BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan pembelajaran al-qur an. Manusia di zaman ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yg tertulis (dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat Islam, karena ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dari ajaran agama Islam, diwahyukan Allah melalui malaikat Jibril kepada nabi

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan jabatan profesi, sebagai pihak pendidik dan pengajar

BAB I PENDAHULUAN. Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. Alquran adalah kalam Allah Swt yang diturunkan secara mutawatir kepada

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Allah telah memerintahkan Rasulullah

BAB I PENDAHULUAN. Alquran adalah sumber utama dalam syariat Islam. Alquran telah


BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-nas. Sebagai pedoman bagi

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan firman Allah (kalamullah) yang diwahyukan. kepada Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan bahasa Arab, di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya ayat pertama kepada Nabi Muhammad saw yang berisi perintah

BAB I PENDAHULUAN. hidup, lahir dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah kelompok social, bahasa di gunakan untuk berkomunikasi, berbagi

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. haliniberdasarkanpendapat yang telahdikemukakanolehsahabat Umar bin Khattab. Dan padakesempatanlainseorangpenyairpernahberkata:

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. negara akan dapat memasuki era globalisasi ini dengan tegas dan jelas apabila

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Membaca adalah pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dialakukan

BAB I PENDAHULUAN. mutawtir, yang ditulis di mushaf, dan membacanya adalah ibadah. 2

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan ibadah shalat yang dilakukan dengan benar-benar akan membentuk. manusia yang beriman dan bertaqwa serta berbudi luhur.

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, maupun dengan bangsa tertentu. Adapun bahasa Arab merupakan

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB I PENDAHULUAN. keduanya merupakan hal sentral yang menjadi jantung umat Islam, karena seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Alquran dan pendidikan dalam islam adalah sesuatu yang tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an ialah kitab suci yang merupakan sumber utama bagi ajaran

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia. merupakan salah satu komponen kehidupan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. penanaman akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan peserta

BAB I PENDAHULUAN. jalan bagi pertumbuhannya dalam segala aspek spritual, imajinatif (kreativitas),

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Al-Qur an diturunkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pendidikan tertulis the education is the development of knowledge, skill,

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep pendidikan yang berkaitan dengan yang lainnya, yaitu belajar (learning) dan pembelajaran (intruction). Konsep belajar berakar pada pihak pendidik, dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima pelajaran yang dibutukannya, sedangkan pendidik adalah seseorang atau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif. 1 Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk. Begitu juga ketika seseorang membaca Al-Qur'an. Sebab Al-Qur'an merupakan pedoman dan petunjuk bagi umat Islam dan kitab suci bagi umat Islam h. 43 1 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Biru Algesindo,1984), 1

2 yang menuntut ilmu pengetahuan secara lengkap yang akan membawa manusia kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Untuk itu umat Islam harus mempunyai pengetahuan tentang membaca Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an merupakan suatu ilmu mengandung seni yaitu seni baca Al-Qur'an. 2 Ada beberapa keistimewaan yang membuat pelajaran membaca Al-Qur'an itu menempati suatu ilmu tersendiri yang dipelajari secara khusus, yaitu Al-Qur'an adalah Kalamullah (wahyu Allah) yang dibukukan dan kemurnian serta eksistensinya dijamin pemeliharaannya oleh Allah sendiri; Al-Qur'an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan pikiran serta diterima oleh Nabi dengan perasaan khusus; Al- Qur'an mengandung ajaran yang bersifat universal berlaku pada segala tempat dan situasi dan menjadi pedoman sepanjang zaman; Al-Qur'an merupakan mu'jizat Nabi Muhammad SAW yang tidak dapat ditandingi baik dari segi isi, susunan kalimat (bahasa), maupun keahlian berlakunya; Kemurnian dari keaslian Al- Qur'an terjamin dengan pemeliharaan Allah sendiri; Ajaran yang di kandung oleh Al-Qur'an secara umum dan prinsip meliputi seluruh aspek kehidupan; Membaca Al-Qur'an (walaupun belum mengerti terjema'ahnya) dinilai satu ibadah; Kebenaran yang dibawa oleh Al-Qur'an bersifat mutlak tidak diragukan dan tidak meragukan. 3 Al-Qur'an yang merupakan kalamullah telah menegaskan pada umat manusia untuk mempelajarinya. Hal tersebut sebagaimana dimaksudkan dalam surat Al- Alaq ayat 1-5. h. 89 2 Zakiah Drajad, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), 3 Ibid., h. 89

