Kadek Suciningsih, I Wayan Bagia, Wayan Cipta. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. digolongkan menjadi penerimaan pajak dan penerimaan bukan pajak.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PADANG. Muhammad Edo 1, Yunilma 2, Daniati 2

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN JUMLAH DEBITUR TERHADAP PROFITABILITAS PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) SEKECAMATAN BULELENG PERIODE

PENGARUH PERTUMBUHAN KREDIT DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperkuat pelaksanaan desentralisasi fiskal dan otonomi daerah.

BAB I PENDAHULUAN. untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2011). Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. menguasai, dan atau memperoleh manfaat atas bangunan. undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, antara lain dengan cara menggali, mendorong, dan. mengembangkan sumber-sumber penerimaan dari dalam negeri agar

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk dapat merealisasikan

BAB I PENDAHULUAN. 1,019 trilyun atau sebesar 79% ( berasal dari

Ni Ketut Muliari Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Putu Ery Setiawan Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara Indonesia dalam

PENGARUH SOSIALISASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TERHADAP PENGETAHUAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM IMPLEMENTASI KEWAJIBAN PAJAKNYA

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA INDUSTRI TENUN

BAB I PENDAHULUAN. negara yang terutang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

PENGARUH KESADARAN WP DAN SANKSI PERPAJAKAN PADA KEPATUHAN WP DALAM MEMBAYAR PBB

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI SOSIAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PEMASARAN PT ADIRA FINANCE SINGARAJA

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam maupun iuran dari masyarakat. Salah satu sumber penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. dan sumber dana yang penting bagi pembiayaan nasional. Kepatuhan wajib pajak (tax compliance) dapat diidentifikasi dari

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan serta pembiayaan pengeluaran pemerintah (Pratiwi dan. Putu, 2014). Dengan besarnya penerimaan pajak

PENGARUH SIKAP WAJIB PAJAK, SANKSI DENDA SERTA KESADARAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA BATU

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan sumber dana yang berasal dari luar negeri dan dalam negeri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN, KESADARAN PERPAJAKAN, PELAYANAN FISKUS, DAN TINGKAT PEMAHAMAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan sektor pemasukan terbesar kas Negara, penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. sumber ekstern tersebut sehingga sumber-sumber pembiayaan yang berasal dari

Cindy Jotopurnomo dan Yenni Mangoting Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Pemerintah membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. barang-barang yang dikuasai pemerintah, denda-denda atau warisan yang di

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemungut pajak yang disebut Publican (Rahayu, 2010). Sedangkan sekarang ini

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. Qohar Triyoga Praja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemerintah di Indonesia selalu berusaha untuk mengelola dan menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Belanja Negara. Salah satu yang termasuk dalam APBN adalah pajak.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan membutuhkan peningkatan dalam penerimaan pajak. pajak telah memberikan kontribusi terbesar dalam penerimaan negara.

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG

PENDAHULUAN Pajak adalah salah satu dari sumber pembiayaan pembangunan nasional untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.pajak menjadi prioritas bagi

BAB I PENDAHULUAN. Namun, sebagai upaya mewujudkan kemandirian negara, pemerintah terus

BAB I PENDAHULUAN. ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan baik secara nominal maupun

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN JUMLAH PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA

BAB I PENDAHULUAN. dan pembangunan daerah. Otonomi daerah mengharuskan pemerintah daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaan dan pembangunan nasional tersebut serta bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. umum (Mohammad Zain, 2007). Pajak diartikan sebagai pungutan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber pendapatan terbesar yang dimiliki suatu Negara

Oleh: BUDI SETIYONO Dibimbing oleh : 1. Dr. SRI ALIAMI, M.M. 2. MAR ATUS SOLIKAH, M.Ak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut, maka pemerintah perlu banyak memperhatikan masalah

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA UD MENTE BALI SEJAHTERA

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. perlu terus dilaksanakan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat baik materiil maupun spirituil. Untuk dapat. mendapatkan dukungan dari masyarakat (Waluyo dan Ilyas, 2000: 1)

