BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2008

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 62 Tahun : 2016

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 36 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN IX. 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN BELITUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 4

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 30 TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2008

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 23 TAHUN 2008 T E N T A N G

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI TASIKMALAYA

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 24 TAHUN 2008 T E N T A N G

*14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 10 TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 16 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 16 TAHUN 2006

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKAMARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 06 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 64 Tahun : 2016

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 29 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 8 TAHUN 2015

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 09 PERATURAN WALIKOTA JAMBI

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN DAERAH PROPINSI ISTIMEWA ACEH NOMOR : 30 TAHUN 2001 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Transkripsi:

BUPATI SUKAMARA Menimbang Mengingat : PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan dalam pasal 47 Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sukamara perlu ditetapkan rincian tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara, b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Sukamara tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara; 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 189. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Propinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4180); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 1

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 33. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintahan, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 Nomor 6); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 8 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah kabupaten Sukamara (Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara Tahun 2008 Nomor 8); M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN BUPATI SUKAMARA TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Sukamara. 2. Kabupaten adalah Kabupaten Sukamara. 3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut 2

asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 4. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan di Daerah. 5. Bupati adalah Bupati Sukamara. 6. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Sukamara. 7. Dinas adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara. 8. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara. 9. Sekretaris adalah Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara. 10. Unit Pelaksana Teknis adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum yang selanjutnya disebut UPTD. 11. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga teknis Daerah dalam Lingkup Pemerintah Kabupaten Sukamara. BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara. BAB III STRUKTUR ORGANISASI Pasal 3 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat, terdiri dari : a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan b. Sub Bagian Keuangan, Evaluasi dan Pelaporan c. Sub Bagian Survey dan Pengendalian 3. Bidang-bidang, terdiri dari : a. Bidang Bina Marga, terdiri dari : 1) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan 2) Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan b. Bidang Cipta Karya, terdiri dari : 1) Seksi Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan 2) Seksi Perumahan dan Permukiman 3) Seksi Pertamanan dan Kebersihan c. Bidang Pengairan, terdiri dari : 1) Seksi Perencanaan Sumber Daya Air 2) Seksi Operasional dan Pemeliharaan 3) Seksi Pengelolaan Lahan Pengairan d. Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan Strategis, terdiri dari : 1) Seksi Tata Ruang Kawasan Strategis 2) Seksi Pembinaan dan Pengawasan 4. Kelompok Jabatan Fungsional 5. Unit Pelaksana Teknis (UPT) 3

Pasal 4 Bagan Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN Bagian Kesatu Dinas Pekerjaan Umum Pasal 5 Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan bidang pekerjaan umum. Pasal 6 Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Dinas Pekerjaan Umum menyelenggarakan fungsi : 1. penyiapan bahan rumusan kebijakan umum di bidang pekerjaan umum; 2. perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum; 3. pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan prasarana umum bidang bina marga, cipta karya, pengairan, tata ruang, prasarana sarana perkotaan dan perdesaan; 4. pengendalian teknis di bidang bina marga, cipta karya, pengairan, tata ruang, prasarana perkotaan dan perdesaan; 5. pengawasan dan pembinaan jasa konstruksi; 6. pengelolaan laboratorium dan alat-alat berat; 7. pengelolaan kebersihan dan pertamanan; 8. pengelolaan Unit Pelaksana Teknis; dan 9. pengelolaan ketatausahaan dinas. Pasal 7 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Dinas Pekerjaan Umum mempunyai kewenangan sebagai berikut : 1. penyelenggaraan administrasi, program ketatalaksanaan perlengkapan dinas; 2. pelaksanaan inventarisasi data pegawai, keuangan serta barang-barang aset daerah; 3. pengaturan jalan kabupaten meliputi perumusan kebijakan penyelenggaraan jalan, penyusunan pedoman operasional penyelenggaraan jalan kabupaten, jalan lokal dan jalan lingkungan, penetapan status jalan dan penyusunan perencanaan umum pembiayaan; 4. pembangunan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan jalan dan jembatan; 5. penetapan, pemberian izin dan rekomendasi teknis atas penyediaan, peruntukan dan penggunaan jalan dan jembatan; 6. penjagaan efektivitas, efesiensi, kualitas pembangunan dan penyelenggaraan jalan dan jembatan; 7. penyiapan program pembangunan sarana dan prasarana perkotaan dan pedesaan jangka panjang dan menengah; 8. pengawasan dan pengendalian terhadap pembangunan dan pengelolaan kawasan perkotaan dan perdesaan di provinsi; 9. penetapan peraturan daerah kebijakan pengembangan persampahan, air minum dan air limbah, pemberian izin pengelolaan persampahan; 4

