Pengaruh Pemberian Buah Apel Romebeauty

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBERIAN BUAH APEL ROMEBEAUTY

Harmayetty*, Yulis Setya Dewi*, Dwi Astutik*

PENGARUH MENGKONSUMSI PISANG AMBON TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT KABUPATEN MOJOKERTO

PENGARUH PEMBERIAN DIIT DM TINGGI SERAT TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PASIEN DM TIPE-2 DI RSUD SALEWANGANG KAB. MAROS

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus, merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh

Nunung Sri Mulyani Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN OBAT GLIBENKLAMID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE-2 DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adanya kenaikan gula darah (hiperglikemia) kronik. Masalah DM, baik aspek

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada sel beta mengalami gangguan dan jaringan perifer tidak mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

BAB I PENDAHULUAN. dan pembuluh darah (Setiati S, 2014). kronik ataupun akut (Sudoyo, 2007).


BAB I PENDAHULUAN. lama diketahui bahwa terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO)

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA

Tingkat Self care Pasien Rawat Jalan Diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kalirungkut Surabaya. Yessy Mardianti Sulistria

Hubungan Pola Makan Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus

PENGARUH KONSUMSI JUS APEL TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

I. PENDAHULUAN. Diabetes Melitus disebut juga the silent killer merupakan penyakit yang akan

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi

BAB I PENDAHULUAN. suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

UPAYA PENGENDALIAN KADAR GULA DARAH DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI DIET PARE PADA PENDERITA DIABETUS MILLITUS DI KLINIK SEHAT MIGUNANI KLATEN

*Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Muhamamdiyah Klaten

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

Kata Kunci : Diabetes, Pola Makan, Aktifitas Olahraga, Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

Jurnal Kesehatan Kartika 7

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes melitus (DM) merupakan kelainan yang bersifat kronik yang

BAB I PENDAHULUAN. 1,5 juta kasus kematian disebabkan langsung oleh diabetes pada tahun 2012.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, ketidakseimbangan antara suplai dan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa

EFEKTIVITAS JUS JAMBU BIJI TERHADAP PERUBAHAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BACEM KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015

BAB 1 : PENDAHULUAN. karena diabetes mencapai orang per tahun. (1) diabetes mellitus. Sehingga membuat orang yang terkena diabetes mellitus

Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap * Kata Kunci : Terapi Steam Sauna, Penurunan Kadar Gula Darah, DM tipe 2

BAB I PENDAHULUAN. normal yang ditunjukkan oleh angka bagian atas (systolic) dan angka

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus (DM) adalah penyakit akibat adanya gangguan

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh ENY SULISTYOWATI J

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

BAB I PENDAHULUAN. yang selalu mengalami peningkatan setiap tahun di negara-negara seluruh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus

BAB I PENDAHULUAN. irritabilitas, poliuria, polidipsi dan luka yang lama sembuh (Smeltzer & Bare,

PENDAHULUAN. psikologis, dan perubahan kondisi sosial. 2 Kondisi ini membuat kebutuhan asupan gizi lansia perlu diperhatikan untuk mencegah risiko

BAB I PENDAHULUAN. insulin dependent diabetes melitus atau adult onset diabetes merupakan

PENELITIAN PENGARUH HEMODIALISIS TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DM. Elya Hartini *, Idawati Manurung **, Purwati **

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO Tahun 2013, diperkirakan 347 juta orang di dunia menderita

PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP KADAR GULA DARAH PASIEN DENGAN DIABETES MELITUS DI RS GATOEL MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. makan, faktor lingkungan kerja, olah raga dan stress. Faktor-faktor tersebut

Iswidhani¹, Suhaema¹ ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB I PENDAHULUAN. gizi ganda, dimana masalah terkait gizi kurang belum teratasi namun telah

BAB I PENDAHULUAN. Association, 2013; Black & Hawks, 2009). dari 1,1% di tahun 2007 menjadi 2,1% di tahun Data dari profil

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia (Krisnantuni, 2008). Diabetes melitus merupakan

PENGARUH PELAKSANAAN FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA TERHADAP TERAPI DIET DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI BANDA ACEH

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK GULA PUTIH, ASPARTAM, BROWN SUGAR, GULA AREN, DAN STEVIA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH

BAB I PENDAHULUAN. jantung dimana otot jantung kekurangan suplai darah yang disebabkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. akibat dari disregulasi dalam sistem keseimbangan energi

BAB I PENDAHULUAN. juta (PERKENI, 2015). Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun penderita DM di Klinik Pratama Firdaus sebanyak 109 orang.

