RENCANA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2009

dokumen-dokumen yang mirip
PAGU ANGGARAN ESELON I MENURUT PROGRAM DAN JENIS BELANJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA. 2012

ALOKASI ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2016

SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2015 BERDASARKAN JENIS BELANJA

EVALUASI KINERJA TUGAS PEMBANTUAN DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012

PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015

DATA INSPEKTORAT JENDERAL

EVALUASI KINERJA TUGAS PEMBANTUAN TAHUN 2007

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

EVALUASI KINERJA TUGAS PEMBANTUAN TAHUN

TAHUN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Balikpapan, p 2-5 Maret 2010

REKAPITULASI SK PPID KOTA SE INDONESIA PUSAT PENERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN 2013

Industrialisasi Menuju Kehidupan yang Lebih baik TAHUN Oleh : INSPEKTUR JENDERAL

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan

RINCIAN FORMASI CPNS DARI PELAMAR UMUM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN 2010

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014

DESKRIPTIF STATISTIK GURU PAIS

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

INDONESIA Percentage below / above median

KEBUTUHAN FORMASI CPNS BNN TAHUN 2013

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

KEPALA BADAN PENGAW ASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

EVALUASI KINERJA DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN TAHUN ANGGARAN 2006 DAN 2007

KALENDER DIKLAT TAHUN 2015 (PEMBIAYAAN BPKP)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

ALOKASI ANGGARAN SATKER PER PROVINSI MENURUT SUMBER PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2011 PADA UNIT ESELON I PROGRAM

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULTENG

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SUMATERA SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI ACEH

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DKI JAKARTA

SINERGITAS KOORDINASI PEMBINANAAN DAN PENGAWASAN BPKP DALAM PENGEMBANGAN SIMDA TERINTEGRASI e-budgeting

II Tahun Anggaran 2013

EVALUASI KINERJA TUGAS PEMBANTUAN TAHUN 2007

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI GORONTALO

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DIY

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI JAWA TIMUR

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BENGKULU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KOMISI KEPOLISIAN NASIONAL Tirtayasa VII No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12160, Telp , , Fax

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA BARAT

RENCANA KERJA PUSAT PEMBINAAN TAHUN ANGGARAN 2011

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULAWESI SELATAN

REKAPITULASI KEBUTUHAN PEGAWAI MENURUT JABATAN TAHUN ANGGARAN 2009 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN

PROGRAM KERJA TAHUN 2013 DAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015

EVALUASI KINERJA TUGAS PEMBANTUAN TAHUN 2007

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BALI

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Inspektur III, Prayono

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BANTEN

Buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sepanjang tahun 2016.

INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)

LAPORAN KONSOLIDASI PROGRAM DIRINCI MENURUT KEGIATAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2011

BERITA RESMI STATISTIK

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PENGANTAR WORKSHOP PEMUTAKHIRAN, VALIDASI DAN EVALUASI DATA SIMLUHKP TAHAP I TAHUN BPPP Banyuwangi, 4 Februari 2015

Propinsi Kelas 1 Kelas 2 Jumlah Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung

Kementerian Perindustrian

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja.

2015, No Indonesia Tahun 2015 Nomor168); 3. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017

RENCANA KEGIATAN TA Pusat Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan Bali, Juni 2014

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

SELAYANG PANDANG SIMLUH KP

Jakarta, 3 Desember 2009 Divisi Monitoring & Analisis Anggaran Indonesia Corruption Watch (ICW)

Dalam rangka pengembangan kapasitas pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara tahun 2015, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 087/O/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN

EVALUASI PROGRAM KEWASPADAAN NASIONAL PADA DITJEN KESBANGPOL KEMENDAGRI GRAND SAHID JAYA, 6 DESEMBER 2013 DIREKTUR KEWASPADAAN NASIONAL

DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH

EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015

Penggandaan, Pendistribusian, dan Pengelolaan Dana Bahan UN 2015 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

Transkripsi:

DAFTAR ISI 1. RENCANA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2009. 2. PROGRAM KERJA TAHUN 2009. 3. JADWAL PENGAWASAN TAHUN 2009. 4. RENCANA KERJA TAHUN 2010. 2