ABSTRACT. Keywords : Income Tax and Taxpayer s Compliance. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan Negara Indonesia berasal dari bermacam-macam sektor,

BAB I PENDAHULUAN. kontraprestasi yang langsung dapat digunakan untuk membayar pengeluaran

BAB V PENUTUP. dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. yang adil dan makmur (Punarbhawa dan Aryani, 2013). Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah yang berdasarkan undang-undang penetapan pajak yang langsung. dapat ditujukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. membayar pengeluaran umum (Siti, 2011: 1). pendanaan APBN (Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara) dimana

PENGARUH SIKAP WAJIB PAJAK PADA PELAKSANAAN SANKSI DENDA, PELAYANAN FISKUS DAN KESADARAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan dalam negeri telah mengalami pergeseran, semula didominasi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penerimaan dalam negeri yang terbesar. Sebagai upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila yang


: Pengaruh Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Wajib Pajak Air Tanah di Dinas Pendapatan Kabupaten Badung

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalir dari masyarakat ke pemerintah dan akan disalurkan kembali

Tri Isawati. Fakultas Ekonomi. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Tri Isawati, H. Eddy Soegiarto K, Titin Ruliana.

BAB I PENDAHULUAN. dan bangsa yang adil, sejahtera, aman, dan tertib. Dalam rangka mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang cukup dominan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang paling penting. Pendapatan tersebut nantinya digunakan untuk pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. S.H. dalam bukunya Mardiasmo (2011):

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran

Dhiyas Mastungkara, Juli Ratnawati 1

BAB I PENDAHULUAN. adalah Self Assessment System yang berarti wajib pajak diberi kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah dari hasil penerimaan pajak (Sutanto 2013). Kontribusi pajak dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI OLEH DENI P B SEBAYANG

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN DAN AKUNTABILITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara yang ditetapkan dalam APBN tahun 2016 yaitu sebesar

ABSTRAK. Kata Kunci: kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, kepatuhan wajib pajak, dan sosialisasi perpajakan.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MELAKUKAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat, pemerintah melakukan

Muslikhatul Ummah Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, Indonesia

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PEMBAYARAN PAJAK RESTORAN TERHADAP SELF ASSESSMENT SYSTEM STUDI KASUS DI DINAS PENDAPATAN KOTA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah selalu ingin mensejahterakan rakyatnya dan ini dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari APBN. APBN dihimpun dari semua

PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN BAGIAN DEPARTEMEN PERSONALIA PADA HOTEL PURI BAGUS CANDIDASA KARANGASEM

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan menjadi suatu permasalahan yang pokok. Pembiayaan ini

ANALISIS KEPATUHAN WAJIB PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PELAKSANAAN SUNSET POLICY DI BADAN PELAYANAN PAJAK DAERAH KOTA MALANG. Lailatul ilma Aulia,

Rusli Taniwan, Murtedjo, S.E. Ak. M.M. Binus University, Jl. Dr. Saharjo no 157 Jakarta Selatan, ,

JURNAL AKUNTANSI & EKONOMI FE. UN PGRI Kediri Vol. 1 No. 1, September 2016

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian. Masing-masing akan

BAB I. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling potensial. Pemasukan dari pajak diharapkan terus meningkat salah satunya dengan membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah Negara hukum yang berlandaskan Pancasila dan

PENGARUH STRES KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BAGIAN TENAGA PENJUALAN UD SURYA RADITYA NEGARA

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN BELANJA MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

PENGARUH KOMPETENSI INTELEKTUAL DAN PENGEMBANGAN KARIR KARYAWANTERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sasaran utama dari kebijaksanaan keuangan negara di bidang

Transkripsi:

Pengaruh Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kualitas Pelayanan Serta Dampaknya Pada kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Kadek Suciningsih, I Wayan Bagia, Wayan Cipta Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: sucikadek@yahoo.com.,bagiaundiksha@yahoo.com,cipta1959@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1) sanksi perpajakan terhadap kesadaran wajib pajak, (2) sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak terhadap kualitas, (3) sanksi perpajakan terhadap kualitas pelayanan, (4) kesadaran wajib pajak terhadap kualitas pelayanan, (5) kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam, (6) sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak, (7) sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak, dan (8) kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kuantitatif kausal. Data dikumpulkan dengan metode pencatatan dokumen dan kuesioner. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan dari (1) sanksi perpajakan terhadap kesadaran wajib pajak, (2) sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak terhadap kualitas pelayanan, (3) sanksi perpajakan terhadap kualitas pelayanan, (4) kesadaran wajib pajak terhadap kualitas pelayanan, (5) kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak, (6) sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak, (7) sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak, dan (8) kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng. Kata Kunci : Kepatuhan wajib pajak, kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, dan sanksi perpajakan Abstract This research aimed to obtain an explanatory findings were tested on the effect of 1) tax penalties against taxpayers awareness, (2) tax penalties and taxpayer awareness of the quality of service, (3) tax penalty on the quality of service, (4) the taxpayer awareness of the quality of service, (5) the quality of service to the taxpayer compliance in, (6) tax penalties and awareness of taxpayers on tax compliance, (7) tax penalties on tax compliance, and (8) the taxpayer awareness on tax compliance in paying land and building tax (PBB) in the Department of Revenue Buleleng. This research design used is quantitative causal research design. Data was collected using documentation. The data obtained and analyzed by using path analysis. The results showed there was a positive and significant effect of (1) tax penalties against taxpayers awareness, (2) tax penalties and taxpayer awareness of the quality of service, (3) tax penalty on the quality of service, (4) the taxpayer awareness of the quality of service, (5) the quality of service to the taxpayer compliance, (6) tax penalties and awareness of taxpayers on tax compliance, (7) tax penalties on tax compliance, and (8) the awareness of taxpayers on tax compliance in paying land tax and Building (PBB) in the Department of Revenue Buleleng. Key words: Compliance taxpayer, awareness taxpayer, quality of service, and tax penalties

PENDAHULUAN Pembangunan nasional merupakan salah satu kegiatan pemerintah yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan rakyat menjadi fokus pemerintah dalam menyelenggarakan roda pemerintahan. Pembangunan menjadi jalan utama untuk mencapai kesejahteraan. Ketersediaan dana tentunya menjadi faktor penting dalam pelaksanaan pembangunan. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut, pemerintah harus memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan. Usaha suatu bangsa agar bisa mandiri dalam pembiayaan pembangunan adalah dengan cara menggali sumber pendapatan pemerintah daerah. Sumber pendapatan pemerintah daerah terdiri atas pendapatan asli daerah, dana perimbangan, pinjaman daerah dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Pendapatan asli daerah yaitu hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Pajak merupakan sumber penerimaan utama pemerintah dan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan nasional. Hal ini tertuang dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) dimana penerimaan negara dari sektor pajak merupakan yang paling besar. Pajak merupakan iuran wajib yang diberlakukan pada setiap wajib pajak atas objek pajak yang dimilikinya dan hasilnya diserahkan kepada pemerintah. Jenis pajak yang diberlakukan di Indonesia diantaranya adalah Pajak Penghasilan, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Hadiah dan lain-lain. Salah satu sumber dana berupa pajak yang dimaksud adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pajak Bumi dan Bangunan dapat dimanfaatkan untuk berbagai fungsi penentuan kebijakan yang terkait dengan bumi dan bangunan. Pajak Bumi dan Bangunan merupakan potensi yang harus terus digali dalam menambah penerimaan dikarenakan objek pajak ini adalah bumi dan bangunan yang jelas sebagian besar masyarakat memilikinya. Terhambatnya penerimaan PBB akan menghambat kelancaran pelaksanaan pembangunan, oleh karena itu agar pembangunan tidak terhambat maka upaya peningkatan kepatuhan wajib pajak dalam membayar PBB harus dipacu dan ditingkatkan oleh semua aparat pemungut pajak. Oleh karena itu agar peraturan perpajakan dipatuhi, maka harus ada sanksi perpajakan bagi pelanggarnya. Sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/ ditaati/ dipatuhi, dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan (Mardiasmo, 2011: 59). Sanksi perpajakan merupakan pemberian sanksi bagi wajib pajak yang tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Terdapat Undang-Undang yang mengatur tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan. Agar peraturan perpajakan dipatuhi, maka harus ada sanksi perpajakan bagi para pelanggarnya. Tinggi rendahnya wajib pajak dalam mematuhi kewajiban perpajakannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kesadaran wajib pajak. Kesadaran wajib pajak adalah suatu kondisi di mana wajib pajak mengetahui, memahami, dan melaksanakan ketentuan perpajakan dengan benar dan sukarela (Wuri Manik Asri 2009). Pemahaman tentang pajak serta kesungguhan wajib pajak untuk melaporkan dan membayar kewajiban perpajakannya dapat mencerminkan tingkat kesadaran wajib pajak. Apabila kesadaran masyarakat atas perpajakan masih rendah maka akan menyebabkan banyaknya potensi pajak yang tidak dapat dimanfaatkan. Sosialisasi juga sangat penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak.