3 اق ر أ ب اس م ر ب ك ا لذ ي خ ل ق (١) خ ل ق الا ن س ان م ن ع ل ق (٢) اق ر أ و ر بك الا آ ر م (٣) ا لذ ي ع لم ب ال ق ل م (٤) ع لم الا ن س ان م ا ل م ي ع ل م (٥) Saat ini, pengajaran membaca Al-Qur'an telah dimulai dari TPQ sebagai alternatif lain lembaga formal. Al-Qur'an seringkali diajarkan secara khusus dalam sebuah lembaga tertentu. Sebagai siswa muslim pengemban kitab suci Al-Qur'an seyogyanya dapat membacanya dengan baik. 4 Pentingnya baca tulis Al-Qur'an ini karena memang setiap muslim punya kewajiban untuk mempelajarinya, mengamalkannya dan menjaganya. Kalau pada zaman nabi Muhammad SAW dan para sahabat usaha pemeliharaan Al-Qur'an dilakukan dengan menghapalkan setiap wahyu yang turun dan kemudian menuliskannya sesuai dengan tata urutan ayat dan surahnya sesuai dengan petunjuk nabi. 5 Kemudian pada zaman sahabat, selain dengan hapalan dan tulisanmaka mulailah dibukukan Al-Qur'an pada zaman khalifah Abu Bakar dan kemudian di zaman khalifah Utsman ditulis dalam mushaf utsmani. 6 Kemudian diperbaiki dan disempurnakan penulisannya oleh Abdul Aswad ad-dauli atas perintah khalifah Abdul Malik bin Marwan. 7 Bagi kita saat sekarang ini maka upaya mempelajari Al-Qur'an dan pemeliharaannya adalah dengan mempelajarinya dengan baik dan hafalan. Untuk mempelajari Al-Qur'an maka harus dimulai dengan mempelajari huruf-hurufnya, kemudian belajar membacanya, mempelajari hukum-hukum 4 Muhammad Farid As-Tsuwaini, Agar Anak Cinta Al-Qur'an, (Solo: Mumtaz, 2007), h. 8 5 Nashruddin Baldan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), cet II h. 26 6 Ibid., h. 59 7 Syech Manna Al-Qathan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur an, terj. Annur Rafiq Ei-Mazni, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar 2010), cet V h. 187

4 tazwidnya, memahami arti dan maksudnya, dan kemudian mengamalkannya. Dalam hal membaca Al-Qur'an dan hukum-hukum tajwidnya, khususnya bagi siswa madrasah ibtidaiyah, maka dituntut harus bisa membacanya dengan baik, lancar dan lengkap dengan hukum-hukum tajwidnya. Bagi siswa madrasah ibtidaiyah yang duduk di kelas IV seharusnya sudah bisa membaca Al-Qur'an dengan lancar atau fasih. Dalam hal pengajaran membaca Al-Qur'an, peranan dan efektitas pendidikan agama di madrasah sebagai landasan bagi pengembangan spritual terhadap kesejahteraan masyarakat mutlak harus ditingkatkan, karena asumsinya adalah jika pendidikan agama yang termasuk didalamnya Al-Qur'an dan Hadits yang dijadikan nilai spritual dilakukan dengan baik, maka kehidupan masyarakat akan lebih baik proses belajar mengajar Al-Qur'an dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al-Qur'an dan Hadits serta menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur'an. 8 Dalam hal ini tentunya membaca Al-Qur'an dengan baik, benar dan fasih merupakan hal yang utama, sebagaimana dimaksudkan dalam firman Allah pada surah Al-Muzzammil ayat 4. أ و ز د ع ل ي ه و ر ت ل ال ق ر ا ن ت ر ت يلا ) رتل rattil( Menurut tafsir Al-Qur'an Al-karim karya Quraish Shihab, kata dan tartil ( ترتيل ) terambil dari kata ratala ( رتل ) yang antara lain berarti "serasi dan indah". Kamus-kamus bahasa merumuskan bahwa segala sesuatu baik dan indah dinamai ratil( رتل ), seperti gigi yang putih dan tersusun rapi, demikian pula 8 Departemen Agama RI, Standar Isi MI, (Jakarta: Dirjen Pendidikan 2006), h. 12

