BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasamya berhubungan dengan setiap upaya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda

BABI PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang, dimana pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

BABI PENDAHVLUAN Latar BelaJamg. jasa serta arus finansial entar negara. Pada waktu yang sama deregulasi dan

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberhasilan atau tidaknya pembangunan ekonomi di suatu negara

PENGARUH KURS DOLLAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI. (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Di BEI) Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang melakukan kegiatan perekonomian biasanya ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara sangat menentukan tingkat. kesejahteraan masyarakat suatu negara, yang berarti bahwa suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional tersebut agar terlaksananya tujuan dan cita-cita bangsa

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia lainnya. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pinjaman luar negeri merupakan sesuatu yang wajar untuk negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. peranan daripada modal atau investasi. Modal merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

BAB I PENDAHULUAN. makro ekonomi misalnya Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat inflasi, Sertifikat

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di berbagai bidang perekonomian. Pembangunan ekonomi secara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan luar negeri yang mempunyai peranan penting bagi suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Investasi merupakan usaha investor untuk mendapatkan hasil yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yaitu nilai tukar (exchange rate) atau yang biasa dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pasar uang (money market) dan pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa juga

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pengaruh yang cukup besar. Di dalam aspek ekonomi, ada banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan nilai tukar merupakan salah satu sumber ketidakpastian makroekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara yang sedang membangun, ingin mencoba

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Oleh. masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara kearah yang

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman era globalisasi ini persaingan perekonomian antar negara semakin

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

Herdiansyah Eka Putra B

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

juga disertai usaha-usaha penyempumaan fasilitas perdagangan efek di lantai

BAB I PENDAHULUAN. Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan

I. PENDAHULUAN. mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Permodalan tersebut salah

BAB I PENDAHULUAN. yang artinya masih rentan terhadap pengaruh dari luar. Oleh karena itu perlu adanya fundasi

I. PENDAHULUAN. tersebut terjadi oleh karena disatu pihak, semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

yang efisien selama periode waktu tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. boleh dikatakan stabil selama lebih kurang tiga puluh tahun tiba-tiba harus. langsung berdampak pada perekonomian dalam negeri.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter atau bank sentral mempunyai tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penanaman modal atau investasi merupakan langkah awal kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial-budaya, politik, maupun pertahanan dan keamanan negara. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman modal yang sering disebut juga investasi merupakan langkah

ANALISIS KENDALA INVESTASI BAGI PENANAM MODAL UNTUK INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN ORIENTASI EKSPOR FEBRINA AULIA PRASASTI

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi pada dasamya berhubungan dengan setiap upaya untuk mengatasi masalah keterbatasan sumberdaya-sumberdaya. Di negara-negara sedang berkembang keterbatasan sumber daya ini terutama berupa keterbatasan sumber dana untuk investasi,keterbatasan devisa dan keterbatasan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam rangka mengatasi keterbatasan sumber daya tersebut pilihan kebijakan yang diambil pada umumnya berfokus kepada dua aspek yaitu aspek penciptaan iklim berusaha y.ang kondusif terutama berupa kestabilan ekonomi makro dan aspek pengembangan infrastruktur perekonomian yang mendukung kegiatan ekonomi. Kestabilan ekonomi makro tercermin pada harga barang dan jasa yang stabil serta nilai tukar dan suku bunga yang berada pada tingkat yang memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dengan kondisi neraca pembayaran intemasional yang sehat. Sementara itu pengembangan infrastruktur perekonomian mencakup pengembangan seluruh lembaga pendukung betjalannya aktivitas ekonomi seperti sektor usahlb sektor keuanganlperbankan, perangkat hukum dan lembaga pemerintahan. Perekonomian Indonesia mengalami petjalanan yang berfluktuasi, keadaan ini ditambah dengan krisis ekonomi yang melanda semenjak pertengahan tahun 1997 yang tidak hanya mencakup seluruh sendi kehidupan ekonomi tetapi juga 1