Tinggi rendahnya kepatuhan pajak juga dipengaruhi oleh kualitas pelayanan. Semakin baik kualitas pelayanan akan menyebabkan semakin tingginya tingkat kepatuhan wajib pajak. Upaya peningkatan kualitas pelayanan meliputi segala jenis pelayanan yang berhubungan dengan proses pemenuhan kewajiban maupun hak wajib pajak dibidang perpajakan misalnya kebersihan ruangan dan pendingin ruangan (AC) yang dapat memberikan kenyamanan bagi wajib pajak, kelengkapan peralatan dan perlengkapan ruangan lainnya seperti pengeras suara dan papan petunjuk ruangan yang memudahkan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, kemudahan tata cara pembayaran, kecakapan petugas pajak dalam melayani hingga penampilan petugas pajak. Konsumen akan cenderung meningkatkan kepatuhan pajak apabila konsumen merasa puas akan pelayanan yang diberikan oleh petugas pajak dalam melayani kebutuhannya selama mengurus pajak. Penyebab wajib pajak tidak patuh bervariasi, sebab utama adalah penghasilan yang diperoleh wajib pajak yang utama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Timbulnya konflik antara kepentingan diri sendiri dan kepentingan negara. Kepatuhan wajib pajak merupakan suatu ketaatan untuk melakukan ketentuanketentuan atau aturan-aturan perpajakan yang diwajibkan atau diharuskan untuk dilaksanakan (Kiryanto, 2000). Sebab lain adalah wajib pajak kurang sadar tentang kewajiban bernegara, tidak patuh pada aturan, kurang menghargai hukum, tingginya tarif pajak, dan kondisi lingkungan sekitar (Jatmiko, 2006). Tingkat kepatuhan wajib pajak di Kabupaten Buleleng mengalami penurunan, dapat dilihat dari tahun 2011 tingkat kepatuhan wajib pajak 127,81%, tahun 2012 109,19% dan tahun 2013 75,89%. Hal ini tentu membutuhkan suatu kajian agar hal tersebut tidak terjadi berlarut-larut. Penelitian mengenai sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak terhadap kualitas pelayanan serta dampaknya pada kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan oleh Gusti Bagus Yutha Sannidia (2013) dan Agus Nugroho Jatmiko (2006) menunjukkan bahwa sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan dan sikap wajib pajak terhadap pelaksanaan sanksi denda, sikap wajib pajak terhadap pelayanan fiskus dan sikap wajib pajak terhadap kesadaran perpajakan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Sesuai latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apakah sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kesadaran wajib pajak?, (2) Apakah sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kualitas pelayanan?, (3) Apakah sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan?, (4) Apakah kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kualitas pelayanan?, (5) Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak?, (6) Apakah sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak?, (7) Apakah sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak?, dan (8) Apakah kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Pengaruh sanksi perpajakan terhadap kesadaran wajib pajak, (2) Pengaruh sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak terhadap kualitas pelayanan, (3) Pengaruh