5 benteng yang kuat dan kokoh. Ucapan-ucapan yang disusun secara rapi dan diucapkan dengan baik dan benar dilukiskan dengan kata-kata tartil al-karim. Tartil Al-Qur'an diartikan sebagian "Membacanya dengan perlahan-lahan sambil memperjelas huruf-huruf, berhenti dan me-ibtida, sehingga pembaca dan pendengarnya dapat memahami dan menghayati kandungan pesan-pesan Al- Qur'an. 9 Pembelajaran Al-Qur an di TPQ sangat baik untuk anak didik karena di TPQ diajarkan mengenai huru-huruf hijaiyah, bacaan panjang pendek, hafalanhafalan surah pendek, tajwid, dan juga klasikal-klasikal yang membantu anak didik mudah menghafal. Klasikal yang diajarkan di TPQ sangat bermanfaat, seperti kegiatan-kegiatannya setelah siswa datang semua kemudian di absen dan pembelajaran klasikal dimulai, pembelajaran klasikal setiap hari berbeda-beda misalnya, hari pertama membaca surah-surah pendek siswa sambil menghafal, hari kedua bacaan salat, hari ketiga bacaan do a sehari-hari, hari keempat menggambar, hari kelima belajar bahasa Arab atau bahasa Inggris, hari keenam pembelajaran tajwid. Setelah klasikal siswa disuruh menulis sesuai pembelajarannya sambil menunggu giliran untuk belajar mengaji agar waktu yang tersisa bermanfaat, selain itu siswa juga diajarkan tilawatil dan tartil, dan hal ini sangat berhubungan dengan pembelajaran Al-Qur an Hadits di MI karena pembelajaran Al-Qur an Hadits di MI mempunyai tujuan pembelajaran yang hampir sama. Karena itulah pembelajaran di TPQ sangat berperan dan berhubungan dengan pembelajaran Al-Qur an Hadits di MI. 164 9 Quraish Shihab, Tafsir Al-Qur an Al-Karim, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1997), cet 1 h.

6 Tujuan pembelajaran di TPQ ialah tujuan yang mau dicapai melalui program kegiatan belajar mengajar dengan mengacu pada paket pengajaran yang telah diteteapkan.tujuan pembelajaran ini terbagi menjadi dua, yaitu tujuan pembelajaran umum (TPU) dan tujuan pembelajaran khusus (TPK). Tujuan pembelajaran umum (TPU) ialah tujuan yang mau dicapai secara umum atau secara garis besar, sebagai wujud perubahan kemampuan anak didik sesudah mengikuti sejumlah pokok bahasan yang telah ditentukan. Wujud perubahan kemampuan dan tingkah laku anak adalah berupa perubahan-perubahan yang bersifat spesifik dan terbatas pada kemampuan tertentu yang mudah diukur. Oleh karenanya, rumusan tujuan pembelajaran khusus (TPK) disusun sendiri-sendiri oleh guru yang bertugas di lapangan, sesuai dengan sub-sub pokok bahasan (uraian pokok bahasan) disajikan kepada anak didik yang bersangkutan. Namun demikian, secara umum dapat dikemukakan bahwa tujuan pembelajaran khusus tersebut pada dasarnya adalah merupakan rincian lebih detail dari pada tujuan pembelajaran umum. 10 Dalam tujuan pembelajaran membaca atau mempelajari Al-Qur'an Hadits berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan guru dapat memberikan bimbingan pada siswa untuk dapat mempelajari Al-Qur'an Hadits dalam bentuk tingkatan pertama pengucapan huruf-huruf hija'iyah dengan baik dan benar, kedua cara membacanya (panjang-pendeknya huruf), ketiga hukum bacaannya (tajwid) kemudian menghapalnya dan tidak hanya belajar Al-Qur an saja akan teteapi bacaan salat, hapalan-hapalan surah pendek, tilawatil, dan juga tartil. 10 H. U. Syamsuddin MZ, Panduan Kurikulum dan Pengajaran TKA dan TPA, (Jakarta: LPPTKA BKPRMI PUSAT, 2005), h. 29

