BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki usaha kecil menengah yang berada di wilayah Kabupaten Sleman.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN. (KAP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah yang telah terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Perguruan Tinggi swasta yang ada di Yogyakarta. Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inspektorat tingkat kota/kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah Masjid besar se-provinsi Daerah Istimewa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) dan DP2KAD (Dinas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan. berkaitan dengan efektivitas audit internal.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. hubungan kausal antara variabel independen sikap skeptisisme profesional

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan karakteristik masalah yang berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Yang menjadi objek penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar dan aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan penentuan Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Malang sebagai objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek / Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh variabel independen yang terdiri dari pengalaman auditor, independensi, tekanan waktu, dan skeptisisme profesional auditor terhadap variabel dependen yaitu kemampuan mendeteksi kecurangan (fraud). Penelitian ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik (KAP) wilayah Yogyakarta dan Semarang dengan subjek penelitiannya yaitu auditor eksteral yang bekerja pada KAP tersebut. B. Jenis Data Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dengan jenis data yang digunakan berupa data primer yang bersumber dari jawaban responden atas beberapa item pernyataan tentang pengalaman auditor, independensi, tekanan waktu, skeptisisme profesional auditor dan kemampuan mendeteksi kecurangan. C. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode convenience sampling yang berarti sampel mudah dihubungi, tidak menyusahkan dan mudah untuk mengukur (Wusqo, 2016). Metode tersebut 47

48 digunakan karena memberikan kebebasan bagi peneliti untuk memilih dan menentukan sampel dari populasi yang mudah diperoleh. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode survey yang menggunakan instrumen angket atau kuisioner. Kuisioner dibagikan secara langsung ke Kantor Akuntan Publik dimana auditor bekerja. Responden akan memberikan jawabannya dengan memilih tingkat kesetujuannya dan ketidaksetujuannya atas pernyataan tertentu yang tecantum dalam kuisioner. Kuisioner tersebut menggunakan model skala pengukuran berupa skala likert dengan rentang nilai satu sampai lima. E. Definisi Operasional Variabel Penlitian ini terdiri dari variabel dependen yaitu kemampuan mendeteksi kecurangan (fraud), dan pengalaman auditor, independensi, tekanan waktu, skeptisisme profesional auditor sebagai variabel independen. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan istrumen kuisioner dengan skala likert. Responden akan memberikan jawaban dengan memilih tingkat kesetujuannya dan ketidaksetujuannya atas pernyataan tertentu dalam kuisioner. Skala likert yang digunakan mempunyai rentang nilai satu sampai lima dengan asumsi untuk pernyataan positif jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1, TS (Tidak Setuju) diberi skor 2, N (Netral) diberi skor 3, S (Setuju) diberi skor 4, dan SS (Sangat Setuju) diberi skor 5. Untuk pernyataan negatif maka skor dibalik dengan asumsi

49 jawaban menjadi STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 5, TS (Tidak Setuju) diberi skor 4, N (Netral) diberi skor 3, S (Setuju) diberi skor 2, dan SS (Sangat Setuju) diberi skor 1. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel adalah sebagai berikut : 1. Variabel Dependen Variabel terikat (variabel dependen) merupakan suatu variabel yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2010 : 4). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kemampuan mendeteksi kecurangan (fraud) yang diukur dengan mengadopsi pada penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak (2015) yang dikembangkan dari penelitian Koroy (2008). Menurut Koroy (2008) ada beberapa faktor yang menjadikan pendeteksian kecurangan menjadi sulit dilakukan, sehingga membuat auditor gagal dalam mendeteksi kecurangan tersebut. Indikator variabel ini yaitu : a. Memahami sistem pendendalian internal b. Karakteristik kecurngan c. Lingkungan pekerjaan audit yang mengurangi kualitas audit d. Metode dan prosedur audit audit yang tidak efektif dalam pendeteksian kecurangan. e. Bentuk kecurangan f. Pengujian dokumen dan personal

50 Faktor-faktor tersebut digunakan sebagai indikator untuk mengukur variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kemmapuan mendeteksi kecurangan (fraud). 2. Variabel Independen Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lainnya atau yang menjadi sebab timbulnya variabel dependen (Sugiyono : 4). Penelitian ini terdiri dari empat variabel independen, yaitu : a. Pengalaman Auditor Pengalaman merupakan proses yang dijalani individu di masa lalu pada suatu pekerjaan tertentu yang membuat individu tersebut lebih memahami pekerjaan dan ketrampilannya secara mendalam. Pengalaman dalam penelitian ini adalah sejauh mana jam terbang auditor dalam melaksanakan tugas auditnya yang diduga dapat memperngaruhi kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Variabel ini diukur dengan menggunakan empat instrumen pada penelitian Sukriah dkk (2009) yang telah dikembangkan oleh Aulia (2013). Indikator pengukur pengalaman auditor dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Lamanya bekerja sebagai auditor 2) Banyaknya tugas pemeriksaan 3) Kemampuan kerja 4) Intensitas tugas dan pengembangan karir