sanksi perpajakan terhadap kualitas pelayanan, (4) Pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kualitas pelayanan, (5) Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak, (6) Pengaruh sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak, (7) Pengaruh sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak, (8) Pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat Teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, referensi dan wawasan kepada mahasiswa tentang sanksi perpajakan, kesadaran wajib pajak terhadap kualitas pelayanan serta dampaknya pada kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Manfaat Praktis penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan-masukan, sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan mengenai sanksi perpajakan, kesadaran wajib pajak terhadap kualitas pelayanan serta dampaknya pada kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di masa mendatang oleh pihak pembuat kebijakan perpajakan. Sanksi pajak dibuat dengan tujuan agar wajib pajak takut untuk melanggar Undang-Undang perpajakan. Agar Undang- Undang dan peraturan tersebut dipatuhi, maka harus ada sanksi bagi pelanggarnya. Mardiasmo (2011: 59) mengemukakan bahwa sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti, ditaati, dipatuhi, dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan. Sanksi Perpajakan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak. Untuk meningkatkan kepatuhan maka perlu dilakukan pengukuran sanksi perpajakan melalui sanksi administrasi yang berupa: (1) sanksi denda akibat tidak melaporkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT), (2) sanksi denda akibat terlambat melaporkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT), dan (3) sanksi denda akibat mempunyai tunggakan pajak. Kesadaran merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan suatu tindakan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Kesadaran merupakan kemauan disertai dengan tindakan dari refleksi terhadap kenyataan (Feira 2002: 125). Secara empiris juga telah dibuktikan bahwa makin tinggi kesadaran perpajakan wajib pajak maka makin tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak (Suyatmin, 2004). Suyatmin (2004) mengemukakan bahwa kesadaran wajib pajak adalah suatu kondisi dimana wajib pajak mengetahui, mengerti dan mentaati ketentuan perpajakan yang berlaku serta memiliki kesungguhan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dengan cara membayar pajak secara tepat

waktu dan tepat jumlah. Kesadaran wajib pajak diukur menggunakan beberapa indikator yaitu: (1) Undang-Undang dan ketentuan perpajakan, (2) mengetahui dan memahami fungsi pajak, (3) memahami kewajiban perpajakan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan (4) Menghitung, membayar dan melaporkan pajak. Menurut Asubonteng, McCleary & Swan (1996) menekankan bahwa kualitas pelayanan itu penting bagi penyedia jasa karena sebagai evaluasi kualitas pelayanan yang diberikan dan tingkat kepuasan pelanggan. Dikaitkan dengan pelayanan perpajakan maka pelayanan dapat didefinisikan sebagai pelayanan dalam bentuk jasa di bidang perpajakan oleh Direktorat Jendral Pajak melalui satuan kerja yang ada dibawahnya dalam rangka memenuhi ketentuan perpajakan yang telah ditetapkan dan dapat menjadi sumbangan terbesar penerimaan negara. Menurut Caro & Garcia (2007) pengukuran kualitas pelayanan ditentukan oleh tiga faktor yaitu: (1) Kualitas interaksi, (2) Kualitas lingkungan fisik, (3) Hasil kualitas pelayanan. Menurut Gibson (1991) dalam Agus Nugroho Jatmiko (2006) kepatuhan adalah motivasi seseorang, kelompok atau organisasi untuk berbuat atau tidak berbuat sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Jadi dalam hubungannya dengan wajib pajak yang patuh, maka pengertian kepatuhan wajib pajak merupakan suatu ketaatan untuk melakukan ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan perpajakan yang diwajibkan atau diharuskan untuk dilaksanakan (Kiryanto, 2000). Menurut Kiryanto (2000) pengukuran kepatuhan wajib pajak ini dapat diukur dengan: (1) kepatuhan formal, (2) menyampaikan SPPT ke kantor pajak, (3) penghitungan dan pembayaran pajak terutang, dan (4) pembayaran tunggakan pajak. Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang oleh keadaan objek bumi/ tanah dan bangunan (Undang- Undang Nomor 12 tahun 1994). Pajak Bumi dan Bangunan terdiri atas pajak terhadap bumi dan bangunan. Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya, meliputi tanah dan perairan, serta laut wilayah Republik Indonesia. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah atau perairan (Mardiasmo, 2011: 311). METODE Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal. Populasi dalam

