BAB 5 THE LAST WORD IS YOUR NAME

dokumen-dokumen yang mirip
Sepasang Sayap Malaikat

Ruang Rinduku. Part 1: 1

Yang Mencinta dalam Diam

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

Mencintai, adalah satu kata bermakna kompleks yang dapat mengubah seluruh hidup manusia. Mencintai adalah aku dan kamu. Dia dan orang lain.

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

Dhekamora BUNGA INI HANYA UNTUKMU

MUARA HATI. Sedikit rasa curiga yang sempat terlihat dari matanya, kini hilang tak bersisa. Terlebih saat

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

MEMBINGKAI ASA. Tarie Kertodikromo

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

#RainbowProject: ORANGE. A Way To Sunset NULIS BUKU CLUB PALEMBANG NULIS BUKU CLUB UNIVERSITAS SRIWIJAYA

KUMPULAN PUISI KAHLIL GIBRAN

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Bab 6. Persahabatan. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Persahabatan. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita

Hanya Lima. Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra. Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah)

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Getar Rasa... Ada getar rasa yang hadir entah datang dari mana

WASIAT SEGELAS PASIR. Oleh: Agus Setiawan. Copyright 2013 by Agus Setiawan. Penerbit. Nulis Buku. Desain Sampul: Welly Huang. Diterbitkan melalui:

P A D A M U E M B U N

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

STOP Hakimi Aku. The Stories *** Tapi... apa itu mungkin, Tuhan? Aku tahu betul kalau. harapan ini sudah melampaui kodratku sebagai laki-laki yang

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Tanda-Tanda Kematian Akan Menjemput Kita Indahnya Berbagi

Aku benci saat angin berhembus.. Karena saat itulah mereka akan sadar bahwa aku berbeda...

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Tanpa awan dan angin, takkan pernah ada hujan. Tapi jika awan, angin dan hujan bersama, bukankah akan timbul badai besar?

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

Oleh: Yasser A. Amiruddin

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

SAMPLE. Prologue. Beberapa tahun lalu... image diriku yang ingin kutanamkan dalam benakku. Aku

ZEITMASCHINE. Kumpulan Prosa MAS OKIS

LOVE STORY. Kisahnya beberapa tahun yang lalu.

Angin senja terasa kencang berembus di antara

TILL DEATH DO US PART

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Ini tepat tengah malam, Tepat saat aku merasa sendiri, Hanya aku dan hening, Tenggelam bersama aksara-aksara yang kutulisakan,

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Kumpulan Prosa Vyna,

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

Sahabat Ciptaan: Aca

A. Rita. Penerbit. Karya Cinta

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Penantian Terakhir. Susi Retno Juwita. Penerbit Nulisbuku.com

Kierkegaard dan Sepotong Hati

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Terkadang ia adalah aku. Terkadang juga kamu. Ya, kamu, Jend!

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Nyai Ontosoroh. Heny Marwati. Anak-Anak Bumi Manusia 3

Pergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

SENA LINGGABHUMI SERINDAI DANYANG

hidup yang sebenarnya tidak hidup. Namun, selalu terlihat sangat nyata. Kadang aku bertanya, apa mungkin yang ku lihat di langit itu adalah apa yang

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

Minho JiYeon Reminiscence

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Flower 1. Enam Tahun yang Lalu

PSB PSMA. Rela berbagi Ikhlas memberi

Harley Bayu Sastha. Jendela

Prolog. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga:

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc.

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Aku belajar bahwa tawa dan airmata bukan sesuatu yangg memalukan, Aku mau menjadi rajawali yang siap setiap saat melewati badai hidup dan tak akan

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN

Claresta Vania. The Things Left Unsaid

Tidak, sayang. Nanti kau sakit, tegas Maya sambil mengusap rambut Amanda yang panjang terurai.

Aku termasuk yang mencintai senja. Mungkin kamu juga. Karena senja, kita bertemu. Sempat berpelukan, sebelum akhirnya kembali kesepian.

Bagaimana mungkin bisa Sekarang aku harus terbiasa dengan ketidakhadiranmu di sisiku? Alasan, perlukah alasan?

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Kisah Ashabul Kahfi. Adapun lokasi gua Ashabul Kahfi tersebut ada 3 pendapat yaitu:

Last Child. Indahkah Perbedaan. Ku lihat dari matamu Yang gambarkan tanda tanya yang membisu Saat ku raih keputusanku melepas cintamu

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

Aku sering kali bertanya, Mengapa?

