BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
berkembang dan menjadi sebuah kebutuhan bagi kehidupan masyarakat, sehingga pemenuhan akan kebutuhan informasi menjadi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Di dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

Transformasi Masyarakat Informasi di Indonesia Ditinjau dari Aspek Budaya, Teknologi, Sosial dan Ekonomi Nurintan Cynthia Tyasmara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan dapat dengan mudah mengetahui informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. Di masa kini, teknologi semakin canggih. Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini, informasi memegang peran penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun komunikasi. Salah satu buah

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. kertas. Seperti Koran, majalah, tabloid, dll. Media Massa Elektronik (Electronic Media).

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada hakikatnya sudah dikenal sejak lama sebelum kebudayaan tulis atau

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman yang semakin modern diiringi dengan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Informasi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi canggih yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat di era globalisasi ini

URUSAN WAJIB KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. khalayak selalu berusaha untuk secara berkala menggunakan berbagai media

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk yang banyak hingga mencapai 237,641,326 jiwa pada tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari

BAB I PENDAHULUAN. Dasar-Dasar Komunikasi, Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, IPB, hal:

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan teknologi yang sangat pesat, memaksa manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang dihadapi secara serius oleh setiap Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini cukup ketat dan kompleks. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Kota dengan segala macam aktivitasnya menawarkan berbagai ragam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi telah ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi dan

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. untuk penerimanya sehingga dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Potensi Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah di Berbagai Negara (Sumber: Dr. Halim Alamsyah, 2011:3)

BAB I PENDAHULUAN. komputer, internet dan telepon seluler berbasis web sudah bukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. jaman atau kondisi masyarakat pada saat ini. Tak ubahnya dengan teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas di era seperti sekarang ini sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN : SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA BANDUNG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. dari beragam media yang cukup berperan adalah televisi. Dunia broadcasting

BAB 1 PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan digital. Kesenjangan digital atau digital divide adalah sebuah

Baru sulit diperoleh, kecuali pada media bawah tanah (underground). Pada

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas, yaitu media baru atau yang lebih dikenal dengan media online.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak

BAB I PENDAHULUAN. Communication, is as complex as culture. Komunikasi seperti layaknya budaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting karena menjadi salah satu

2015 MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERPUSERU DALAM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era komunikasi interaktif merupakan salah satu bentuk dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi. Kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh manusia memiliki manfaat atau fungsi bagi kehidupannya. Komunikasi bisa ditujukan untuk memberikan informasi, menghibur atau mempengaruhi (Harun dan Ardianto, 2011:75). Rudolph F Verdeber (Mulyana, 2007:5) mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi sosial, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukkan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat tertentu. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, komunikasi dapat ditujukan untuk kemajuan pembangunan. Pembangunan dimaksudkan untuk menciptakan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik. Peranan komunikasi pembangunan telah banyak dibicarakan oleh para ahli, pada umumnya mereka sepakat bahwa komunikasi mempunyai andil penting dalam pembangunan. Everett M. Rogers (Harun dan Ardianto, 2011:3) menyatakan bahwa, secara sederhana pembangunan adalah perubahan yang berguna menuju suatu sistem sosial dan ekonomi yang diputuskan sebagai kehendak dari suatu bangsa. Pada bagian lain Rogers menyatakan bahwa komunikasi merupakan potensi yang besar dalam membantu negara-negara untuk mencapai tujuan pembangunan dan perubahan sosial. Perubahan yang dikehendaki 1

dalam pembangunan tentunya perubahan ke arah yang lebih baik atau lebih maju dari keadaan sebelumnya. Perubahan sosial yang lebih baik dari suatu negara biasanya lebih cenderung untuk kesejahteraan masyarakat di negara itu sendiri. Sehingga dapat dikatakan pembangunan tidak hanya tugas dari petinggi negara saja untuk mewujudkannya, tetapi masyarakat juga diharapkan mampu memfasilitasi dirinya sendiri dan memilih dan mencari informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan pembangunan dirinya. Dalam komunikasi baik itu komunikasi pembangunan maupun jenis komunikasi lainnya tidak lepas dari pesan atau informasi yang disampaikan. Menurut Jogiyanto HM., (2005: 8) informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Menurut Ching Chin Chen dan Peter Hernon (Laloo, 2001:2) mendefinisikan informasi sebagai semua pengetahuan, ide, fakta, data dan karya imaginatif dari pikiran yang dikomunikasikan baik secara formal dan informal dalam berbagai bentuk atau format. Dari pengertian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa informasi dapat dikatakan sebagai pesan yang disampaikan tentang suatu peristiwa, baik fakta maupun pendapat melalui berbagai media yang tersebar yang dapat menambah pengetahuan dan berguna bagi masyarakat hingga digunakan sebagai pengambilan keputusan. 2

