BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mahluk individu maupun mahluk sosial. Salah satu keterampilan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang digunakan sehari-hari di negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan software kamus tematik bergambar Untuk meningkatkan penguasaan kosakata anak tunarungu

BAB I PENDAHULUAN. fisik yang berbeda-beda, sifat yang berbeda-beda dan tingkah laku yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah I Nyoman Sumertna, 2013

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. tunarungu kelas satu SDLB sebanyak enam orang belum mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak keterampilan yang harus dikuasai oleh manusia baik sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intan Mara Mutiara, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan seorang manusia.

2015 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBUATAN POLA DASAR BUSANA WANITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang beralamat di Jl. Rajekwesi 59-A Perak Bojonegoro. Di SLB-B Putra

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak tuna rungu atau anak dengan gangguan pendengaran merupakan anak

Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erma Setiasih, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Putri Permatasari, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang dalam kehidupan manusia. Peranan suatu bahasa juga sangat

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sri Lestari, 2013

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DALAM BIDANG BERHITUNG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. data yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Peneliti juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. media yang dibutuhkan di segala bidang terutama dibidang pendidikan.

DESAIN PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR PENDIDIKAN KHUSUS

DRS. DUDI GUNAWAN,M.Pd

penelitian serta beberapa saran perbaikan untuk pihak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Gilang Angga Gumelar, 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perantara, atau pengantar. Secara lebih khusus, pengertian media proses belajar mengajar

: Metode-metode Pembelajaran Bahasa Lisan pada Anak Tunagrahita Ringan di Sekolah Luar Biasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia indonesia seutuhnya.

pula mengajak dan megajari anaknya untuk bernyanyi bersama ataupun mengajarinya bermain alat musik. Belajar bernyanyi sangatlah bermanfaat bagi anak u

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Mulyana (2010:108), salah satu prinsip komunikasi adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan adalah suatu hal yang harus dikuasai oleh manusia berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk penguasaan konsep sepanjang kehidupan mereka. Semua indera yang

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh pembicara melalui alat-alat artikulasi dan diterima melalui alat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berhitung selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iis Jamilah, 2013

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB I PENDAHULUAN Suhartoyo, 2014

BAB I PENDAHULUAN. realitas diri dengan mengoptimalkan semua potensi kemanusiaan. (educational for all) yang tidak diskriminatif.

BAB I PENDAHULUAN Desi Nurdianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

LAPORAN PELAKSANAAN BINA KOMUNIKASI, PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA ( BKPBI) DI SLB B DENA UPAKARA WONOSOBO

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang harus dialami oleh setiap manusia, mulai dari Pendidikan

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini. berkembang sangat pesat terutama dalam bidang pendidikan.

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA 5-8 TAHUN. Oleh: Widi Herdiana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. geometri, dan analisis (Hamzah Uno, 2007: 129). mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BIG BOOKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS DASAR I DI SLB WIDYA MULIA PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. pendidikan. Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fatwa Tresna Radityan, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk. mengungkapkan berbagai keinginan dan kebutuhannya.


PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

III PROSEDUR PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA

laku baik intelektual, moral maupun sosial.

BAB I PENDAHULUAN. potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan yang bermakna dari individu satu kepada individu lainnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. reseptif yang meliputi menyimak (Hörfertigkeit) dan membaca (Lesefertigkeit),

GITA MARDIAN KUSNANDANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lia Apriliani, 2013

