BAB 1 PENDAHULUAN. mendapakan pendidikan karena manusia mempunyai kelebihan dan titik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. antara mahluk hidup satu dengan yang lain berbeda cara dan bentuk latihannya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, manusia membutuhkan pendidikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hayat. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah salah satu mahkluk ciptaan Allah SWT yang diberi

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan selalu dilaksanakan oleh pemerintah. Indonesia. Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terkait dengan pendidikan. Pendidikan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat. yang terjadi. Menurut UU No. 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. rohaninya untuk mencapai tingkat dewasa. 2 Dengan demikian, pendidikan. berlangsung di sekolah dan di luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagian besar dari proses perkembangan manusia berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kelangsungan hidup manusia akan berjalan dengan lancar dan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang dihasilkan agar mampu bersaing dengan negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci kemajuan dari suatu negara, sehingga. pendidikan memegang peranan penting dan signifikan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. akhlak maupun pendidikan ilmu umum. Pendidikan telah mengubah manusia

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, melatih kecakapan, keterampilan, memberikan bimbingan, arahan,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, karena salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa itu terletak

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki alat-alat potensial yang harus dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dan dominan dalam menentukan maju mundurnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kepribadian seseorang akan dibangun. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional adalah. pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai fasilitas yang memudahkan untuk mengakses pengetahuan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, persoalan

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi berkembang semakin pesat. Manusia dituntut dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan yang memberikan kesempatan peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang. pengetahuan, kebiasaan sikap, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pendidikan masing-masing individu pembentuk bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh peserta didik dapat diterima baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat dilakukan. 1

BAB I PENDAHULUAN. simbolik dan sulit untuk dipelajari. Pandangan tersebut muncul dikarenakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan yang berlangsung di

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi sepanjang hayat

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas kegiatan belajar tersebut bergantung pada tingkat kerumitanan jenis

BAB I PENDAHULUAN. hasil observasi atau eksperimen di samping penalaran. 2 Matematika adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian (Pendekatan, Jenis Penelitian) 1. Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Pendidikan adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran sangat

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 2 Keberhasilan. kualitas sumber daya manusia pendidikan.

BAB 11 KAJIAN TEORI. pengetahuan. Kemampuan pemahaman (comprehention) adalah. situasi serta fakta yang diketahuinya. 1 Dapat pula Pemahaman diartikan

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Mengingat persaingan didunia sangat sengit dalam bidang ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Tanpa adanya pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. ini, dipersiapkan sumber daya manusia dengan kualitas yang unggul dan. mampu memanfaatkan pengetahuan dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah menengah atas guna menguasai dan menciptakan teknologi dimasa

BAB I PENDAHULUAN. itu terdapat 7 kecerdasan, yaitu linguistik, matematika, spasial, kinetis, musik,

BAB V PEMBAHASAN. perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Course

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di SD, SMP, SMA dan sederajat memiliki banyak mata

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

Sutrisno a. Jl. Dr. Cipto-Lontar No1 Semarang Telp. (024) Faks (024)

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia sangat tergantung. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berasal dari Bahasa Yunani, yaitu paedagogik. Pais artinya anak,

BAB I PENDAHULUAN. konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa (Nation character

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Pendidikan mempengaruhi secara penuh

BAB I PENDAHULUAN. moralitas kehidupan pada potensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugas sebagai manusia yang hidup di tengah manusia yang lain dan. untuk menjadikan hidupnya lebih bermartabat.

(PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VII SMP Al Ma arif Jepara)

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pemerintah melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. membosankan dan tidak menarik. Salah satu faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa Yunani, yaitu paedagogiek. Pais artinya anak, gogos artinya

PENGARUH PENERAPAN METODE ECLECTIC TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI MTS AN-NUR JAGASATRU CIREBON SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam rangka mengimbangi

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses interaksi yang. dilakukan antara guru dengan siswa. Pendidikan bertujuan untuk

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya menusia. 1 Pengalaman pembangunan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III pada

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya teknik informatika akan mempermudah aktivitas manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan. 2

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia ini memiliki fungsi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR RUJUKAN. Ali, Muhammad Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. cet. 12.