Informasi yang disampaikan melalui beragam media komunikasi bermanfaat bagi pembangunan diri masing-masing individu. Informasi yang diperoleh dapat menambah wawasan dan pengetahuan, membantu dalam pengambilan keputusan manusia sehingga dapat berperan banyak dengan lingkungannya. Informasi telah berkembang menjadi kebutuhan sehari-hari yang dipenuhi oleh masyarakat. Sehingga pemenuhan akan kebutuhan informasi menjadi sangat penting untuk pengembangan kepribadian masyarakat di lingkungan sosialnya. Pembangunan masyarakat tidak lepas dari informasi yang tersebar dan ia terima melalui lingkungannya. Pembangunan yang sebenarnya mestinya tidak hanya memenuhi kebutuhan pokok manusia (pangan, papan, sandang, dan kesehatan) melainkan juga apa yang disebut kebutuhan kultural manusia, seperti pendidikan, informasi, martabat kemanusiaan (untuk menikmati kebebasan dan hak-hak asasi manusia) dan kekayaan spiritual dalam berbagai bentuknya (Harun dan Ardianto, 2011:11). Menurut Cleveland dan Lubis (1990) dalam pengertiannya yang paling mendalam, pembangunan harus diusahakan sebagian upaya menyeluruh untuk memenuhi semua kebutuhan dan aspirasi manusia untuk hidup sesuai martabat kemanusiaannya, materiil maupun spiritual, secara intelektual dan bahkan juga artistiknya (Harun dan Ardianto, 2011:11). Tidak semua informasi yang tersebar dibutuhkan dan dicari oleh semua orang. Masyarakat memiliki kebutuhan akan informasi yang berkaitan dengan bidang profesinya masing-masing. Mereka 3

cenderung mencari informasi yang berkaitan dengan minat dan pekerjaannya. Karena kebutuhan masyarakat yang sangat besar akan informasi, maka dapat dikatakan informasi telah menjadi komoditas yang unggul dalam sendi kehidupan manusia, terlebih di zaman sekarang yang semakin kompleks peradabannya. Informasi memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia. Dilihat secara lebih jauh, fungsi informasi dapat berkembang sesuai dengan bidang garapan yang disentuhnya (Yusup dan Subekti, 2010:11). Namun setidaknya yang utama yaitu sebagai data dan fakta yang sanggup membuktikan adanya suatu kebenaran, sebagai penjelas hal-hal yang sebelumnya masih meragukan, sebagai prediksi untuk peristiwa-peristiwa yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang. Nyatanya, informasi itu banyak fungsinya. Tidak terbatas pada salah satu bidang atau aspek saja, akan tetapi menyeluruh, hanya bobot dan manfaatnya saja yang berbeda karena disesuaikan dengan kondisi yang membutuhkannya (Yusup dan Subekti, 2010:11). Informasi setiap waktu dapat berubah dan bertambah. Dari besar dan banyaknya informasi yang ada di alam ini, hanya sebagian kecil saja yang berhasil dirasakan, didengar, dilihat, dan direkam oleh manusia (Yusup dan Subekti, 2010:3). Nalar manusia tidak akan bisa menjangkau keseluruhan informasi yang ada dan setiap saat lahir itu, sebab yang namanya informasi adalah segala sesuatu tentang alam yang mahaluas ini, termasuk segala sesuatu yang terjadi di dalamnya. Oleh karenanya, dari sekian banyak jenis informasi yang ada, tidak semuanya diketahui dan dicari oleh seseorang. Individu akan lebih 4