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siswa tunarungu adalah salah satu anak berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan dalam pendengaran, sehingga untuk mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya memerlukan layanan pendidikan khusus. Dampak dari terbatasnya kemampuan dalam pendengaran, siswa tunarungu mengalami hambatan dalam kemampuan persepsi bunyi dan kemampuan berkomunikasi secara verbal maupun non verbal. Hambatan kemampuan dalam persepsi bunyi pada siswa tunarungu terjadi dikarenakan stimulus yang bersifat auditori tidak dapat diterima dengan baik. Siswa tunarungu kurang mampu dalam mendeteksi bunyi, mendiskriminasi bunyi, mengidentifikasikan bunyi dan memahami bunyi di sekitar sebagai sinyal, tanda atau lambang bahasa. Siswa tunarungu mengalami hambatan dalam berkomunikasi secara verbal, baik secara reseptif maupun ekspresif dengan lingkungan orang mendengar yang lazim menggunakan bahasa lisan sebagai alat komunikasi. Mereka kesulitan mengekspresikan apa yang ingin dikemukakan secara lisan, mereka juga tidak mendapat pengalaman mempelajari bahasa ibu sebagaimana yang terjadi pada anak mendengar, sehingga dalam berkomunikasi memerlukan bantuan bahasa isyarat dan kejelasan ujaran dari lawan bicaranya. Jika berbicara secara lisan, pada umumnya siswa tunarungu kurang dapat mengontrol intonasi suara dan irama berbicara cenderung datar atau monoton. Siswa tunarungu memerlukan program khusus untuk meminimalisasi dampak hambatan komunikasi dan persepsi bunyi yang dialami serta mengoptimalisasikan sisa pendengarannya, sehingga mereka dapat berkembang secara optimal.

2 Salah satu program khusus pengembangan kemampuan berkomunikasi adalah Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama (BKPBI). Pelajaran BKPBI diberikan kepada siswa tunarungu untuk mengembangkan kompetensi menghayati bunyi dan memanfaatkan sisa pendengaran yang masih dimiliki, baik menggunakan Alat Bantu Mendengar (ABM) atau tanpa ABM. Manfaat dari program khusus BKPBI terutama untuk memperbaiki mutu komunikasi dan bahasa siswa tunarungu dalam berbahasa secara reseptif maupun ekspresif. (Depdiknas, 2007:2-3). Program khusus BKPBI dapat menjadi pelajaran untuk melatih kesadaran bunyi dan jika dilakukan dengan baik dan benar dapat menunjang terhadap penyadaran bahasa (Arlena : 2012). Pelaksanaan pembelajaran BKPBI di kelas akan lebih menarik jika guru menggunakan media pembelajaran yang tepat. Media pembelajaran sangat bermanfaat agar siswa lebih mudah dalam memahami materi yang diberikan guru. Menurut Hamalik dalam Arsyad (1995:15) pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat, motivasi dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Manfaat lainnya dari penggunaan media pembelajaran adalah memberikan pengalaman belajar yang konkret, menyajikan sesuatu yang sulit diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung oleh siswa (Asyhar, 2012: 42-43). Media pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Landasan psikologis penggunaan media khususnya untuk siswa kelas D1 yang berusia 7-9 tahun adalah bahwa pada perkembangan usia tersebut, sesuai dengan tingkat berpikirnya masih pada tahapan konkret. Berdasarkan teori kognitif menurut Jean Piaget dalam Asyhar (2012:21) umur 7-11 tahun, tingkat berpikir seseorang berada pada tingkat operasi konkret. Hal ini berimplikasi pada materi pelajaran hendaknya disesuaikan dengan tingkat kemampuan berpikir siswa dan perlu adanya media pembelajaran berupa benda konkret yang dapat memudahkan siswa dalam belajar.