RENCANA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2009 TUJUAN Terlaksananya kebijakan k dan program Departemen Perindustrian i sesuai dengan yang ditetapkan dan terwujudnya Good Governance di lingkungan Depertemen Perindustrian SASARAN Meningkatnya pelaksanaan kebijakan, program dan anggaran di lingkungan Departemen Perindustrian sesuai dengan yang telah ditetapkan. Meningkatnya efektifitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan kebijakan, program dan anggaran di lingkungan Departemen Perindustrian. Meningkatnyakepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. g Meningkatnya kinerja untuk mewujudkan Good Governance di lingkungan Departemen Perindustrian. 3

RENCANA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2009 (Lanjutan) KEBIJAKAN Melaksanakan pengawasan berbasis pembinaan, pendampingan dan konsultasi dalam peningkatan kinerja dan dalam rangka terciptanya Good Governance di lingkungan Departemen Perindustrian. PROGRAM Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara. 4

RENCANA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2009 (Lanjutan) FOKUS KEGIATAN PENGAWASAN ITJEN 1. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan pengawasan melalui pengawasan kinerja, pendampingan, investigasi dan Reviu Laporan Keuangan/ BMN. 2. Meningkatkan pemantauan pelaksanaan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan. 3. Meningkatkan koordinasi pengawasan dengan APIP (BPKP/ BAWASDA). 4. Meningkatkan jumlah dan kompetensi aparat pengawasan. 5. Meningkatkan jumlah dan kualitas sarana dan prasarana pengawasan serta sistem/ prosedur pengawasan. 6. Monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan tertentu dari program Departemen Perindustrian. 5

LINGKUP PENGAWASAN Satuan Kerja Vertikal; 1. Eselon I = 7 2. Pusat Pusat = 3 3. Balai Besar Industri = 11 4. Baristand = 11 5. Balai Diklat Industri = 7 6. Sekolah = 17 Satuan Kerja Provinsi, Kabupaten/ Kota 1. Dinas Perindustrian Provinsi = 33 2. Dinas Perindustrian Kab/ Kota = 80 6

PROGRAM KERJA TAHUN 2009 NO URAIAN KEGIATAN OUTPUT I PROGRAM UTAMA 1 Pengawasan kinerja unit-unit vertikal 56 satker 2 Pengawasan dekonsentrasi dan tugas pembantuan IKM 73 satker 3 Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut 129 satker 4 Reviu atas Laporan Keuangan/ BMN 56 satker 5 Pendampingan dalam perencanaan dan pelaksanaan program unit kerja 129 satker 6 Fasilitasi Klinik Itjen 1 kegiatan 7 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Perindustrian 1 kegiatan 8 Pengawasan khusus: - Pemeriksaan khusus kegiatan tertentu 1 kegiatan - Evaluasi kinerja Atase Perindustrian 1 kegiatan 7

PROGRAM KERJA TAHUN 2009 (lanjutan) NO URAIAN KEGIATAN OUTPUT II PROGRAM PENUNJANG 1 Peningkatan profesionalisme dan kompetensi aparat pengawas (auditor) 3 kegiatan 2 Peningkatan kualitas sarana/ prasarana pengawasan 2 kegiatan 3 Koordinasi pengawasan 1 kegiatan 4 Pengumpulan dan pengolahan informasi/ data untuk pengawasan 1 kegiatan 5 Peningkatan sistem dan prosedur teknis pengawasan 1 kegiatan 8

PROGRAM KERJA TAHUN 2009 (lanjutan) III. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENGAWASAN: 1. Menetapkan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun 2009 di lingkungan unit kerja Departemen Perindustrian. 2. Menyusun rencana pelaksanaan audit (PKA dan KKA). 3. Melaksanakan pemeriksaan setiap satker. 4. Pelaporan: a. Menyusun Laporan Hasil Audit (LHA) satker. b. Menyusun Laporan Hasil Pengawasan kepada Menteri. 6. Memantau pelaksanaan tindak lanjut thasil pengawasan. 7. Melaksanakan pemeriksaan khusus berdasarkan aduan masyarakat dan temuan material dari hasil pengawasan. 9

JADWAL PENGAWASAN TAHUN 2009

PKPT INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN TAHUN 2009 NO NAMA OBYEK PENGAWASAN WAKTU DAN SASARAN PENGAWASAN Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Ket. a. Unit Kerja di Pusat 1 Sekretariat Jenderal b a 2 Ditjen Ind. Agro dan Kimia b a 3 Ditjen Ind. Logam Mesin Tekstil dan Aneka b a 4 Ditjen Ind. Alat Tranportasi dan Telematika b a 5 Ditjen Ind. Ind. Kecil dan Menengah b a 6 Inspektorat Jenderal b a 7 Badan Penelitian dan Pengembangan Industri b a 8 Pusat Pendidikan dan Pelatihan b a 9 Pusat Administrasi Kerjasama Internasional b a 10 Pusat Data dan informasi b a Keterangan : a. Untuk Audit Kinerja; b. Untuk Reviu; c. Untuk Evaluasi Kinerja 11

