 du Ket: du: durbin watson upper, dl : durbin watson lower 5 Gunawan, Sumodiningrat, 2009, Ekonometrika Pengantar Edisi2, Penerbit:BPFE UGM,Yogjakarta, hal.227

Sumber : Ekonometri teori, konsep dan aplikasi dengan SPSS 17. Imam Ghozali (2009) 4. Uji Heteroskedaskitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis grafik, yaitu melihat grafik scartter plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID, dimana sumbu y adalah y yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (y prediksi y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan sebagai berikut: a) Jika ada pola tertentu, seperti titik - titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka dapat mengidentifikasikan telah terjadi heterokedastisitas. b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. 3.7.3 Analisis Regresi Linier Berganda Setelah melakukan serangkaian uji asumsi klasik diatas, maka data yang sudah dikumpulkan tersebut dianalisis dengan menggunakan metode regresi linier berganda. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3. 1 Rumus Peramaan Analisis Regresi Linier Berganda PDRB = β + β Kesempatan Kerja + ε Keterangan: PDRB KK : Produk Domestik Regional Bruto : Kesempatan Kerja : Konstanta regresi : Koefisien regresi ε :Variabel pengganggu di luar variabel yang tidak dimasukkan sebagai variabel di atas. Model analisis regresi berguna untuk mengestimasi parameter-parameter regresi untuk membantu menjawab hipotesis penelitian. Perhitungan estimasi parameter regresi dan uji-uji statistik yang digunakan dalam penelitian didukung dengan program SPSS for windows release 20. Secara statistik ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir actual dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik F serta koefisien determinasinya. Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana diterima. Pengujian hipotesis menggunakan analisis data panel (pooled data) yang bertujuan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variable

dependen serta kemampuan model dalam menjelaskan perilaku Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). 3.7.4 Pengujian Hipotesis Untuk menguji bisa atau tidaknya model regresi tersebut digunakan dan untuk menguji kebenaran hipotesis yang dilakukan, maka diperlukan pengujian statistik, yaitu: 3.7.4.1 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Uji t merupakan pengujian terhadap variabel independen secara parsial (individu) dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Langkah langkah yang ditempuh dalam pengujian adalah : 1. Quik look : jika jumlah of freedom (df) adalah 20 atau lebih dan derajat kepercayaan sebesar 5persen, maka Ho dapat ditolak jika nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain menerima hipotesis alternative, yang menyatakan bahwa suatu variable independen secara individual mempengaruhi variable dependen. 2. Membandingkan nilai statistik t denagn titik kritis menurut table. Jika nilai statistic t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t table, menerima hipotesis alternative yang menyatakan bahwa suatu variable independen secara individual mempengaruhi variable dependen. 6 a) Menyusun hipotesis nol dan hipotesis alternatif: = 0 : artinnya bahwa ada variabel kesempatan kerja tidak berpengaruh terhadap variabel Produk Domestik Regional Bruto. < 0 : artinya bahwa ada variabel kesempatan kerja berpengaruh negatif terhadap variabel Produk Domestik Regional Bruto. 6 Mudrajad, Kuncoro, op.cit. hal 82

Nilai t hitung di cari dengan rumus : t =.... (3.1) dimana : βi = parameter yang diestimasi βi* = nilai hipotesis dari βi ( : βi = βi*) SE = Simpangan Baku βi b) Menentukan tingkat signifikansi sebesar 0,05 c) Membandingkan thitung dengan ttabel Jika < atau - > - maka diterima atau menolak, artinya bahwa variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika > atau - < - maka ditolak atau meneria, artinya bahwa variabel independent berpengaruh terhadap variable dependen. d) Berdasarkan probabilitas Ha akan diterima jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 ( ) 3.7.4.2 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Uji F untuk menguji asumsi mengenai tepatnya model regresi untuk diterapkan terhadap data empiris atau hasil observasi. (Supranto, 2001). Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen.

Untuk menguji hipotesis digunakan statistic F dengan pengambilan keputusan sebagai berikut: a. Quick look : jika nilai F lebih besar daripada 4 maka dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5 persen, dengan kata lain menerima hipotesis alternative, yang menyatakan bahwa semua variable independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variable dependen. b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan denagan nilai F menurut table. Jika nialai F hitung lebih besar daripada nilai F table, maka ditolal dan diterima. 7 a. Menetukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,05 ( ) b. Membandingkan fhitung dengan ftabel Bila < maka diterima dan ditolak, artinya bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Bila >, maka ditolak dan menerima artinya bahwa secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. c. Berdasarkan probabilitas akan diterima jika nilai probabilitas kurang dari 0,05 (α) 3.8. Koefisien Determinasi ( ) Koefisien Determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel variabel indenpenden dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen 7 Ibid. hal 83

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel pasti meningkat tidak peduli apakah variabel dependen. Oleh karena itu menggunakan nilai adjusted ( pada saat mengevaluasi model regresi yang terbaik. Nilai koefesien determinasi diperoleh dengan formula : =.....(3.2) Dimana : : nilai y estimasi y : nilai y actual