70 V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Letak Geografis Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi Sulawesi Tenggara, secara geografis terletak dibagian selatan garis katulistiwa berada diantara 3 o 54 30-4 o 3 11 Lintang Selatan dan terbentang dari barat ke timur diantara 120 o 23 6 Bujur Timur. Secara administratif batas-batas wilayah Kota Kendari adalah sebagai berikut: - Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia. - Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo. - Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Ranomeeto dan Kecamatan Sampara. - Sebelah timur berbatasan dengan Laut Kendari. Kota Kendari terbentuk dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 yang disyahkan pada tanggal 3 Agustus 1995 dengan status Kotamadya Daerah TK II Kendari. 5.2 Luas Wilayah Wilayah Kota Kendari yang terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi. Wilayah daratnya sebagian besar terdapat didaratan Pulau Sulawesi mengelilingi Teluk Kendari dan terdapat satu pulau yaitu Pulau Bungkutoko. Luas wilayah daratan Kota Kendari 267,98 km 2 atau 0,70 % dari luas daratan Propinsi Sulawesi Tenggara.
71 Luas wilayah menurut kecamatan sangat beragam, Kecamatan Poasia merupakan wilayah kecamatan yang paling luas yaitu 131.76 km 2 (44,53 %), menyusul Kecamatan Mandonga 65, 35 km 2 (22,09 %), Kecamatan Baruga 63,28 km 2 (21,39 %) dan Kecamatan Kendari 33,50 km 2 (12,00 %). Untuk jelasnya data tentang luas wilayah Kota Kendari menurut kecamatan dapat disajikan pada Tabel 5.1. berikut. Tabel 5.1. Luas wilayah Kota Kendari menurut kecamatan Tahun 2003 No Kecamatan Luas (Km 2 ) Persentase (%) 1. Poasia 131,76 44,53 2. Mandonga 65,35 22,09 3. Baruga 63,28 21,39 4. Kendari 33,35 22,09 5.3 Keadaan Iklim, Topografi dan tanah Wilayah Kota Kendari berdasarkan sistim klasifikasi iklim Oldeman, termasuk type iklim D 3 yaitu dengan 3-4 bulan basah dan 5-6 bulan kering. Hal ini disebabkan karena pengaruh banyak sedikitnya curah hujan pada setiap tahunnya. Kota Kendari, sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia hanya mengenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh arus angin yang bertiup di atas wilayahnya. Pada bulan April, arus angin selalu tidak menentu dengan curah hujan yang tidak merata yang biasa disebut musim pancaroba atau peralihan antara musim hujan dan musim kemarau. Pada bulan Mei sampai dengan Agustus, angin bertiup dari arah timur berasal dari Benua Australia yang kurang mengandung uap air.
72 Hal ini mengakibatkan kurangnya curah hujan. Pada bulan Agustus sampai dengan Oktober terjadi musim kemarau. Kemudian pada bulan Nopember sampai dengan bulan Maret, angin bertiup banyak mengandung uap air yang berasal dari Benua Asia dan Samudera Pasifik. Pada bulan-bulan ini wilayah Kota Kendari dan sekitarnya biasanya terjadi musim hujan. Berdasarkan data yang ada di Lanud Wolter Monginsidi Kendari tahun 2001, terjadi 177 hari hujan (HH) dengan curah hujan (CH) 1600.1 mm. Untuk lebih jelasnya data curah hujan dan hari hujan di Kota Kendari disajikan pada Tabel 5.2. Tabel 5.2. Curah hujan dan hari hujan 5 tahun terakhir (1997-2001) di Kota Kendari Tahun 2003 No. Tahun CH (mm) Rata-rata (mm) HH (hari) Rata-rata (hari) 1. 1997 1.223,0 101,92 127 10,58 2. 1998 2.554,0 212,83 207 17,25 4. 1999 2.107,0 175,58 181 15,08 5. 2000 2.517,1 209,76 174 14,50 6. 2001 1.600,1 133,34 177 14,75 Suhu udara di Kota Kendari maksimum 32 o C dan minimum 22 o C atau dengan rata-rata 25 o C, tekanan udara rata-rata-rata 1008,7 milli bar dengan kelembaban udara rata-rata 84 % dan kecepatan angin umumnya berjalan normal, mencapai 7 m/detik. Untuk lebih jelasnya data suhu udara, tekanan udara, kelembaban, dan kecepatan angin di Kota Kendari disajikan pada Tabel 5.3.