10. pembangunan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan pengembangan persampahan, air minum dan air limbah; 11. penetapan peraturan daerah kebijakan dan strategi KASIBA/LISIBA, penyelenggaraan pembangunan KASIBA/LISIBA; 12. pengaturan pembinaan penyelenggara drainase dan pematusan gelangan; 13. pembangunan dan pengawasan drainase dan pengendalian banjir; 14. penetapan peraturan daerah tentang bangunan gedung dan lingkungan, penetapan kebijakan strategi wilayah provinsi dan penetapan status bangunan gedung dan lingkungan yang dilindungi dan dilestarikan; 15. pelaksanaan kebijakan pembinaan jasa konstruksi, sistem informasi jasa konstruksi dan penelitian dan pengembangan jasa konstruksi dan penelitian dan pengembangan jasa konstruksi; 16. penetapan kebijakan strategi program bidang perumahan; dan 17. penetapan kebijakan pengelolaan sumberdaya air wilayah kabupaten; 18. penetapan rencana pengelolaan sumber daya air dan kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai; 19. pembentukan wadah koordinasi sumber daya air serta pembentukan komisi irigasi kabupaten; 20. penetapan, pemberian izin dan rekomendasi teknis atas penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan sumber daya air; 21. menjaga efektivitas, efisiensi, kualitas dan ketertiban pelaksanaan pengelolaan sumber daya air; 22. pemberian izin pembangunan, pemanfaatan, pengubahan atau pembongkaran bangunan dan atau saluran irigasi; 23. operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi sistem irigasi; 24. penyusunan dan penetapan rencana tata ruang kabupaten; 25. penyusunan dan penetapan kawasan strategis, rencana detail tata ruang, rencana teknis bangunan dan lingkungan; 26. penyusunan program dan anggaran di bidang penataan ruang; 27. penelitian potensi pengembangan dan pemanfaatan kawasan; 28. pengendalian pemanfaatan ruang kabupaten; 29. koordinasi penyelenggaraan penataan ruang wilayah kabupaten; 30. pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang; 31. penyediaan bantuan/dukungan penerapan hasil penelitian dan pengembangan teknologi, arsitektur bangunan dan jati diri kawasan; 32. pembinaan perumahan formal, swadaya, pengembangan kawasan strategis; dan 33. monitoring evaluasi pelaksanaan program penanganan permukiman. Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 8 Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, membina, mengkoordinasikan, merencanakan serta menetapkan program kerja, tatalaksana dan mengembangkan semua kegiatan bidang Pekerjaan Umum dan permukiman serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi : 1. perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum sesuai 2. pembinaan dan pelaksanaan penyelenggaraan jalan dan jembatan 3. pembinaan dan pelaksanaan pengembangan konstruksi 4. pembinaan dan pelaksanaan penyediaan, peruntukan, penggunaan dan 5

