Repositori FMIPA UNISMA

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan. menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan 5

III. METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung pada bulan Juni sampai Juli 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava)

2. Memberikan label pada masing-masing bahan dimana T0 sebagai control, 3. Masing-masing pati ubi kayu dan jagung dibuat dengan konsentrasi 10%

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group

Pengukuran Laju Metabolisme Berdasarkan Konsumsi O2. Tujuan: Mengukur laju metabolisme berdasarkan konsumsi O2 102CO2 + 92H2O

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih (Rattus norvegicus) Penelitian ini

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. rancangan acak lengkap (RAL) atau completely randomized design yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

Repositori FMIPA UNISMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

keterangan: T = jumlah perlakuan R= jumlah replikasi

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karena penelitian ini dilakukan dengan membuat manipulasi yang diatur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup, Tempat dan Waktu Penelitian. 2. Ruang lingkup tempat : Laboratorium Biologi Universitas Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian. Bahan dan Alat Metode Penelitian Pembuatan Larutan Ekstrak Rumput Kebar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test with

BAB II METODE PENELITIAN

UJI EFEK ANALGETIK REBUSAN DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) Hilda Wiryanthi Suprio *) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian daya tolak ekstrak daun pandan wangi (P. amaryllifolius) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. eksperimen Posttest-Only Control Design, yaitu dengan melakukan observasi

BAB III METODE PENELITIAN. RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan menggunakan 2 faktor (macam diet dan

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

KADAR KOLESTEROL MENCIT (MUS MUSCULUS) SETELAH PEMBERIAN KEPITING CANGKANG LUNAK (SCYLLA OLIVACEAE)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian post test only controlled group design. Universitas Lampung dalam periode Oktober November 2014.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

Daun Yakon Antidiabetes Herbal dan Resistensi Insulin

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah eksperimen karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Siklus kelamin poliestrus (birahi) g jantan dan betina

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EFEK INFUS DAUN SELEDRI (Apium graviolens L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pada hewan uji (Taufiqurrahman, 2004). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu subyek

BAB III METODE PENELITIAN. destilasi uap menggunakan pelarut air. Tahap kedua adalah analisis FTIR,

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

CABE GILING DALAM KEMASAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Departemen. Farmasi FMIPA UI dari September 2008 hingga November 2008.

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur tipe medium keturunan pertama pada umur

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Efek Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa L.Lamk) terhadap Kadar Kolesterol Darah Jantan Galur Balb/c yang di Induksi Epineprin Oleh : Hartawan 1, Hari Santoso 2 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Islam Malang ABSTRAK Epinefrin merupakan suatu zat yang bekerja secara sistemik di dalam tubuh, salah satunya pada hepar dan pankreas dan berdampak pada peningkatan kolesterol darah. Hewan coba yang gunakan adalah mencit jantan galur Balb/c yang telah diinduksi epinefrin hingga meningkatkan kadar kolesterol darahnya. Kadar total kolesterol darah adalah jumlah total kolesterol darah mencit yang telah diinduksi epinefrin. Rumput mutiara merupakan tumbuhan herbal yang dapat menurunkan koesterol darah. Penelitian ini bertujuan membuktikan efek rumput mutiara terhadap kadar kolesterol darah mencit jantan galur Balb/c yang diinduksi epinefrin. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dilaboratorium dengan mengamati penurunan kadar kolesterol darah mencit jantan rata-rata sebanyak enam kali ulangan. Sampel hewan coba berjumlah 15 ekor mencit jantan galur Balb/c yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu : kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan yang dicekok emulse rumput mutiara konsentrasi 75%, dan kelompok perlakuan yang dicekok emulse rumput mutiara konsentrasi 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol darah mencit jantan pada kelompok kontrol positif rata-rata adalah 251,8 mg/dl. Kadar kolesterol darah kelompok perlakuan yang dicekok emulse rumput mutiara konsentrasi 75% hari ke-9 adalah 233,8 mg/dl. Kadar kolesterol darah kelompok perlakuan yang dicekok emulse rumput mutiara konsentrasi 100% emulse hari-ke 9 adalah 209,8mg/dl. Perlakuan yang menunjukkan penurunan kadar kolesterol darah paling rendah adalah yang dicekok emulse rumput mutiara konsentrasi 100%. Kesimpulan penelitian ini efek rumput mutiara (Hedyotis corymbosa L.Lamk) dapat menurunkan kadar kolesterol darah mencit jantan. Kata kunci : kolesterol darah mencit jantan, rumput mutiara (Hedyotis corymbosa L.Lamk.), epinefrin.