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

UPAYA PENGENDALIAN KADAR GULA DARAH DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI DIET PARE PADA PENDERITA DIABETUS MILLITUS DI KLINIK SEHAT MIGUNANI KLATEN


KARAKTERISTIK PENDERITA DM RAWAT INAP DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN PERIODE 1 JANUARI 2009 s.d. 31 DESEMBER Oleh: RONY SIBUEA

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU KELUARGA DALAM PENATALAKSANAAN DIET DIABETES MELLITUS DI RUMAH Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

PENGARUH KONSUMSI TELUR AYAM RAS REBUS TERHADAP PENINGKATAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATEN TENGAH

Kontrol Gula Darah Anda. Apa? Mengapa dan Bagaimana?

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolisme dari karbohidrat,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) memperkirakan secara global PTM

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 e-issn : p-issn :

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... v. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. RINGKASAN... viii. SUMMARY...

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 2 berkaitan dengan beberapa faktor yaitu faktor resiko yang tidak dapat diubah dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme kronik yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. merealisasikan tercapainya Millenium Development Goals (MDGs) yang

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. upaya-upaya untuk menanggulangi permasalahan gizi dan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang

Transkripsi:

Pengaruh Pemberian Buah Apel Romebeauty Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto Indriani Setyowati Program Study S1 Keperawatan Indyik.kepompong@gmail.com Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian buah apel romebeauty terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto. Jenis penelitian quasy-experiment control time series design. Populasi penderita diabetes melitus sebanyak 42 orang. Sampel 18 responden diambil dengan teknik purposive sampling dan uji statistik wilcoxon signed rank test. Seluruh responden kelompok perlakuan sebelum pemberian buah apel romebeauty mengalami kadar gula darah buruk yaitu 1% setelah pemberian buah apel romebeauty mengalami penurunan menjadi sedang 1%, pada kelompok kontrol sebelum pemberian buah apel romebeauty mengalami kadar gula darah buruk yaitu 1% setelah pemberian buah apel romebeauty kadar gulanya tetap buruk yaitu 77,8%. Hasil uji wilcoxon signed rank test pada kelompok perlakuan didapatkan nilai kemaknaan p =,3 < α =,5 sehingga H ditolak dan H a diterima yang artinya terdapat pengaruh pemberian buah apel romebeauty terhadap penurunan kadar gula darah penderita diabetes melitus. Pemberian buah apel romebeauty sebanyak 3 kali/hari sebanyak 1 gr dapat menjadi solusi untuk pengendalian kadar gula darah dan menurunkan kadar gula darah. Sehingga institusi pelayanan dan tenaga kesehatan dapat memberikan health education untuk menggunakan buah apel romebeauty dalam mengontrol kadar gula darah disamping penatalaksanaan obat dan olah raga. Kata Kunci : buah apel romebeauty, kadar gula darah, diabetes melitus Abstrak - This study aims to determine the effect of romebeauty apple to decreased levels of blood sugar in people with diabetes mellitus in public health center Puri Mojokerto working area. This research is quasy experiment with control time series design. The population was patients with diabetes mellitus is 42 persons. The samples were 18 respondents were taken by purposive sampling technique and using a statistical test of Wilcoxon signed rank test. All respondents in the treatment group before giving apples romebeauty was bad blood sugar levels are 1% after giving romebeauty apple decreased to moderate 1%, in the control group before giving romebeauty apples the bad blood sugar levels are 1% after giving romebeauty apple blood sugar levels still bad is 77.8%. The results of Wilcoxon signed rank test in the treatment group obtained a significance value of p =.3 <α =.5 so H refused and H a accepted, which means there is the effect of romebeauty apple to decreased levels of blood sugar in people with diabetes mellitus Giving romebeauty apples 3 times / day as much as 1 grams can be of solution to control blood sugar levels and reduce blood sugar levels. So health care institutions and the health team can give health 1