2 melanda pada aspek kehidupan lainnya. Hal tersebut nienyebabkan kemampuan keuangan Pemerintah Pusat dalam pembiayaan pembangunan semakin rendah. Turunnya kemampuan keuangan Pemerintah Pusat ini semakin didramatisir oleh kenyataan bahwa perekonomian Indonesia membutuhkan dana yang besar untuk penyediaan infrastruktur, dan pemenuhan kebutuhan investasi yang semakin meningkat, baik dalam jangka pendek maupun jangka menengah. Perubahan lain yang bersifat ekstemal yang memiliki implikasi pada semua aspek kehidupan ada1ah globalisasi dan regionalisasi yang akan terus berkembang, kanma revolusi dibidang teknologi informasi ~ komunikasi, integrasi pasaar uang dan modal, serta persetujuan multilateral GATTIWTO. Yang kesemuanya ini membutuhkan suatu strategi dalam kebijakan ekonomi makro dalam menghadapi kenyataan adanya persaingan di pasar intemasional. Seperti diketahui sebagai unsur permintaan aggregate, kenaikan laju investasi secara umum memiliki pengaruh dalam menaikkan output suatu negara. Sebaliknya penurunan laju investasi akan berakibat pada rendahnya pertumbuhan ekonomi. Untuk itulah pemerintah berusaha secara intensif menarik investor untuk menaruunkan modalnya. lnvestasi merupakan variabel yang sangat penting dalam menggerakkan perekonomian suatu bangsa. Investasi dapat dibagi menjadi investasi yang berasal dari dalam negeri (PMDN) dan investasi dari luar negeri (PMA). Investasi luar negeri dipengaruhi berbagai faktor antara lain nilai tukar rupiah, suku bunga dalam negeri, suku bunga luar negeri, laju pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Selain faktor-faktor ekonomi tersebut juga dapat juga dipengaruhi faktor di luar

3 ekonomi seperti keadaan politik suatu negara, hubungan antar negara dan lain-lain sebagainya. Pada awal pertumbuhan ekonomi suatu negara digerakkan oleh laju tingkat konsumsi masyarakat, hal ini terbukti di Indonesia pada awal pembangunan di masa orde barn. Namun tingginya tingkat konswnsi ini tidak bertahan lama dan digantikan perannya oleh investasi. Keadaan ini dapat telihat pada gambaran tahun 1970 dimana kontribusi konsumsi masyarakat terhadap PDB berdasarkan barga berlaku masih sebesar 79,64% sedangkan investasi 14,05%. Tetapi dua puluh tahun kemudian yaitu tahun 1990 kontribusi konsumsi terhadap PDB menurun menjadi 53,77% sedangkan investasi meningkat menjadi 36,49%.(Dumairy: 1999). Hal ini terjadi karena Pemerintah saat itu terus berusaha mendorong pertumbuhan investasi. Langkah ini dilatarbe1akangi adanya keterbatasan dana yang dimiliki oleh pemerintah, sehingga harus mengundang calon investor baik dari dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Investasi di Indonesia sampai pada saat awal krisis ekonomi yaitu pada tahun 1997, mengalami pertumbuhan yang menggembirakan bahkan melebihi pertumbuhan produksi nasional. Hal ini terlihat pada tingkat perkembangan ratarata kontribusi investasi selama Pembangunan Jangka Panjang tahap I (PJP I) terhadap produk nasional dari semula 18% menjadi 30,5%. Hal ini berarti pertanda kenaikan kapasitas produksi nasional seiring dengan hal tersebut laju pertumbuhan Indonesia selama PJP I juga meningkat menjadi rata-rata 6,82%, dan ini menurut Bank Dunia merupakan laju pertumbuhan yang terbaik diantaja