PKPT INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN TAHUN 2009 (LANJUTAN) NO NAMA OBYEK PENGAWASAN Unit Kerja di Daerah b. Balai Besar Industri 1 BB Bahan dan Barang Teknik WAKTU DAN SASARAN PENGAWASAN Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Bandung a b 2 BB Tekstil Bandung a b 3 BB Pulp dan Kertas Bandung a b 4 BB Keramik Bandung a b 5 BB Logam dan Mesin Bandung a b 6 BB Industri Agro Bogor a b 7 BB Kulit dan Plastik Yogyakarta a b 8 BB Kerajinan dan Batik Yogyakarta a b 9 BB. Tekh. Pencegahan Pencemaran a Ind. Semarang b 10 BB. Industri Hasil Perkebunan Makassar a b 11 BB Kimia dan Kemasan Jakarta a b Ket. 12

PKPT INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN TAHUN 2009 (LANJUTAN) NO NAMA OBYEK PENGAWASAN WAKTU DAN SASARAN PENGAWASAN Jan Feb Mrt Apr MeiJun Jul Ags Sep Okt Nov Des Ket. c. Balai Riset dan Standardisasi 1 Baristand Aceh a b 2 Baristand Medan a b 3 Baristand Padang a b 4 Baristand Palembang a b 5 Baristand Tanjung Karang a b 6 Baristand Surabaya a b 7 Baristand Samarinda a b 8 Baristand Banjarbaru a b 9 Baristand Pontianak a b 10 Baristand Manado a b 11 Baristand Ambon a b 13

PKPT INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN TAHUN 2009 (LANJUTAN) NO NAMA OBYEK PENGAWASAN WAKTU DAN SASARAN PENGAWASAN Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des d. Balai Diklat 1 Balai Diklat Medan a b 2 Balai Diklat Padang a b Balai Diklat Indag 3 DKI a b 4 Balai Diklat Yogya a b 5 Balai Diklat Surabaya a b 6 Balai Diklat Denpasar a b 7 Balai Diklat Makasar a b Ket. 14

PKPT INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN TAHUN 2009 (LANJUTAN) NO NAMA OBYEK PENGAWASAN WAKTU DAN SASARAN PENGAWASAN Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des e. Sekolah-sekolah 1 SMTI Aceh a b 2 PTKI Medan a b 3 SMTI Padang a b 4 ATI Padang a b 5 SMAK Padang a b 6 SMTI Tanjung Karang a b 7 APP Jakarta a b 8 STMI Jakarta a b 9 AKA Bogor a b 10 SMAK Bogor a b 11 STTT Bandung a b 12 ATK Yogyakarta a b 13 SMTI Yogyakarta a b 14 SMTI Pontianak a b 15 ATI Makasar a b 16 SMTI Makassar a b 17 SMAK Makasar a b Ket. 15

PKPT INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN TAHUN 2009 (LANJUTAN) NO NAMA OBYEK PENGAWASAN WAKTU DAN SASARAN PENGAWASAN Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Ket. f. Tugas Dekonsentrasi 1 Disperindag Prov. D.I. Aceh a 2 Disperindag Prov. Sumatera Utara a 3 Disperindag Prov. Sumatera Barat a 4 Disperindag Prov. Riau a 5 Disperindag Prov. Kep. Riau a 6 Disperindag Prov. Jambi a 7 Disperindag Prov. Sumatera Selatan a 8 Disperindag Prov. Bengkulu a 9 Disperindag Prov. Bangka Belitung a 10 Disperindag Prov. Lampung a 11 Disperindag Prov. DKI Jakarta a 12 Disperindag Prov. Banten a 13 Disperindag Prov. Jawa Barat a 14 Disperindag Prov. Jawa Tengah a 15 Disperindag Prov. D.I. Yogya a 16 Disperindag Prov. Jawa Timur a 17 Disperindag Prov. Bali a 16