7 Pembelajaran di TPQ sangat berperan dalam Al-Qur an Hadits yang kita lihat sekarang siswa kurang mampu untuk mengetahui isi dari Al-Qur an atau pembelajarannya, siswa kurang bisa menulis huruf-huruf hija iyah dan juga siswa kurang mampu untuk menghapal karena waktu dalam pembelajaran Al-Qur an Hadits di sekolah terbatas, dari sinilah siswa perlu pembelajaran diluar sekolah atau di TPQ karena disini sangat membantu siswa untuk mempelajari, memahami, dan juga menghapal surah dan hadits yang ada dalam pembelajaran Al-Qur an Hadits.Siswa yang mengikuti pembelajaran di TPQ mempunyai pengalaman belajar yang lebih dibandingkan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran di TPQ.Sehingga diharapkan hasil belajar Al-Qur an Hadits di sekolah formal mereka lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak. Jadi di sini kita dapat melihat hasil belajar siswa yang belajar di TPQ dengan siswa yang tidak belajar di TPQ, jelas berbeda karena siswa yang belajar di TPQ pengalaman belajar tentang Al-Qur an lebih memahami dibandingkan dengan siswa yang tidak mengikuti pelajaran Al-Qur an di luar sekolah, karena di TPQ di ajarkan pelajaran yang berhubangan dengan Al-Qur an Hadits dalam bentuk siswa harus bisa membaca, menulis, dan menghapal. Karena pembelajaran Al-Qur an Hadits di madrasah ibtidaiyah bertujuan agar murid memahami, terampil melaksanakan isi kandungan Al-Quran Hadits. Dalam hal ini siswa mampu membaca, menulis, menghapal, mengartikan, memahami, dan trampil memahami isi kandungan Al-Qur an Hadits dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi orang yang berimandan bertaqwa kepada Allah SWT.

8 Dari latar belakang diatas kita dapat melihat masalah yang dihadapi pembelajaran Al-Qur'an Hadits dari siswa yang belajar di TPQ atau pendidikan nonformal dan murid yang tidak sama sekali belajar di TPQ disini dapat dilihat bagaimanakah hasil belajar mereka dengan pembelajaran mata pelajaran Al- Qur'an hadits di madrasah ibtidaiyah dan berpengaruhkah siswa yang mengikuti pembelajaran di TPQ dan yang tidak mengikuti pembelajaran di TPQ dengan hasil belajar Al-Qur an Hadits maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR DI TPQ DENGAN HASIL BELAJAR AL-QUR'AN HADITS SISWA MI KENANGA(MIKA) BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 2014-2015 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di TPQ yang diikuti oleh siswa MI kenanga (MIKA) Banjarmasin Tahun Pelajaran 2014-2015? 2. Bagaimana hasil belajar siswa MI Kenanga (MIKA) di TPQ? 3. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Al-Qur an Hadits di MI Kenanga (MIKA) Banjarmasin Tahun Pelajaran 2014-2015? 4. Bagaimana hasil belajar Al-Qur an Hadits siswa di MI Kenanga (MIKA) Banjarmasin Tahun Pelajaran 2014-2015?

9 5. Apakah terdapat hubungan antara hasil belajar di TPQ dengan hasil belajar Al- Qur'an Hadits siswa MI Kenanga (MIKA) Banjarmasin Tahun Pelajaran 2014-2015? C. Definisi Operasional Untuk menghindari kekeliruan pemahaman kata yang dianggap belum jelas dalam judul penelitian ini, penulis memberikan penegasan judul sebagai berikut. 1. Hubungan Dalam penelitian ini akan dijelaskan apakah ada hubungan hasil belajar siswa di TPQ terhadap hasil belajar Al-Qur an Hadits siswa di MI Kenanga (MIKA) Banjarmasin Tahun Pelajaran 2014-2015. 2. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa hingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hasil belajar yang dimaksud disini adalah hasil belajar siswa di TPQ yang dilihat dari nilai bacaan, tulisan Al-Qur an, hafalan, tajwid dan keaktifan selama pembelajaran yang kita dapatkan dari buku catatan prestasi belajar siwa. Sedangkan hasil belajar Al-Qur an Hadits ialah nilai siswa dalam menyelesaikan soal-soal ulangan semester (nilai ulangan semester mata pelajaran Al-Qur an Hadits). Nilai yang di ambil dari pembelajaran Al-Qur an Hadits yaitu nilai cara