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. 1

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap mahluk hidup pada dasarnya mengalami proses latihan, meskipun antara mahluk hidup satu dengan yang lain berbeda cara dan bentuk latihannya. Binatang hanya memerlukan latihan saja, sedangkan manusia selain latihan juga mendapakan pendidikan karena manusia mempunyai kelebihan dan titik kesempurnaan dibanding makhluk lain yakni akal. Dengan kelebihan akalnya, manusia dapat dididik dan mendidik, dan dalam proses tersebut melibatkan anak didik dan pendidik. Pendidikan dalam kehidupan manusia mempunyai peranan yang sangat penting, karena dapat membentuk kepribadian seseorang dan diakui sebagai kekuatan yang dapat menentukan prestasi dan produktivitas seseorang. Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karaktaristik pribadinya kearah yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya. 1 Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk 2009), hal. 4 1 Nana Syaodih S., Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2 memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 2 Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan terutama ditentukan oleh pembelajaran yang dialami siswa. Siswa yang belajar akan mengalami perubahan baik dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap. Untuk mengetahui apakah proses interaksi belajar mengajar berhasil atau tidak, maka evaluasi merupakan aspek penting yang harus dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Evaluasi dalam pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya. 3 Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu. 4 Sehingga guru dapat mengetahui seberapa jauh keberhasilan suatu program pengajaran dengan mengukur kemampuan siswa untuk dapat memperoleh hasil evaluasi tidak dapat di anggap mudah atau asal buat saja, melainkan seorang guru harus mengetahui prosedur dan teknik evaluasi dengan baik. 2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan, (Jakarta: kencana, 2008), hal. 2 3 Anas sudjiono, pengantar evaluasi pendidikan, (jakarta: grafindo, 2008), hal. 2 4 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya,1990), hal. 5 1

3 Di semua jenjang pendidikan yang ada di Indonesia, matematika memiliki porsi terbanyak dibandingkan dengan pelajaran-pelajaran yang lain. Namun dalam kenyataannya matematika belum menjadi pelajaran yang difavoritkan, malahan rasa takut terhadap pelajaran matematika (fobia mathematica) seringkali menghinggapi perasaan para siswa, sehingga berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Padahal, matematika bukan mata pelajaran yang sulit, sebagaimana yang dituturkan oleh dosen Matematika ITB Iwan Pranoto setiap orang bisa bermatematika 5 Sebagaimana firman Allah yang akan mengajarkan manusia apapun yang belum pernah diketahuinya, dalam surat Al-Alaq ayat 1-5, Artinya: (1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, (3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, (4)Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, (5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. 5 Moch. Masykur Ag, dan Abdul Halim Fathani, Mathematical Intelligence, hal. 72

4 Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca. Setiap orang bisa bermatematika dengan konsep ayat diatas, bacalah dalam ayat diatas tidak semata-mata diartikan hanya sekadar membaca sebuah buku atau beberapa buku. Akan tetapi membaca seluruh isi alam semesta ini. Artinya, dalam bermatematika tidaklah hanya menggunakan buku sebagai sumber belajarnya tetapi seluruh isi alam semesta ini dapat digunakan sebagai sumber belajar, guna meningkatkan pemahaman dalam proses belajar siswa ( misalnya menggunakan gambar konkrit piramida, atap rumah, tenda dan lain sebagainya sebagai contoh dari bangun limas dan prisma). Dengan kata lain, penciptaan lingkungan atau alam semesta beserta isinya menjadi sebuah perantara Tuhan dalam mengajari umat manusia segala sesuatu yang belum diketahui, termasuk juga tentang matematika. Seperti yang diungkapkan Galileo Galilei (1564-1642), seorang ahli matematika dan astronomi dari Italia, Alam semesta itu bagaikan sebuah buku raksasa yang hanya dapat dibaca kalau orang mengerti bahasanya dan akrab dengan lambang dan huruf yang digunakan di dalamnya, dan bahasa alam tersebut tidak lain adalah matematika. 6 Dalam interaksi pendidikan peserta didik tidak selalu harus diberi atau dilatih, mereka dapat mencari, menemukan, memecahkan masalah dan melatih dirinya sendiri. 7 Dalam hal ini sebelum siswa menyelesaikan sebuah soal, siswa 6 Moch. Masykur Ag, dan Abdul Halim Fathani, Mathematical Intelligence, hal. 46 7 Nana Syaodih S., Landasan Psikologi hal. 4

