BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan kerja praktek penulis ditempatkan pada subbagian

dokumen-dokumen yang mirip
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

[B.5] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PENGESAHAN PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (GU)

[B.3] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU)

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Kantor Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Di

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Standar Pelayanan Pembayaran Tagihan Pihak Ketiga pada Bagian Anggaran dan Bagian Anggaran

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Pencairan Dana

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 256/PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENYIMPANAN DAN PENCAIRAN DANA CADANGAN

[6.10.] PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI MALANG,

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU. No. Dok : PM KEUPROG- 05 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September Staf Keuangan dan Program

Arsip Nasional Republik Indonesia

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.05/2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDOENSIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 207/PMK.02/2014 TENTANG

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR). Dalam pelaksanaan kerja praktek

PENERBITAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (SPM)

2015, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. bagaimana pencatatan yang diterapkan pada pemerintahan serta di berikan

[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN APBN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MIPA KampusKetintang Surabaya Telp. (031) Fax (031) website :

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN WALIKOTA SURABAYA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

2011, No beras pemerintah yang sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 158/PMK.02/2009; d. bahwa berdasarkan pertimbangan

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI KERINCI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. administratif diserahkan kepada Kementerian Negara/Lembaga (K/L), dan

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA TAMPAKSIRING

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH AGUNG MAHKAMAH REPUBLIK INDONESIA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Anggaran. Rehabilitasi. Rekonstruksi. Nanggroe Aceh Darussalam. Pedoman.

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN

PANDUAN ADMINISTRASI KEUANGAN APBN SATKER DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA

KETENTUAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELAKSANA KEGIATAN SKPD-KSD

4.1 Aktivitas Kerja Praktek

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/8/KEP/ /2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 101/PMK.05/2010 TENTANG

PELAKSANAAN ANGGARAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

2015, No Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG

PEMERINTAH KABUPATEN. REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS. Jumlah. ~ 225 ~ Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015)

SISTEM DAN PROSEDUR PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D)

SALINAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 82/PMK.05/2007 TENTANG

BAGIAN V KEUANGAN 310

228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PEMBUATAN SURAT PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ) PENGELUARAN

Sistem akuntansi pembayaran gaji pegawai. pelayanan perbendaharaan negara (KPPN) bekasi

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2008 TENTANG

Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai pada Kementerian Negara/Lembaga; Menging

Back Office. Middle Office. Front Office. Uraian Kegiatan. Satker. 1. Pelaksana Seksi Pencairan Dana (Petugas Validasi Tagihan)

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemba

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

WALIKOTA SUKABUMI PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG :

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR31/PMK.06/2006 TENTANG DANA OPERASIONAL TAKTIS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA MENTERI KEUANGAN,

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek penulis ditempatkan pada subbagian keuangan yang ada di Pusat Penelitian dan pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) Bandung. Adapun secara umum tugas dari subbag keuangan, diantaranya : 1. Menyusun rencana dan program kerja tahunan SubBagian. 2. Memilih dan menyusun data untuk bahan penyusunan anggaran rutin dan pembangunan di lingkungan Kopertis. 3. Mencatat, mengolah, dan menganalisis data untuk bahan penyusunan anggaran rutin dan pembangunan di lingkungan Kopertis. 4. Menyusun anggaran rutin dan pembangunan sesuai dengan program kerja Kopertis dengan mengikutsertakan bagian lain. 5. Melakukan tata usaha pengurusan keuangan Kopertis yang meliputi : Menerima, menyimpan, mengeluarkan, mempertanggungjawabkan dan membukukan Meneliti dan menguji kebenaran setiap dokumen dan bukti penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang 36