pengusahaan sumber daya air 5. pembinaan dan pelaksanaan perencanaan, pengendalian dan pengawasan tata ruang dan pengembangan kawasan strategis; 6. pemberian perizinan dan pelaksanaan pengawasan; 7. penyelenggaraan ketatausahaan dinas; 8. pembinaan pengelolaan UPTD; dan 9. pembinaan, pengawasan, pengendalian, monnitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas. Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 10 Sekretaris selaku kepala sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan perencanaan dan program, kepegawaian, ketatalaksanaan, keuangan, evaluasi, serta pengendalian. Pasal 11 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Sekretaris menyelenggarakan fungsi : 1. pengelolaan administrasi kesekretariatan dinas; 2. penyusunan program perlengkapan dinas; 3. pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan serta pelaporan; 4. penyusunan rencana survey dan pengendalian; 5. penyampaian data informasi hubungan dengan masyarakat; dan 6. menginventarisasikan barang-barang aset daerah. Pasal 12 Sekretaris, membawahkan : 1. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan; 2. Sub Bagian Keuangan, Evaluasi dan Pelaporan; dan 3. Sub Bagian Survey dan Pengendalian. Paragraf 1 Sub Bagian Umum dan Perlengkapan Pasal 13 Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan urusan surat-menyurat, kearsipan, ekspedisi, penggandaan, serta rumah tangga dinas, perjalanan dinas, pemeliharaan kantor, pengelolaan peralatan perlengkapan kantor dan inventarisasi. Pasal 14 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi : 1. melaksanakan dan mengelola admnistrasi kepegawaian; 2. menyelenggarakan kelancaran arus surat-menyurat dinas; 3. mengelola kelancaran penggunaan peralatan dan perlengkapan inventaris dinas; dan 4. melaksanakan penyusunan program ketatalaksanaan dinas. 6

Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan, Evaluasi dan Pelaporan Pasal 15 Kepala Sub Bagian Keuangan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas menyusun perencanaan program dinas, dokumentasi, kepustakaan, penyampaian data informasi, hubungan masyarakat serta perencanaan anggaran. Pasal 16 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 Kepala Sub Bagian Keuangan, Evaluasi dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi : 1. melaksanakan penyusunan perencanaan teknis dan program kerja; 2. menyajikan data informasi, dokumentasi pembangunan dan pelaporan; 3. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan; dan 4. menyelenggarakan administrasi keuangan. Paragraf 3 Sub Bagian Survey dan Pengendalian Pasal 17 Kepala Bagian Survey dan Pengendalian melaksanakan tugas survey dan monitoring harga dasar material serta mengendalikan dan menyesuaikan kebutuhan material. Pasal 18 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Kepala Sub Bagian Survey dan Pengendalian menyelenggarakan fungsi : 1. melaksanakan pengelolaan administrasi hasil survey; 2. menyelenggarakan monitoring atas kondisi harga satuan baku; dan 3. menyelenggarakan pengendalian penyesuaian atas harga untuk keperluan perencanaan. Bagian Keempat Bidang Bina Marga Pasal 19 Kepala Bidang Bina Marga mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan Kebijakan, koordinasi di bidang teknis pengembangan prasarana transportasi lintas kabupaten/kota yang berstatus provinsi, bersifat strategis sesuai dengan kewenangan, evaluasi dan pelaporan. Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Kepala Bidang Bina Marga menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan rencana teknis dan program di bidang pengembangan prasarana transportasi; 2. melaksanakan pembangunan, rehabilitasi sarana prasarana transportasi; 3. pengawasan dan pengendalian teknis di bidang pengembangan prasarana transportasi; 7

