BAB I PENDAHULUAN. Manusia sangat bergantung pada lingkungan hidupnya, manusia akan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Moh Dendy FB,2015

67. Mata Pelajaran Geografi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

2016 IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBUD AYA LINGKUNGAN D AN PED ULI LINGKUNGAN WARGA SEKOLAH D I SMA NEGERI 9 BAND UNG

14. MATA PELAJARAN GEOGRAFI UNTUK PAKET C PROGRAM IPS

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal kehidupan umat manusia berabad- abad silam, untaian sejarah

14. Mata Pelajaran Geografi Untuk Paket C Program IPS

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. usaha (Depdikbud, 1997:343). Sedangkan pengertian belajar adalah suatu

I. PENDAHULUAN. bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan generasi masa depan

2015 KECENDERUNGAN SIKAP PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan lingkungan hidup. Afandi (2013) mengatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. serta mendukung pembangunan berkelanjutan. Menanamkan kesadaran dan. keluarga, sekolah, dan masyarakat (Sumaatmadja, 2001:56).

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

PENDAHULUAN. dengan adanya proses belajar mengajar, atau lebih sering dikenal dengan

PENANAMAN ETIKA LINGKUNGAN MELALUI SEKOLAH PERDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu. sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar berperan sangat

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, mencerdaskan seluruh kehidupan bangsa dijadikan salah satu

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

KURIKULUM 2013 KOMPETENSI DASAR GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses dimana terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

EVALUASI SIKAP DAN PERILAKU SISWA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memandang latar belakang maupun kondisi yang ada pada mereka. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus

BAB I PENDAHULUAN. negeri ini menghadapi persaingan global, khususnya dalam bidang. pendidikan nonformal. Pendidikan formal diperoleh melalui lembaga

I. PENDAHULUAN. Istilah pembelajaran dalam dunia pendidikan merupakan salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan konservasi.

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk membenahi proses pembelajaran atau proses belajar mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari melalui sekolah, baik dalam lingkungan, di rumah maupun

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang berguna untuk memperluas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari kualitas pendidikan dari bangsa di negara tersebut.

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Negara, karena anak-anak yang cerdas sebagai bibit unggul diharapkan kelak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi sebahagian besar orang pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Praktikum biologi merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk

Oleh: DWI HARYATI K

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan pada akhirnya mempengaruhi prestasi anak didik. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia yang berkualitas perlu disiapkan untuk berpartisipasi. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. imunisasi, status gizi, dan penyakit infeksi pada anak. Faktor-faktor tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan hidup sebagai sumber kehidupan saat ini mendapat perhatian

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG JASA LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neni SUharjani, 2014

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah survei pernah dilakukan Mazzola (2003) tentang bullying di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Rotari, 2016

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

BAB I PENDAHULUAN. Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya pendidikan adalah salah satu proses yang berlandaskan

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan analisis

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berperan di masa yang akan datang. Menurut Slameto (Baharuddin &

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

BAB I PENDAHULUAN yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kepedulian terhadap lingkungan saat ini hanya dimiliki oleh segelintir

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sangat bergantung pada lingkungan hidupnya, manusia akan musnah jika lingkungan hidupnya rusak. Lingkungan hidup yang rusak adalah lingkungan hidup yang tidak dapat lagi menjalankan fungsinya dalam mendukung kehidupan. Keinginan setiap manusia untuk meningkatkan kualitas hidup merupakan sesuatu yang tak dapat dihindari, namun tanpa disertai kearifan dalam proses pencapaiannya, justru kemerosotan kualitas hidup yang akan diperoleh. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia melakukan eksploitasi sumberdaya alam. Seiring dengan perubahan peradaban, kebutuhan terus berkembang baik jenis maupun jumlahnya, sedangkan penyediaan sumberdaya alam terbatas. Eksploitasi yang berlebihan akan mengakibatkan merosotnya daya dukung alam. Langkah efisiensi dan rehabilitasi dalam pengelolaan sumberdaya alam harus dilakukan agar peningkatan kualitas hidup dapat dicapai secara adil merata dan berkesinambungan. Secara umum lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. (Undang-Undang No. 32 tahun 2009) Kerusakan lingkungan harus dicegah atau diminimalkan agar daya dukung lingkungan memadai untuk berlangsungnya kehidupan yang berkelanjutan.