73 Tabel 5.3. Suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara dan kecepatan angin 5 tahun terakhir (1997-2001) di Kota Kendari Tahun 2003 N o Tahun SU Max ( o C) Ratarata SU ( o C) SU min ( o C) Rata-rata SU ( 0 C) TU (millibar) Rata- Rata TU (millibar) KU (%) Ratarata KU (%) KA (M/cee) Ratarata KA (M/see) 1. 1997 412 34 233 19. 12125 1010,4 979 82 84 7 2. 1998 376 31 280 23 12115,2 1009,6 1000 83 92 8 3. 1999 375 31 265 22 121048 1008,7 1035 86 74 6 4. 2000 377 31 265 22 12100,4 1008,4 1020 85 83 7 5. 2001 380 32 269 22 12104,1 1008,7 1003 84 83 7 Keterangan: *) SU = Suhu Udara *) TU = Tekanan Udara *) KU = Kelembaban Udara *) KA = Kecepatan Angin Kota Kendari dengan keadaan topografinya mulai dengan gunung rendah sekitar 49 %, tanah bukit 25 % dan dataran rendah 26 %, serta berdasarkan gelogisnya 67 % sedimen, metamorfosis 20 % dan batuan beku 13 %, dengan jenis tanahnya adalah didominasi podzolik 59,24 % dan alluvial 40,76 %. 5.4. Tataguna Tanah Penggunaan tanah di Kota Kendari diperinci atas 12 jenis penggunaan tanah yaitu: tanah sawah, tanah bangunan dan halaman sekitarnya, tanah tegal/kebun, tanah ladang huma, tanah padang rumput, tanah rawa yang tidak dapat ditanami, tanah tambak/kolam, dan empang.
74 Lahan yang sementara tidak diusahakan, lahan tanaman kayu-kayuan, tanah hutan negara, tanah perkebunan dan tanah lain-lain, seperti terlihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4. Distribusi penggunaan tanah di Kota Kendari berdasarkan kecamatan Tahun 2003 Kecamatan No Penggunaan Tanah Mandonga Poasia Kendari Baruga 1. Tanah sawah 104 111-507 722 2. Bangunan dan pekarangan 2.231 1.650 624 812 5.317 3. Tegal/kebun 657 2.316 253 1.106 4.332 4. Ladang/huma 360 690 370 344 1.764 5. Padang rumput 136 575-650 1.361 6. Tambak, kolam, empang 55 184 7 52 298 7. Lahan yang sementara tidak diusahakan 921 3.254 - - 4.604 8. Lahan tanaman kayukayuan 1.677 636 291-2.604 9. Hutan Negara 650 530 1.1470 635 3.285 10. Lain-lain 707 1.314 425-2.445 J u m l a h 8.757 13.176 3.550 4.106 29.589 Dari Tabel 5.4. rincian penggunaan tanah tersebut yang terluas adalah bangunan dan halaman sekitar 5.317 ha (17,971 %) dari luas tanah di Kota Kendari, kedua adalah lahan yang tidak diusahakan 4.604 ha (15,56 %) dan ketiga adalah kebun/tegalan 4.332 ha (14,643 %) dan yang paling kecil adalah tambak/kolam dan empang seluas 298 ha (0,97 %). 5.5. Keadaan Penduduk 5.51. Keadaan penduduk menurut umur dan jenis kelamin Data terakhir Kota Kendari Dalam Angka 2001, penduduknya berjumlah 204.239 jiwa yang terdiri dari 102.814 jiwa laki-laki dan 101.425 jiwa perempuan.
