Kepada yang terhormat, Ketua DPRD dan Sekretaris Daaerah Kabupaten Kepulauan Yapen dan Undangan yang kami hormati

dokumen-dokumen yang mirip
Kepada yang terhormat, Wakil Ketua DPRD dan Bupati Biak Numfor dan Undangan yang kami hormati

Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua

Kepada Yang Terhormat. Wakil Ketua II DPRD dan Wakil Bupati Jayawijaya. Dan Undangan yang kami hormati

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Para Hadirin yang berbahagia.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi Salam sejahtera bagi kita semua,

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua,

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN BPK-RI DI YOGYAKARTA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

Assalamualaikum Wr, Wb Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua,

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi pemerintahan yang telah diterima secara umum. Kualitas informasi dalam laporan

anggaran. BPK akan melakukan tugas pemeriksaan setelah anggaran tersebut selesai dilaksanakan sesuai dengan kewenangannya.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BPK Memberikan Opini WDP untuk LKPD TA 2014 Pemprov NTT

Assalamualaikum Wr, Wb Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN ANGGOTA V BPK RI

PEMPROV SULTRA KEMBALI RAIH PENILAIAN KEUANGAN WTP

SAMBUTAN BPK PADA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi. Artinya bahwa pemerintah pusat memberikan wewenang untuk

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN WAKIL KETUA BPK-RI, DALAM RANGKA PERESMIAN PERWAKILAN BPK-RI DI JAMBI 27 AGUSTUS 2007

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SEMARANG TANGGAL 25 JUNI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dapat dijadikan milik Negara (UU no 17 pasal1 ayat1). Undang undang

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi keuangan daerah yang diawali dengan bergulirnya UU Nomor

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara.tata kelola pemerintahan yang baik (Good

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil kegiatan operasional. Laporan keuangan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

SAMBUTAN PADA ACARA SERAH TERIMA JABATAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PADA TANGGAL 13 DESEMBER

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR : 7 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Indonesia mulai memasuki era reformasi, kondisi pemerintahan

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA SERANG TAHUN ANGGARAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka reformasi di bidang keuangan, pada tahun

TINJAUAN YURIDIS ATAS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH. 1

- 9 - PERENCANAAN REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring dengan adanya perubahan masa dari orde baru ke era

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. ini bukan hanya orang-orang dari bidang akuntansi yang dapat memahami laporan

JADWAL TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. satu dasar penting dalam pengambilan keputusan. Steccolini (2002;24) mengungkapkan bahwa :

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BPK RI PERWAKILAN PROVINSI BALI

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG

REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (LKPD) Dra Hj Sastri Yunizarti Bakry, Akt, Msi, CA, QIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR : 03 TAHUN 2013

KEPATUHAN PADA PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pengelolaan keuangan dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang luas yang terdiri

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

BAB 1 INTRODUKSI. perintah Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945, khususnya pasal 23E yang

BAB I PENDAHULUAN. setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas,

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah

BUPATI PESISIR SELATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 4. Investasi permanen disajikan sebesar

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2006

Assalamu alaikum Wr. Wb., Selamat pagi dan salam sejahtera,

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, peran akuntansi semakin dibutukan, tidak saja untuk kebutuhan pihak

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH OLEH BPK RI.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 18

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah yang sedang bergulir ini merupakan bagian dari adanya

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. pun berlaku dengan keluarnya UU No. 25 tahun 1999 yang telah direvisi UU No. 33 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dan teori perlu berimplikasi pada praktik. Oleh karena itu antara teori dan praktik

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ghia Giovani, 2015

Transkripsi:

SAMBUTAN DALAM RANGKA PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPADA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN TANGGAL 8 SEPTEMBER 2009 Kepada yang terhormat, Ketua DPRD dan Sekretaris Daaerah Kabupaten Kepulauan Yapen dan Undangan yang kami hormati Selamat malam dan Salam Sejahtera bagi kita semua Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan kasih-nya, kita semua dapat berkumpul di tempat ini, dalam rangka memenuhi kewajiban konstitusional sesuai dengan ketentuan UUD 1945, UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 15 Tahun 2006 tentang BPK RI, mengenai penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas LKPD Tahun 2008. Acara penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan ini juga sesuai dengan kesepakatan bersama antara BPK RI dengan DPRD Kabupaten Kepulauan Yapen, tentang Tata Cara Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK kepada DPRD. Selain itu acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan hubungan kerja antara BPK RI Kantor Perwakilan Provinsi Papua dengan DPRD dalam rangka mengefektifkan pelaksanaan tugas dan fungsinya masing-masing. Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan ini juga merupakan perwujudan dari tranparansi dan akuntabilitas pertanggungjawaban pengelolaan APBD oleh Pemerintah Daerah, dan sesuai dengan paket Undang-undang Keuangan Negara, yaitu UU Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Pada kesempatan yang berbahagia ini perlu juga kami jelaskan bahwa dalam UU Nomor 17 Tahun 2003, UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU Nomor 15 Tahun 2004 telah ditegaskan bahwa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang telah disusun oleh Gubernur/ Bupati/ Walikota harus 1