4 negara-negara sedang berkembang (Dumairy:l999). Walaupun saat itu bentuk investasi umunya adalah investasi yang belum memperhatikan equity based investment, dimana investasinya masih banyak berlandaskan pinjaman, bukao suatu penanaman modal asing dan investasi melalui pasar modal. Sementara itu prioritas investasi ditujukan pada iovestasi-investasi pembangunao prasarana penunjang pertumbuhao ekonomibaik di sektor transportasi, energi dan listrik, telekomunikasi dan sebagainya. Perkembaogao selaojutnya pada investasi selama PJP I menunjukkan adanya kecenderungan pada sektor sekunder, baru kemudiao sektor primer. Penyebabnya diduga adalah kondisi umum sektor primer Indonesia misalnya sektor pertambaogan umum merupakao kegiatao yang beresiko tinggi, sebaliknya sektor sekunder merupakan kegiatao yang beresiko ringan dan didukung dengao skala pasar domestik yang besar. Sektor sekunder yang banyak diminati investor aotara lain adalah industri tekstil, kimia, barang logarn, makanan, kayu kertas dan lain-lain. Sementara itu untuk Penanaman Modal Asing, semenjak adanya UU No. I tahun 1967 ten tang penanaman. modal asing, maka arus masuk modal asing juga terus meningkat. lsi dari UU tersebut secara singkat menyangkut : a. Penanarn modal dibebaskan dari pajak deviden serta pajak perusahaan selama lima tahun, keringanan pajak perusahaan PMA sebesar lebih dari 50% selama lima tahun, ijin untuk menutup kerugian-kerugian perusahaan sampai periode sesudah tax holiday, dan pembebasan penanam modal asing dari bea import dan b~ baku.

5 b. Jaminan tidak akan dinasionalisasikannya perusahaan-perusahaan asing dan kalaupun dinasionalisasikan akan diganti rugi. c. Masa operasional PMA adalah 30 tahun dengan perpanjangannya tergantung pada peljanjian ulang. d. Keleluasaan bagi penanam modal asing untuk membawa serta atau memilih personil manajemennya dan untuk menggunakan tenaga ahli asing bagi pekeljaan yang belwn biasa ditangani tenaga-tenaga Indonesia. e. Kebebasan untuk menstransfer dalam bentuk uang semula (valuta asing) keuntungan dan dana penyusutan yang diperoleh dari penjualan saham yang disediakan bagi orang Indonesia. f. Sektor-sektor atau bidang usaha yang dinyatakan tertutup bagi modal asing yaitu meliputi pekeljaan umum. media massa, pengangkutan, prasarana serta industri pertahanan negara. Pemerintah juga mengeluarkan berbagai kebijakan menyangkut masalah PMA, misalnya Pakto 1993 dan Peraturan Pemerintah (PP) No.20/1994 tentang pemilikam saham yang berisikan masalah tentang diperlonggamya kepemilikan saham oleh para pemodal asing dan makin terbukanya peluang usaha di Indonesia Sampai dengan tahun 1994 jumlah modal asing langsung yang terrealisasi masuk ke Indonesia mencapai 3.771,2 juta dollar untuk sebanyak 392 proyek. Angka tersebut terus meningkat dan pada akhir tahun 2000 telah menjadi 9.877,4 juta dollar untuk sebanyak. 638 proyek artinya selama lebih kurang 6 tahun arus modal asing langsung (FDI) yang masuk ke Indonesia mengalami kenaikan

6 menjadi 2,5 kali lipatnya, dengan demikian didapatkan gambaran selama 6 tahun tersebut Indonesia menarik bagi penanaman modal asing langsung. Untuk lebih jelasnya tentang besarnya realisasi pananaman modal asing langsung yang masuk di Indonesia pada periode tahun 1994-2000 seperti terlihat pada tabel l.l berikut ini: Tabel.l.l. Realisasi Perkembangan Penanaman Modal Asing Langsung JumlahPMA Proyek z? 12,000.00 10,000.00 8,000.00 6,000.00 4,000.00 2,000.00 0.00 Tahun ( dalam juta US $) (Project) 1994 3.771,2 392 1995 6.698,4 287 1996 4.628,2 357 1997 3.473,4 331 1998 4.685,7 412 1999 8.229,9 504 2000 9.877,4 638.. Sumber: Statistik Ekonotni Keuangan Indonesia, Bl PMA 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 1-+-PMAI Gambar 2.1. Realisasi Perkembangan Penanaman Modal Asing Langsung