5 harus memahami soal tersebut secara menyeluruh. Ia harus tahu apa yang diketahui, apa yang dicari, rumus atau teorema yang harus digunakan dan cara penyelesaiannya. Untuk itu dalam mengerjakan soal-soal matematika diperlukan siasat atau strategi dalam penyelesaiannya, misalnya saja soal cerita. Soal cerita adalah soal yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. 8 Kenyataannya ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami arti kalimat-kalimat dalam soal cerita, kurang mampu memisahkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, kurang bisa menghubungkan secara fungsional unsur-unsur yang diketahui untuk menyelesaikan masalahnya, dan masih ada yang tidak tahu unsur mana yang harus dimisalkan dengan variabel. Mengingat begitu pentingnya strategi dalam penyelesaian masalah matematika, khususnya menyelesaikan sebuah soal cerita, sehingga diperlukan langkah-langkah untuk mempermudah dalam memahaminya. Pembelajaran dengan suasana belajar yang efektif dalam menciptakan pembelajaran aktif dan menyenangkan dengan memberikan strategi dalam penyelesaian soal, dapat diterapkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan media kartu soal. CIRC merupakan singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Composition termasuk salah satu model pembelajaran cooperative learning. 8 Subawa, keefektifan pembelajaran cooperative tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) bermediakan kartu soal terhadap hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi bangun segiempat di kelas VII SMP Negeri 7 Semarang tahun pelajaran 2006/2007, (Semarang: Skripsi tidak diterbitkan, 2006) hal. 3

6 Kegiatan pokok dalam CIRC untuk memecahkan soal cerita meliputi rangkaian kegiatan bersama yang spesifik, yakni salah satu anggota kelompok/beberapa anggota saling membaca soal, membuat prediksi atau menafsirkan maksud soal. Model pembelajaran ini terus mengalami perkembangan dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga sekolah menengah. Selain itu model pembelajaran CIRC ini berkembang tidak hanya pada pelajaran bahasa, IPS dan PKn tetapi juga pelajaran eksak seperti pelajaran matematika dan IPA. 9 Model pembelajaran CIRC adalah model pembelajaran kooperatif yang mengintegrasikan sebuah bacaan secara menyeluruh kemudian mengkomposisikan menjadi bagian-bagian penting yang merupakan dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa. 10 Model pembelajaran ini melatih kemampuan siswa secara terpadu antara membaca dan menemukan ide pokok suatu wacana tertentu dan memberikan tanggapan terhadap wacana tersebut. 11 Dalam pembelajaran CIRC atau pembelajaran terpadu setiap siswa bertanggung jawab terhadap tugas kelompok. Setiap anggota kelompok saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep dan menyelesaikan tugas. Proses pembelajaran ini 9 Syariffauzan, Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition, (online), ( http://syariffauzan.blogspot.com/2011/11/model-pembelajaran-circ.html, diakses tanggal 3 maret 2012) 10 Aprila Lucyana Dewi, Pengaruh Penerapan Model Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Berbasis Komputer Dengan Bantuan Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi Dan Komunikasi Siswa Kelas Viii Smp Negeri 13 Malang, (Malang: skripsi tidak diterbitkan, 2011), hal. 3 11 Kokom komalasari, Pembelajaran Konstektual Konsep dan Aplikasi, (Bandung:PT Rafika Adinata, 2011), hal. 68