penelitian ini adalah wajib pajak PBB di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng yang terdiri dari 5 Kecamatan se- Kecamatan Buleleng dan sampel dalam penelitian ini menggunakan 100 sampel. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan analisis jalur. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil analisis jalur dengan bantuan program aplikasi komputer Statistical Package for Social Sience (SPSS) 16.0 for Windows, maka diperoleh hasil penelitian seperti yang tampak pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1 Hasil Uji Statistik Analisis Jalur No Parameter Koefisien p-value Alpha (α) Kesimpulan 1 Ryx 1x 2x 3 0,821 0,000 0,05 Ada hubungan pengaruh X 1, X 2, dan X 3 terhadap Y 2 R 2 yx 1x 2x 3 0,674 0,000 0,05 Sumbangan pengaruh X 1, X 2, dan X 3 terhadap Y adalah 67,4% 3 Pyx 1 0,350 0,000 0,05 Sumbangan pengaruh X 1 terhadap Y 4 P 2 yx 1 0,123 0,000 0,05 Sumbangan pengaruh X 1 terhadap Y 5 Pyx 2 0,262 0,009 0,05 Sumbangan pengaruh X 2 terhadap Y 6 P 2 yx 2 0,069 0,009 0,05 Sumbangan pengaruh X 2 terhadap Y 7 Pyx 3 0,461 0,000 0,05 Sumbangan pengaruh X 3 terhadap Y 8 P 2 yx 3 0,213 0,000 0,05 Sumbangan pengaruh X 3 terhadap Y 9 Px 1x 2 0,704 0,000 0,05 Ada hubungan pengaruh X 1 terhadap X 2 10 P 2 x 1x 2 0,495 0,000 0,05 Ada hubungan pengaruh X 1 terhadap X 2 11 Px 1x 3 0,681 0,000 0,05 Ada hubungan pengaruh X 1 terhadap X 3 12 P 2 x 1x 3 0,463 0,000 0,05 Ada hubungan pengaruh X 1 terhadap X 3 13 Px 2x 3 0,859 0,000 0,05 Ada hubungan pengaruh X 2 terhadap X 3 14 P 2 x 2x 3 0,738 0,000 0,05 Ada hubungan pengaruh X 2 terhadap X 3 Sumber: Pengolahan Data SPSS Berdasarkan hasil perhitungan uji statistika dengan bantuan SPSS 16.0 pada Tabel 1, menunjukkan bahwa ada pengaruh sanksi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan kualitas pelayanan secara positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 67,40% kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh variabel sanksi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan kualitas pelayanan, sedangkan pengaruh dari variabel lain diluar variabel sanksi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan kualitas pelayanan sebesar 32,60%. Variabel lain yang diduga mempengaruhi kepatuhan wajib pajak menurut Aprilia Permatasari