37 Melaksanakan pembayaran gaji pegawai, biaya perjalanan dinas, pekerjaan borongan, dan pembelian. Melaksanakan urusan tuntutan perbendaharaan/ganti rugi. 6. Mempersiapkan penyusunan pra Daftar Isian Kegiatan (DIK), pra Daftar Isian Proyek (DIP), dan usul Petunjuk Operasional (PO) Kopertis. 7. Mempersiapkan laporan periodik tentang pengelolaan anggaran rutin dan pembangunan Kopertis. 8. Mempersiapkan usul permintaan bantuan. 9. Menyimpan dan memelihara surat dan dokumen yang berkaitan dengan keuangan 10. Melakukan tugas lainnya sesuai petunjuk pimpinan. 11. Menyusun laporan pelaksanaan program kerja Subbagian. 3.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan yang diinginkan. Dibawah ini Pengertian prosedur menurut Azhar Susanto (2004 : 198) adalah: Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Sedangkan pengertian prosedur menurut M. Nafarin (2004: 9) adalah:

38 Prosedur merupakan suatu urutan-urutan seri tugas yang saling behubungan yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang atau berurut dalam cara yang sama. 3.1.2 Pengertian Surat Perintah Membayar (SPM) Surat Perintah Membayar merupakan rangkaian yang penting di suatu perusahaan khusunya instansi untuk mencairkan alokasi dana atas biaya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau instansi tersebut. Dibawah ini pengertian Surat Perintah Membayar menurut Menteri Keuangan Republik Indonesia (2005:PMK06-134) adalah: Surat Perintah Membayar (SPM) adalah dokumen yang diterbitkan atau digunakan oleh pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran untuk mencairkan alokasi dana yang sumber dananya dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Definisi Surat Perintah Membayar (SPM) menurut Dedi Nordiawan (2007:93) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pemerintahan memberikan definisi bahwa:

39 Surat Perintah Membayar (SPM) adalah surat permintaan pembayaran yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang atau pengguna anggaran untuk membiayai kegiatan operasional Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Surat Perintah Membayar (SPM) merupakan hal yang sangat penting untuk mencairkan alokasi dana atas biaya-biaya operasional maupun umum untuk menunjang kegiatan perusahaan. 3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek Kegiatan yang penulis lakukan selama kerja praktek pada Pusat penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) Bandung adalah sebagai berikut : 1. Melakukan verifikasi berkas yang diterima Subbag Keuangan. 2. Menghitung jumlah gaji dan jumlah uang makan pegawai. 3. Mencatat No SPP (Surat Permintaan Pembayaran), No SPM (Surat Perintah Membayar), dan No SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) kedalam buku tahunan SPM 4. Memasukan No SPM (Surat Perintah Membayar) dan No SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) ke dalam komputer. 5. Melakukan split dokumen keuangan. 6. Mengarsip dokumen keuangan. 3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

40 3.3.1 Prosedur Surat Perintah Membayar (SPM) Pengeluaran yang dikeluarkan untuk kegiatan di Pusair Mulai Penerimaan SPP dari Bendahara Pencatatan SPP Pemeriksaan/Pengujian SPP dan kelengkapannya Pengesahan SPP oleh Pejabat Penerbit SPP Penerbitan dan Pencatatan serta Pendandatangan SPM Pendokum entasian Penyampaian SPM ke KPPN Pencairan alikasi dana Selesai

41 Berdasarkan flowchart di atas, prosedur pembuatan Surat Perintah Membayar (SPM) diawali dengan adanya suatu biaya operasional maupun umum di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Misal: untuk perjalanan dinas, belanja pegawai, dll) dengan mengeluarkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) atas biaya tersebut yang diterbitkan oleh bendahara pengeluaran di perusahaan tersebut, kemudian dicatat dan diberi nomor pada buku penerimaan Surat Permintaan Pembayaran (SPP). Setelah Surat Permintaan Pembayaran (SPP) sendiri diperiksa kelengkapannya, dan apabila Surat Permintaan Pembayaran (SPP) tersebut tidak lengkap atau terdapat kesalahan maka, Surat Permintaan Pembayaran (SPP) tersebut dikembalikan ke bendahara pengeluaran untuk di cek dan dilengkapi kembali kelengkapannya atau kesalahannya. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) yang sudah lengkap dan benar serta telah di sahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dengan memguji: a. Memeriksa secara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. b. Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu anggaran. c. Memeriksa kesesuaian rencana kerja dan/atau kelayakan hasil kerja yang dicapai dengan indikator keluaran. d. Memeriksa kebenaran hak tagih yang menyangkut antara lain: 1) Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama orang atau perusahaan, alamat, nomor rekening dan nama bank),

