Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Venny Risca Ardiyantini

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN SEKS USIA DINI PADA ANAK PRA SEKOLAH DI TK III PERTIWI SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

Keywords: analysis, mother, behavior, child, sexual, abuse

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : TINGKAT PENGETAHUAN KEPALA KELUARGA TENTANG ANDROPAUSE DI DESA SAMBI BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG HIVAIDS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI DESA PARAKAN KAUMAN KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG ARTIKEL.

Faktor Penyebab Pernikahan Dini di Kelurahan Sampara Kabupaten Konawe

JURNAL KEBIDANAN DAN KESEHATAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Asti Listyani PROGRAM

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU DALAM MENDIDIK ANAK MENGGOSOK GIGI

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG NUTRISI YANG DAPAT MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DI BPS EDI SURYANINGRUM GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH MOTHER OF CONDUCT GIVING FOOD COACH ASI (MP-ASI) IN THE VILLAGE KEMUNING, NGARGOYOSO, KARANGANYAR

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

Volume 4 / Nomor 2 / November 2017 ISSN : TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG HIPOTERMI PADA BAYI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN : TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA NIFAS DI RSUD SIMO

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN SEKSUAL PADA ANAK USIA 7-12 TAHUN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

KARYA TULIS ILMIAH PERAN IBU DALAM PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 4 CARANGREJO KECAMATAN SAMPUNG KABUPATEN PONOROGO.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT ARTIKEL SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2 Agustus2012

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

KESIAPAN ANAK USIA TODDLER (3 TAHUN) DALAM MENGIKUTI TOILET TRAINING

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN KEJADIAN KEKERASAN TERHADAP ANAK USIA SEKOLAH (6-18 TAHUN) DI KELURAHAN DUFA-DUFA KECAMATAN TERNATE UTARA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

D. RAMMESH DHARMA DASS

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PAUD DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA PAUD DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No 1 - Januari 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI OLEH ORANG TUA PADA ANAK USIA DINI DI PAUD LABSCHOOL UNNES

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN :

Lia Agustini Arie Wuryanto, SKM, M.Kes Ester Ratnaningsih, SST, M.Keb. Abstract

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA GURU DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

Oleh: Suryati 3 ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

Karakteristik Dukun Bersalin Tentang Kemitraan dengan Bidan di Wilayah Puskesmas Mataraman Kabupaten Banjar

GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENIMBANGAN ANAK USIA 0-5

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA PADA SISWA SMA DI KECAMATAN BATURRADEN DAN PURWOKERTO

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SUAMI TENTANG ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DI DESA SAMBIROTO NGAWI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Fajarina Lathu INTISARI

PERILAKU REMAJA DALAM HAL PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA PUBERTAS DI SMP YAYASAN PENDIDIKAN SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN TAHUN 2013

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI DI SMA NEGERI 1 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2017

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

PERILAKU MASYARAKAT TENTANG RUMAH SEHAT DI DUSUN NGUMPAK DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

Nur Gutanto 1, Sri Hendarsih 2, Christin Wiyani 3 INTISARI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN UPAYA MEMPERSIAPKAN MASA PUBERTAS PADA ANAK

Ika Endar Ariyana 1,Machmudah 2,

Putri Ahadiyah* Rosalina, S.Kp., M.Kes **) Puji Lestari, S.Kep., Ns., M.Kes. (Epid )**)

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA KESEHATAN REPRODUKSI DI TASIKMALAYA

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR ALIEF MAHMUDAH

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

Transkripsi:

KARAKTERISTIK IBU DALAM PENERAPAN PENDIDIKAN SEKS ANAK USIA DINI DI TK MDI 1 GAREN KECAMATAN NGEMPLAK BOYOLALI Characteristics Of Women In The Implementation Of Sex Education Early Childhood At TK MDI 1 Garen District Ngemplak Boyolali Ika Rahma Pujiastuti, Anjar Nurrohmah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRACT UNICEF report in 1998, sexually exploited children reach 40,000-70,000 that spread in Indonesia. In Central Java, there are 1,600 cases of child sexual crime. Boyolali have high case of 21 million cases of violence, 52 percent are sex crimes that afflicts children, one of which is child abuse cases in four kids of kindergartens in Ngemplak Boyolali in September 2015. Objective to determine the level of knowledge of mothers and the behavior of the implementation of early sex education in TK MDI 1 Garen, Ngemplak Boyolali. Methods: descriptive study, with 59 respondents. Using stratified random sampling. Using univariate analysis techniques. Results: Most of the mothers have age between 21-30 as many as 33 people (55.9%). Most of the mothers have high school education as much as 69.5%, and most of the mothers work as self-employed about 18 people (30.5%). Most mothers have knowledge of early sex education was good as many as 33 people (55.9%) and only a few mothers who have good behavior in the implementation of early sex education as many as 35 people (40.9%). Conclusion: The majority of high school educated mother with an age range of 21-30 years and has a self-employed job. Most mothers have a good knowledge of early sex education and only a few mothers who have good behavior in the implementation of early sex education. Keyword: Knowledge, Early sex education, Behavior in implementation of sex education ABSTRAK Laporan UNICEF tahun 1998, anak yang tereksploitasi seksual mencapai 40.000-70.000 tersebar di wilayah Indonesia. Jawa Tengah terdapat 1.600 kasus kejahatan seksual anak. Boyolali termasuk kategori tinggi dari 21 juta kasus kekerasan, sebanyak 52 persen merupakan kejahatan seksual yang menimpa anak Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 25

yang salah satunya adalah kasus pencabulan pada empat anak TK di Ngemplak, Boyolali bulan September 2015. Tujuan mengetahui tingkat pengetahuan ibu dalam perilaku penerapan pendidikan seks anak usia dini di TK MDI 1 Garen, Ngemplak Boyolali. Jenis penelitian deskriptif, dengan 59 responden. Menggunakan stratified random sampling. Menggunakan teknik analisa univariate. Hasil sebagian besar ibu berusia antara 21-30 sebanyak 33 orang (55.9%). Sebagian besar ibu berpendidikan SMA sebanyak 69,5%, dan sebagian besar ibu bekerja wiraswasta yaitu sebanyak 18 orang (30,5 %). Sebagian besar ibu yang mempunyai pengetahuan tentang pendidikan seks anak usia dini yang baik sebanyak 33 orang (55,9 %) dan hanya sebagian kecil ibu yang mempunyai perilaku baik dalam penerapan pendidikan seks anak usia dini yaitu sebanyak 35 orang (40.9%). Kesimpulan sebagian besar ibu berpendidikan SMA dengan rentang usia 21-30 tahun dan mempunyai pekerjaan wiraswasta. Sebagian besar ibu mempunyai pengetahuan yang baik tentang pendidikan anak usia dini dan hanya sebagian kecil ibu yang mempunyai perilaku baik dalam penerapan pendidikan seks anak usia dini. Kata kunci : Pengetahuan, Pendidikan seks anak usia dini, Perilaku penerapan pendidikan seks PENDAHULUAN Pendidikan seks anak usia dini merupakan upaya pengajaran, penyadaran, dan penerangan kepada anak sejak ia memikirkan masalahmasalah seksual, hasrat, dan pernikahan sehingga ketika anak itu menjadi pemuda, tumbuh dewasa, dan memahami urusan-urusan kehidupan maka ia mengetahui kehalalan dan keharaman (Madani, 2014). Tahap awal pendidikan seks adalah mengajarkan konsep benar dan salah, membiasakan membersihkan anggota tubuh, mengajarkan cara menjaga diri sendiri, serta cara membina hubungan dengan orang lain. Pendidikan seks tidak hanya mencakup pengetahuan seputar seks. Pendidikan seks juga membahas cara mendidik perilaku anak terhadap seks (Tjandra, 2012). Pendidikan seks dapat dimulai sejak anak berusia dini, sebelum mereka memasuki masa pubertas, dan sebelum mereka memiliki pola perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan. Minat terhadap masalah seks sebenarnya muncul pada setiap anak pada setiap tahapan usia (Tjandra, 2012). Berdasarkan pendapat dari (Khairani, Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 26

