MENGENAL PEI\IYAKIT DEMAM BERDARAH Oleh. DTa. HEXA APRILIANA HIDAYAH' MS. PENDAHULUAN Dalam masa peralihan menuju kemajuan, masyarakat akan berhadapan juga dengan timbulnya penyakit-penyakit, baik itu penyakit yang menular ataupun penyakit yang tidak menular. Oleh sebab itu usaha perbaikan kesehatan masyarakat dilakukan, baik melalui upaya pencegahan maupun penyembuhan dengan mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Salah satu dari penyakit menular yang akhir-akhir ini sering dibicarakan orang adalah penyakit demam berdarah. Demam berdarah ( Dengue Hemmorrhagie Fever) yang sering disingkat DIIF ialah suatu penyakit demam akut. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak dengan tanda-tanda demam (panas badan) disertai adanya perdarahan dan bertendensi menimbulkan shock (bisa pingsan) yang timbul mendadak, bahkan dalam waktu beberapa hari dapat menyebabkan kematian ( Lesiasel, 1988) Banyak kasus dari penyakit berbahaya ini yang berbuntut menyedihkan bagi para penderita dan keluarganya, karena kurangnya pengertian dan pemahaman tentang karakteristik penyakit tersebut. Oleh karenanya penanganan penyakit selalu dilakukan baik melalui tindakan preventif yang berupa penluluhan dan pencegahan maupun represif (penanggulangan) PEFI-YEBAB PEI\TYAKIT DHF Penyakit demam berdarah yang sangat berbahaya ini, disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegtpti atau mungkin juga Aedes albopictus.
Kedua jenis nyamuk tersebut merupakan makhluk kecil yang dapat menimbulkan petaka bagi manusia ( Depkes R[ dan LTNICEF, 1984) Jenis nyamuk Aedes ini tersebar hampir di seluruh pelosok wilayah indonesia, kecuali di tempat-tempat dengan ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut. Untuk itu, hampir di setiap wilayah ada resiko untuk kejangkitan penyakit demam berdarah ini. Nyamuk Aedes aegypti hidup dan berkembang biak di dalam rumall tidak jarang juga dijumpai di sekolah-sekolah. Kebanyakan hidup di tempat-tempat yang ada genangan air karena di tempat-tempat tersebut nyamuk akan bertelur. Sebenarnya cara mencegah penyakit DF{F ini sangat mudah dan dapat dilakukan oleh setiap orang, termasuk anak-anak. Sebenarnya masyarakat sendirilah yang mampu mencegah dan memberantas perkembangbiakan nyamuk dan penularan penyakit ini, dengan cara berusaha " hidup sehat " yaitu menjaga kebersihan lingkungan rumah kita masing-masing. SEJARAII PEI\TYAI{IT DHF Kasus penyakit demam berdarah (DIf) pertama kali di Indonesia ditemukan di Surabala pada tahun 1968. Akan tetapi kepastian virologik baru ditemukan pada tahun 1972. Sejak itu penyakit DFIF ini menyebar ke berbagai daerah, sehingga sampai akhir tahun 1983 hanya propinsi Timor Timur yang belum melaporkan adanya serangan penyakit demam berdarah ini (Depkes R[ dan LINICEF, 1988). Jumlah penderita menunjukkan kecendeningan naik dari tahun ke tahun. Terutama penyakit ini banyak terjadi pada kota-kota yang padat penduduknya. Akan tetapi akhirakhir penyakit demam berdarah juga menyerang penduduk di pedesaan. Adapun
penyebab mengapa daerah-daerah yang terjangkit Dl{F justru pada wilayah yang padat penduduknya adalah seperti tersebut dibawah ini. 1. Pada daerah yang padat penduduknya jarak antara rumah dan rumah saling berdekatan. Hal ini memungkinkan penularan dengan cepat, karena jarak terbang nyamuk Aedes aegypti (sebagai vektor) sekitar 40-100 meter. Z. Nyamuk Aedes aegypti betina kebiasaan menggigit berulang, yaitu menggigit orang secara bergantian dalam waktu yang singkat. Dengan makin ramainya serta lancarnya hubungan lalu lintas maka kota kecil atau daerah semi urban dekat kota besarpun menjadi mudah terserang sebagai akibat penjalaran penyakit dari suatu sumber di kota besar. Kasus (Krida, 1988), penyakit demam berdarah cenderung meningkat pada musim penghujan hal ini mungkin disebabkan oleh: (a) Pengaruh sore hari. musim hujan, maka jumlah / frekuensi gigitan nyamuk tertinggi pada siang- Sementara itu nyamuk Aedes aegypti menyerang mangsanya pada siang hari. (b) Perubahan musim mempengaruhi manusia sendiri dalam sikapnya, misalnya lebih banyak berdiam diri di rumah selama musim hujan Ini menyebabkan nyamuk dapat berkembang biak karena kebersihan / kesehatan lingkungan dapat kurang terjamin padt musim penghujan. Selain pengaruh musim yang memperbanyak jumlah nyamuk sebagai vektor demam berdarah, peningkatan juga berhubungan erat dengan fafttor kebiasaan manusia sendiri. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi tersebut, antaralain. (1) Kebiasaan masyarakat sendiri yang menampung air bersih untuk keperluan sehari-hari, (2) Sanitasi lingkungan yang kurang baik,
(3) Penyedraan ak bersih yang langka, (4) Kurangnya kesadaran ataupun pengetahuancara " hidup sehat ". Penyakit demam berdarah (DFtr) diperkirakan menyerang di beberapa daerah di Banyumas. Dalam bulan Mei 1991, sedikitnya 10 orang penduduk wilayah perkotaan terserang penyakit ii dan diantaranya terpaksa harus dirawat dirumah sakit. Namun secara kuantitatif jumlah kasus DIIF di Kabupaten Banyumas tahun 1991 masih imbang dengan tahun yang lalu. Untuk itu maka kebersihan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk sebagai cara yang paling murah dan mudah dikerjakan oleh semua orang serta tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dapat terus dilakukan secara periodic dengan kegotong-royongan oleh semuawatga masyarakat, yang dapat melibatkan para pemuda karang taruna (Kedaulatan Rakyat, 1991). TANDA-TANDA DAN AKIBATI\'YA Penyakit DF{F sebagai penyakit yang sering menyerang anak-anak (Depkes dan LTNICEF, 1984) mempunyai tanda-tanda seperti tersebut di bawah : 1. Mendadak panas badan tinggi. Panas terus menerus dan berlangsung tidak lebih dari seminggu ( lamanya 2 * 7 hari). ) J. Nyeri perut ( nyeri di daerah ulu hati). { Perdarahan yang berupa : a. Keluar bintik-bintik merah di kulit, atau b. Kadang-kadang mimisan, atau c. Gusi berdarah.