Repositori Repositori FMIPA FMIPA UNISMA UNISMA Repositori FMIPA PENDAHULUAN ISSN : Kolesterol pada hakekatnya berasal dari lemak adalah zat yang berguna untuk menjalankan fungsi tubuh yakni sebagai sumber energi, memberikan kalori paling tinggi. Satu gram lemak menghasilkan sembilan gram kalori, sedangkan karbohidrat hanya empat gram kalori. (Vella F, 2009) [1]. Menurut S.Lauralee (1989) [2] epinefrin merupakan suatu zat yang bekerja secara sistemik di dalam tubuh, salah satunya pada hepar dan pankreas yang berdampak pada peningkatan kadar glukosa darah. Epinefrin dapat meningkatkan aliran darah koroner, di pihak lain epinefrin cenderung menurunkan aliran darah koroner karena kompresi akibat peningkatan kontraksi otot jantung karena vaso-konstriksi pembuluh darah koroner akibat efek reseptor tyroid stimulasy hormon (TSH). Indonesia adalah negara yang kaya akan tanaman-tanaman yang berkhasiat obat. Salah satu tanaman yang kini sudah dijadikan obat herbal dan banyak dikonsumsi masyarakat adalah rumput mutiara (Hedyotis corymbosa L. Lamk. atau Oldelandia corymbosa L.). Rumput mutiara mengandung dua senyawa aktif, yaitu ursolat dan asam uleanolat yang terbukti dapat mencegah perkembangan pembelahan sel kanker ke tahap yang lebih ganas(anonymous, 2012) [3]. Seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan dengan cara dikeringkan terlebih dahulu. Lebih lanjut rumput ini dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit luar seperti bisul, dan luka infeksi. Dari uraian tersebut peneliti ingin membuktikan efek rumput mutiara terhadap kadar kolesterol darah pada mencit jantan galur Balb/c yang telah diinduksi epinefrin. Apakah efek rumput mutiara (Hedyotis corymbosa L. Lamk.) dapat menurunkan kadar kolesterol darah mencit jantan galur Balb/c yang telah diinduksi epinefrin. BAHAN DAN CARA KERJA Penelitian dilakukan secara eksperimental di laboratorium, menggunakan 3 kelompok hewan coba, yakni satu kelompok kontrol positif dan dua kelompok eksperimental. Tempat penelitian di Laboratorium Pusat Universitas Islam Malang. Penelitian dilaksanakan mulai pada tanggal 1 April sampai tanggal 21 juni 2012. Bahan Rumput mutiara segar (Hedyotis corymbosa L.Lamk), akar, daun, bunga, dan batang. Epineprin injeksi botol ampul 1 mg/ml, jantan galur Balb/c, Alkohol 95%, Air bersih, Etanol 70%, aquadesilata. Alat Erlenmeyer 750 ml (Schottugen Mainz), gelas ukur 25 ml, batang pengaduk, spuite oral (spuite yang ujungnya ditumpulkan), spuite injeksi / syringe 1 ml (One Med), timbangan digital 5 kg d=1 gr (Camry), Glucometer (Easy Touch GCU) dan Glucotest strip, gunting, panci, pemanas air (kompor gas), sarung tangan sensi, masker, baki kecil 25x20 cm, kapas pembalut, kandang mencit dan perlengkapannya, plastik ¼ kg, aluminum foil, tali rafia, trigonal clips, kertas label. Prosedur Cara Kerja Pembuatan Pembuatan emulse dilakukan dengan cara perebusan, tetapi tidak terkena panas api secara langsung dan tidak boleh keluar asap. a. Pembuatan emulse Rumput Mutiara konsentrasi 100% Bagian rumput mutiara yang digunakan yaitu, akar, bunga, batang, dan daun dicuci supaya bersih dari kotoran, daun yang menguning juga ikut dibuang. Ditimbang rumput sebanyak 100 g dan diambil air bersih sebanyak 20 ml, bahan dimasukkan ke dalam botol erlenmeyer 750 ml, kemudian ditutup dengan penutup kaca dengan tujuan supaya saat perebusan uapnya tidak keluar. Gelas erlenmeyer berisi rumput mutiara di atas kompor listrik hingga mendidih. Botol erlemeyer 750 ml yang berisi rumput mutiara dan air dimasukkan ke botol erlenmeyer. rumput mutiara dibiarkan dingin dan dipindahkan dari botol erlemeyer ke dalam gelas ukur 20 ml lalu ditutup rapat. Hasil emulse ditetapkan sebagai konsentrasi 100%. b. rumput Mutiara Konsentrasi 75% rumput mutiara konsentrasi 100% diambil sebanyak 7,5 ml. Dicampur dengan aquadesilata sebanyak 10 ml, diaduk hingga homogen. Didapatkan emulse rumput mutiara konsentrasi 75%.