2 education to use romebeauty apples in controlling blood sugar levels in addition to management medicine and sports. Keywords: romebeauty apple, blood sugar levels, diabetes mellitus PENDAHULUAN Penyakit diabetes melitus telah menjadi masalah kesehatan dunia, prevalensi dan insiden penyakit ini meningkat secara drastis di negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai oleh meningkatnya kadar gula darah yang lebih tinggi dari batas normal. Dengan kondisi kadar gula darah yang tinggi dalam jangka panjang dapat menimbulkan komplikasi metabolik akut, mikrovaskuler yang kronis dan neuropati. Komplikasi yang terjadi menyumbangkan peningkatan angka mortalitas yang di akibatkan oleh penyakit ini (Suddarth, 2). Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 27 menunjukkan bahwa prevalensi nasional diabetes melitus adalah 5,7 % dimana provinsi Jawa Timur merupakan yang mempunyai prevalensi diabetes melitus diatas prevalensi nasional. Sementara itu Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto menyebutkan total penderita penyakit diabetes melitus tahun 213 sebanyak 2.214 orang dari 1.123.239 penduduk Kabupaten Mojokerto. Dan pukesmas Puri merupakan puskesmas dengan penderita diabetes melitus terbesar ketiga setelah puskesmas Kemlagi dan puskesmas Jetis di kabupaten Mojokerto dengan jumlah penderita sebesar 757 orang pada tahun 213 yang sebelumnya pada tahun 212 sebesar 558 orang Faktor pencetus yang dapat menyebabkan diabetes melitus yaitu keturunan (genetik), infeksi virus pada pankreas,, gaya hidup, obesitas serta salah satunya yakni karena perubahan pola diet yang salah serba instant, tinggi karbohidrat, tinggi lemak, banyak mengandung gula dan protein serta rendah serat, ditambah kurangnya olahraga (Ucik, 29). Diabetes melitus tidak dapat disembuhkan tetapi kadar gula darah dapat dikendalikan melalui diet, olah raga, dan obat-obatan (Laurentia, 29). Diet tepat pasien diabetes melitus dengan peningkatan kandungan serat yang larut dalam tubuh dapat memberikan efek kuat terhadap pengendalian kadar glukosa darah (Syafitri, 212).

3 Hal ini telah dibuktikan melalui penelitian oleh Harmayetty yakni Manfaat Buah Apel Romebeauty Dalam Menurunkan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus dikemukakan bahwa buah apel merupakan buah yang mengandung serat, yakni pektin, yang merupakan salah satu jenis serat larut air yang kandungannya yaitu 24% dalam 1 gr (Aditama, 26) yang mana di perlukan bagi pasien guna mengontrol kadar gula darah. Berdasarkan penelitian sebelumnya tentang manfaat buah apel dalam menurunkan gula darah, peneliti ingin meneliti tentang besar penurunan kadar gula darah pasien Diabetes Mellitus dengan pemberian buah apel romebeauty terhadap kadar gula darah pada pasien dengan Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan design quasy-experiment control time series design, merupakan rancangan eksperimen dengan cara melakukan pretest (pengamatan awal), setelah itu diberi perlakuan, kemudian dilakukan post test (pengamatan akhir) dengan menggunakan kelompok pembanding (kontrol) (Setiadi, 27). Populasinya adalah penderita diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Puri sebanyak 42 orang yang di peroleh dari data terbaru di puskesmas Puri pada bulan Januari tahun 214. Teknik pengambilan sampel mengunakan teknik purposive sampling suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehandaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 28). Sampel pada penelitian ini ada 18 orang penderita diabetes melitus yang memenuhi kriteria peneliti di Wilayah Kerja Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto, dengan kriteria sebagai berikut : 1. Kriteria Inklusi a. Penderita diabetes melitus yang hiperglikemi dengan glukosa < 3 mg/dl b. Penderita diabetes melitus tipe 2 c. Tidak minum obat d. Penderita diabetes melitus yang bersedia menjadi responden