4. pengelolaan pengolahan data dan penyusunan laporan bidang pengembangan prasarana transportasi; 5. penyelenggaraan penanggulangan dan penanganan keadaan darurat baik akibat bencana alam maupun akibat lainnya; 6. penyelenggaraan pemeliharaan dan rehabilitasi prasarana transportasi; 7. pembinaan jalan kabupaten; 8. penyelesaian masalah dan permasalahan yang bersifat lintas kabupaten/kota dan lintas provinsi; dan 9. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Pasal 21 Kepala Bidang Bina Marga, membawahkan : 1. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan; dan 2. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Paragraf 1 Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Pasal 22 Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas menyiapkan bahan untuk melaksanakan pembangunan jalan dan jembatan, pengawasan, pembinaan dan pengendalian jalan dan jembatan yang bersifat strategis sesuai dengan kewenangan. Pasal 23 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan menyelenggarakan fungsi : 1. penyiapan bahan penyusunan perencanaan umum dan pembiayaan pembangunan jaringan jalan dan jembatan; 2. penyusunan pedoman operasional penyelenggaraan jalan dan jembatan dengan memperhatikan keserasian antar wilayah kabupaten; 3. penetapan status jalan; 4. penyiapan penyelenggaraan pembangunan jalan dan jembatan; 5. pengumpulan dan pengolahan data keadaan jalan dan jembatan; 6. pengembangan teknologi terapan di bidang jalan dan jembatan; 7. penyusunan rencana pembiayaan pembangunan jalan dan jembatan; 8. pengoperasian, pemeliharaan dan pengawasan alat berat untuk menunjang pembangunan jalan dan jembatan; 9. penatalaksanaan alat berat, jalan dan jembatan; 10. mengkoordinasikan kegiatan alat berat, pembangunan jalan dan jembatan; 11. meminjam sewakan alat berat untuk menunjang pendapatan daerah; dan 12. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Paragraf 2 Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Pasal 24 Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas menyiapkan bahan untuk melaksanakan pemeliharaan jalan dan jembatan, pengawasan, pembinaan dan pengendalian jalan dan jembatan yang bersifat strategis sesuai dengan kewenangannya. 8

Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan menyelenggarakan fungsi : 1. penyiapan bahan penyusunan perencanaan umum dan pembiayaan pemeliharaan jalan dan jembatan; 2. pengumpulan dan pengolahan teknis prasarana transportasi; 3. penyiapan penyelenggaraan pemeliharaan jalan dan jembatan; 4. pengumpulan dan pengolahan data keadaan jalan dan jembatan; 5. pengembangan teknologi terapan di bidang pemeliharaan jalan dan jembatan; 6. penyusunan rencana pembiayaan pemeliharaan jalan dan jembatan; dan 7. pengoperasian, pemeliharaan dan pengawasan alat-alat laboratorium untuk menunjang pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan; 8. penatalaksanaan alat-alat laboratorium, jalan dan jembatan; 9. mengkoordinasikan kegiatan alat-alat laboratorium, pemeliharaan jalan dan jembatan; 10. meminjam sewakan alat-alat laboratorium untuk menunjang pendapatan daerah; dan 11. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Bagian Kelima Bidang Cipta karya Pasal 26 Kepala Bidang Cipta Karya melaksanakan tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pengendalian, pengawasan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan permukiman. Pasal 27 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Kepala Bidang Cipta Karya menyelenggarakan fungsi : 1. pengawasan pengendalian dan pelaksanaan pekerjaan bidang pengembangan permukiman; 2. perizinan ( rekomendasi ) pemanfaatan konstruksi bangunan serta utilitasnya khususnya bangunan bertingkat; 3. pengumpulan data dan pelaporan Bidang Cipta Karya; 4. penata laksanaan kegiatan di bidang Cipta Karya; 5. koordinator perencanaan teknis, pengawasan, dan pengendalian pekerjaan/kegiatan pihak ke tiga; 6. mengarahkan dan memberi petunjuk teknis tata ruang terhadap kegiatan sarana dan prasarana umum, mengevaluasi Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RUTRKP), Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RDTRKP), dan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RRTRKP); dan 7. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Pasal 28 Kepala Bidang Cipta Karya, membawahkan : 1. Seksi Tata Perkotaan dan Perdesaan; 2. Seksi Perumahan dan Permukiman; dan 3. Seksi Pertamanan dan Kebersihan. 9