Apabila penyakitnya bertambah parah, maka penderita akan mengalami muntah atau berak darah, gelisah disertai keluar keringat dingin dan ujung-ujung tangan dan kaki terasa dingin. Adapun keterangan lebih lanjut manifestasi klinis Dl{F mempunyai kriteria seperti tersebut di bawah ini : 1. Demam Penyakit ini didahului demam spesifik, seperti : hilangnya nafsu yang mendadak disertai gejala klinis yang non makan, badan terasa lemah, rasa nyeri pada punggung tulang, sendi dan kepala. Pada umumnya gejala klinis ini tidak mengkhawatirkan, karena demam hanya berlangsung 2-7 hari lalu turun secara lisis. 2. Perdarahan Perdarahan umumnya muncul pada hari kedua atau ketiga setelah demam. Bentuk perdarahan dapat berupa : bercak-bercak merah dikulit, mimisan, gusi berdarah atau muntah campur darah. penderita pada akhirnya akan mengalami kerusakan pembuluh darah sehingga cairan darah keluar dan mengental. Mengentalnya darah menyebabkan tidak lancarnya { peredaran darah, dan inilah yang bias menyebabkan shock. Untuk mengganti caitan yang keluar maka penderita harus diberi banyak minum. 3. Pembesaran pada hati Pembesaran hati akan menyebabkan warna kuning pada mata dan kulit. Hati umumnya dapat diraba pada permulaan demam. Pada anak-anak, yang semula hatinya tidak dapat diraba, akan menjadi mudah diraba karena hatinya lebih besar dan kenyal.
4. Shock (menyebabkan pingsan) Pingsan biasanya terjadi pada saat demam menurun. Biasanya terjadi pada hari ketiga atau/ dan ketujuh setelah sakit. Diukur dari berat ringannya penyakit demam berdarah dapat digolongkan menjadi 4 derajat, seperti tersebut dibawah. 1. Derajat I (ringan) Ditandai oleh demam mendadak 2-7 hari dan setelah itu turun secara perlahanlahan. Mulai hari pertama sudah ada perdarahan dibawah kulit yang hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan dengan alat khusus oleh dokter. 2. Derajat II (sedang) Mulai hari kedua timbul perdarahan di kulit berupa bintik-bintik merah, mimisan, gusi berdarah atav berak campur darah. Lamanya perdarahan adalah 3-6 hari. 3. Derajat III (berat) Penderita akan pingsan (shock), biasanya timbul pada hari ketiga atau ketujuh disaat demam mulai turun. Tanda-tanda akan terjadi pingsan ialah : kulit terasa lembab dan dingin, terutama pada daerah hidung, jari tengah dan kaki, juga penderita { kelihatan acuh dan lemas. 4. Derajat IV (berat sekali) Penderita akan pingsan lebih berat dan lama. Gejala klinis lain adalah terjadinya nyeri ulu hati, muntah, diare ataupun kejang-kejang. Pada umumnya penderita atau orang tua penderita menjadi khawatir dan membawa anaknya ke dokter, rumah sakit atau puskesmas apabila terdapat tanda-tanda demam disertai perdarahan.
Untuk mengetahuui benar/tidaknya menderita penyakit DFIF, maka diagnosa tersebut perlu disokong dengan pemeriksaan serologi atau pemeriksaan isolasi virus di laboratorium (Krida, 1 98S). PENUTUP Penyakit demam demam berdarah merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aeglpti atau mungkin jugaaedes albopictus. DAFTAR PUSTAKA Krida. 1988. Demam Berdarah Momok Masyarakat Kita. Majalah Krida No. 150 Tahun xiv (Bulan April 1988). PT. waringin Jati. Semarang. Hal. : 33-36;74. Kedaulatan Rakyat. 1991. Demam Berdarah di Banyumas. Koran Kedaulatan Rakyat Tanggal30 Mei 1991. PT. KedaulatanRakyat. yogyakarta. Departemen Kesehatan RI. Dan LINICEF. 1984. Demam berdarah. Subdit Arbovirosis. Dit Jen. PPM & PLP Jakarta. Lesiasel, E. 1988. Sekilas tentang Demam Berdarah. Majalah Kesehatan Dan Rumah Tangga No. 7. Tahun ke-75 (Bulan Juni 1988). Yayasan Indonesia publishing $ouse. Bandung. Hal.. 36,37, 41.