PKPT INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN TAHUN 2009 (LANJUTAN) NO NAMA OBYEK PENGAWASAN WAKTU DAN SASARAN PENGAWASAN Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des f. Tugas Dekonsentrasi (lanjutan) 18 Disperindag Prov. NTB a 19 Disperindag Prov. NTT a 20 Disperindag Prov. Kalbar a 21 Disperindag Prov. Kalteng a 22 Disperindag Prov. Kalsel a 23 Disperindag Prov. Kaltim a 24 Disperindag Prov. Sulawesi Utara a 25 Disperindag Prov. Gorontalo a 26 Disperindag Prov. Sulawesi Tengah a 27 Disperindag Prov. Sulawesi Barat a Disperindag Prov. Sulawesi 28 Selatan a 29 Disperindag Prov. Sultra a 30 Disperindag Prov. Maluku a 31 Disperindag Prov. Maluku Utara a 32 Disperindag Prov. Papua a 33 Disperindag Prov. Irian Jaya Barat a Ket. 17

PKPT INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN TAHUN 2009 (LANJUTAN) NO NAMA OBYEK PENGAWASAN WAKTU DAN SASARAN PENGAWASAN Ket. Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des g. Tugas Pembantuan 1 Kota Banda Aceh /Aceh a 2 Kab. Fak Fak Barat /Sumut a 3 Kota Bukit Tinggi /Sumbar a 4 Kota Dumai /Riau a 5 Kab. Lingga /Kep. Riau a 6 Kota Jambi /Jambi a 7 Kab. Tj. Jabung Timur /Jambi a 8 Kota Palembang /Sumsel a 9 Kab. O K U /Sumsel a /Bengkul 10 Kota Bengkulu u a 18

PKPT INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN TAHUN 2009 (LANJUTAN) WAKTU DAN SASARAN PENGAWASAN NO NAMA OBYEK PENGAWASAN Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov De s g. Tugas Pembantuan (lanjutan) Kab. Lampung 11 Barat /Lampung a 12 Kab. Lebak /Banten a 13 Kab. Sumedang /Jabar a 14 Kota Bandung /Jabar a 15 Kab. Purbalingga /Jateng a 16 Kab. Pekalongan /Jateng a 17 Kab. Bantul /DIY a 18 Kab. Pasuruan /Jatim a 19 Kab. Sidoarjo /Jatim a 20 Kab. Bojonegoro /Jatim a Ket. 19

PKPT INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN TAHUN 2009 (LANJUTAN) NO NAMA OBYEK PENGAWASAN WAKTU DAN SASARAN PENGAWASAN Jan Feb Mrt Apr Mei Jun g. Tugas Pembantuan (lanjutan) 21 Kab. Gianyar /Bali a 22 Kab. Bima /NTB a 23 Kota Mataram /NTB a 24 Kab. Sumba Timur /NTT a 25 Kab. Sanggau /Kalbar a 26 Kab. Sintang /Kalbar a 27 Kab. Katingan /Kalteng a 28 Kab. Banjarmasin /Kalsel a 29 Kota Banjar /Kalsel a 30 Kota Samarinda /Kaltim a Jul Ags Sep Okt Nov De s Ket. 20

PKPT INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN TAHUN 2009 (LANJUTAN) NO NAMA OBYEK PENGAWASAN WAKTU DAN SASARAN PENGAWASAN Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des g. Tugas Pembantuan (lanjutan) 31 Kota Bitung /Sulut a 32 Kab. Gorontalo /Gorontalo a 33 Kota Palu /Sulteng a Kab. 34 Poliwalimandar /Sulbar a 35 Kab. Bone /Sulsel a 36 Kota Makassar /Sulsel a 37 Kab. Konawe /Sultra a 38 Kota Ambon /Maluku a 39 Kota Ternate /Malut a 40 Kab. Sorong /Papua Brt a Ket. 21

PKPT INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN TAHUN 2009 (LANJUTAN) NO NAMA OBYEK PENGAWASAN h Luar Negeri / Atase Perindustrian Evaluasi ilap.hasil I Pengawasan WAKTU DAN SASARAN PENGAWASAN Jan Feb Mr Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des t C C Ket. 22