Paragraf 1 Seksi Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan Pasal 29 Kepala Seksi Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan mempunyai tugas menyiapkan bahan untuk melaksanakan pengaturan teknis, pengendalian, pembangunan tata perkotaan dan tata perdesaan. Pasal 30 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Kepala Seksi Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan menyelenggarakan fungsi : 1. menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, dan pelaksanaan Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RUTRKP), Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RDTRKP), dan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RRTRKP); dan 2. mengkoordinasikan kegiatan penataan kota dan desa. Paragraf 2 Seksi Perumahan dan Permukiman Pasal 31 Kepala Seksi Perumahan dan Permukiman mempunyai tugas menyiapkan bahan untuk melaksanakan pengaturan teknis, pengendalian, pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman. Pasal 32 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Kepala Seksi Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan menyelenggarakan fungsi : 1. menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, dan pelaksanaan kegiatan pembangunan perumahan dan permukiman; 2. mengkoordinasikan kegiatan perumahan dan permukiman; dan 3. penatausahaan hasil kegiatan perumahan dan permukiman. Paragraf 3 Seksi Pertamanan dan Kebersihan Pasal 33 Kepala Seksi Pertamanan dan Permukiman mempunyai tugas menyiapkan bahan untuk melaksanakan pengaturan teknis, pengendalian, pembangunan, pemeliharaan dan pengembangan pertamanan dan pengelolaan kebersihan. Pasal 34 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 33, Kepala Seksi Pertamanan dan Kebersihan menyelenggarakan fungsi : 1. menyelenggarakan pembinaan, pengurusan, pengendalian, dan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan pertamanan dan pengelolaan kebersihan; 2. menyelenggarakan penatausahaan (data base) pertamanan dan kebersihan; dan 3. mengkoordinasikan dan mensosialisasikan ke masyarakat tentang kegiatan pertamanan dan kebersihan. 10

Bagian Keenam Bidang Pengairan Pasal 35 Kepala Bidang Pengairan mempunyai tugas pengelolaan sumber daya air yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi sumber daya air, pendayagunaan dan pengendalian sumber daya air. Pasal 36 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Kepala Bidang Pengairan menyelenggarakan fungsi : 1. menyusun kebijakan, pola dan rencana pengelolaan sumber daya air; 2. mengatur, menetapkan dan memberi rekomendasi izin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan, dan pengusahaan sumber daya air; 3. mengatur, menetapkan, dan memberi rekomendasi teknis atas penyediaan, pengambilan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan air tanah pada cekungan air tanah; 4. menjaga efektivitas, efisiensi, kualitas dan ketertiban pelaksanaan pengelolaan sumber daya air; dan 5. pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan. Pasal 37 Kepala Pengairan, membawahkan : 1. Seksi Perencanaan Sumber Daya Air; 2. Seksi Operasional dan Pemeliharaan; dan 3. Seksi Pengelolaan Lahan Pengairan. Paragraf 1 Seksi Perencanaan Sumber Daya Air Pasal 38 Kepala Seksi Perencanaan Sumber Daya Air mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pola, rencana pengelolaan sumber daya air, evaluasi kelayakan, penyusunan program dan anggaran serta evaluasi kerja. Pasal 39 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Kepala Seksi Perencanaan Sumber Daya Air menyelenggarakan fungsi : 1. penyiapan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air; 2. pelaksanaan evaluasi kelayakan pengelolaan sumber daya air; 3. penyusunan program, kegiatan dan anggaran; 4. penyusunan sistem informasi sumber daya air meliputi informasi mengenai kondisi hidrologis, hidrometeorologis, hidrogeologis, kebijakan sumber daya air, prasarana sumber daya air, teknologi sumber daya air, lingkungan pada sumber daya air dan sekitarnya, serta kegiatan sosial ekonomi budaya masyarakat yang terkait dengan sumber daya air; 5. pelaksanaan eveluasi kinerja, manfaat dan dampak kegiatan pengelolaan sumber daya air; dan 6. pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaksanaan tugas. 11