1. Aku Ingin ke Bandung

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU

Ranjang. Kamu tidur saja. Aku masih belum mengantuk,

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Suratku. 1 Rosyid Ridho [Paulheme]

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira

Mula Kata, Bismillah

Adam Aksara MENANTI CINTA. Penerbit. Nulisbuku.com

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

Kakiku basah karena menginjak genangan air. Daundaun berserakan di sekitarku. Terdengar berderik saat terinjak oleh kakiku yang telanjang tanpa alas

Rela berbagi ikhlas memberi

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Kegemaran 15. Bab 2. Kegemaran

wanita dengan seribu pesona yang ada disebelahku. Terkadang Rini berteriak dan memeluk erat lenganku. Lucu rasanya jika memikirkan setiap kali ia

CHARLES KUMAR. Fakir Sang Pencari

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu

Transkripsi:

BAB 5 THE LAST WORD IS YOUR NAME By. Edward William White Ada tulisan singkat yang menurutku entahlah. Tak ada kesan sedikit pun setelah membacanya. Setelah itu aku menulis kisah singkat tentang hidupku. Terutama semua kenanganku saat bersamamu. Ya Tuhan, luar biasa sekali yang kudapatkan. Aku seperti dipaksa memasuki gorong-gorong kata dengan ribuan rasa. Semua part yang terlintas menghabiskan puluhan bahkan ratusan halaman dan tak pernah cukup.

Kau memperkenalkan dirimu dengan nama Embun. Nama yang jarang kudengar. Tentu saja aku menanyakankan ulang namamu untuk memastikan telingaku tidak salah dengar. Kamu hanya mengganggukkan kepalamu dan menulis nama lengkapmu di sebuah kertas notes. Embun Suci Nirwana. Jujur baru kali ini aku mempermasalahkan nama seseorang. Namamu tentunya. Sekilas kucari koherensi namamu dengan wajahmu. Matamu bulat besar bersinar seperti kelereng yang muncul dari sebuah kerang. Hidungmu kecil mancung sedikit menekuk ke bawah. Bibirmu kecil merah dan membuatku berdesir saat kamu tersenyum. Pipimu seperti pusaran air dengan cekungan kembar. Intinya, aku belum menemukan arti embun di wajahmu. Aku bilang padamu, namaku Surya Peramal Mendung. Tentu saja kamu tertawa. Kamu malah menyingkatnya SUPERMEN. Sama halnya saat pertama kali kudengar kamu menyebutkan namamu. Dari sebuah nama kita saling cerita. Aku baru menyadari mengapa setelah kita pertama kali diperkenalkan dengan bumi ini, orang tua kita disibukkan mencari nama. Nama adalah awal kita mengenal diri kita. 2

Kamu suka sekali makan coklat. Setiap kali melihat coklat dipajang di etalase toko di awal February, kamu menyempatkan diri memperhatikannya. Saat kutunjukkan satu untukmu dan akan membelinya, kamu menolaknya. Gadis yang aneh. Kamu bilang, Di satu gigitan coklat ada kebahagian. Tapi bersamamu, aku sudah bahagia tanpa harus menggigitnya. Setelah itu kamu tersenyum lalu menggandeng tanganku menginggalkan toko itu. Ada perasaan sejuk mengalir lalu mengisi darah ini dengan rasa yang tak terjelaskan. Mungkin karena namamu Embun, hingga tanganmu sesejuk ini. Kita seakan dibawa menuju matahari tenggelam dan merangkumnya dalam sebuah cerita. Kamu memberiku puisi-puisi indah. Aku bukan orang yang pandai menulis puisi. Apalagi diksi-diksi dalam puisi. Istilah diksi saja baru kuketahui saat membaca tulisanmu. Kalimat yang indah tidak harus berdiksi rumit, bagiku kalimat yang indah adalah kalimat yang ada namamu. Entah itu hanya ucapan selamat tinggal, asal ada namamu, aku pasti berharap ingin tahu. Aku hanya garis-garis Terkadang menjadi kata di atas kertas Terkadang menjadi retak di atas tanah 3

Terkadang menjadi keriput di wajah tua Tapi di tanganmu, aku adalah takdirmu EMBUN Kau memelukku dari belakang dan sekali lagi memberikan selembar puisi untukku. Aku hanya bisa tersenyum. Sejak pertama mengenalmu, aku belum pernah memberimu apa-apa. Bahkan nama yang kuperkenalkan padamu juga asal keluar dari bibirku. Bagus tidak? Sekali lagi bola mata bundar dan senyum yang melengkung di bibirmu membuatku tak bisa berkata apa-apa. Kamu melingkarkan tanganmu di pinggangku lalu berbisik lirih seperti sesosok malaikat meninabobokan raksasa, Aku tidak meminta menjadi yang terakhir bagimu, Surya. Tapi yakinlah, aku selalu menganggapmu yang terakhir bagiku. Kamu terlalu kejam menggantungkanku. Kapan kamu akan nembak aku? Masa juga cewek yang nembak duluan. Coba buatkan aku puisi. 4