2013) batasan tentang masa anak ditemukan cukup bervariasi di negara maju, istilah anak usia dini (early childhood) adalah anak yang berkisar antara usia 0-8 tahun. Namun bila dilihat dari jenjang pendidikan yang berlaku di Indonesia, maka yang termasuk dalam kelompok anak usia dini adalah anak usia SD kelas rendah (1-3), Taman Kanak-kanak (kindergarten), kelompok bermain (play group) dan anak masa sebelumnya (masa bayi). Januar (2007) menyebutkan di dunia diperkirakan terdapat 1 juta pekerja seks anak di bawah 18 tahun. Di antaranya, 300 ribu terdapat di Asia Pasifik. Dari laporan UNICEF tahun 1998, diperkirakan jumlah anak yang tereksploitasi seksual mencapai 40.000-70.000 anak tersebar di 75.106 tempat di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah secara pasti tidak diketahui, tapi diperkirakan sekitar 30% dari seluruh jumlah pelacur yang ada adalah anak perempuan berusia kurang dari 18 tahun. Data tahun 2010 hingga 2014, terjadi 21 juta kasus tindak kekerasan pada anak dan perempuan. Kasus tersebut merata di seluruh wilayah Indonesia, meliputi 179 kabupaten/kota di 34 provinsi. Jawa Tengah berada di urutan 12 kasus kejahatan seksual. Jumlahnya 1.600 kasus. Sedangkan Boyolali termasuk dalam kategori tinggi. Ditambahkan, dari 21 juta kasus kekerasan tersebut, sebanyak 52 persen merupakan kejahatan seksual yang menimpa anak dan perempuan. Pada tahun 2013 sebanyak 14 persen dari jumlah kejahatan seksual ternyata dilakukan oleh anak-anak dan meningkat menjadi 26 persen pada tahun 2014 (Widianto, 2015). Adapun kasus pelecehan seksual pada anak telah terjadi di berbagai daerah salah satunya didapatkan informasi terjadi kasus pencabulan pada empat anak TK di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali pada bulan September 2015, aksi pencabulan tersebut diduga dilakukan berkali-kali oleh salah satu warga desa setempat dan anaknya. Dua diantara korban masih memiliki hubungan kerabat dengan pelaku. Dua korban lainnya merupakan tetangga pelaku. Akibat kejadian ini ada banyak orangtua di desa tersebut yang Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 27

mengaku khawatir dengan anak-anak perempuannya (Asfar, 2015). Informasi lain yang diperoleh peneliti adalah terdapat empat TK di kelurahan Pandeyan diantaranya TK MDI 1, TK Perwanida, TK Aisyiyah, dan TK PGRI. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan 12 orangtua wali murid pada tiap TK tersebut didapatkan hasil bahwa di TK MDI 1 dari 12 orangtua wali murid 8 orangtua wali murid mengatakan anaknya sering bertanya mengenai ia berasal darimana, mengapa jenis kelaminnya berbeda dengan teman-temannya, mengapa perut ibu membesar, apa fungsi anggota tubuh dan lain-lain, di TK Perwanida dari 12 orangtua wali murid 6 orangtua wali murid mengatakan anaknya sering bertanya mengenai ia berasal darimana, mengapa jenis kelaminnya berbeda dengan teman-temannya, mengapa perut ibu membesar, apa fungsi anggota tubuh dan lain-lain, di TK Aisyiyah dari 12 orangtua wali murid 4 orangtua wali murid mengatakan anaknya sering bertanya mengenai ia berasal darimana, mengapa jenis kelaminnya berbeda dengan teman-temannya, mengapa perut ibu membesar, apa fungsi anggota tubuh dan lain-lain, di TK PGRI dari 12 orangtua wali murid 3 orangtua murid mengatakan anaknya sering bertanya mengenai ia berasal darimana, mengapa jenis kelaminnya berbeda dengan temantemannya, mengapa perut ibu membesar, apa fungsi anggota tubuh dan lain-lain. Bertitik tolak belakang dari latar belakang diatas, hal ini menunjukkan bahwa anak memiliki keingintahuan yang tinggi mengenai seks sesuai dengan perkembangan usianya, maka penulis tertarik melakukan penelitian lebih lanjut tentang gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku Ibu dalam penerapkan pendidikan seks pada anak usia dini di TK MDI 1 Garen Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu Penelitian yang dilakukan dengan memaparkan, melukiskan dan melaporkan segala keadaan objek yang diteliti sebagaimana Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 28