7 mendidik siswa berinteraksi sosial dengan lingkungan. 12 Pelaksanaan metode pembelajaran di lapangan ternyata masih ditemukan kendala yaitu dalam penyajian soal, seringkali guru melakukannya dengan mendikte soal sehingga siswa mengalami pemahaman yang keliru. Berdasarkan fenomena tersebut maka diperlukan suatu pengembangan model pembelajaran yang spesifik yang dapat membantu mengatasi masalah di atas sehingga kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika dapat teratasi. Berdasarkan kenyataan/uraian diatas, maka peneliti mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan Media Kartu Soal terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Prisma dan Limas Siswa Kelas VIII MTs. Negeri Kandat Kediri. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Adakah pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan media kartu soal terhadap hasil belajar matematika materi prisma dan limas siswa kelas VIII MTs. Negeri Kandat Kediri? 12 Syariffauzan, Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading

8 2. Seberapa besar pengaruh model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan media kartu soal terhadap hasil belajar matematika materi prisma dan limas siswa kelas VIII MTs. Negeri Kandat Kediri? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui ada dan tidaknya pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan media kartu soal terhadap hasil belajar matematika materi prisma dan limas siswa kelas VIII MTs. Negeri Kandat Kediri. 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan media kartu soal terhadap hasil belajar matematika materi prisma dan limas siswa kelas Kelas VIII MTs. Negeri Kandat Kediri. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 13 Dapat diartikan pula bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan 13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hal.110

9 masalah penelitian. 14 Mengacu pada latar belakang dan teori yang mendasari dalam penelitian ini terdapat dua jenis hipotesis yang digunakan yaitu hipotesis kerja/alternative (Ha) dan hipotesis nol (Ho). Hipotesis alternative menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y atau adanya perbedaan antara kedua kelompok. Sedangkan hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel atau tidak aadanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Adapun hipotesis dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: Ha : Ada pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan media kartu soal terhadap hasi belajar matematika materi prisma dan limas siswa kelas VIII MTs. Negeri Kandat Kediri. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan media kartu soal terhadap hasi belajar matematika materi prisma dan limas siswa kelas VIII MTs. Negeri Kandat Kediri. E. Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis Peneliti berharap penelitian ini nantinya dapat memberikan gambaran tentang model pembelajaran matematika yang dapat diterapkan pada peserta 14 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009), hal. 87

10 didik, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lebih efektif dan dapat meningkatkan pemahaman matematika pada peserta didik. 2. Secara Praktis Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi : a. Guru Dapat mengetahui dan menerapkan model pembelajaran yang bervariasi khususnya model pembelajaran CIRC untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran dalam perolehan hasil belajar, dan dapat memberi pengalaman dan alternatif lain bagi guru matematika. b. Siswa Siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan soal cerita akan terkurangi bebannya dengan model pembelajaran Kooperatif tipe CIRC dan menumbuhkan semangat kerjasama, karena dalam pembelajaran kooperatif keberhasilan individu merupakan tanggung jawab kelompok. c. Sekolah Dapat memberikan masukan dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu pengajaran matematika di kelas. d. Peneliti Untuk menambah wawasan pola pikir, sikap dan pengalaman sebagai upaya peningkatan kualitas profesi sebagai pengajar matematika.