3 Penggunaan media dalam pelaksanaan pelajaran BKPBI di kelas 1 SDLB-B SLB Negeri Metro, menurut guru kelasnya masih terbatas pada gambar yang dibuat guru di papan tulis dan penggunaan media audio yang bersumber dari telepon genggam. Siswa lebih banyak diajarkan kosakata melalui gambar dan lebih banyak media yang digunakan bersifat visual saja, padahal untuk mempermudah siswa memahami makna sebuah kata atau memperjelas makna bunyi maka sangat diperlukan media pembelajaran yang tidak hanya menstimulasi kemampuan visual melainkan menstimulasi audio visual. Berdasarkan informasi dari guru kelas, di kelas 1 SDLB-B SLB Negeri Metro terdapat enam siswa tunarungu, dalam berkomunikasi secara ekspresif lebih banyak menggunakan bahasa isyarat. Satu siswa menggunakan alat bantu dengar, kemampuannya dalam berkomunikasi secara lisan cukup jelas artikulasinya dan ucapannya dapat dimengerti. Lima siswa lainnya masih perlu banyak latihan untuk dapat berkomunikasi secara lisan. Pada umumnya kemampuan siswa kelas 1 SDLB-B dalam persepsi bunyi dan irama masih sebatas dapat membedakan ada atau tidak ada bunyi. Mereka belum mampu memahami bunyi sebagai lambang bahasa dan untuk identifikasi nama teman, nama guru atau nama benda masih harus dibantu dengan diisyaratkan. Jika diajak berkomunikasi secara lisan tanpa bantuan isyarat, maka kemampuan memahami pesan yang disampaikan cenderung memerlukan waktu lebih lama jika dibandingkan dengan komunikasi melalui bahasa isyarat. Siswa tunarungu tidak menghayati adanya bunyi latar belakang atau vokalisasi lingkungan seperti pada siswa mendengar. Tetapi tidak berarti bahwa siswa tunarungu sama sekali tidak dapat menghayati bunyi. Adanya alat bantu dengar dan media pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran BKPBI dapat membantu siswa tunarungu mengoptimalkan sisa pendengarannya. Materi pembelajaran dalam semua tahapan BKPBI akan lebih mudah disampaikan oleh guru jika menggunakan media pembelajaran. Banyak media yang bersifat visual, audio, audio visual atau multimedia yang bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran BKPBI, diantaranya

4 adalah penggunaan buku ajar BKPBI, gambar-gabar, cermin, CD Pembelajaran, alat musik atau CD Interaktif. Selain itu juga aplikasi I-Chat yang diluncurkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia pada tahun 2005 juga bisa menjadi salah satu media dalam pembelajaran BKPBI. Beberapa praktisi di lapangan sudah ada yang membuat bahan ajar BKPBI, di antaranya Maryati (2010) membuat model bahan ajar bina komunikasi persepsi bunyi dan irama responsive bunyi latar belakang pada anak tunarungu kelas V SDLB dengan media CD Pembelajaran yang berisi contoh bunyi-bunyi latar belakang.yang dilengkapi dengan gambar, bunyi dan tulisan. Wati (2011) membuat buku ajar BKPBI untuk siswa kelas V SDLB-B yang berisi materi binaan BKPBI dalam mediskriminasi bunyi. Bahan ajar dan media pembelajaran yang khusus dibuat sesuai kebutuhan siswa tunarungu kelas 1 SDLB-B jumlahnya terbatas di SLB N Metro. Jika dilihat dari usia dan tahap perkembangan anak, diperlukan media yang bersifat konkrit, menarik secara visual dan interaktif untuk lebih menambah minat belajar anak. Salah satu media yang bisa digunakan adalah CD Interaktif. CD Interaktif dapat membantu mempertajam pesan yang disampaikan dengan kelebihannya menarik indera dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara gambar, suara, video, animasi, tulisan dan gerakan. Penelitian Rismayanti (2011) yang berjudul CD Interaktif Pembelajaran Huruf Alfabet untuk Anak Berkebutuhan Khusus berbasis Multimedia, menyatakan bahwa media CD Interaktif dapat membantu siswa tuna grahita ringan dalam pembelajaran huruf alfabet dan siswa lebih tertarik untuk belajar karena materi dilengkapi penjelasan melalui animasi gambar yang dikemas secara menarik. I-Chat juga bisa dijadikan media pembelajaran untuk mengenal kata, isyarat dan ucapan secara lisan dari sebuah kata. Materi dalam media ini cukup banyak, namun sayang belum dilengkapi suara dari benda yang