diperiksa terlebih dahulu oleh BPK RI, baru disampaikan kepada DPRD. Hal ini berarti pula bahwa pembahasan LKPD oleh DPRD bersama Pemerintah Daerah, baru dapat diselenggarakan setelah LKPD diperiksa oleh BPK. Selanjutnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah menyebutkan bahwa laporan hasil pemeriksaan yang telah disampaikan kepada DPRD dinyatakan terbuka untuk umum dan dapat diakses melalui website BPK RI di www.bpk.go.id/web. Dan sebaliknya pemerintah daerah juga wajib mempublikasikan hasil pemeriksaan BPK RI. sehingga seluruh Stakeholder dan pengguna laporan keuangan lainnya dapat menilai kinerja keuangan pemerintah daerah. Selain itu, perlu pula kami jelaskan bahwa Opini yang diberikan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen untuk Tahun Anggaran 2008 adalah sama dengan tahun lalu, yaitu Disclaimer (Tidak menyatakan pendapat). Pemberian opini tersebut berdasarkan atas hal-hal berikut: 1. Nilai Kas di Bendahara Pegeluaran sebesar Rp3.393.638.483 tidak dapat diyakini kewajarannya yang disebabkan beberapa hal, yaitu: 1) Saldo kas di bendahara pengeluaran pada neraca tidak sesuai BKU pada masing-masing SKPD, 2) Saldo kas di bendahara pengeluaran pada neraca tidak sesuai dengan rekening koran pada masing-masing SKPD, 3) Saldo kas di bendahara pengeluaran pada neraca bukan merupakan akumulasi dari saldo tahun sebelumnya. 2. Nilai persediaan obat-obatan dan bahan pakai habis pada Dinas Kesehatan dan RSUD Serui ssebesar Rp2.396.741.096 (92,51% dari total persediaan di neraca) tidak dapat diyakini kewajarannya yag disebabkan beberapa hal, yaitu: 1) Nilai persediaan obat-obatan yang ada di Dinas kesehatan per 31 Desember 2008 sebesar Rp1.629.740.000 dicantumkan berdasarkan pengadaan obat-obatan di Tahun Anggaran 2008, 2) Tidak secara rutin kepala puskesmas-puskesmas menyampaikan LPLPO kepada GFK secara berkala, 3) Terdapat perbedaa jumlah persediaan obat antara lampiran neraca daerah dengan daftar persediaan gudangfarmasi RSUD Serui per 31 Desember 2008. 3. Nilai Aset Tetap sebesar Rp308.068.055.833 tidak dapat diyakini kewajarannya. Ketidakwajaran saldo aset tersebut disebabkan beberapa hal, yaiut : 1) saldo awal aset tetap per 1 Januari 2008 senilai Rp290.895.884.000 tidak bisa ditelusuri nilai 2