adanya tanpa menarik suatu kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang menjadi wali murid di TK MDI 1 Garen Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali sebanyak 141 Ibu. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode stratified random sampling, adapun jumlah sampelnya sebanyak 59 Ibu. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik analisa penelitian menggunakan teknik analisa univariat dengan skala ordinal. Hasil Umur HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi frekuensi responden berdasar karakteristik umur Ibu No. Umur Frekuensi Persentase(%) 1. 2. 3. 21-30 31-40 41-50 33 23 3 55,9 39 5,1 Total 59 100 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai rentang umur 21-30 yaitu sebanyak 33 orang (55,9%). Umur adalah lamanya hidup yang dihitung sejak lahir sampai saat ini. Umur merupakan periode terhadap polapola kehidupan yang baru (Mubarak, 2007). Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki usia yang matang dalam berfikir dan bekerja atau usia produktif. Sejalan dengan pendapat Nursalam (2013) bahwa semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Karena dengan bertambahnya umur seseorang maka kematangan dalam berfikir semakin baik sehingga akan termotivasi setiap melakukan pekerjaan dalam melayani pasien secara profesional. Pendidikan Tabel 2. Distribusi frekuensi responden berdasar karakteristik pendidikan ibu No. Pendidikan Frekuensi Persentase (%) 1. 2. 3. 4. Lulus SD Lulus SMP Lulus SMA Lulus Perguruan Tinggi 2 4 41 12 3,4 6,8 69,5 20,3 Total 59 100 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa mayoritas responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 41 orang (69,5%). Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 29

Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan, pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi (Dewi, 2011). Penelitian Asiah (2012) bahwa tingkat pendidikan seseorang tinggi, maka cara berfikir seseorang lebih luas, hal ini ditunjukkan oleh berbagai kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Dengan pendidikan seseorang dapat meningkatkan kematangan intelektual sehingga dapat memberikan keputusan yang tepat untuk dirinya. Wanita khususnya ibu rumah tangga seharusnya sangat memperhatikan kesehatannya termasuk kesehatan anak-anaknya terkait dengan pendidikan seksual untuk anaknya. Bila pendidikan seksual pada anak diperhatikan tentu resiko yang mungkin terjadi misalnya terjadinya salah pergaulan dengan teman dapat terhindarkan. Pekerjaan Tabel 3. Distribusi frekuensi responden berdasar karakteristik pekerjaan ibu No. Pekerjaan Frekuensi Persentase(%) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tidak bekerja Petani Buruh Swasta Wiraswasta PNS 5 8,5 4 5 14 18 13 6,8 8,5 23,7 30,5 22,0 Total 59 100 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa mayoritas responden bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 18 orang (30,5%). Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan (Dewi, 2011). Sedangkan bekerja umumya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi Ibuibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga (Dewi, 2011). Bekerja diartikan sebagai melakukan suatu kegiatan untuk menghasilkan atau membantu penghasilan barang atau jasa dengan maksud untuk memperoleh penghasilan berupa uang atau barang, dalam kurun waktu (time reference) tertentu. Lingkungan pekerjaan dapat Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 30

menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung (Mubarak, 2007). Pengetahuan Ibu tentang pendidikan seks anak usia dini Tabel 4. Kategori Pengetahuan Ibu tentang pendidikan seks anak usia dini No Pengetahuan Frekuensi Persentase 1. 2. Baik Kurang baik 33 26 (%) 55,9 44,1 Total 59 100 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan baik tentang pendidikan seks anak usia dini yaitu sebanyak 33 orang (55,9%). Menurut Riyanto (2013) bahwa pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang, makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan di mana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Informasi sangat berpengaruh pada pengetahuan seseorang. Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru (Mubarak, 2007). Pendapat ini mendukung penelitian Hapsari & Agustina (2012) mengemukakan bahwa tingginya tingkat pengetahuan keluarga yang baik tentang pendidikan seks merupakan salah satu aspek penting pada sebuah keluarga dalam pemberian pendidikan seks bagi remajanya. Selain itu dapat pula dipengaruhi oleh pengalaman ibu, seseorang dapat memperoleh informasi pengetahuan dari pengalaman sekitar. Membaca buku, mengikuti seminar sehingga mempunyai pengetahuan yang lebih baik dibanding dengan ibu yang sama sekali belum pernah mendapatkan informasi tentang pendidikan seks remaja. Perilaku Ibu dalam penerapan pendidikan seks anak usia dini Tabel 5. Kategori Perilaku Ibu tentang pendidikan seks anak usia dini No. Perilaku Frekuensi Persentase (%) 1. 2. Baik 24 40,7 Kurang baik 35 59,3 Total 59 100 Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 31