Aklimasi Hewan Coba Disediakan mencit jantan galur Balb/c dengan berat badan 26-29 gram berumur sekitar 2-3 bulan sebanyak 60 ekor, dipastikan mencit dalam keadaan sehat dengan ciri-ciri mata tidak berair, bulu halus, dan feses padat. Dikandangkan secara individu dan dipelihara selama satu minggu. Untuk kontrol positif, dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total darah pada hari kedelapan setelah aklimasi. Sebelum di lakukan pemeriksaan kadar kolesterol total darah, terlebih dahulu mencit dipuasakan selama 12 jam pada hari sebelumnya. Prosedur Penginduksian yang sudah diaklimasi dipindahkan ke kandang perlakuan. Dikandangkan secara individu, pakan diberikan selama lima hari sebanyak 10 g setiap hari untuk masing-masing mencit, jika tidak habis sisa pakan ditimbang. dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu 20 ekor mencit untuk perlakuan 1 (emulse konsentrasi 75%), 20 ekor mencit untuk perlakuan 2 (emulse konsentrasi 100%), dan 20 ekor sisanya untuk kontrol positif ( tanpa induksi epinefrin). kelompok perlakuan 1 dan kelompok perlakuan 2 disuntik diabetogen yaitu epineprine 1 mg/ml dengan dosis 0,1 ml. kelompok perlakuan yang sudah diaklimasi selama satu minggu disuntik epineprin dengan dosis 0,04 mg setiap hari selama 10 hari fase induksi. Penginduksian dilakukan secara intrakutikula pada paha bagian dalam kaki belakang. Dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total darah kontrol positif pada hari kesebelas setelah sehari sebelumnya mencit dipuasakan selama 12 jam. Prosedur Uji Efek Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa L. Lamk) Pada Hewan Coba perlakuan 75% emulse dan 100% emulse yang sudah diinduksi epineprin, dilakukan pencekokan emulse sesuai perlakuan dengan dosis 0,5 ml setiap ekor setiap hari selama 9 hari fase perlakuan. Pencekokan dilakukan setelah sehari sebelumnya mencit dipuasakan selama 12 jam. Pada fase perlakuan, pemeriksaan kadar kolesterol total darah dilakukan dalam tiga tahap yaitu hari ketiga, hari keenam, dan hari kesembilan. Pemeriksaan kadar kolesterol total darah dilakukan dua jam setelah pencekokan emulse. Selama perlakuan, diamati mengenai pertambahan atau penurunan berat badan dan konsumsi pakannya. Kerangka Konsep TSH Peningkatan metabolisme Pemecahan glikogen dan glukosa Energi Epinefrin Kolesterol Epinefrin merangsang pembentukan hormon TSH yang terdapat pada kelenjer tiroid sehingga meningkatkan metabolisme, karena pemecahan glikogen menjadi glukosa darah, reaksi tersebut dapat meningkatkan kadar kolesterol total darah sehingga terjadi pemecahan lipid, dengan pemecahan lipid ini, dapat meningkatkan kadar kolesterol total darah dengan menggunakan epinefrin (Almatsier, S., 2004). HASIL DAN PEMBAHASAN Pemecahan lipid FFA Produksi panas meningkat Hasil Penelitian Dari hasil penelitian tentang efek emulse rumput mutiara (Hedyotis corymosa L.Lamk.) terhadap kadar kolesterol total darah pada mencit Balb/c yang diinduksi epinefrin sebagai berikut. Pengamatan Rata-rata Berat Badan Fase Aklimasi