(2012) adalah keadilan perpajakan, administrasi perpajakan, kebijakan perpajakan. Hasil uji statistika dengan bantuan SPSS 16.0 pada Tabel 1, menunjukkan bahwa ada pengaruh sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak. Besar pengaruh dari sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak adalah 350% sedangkan besar pengaruh total baik secara langsung maupun tidak langsung sebesar 28,80%. Hasil perhitungan uji statistika dengan bantuan SPSS 16.0 pada Tabel 1, menunjukkan bahwa ada pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak. Keeratan hubungan pengaruh dari kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak sebesar 26,20% dan besar sumbangan pengaruh total baik secara langsung maupun tidak langsung adalah 17,30%. Hasil pengujian statistika dengan bantuan SPSS 16.0 pada Tabel 1, menunjukkan bahwa ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak. Keeratan hubungan pengaruh dari kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh temuan bahwa sanksi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. penelitian terdahulu dari Aprilia Permatasari dan P. D yan Yaniartha S. (2012), Agus Nugroho Jatmiko (2006), Suyatmin (2004), Utami (2012), dengan hasil penelitian sanksi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. sanksi perpajakan terhadap kesadaran wajib pajak menunjukkan bahwa sanksi perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesadaran wajib pajak. sebesar 46,10% dan besar sumbangan pengaruh total secara langsung sebesar 21,30%. Hasil pengujian statistika dengan bantuan SPSS 16.0 pada Tabel 1, menunjukkan bahwa ada pengaruh sanksi perpajakan terhadap kesadaran wajib pajak. Keeratan hubungan pengaruh dari sanksi perpajakan terhadap kesadaran wajib pajak sebesar 49,50% dan besar sumbangan pengaruh langsung sebesar 50,50%. Hasil pengujian statistika dengan bantuan SPSS 16.0 pada Tabel 1, menunjukkan bahwa ada pengaruh sanksi perpajakan terhadap kualitas pelayanan. Keeratan hubungan pengaruh dari sanksi perpajakan terhadap kualitas pelayanan sebesar 68,10% dan besar sumbangan pengaruh langsung sebesar 46,30%. Hasil pengujian statistika dengan bantuan SPSS 16.0 pada Tabel 1, menunjukkan bahwa ada pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kualitas pelayanan. Keeratan hubungan pengaruh dari sanksi perpajakan terhadap kualitas pelayanan sebesar 85,90% dan besar sumbangan pengaruh langsung sebesar 73,80%. penelitian I Gusti Bagus Yutha Sannidia (2013) dengan hasil penelitiannya bahwa sanksi perpajakan berpengaruh positif terhadap kesadaran wajib pajak. sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak terhadap kualitas pelayanan menunjukkan bahwa sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan. penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Agus Nugroho Jatmiko (2006), Utami (2012), dan Suyatmin (2004) menemukan bahwa sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak berpengaruh positif yang signifikan terhadap kualitas pelayanan. sanksi perpajakan terhadap kualitas

pelayanan menunjukkan bahwa sanksi perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan. penelitian dari Agus Nugroho Jatmiko (2006) menemukan bahwa sikap wajib pajak terhadap pelaksanaan sanksi denda, sikap wajib pajak terhadap pelayanan fiskus dan sikap wajib pajak terhadap kesadaran perpajakan memiliki pengaruh positif yang signifikan. kesadaran wajib pajak terhadap kualitas pelayanan menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan karyawan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Utami (2012), dan Suyatmin (2004) dengan hasil penelitiannya bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kesadaran wajib pajak. Hasil penelitian menegenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. penelitian terdahulu dari Utami (2012), dan Suyatmin (2004) dengan hasil penelitiannya bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kesadaran wajib pajak. sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak menunjukkan bahwa sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian terdahulu dari Esti (2012), Aprilia Permatasari dan P. D yan Yaniartha S. (2012), Banyu Ageng Wahyu Utomo (2011), dengan hasil penelitiannya bahwa sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. wajib pajak menunjukkan bahwa sanksi perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. penelitian terdahulu yang dilakukan dari Esti (2012), dengan hasil penelitian terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada persepsi tentang sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak, karena apabila persepsi wajib pajak tentang sanksi perpajakan meningkat maka akan terjadi peningkatan kepatuhan wajib pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya. kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. penelitian terdahulu dari Aprilia Permatasari dan P. D yan Yaniartha S. (2012), Banyu Ageng Wahyu Utomo (2011), dengan hasil penelitiannya bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Keterbatasan pada penelitian ini adalah Meskipun peneliti telah berusaha merancang dan mengembangkan penelitian sedemikian rupa, namun masih terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu dimana dari model penelitian yang digunakan, diketahui bahwa variabel penelitian yang digunakan hanya dapat menjelaskan sebesar 67,40% sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain sebesar 29,60% yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Sehingga variabel penelitian yang digunakan kurang dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini merupakan metode survey menggunakan kuesioner tanpa dilengkapi dengan wawancara atau pertanyaan lisan. Sebaiknya dalam mengumpulkan data dilengkapi dengan menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. sanksi perpajakan terhadap kepatuhan

