I. RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 tahun 2004 tentang menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Laporan Keuangan Kementerian Pertanian ini sudah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Laporan Keuangan Kementerian Pertanian Tahun 2010 ini isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Laporan Keuangan Kementerian Pertanian tahun 2010 ini disusun dari laporan keuangan seluruh satuan kerja yang berada di bawah Kementerian Pertanian dan disusun secara berjenjang. 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan realisasi anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2010 dengan realisasinya yang terinput dalam Sistem Akuntansi Keuangan (SAK), yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2010. Dalam realisasi pendapatan negara dan hibah Kementerian Pertanian pada tahun 2010 secara brutto atau sebelum dikurangi pengembalian pendapatan senilai Rp.149.936.384.773,00 atau mencapai 242,30 % sedangkan total pengembalian pendapatan tahun 2010 senilai Rp.19.134.000,00. Sehingga secara netto (setelah dikurangi pengembalian belanja) jumlah realisasi pendapatan negara dan hibah Kementerian Pertanian adalah senilai Rp.149.917.250.773,00 atau mencapai 242,28 % dari estimasi pendapatan senilai Rp61.878.637.816,00. Realisasi belanja negara Kementerian Pertanian pada tahun 2010 secara brutto atau sebelum dikurangi pengembalian belanja senilai Rp.8.032.071.166.358,00 atau mencapai 89,71 % sedangkan total pengembalian belanja tahun 2010 senilai Rp. 15.984.564.152,00. Sehingga secara netto (setelah dikurangi pengembalian belanja) jumlah realisasi belanja Kementerian Pertanian adalah senilai Rp.8.016.086.602.206,00 atau mencapai 89,53 % dari anggaran senilai Rp.8.953.204.951.000,00.
Jumlah realisasi belanja tersebut jika di-breakdown berdasarkan jenis belanja, adalah sebagai berikut : 1. Realisasi belanja pegawai secara brutto senilai Rp.908.659.741.726,00 dan pengembalian belanja senilai Rp.2.180.207.867,00 sehingga total realisasi belanja pegawai secara netto menjadi senilai Rp906.479.533.859,00 atau senilai 97,11 % dari anggaran senilai Rp.935.716.812.000,00. 2. Realisasi belanja barang secara brutto senilai Rp.3.180.810.608.950,00 dan pengembalian belanja senilai Rp.4.597.483.604,00 sehingga total realisasi belanja barang secara netto menjadi senilai Rp.3.175.853.125.346,00 atau 86,75 % dari anggaran senilai Rp.3.666.700.994.000,00. 3. Realisasi belanja modal secara brutto senilai Rp.499.634.476.591,00 dan pengembalian belanja senilai Rp.51.310.713,00 sehingga total realisasi belanja modal secara netto menjadi senilai Rp.499.583.165.878,00 atau 79,31% dari anggaran senilai Rp.629.997.150.000,00. 4. Realisasi belanja bantuan sosial secara brutto senilai Rp.3.442.966.339.091,00 dan pengembalian belanja senilai Rp.8.795.561.968,00 sehingga total realisasi belanja bantuan sosial secara netto menjadi senilai Rp.3.434.170.777.123,00 atau 92,53 % dari anggaran senilai Rp.3.720.789.995.000,00. Berikut ini disajikan ringkasan laporan realisasi anggaran Kementerian Pertanian tahun 2010 dan tahun 2009 secara netto : PENDAPATAN Uraian Tahun 2010 Tahun 2009 (dalam rupiah) Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Penerimaan Perpajakan 0 0 0 0 PNBP 61.878.637.816 149.917.250.773 107.854.411.188 152.728.419.663 Hibah 0 0 0 0 JUMLAH PENDAPATAN DAN HIBAH 61.878.637.816 149.917.250.773 107.854.411.188 152.728.419.663 BELANJA Belanja Pegawai 935.609.962.000 906.479.533.859 904.068.120.000 828.752.503.646 Belanja Barang 3.666.700.994.000 3.175.853.125.346 3.594.115.448.013 3.064.454.940.655 Belanja Modal 629.997.150.000 499.583.165.878 943.475.366.644 622.124.749.184 Belanja Bansos 3.720.789.995.000 3.434.170.777.123 3.252.554.852.000 3.144.397.208.845 JUMLAH BELANJA 8.953.204.951.000 8.016.086.602.206 8.694.213.786.657 7.659.729.402.330
2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal pelaporan sebelumnya. Jumlah Aset adalah senilai Rp.14.333.856.405.570,00 yang terdiri dari Aset Lancar senilai Rp. 69.928.620.244,00 senilai Rp. 316.745.361.752,00. Aset Tetap senilai Rp.13.947.182.423.574,00 dan Aset Lainnya Jumlah Kewajiban adalah senilai Rp. 18.071.045.549,00 yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek. Sementara itu jumlah Ekuitas Dana adalah senilai Rp.14.315.785.360.021,00 yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar senilai Rp.51.857.574.695,00 dan Ekuitas Dana Investasi senilai Rp.14.263.927.785.326,00. Ringkasan Neraca Kementerian Pertanian tahun 2010 dan tahun 2009 disajikan sebagai berikut : (dalam rupiah) Tanggal Neraca Uraian Nilai kenaikan/ Tahun 2010 Tahun 2009 (penurunan) Aset Aset Lancar 69.928.620.244 71.144.196.387 (1.215.576.143) Aset Tetap 13.947.182.423.574 13.158.371.902.345 788.810.521.229 Aset Lainnya 316.745.361.752 308.014.558.210 8.730.803.542 JUMLAH ASET 14.333.856.405.570 13.537.530.656.942 796.325.748.628 Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek 18.071.045.549 14.789.891.995 3.281.153.554 Ekuitas Dana Ekuitas Dana Lancar 51.857.574.695 56.354.304.392 (4.496.729.697) Ekuitas Dana Investasi 14.263.927.785.326 13.466.386.460.555 797.541.324.771 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 14.333.856.405.570 13.537.530.656.942 796.325.748.628 3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum, metodologi penyusunan Laporan Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan, dan belanja diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Umum Negara (KUN). Sementara itu, dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui
berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari KUN. Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta informasi tambahan yang diperlukan.