51 b. Independensi Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh orang lain dan tidak tergantung pada pihak lain. Independensi dapat juga diartikan sebagai kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan obyektif tidak memihak dalam memutuskan dan menyatakan pendapatnya. (Mulyadi, 2002 : 26-27). Sawyer (2006) membagi independensi menjadi tiga aspek diantaranya : independensi dalam program audit, independensi dalam verifikasi dan independensi dalam pelaporan, yang digunakan sebagai pengukur indikator independensi. Variabel independensi diukur dengan mengadopsi instrumen yang digunakan oleh Wusqo (2016) hasil pengembangan dari penelitian Sawyer (2006). Indikator pengukur variabel ini yaitu : 1) Independensi dalam program audit 2) Independensi dalam pemeriksaan atau verifikasi 3) Independensi dalam pelaporan c. Tekanan Waktu (Time Pressure) Tekanan waktu merupakan kondisi atau situasi lingkungan yang dihadapi auditor dalam melakukan audit yang bisa berupa suatu keadaan yang membuat auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap waktu yang telah ditetapkan (Josoprijonggo, 2005). Adanya pembatasan waktu dalam penyelesaian tugas audit membuat auditor mempunyai masa sibuk sehingga dituntut untuk

52 bekerja cepat (Koroy, 2008). Nugraha (2012) menyatakan bahwa auditor akan memberikan respon pada saat menerima tekanan waktu dengan dua cara, yaitu : (1) Tipe fungsional dan (2) Tipe disfungsional. Indikator variabel ini menggunakan instrumen pada penelitian Anggriawan (2014) dengan mengembangkan penelitian Nugraha (2012). Indikator tersebut adalah sebagai berikut : 1) Tipe fungsional Merupakan perilaku (attitude) auditor yang cenderung untuk meningkatkan kinerjanya dengan bekerja lebih baik serta pemanfaatan waktu secara efektif. 2) Tipe disfungsional Merupakan perilaku (attitude) auditor yang dapat menurunkan kualitas auditor karena lebih cenderung memprioritaskan beberapa tugas d. Skeptisisme Profesional Auditor Skeptisisme profesional auditor diartikan sebagai sikap yang dimiliki auditor dalam melakukan audit yang mencakup pikiran selalu mempertanyakan serta mengevaluasi bukti audit secara kritis untuk memperoleh pembenaran atas bukti tersebut. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang digunakan oleh Adnyani (2014) dengan mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Aulia (2013). Indikator variabel skeptisisme profesional auditor yaitu sebagai berikut: 1) Pikiran kritis

53 2) Profesional 3) Asumsi tepat 4) Cermat dalam pemeriksaan laporan keuangan klien 5) Pemahaman terhadap bukti audit

54 Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Sub Variabel Indikator Variabel Independen Pengalaman 1. Lamanya kerja Auditor (Sukriah dkk, 2009), (Aulia, 2013) a. Pemahaman menghadapi objek pemeriksaan dalam memperoleh data b. Mengetahui informasi relevan c. Mampu mendeteksi kesalahan secara professional d. Mampu mencari penyebab kesalahan e. Lama bekerja sebagai auditor Butir Pertanyaan 1 2 3 4 5 2 Banyaknya tugas pemeriksaan 3 Kemampuan kerja 4 Intensitas tugas dan pengembangan karir Berlanjut ke halaman berikutnya a. Ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan b. Pengumpulan bukti c. Kemampuan belajar dari kegagalan dan keberhasilan d. Mampu menyelesaikan tugas dengan cepat a. Mampu mengatasi permasalahan a. Seringnya melakukan tugas audit 6 7 8 9 10 11

55 Variabel Sub Variabel Indikator Variabel Independen Independensi 1. Independensi dalam (sawyer, 2006), program audit (Wusqo, 2016) a. Percayaan diri akuntan publik b. Kemampuan akuntan publik c. Sikap akuntan publik dalam mengaudit d. Bertanggung jawab dalam mengaudit e. Kebebasan akuntan dalam mengaudit Butir Pertanyaan 1 2 3 4 5 2. Independensi dalam program pemeriksaan (verifikasi) 3. Independensi dalam pelaporan Berlanjut ke halaman berikutnya a. Tidak ada tekanan dalam mengaudit b. Tidak boleh mengaudit perusahaan kerabat a. Akuntan publik harus teguh pada kode etik independensi b. Sikap independensi sebagai tolok ukur sikap akuntan publik c. Sikap independensi cerminan ketaatan akuntan publik d. Independnesi diatur sesuai standar profesi e. KAP mengikuti standar ketentuan IAI 6 7 8 9 10 11 12

56 Variabel Sub Variabel Indikator Variabel Independen Tekanan Waktu 1. Tipe fungsional (Nugraha, 2012), Anggriawan (2014) a. Auditor mampu memanfaatkan waktu b. Adanya pembatasan waktu c. Menghasilkan laporan audit Butir Pertanyaan 1 2 3 2. Tipe disfungsional a. Anggapan auditor atas batasan waktu dalam audit b. Pengaruh batasan waktu mengaudit c. Perjanjian waktu mengaudit 4 5 Skeptisisme Profesional Auditor (Aulia, 2013), (Adnyani, 2014) 1. Pikiran kritis a. Pikiran yang berisi pertanyaanpertanyaan atas bukti audit b. Kritis dalam mengevaluasi bukti audit 1 2 2. Profesional a. Memiliki kemahiran professional 3 3. Asumsi tepat a. Asumsi tepat terhadap kejujuran 4 4. Cermat dalam pemeriksaan laporan keuangan klien Berlanjut ke halaman berikutnya a. Adanya perencanaan dan pelaksanaan audit yang tepat 5