42 2) Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan/ atau kelayakannya dengan prestasi kerja yang dicapai sesuai spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak), 3) Jadwal waktu pembayaran. e. Memeriksa pencapaian tujuan dan/atau sasaran kegiatan sesuai dengan indikator keluaran yang tercantum dalam DIPA berkenaan dan/atau spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan dalam kontrak. Selanjutnya penjelasan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) di sahkan dan ditandatangani oleh pejabat Surat Permintaan Pembayaran (SPP). Penerbitan, pemeriksaan dan penandatanganan Surat Perintah Membayar (SPM) dilakukan oleh Pejabat Penerbit Surat Perintah Membayar (SPM). Setelah Surat Perintah Membayar (SPM) ini telah disetujui maka dilakukan pendokumentasian Surat Perintah Membayar (SPM) yang telah lengkap dan benar untuk disampikan ke Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN). Apabila Surat Perintah Membayar (SPM) telah disetujui oleh Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN) maka Surat Perintah Membayar (SPM) tersebut dapat digunakan untuk mencairkan alokasi dana. 3.3.2 Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) Surat Perintah Membayar (SPM) dapat diterbitkan apabila didukung oleh beberapa syarat. Syarat Surat Perintah Membayar (SPM) diterbitkan apabila :

43 1. Pengeluaran yang diterima tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia. 2. Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai dengan peraturan perundangan. Surat Perintah Membayar (SPM) diterbitkan dalam 6 rangkap dengan ketentuan: 1. Lembar asli, disampaikan kepada yang berhak menerima untuk diuangkan pada Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN) atau Bank yang ditunjuk. 2. Lembar kedua, dikirim ke biro keuangan departemen atau lembaga yang bersangkutan melalui Kantor Tata Usaha Anggaran (KTUA). 3. Lembar ketiga, merupakan pertinggal di Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN) dan disatukan dengan konsep Surat Perintah Membayar (SPM). 4. Lembar keempat, dikeluarkan ke Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN) yang ditunjuk, untuk menguangkan Surat Perintah Membayar (SPM). 5. lembar kelima, dikirim ke kantor pengelolaan data dan informasi anggaran. 6. Lembar keenam, dikirim kepada bendaharawan yang bersangkutan. Waktu pelaksanaan penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) diterbitkan paling lambat 2 hari setelah Surat Permintaan Pembayaran (SPP), dan apabila

44 ditolak, maka akan dikembalikan paling lambat 1 hari setelah Surat Permintaan Pembayaran (SPP) diterima. 3.3.3 Macam-Macam Surat Perintah Membayar (SPM) Surat Perintah Membayar (SPM) dalam suatu perusahaan khususnya suatu instansi terdapat beberapa macam mengenai Surat Perintah Membayar (SPM). Menurut Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 134/PMK.06/2005 Surat Perintah Membayar (SPM) terdapat 4 macam, yaitu: 1. Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) adalah surat perintah membayar yang di keluarkan oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran kepada pihak ketiga atas dasar perikatan atau surat keputusan dan kepada bendahara pengeluaran untuk belanja pegawai atau perjalanan. 2.Surat Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM-UP) Surat Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM-UP) adalah surat perintah membayar yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran, yang dananya dipergunakan sebagai uang persediaan untuk membiayai kegiatan operasional kantor sehari-hari. 3.Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan (SPM-GU) Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan (SPM-GU) adalah surat perintah membayar yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran dengan membebani Daftar

45 Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang dananya dipergunakan untuk menggantikan Uang Persediaan yang telah dipakai. 4.Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan (SPM-TU) Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan (SM-TU) adalah surat perintah membayar yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran karena kebutuhan dananya melebihi dari pagu Uang Persediaan yang ditetapkan.