dan jenis asetnya, 2) aset tanah senilai Rp5.411.144.000 tidak bisa ditelusuri bukti kepemilikannya, 3) aset senilai Rp11.051.694.500 diserahkan ke masyarakat masih tercatat dalam aset daerah, 4) aset seniali Rp709.333.333 masih dikuasai oleh pihak ketiga.. 4. Penerimaan daerah pada 3 (tiga) SKPD (RSUD Serui, Dinas Kehutanan, Dinas Perhubungan) sebesar Rp6.536.647.803 digunakan langsung. Hal ini disebabkan beberapa hal, yaitu: 1) belum adanya Perda tentang pendapatan-pendapatan yang telah ada realisasinya, 2) belum mempertanggungjawabkan penggunaan langsung atas pendapatan sebesar Rp6.536.647.803, termasuk carter Susi Air sebesar Rp6.422.700.565. 5. Belanja pada 5 (lima) SKPD (Sekretaris DPRD, Sekretaris Daerah, Dinas P dan P, Dinas Perhubungan, dan RSUD Serui) sebesar Rp5.756.345.509 tidak didukung dengan bukti yang lengkap. Hal ini disebabkan beberapa hal yaitu: 1) Kepala SKPD sebagai atasan langsung belum mengawasi pertanggungjawaban belanja dengan optimal, 2) PPK-SKPD dan bendahara pengeluaran masing-masing SKPD tidak melakukan penelitian dan pengujian atas kelengkapan dan kebenaran buktibukti pengeluaran. Agar LKPD Tahun 2008 dan tahun berikutnya dapat disajikan secara wajar dan sekaligus memperkokoh terwujudnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah yang lebih baik maka langkah yang menjadi prioritas utama dan mendesak yang harus ditempuh semua Pemerintah Daerah se-provinsi Papua adalah: a. Membangun Sistem Pengendalian Intern yang baik di masing-masing SKPD, dan meningkatkan jumlah dan kualitas SDM yang memiliki latar belakang pendidikan dan pelatihan di bidang keuangan bagi petugas yang terkait dengan pengelolaan keuangan daaerah; b. Meningkatkan peran dan fungsi pada Badan Pengawas Daerah (Bawasda) dengan cara menempatkan tenaga yang profesional; c. Menjabarkan lebih lanjut peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi ke dalam bentuk Peraturan Daerah atau Peraturan Kepala Daerah antara lain berupa: Peraturan Daerah tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Bupati tentang Sistem dan Prosedur pengelolaan keuangan Daerah. 3

Menyajikan Neraca Awal sesuai dengan SAP, hal ini dapat ditempuh dengan melakukan koreksi dan penyesuaian terhadap Neraca awal sesuai dengan Standar Akuntansi pemerintahan sebagaimana diatur dalam PP No. 24 Tahun 2005. Perlu saya sampaikan bahwa dalam UU Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, pasal 56 ayat (3) ditetapkan bahwa laporan keuangan pemerintah daerah harus disampaikan Gubernur/Bupati/Walikota kepada BPK paling lambat 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir. Hal ini berarti batas waktu penyampaian LKPD Tahun 2007 paling lambat akhir Bulan Maret 2008. Namun kenyatannya bahwa dari seluruh entitas yang ada pada Provinsi Papua yakni sebanyak 21 entitas, hanya 1 entitas yang menyerahkan tepat waktu sesuai dengan peraturan yang berlaku. Keterlambatan penyerahan LKPD untuk diperiksa oleh BPK RI tersebut akan mengakibatkan keterlambatan pembahasan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD oleh DPRD yang seharusnya sesuai dengan UU NO. 17 Tahun 2003 Pasal 31 dan UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 184 ayat (1) sudah harus disampaikan kepada DPRD selambat-lambatnya enam bulaun setelah tahun anggaran berakhir, yaitu pada bulan Juni yang lalu. Dengan diserahkannya LHP atas LKPD ini, maka sesuai dengan nota kesepakatan yang ditandatangani pada Bulan April tahun 2006 yang lalu, DPRD sesuai dengan kewenangannya dan para pejabat yang terkait wajib menindaklanjutinya, selambat-lambatnya 60 hari setelah LHP ini diterima (pasal 20 dan 21 UU No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara). Perlu kami tambahkan bahwa posisi Penyelesaian Tindak lanjut pada kabupaten Kepulauan Yapen seluruhnya belum ditindaklanjuti. Penyelesaian tindak lanjutyang sangat rendah ini menunjukkan bahwa kepatuhan Pemda terhadap peraturan perundang-undangan masih sangat minim. Untuk mengefektifkan penyelesaian Tindak Lanjut dapat ditempuh dengan cara : 1. Pemda meningkatkan peran dan fungsi Majelis TP/TGR dan Inspektorat Daerah. 2. DPRD membentuk Panitia Khusus untuk menangani Tindak Lanjut. 4

Akhir kata, perkenankan saya atas nama Pimpinan BPK RI mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan DPRD, dan Para Pejabat di Kabupaten Kepulauan Yapen atas kerjasama yang telah terbina dengan baik selama ini dan di masa-masa mendatang, kerjasama seperti ini saya harapkan dapat lebih ditingkatkan lagi. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih senantiasa melindungi dan memberkati kita semua dalam melaksanakan tugas masing-masing. Terima kasih atas perhatian Bapak dan Ibu sekalian. Shaloom dan Wassalam untuk kita semua. Jayapura, 8 September 2009 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI Kepala Perwakilan Provinsi Papua Blucer W. Rajagukguk, SE., SH., M.Sc., Ak NIP 19681020 1989031008 5