BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 63 TAHUN 2012

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 48 TAHUN 2015

Satuan Kerja Kementerian Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi Riau

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN,

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU

BUPATI SIAK PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PENGARUSUTAMAAN GENDER

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 50 TAHUN 2012 TENTANG

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU PADA AGUSTUS 2012 SEBESAR 4,30 PERSEN

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) FORMULIR UNTUK KEPERLUAN PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD TAHUN KOMISI PEMILIHAN 2014 UMUM PROVINSI RIAU

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

RINCIAN HARGA PENAWARAN FORMULIR UNTUK KEPERLUAN PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD TAHUN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) (revisi)

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Demikian surat undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 7 TAHUN 2016

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BATAM TAHUN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BATAM

BAB I PENDAHULUAN. dan kewajiban setiap orang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, pembangunan

BAB II GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang

STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten pelalawan terletak pada Lintang Utara dan Lintang

BUPATI PELALAWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN,

1 of 5 02/09/09 11:32

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 3 TAHUN 2015

BUPATI PELALAWAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 62 TAHUN 2012

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) KOTA YOGYAKARTA. Sebelum di bentuknya Badan Lingkungan Hidup, Instansi ini pernah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

RIAU PANUTAN 2017 AYO SEKOLAH! PENDIDIKAN BERMUTU RAMAH ANAK BEBAS PUNGUTAN

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan pemerintah Kabupaten Pelalawan dibidang. pemberdayaan masyarakat desa perlu disusun Rencana

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH PROVINSI BANTEN GUBERNUR BANTEN,

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2013 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN SIAK

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 26 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PASAR KABUPATEN PELALAWAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2009

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

RAPAT KOORDINASI PENANGANAN KONFLIK POLITIK DAN BATAS DAERAH ADMINISTRASI DI PROVINSI RIAU

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Bagian Kedua Kepala Sekretariat Pasal 771 (1) Kepala Sekretariat KPID Provinsi Banten sebagaimana dimaksud, dalam Pasal 770 huruf a, mempunyai tugas m

BAPPEDA PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI NATUNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

KATA PENGANTAR. Pekanbaru, 2015 Kepala Perwakilan BPK Provinsi Riau. Drs. Widiyatmantoro NIP

Transkripsi:

1 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Komisi Penyiaran Indonesia atau disingkat KPI merupakan sebuah lembaga di Indonesia yang berfungsi sebagai regulator penyelenggaraan penyiaran di Indonesia. Komisi ini berdiri sejak tahun 2002 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran. KPI terdiri atas Lembaga Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) yang bekerja di wilayah setingkat Provinsi. Eksistensi KPI adalah bagian dari wujud peran serta masyarakat dalam hal penyiaran, baik sebagai wadah aspirasi maupun mewakili kepentingan masyarakat. Legitimasi politik bagi posisi KPI dalam kehidupan secara tegas diatur oleh Undang-undang Penyiaran sebagai lembaga negara independen yang mengatur hal-hal mengenai penyiaran. Secara konseptual posisi ini mendudukkan KPI sebagai lembaga kuasa negara atau dalam istilah lain juga dikenal dengan auxilarry state institution. Posisi tersebut menyetarakan kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya seperti KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Lembaga Arbitrase, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), ataupun KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha). Secara Undang-undang, KPI dibentuk dan diberikan tugas dalam pengawasan akan penyiaran, baik di pusat maupun di daerah. Selain itu, KPI juga

2 berhubungan dengan masyarakat dalam menampung dan menindak lanjut segenap bentuk aspirasi masyarakat terhadap lembaga penyiaran maupun terhadap dunia penyiaran pada umumnya. B. Gambaran Umum KPID Riau KPID Riau sebenarnya adalah lembaga baru yang dibentuk khusus provinsi riau untuk mengawasi penyiaran di daerah. Terhitung baru tiga (3) tahun berjalan sampai sekarang dan baru 2 kali penggantian kepala komisi tersebut. KPID Riau dipimpin oleh 1 orang kepala Komisi, dan dibantu oleh 6 orang Komisioner, 5 orang PNS, 6 Assisten Ahli, 7 Staff dan 26 Tenaga Analisis Siaran. Dan dalam melaksanakan tugasnya, KPID Riau disupport oleh Sekretariat KPID Riau yang berada satu kantor dengan KPID Riau. Maka segala keperluan KPID Riau juga merupakan tugas Sekretariat KPID Riau. Dalam Peraturan Provinsi Riau Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pembentukan Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Riau adalah bagian dari perangkat daerah merupakan unsur pemberian pelayanan administrative KPID Provinsi Riau yang dikepalai oleh seorang sekretaris yang berada di Ibukota Provinsi Riau dan secara fungsional bertanggung jawab kepada Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau sementara secara administratif bertanggung jawab kepada Gubernur Riau melalui Sekretaris Daerah Provinsi Riau. Pada dasarnya Sekretariat KPID Riau mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif kepada KPID Riau