Paragraf 2 Seksi Operasional dan Pemeliharaan Pasal 40 Kepala Seksi Operasional dan Pemeliharaan mempunyi tugas menjaga kelangsungan keberadaan daya dukung, daya tampung, dan fungsi sumber daya air dan pengendalian daya rusak air. Pasal 41 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dan dalam Pasal 40, Kepala Seksi Operasional dan Pemeliharaaan menyelenggarakan fungsi : 1. melakukan perlindungan dan pelestarian sumber air, pengawetan air, serta pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air; 2. mengatur, menetapkan, dan memberi izin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan, dan pengusahaan sumber daya air; 3. mengatur, menetapkan, dan memberi rekomendasi teknis atas penyediaan, pengambilan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan air tanah pada cekungan air tanah; 4. melaksanakan konstruksi dalam rangka memenuhi kebutuhan air dan daya air serta memenuhi berbagai keperluan sesuai dengan kualitas dan kuantitas meliputi sanitasi lingkungan, ketenagaan, industri, pertambangan, perhubungan, kehutanan dan keanekaragaman hayati, olahraga, rekreasi dan pariwisata, ekosistem, estetika, serta kebutuhan lain; 5. melaksanakan konstruksi penanggulangan daya rusak air yang dilakukan dengan mitigasi bencana pada sungai, danau, waduk dan atau bendungan, rawa, cekungan air tanah, sistem irigasi, air hujan, dan air laut yang berada di darat; 6. melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana sumber-sumber air; dan 7. pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Paragraf 3 Seksi Pengelolaan Lahan Pengairan Pasal 42 Kepala Seksi Pengelolaan Lahan Pengairan mempunyai tugas penataan, penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air dengan mengacu pada pola pengelolaan sumber daya air pada setiap wilayah sungai. Pasal 43 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dan dalam Pasal 42, Kepala Seksi Pengelolaan Lahan Pengairan menyelenggarakan fungsi : 1. menetapkan zona pemanfaatan sumber daya air dan peruntukan air pada sumber air; 2. memenuhi kebutuhan air untuk berbagai keperluan sesuai dengan kualitas dan kuantitas sumber daya air; 3. melaksanakan pengelolaan konstruksi dalam rangka memenuhi kebutuhan air dan daya air serta memenuhi berbagai keperluan sesuai dengan kualitas dan kuantitas meliputi sanitasi lingkungan, ketenagaan, industri, 12

pertambangan, perhubungan, kehutanan dan keanekaragaman hayati, olahraga, rekreasi dan pariwisata, ekosistem, estetika, serta kebutuhan lain; 4. melaksanakan pengelolaan konstruksi penanggulangan daya rusak air yang dilakukan dengan mitigasi bencana pada sungai, danau, waduk dan atau bendungan, rawa, cekungan air tanah, sistem irigasi, air hujan, dan air laut yang berada di darat; 5. memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air; 6. melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana sumber daya air; dan 7. pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Bagian Ketujuh Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan Strategis Pasal 44 Kepala Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan Strategis melaksanakan tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,pembangunan/peningkatan,pengendalian,pengawasan,pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang tata ruang dan pengembangan kawasan strategis. Pasal 45 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dan dalam Pasal 44, Kepala Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan Strategis menyelenggarakan fungsi : 1. melaksanakan penyusunan rencana penetapan peraturan daerah tentang penataan ruang; 2. pengelolaan penetapan kawasan strategis kabupaten, 3. pembangunan/peningkatan infrastruktur dan pengendalian kawasan strategis. 4. pengelolaan pemberian arahan kawasan andalan sebagai bagian rencana tata ruang wilayah kabupaten; 5. melaksanakan koordinasi penataan ruang wilayah kabupaten; 6. pengelolaan perumusan kebijakan strategis rencana tata ruang wilayah kabupaten dan rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten; dan 7. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Pasal 46 Kepala Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan Strategis, membawahkan : 1. Seksi Tata Ruang Kawasan Strategis; dan 2. Seksi Pembinaan dan Pengawasan. Paragraf 1 Seksi Tata Ruang Kawasan Strategis Pasal 47 Kepala Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan Strategis mempunyai tugas penyiapan bahan pengaturan tata ruang dan perencanaan pengembangan, pembangunan dan pengendalian kawasan strategis, perumusan kebijakan, koordinasi, evaluasi dan pelaporan. 13