Kau benar, Embun. Hubungan kita apa? Aku hanya mengikutimu dan menjadi bayanganmu tanpa memberimu kejelasan. Bagiku membaca semua tulisanmu sudah cukup. Aku selalu suka membaca kata terakhir di setiap selembar kertas yang kau berikan. Ya. Namamu. EMBUN. Kamu tidak tahu, Embun. Mengapa aku tidak pernah menulis puisi untukmu. Satu-satunya puisi yang bisa kutulis hanyalah dari darah. Malam itu semua berbalik. Biasanya aku selalu menunggu kata terakhir di sobekan kertas adalah namamu. Saat sekuntum mawar menancap di jendela kamarku, aku bukan lagi Surya. Aku adalah malam gelap yang tak lagi mengenal cahaya, apalagi siapa. Mawar itu terjatuh dari genggaman tanganku saat kulihat kata terakhir di sobekan kertas itu adalah namamu. Dadaku terasa sesak dan jantungku berburu irama. Aku tak pernah ingin menembakmu. Aku hanya ingin bersamamu. Mawar yang berisi order kematianmu ini telah diberikan padaku. Kamu telah membuat permintaan yang salah. Malam itu juga aku menyelinap ke kamarmu seperti malaikat kematian siap mencabut nyawamu. Kulihat seorang Embun yang bisanya bermata bundar, tertidur dengan senyum masih merekah di bibirnya. 5

Aku tidak bisa melakukannya. Tangan ini selalu bergetar hebat untuk melakukan tugasku. Tanganku hanya bisa membelai rambutmu, lalu menyeka rambut yang sebagian menutupi wajahmu. Kukecup keningmu mesra seolah itu adalah puisi terakhir yang mungkin kubacakan untukmu. Satu-satunya puisi yang bisa kutulis hanyalah dari darah. Aku bukan pujangga. Aku hanya pembunuh bayaran yang kebetulan melintasi sekilas hidupmu sebelum mengakhirnya. Embun, bisikku lembut mengagetkanmu. Surya? Kau. Kamu terbangun dan buruburu jari telunjukku menempel di bibirmu agar kau tak bertanya apa-apa. Embun, kau pernah memintaku nembak kamu, kan? Kau pernah memintaku menulis puisi untukmu, kan? Sekarang aku akan penuhi permintaanmu walau terpaksa. Aku tidak bisa berpuisi dengan kata-kata kecuali dengan darah. Aku hanyalah malaikat kematian, Embun. Bukan Surya seperti yang kau kenal. Dan malam ini aku datang kepadamu bukan sebagai orang yang siap mendampingimu. Maafkan aku jika hanya memberimu saat singkat dengan akhir yang tak menyenangkan. Apakah kau masih ingin mendengar puisiku? 6

Beberapa tetes airmata mulai jatuh ke pipimu. Awalnya aku mengira kau akan berteriak menentang takdir kematianmu. Awalnya aku mengira kau akan menamparku dengan semua kebohongan yang selama ini kusembunyikan. Tapi kau malah memelukku erat dengan bisikan lembut, Tidak ada akhir yang indah selain diakhiri oleh orang yang sangat dicintai, Surya. Cium aku dengan kematian lembutmu. Aku ingin mendengar puisimu. Aku menatap mata bundarnya yang indah. Ada sedikit desah yang keluar dari hembusan nafaskumengatur semua ritme kebenaran ini. aku tahu ini takkan mudah. Kita adalah sebuah huruf capital dan sebuah titik Kaki-kaki menyusuri jalan rumah tua Tersesat dalam ribuan kalimat Kita tetap saja sebuah huruf capital dan sebuah titik Gonggongan anjing di tepi jalanan 7

Mengolok nestapa pengemis cinta Kita masih saja sebuah huruf capital dan sebuah titik Tak peduli huruf apa yang kau gunakan untuk mengawali katamu Aku selalu menanti sebagai titik akhir perjalananmu Letusan kecil di jantungmu cukup mengantar tidur panjangmu untuk selamanya. Aku sudah menjadi titik akhir perjalanan seorang Embun. Embun yang menetes di daun yang salah. Kupandangi wajahmu yang terlelap damai untuk selamanya. Dengan ciuman kecil di bibirmu. Kau akan selalu menjadi Embun bagiku. Satusatunya kesalahan hanyalah, the last word is your name. CATATAN KECIL MALAIKAT MAUT Kembali kubaca lagi tulisan singkat itu. Kubaca sekali lagi dan kudapat sebuah kisah di sana yang mungkin sederhana, tapi mampu membuatku belajar. Every single person on the planet has a story. Don t judge people before you truly know them. The truth might just surprise you. 8