RENCANA KERJA TAHUN 2010

STRATEGIC OBJECTIVE PETA STRATEGI INSPEKTORAT JENDERAL VISI DAN MISI INSPEKTORAT JENDERAL Visi : Terwujudnya pengawasan sebagai mitra kerja dan penjaminan mutu pencapaian sasaran pembangunan industri Misi : 1. Terwujudnya Pengawasan Yang Efisien dan Efektif Untuk Mendukung Pencapaian Sasaran Pembangunan Sektor Industri dan Terciptanya Good Governance di 2. Mewujudkan pengawasan sebagai salah satu pilar untuk meminimalisir penyimpangan dalam pelaksanaan tugas Lingkungan Departemen Perindustrian PRE ESPEKTIF PEM MANGKU KEPE ENTINGAN Terwujudnya Sistem Pengawasan Berbasis Pembinaan 1 Terwujudnya Evaluasi pengawasan sebagai bahan pengambilan kebijakan Terwujudnya Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi Berbasis Pembinaan 2 3 Terwujudnya Sistem Pengendalian Internal Yang Kuat 4 Meningkatnya Daya Dukung Kegiatan Pengawasan PRESPEK KTIF PROSES PELA AKSANAAN TU UGAS POKOK DAN FUNGSI PERUMUSAN KEBIJAKAN Menetapkan Kebijakan Pengawasan Menetapkan Pedoman Pengawasan Menetapkan Sistem Penghargaan dan Sanksi Melakukan kajian hasil Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi Melakukan kajian hasil Reviu Laporan Keuangan / BMN Melakukan kajian hasil monitoring efektifitas pelaksanaan kebijakan industri Melakukan kajian tindak lanjut hasil pengawasan Mengoptimalisasi penerapan Sistem Pengendalian internal PELAKSANAAN PENGAWASAN Mengoptimalkan Pemanfaatan Hasil Pengawasan dalam penetapan kebijakan Mengoptimalkan koordinasi dan sinkronisasi program pengawasan dengan stakeholder Mengoptimalkan bimbingan Penerapan teknis Sistem dan penghargaan pendampingan dan sanksi Meciptakan kemandirian pengawasan Meningkatkan pengelolaan keuangan, BMN dan SDM Meningkatkan pengelolaan pengelolaan keuangan, bmn dan sdm PENEGAKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan undangan Meningkatkan Konsistensi Pelaksanaan Kebijakan PRESPEK KTIF PENINGKA ATAN KAPASIT TAS KELEMBAG GAAN SDM Meningkatkan Kompetensi SDM Pengawasan ORGANISASI Meningkatkan ketatalaksanaan Sistem Administrasi Menyediakan jasa konsultansi DATA Membangun Database Hasil Pengawasan Pemanfaatan Hasil Pengawasan Untuk Pembinaan PERENCANAAN Meningkatkan Kualitas Perencanaan Pengawasan ANGGARAN Meningkatkan Anggaran yang Proporsional dengan lingkup tugas pengawasan, pengendalian dan evaluasi 24

RENCANA KERJA TAHUN 2010 No RENCANA PROGRAM KERJA SASARAN INDIKATOR KEBERHASILAN 1 Peningkatan pengawasan Terwujudnya Sistem Menurunnya tingkat operasional melalui kemitraan Pengawasan Berbasis penyimpangan/ penyelewengan Pembinaan 2 Penyusunan laporan hasil evaluasi pengawasan dan kajian/ evaluasi Terwujudnya evaluasi pengawasan sebagai Tersedianya evaluasi hasil pengawasan sebagai bahan penerapan kebijakan industri bahan pengambilan pengambilan kebijakan pimpinan kebijakan 3 Pembinaan dan pendampingan sistem pengendalian intern di setiap unit kerja Terwujudnya Sistem Pengendalian Internal Yang Kuat Terbentuknya SPI P di masing- masing Satker 4 Pembinaan dan peningkatan sumber daya dan sarana pengawasan 5 Penyempurnaan dan penyusunan kebijakan pengawasan Meningkatnya Daya Dukung Kegiatan Pengawasan Menetapkan Kebijakan Pengawasan Tersedianya sumber daya pengawasan yang sesuai kebutuhan Ditetapkannya kebijakan pengawasan, pengendalian, evaluasi, dalam bentuk peraturan 25

RENCANA KERJA TAHUN 2010 (LANJUTAN) No RENCANA PROGRAM KERJA SASARAN INDIKATOR KEBERHASILAN 6 Penyempurnaan pedoman Menetapkan Pedoman Ditetapkannya pedoman pengawasan (juklak/ juknis dan implementasinya) Pengawasan pemeriksaan, pedoman pengendalian, pedoman evaluasi dan pemantauan, pedoman pemeriksaan dengan tujuan tertentu t t dan pedoman Reviu Laporan Keuangan/ BMN 7 Penyusunan kebijakan pemberian Menetapkan Sistem Ditetapkannya Sistem Pemberian penghargaan dan sanksi Penghargaan dan Sanksi Penghargaan dan Sanksi dalam bentuk peraturan 8 Pengkajian hasil-hasil kegiatan pengawasan Melakukan kajian hasil Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi 9 Pengkajian hasil reviu Laporan Melakukan kajian hasil Keuangan/ BMN unit-unit kerja reviu laporan keuangan / BMN Laporan Kajian Hasil Audit Kinerja, Audit tertentu, Pengendalian, dan Evaluasi Tersedianya laporan kajian hasil reviulaporan keuangan / BMN 26

