BAB III Metodologi Penelitian Penelitian merupakan suatu usaha menemukan pengetahuaan ilmiah, yang dimana penelitian tersebut merupakan aktifitas yang menggunakan kekuatan pikiran dan aktifitas observasi dengan menggunakan kaidah-kaidah tertentu untuk menghasilkan ilmu pengetahuan guna memecahkan suatu persoalan (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010:2-3). Bab metodologi penelitian ini menyajikan tentang pendekatan penelitian, lokasi penelitian, jenis data penelitian, sumber data penelitian, teknik mendapatkan informan, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan keabsahan data. A. Pendekatan Penelitiaan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang mengungkapkan situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010:25). B. Lokasi Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Jomblang Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. C. Jenis Data Penelitian Jenis data yang diungkap dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif yang menjelaskan data dari informan baik lisan maupun data dokumen yang tertulis, perilaku subjek yang diamati di lapangan juga menjadi data dalam 27
pengumpulan hasil penelitian ini, dan berikutnya di deskripsikan sebagai berikut (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010:155-177): 1. Catatan Lapangan Dalam membuat catatan di lapangan, maka peneliti melakukan prosedur dengan mencatat seluruh peristiwa yang benar-benar terjadi dilapangan penelitian, dan hal ini berkisar pada isi catatan lapangan, model dan bentuk catatan lapangan, proses penulisan catatan lapangan. 2. Dokumentasi Data ini dikumpulkan dengan melalui berbagai sumber data yang tertulis, baik yang berhubungan dengan masalah kondisi objektif, juga silsilah dan pendukung data lainnya. 3. Foto Foto merupakan bukti yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata namun sangat mendukung kondisi objektif penelitian berlangsung. D. Sumber Data Penelitian Mengingat bahwa penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, data yang digunakan dalam penelitian ini juga merupakan data yang bersifat kualitatif. Satuan analisis sebagai sumber data yang digunakan untuk menentukan sampel penelitian ini ditentukan dengan teknik Comprehensive Sampling. Penulis memilih dua puluh satu perusahaan dari lima puluh perusahaan mebel yang ada di Desa Jomblang Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Karena kelompok cenderung kecil dan sumber yang sedikit, peneliti menggunakan strategi sampling yang lainnya yaitu Network Sampling untuk membantu penarikan sempel didalam penelitian ini (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010:56-57). 1. Penarikan Sampel Komprehensif (Comprehensive Sampling) Sampling komprehensif, di mana partisipan, kelompok, seting, kejadian, atau informasi yang relevan diteliti, merupakan strategi sampling yang dipilih. 28
2. Penarikan Sampel Jaringan (Network Sampling) Network sampling, yang juga disebut sampling snowball, merupakan strategi dimana setiap partisipan yang terus menerus atau kelompok dinamai berdasarkan kelompok dan individu yang ada. Untuk memperoleh sumber data yang diharapkan, penulis juga akan menggunakan beberapa alat bantu yaitu: 1. Unsur Manusia sebagai Instrumen Kunci Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah manusia yang melakukan penelitian itu sendiri yaitu peneliti. Peneliti dalam penelitian kualitatif merupakan orang yang membuka kunci, menelaah dan mengeksplorasi seluruh ruang secara cermat, tertib dan leluasa atau dengan kata lain yang dimaksud dengan manusia sebagai instrumen kunci yaitu peneliti yang terlibat langsung dalam observasi partisipasi (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010:61). Hal diatas juga mendukung pendapat dari Nasution (1996) dalam Djam an Satori dan Aan Komariah (2010:62) menyatakan bahwa, hanya manusia sebagai instrument yang dapat memahami makna interaksi antar manusia, membaca gerak muka, menyelami prasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan atau perbuatan responden 2. Unsur Informan Informan adalah orang dalam, pada latar penelitian. Fungsinya untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010:94) 29
E. Teknik Mendapatkan Informan Dalam penelitian kualitatif, tidak relevan bila peneliti membatasi informan dengan menentukan besaran ukuran informasi dengan menggunakan perhitungan statistik, karena belum tentu yang terjaring dalam perhitungan tersebut dapat menjawab permasalahan penelitian atau bahkan terlalu banyak orang yang tidak diperlukan turut terlibat dalam penelitian. Dengan demikian, penentuan sampel dihitung berdasarkan statistik proposional yaitu sampel sebangun dengan karakteristik populasi. Tidak relevan dengan penelitian kualitatif (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010:47). Pengertian dari Earl Babbie (Prijana, 2005) dalam Djam an Satori dan Aan Komariah (2010:47) dapat digunakan untuk memahami sampel yang cukup relevan digunakan untuk penelitian kualitatif yaitu: Sampling is the process of selecting observasi Sampling adalah proses seleksi dalam kegiatan observasi Proses seleksi yang dimaksud di sini adalah proses untuk mendapatkan orang, situasi, kegiatan atau aktivitas, dokumen yang diperoleh dari sejumlah orang yang dapat mengungkapkannya atau dokumen yang banyak lalu dipilih berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan untuk memilih orang bergulir sesuai permasalahan. Dalam istilah sampel dikenal dengan Purposive sampling dan snowball sampling (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010:47). 1. Purposive Sampling Purposive sampling menentukan subjek atau objek sesuai tujuan. Meneliti dengan pendekatan kualitatif biasanya sudah ditetapkan tempat yang dituju. Dengan menggunakan pertimbangan pribadi yang sesuai dengan topik penelitian, peneliti memiliki subjek atau objek sebagai unit analisis (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010:47) 30