57 Variabel Sub Variabel Indikator Variabel Independen b. Adanya penaksiran kritis terhadap validitas bukti audit c. Adanya penerapan sikap skeptisisme professional Butir Pertanyaan 6 7 5. Pemahaman terhadap bukti audit a. Waspada terhadap bukti audit yang kontradiksi 8 Variabel Sub Variabel Indikator Variabel Dependen Kemampuan mendeteksi kecurangan (fraud) (Koroy, 2008), (Simanjuntak, 2015) 1. Memahami sistem pengendalian internal (SPI) 2. Karakteristik kecurangan a. Memahami struktur pengendalian internal perusahaan a. Identifikasi indikator-indikator kecurangan b. Memahami karakteristik terjadinya kecurangan c. Adanya standar pengauditan untuk pendeteksian kecurangan Butir Pertanyaan 1 2 3 4 Berlanjut ke halaman berikutnya

58 Variabel Sub Variabel Indikator Variabel Dependen 3. Lingkungan audit a. Lingkungan yang mendukung pelaksanaan audit Butir Pertanyaan 5 4. Metode audit 5. Bentuk kecurangan 6. Uji dokumentasi dan personal a. Penggunaan metode dan prosedur audit efektif b. Adanya susunan langkah-langkah pendeteksian kecurangan a. Menemukan faktor-faktor penyebab kecurangan b. Adanya perkiraan bentuk-bentuk kecurangan yang bisa terjadi c. Dapat mengidentifiksi pihak yang melakukan kecurangan a. Pengujian dokumendokumen atau informasiinformasi b. Kondisi mental dan pengawasan kerja 6 7 8 9 10 11 12

59 F. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberi informasi mengenai karakteristik responden dan gambaran mengenai data yang diolah, yang meliputi jumlah responden, nilai maksimum, minimum, standar deviasi, rata-rata dan lainnya. 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Pengujian ini digunakan untuk mengukur ketepatan suatu alat ukur atau instrumen yaitu untuk mengukur ke validitasan suatu kuisioner. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor masingmasing indikator atau butir pernyataan dengan total skor. Hasil uji validitas dapat dilihat pada output Pearson Correlation. Kriteria pengujian ini yaitu jika nilai pearson correlation seluruh item pembentuk variabel memiliki korelasi dengan skor masing-masing variabel di atas 0,25 maka di katakan valid (Nazaruddin dan Basuki, 2015). b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat kekonsistenan jawaban responden atas pernyataan kuisioner. Pengujian ini dilakukan dengan mengukur nilai cronbach s alpha. Suatu pernyataan dikatakan reliable (handal) jika nilai alpha lebih besar dari 0,7 (Nazaruddin dan Basuki, 2015).

60 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi residual berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Data dapat dikatakan normal apabila memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Deteksi multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance atau Varian Inflation Factor (VIF). Data atau model dikatakan tidak mengandung multikolinearitas jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi tedapat ketidaksamaan variance dari residual satu ke pengamatan yang lain. Uji Glejser digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dalam model regresi. Model regresi dikatakan bebas dari heteroskedastisitas jika nilai signifikansi > 0,05. 4. Uji Hipotesis Model analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda, yang digunakan untuk mengetahi pengaruh antara variabel

61 dependen dengan beberapa variabel independen. Model ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel pengalaman auditor (X1), independensi (X2), tekanan waktu (X3), dan skeptisisme profesional auditor (X4) terhadap kemampuan mendeteksi kecurangan (Y). Persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut : Keterangan : Y = a + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + e Y a β1 X1 Β2 X2 β3 X3 β4 X4 e = Kemampuan mendeteksi kecurangan (fraud) = Konstanta = Koefisien regresi variabel pengalaman auditor = Pengalaman auditor = Koefisien regresi variabel independensi = Independensi = Koefisien regresi variabel tekanan waktu = Tekanan waktu = Koefisien regresi variabel skeptisisme profesional auditor = Skeptisisme profesional auditor = Standar error a. Uji Signifikansi Secara Simultan (Uji-F) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan, yang ditunjukkan dalam tabel Anova. Kriteria pengujian ini yaitu jika nilai

62 signifikansi < α (0,05), maka dapat dikatakan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji-t) Pengujian ini digunakan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel independen secara parsial (individu) dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada nilai Unstandardized Coefficients B dan nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. c. Uji Koefisien Determinasi Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui sebesara besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen (Nazaruddin dan Basuki, 2015). Pengujian ini dapat dilihat pada nilai Adjusted R 2. Semakin banyak variabel independen yang terlibat maka semakin tinggi nilai R 2.

63