2 Permasalahan yang ditimbulkan oleh lingkungan dewasa ini telah menjadi salah satu masalah besar dalam kehidupan manusia, baik pelengkap pelaku maupun pelengkap penderita masalah lingkungan, dirangkap oleh manusia itu sendiri. Meskipun demikian, masih banyak anggota masyarakat yang belum mengetahui bahwa merekalah yang berperan rangkap tersebut. Hal ini memiliki arti bahwa penanggulangan masalah lingkungan adalah penanganan perilaku manusia sebagai penyebabnya. Peningkatan pengetahuan dan pembinaan sikap tentang lingkungan hidup merupakan jalan yang harus ditempuh agar kelangsungan hidup generasi yang akan datang tidak terancam oleh perilaku masyarakan saat ini. Kesadaran dan kepedulian manusia terhadap lingkungan tidak dapat tumbuh begitu saja secara alamiah, namun harus diupayakan pembentukannya secara terus menerus sejak usia dini, melalui kegiatan-kegiatan nyata yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Untuk menanamkan kesadaran akan kepedulian terhadap lingkungan, langkah yang paling strategis adalah melalui pendidikan tentang lingkungan hidup. Pendidikan lingkungan hidup bukan merupakan bidang pendidikan yang terpisah, melainkan dititipkan dan dikaitkan dengan bidang pengajaran lain (Biologi, Geografi, Ekonomi, Fisika, dan lain-lain). Dengan demikian, pengajaran geografi yang menyajikan pokok-pokok bahasan tentang kehidupan manusia dengan alam lingkungannya, dapat membantu proses pendidikan lingkungan hidup dalam merealisasikan tujuannya. Masalah-masalah lingkungan hidup seperti pencemaran, banjir, erosi, kelaparan, pengangguran, dan lain sebagainya, juga merupakan masalah geografi yang menjadi pokok bahasan pengajaran geografi.

3 Geografi merupakan ilmu untuk menunjang kehidupan sepanjang hayat dan mendorong peningkatan kehidupan. Lingkup bidang kajiannya memungkinkan manusia memperoleh jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya yang menekankan pada aspek spasial, dan ekologis dari eksistensi manusia. Bidang kajian geografi meliputi bumi, aspek dan proses yang membentuknya, hubungan kausal dan spasial manusia dengan lingkungan, serta interaksi manusia dengan tempat/wilayah. Sebagai suatu disiplin integratif, geografi memadukan dimensi alam fisik dengan dimensi manusia dalam menelaah keberadaan dan kehidupan manusia di tempat dan lingkungannya. Pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperoleh dalam mata pelajaran geografi diharapkan dapat membangun kemampuan peserta didik untuk bersikap, bertindak cerdas, arif, dan bertanggungjawab dalam menghadapi masalah sosial, ekonomi, dan ekologis. Namun dalam kenyataan, perilaku siswa sebagai subyek yang mempelajari geografi tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan. Dengan pengetahuan yang didapatnya, seharusnya siswa dapat bersikap dan berperilaku cerdas, arif dan bertanggungjawab terhadap lingkungan. Salah satu contoh perilaku yang kurang peduli akan lingkungan adalah vandalisme, yang mana vandalisme adalah perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam dsb). Siswa yang secara psikologis termasuk ke dalam kategori remaja rentan akan perbuatan vandalisme ini. Salah satu perbuatan vandalisme yang sering dilakukan oleh para remaja (pelajar) adalah menggoresgoreskan dahan pohon dengan pisau, memahat batu dengan nama mereka,