75 Gambaran mengenai keadaan umur dan jenis kelamin dapat disajikan pada Tabel 5.5. Tabel 5.5. Keadaan penduduk menurut umur dan jenis kelamin di Kota Kendari Tahun 2003 No. Kelompok Laki-laki Perempuan Persentase 1. 0-14 34.649 32.802 67.451 33,03 2. 15 54 61.248 62.053 123.301 60,37 3. 55 ke atas 6.917 6.570 13.487 6,60 J u m l a h 102.814 101.425 204.239 100 Berdasarkan data pada Tabel 5.5. nampak bahwa penduduk Kota Kendari berada pada kelompok umur 15-54 (kelompok umur produktif) sebesar 123.301 jiwa (60,37 %) dan sisanya berada pada usia non produktif yaitu umur 0 14 dan 55 tahun keatas yaitu sebesar 13.487 jiwa (6,60 %). 5.5.2. Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan Berdasarkan distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan masyarakat di Kota Kendari telah menikmati berbagai jenjang pendidikan formal maupun non formal. Gambaran mengenai keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan dapat disajikan pada Tabel 5.6. Tabel 5.6. Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan di Kota Kendari Tahun 2003 No. Tingkat pendidikan Laki-laki Perempuan Persentase ( % ) 1. Belum/Tidak Tamat SD 21.394 22.519 43.869 24,81 2. Tamat SD 15.428 17.796 33.224 18,79 3. Tamat SMTP 14.342 15.479 29.821 16,86 4. Tamat SMTA 28.535 25.878 54.413 30,77 5. Diploma I/II 909 1.016 1.925 1,09 6. Akademi /Diploma III 1.609 1.177 2.786 1,57 7. Universitas 7.214 3.583 10.797 6,11 J u m l a h 89.386 87.448 176.835 100
76 Berdasarkan Tabel 5.6. terlihat bahwa sebagian besar penduduk tamat Sekolah Dasar sampai dengan Universitas yaitu berjumlah 123.966 jiwa (75,19 %) sedang yang belum/tidak tamat Sekolah Dasar sebesar 43.869 jiwa (24,81 %). 5.6. Potensi Peternakan Usaha peternakan di Kota Kendari sangat potensial dikembangkan selain menunjang kebutuhan protein hewani bagi pemenuhan gizi masyarakat karena selain dapat dikonsumsi sendiri, juga dapat dijual sehingga dapat menambah pendapatan keluarga. Adapun jenis ternak yang dominan diusahakan di Kota Kendari adalah sapi, kerbau, kambing, ayam kampung (buras), ayam ras (broiler) dan itik seperti disajikan pada Tabel 5.7. Tabel 5.7. Keragaan populasi ternak besar, kecil dan unggas di Kota Kendari Tahun 2003 No. Jenis Ternak Persentase (%) 1. Ternak besar/kecil : a. Sapi b. Kerbau c. Kuda d. Kambing 1.706 190 3 1.550 49,46 5,51 0,09 44,94 J u m l a h 3.449 100 2. Ternak unggas a. AyamKampung (Buras) 224.767 76,82 b. Ayam Ras (Broiler) 57.830 19,76 c. Itik 9.992 3,42 J u m l a h 229.589 100 Berdasarkan Tabel 5.7. nampak bahwa untuk ternak besar yang banyak diusahakan oleh masyarakat Kota Kendari adalah ternak sapi yaitu 1.706 ekor
77 (49,46 %) kemudian ternak kerbau 190 ekor (5,51 %), sedangkan ternak kecil yang dominan diusahakan adalah ternak kambing yaitu 1.550 ekor (44,94 %). Hal ini didukung oleh kondisi fisik daerah yang rata dan kaya akan hijauan makanan ternak serta pemeliharaannya yang relatif mudah. Sedangkan untuk ternak unggas yang dominan diusahakan adalah ternak ayam kampung (buras) yaitu 224.767 ekor (76,82 %), kemudian ternak ayam ras (broiler) yaitu 57.830 ekor (19,76 %) dan itik 9.992 ekor (3,42 %). Hal ini disebabkan ternak unggas pemeliharaannya relatif mudah diusahakan oleh siapa saja, baik sebagai pekerjaan sampingan maupun sebagai pekerjaan pokok. Selain itu usaha ternak ini sangat membantu keadaan ekonomi keluarga, karena selain dapat dikonsumsi sendiri juga dapat menambah pendapatan keluarga.