3 Disamping melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat KPID Provinsi Riau menyelenggarakan fungsi : a. Pemberian dukungan dalam penyusunan rencana dan program serta perancangan peraturan dan administrasi pengaduan; b. Pemberian dukungan administrasi perizinan penyelenggaraan penyiaran dan fasiitas kajian teknologi penyiaran KPID Riau; c. Pemberian dukungan kegiatan hubungan dengan masyarakat dan antar lembaga, pemberdayaan masyarakat serta fasilitasi monitoring siaran; dan d. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan, dokumentasi dan kepustakaan KPID Provinsi Riau. KPID Riau dan Sekretariatnya adalah satu kesatuan yang bekerja untuk satu tujuan, yaitu mengawasi penyiaran. Sekretariat KPID Riau melayanai secara administratif, sedangkan KPID Riau melaksanakannya secara empiris.

4 C. STRUKTUR ORGANISASI STRUKTUR ORGANISASI KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH RIAU KEPALA Subbagian Umum, Keuangan dan Kepegawaian Subbagian Program dan Evaluasi Subbagian Hukum dan Perizinan Subbagian Kelembagaan dan Pengawasan Isi Siaran

5 D. Visi dan Misi a. Visi Visi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau merupakan visi yang digunakan sebagai arahan kepada setiap jajaran Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau dalam melaksanakan tugasnya. Rumusan visi ini disusun dalam rangka mendukung tercapainya visi pemerintahan provinsi riau 2015-2019. Untuk mewujudkan visi pemerintahan provinsi riau dimaksud, merupakan kewajiban seluruh SKPD dalam pemerintahan provinsi dan seluruh potensi pemerintahan daerah dibawahnya. Khusus Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau diharapkan dapat memberikan kontribusi melalui upaya meujudkan masyarakat yang cerdas dalam mengakses media dan selektif dalam dalam memilih isi siaran. SKPD yang berperan dan memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas dalam mengakses media dan selektif dalam memilih isi siaran, tidak hanya dilakukan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau, tetapi juga pihak lain, baik sebagai lembaga pemerintah daerah maupun lembaga non pemerintah. Dalam konteks ini Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau memiliki kompetensi sebagai perumus kebijakan provinsi, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan tekhnis serta pelaksanaan kebijakan dibidang Penyiaran. Makna yang terkandung dalam rumusan visi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau diatas adalah sebagai berikut : a) Pelayanan Yang Berorientasi Pada Kepentingan Publik

6 Terselenggaranya pelayanan administratif yang memberikan prioritas pada kepentingan publik serta memberi manfaat kepada masyarakat, lembaga penyiaran dan pemerintah yang ada di Provinsi Riau. Dengan demikian pelayanan yang didasarkan pada kepentingan publik ini mudah diakses oleh masyarakat dan memberi manfaat bagi masyarakat secara luas. b) Mewujudkan Sistem Penyiaran yang tertib, berbudaya, Adil dan Mencerdaskan Masyarakat Terselenggaranya sistem penyiaran nasional yang yang tertib yang menyelenggarakan sistem penyiaran dengan prinsip legalitas, mengedepankan budaya lokal, adil dan mencerdaskan masyarakat khususnya masyarakat yang ada di Provinsi Riau. Disamping itu langkah-langkah pelayanan dalam upaya menciptakan penyiaran yang adil itu adalah dengan cara memberikan ruang yang cukup bagi siaran lokal untuk berekspresi sehingga proporsi siaran nasional dan lokal di Provinsi Riau bisa berimbang. c) Mendukung Pembangunan Daerah Terselenggaranya pelayanan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau yang mendukung pembangunan daerah dalam aspek penyiaran. Sehingga pembangunan manusia Riau dalam konteks penyiaran dapat membantu pembangunan masyarakat Riau secara luas. b. Misi Dalam rangka mewujudkan visi tersebut dibutuhkan beberapa misi strategis yang menjadi batang tubuh yang tidak bisa dipisahkan. Misi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau adalah sebagai berikut :

7 a. Meningkatkan kompetensi aparatur penyelenggara pelayanan yang profesional dengan mengutamakan kepentingan publik. b. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan yang bersinergi, transparan, partisipatif dan mandiri. c. Meningkatkan kapasitas kelembagaan penyelenggaraan pelayanan dalam mendorong masyarakat yang cerdas dalam mengakses media. E. Tujuan dan Sasaran a. Tujuan 1. Terselenggaranya penyiaran yang adil dan mencerdaskan masyarakat yang berbasiskan kebutuhan masyarakat Riau. 2. Tersedianya layanan perizinan Lembaga Penyiaran yang mudah diakses oleh masyarakat secara luas. 3. Terimplementasikannya Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Pedoman Siaran yang mendukung sistem penyiaran yang sehat dan mendidik masyarakat. 4. Tersedianya layanan administrasi yang handal dan mementingkan kepentingan publik sehingga proses layanan pro terhadap masyarakat secara luas. 5. Tersedianya tenaga tekhnis bidang penyiaran yang kompeten dan berdaya saing. 6. Tersedianya layanan aduan masyarakat dalam proses pemantauan isi siaran. b. Sasaran 1. Meningkatnya penyelenggaraan penyiaran yang adil dan mencerdaskan masyarakat 2. Meningkatnya kesadaran lembaga penyiaran untuk mengurus perizinan Lembaga Penyiaran sesuai dengan prosedur dan hukum yang berlaku.