4 mencorat-coret fasilitas umum seperti pada dinding, jembatan, jalanan dan lainnya. Seandainya para remaja ini sadar akan lingkungan mungkin tidak ada goresan-goresan di pohon dan juga coretan-coretan yang ada di batu yang mana akan merusak lingkungan. Di sekolah, proses pembelajaran mengarah pada upaya pembentukan perilaku siswa yang peduli lingkungan melalui model pembelajaran yang aplikatif dan menyentuh kehidupan sehari-hari. Sementara itu, lingkungan sekolah dijadikan wahana pembiasaan perilaku peduli lingkungan sehari-hari. Dengan demikian, kedua aspek tadi, menuju pada satu tujuan yaitu internalisasi atau pembiasaan perilaku peduli lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman yang benar tentang lingkungan dan permasalahan serta manfaat bagi keberlangsungan kehidupan masusia, diharapkan akan membentuk sikap yang baik dan pada akhirnya akan membentuk perilaku yang baik pula dalam mamperlakukan lingkungan sesuai dengan peranannya dalam kehidupan dimasyarakat. Membekali pengetahuan tentang lingkungan kepada generasi muda akan menjadi langkah awal yang baik dalam membentuk pemahaman benar dan sikap yang positif serta perilaku yang baik terhadap lingkungan. Perilaku siswa yang peduli lingkungan merupakan bagian tindakan yang dihasilkan dari pengetahuan siswa yang salah satunya berasal dari pelajaran geografi. Berawal dari pengetahuan maka tertanamlah sikap siswa yang peduli lingkungan yang dipraktikan melalui suatu perilaku yang peduli lingkungan. Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kota Sukabumi merupakan salah satu sekolah yang memberikan perhatian lebih pada lingkungan. Hal ini dapat terlihat

5 dari prestasinya yang menjuarai lomba kebersihan tingkat Jawa Barat pada tahun 2007. Prestasi ini, sekolah raih karena adanya kerjasama antara pihak sekolah dengan para siswanya. Pihak sekolah memberikan perhatian khusus kepada siswa agar tingkah laku/perilakunya peduli terhadap lingkungan, khususnya lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat dari diadakannya lomba kebersihan kelas, yang pemenanggnya akan diumumkan setiap 2 minggu sekali. Selain dari pihak sekolah dari dalam diri siswa pun terdapat dorongan untuk bersikap dan berperilaku peduli lingkungan, karena siswa telah mendapatkan pengatahuan mengenai lingkungan hidup. Siswa sebagai subyek lingkungan khususnya siswa kelas XII IPS SMAN 2 Kota Sukabumi memiliki peranan penting dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan, karena siswa sudah dibekali dengan pengetahuan lingkungan melalui pelajaran geografi. Berikut adalah hasil pengetahuan siswa kelas XII IPS dalam mata pelajaran geografi yang pada saat itu mereka kelas XI. Tabel 1.1 Rata-Rata Nilai Pelajaran Geografi Kelas XII IPS Kelas Rata-Rata Nilai XII IPS 1 58,38 XII IPS 2 52,50 XII IPS 3 52,05 XII IPS 4 65,61 XII IPS 5 62,93 Sumber: Arsip sekolah Berdasarkan data pada tabel 1.1 nilai geografi siswa dikategorikan kurang baik, karena dari 5 kelas hanya satu kelas yaitu kelas XII IPS 4 yang nilai rataratanya dikategorikan tuntas, sedangkan yang lainnya tidak tuntas karena kurang dari nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 65. Tetapi, ini adalah nilai