2. Snowball Sampling Snowball sampling merupakan salah satu bentuk judgment sampling. Cara pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan secara berantai, teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Seperti bola salju yang sedang menggelinding semakin jauh semakin besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan orang pertama ini data dirasa belum lengkap, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sempel semakin banyak. Pada tingkat operasionalnya melalui teknik sampling ini, responden yang relevan di interview, diminta untuk menyebutkan responden lainnya (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010:48). 3. Triangulasi Tujuan berada di lapangan adalah untuk mengeksplorasi data atau informasi, sehingga diperlukan kaidah-kaidah untuk mendapatkan informasi yang banyak dan akurat. Disamping itu, informasi yang diperoleh harus memenuhi syarat objektivitas sehingga peneliti harus melakukan triangulasi dalam mendapat atau menggali informasi. Triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010:94). F. Teknik Pengumpulan Data Perolehan data penelitian yang luas serta mendalam, maka upaya yang dilakukan melalui: 1. Observasi Partisipatif Observasi partisipatif merupakan seperangkat strategi penelitian yang tujuannya adalah untuk mendapatkan satu keakraban yang dekat dan mendalam dengan satu kelompok individu dan perilaku mereka melalui satu keterlibatan 31
yang intensif dengan orang di lingkungan alamiah mereka. Maksudnya dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010:117). 2. Wawancara Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam karena ingin mengeksplorasi informasi secara jelas dan akurat dari informan (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010:130). Wawancara dapat digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan peneliti berkeinginan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan informan lebih mendalam. Sebagai pegangan peneliti dalam penggunaan metode. Dengan demikian mengadakan wawancara pada prinsipnya merupakan usaha untuk menggali keterangan yang lebih dalam dari sebuah kajian dari sumber yang relevan berupa pendapat, kesan, pengalaman, pikiran dan sebagainya (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010:129). 3. Focus Group Discussion Perolehan data lapangan yang akurat, tidak salah menulis, tidak salah memaknai, peneliti dapat melakukan fokus group discussion dengan mengundang 32
para informan kunci untuk mendiskusikan beberapa konsep yang berkaitan dengan data yang diungkap atau dapat juga menjawab beberapa pertanyaan penelitian. Pada kegiatan ini dimungkinkan adanya reduksi informasi, pengembangan informasi ataupun klarifikasi langkah kerja (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010:96). 4. Studi Dokumentasi Studi dokumen dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara. Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. Hasil observasi atau wawancara, akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung oleh dokumen yang terkait dengan fokus penelitian. Terutama mengenai akurasi sumber dokumen, bermanfaat bagi bukti penelitian, dan sesuai dengan standar kualitatif, tidak reaktif (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010:149). G. Tenik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif naratif. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini akan dimulai dari masa sebelum masuk ke lapangan sampai pada analisis data pada saat ada di lapangan. Analisis pendahuluan akan dilakukan penulis sebagai instumen untuk menentukan fokus masalah. Barulah ketika penelitian masuk pada tahap turun ke lapangan, penulis akan menempuh langkah-langkah dalam melakukan analisis data penelitian kualitatif, terlihat dalam gambar berikut ini. 33
Data Collection Data Display Data Reduction Conclution Gambar 3.1. Analisis Data Kualitatif Sumber: Miles & Huberman (1992) dalam Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif, Alfabeta, hal.39 Gambar 3.1 memperlihatkan langkah-langkah yang dilakukan dalam sebuah penelitian (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010:39) antara lain: 1. Tahap pengumpulan data yaitu proses memasuki lingkungan penelitian dan melakukan pengumpulan data penelitian. 2. Tahap reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dari lapangan. 3. Tahap penyajian data yaitu penyajian informasi untuk memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. 4. Tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi yaitu penarikan kesimpulan dari data yang telah dianalisis. H. Keabsahan Data Peningkatan keabsahan hasil penelitian, peneliti dapat melakukan cek dan ricek serta pada prosedur penelitian yang sudah ditempuh, serta telaah terhadap subtansi penelitian. Keabsahan suatu penelitian kualitatif tergantung pada kepercayaan akan kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan conformabilitas (Djam an Satori dan Aan Komariah, 2010:100-101). 34
1. Kredibilitas (Validitas Internal) Keabsahan atas hasil-hasil penerlitian dilakukan melalui : a. Meningkatkan kualitas keterlibatan penelitian dalam kegiatan di lapangan. b. Pengamatan secara terus menerus. c. Trianggulasi, baik metode, dan sumber untuk mencek kebenaran data dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh sumber lain, dilakukan, untuk mempertajam tilikan kita terhadap hubungan sejumlah data. d. Pelibatan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik dalam proses penelitian. e. Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan nilai kepercayaan akan kebenaran data yang diperoleh, dalam bentuk rekaman, tulisan, copy-an. f. Membercheck, pengecekan terhadap hasil-hasil yang diperoleh guna perbaikan dan tambahan dengan kemungkinan kekeliruan atau kesalahan dalam memberikan data yang dibutuhkan peneliti. 2. Transferabilitas Bahwa hasil penelitian yang didapatkan dapat diaplikasikan oleh pemakai penelitian, penelitian ini memperoleh tingkat yang tinggi bila para pembaca laporan memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang konteks dan fokus penelitian. 3. Dependabilitas dan Conformabilitas Dilakukan dengan audit trail berupa komunikasi dengan pembimbing dan dengan pakar lain dalam bidangnya guna membicarakan permasalahanpermasalahan yang dihadapi dalam penelitian berkaitan dengan data yang harus dikumpulkan. 35