7 Dari penjelasan diatas menunjukkan bahwa modal asing menjadi kontributor yang penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Peningkatan modal asing langsung di Indonesia yang pada gilirannya menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dikarenakan adanya kebijaksanaan debirokratisasi dan deregulasi yang meliputi kebijaksanaan penyederhanaan prosedur investasi, desentralisasi beberapa kewenangan penanaman modal, serta peninjauan daftar negatif investasi secara berkala. Keadaan pada masa sampai menjelang krisis ekonomi pertengahan tahun 1997 penanaman modal asing langsung mengalarni penurunan seperti terlihat pada tabel 1.1 yang menunjukkan terjadi penurunan sebesar 1._1 54,8 juta dollar dibandingkan jumlah penanaman modal asing langsung pada tahun 1996. Kontribusi investasi terhadap PDB pun mengalarni penurunan drastis. z? 93 Tabel 1.2. Laju Inflasi, Suku Bunga dan Pertumbuhan PDB di Indonesia Tahun Laju Inflasi Suku Bunga Dalam Laju Pertumbuhan (%) Negeri (%) PDB(%) 1994 9,25 13,44 7,5 1995 8,65 13,99 8,2 1996 6,47 11,66 8,0 _2 1997 11,05 23,25 4,7 ~ 1998 77,63 37,26-13,2 1999 2,01 13,00 1,0 _\_ 2000 9,35 14,53 \..- 4,8 :;. Sumber:Statistik EkonOIDl Keuanganlndonesta, BI ft

8 Menurunnya jumlah modal asing langsung yang masuk ke Indonesia ditandai pula dengan menurunnya indikator-indikator ekonomi Indonesia seperti terlihat pada tabel 1.2 salah satunya adalah tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun I 998 yang pertumbuhannya negatif 13,2%. Sementara itu pada tahun 1998 pula laju inflasi mencapai 77,63% sedangkan tingkat suku bunga dalam negeri naik menjadi 37,26%.Kenaikan tingkat suku bunga juga diikuti dengan tingginya laju inflasi sehingga suku bunga riil menjadi negatif. Laju pertumbuhan ekonomi juga merupakan faktor utama masuknya penanaman modal asing, dimana sem~ tinggi pertumbuhan ekonomi berarti semakin meningkat permintaaan modal atau investasi. Seperti pada tabel 1.2 peningkatan - pertumbuhan ekonomi seiring juga dengan peningkatan penanaman modal asing langsung. Pada saat terjadinya krisis ekonomi ditandai dengan pertumbuhan ekonomi negatif dan menurunkan nilai penanaman modal asing langsung, bahkan terjadi pelarian modal ke luar negeri. Perubahan nilai tukar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keadaan makro dan usaha mikro ekonomi suatu bangsa Banyak perusahaan yang mengalami kerugian dalam beberapa dekade salah satunya disebabkan oleh ketidak profesional perusahan dalam mengelola resiko. Dengan adanya globalisasi, pasar semakin terbuka terhadap perdagangan dan teknologi, sehingga jumlah perusahaan yang terpengaruh secara langsung dan tidak langsung dengan nilai tukar semakin meningkat