ISSN : Tabel 1. Pengamatan Rata-rata Berat Badan Fase Aklimasi Kelompok Kontrol Positif, 75% Pengamatan Rata-rata Berat Badan (gram) Perlakuan Perlakuan Kontrol 75% 100% Positif Hari ke-1 27 27,06 26,86 Hari ke-2 27 27,13 26,86 Hari ke-3 27,2 27,33 26,93 Hari ke-4 27,4 27,33 27,13 Hari ke-5 27,6 27,4 27,26 Hari ke-6 27,6 27,46 27,26 Hari ke-7 27,6 27,46 27,33 Dari tabel 1. bisa kita ketahui bahwa ratarata berat badan data kontrol positif berkisar antara 27,34 (gram), untuk perlakuan 75% emulse rata-rata berat badan berkisar antara 27,31 (gram), sedangkan untuk perlakuan 100% emulse 27,09 (gram). Dari tiga hasil penelitian di atas bisa kita ketahui bahwa apakah terjadi peningkatan dan penurunan rata-rata berat badan selama aklimasi untuk masing-masing kelompok perlakuan. Dari tiga kelompok perlakuan di atas terjadi peningkatan dan penurunan dengan turunnya dan naiknya berat badan mencit. Pengamatan Rata-Rata Konsumsi Pakan Fase Akilmasi Tabel 2. Pengamatan Rata-rata Konsumsi Pakan Fase Induksi Kelompok Kontrol Positif, 75% dan 100% Rata-rata Konsumsi Pakan Pengamatan Kontrol Positif (gram) Perlakuan 75% Perlakuan 100% Hari ke-1 3 3,46 3,8 Hari ke-2 3,2 3,66 3,93 Hari ke-3 3,2 3,8 4 Hari ke-4 3,8 3,73 4,13 Hari ke-5 3,6 3,8 4,2 Hari ke-6 3,6 3,73 4,2 Hari ke-7 3,8 3,8 4,06 Hari ke-8 3,6 3,93 4,06 Hari ke-9 4 3,66 3,86 Hari ke-10 3,8 3,93 4,06 Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total Darah Kontrol Positif Pemeriksaan kadar Kolesterol Total darah kontrol positif dilakukan pada hari kesebelas setelah sepuluh hari penginduksian epinefrin. Tujuannya untuk memastikan mencit sudah mengalami hiperglikemi. Tabel 3. Kadar Kolesterol Total Darah Kelompok Kontrol Positif Kadar Kolesterol Jenis Total Darah Kelamin 5 Betina 256 13 Jantan 243 15 Jantan 247 18 Jantan 252 20 Betina 261 Rata-rata 251,8 mg/dl Tabel 4. Rata-rata Kadar Kolesterol total Darah Kelompok Perlakuan 75% Kadar Jenis Kolesterol Pemeriksaan Kelamin total Darah Hari ke-3 Hari ke-6 Hari ke-9 3 Jantan 251 6 Jantan 284 12 Jantan 171 14 Betina 198 17 Betina 205 Rata-rata 221,8 mg/dl 1 Jantan 215 8 Betina 219 10 Jantan 200 16 Betina 241 19 Jantan 202 Rata-rata 215,4 mg/dl 2 Jantan 251 4 Betina 230 7 Jantan 226 9 Betina 226 11 Jantan 236 Rata-rata 233,8 mg/dl Pada tabel di atas bisa kita ketahui bahwa kadar kolesterol total darah berkisar antara 251

mg/dl 205 mg/dl ini menunjukkan bahwa kadar kolesterol total mengalami kenaikan dan penurunan kadar kolesterol total darah sehingga mengakibatkan mencit mengalami epinefrin. Tabel 5. Kadar Kolesterol Total Darah Kelompok Perlakuan 100% Kadar Jenis Kolesterol Pemeriksaan Kelamin Total Darah 3 Jantan 238 11 Jantan 121 15 Betina 233 Hari ke-3 18 Betina 227 20 Jantan 218 Rata-rata 207,4 mg/dl 2 Jantan 258 7 Jantan 187 Hari ke-6 10 Betina 225 14 Betina 235 16 Jantan 201 Rata-rata 221,2mg/dl 4 Jantan 248 6 Jantan 166 9 Betina 258 Hari ke-9 13 Betina 209 17 Jantan 168 Rata-rata 209,8 mg/dl KESIMPULAN 1. Pemeriksaan kadar kolesterol total darah mencit pada kelompok kontrol positif ratarata adalah 251,8 mg/dl, kadar kolesterol total darah kelompok perlakuan konsentrasi 75% emulse hari ke-9, adalah 233,8 mg/dl, dan kadar kolesterol total darah kelompok perlakuan konsentrasi 100% emulse hari- ke 9 adalah 209,8 mg/dl. 2. Perlakuan yang menunjukkan penurunan kadar kolesterol total darah paling rendah adalah konsentrasi 100% emulse (epinefrin 0,04 mg). 3. Rumput mutiara (Hedyotis corymbosa L.Lamk) dapat menurunkan kadar kolesterol total darah yang diujikan pada mencit. DAFTAR PUSTAKA [1] Vella F.2009.Awas, Bahaya Laten Kolesterol. Yogyakarta IN Azna Books. [2] S. Lauralee.1989.Human Physiology From Cells to Sytrems, West Publishing Company. USA [3] Anonymous, 2012. http:// www. Image Diwinetaste. Com, Kolesterol, diakses tanggal agustus 2012.