10 membaca Al-Qur an dan hadits, tulisan huruf hijaiyah, hapalan surah-surah dan hadits. 3. TPQ Taman Pendidikan Al-Quran di singkat dengan TPA atau TPQ adalah lembaga pendidikan nonformal jenis keagamaan islam yang bertujuan untuk memberikan pengajaran membaca Al-Qur an sejak usia dini, serta memahami dasar-dasar dinul islam pada anak usia taman kanak-kanak, sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah (SD/MI) dan berkaitan lebih tinggi. TPQ setara dengan taman kanak-kanak, dimana kurikulumnya ditekankan pada pemberian dasar-dasar membaca Al-Qur an serta membantu pertumbuhan dan perkembangan rohani anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini pada dasarnya bertujuan: 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran di TPQ yang diikuti siswa MI Kenanga (MIKA) Banjarmsin Tahun Pelajaran 2014-2015. 2. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa MI Kenanga (MIKA) dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di TPQ. 3. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajran Al-Qur an Hadits di MI Kenanga (MIKA) Banjarmasin Tahun Pelajaran 2014-2015. 4. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar Al-Qur an Hadits sisw di MI Kenanga (MIKA) Banjarmasin Tahun Pelajaran 2014-2015.

11 5. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara hasil belajaran di TPQ dengan hasil belajar Al-Qur'an hadits siwa MI Kenanga Banjarmasin Tahun Pelajaran 2014-2015. E. Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi pengembangan teori tentang hubungan antara hasil belajar di TPQ dengan hasil beljar AL-Qur an Hadits di madrasah 2. Bagi guru untuk senantiasa memperluas pengetahuan dan wawasannya terhadap pembelajaran Al-Qur'an Hadits. 3. Bagi siswa penelitian ini dapat bermanfaat keaktifannya belajar di TPQ maupun belajar Al-Qur an Hadits. 4. Bagi peneliti lainnya sebagai bahan pertimbangan yang ingin mengadakan penelitian dengan masalah yang sama. F. Anggapan Dasar dan Hipotesis 1. Anggapan Dasar Dalam penelitian ini, peneliti mengasumsikan bahwa: a. Nilai hasil belajar benar-benar menggambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya. b. Setiap siswa memiliki kemampuan dasar, tingkat perkembangan intelektual dan usia yang relatif sama. c. Materi yang diajarkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

12 2. Hipotesis Adapun hipotesis yang diambil dalam penelitian ini terdiri atas : = Terdapat hubungan antara hasil belajarsiswa di TPQ dengan siswa di MI Kenanga pada pembelajaran Al-Qur an hadits. = Tidak terdapat hubungan antara hasil belajarsiswa di TPQ dengan siswa di MI kenanga pada pembelajaran Al-Qur an hadits. G. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan sistematika sekripsi ini terdiri dari 5 bab yang dapat diuraikan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, defenisi operasional, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, anggapan dasar dan hipotesis, sistematika penulisan. Bab II Landasan teori atau tinjauan pustaka yang menelaah tentang hasil pembelajaran di TPQ, pembelajaran Al-Qur an Hadits, hubungan hasil belajar di TPQ dengan hasil belajar Al-Qur an Hadits di MI. Bab III Metode penelitian, yang membahas tentang jenis pendekatan, metode penelitian, objek penelitian, populasi dan sampel, data, sumber data, teknik pengumpulan data, desain pengukuran, teknik analisis data, prosedur penelitian. Bab IV Laporan hasil penelitian, berisi gambran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data.

13 Bab V Penutup, berisi simpulan dan saran yang dilengkapi dengan daftar pustaka serta lampiran-lampiran.