9 Tabell.3. Suku Bunga Luar Negeri dan Kurs Rupiah Tahun Suku Bunga Luar Kurs Rupiah terhadap Negeri (%) Dollar 1994 7,10 2.200...: 1995 8,32 2.306 1996 8,27 ~I 2.383 ' \\ 1997 8,44 4.650 ~- 1998 8,36 8.025 )~ 1999 8,02 7.100 \ 2000 9,27 9.595 Sumber :Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, BI - makro Pada Tabel 1.3 terlihat nilai tukar Rupiah pada tahun 1998 terdepresiasi hampir dua kali lipat. Telah terbukti secara empiris bahwa variabel ekonomi seperti suku bunga, nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap aliran modal. Nilai tukar 1997, Indonesia dan sebahagian beberapa negara di Asia Tenggara dan Timur mengalami krisis ekonomi, semenjak itu nilai tukar rupiah semakin sulit di prediksi dan overshoot. Walaupun fluktuasi nilai tukaj: rupiah sudah tidak separah beberapa tahun lalu. Pada tahun 1997-2000 misalnya, nilai tukar rupiah sempat bergerak dari Rp. 4.650 pada akhir tahun 2000 ke Rp. 9.595 per dollar. Kondisi ini menyebabkan perekonomian mengalami ketidakpastian seperti tejjadinya inflasi yang berpengaruh terhadap kegiatan ekspor dan impor. Pelemahan mata uang domestik juga memperburuk neraca keuangan perusahaan.. dan menurunkan kegiatan investasi.

10 Pengaruh kurs terhadap indeks modal sangat berkaitan erat, hal ini dikarenakan kurs adalah salah satu faktor yang mempengaruhi indeks penanaman modal. Dalam perekonomian suatu negara, biasanya dilihat dari kurs negara itu sendiri terhadap kurs valuta asing. Apabila kurs menguat, maka secara tidak langsung indeks modal juga akan naik, tetapi bila kurs itu melemah maka indeks modal juga akan turun. Naik turunnya indeks modal akan terjadi karena apresiasi rupiah terhadap mata uang asing dan menyebabkan na.ik turunnya permintaan modal di pasar modal oleh investor. 1.2. Perumusan Masalah Perekonomian Indonesia agar dapat tumbuh dan meningkatkan - z ini investasi asing termasuk salah satu sumber dana yang dapat diandalkan. Akan tetapi dilihat dari tingkat investasi yang masuk ke Indonesia terlihat mengalami kesejahteraan masyarakat membutuhkan dana untuk pembiayaannya. Dalam hal fluktuasi, terutama ketika memasuki saat krisis ekonomi masuknya investasi di Indonesia mengalami penurunan yang tajam padahal pada saat yang sama dibutuhkan dana yang besar untuk pembangunan ekonomi Indonesia. Berdasarkan kajian latar belakang diatas, perumusan masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebaga.i berikut : 1. Baga.imanakah pengaruh suku bunga riil dalam negeri dan luar negeri, nilai tukar, laju pertumbuhan ekonomi serta laju inflasi dalam dan luar negeri terhadap penanaman modal asing langsung di Indonesia..

11 2. Seberapa besarkah elastisitas suku bunga riil dalam negeri dan Juar negeri, nilai tukar, laju perturnbuhan ekonomi serta inflasi dalarn dan luar negeri terhadap penanarnan modal asing langsung di Indonesia. 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah dari penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi Penanarnan ~ Modol Mug Long=g (FDI) <li Indonesia 1erutama <lipandang dari "gi ~ ekonomi.... 2. Untuk menganalisis seberapa besar elastisitas suku bunga riil dalarn dan... luar negeri, nilai tukar, laju pertumbuhan ekonomi serta inflasi dalarn dan z luar negeri terhadap Penanarnan Modal Asing Langsung di Indonesia. 1.4. Manfaat Penelitian ~ m l. Memberikan gambaran dan informasi bagi para pelaku-pelaku ekonomi, didalam penentuan kegiatan penanaman modal asing langsung. 2. Memberikan bukti empiris bagi kepentingan akademik mengenai penganalisaan nilai tukar, suku bunga dalam negeri, laju perturnbuhan ekonomi serta laju inflasi dalam dan luar negeri terhadap penanaman.. modal asing langsung di Indonesia.

12 3. Menambah ilmu pengetahuan dan sebagai acuan penelitian selanjutnya mengenai pengaruh suku bunga riil dalam dan luar negeri, nilai tukar, laju pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi terhadap penanaman modal asing langsung di Indonesia - z? m