Pasal 48 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dan dalam Pasal 47, Kepala Seksi Tata Ruang Kawasan Strategis menyelenggarakan fungsi : 1. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana pengaturan tata ruang dan pengembangan kawasan strategis; 2. merencanakan rencana penetapan dan pengaturan kawasan strategis kabupaten; 3. melaksanakan pembangunan/peningkatan infrastruktur dan pengendalian pengembangan kawasan stategis. 4. melaksanakan penentuan dan perubahan fungsi kawasan; 5. melaksanakan pengaturan pemanfaatan dan penataan ruang; 6. melaksanakan penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten; 7. melaksanakan penyusunan rencana tata ruang kawasan perkotaan, rencana detail, rencana rinci; 8. melaksanakan penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan; 9. pengelolaan pendidikan dan pelatihan; dan 10. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Paragraf 2 Seksi Pembinaan dan Pengawasan Pasal 49 Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan mempunyai tugas penyiapan bahan pengendalian tata ruang dan pengembangan kawasan strategis, pembinaan, pengawasan, evaluasi, koordinasi dan pelaporan. Pasal 50 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dan dalam Pasal 49, Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan menyelenggarakan fungsi : 1. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana pembinaan dan pengawasan tata ruang dan pengembangan kawasan strategis; 2. melaksanakan koordinasi penyelenggaraan penataan ruang 3. melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan pemanfaatan fungsi kawasan; 4. melaksanakan pembinaan pemanfaatan kawasan strategis; 5. melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan rencana umum, rencana detail tata ruang kawasan perkotaan; 6. melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan rencana tata bangunan dan lingkungan; 7. melaksanakan pengembangan sistem informasi dan komunikasi penataan ruang, 8. melaksanakan penelitian dan pengembangan penataan ruang 9. melaksanakan survey dan pemetaan pengendalian tata ruang dan pengembangan kawasan strategis; dan 10. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 51 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum sesuai bidang keahlian dan kebutuhan. Pasal 52 14

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipimpin oleh seorang fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB VI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS Pasal 53 (1) Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional Dinas Pekerjaan Umum. (2) Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Kepala Dinas. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 54 (1) Dengan ditetapkan peraturan ini maka Peraturan Bupati Sukamara Nomor 18 Tahun 2006 tentang Uraian Tugas Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. (2) Uraian tugas pejabat dan pelaksana dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukamara ditetapkan dengan Peraturan Kepala Dinas dengan atas persetujuan Bupati. Pasal 55 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sukamara. Ditetapkan di Sukamara pada tanggal 22 Desember 2008 BUPATI SUKAMARA, Ttd AHMAD DIRMAN 15

Diundangkan di Sukamara pada tanggal 22 Desember 2008 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUKAMARA, Ttd Drs. Ec. IMANUDDIN Pembina Utama Muda NIP. 530 007 015 BERITA DAERAH KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2008 NOMOR 20 16

LAMPIRAN VI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR : 8 TAHUN 2008 TANGGAL : 16 JULI 2008 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KEPALA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUB BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN SUB BAGIAN KEUANGAN, EVALUASI DAN PELAPORAN SUB BAGIAN SURVEY DAN PENGENDALIAN BIDANG TATA RUANG DAN PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS BIDANG BINA MARGA BIDANG CIPTA KARYA BIDANG PENGAIRAN SEKSI TATA RUANG KAWASAN STRATEGIS SEKSI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN SEKSI PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN SEKSI PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN SEKSI TATA PERKOTAAN DAN TATA PEDESAAN SEKSI PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN SEKSI PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN SEKSI PERENCANAAN SUMBER DAYA AIR SEKSI OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN SEKSI PENGOLAHAN LAHAN PENGAIRAN BUPATI SUKAMARA UPT Ttd NAWAWI MAHMUDA 1