11 F. Ruang Lingkup Dan Keterbatasan Penelitian 1. Ruang Lingkup Variabel yang diangkat dalam penelitian ini adalah variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas ( independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi, variabel penyebab atau variabel perlakuan. Sedangkan variabel terikat ( dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi, variabel yang menjadi akibat atau variabel respon. 15 Adapun variabel dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: a. Variabel bebas (X) : penerapan model pembelajaran CIRC dengan media kartu soal. b. Variabel terikat (Y) : hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTs. Negeri Kandat. 2. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini meneliti tentang pengaruh penerapan model CIRC terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTs. Negeri Kandat Kediri. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII MTs. Negeri Kandat Kediri dan terbatas pada: a. Penelitian ini dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar sampai pokok bahasan yang diberikan selesai disampaikan ke peserta didik. b. Indikator penilaian dalam pelaksanaan model CIRC bermediakan kartu soal adalah hasil belajar matematika siswa. 15 Asrop Safi i, Metodologi penelitian pendidikan, (Surabaya:eLKAF, 2005), hal. 131

12 c. Mata pelajaran matematika yang diajarkan dengan model CIRC pada pokok bahasan prisma dan limas merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa Kelas VIII. d. Model pembelajaran CIRC bermediakan kartu soal dalam penelitian ini terbatas pada pokok bahasan prisma dan limas. G. Definisi Operasional 1. Penegasan Istilah secara Konseptual Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini, perlu diberikan definisi terhadap beberapa istilah yang digunakan yaitu sebagai berikut: a. Pengaruh: daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. 16 b. Penerapan: proses, cara, perbuatan menerapkan, pemasangan, pemanfaatan perihal mempraktekkan. 17 c. Pembelajaran: upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh secara optimal. 18 d. Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC) merupakan model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis. 19 16 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hal. 849 17 Ibid., hal. 1180 18 Erman Suherman dkk., Strategi Pembelajaran..., hal. 7

13 e. Media kartu soal merupakan media pembelajaran atau perlengkapan dan termasuk media grafis/visual yang di dalamnya berisi soal-soal untuk membantu guru mengajar yaitu dalam menyampaikan materi soal cerita. 20 f. Hasil belajar: perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. 21 2. Penegasan Istilah secara Operasional Dari judul diatas, maka secara operasional bahwa peneliti setelah memberikan materi peneliti langsung menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan media kartu soal pada pokok bahasan prisma dan limas untuk selanjutnya dibandingkan dengan hasil belajar peserta didik yang menggunakan pembelajaran konvensional. Dengan penerapan berulang, kemudian peneliti memberikan post tes agar diketahui hasil belajar siswa. Post tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana ketuntasan siswa dalam mempelajari matematika dan usaha meningkatkan hasil belajar siswa. H. Sistematika Skripsi 1. Bagian Awal 19 Kokom komalasari, Pembelajaran Konstektual, hal. 68 20 Pustaka Skripsi, Cooperative Integrated Reading And Composition, (online), (http://www.pustakaskripsi.com/download.circ.php?file=2700, diakses 3 maret 2012) 21 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal. 54

14 Bagian awal dalam skripsi ini terdiri dari: halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran. 2. Bagian Utama (Inti) Bab I Pendahuluan, terdiri dari: (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, (d) hipotesis penelitian, (e) kegunaan hasil penelitian, (f) ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, (g) definisi operasional, (h) sistematika skripsi. Bab II Landasan Teori, terdiri dari: (a) hakekat matematika, (b) pembelajaran matematika model CIRC, (c) hasil belajar, ( d) pokok bahasan prisma dan limas, (e) kajian penelitian terdahulu, (f) kerangka berfikir penelitian. Bab III Metode Penelitian, terdiri dari: (a) rancangan penelitian (pendekatan dan jenis penelitian), (b) populasi, sampling dan sampel penelitian, (c) sumber data, variabel dan skala pengukurannya, (d) tehnik pengumpulan data dan instrument penelitian serta (e) analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan pembahasan, terdiri dari: (a) hasil penelitian (yang berisi deskripsi data dan pengujian hipotesis), (b) penyajian data dan analisis data, (c) rekapitulasi dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Penutup, terdiri dari: (a) kesimpulan, (b) saran.

15 3. Bagian Akhir Bagian akhir dalam skripsi ini terdiri dari: (a) daftar rujukan, (b) lampiran-lampiran, (c) surat pernyataan ke aslian dan (d) daftar riwayat hidup.