PENUTUP Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian mengenai pengaruh sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak terhadap kualitas pelayanan serta dampaknya pada kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng adalah (1) ada pengaruh positif dan signifikan sanksi perpajakan terhadap kesadaran wajib pajak, (2) ada pengaruh positif dan signifikan sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak terhadap kualitas pelayanan, (3) ada pengaruh positif dan signifikan sanksi perpajakan terhadap kualitas pelayanan, (4) ada pengaruh positif dan signifikan kesadaran wajib pajak terhadap kualitas pelayanan, (5) ada pengaruh positif dan signifikan kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak, (6) ada pengaruh positif dan signifikan sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak, (7) ada pengaruh positif dan signifikan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dan (8) ada pengaruh positif dan signifikan kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng. Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan beberapa saran yaitu (1) Bagi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buleleng sebaiknya sanksi perpajakan diharapkan disosialisasikan dengan baik kepada para wajib pajak agar wajib pajak dapat memahami hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan sanksi perpajakan seperti pelaksanaan sanksi denda serta penyebab-penyebab dikenakannya suatu sanksi denda terhadap wajib pajak dan peneliti yang tertarik untuk meneliti mengenai tentang pajak, khususnya pajak PBB, untuk meningkatkan kesadaran Wajib Pajak maka sosialisasi penyuluhan mengenai sikap sadar membayar pajak di masyarakat perlu ditingkatkan. Sosialisasi tersebut bisa melalui iklan di televisi, radio maupun surat kabar serta media lainnya agar masyarakat memiliki kesadaran dalam membayar pajak. Kualitas pelayanan dari kantor pajak diharapkan ditingkatkan. Pegawai pajak diharapkan bertindak profesional dan memiliki mental yang siap melayani para wajib pajak dengan sebaik-baiknya. Pihak Direktorat Jenderal Pajak dapat melakukan pelatihan pelayanan wajib pajak agar dapat meningkatkan pelayanan pegawai bagi wajib pajak dalam melakukan tugasnya. (2) Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya variabel bebas yang digunakan dalam penelitian tidak hanya pada variabel sanksi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan kualitas pelayanan, tetapi bisa juga digunakan variabel lain yang diduga berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak yaitu variabel pengetahuan wajib pajak tentang pajak, kewajiban moral dan sikap wajib pajak, sehingga penelitian ini bisa lebih dikembangkan. DAFTAR RUJUKAN Ageng, Banyu. 2011. Pengaruh Sikap, Kesadaran Wajib Pajak dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Di Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Aprilia,Permatasari. 2012. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Perpajakan pada Kepatuhan

Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Denpasar Timur. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Denpasar. Kiryanto. 2000. Analisis Pengaruh Penerapan Struktur Pengendalian Intern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak bada Dalam Memenuhi Kewajiban Pajak Penghasilannya, EKOBIS, Vol. 1 No. 1, p. 41 52. Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. ---------------.2003. Perpajakan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta Nugroho, Agus. 2006. Strategi Jitu : Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Suyatmin. 2004. Pengaruh Sikap Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Pembayaran Pajak Bumi Dan Bangunan (studi empiris di wilayah KP. PBB Surakarta). Tesis magister akuntansi program pascasarjana Universitas Diponegoro. Undang-undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan undang-undang No. 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan. Wuri Manik Asri, Ni Ketut. 2009. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Biaya Kepatuhan Pajak dan Kesadaran Wajib Pajak pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Badan yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Madya Denpasar. Skripsi Sarjana Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.