cenderung mengakses informasi yang mudah dan berguna bagi pribadinya masing-masing. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang dengan pesat juga mau tidak mau dapat mengubah perilaku seseorang dalam pencarian informasi yang berkembang. Di era globalisasi yang semakin berkembang kemajuan teknologi informasinya pun semakin canggih. Jika dahulu masyarakat lebih mengandalkan media tekstual dan orang-orang terdekat untuk mencari informasi, dengan adanya internet maka pola pencariannya menjadi berubah seiring dengan bertambahnya media informasi yang semakin canggih, efektif dan efisien. Tidak hanya di kota-kota besar, internet mulai merambah ke daerah-daerah perkembangan di Indonesia. Seperti dikutip dari dailysocial.net bahwa : Dua tahun mendatang, tepatnya tahun 2015, akan menjadi tahun Internet bagi bangsa Indonesia. Pasalnya di tahun tersebut, jaringan Internet diharapkan akan merata ke seluruh pelosok wilayah Indonesia. Menurut berita yang dirilis Solopos, jaringan internet di Indonesia akan menyebar di seluruh wilayah tanpa terkecuali daerahdaerah otonomi, sehingga ke depannya tidak lagi ditemui gangguan bagi masyarakat pengguna jasa informasi dan telekomunikasi. Kesimpulan tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Menkominfo Bidang Sosial Ekonomi dan Budaya, Suprawoto. Ia mengungkapkan pencapaian akses informasi ini sangat berguna bagi penyebaran informasi yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat, tak terkecuali sangat penting dan dibutuhkan untuk pendidikan, bisnis, dan tugastugas di lingkungan pemerintahan maupun swasta. Dengan perkembangan teknologi internet tersebut, penyebaran informasi pun semakin cepat dan mudah. Globalisasi semakin meluas 5

yang melibatkan semua aspek kehidupan manusia. Hal ini membuat dunia yang sangat luas menjadi ibarat sebuah dusun (global village) yang dapat mendekatkan kita kepada informasi-informasi yang terjadi di dalamnya. Dapat dikatakan perkembangan internet yang akan dilakukan oleh pemerintah Indonesia tersebut demi kemajuan bangsa dan meningkatkan peran dan pengetahuannya di dunia internasional. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT), media komunikasi yang menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan dan dapat membangun masyarakat juga semakin banyak. Tersedia dalam format konvensional seperti media cetak dan elektronik dan kini ditambah dengan media online yang sedang berkembang di masyarakat. Jumlah media cetak di Indonesia tahun 2011 sekitar 1000 judul dengan total tiras 25 juta eksemplar (Kompas.com). Hingga awal Juni 2010, jumlah stasiun TV swasta di Indonesia yang telah bersiaran ada 119 dan 105 diantaranya adalah stasiun TV lokal. Sedangkan tahun 2011 untuk stasiun radio berjumlah 1800. Setiap orang membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupannya, penunjang kegiatannya, dan pemenuhan kebutuhannya. Rasa ingin tahu seseorang timbul karena ia ingin selalu berusaha menambah pengetahuannya. Krech, Crutchfield, dan Ballachey (Yusup, 2010: 89) lebih jauh menjelaskan karena adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah sosial, seseorang termotivasi untuk mencari pengetahuan, bagaimana caranya agar dapat memecahkan masalah tersebut. Salah satu cara adalah mencari 6

tambahan pengetahuan melalui membaca berbagai media baik itu media cetak maupun elektronik. Wanita sebagai ibu juga memiliki kebutuhan informasi. Peran ibu yang dijalani oleh wanita tidak hanya di dalam rumah tangga saja, tetapi juga di lingkungan sosial dan pekerjaannya. Dalam hal ini penulis mengambil objek ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga). Sebagai anggota PKK seorang ibu memiliki tugas untuk membangun dirinya sendiri, keluarga bahkan berpartisipasi dalam pembangunan negara. Melalui kegiatan PKK juga dapat membantu wanita (ibu) untuk mengembangkan dirinya, kemampuannya bahkan juga membantu sesamanya sehingga ia memiliki peran yang penting dan bermanfaat dalam lingkungannya. Hal ini tentu saja mengarahkan ibu-ibu PKK kepada kebutuhan informasinya. Mereka dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat mereka peroleh dari informasi yang mereka dapatkan, baik itu di dalam komunitasnya sendiri maupun di luar komunitasnya sebagai anggota PKK. Dengan terpenuhinya kebutuhan informasi mereka, maka mereka dapat menjalankan perannya dengan baik dalam lingkungan keluarga maupun sosialnya. Hal ini yang mendorong penulis untuk menganalisis bagaimana perilaku ibu-ibu PKK di Bandung dalam mencari informasi. Kota ini dipilih karena Jawa Barat pernah mendapatkan penghargaan sebagai provinsi terbaik dalam bidang penyebaran dan keterbukaan informasi publik (KIP) dari Kementrian Komunikasi dan Informasi yang penghargaannya sendiri diserahkan oleh wakil presiden Boediono pada 7