8 3. Meningkatnya pemahaman para pelaku usaha di lembaga penyiaran dalam memahami dan melaksanakan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Pedoman Siaran. 4. Meningkatnya kemampuan SDM bidang Penyiaran dalam memahami Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Pedoman Siaran. 5. Meningkatnya kepampuan tenaga tekhnis bidang penyiaran yang ada di Provinsi Riau sehingga SDM bidang Penyiaran dapat bersaing dengan daerah lain. 6. Meningkatnya tingkat partisipasi masyarakat dalam melakukan aduan publik sehingga memberikan kemudahan bagi terciptanya dunia penyiaran Riau yang sehat dan mencerdaskan. F. Tugas Pokok Untuk melaksanakan tugas pokoknya, KPID ditunjang oleh beberapa Bidang yang diantaranya terdiri dari: Bidang Umum, Keuangan dan Kepegawaian, Bidang Program dan Evaluasi, Bidang Hukum dan Perizinan serta Bidang Kelembagaan dan Pengawasan Isi Siaran. a. Kasubbag Umum, Keuangan & Kepegawaian mempunyai tugas : 1. Menyelenggarakan dukungan pelayanan administrasi dalam bidang kepegawaian, ketatausahaan dan kerumahtanggaan Sekretariat KPID Riau; 2. Mengelola keuangan termasuk pembayaran gaji pegawai, pembukuan keuangan, menyusun laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan, menyusun kebutuhan perlengkapan kantor dan menyusun laporan pertanggung jawaban atas barang inventaris ;

9 b. Kasubbag Program dan Evaluasi mempunyai tugas : 1. Menyusun dan mengkoordinasikan rencana kerja dan anggaran tahunan jangka menengah dan panjang untuk mendukung tugas pokok dan fungsi KPID Riau ; 2. Melaksanakan Penyusunan laporan bulanan dan melakukan evaluasi terhadap program dan kinerja KPID Riau ; 3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sekretariat KPID Riau c. Kasubbag Hukum dan Perizinan mempunyai tugas : 1. Menyelenggarakan dukungan administrasi dalam proses perizinan lembaga penyiaran, perencanaan alokasi prekuensi, penyiapan aplikasi tekhnologi penyiaran yang sesuai dengan kewenangan KPID ; 2. Mempersiapkan aplikasi profesional dibidang hukum yang dijadikan panduan dalam penindakan dan pencegahaan serta penyalahgunaan penyiaran ; d. Kasubbag Kelembagaan dan Pengawasan Isi Siaran mempunyai tugas : 1. Menyelenggarakan dukungan administratif, riset serta perencanaan kelembagaan KPID 2. Menyediakan dukungan administratif, aplikasi sarana dan prasarana komunikasi serta penyiapan media. Dari aspek Pengawasan Siaran, KPID Riau telah membentuk disetiap daerahnya Komunitas-komunitas untuk masuk atau ikut tergabung dalam proses penyiaran di daerah kabupaten/kota, yaitu KCM (Komun itas Cerdas Media) dan KCSI (Keluarga Cinta Siaran Indonesia). Tabel.II.1 Daftar Penempatan Komunitas Cerdas Media perkabupaten No Kab/Kota Jumlah

10 1. Pekanbaru 1 KCM 2. Kampar 1 KCM 3. Rokan Hulu 1 KCM 4. Dumai 1 KCM 5. Rokan Hilir 1 KCM 6. Siak 1 KCM 7. Kepulauan Meranti 1 KCM 8. Bengkalis 1 KCM 9. Indragiri Hulu 1 KCM 10. Indragiri Hilir 1 KCM 11. Kuantan Singingi 1 KCM 12. Pelalawan 1 KCM Tabel.II.2 Daftar Penempatan Keluarga Cinta Siaran Indonesia perkabupaten No Kab/Kota Jumlah 1. Pekanbaru 1 KCSI 2. Kampar 1 KCSI 3. Rokan Hulu 1 KCSI 4. Dumai 1 KCSI 5. Rokan Hilir 1 KCSI 6. Siak 1 KCSI 7. Kepulauan Meranti 1 KCSI 8. Bengkalis 1 KCSI 9. Indragiri Hulu 1 KCSI 10. Indragiri Hilir 1 KCSI 11. Kuantan Singingi 1 KCSI 12. Pelalawan 1 KCSI G. Dasar Hukum Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Riau 1. Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik 2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman 3. Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran 4. Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia No. XX Tahun 2014 Tentang Kelembagaan Komisi Penyiaran Indonesia

11 5. Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia No. 03 Tahun 2007 Tentang Standar Program Siaran 6. Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia No. 01 Tahun 2012 Tentang Pedoman Perilaku Penyiaran 7. Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 07 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Riau