4 2. Kriteria Eksklusi a. Pasien diabetes melitus yang glukosanya > 3 mg/dl b. Pasien diabetes melitus dengan komplikasi c. Penderita diabetes melitus tipe 1 dan tipe lain. Sampel yang telah di temukan kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yakni kelompok perlakuan yang diberikan apel sebanyak 9 orang dan kelompok kontrol tidak diberikan apel romebeauty sebanyak 9 orang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 Februari 214 2 Maret 214. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemberian apel romebeauty, variabel dependen adalah kadar gula darah pada penderita dibetes melitus, variabel intervening adalah jumlah kalori diet sesuai berat badan penderita diabetes melitus. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengobservasi kadar gula darah penderita diabetes melitus sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan lembar observasi tentang identitas, BB, asupan makan, olah raga, obat- obatan, perhitungan jumlah kalori, daftar menu diet penderita diabetes melitus dan kadar gula darah acak. Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah acak adalah cleaver chek. Buah apel romebeauty diberikan sebanyak 1 gr sebanyak 3x/ hari selama 7 hari pada penderita diabetes melitus pada kelompok perlakuan dan tidak memberikan apel romebeauty pada kelompok kontrol. Setelah 7 hari maka dilakukan observasi kadar gula darah pada kelompok perlakuan dan kontrol serta mencatat kadar gula darah acak di lembar observasi. Data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan uji statistik wilcoxon signed rank test < α =,5. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Data Umum a. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Stres di Wilayah Kerja Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto. No. Tingkat Stres Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 4 5 Normal Ringan Sedang Berat Sangat Berat 18 1 Jumlah 18 1

5 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa keseluruhan dari responden mengalami tingkat stres normal yaitu sebanyak 18 responden (1 %). b. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Berat Badan Responden. No Berat Badan Frekuensi Persentase (%) 1 2 3 4 Kurus Normal Gemuk Obesitas 16 2 88,9 11,1 Jumlah 18 1 Berdasarkan tabel 2 didapatkan bahwa hampir keseluruhan dari responden mempunyai berat badan normal yaitu 16 responden (88,9 %), dan sebagian kecil dari responden mempunyai berat badan gemuk yaitu 2 responden (11,1%). c. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Konsumsi Obat Diabetes. No Mengkonsumsi Obat Frekuensi Persentase (%) 1 Tidak Mengkonsumsi 18 1 2 Mengkonsumsi Jumlah 18 1 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa seluruhnya responden (1%) tidak mengkonsumsi obat diabetes. d. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Olahraga. Responden No Olahraga Frekuensi Persentase (%) 1 Tidak Olahraga 18 1 2 Olahraga Jumlah 18 1

6 Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa keseluruhan responden (1%) tidak melakuan olahraga. e. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Diit Diabetes Melitus Responden. No Diit Frekuensi Persentase (%) 1 Tidak Diit Diabetes 18 1 Melitus 2 Diit Diabetes Melitus Jumlah 18 1 Berdasarkan tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa keseluruhan responden (1%) tidak melakuan diit diabetes melitus. 2. Data Khusus a. Tabel 6. Distribusi Frekuensi Pengaruh Pemberian Buah Apel Romebeauty Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Pada Kelompok Perlakuan. Kadar gula Perlakuan Apel 3x1 gram Pre Post Freq % Freq % Rendah Baik Sedang 9 1 Buruk 9 1 Uji Analisa wilcoxon signed rank test p =,3 b. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Pengaruh Pemberian Buah Apel Romebeauty Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Pada Kelompok Kontrol. Kadar gula Kontrol Apel 3x1 gram Pre Post Freq % Freq % Rendah Baik Sedang 2 22,2 Buruk 9 1 7 77,8 Uji Analisa wilcoxon signed rank test p =,157 Berdasarkan tabel 6 diatas didapatkan bahwa kadar gula darah pada kelompok perlakuan sebelum di berikan buah apel romebeauty, sebelumnya buruk yaitu 9 orang (1%) dan setelah di berikan buah apel romebeauty selama 7 hari,