6 rata-rata kelas, untuk pengetahuan masing-masing siswa. Oleh karena itu, berhubungan dengan penelitian ini, maka pengetahuan siswa tentang lingkungan hidup akan diukur, guna mengetahui sikap dan perilaku nya terhadap lingkungan. Geografi merupakan salah satu mata pelajaran yang relavan berkenaan dengan lingkungan hidup, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Kontribusi Hasil Pembelajaran Geografi terhadap Perilaku Siswa Peduli Lingkungan (Studi Deskriptif Kelas XII IPS di SMA Negeri 2 Kota Sukabumi). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas XII IPS pada materi lingkungan hidup di SMA Negeri 2 Kota Sukabumi? 2. Berapa besar kontribusi hasil pembelajaran geografi terhadap sikap siswa peduli lingkungan hidup di SMA Negeri 2 Kota Sukabumi? 3. Berapa besar kontribusi hasil pembelajaran geografi terhadap perilaku siswa peduli lingkungan hidup di SMA Negeri 2 Kota Sukabumi? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui hasil belajar siswa kelas XII IPS pada materi lingkungan hidup di SMA Negeri 2 Kota Sukabumi.

7 2. Mengetahui seberapa besar kontribusi hasil pembelajaran geografi terhadap perilaku siswa peduli lingkungan di SMA Negeri 2 Kota Sukabumi. 3. Mengetahui seberapa besar kontribusi hasil pembelajaran geografi terhadap perilaku siswa peduli lingkungan di SMA Negeri 2 Kota Sukabumi. D. Manfaat Penelitian Dari informasi yang didapat, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat secara : 1. Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut mengenai hal yang sama dengan lebih mendalam dikemudian hari. Disamping itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya pembelajaran geografi dalam membekali pengetahuan tentang hubungan manusia dengan lingkungan. 2. Praktis a. Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman, pengetahuan, sikap dan keterampilan serta wawasan dalam penulisan karya ilmiah tentang penelitian ini. b. Siswa Diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan kepeduliannya terhadap lingkungan hidup sehingga perilakunya terhadap lingkungan dapat dijaga.

8 c. Guru Sebagai bahan masukan kepada guru geografi dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dan lebih banyak mengimplementasikan materi pembelajaran kepada siswa terutama yang berkaitan dengan lingkungan, dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengelola lingkungan sehingga perilakunya peduli lingkungan. d. Sekolah Menjadi bahan pertimbangan lembaga pendidikan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas, khususnya dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar geografi di SMA Negeri 2 Kota Sukabumi. E. Definisi Operasional Penegasan istilah dalam penelitian bermaksud untuk memperjelas judul penelitian yaitu: Kontribusi Hasil Pembelajaran Geogafi Terhadap Perilaku Siswa Peduli lingkungan. Pengertian yang terkandung dalam penulisan judul ini adalah : 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Terdapat tiga macam hasil belajar, yaitu keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, serta sikap dan citacita. Bloom secara garis besar membagi hasil belajar menjadi tiga, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. (Sudjana, 2009 : 22) 2. Sikap Peduli Lingkungan Sikap merupakan konstelasi komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling berinteraksi didalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap

9 suatu objek (Azwar, 2009 : 5). Objek dalam penelitian ini adalah lingkungan. Sikap peduli lingkungan dalam penelitian ini yaitu sikap positif dalam menjaga dan mempertahankan kualitas dan kelestarian lingkungan. 3. Perilaku Peduli Lingkungan Perilaku adalah kemampuan untuk membuat pilihan tentang bagaimana bersikap merespon berdasarkan impuls dorongan hati. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku adalah Tanggapan atau reaksi individu yang terwujud di gerakan. Perilaku peduli lingkungan merupakan bagian tindakan yang dihasilkan dari pengetahuan siswa mengenai lingkungan yang diperoleh dari pelajaran geografi. Pengetahuan tersebut akan tertanam dalam diri siswa yang berupa sikap positif tentang lingkungan hidup. Dari sikap inilah yang dipraktikan melalui suatu perilaku/tindakan yang peduli lingkungan. Perilaku siswa peduli lingkungan yang tercermin dalam membuang sampah, tidak merokok, menanam pohon, merawat tanaman, menjaga kebersihan kelas dan lain-lain.