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa mayoritas responden yang berperilaku kurang baik dalam penerapan pendidikan seks anak usia dini yaitu sebanyak 35 orang (59,3%). Hal ini salah satu faktor yang mempengaruhi adalah sikap, bahwa ibu dalam hal ini masih sungkan berbicara tentang hal yang berkaitan dengan seksualitas kepada anak-anaknya sejak dini. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Anugraheni dkk (2012) terdapat hubungan antara sikap dengan pemberian pendidikan seks pada remaja. Jika responden memiliki sikap positif terhadap pendidikan seks pada remaja, maka tindakan respondennya itu memberikan pendidikan seks pada remaja. Jika reponden memiliki sikap negatif terhadap pemberian pendidikan seks pada remaja, maka tindakan respondennya itu tidak memberikan pendidikan seks pada remaja. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan Notoatmojo (2007) bahwa seseorang yang bersikap baik akan mewujudkan praktik yang baik dan untuk mewujudkan sikap agar menjadi suatu perbuatan atau tindakan yang nyata diperlukan pendukung atau kondisi yang mendukung. Sikap adalah suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, namun merupakan predisposisi tindakan atau perilaku (Mubarak, et al 2007). Menurut penelitian Anugraheni (2012) terdapat hubungan antara sikap dengan pemberian pendidikan seks pada remaja. Jika responden memiliki sikap positif terhadap pendidikan seks pada remaja, maka tindakan respondennya itu memberikan pendidikan seks pada remaja. Jika reponden memiliki sikap negatif terhadap pemberian pendidikan seks pada remaja, maka tindakan respondennya itu tidak memberikan pendidikan seks pada remaja. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan Notoatmojo (2007) bahwa seseorang yang bersikap baik akan mewujudkan praktik yang baik dan untuk mewujudkan sikap agar menjadi suatu perbuatan atau tindakan yang nyata diperlukan pendukung atau kondisi yang mendukung. Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 32

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas Ibu di TK MDI 1 Garen, Pandeyan, Ngemplak, Boyolali mempunyai rentang usia 21-30 tahun, berpendidikan SMA, bekerja sebagai wiraswasta, mempunyai pengetahuan baik, dan mempunyai perilaku kurang baik. Saran Disarankan untuk meningkatkan perilaku ibu dalam penerapan pendidikan seksual usia dini maka fihak sekolah dapat memberikan informasi kepada ibu tentang penerapan pendidikan seksual pada anak melalui kegiatan parenting dengan bekerjsama dengan fihak yang terkait seperti psikolog, maupun dinas kesehatan terkait ataupun memasukkan pendidikan keseahatan anak usia dini ini dalam kurikulum pembelajaran. Bagi peneliti selanjutnya dapat dilakukan penelitian untuk mengungkap persepsi ibu tentang pentingnya pendidikan anak usia dini ini sekaligus mengungkap variabel lain terkait pendidikan anak usia dini. DAFTAR PUSTAKA Anugraheni, E., Luthvianti, N, Rokhmah, D. 2012. Hubungan Pengetahuan dansikap Orang Tua tentang Pendidikan Seks dengan tindakan Orang Tua dalam Pemberian Pendidikan Seks pada Remaja (Studi di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember), Jurnal Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2012 vol.5 No.2 April 2012. Asfar, A. 2015. Ayah-Anak di Ngemplak Boyolali Cabuli 4 Bocah TK, Madiun Pos, 8 September. <http://www.madiunpos.com/2015 /09/08/pencabulan-boyolali-ayah- anak-di-ngemplak-boyolali-cabuli- 4-bocah-tk-640700>. Asiah, M, D. 2012. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Ibu Rumah Tangga di Desa Rukoh Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh, Jurnal Penelitian FKIP Biologi vol.2 No.1 Juni 2012. Dewi, M., & Wawan, M. 2011. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. Hapsari, R, M., & Agustina, E. 2012. Hubungan antara Pengetahuan Keluarga tentang Pendidikan Seks dengan Perilaku Keluarga dalam Pemberian Pendidikan Seks pada Remaja, Jurnal AKP vol.1 No.5 Juni 2012. Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 33

Januar, I. 2007. Sex Before Married?. Jakarta: Gema Insani. Khairani, M. 2013. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Widianto, D. 2015. Darurat! Kasus Kejahatan Seksual Pada Anak, KrJogja, 8 April, http://krjogja.com/read/255582/dar urat-kasus-kejahatan-seksualpada-anak.kr>. Madani, Y. 2014. Pendidikan Seks Usia Dini Bagi Anak Muslim. Jakarta: Zahra Publishing House. Mubarak, W,I. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Jogjakarta: Graha Ilmu. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. 2013. Konsep & Penerapan Metodologi Peneliti Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Riyanto, A., & Budiman. 2013. Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Tjandra, E., & Kurnia, N. 2012. Bunda, Seks itu apa sih? Cara Cerdas dan Bijak Menjelaskan Seks pada Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 34