7 kadar gula darah responden semuanya turun menjadi sedang yaitu 9 orang (1%). Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji wilcoxon signed rank test pada kelompok perlakuan didapatkan p=,3<,5 (α) sehingga H ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh pemberian buah apel romebeauty terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto. Sedangkan pada tabel 7 kadar gula darah kelompok kontrol sebelum di berikan buah apel romebeauty, sebelumnya buruk yaitu 9 orang (1%) dan setelah di berikan buah apel romebeauty selama 7 hari, kadar gula darah responden tetap buruk yaitu 7 orang (77,8%) dan yang menjadi sedang 2 orang (22,2%). Hasil uji statistik kelompok kontrol menggunakan uji wilcoxon signed rank test didapatkan p=,157>,5 (α) sehingga H diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh pemberian buah apel romebeauty terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Puri Kabupaten Mojokerto. Hasil penelitian didapatkan bahwa keseluruan dari responden kelompok perlakuan mengalami penurunan kadar gula menjadi sedang yaitu 9 responden (1%). Penurunan kadar gula darah pada responden terjadi akibat penambahan serat pada buah apel romebeauty, dimana dalam 1 gr buah apel romebeauty mengandung serat larut air (pektin) sebanyak 24% yang mana merupakan komponen penting pada buah apel romebeauty. Pektin adalah salah satu jenis serat larut air yang kandungannya yaitu 24% dalam 1 gr buah apel. Didalam lambung, pektin membentuk gel dan gel tersebut menyebabkan penurunan waktu penyerapan glukosa di usus halus. Akibat dari penurunan waktu penyerapan glukosa adalah kadar glukosa di dalam darah meningkat secara perlahan. Peningkatan kadar glukosa darah secara perlahan tersebut tidak merangsang insulin yang berlebihan sehingga transpor glukosa ke membran sel lebih mudah masuk ke jaringan. Masuknya glukosa ke dalam jaringan menyebabkan kadar glukosa di dalam darah turun (Smeltzer, 21). Buah apel juga mempunyai indeks glikemik yang rendah yaitu 41, hal ini berarti bahwa kadar gula yang terdapat secara alami pada apel tidak akan memacu kecepatan naiknya gula darah (Damayanti, 213). Selain pektin kandungan dalam

8 buah apel romebeauty meliputi karbohidrat 14,9 gr, lemak 4 gr, protein 3 gr, vitamin C 5 mg, kalsium 6 mg, Viamin A 9UI, B1 7 mg, fosfor 1 mg, zat besi 3 mg, B2 4 mg, B3 2 mg. Penelitian yang dilakukan sudah memperhatikan unsur-unsur yang dapat dijadikan patokan supaya hasil penelitian tidak menjadi bias yaitu dengan menghitung jumlah kalori dan di tambahkan dengan buah apel romebeauty. Pemberian buah apel romebeauty ini diberikan sesuai dengan dosis yang tepat yaitu 3 kali sehari dengan dosis 1 gr pada waktu setelah makan pagi, siang dan sore hari selama 7 hari. KESIMPULAN DAN SARAN Mengkonsumsi buah apel romebeauty sebanyak 3x perhari dengan dosis 1 gr selama 7 hari dapat menjadi solusi untuk pengendalian kadar gula darah dan menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus dengan ratarata 96,8 mg/dl. Harus di perhatikan bahwa untuk penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus itu juga harus ditunjang dengan penatalaksanaan yang komperhensif yaitu dengan diit diabetes melitus,obat dan juga olah raga. DAFTAR PUSTAKA Aditama, C. 26. Gaya Hidup Sehat. (http://www.portal.cbn.net.id. Diakses tanggal 7 Nopember 26. Jam 1.53 WIB) Damayanti, D. 213. Sembuh Total Diabetes Melitus, Hipertensi, Asam Urat Tanpa Obat. Yogyakarta: Pinang Merah. Harmayetty. 28. Manfaat Buah Apel Romebeauty Dalam Menurunkan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus. Jurnal Ners. Vol 2. No 2: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Mihardja, Laurent. 29. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengendalian Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus. Majalah Kedokteran Indonesia. Vol 59. No 9: Jakarta. Nursalam. 28. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Smeltzer, Suzane. 22. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedal. Edisi III. Vol II. Jakarta: ECG.

9 Suddarth, Burnner. 2. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. EGC Syafitri, Mutiara. 212. Dahsyatnya Khasiat Jus Untuk Diabetes. Jakarta. Dunia Sehat Witasari, Ucik dkk. 29. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Asupan Serat Dengan Pengendalian Kadar Glikosa Darah Pada Penderita Diabetes Malitus Tipe 2. Jurnal Penelitian Sains Dan Teknologi, Vol 1. No 2: Surakarta. Yulianti, Sufrida. 28. Khasiat Dan Manfaat Apel. Jakarta: Agro Media. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 212. Riskesdas. 27. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Badan Penelitian Dan Pengembangan Departeman Kesehatan Republik Indonesia