RENCANA KERJA TAHUN 2010 (LANJUTAN) No RENCANA PROGRAM KERJA SASARAN INDIKATOR KEBERHASILAN 10 Pengkajian penerapan pelaksanaan kebijakan industri Melakukan kajian hasil monitoring efektifitas pelaksanaan kebijakan industri Tersedianya laporan kajian hasil monitoring efektifitas kebijakan industri 11 Pemantauan pelaksanaan tindak Melakukan kajian tindak Tersedianya laporan kajian tindak lanjut hasil pengawasan lanjut hasil pengawasan lanjut hasil pengawasan 12 Peningkatan penerapan sistem pengendalian intern 13 Penyusunan konsep kebijakan dari hasil pengawasan dan kajian/ evaluasi penerapan kebijakan industri 14 Penyelenggaraan koordinasi dan penyusunan pelaksanaan program pengawasan Mengoptimalisasi penerapan Sistem Pengendalian internal Mengoptimalkan Pemanfaatan Hasil Pengawasan dalam penetapan kebijakan Mengoptimalkan Koordinasi dan sinkronisasi program pengawasan dengan stakeholder Efektifitas Sistem Pengendalian Internal di Satuan Kerja Pemanfaatan laporan evaluasi hasil pengawasan dalam penetapan kebijakan Tersedianya Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) 27

RENCANA KERJA TAHUN 2010 (LANJUTAN) No RENCANA PROGRAM KERJA SASARAN INDIKATOR KEBERHASILAN 15 Pembinaan dan penilaian produkttifitas kinerja aparat pengawasan dan penunjang pengawasan Mengoptimalkan Penerapan Sistem penghargaan dan sanksi Pemberian Piagam penghargaan dan sanksi 16 Pembinaan penerapan kode Menciptakan kemandirian Terselenggaranya pelaksanaan etik pengawasan pengawasan pengawasan yang independen 17 Pembinaan dan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan BMN 18 Pembinaan/ konsultasi pengawasan (sosialisasi peraturan/ kebijakan/ forum konsultasi pengawasan) 19 Pengendalian sistem dan prosedur pengawasan Meningkatkan pengelolaan keuangan, BMN dan SDM Meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan Meningkatkan Konsistensi Pelaksanaan Kebijakan Terselenggaranya tertib administrasi anggaran, BMN dan SDM Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan Pelaksanaan kebijkan yang konsisten 20 Pendidikan dan pelatihan Meningkatkan Kompetensi Tersedianya SDM aparat fungsional pengawasan dan SDM Pengawasan pengawas yang telah mengikuti penunjang pengawasan diklat 28

RENCANA KERJA TAHUN 2010 (LANJUTAN) No RENCANA PROGRAM KERJA SASARAN INDIKATOR KEBERHASILAN 21 Pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan dan BMN Meningkatkan ketatalaksanaan Sistem Administrasi Terlselenggaranya tertib administrasi 22 Pembinaan pengawalan pelaksanaan kegiatan 23 Peningkatan sistem informasi pengawasan Menyediakan jasa konsultansi Membangun Database Hasil Pengawasan Efektifitas pemberian jasa konsultasi melalui klinik ITJEN dengan satuan kerja Tersedianya database pengawasan 24 Pemantauan hasil Pemanfaatan Hasil Meningkatnya tata kelola pengawasan dalam rangka peningkatan pemanfaatan sumber daya Pengawasan Untuk Pembinaan sumber daya 25 Koordinasi penyusunan rencana kerja pengawasan 26 Penyusunan pengembangan rencana kerja Meningkatkan Kualitas Perencanaan Pengawasan Meningkatkan Anggaran yang Proporsional dengan lingkup tugas pengawasan, pengendalian dan evaluasi Berkurangnya tumpang tindih kegiatan pengawasan Tersedianya jumlah anggaran yang proporsional dengan lingkup tugas pengawasan 29