pada tanggal 28 September 2012 (www.jabarprov.go.id). Maka Bandung sebagai ibukota provinsi Jawa Barat memiliki terpaan media yang lebih besar dibanding kota atau kabupaten lain. Dengan demikian, penulis berasumsi bahwa ibu-ibu PKK di kota Bandung mengetahui dan mendapatkan informasi yang lebih banyak dan lebih cepat dibanding dengan kota lainnya. Kota Bandung terdiri dari 30 (tiga puluh) kecamatan. Dari jumlah tersebut penulis hanya mengambil salah satu kecamatan yang diasumsikan dapat mempresentasikan karakteristik populasi yang akan dijadikan sampel. Berikut adalah tabel yang menunjukkan 10 (sepuluh) urutan teratas kecamatan dengan jumlah perempuan yang paling banyak. Tabel 1.1 Penduduk Perempuan 10 Tahun Ke Atas Menurut Kecamatan dan Kegiatan Utama Kegiatan Utama Angkatan kerja Bukan Angkatan Kerja No Kecamatan Mencari Mengurus Bekerja Jumlah Sekolah Lainnya Pekerjaan RMT Jumlah Jumlah Bandung 1 Kulon 19,393 1,074 20,467 10,614 22,407 2,359 35,380 55,847 2 Bandung Kidul 16,555 872 17,427 7,947 27,484 2,980 38,411 55,838 3 Bojongloa Kaler 12,729 966 13,695 8,227 22,959 1.339 32,525 46,220 4 Bojongloa Kidul 9,617 590 10,207 7,326 13,880 1,349 22,555 32,762 5 Astana 8,579 556 9,135 4,467 11,317 2,979 18,763 27,898 8

Anyar 6 Regol 11,225 543 11,768 5,900 13,429 2,645 21,974 33,742 7 Lengkong 10,707 667 11,374 4,642 12,499 1,607 18,748 30,122 8 Babakan Ciparay 7,816 439 8,255 3,608 9,331 2,364 15,303 23,558 9 Buah Batu 12,432 923 13,355 7,543 16,001 914 24,458 37,813 10 Ranca Sari 9,703 525 10,228 5,050 12,157 2,244 19,451 29,679 Sumber : BPS Hasil Survei Sosial Ekonomi Daerah 2010 Bandung Dan dari 30 (tiga puluh) kecamatan yang ada di kota Bandung penulis memilih kecamatan Bandung Kidul sebagai kecamatan yang memiliki jumlah perempuan yang mengurus rumah tangga paling banyak berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010. Dari berbagai literatur di atas, penulis akan meneliti tentang Perilaku Pencarian Informasi pada Anggota PKK di Kecamatan Bandung Kidul. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Jenis informasi apa yang paling banyak dibutuhkan anggota PKK di kecamatan Bandung Kidul? 2. Sumber informasi/media apa yang paling sering digunakan untuk memperoleh informasi? 3. Faktor-faktor apa yang paling banyak menghambat dalam memperoleh informasi? 4. Bagaimana tingkat kepuasan ibu-ibu PKK dalam memperoleh informasi yang tersedia? 9

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang dapat diperoleh melalui penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui jenis informasi apa saja yang paling banyak dibutuhkan anggota PKK dalam pencarian informasi 2. Mengetahui sumber informasi yang paling sering digunakan anggota PKK dalam memperoleh informasi 3. Mengetahui hambatan yang paling banyak dihadapi anggota PKK dalam pencarian informasi 4. Mengetahui tingkat kepuasan anggota PKK dalam memperoleh informasi yang tersedia 1.4 Manfaat Penelitian 1. Aspek Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penyedia informasi mengenai penyebaran informasi terutama bagi kalangan ibu anggota PKK. 2. Aspek Praktis Penelitian ini berguna untuk memberikan informasi tentang sejauh mana usaha yang dilakukan anggota PKK di Bandung Kidul untuk memperoleh informasi dan bagaimana perilaku mereka dalam pencarian informasi tersebut. Selain itu, juga berguna untuk 10

mengetahui seberapa jauh wawasan informasi para anggota PKK di kecamatan Bandung Kidul. 1.5 Tahapan Penelitian Pernyataan Masalah Umum Penelusuran Literatur Merumuskan Hipotesis Membuat Desain Penelitian Pengumpulan Data Analisis Data Penulisan Laporan Sumber: Sulistyo-Basuki (2006:72) 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kota Bandung, Jawa Barat dengan mengambil kecamatan Bandung Kidul sebagai tempat penelitian. Penelitian ini akan dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Agustus 2013. 11

12