5 menimbulkan bunyi. Media ini juga hanya bisa digunakan jika pengguna terhubung dengan internet, sehingga jika tidak ada jaringan internet maka aplikasi ini tidak bisa dibuka. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mencoba mengembangkan media pembelajaran berupa CD Interaktif Pembelajaran BKPBI bagi siswa tunarungu kelas 1 SDLB-B di SLB Negeri Metro. Media tersebut diharapkan dapat membantu mengatasi terbatasnya media pembelajaran yang ada di sekolah dan membantu menghasilkan proses pembelajaran yang menarik dan bervariasi. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh siswa tunarungu kelas 1 SDLB-B di SLB Negeri Metro dalam pembelajaran BKPBI adalah sebagai berikut : 1. Persepsi mengenai bunyi sangat minim, hanya mampu sebatas mendeteksi bunyi yang berasal dari sumber bunyi dengan volume sangat keras. 2. Kesulitan menirukan suara atau bunyi tertentu yang diperdengarkan secara langsung. 3. Kurang memahami makna kata yang abstrak. 4. Guru mengalami hambatan dalam mengajar BKPBI karena terbatasnya media pembelajaran yang ada di sekolah. C. Fokus dan Pertanyaan Penelitian Fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengembangan media CD Interaktif dalam pembelajaran BKPBI yang sesuai dengan kebutuhan siswa tunarungu kelas 1 SDLB-B di SLB Negeri Metro?

6 Adapun pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kemampuan persepsi bunyi dan irama siswa tunarungu kelas 1 SDLB-B di SLB Negeri Metro? 2. Bagaimana draf awal pengembangan media CD Interaktif Pembelajaran BKPBI bagi siswa tunarungu kelas 1 SDLB-B di SLB Negeri Metro? 3. Bagaimana hasil validasi draf awal pengembangan media CD Interaktif Pembelajaran BKPBI bagi siswa tunarungu kelas 1 SDLB-B di SLB Negeri Metro? 4. Bagaimana tanggapan guru terhadap penggunaan media CD Interaktif Pembelajaran BKPBI kelas 1 SDLB-B di SLB Negeri Metro? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan fokus dan pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajara BKPBI yang sesuai dengan kebutuhan siswa tunarungu kelas 1 SDLB-B. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk: a. Mengetahui kemampuan persepsi bunyi dan irama siswa tunarungu kelas 1 SDLB-B di SLB Negeri Metro. b. Merumuskan draf awal pengembangan media CD Interaktif Pembelajaran BKPBI bagi siswa tunarungu kelas 1 SDLB-B di SLB Negeri Metro. c. Mengetahui hasil validasi draf awal pengembangan media CD Interaktif Pembelajaran BKPBI bagi siswa tunarungu kelas 1 SDLB-B di SLB Negeri Metro. d. Mengetahui tanggapan guru terhadap penggunaan media CD Interaktif Pembelajaran BKPBI kelas 1 SDLB-B di SLB Negeri Metro.

7 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam memecahkan masalah keterbatasan media pembelajaran di Sekolah Luar Biasa dan memperkaya media pembelajaran yang ada di SLB Negeri Metro. b. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan informasi yang bermanfaat bagi guru untuk menerapkan media CD Interaktif Pembelajaran BKPBI hasil pengembangan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran di kelas. c. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu media pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih termotivasi belajar, fokus dalam latihan mempersepsi bunyi serta menambah perbendaharaan kosa kata juga kosa isyarat. E. Struktur Organisasi Tesis Urutan penulisan dalam penelitian ini dibagi menjadi 5 bab, yaitu : 1. BAB I : Pendahuluan Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, fokus dan pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian serta struktur organisasi tesis.

8 2. BAB II : Kajian Pustaka Kajian pustaka berisi landasan teori yang membahas mengenai pengembangan media pembelajaran, tunarungu dan permasalahannya, pembelajaran BKPBI, pelaksanaan pembelajaran BKPBI bagi siswa tunarungu menggunakan media CD Interaktif, serta penelitian yang relevan. 3. BAB III : Metode Penelitian Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai pendekatan penelitian, prosedur penelitian, lokasi dan subjek penelitian, definisi operasioanal, pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. 4. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV berisi pemaparan data hasil penelitian untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan fokus dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian juga membahas atau melakukan analisis temuan hasil penelitian. 5. BAB V : Kesimpulan dan Rekomendasi Bab V berisi kesimpulan berupa uraian singkat jawaban atas pertanyaan penelitian yang diajukan dan juga memberikan rekomendasi kepada pihak sekolah, guru dan siswa tunarungu.