BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan selama bulan november hingga desember 2012.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferesial

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo pada Mahasiswa semester VII tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini peneliti akan melihat apakah terdapat hubungan antara kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruksi di SMK Negeri 1 Balige pada tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini

METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Dari hasil penelitian, peneliti memperoleh data studi lapangan berupa data tentang penerapan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitien Deskriptif

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

Kualitatif, dan R & D, hlm. 14. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semester ganjil Tahun Ajaran pada semester ganjil. bulan (Desember-Januuari 2014) Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran suatu pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. dilapangan pada saat melakukan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat pula dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sangat dibutuhkan dalam sebuah penelitian, karena akan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

2. Penerapan Materi Pendidikan Kewarganegaraan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUASAAN MATEMATIKA SD PADA MAHASISWA PGSD (Penelitian Pada Mahasiswa PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo Semester VII Tahun Akademik 2013/2014)

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Selalu (SL) 4 Sering (S) 3 Kadang kadang (KD) 2 Tidak Pernah (TP) 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan selama bulan november hingga desember 2012. 3.1.2 Tempat Adapun tempat pelaksaan penelitian dalam hal ini dilaksanakan di SMPN 2 Walea Besar. 3.2 Populasi Dan Sampel 3.2.1 Populasi Menurut Darminto populasi merupakan bagian secara keseluruhan objek penelitian yang akan dikenai treatment dalam penelitian (Darminto:2011), sehingga itu yang akan di jadikan populasi target didalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMPN 2 Walea Besar serta populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas 8 yang secara umum berjumlah 67 dan tersebar di 2 kelas. 3.2.2 Sampel Sampel merupakan Bagian secara khususr dari keseluruhan populasi yang diberi treatment dalam penelitian, Arikunto (2002:115) mengemukakan tentang tetapan sampel sebagai berikut: apabila jumlah populasi kurang dari 100, maka yang menjadi sampel adalah keseluruhan dari populasi atau disebut sampel total, sedangkan apabila jumlah populasi lebih dari 150 maka hanya diambil 10%-15% atau 20%-25%. Agar diperoleh sampel yang representatif, seimbang dan sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing kelas populasi yang tersebar dalam 2 kelas, maka teknik sampling 32

33 yang digunakan adalah Proporsional Random Sampling. Jadi banyaknya sampel yang diambil dalam penelitian ini dapat ditentukan melalui perhitungan di bawah ini: Sampel = 30,15 orang 30 orang sampel = 67% Xpopulasi sampel = 67 X 45 100 3.3 Variabel Penelitian a. Definisi Konseptual Kemampuan spasial siswa adalah kemampuan untuk mengambarkan dalam pikiran bentuk dari berbagai benda, bagaimana dimensi, koordinat, proporsi, pergerakan dan tekstur fisik dari benda. Ini juga terkait dengan kemampuan untuk mengimajinasikan benda yang berotasi dalam ruang, bergerak dalam halang rintang, dan melihat benda dalam perspektif tiga dimensi. b. Definisi Operasional Salah satu aspek dari kognisi adalah kemampuan spasial. Kemampuan spasial sebagai konsep abstrak yang di dalamnya meliputi hubungan spasial (kemampuan untuk mengamati hubungan posisi objek dalam ruang), kerangka acuan (tanda yang dipakai sebagai patokan untuk menentukan posisi objek dalam ruang), hubungan proyektif (kemampuan melihat objek dari berbagai sudut pandang), konservasi jarak (kemampuan untuk memperkirakan jarak antara dua titik), representasi spasial (kemampuan untuk mempresentasikan hubungan spasial dengan memanipulasi secara kognitif), rotasi mental (membayangkan perputaran objek dalam ruang).

34 c. Kisi-kisi Instrumen Tes kemampuan Spasial Langkah awal yang dilakukan dalam penyusunan instrumen kemampuan spasial dan untuk mendapatkan tes yang sesuai dengan indikator dan materi yang akan diteliti, maka dibuat kisi-kisi instrumen tes kemampuan spasial kisi-kisinya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Kemampuan Spasial Indikator Nomor Soal Ket -Kemampuan untuk mengamati hubungan posisi 1,2,3,4,5,6,7,8,10,11,12,13,14 13 Nomor objek dalam ruang Pengelompokkan 15,9,16,17,18,19,20,21 8 Nomor Gambar dalam Ruang -kemampuan mengidentifikasi 22,23,24,25,26,27,28,29,30 9 Nomor gambar dalam ruang 3.3.1 Variabel Hasil Belajar Matematika Siswa Hasil belajar matematika siswa diperoleh melalui teknik dokumentasi. Dan yang akan dijadikan dokumentasi adalah hasil ujian semester ganjil siswa kelas 8 SMP NEGERI 2 Walea Besar tahun ajaran 2012 2013. a. Definisi Konseptual Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mengikuti kemampuan pembelajaran matematika selama kurun waktu tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini meliputi ranah kognitif yang meliputi: ingatan, pemahaman, dan penerapan terhadap materi pelajaran.

35 b. Definisi Operasional Hasil belajar matematika adalah kemampuan siswa kelas 8 SMP NEGERI 2 Walea Besar dalam menjawab soal ujian semester pada mata pelajaran matematika yang mencakup ranah kognitif berupa ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. c. Kisi instrumen Tes hasil belajar matematika adapun kisi-kisi untuk instrumen tes hasil belajar matematika khusus bangun ruang nampak pada tabel berikut ini. Tabel 3.4 KISI-KISI INSTRUMEN HASIL BELAJAR MATEMATIKA No soal Indikator Butir soal Aspek Jumlah Soal Kognitif 1. Mendefinisikan jumlah rusuk bangun prisma, C1 3,4,19 jarring-jaring kubus 2. Menerapkan rumus luas permukaan bola dalam C3 25 pemecahan masalah 3. Menghitung luas sisi balok, selimut tabung, C2 2,10,16,17,20,21,27,29 kerucut 4. Menghitung volume tabung, kerucut C2 7,8,15,28 5. Menghitung luas permukaan prisma dan sisi tabung, limas,kulit bola C2 6,9,13,14,21,25 6. Menghitung volume limas, bola C2 11,12,26 7. Menghitung panjang jari-jari bola jika C2 22 diketahui volume bola 8. Menghitung luas sisi kubus C2 1 9. Menentukan tinggi prism, kerucut, bola C3 5,18,30

36 3.4 Metode Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian, maka melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui berapa besar hubungan kemampuan spasila siswa terhadap hasil belajar matematika. Untuk itu metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan korelasional. 3.5 Desain Penelitian X r Y Keterangan: X : variabel bebas, (Kemampuan spasial siswa) Y : variabel teikat, (hasil belajar matematika) r : koefisien korelasi 3.6 Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini terdiri dari data kemampuan spasial peserta didik dan data hasil belajar matematika. Pengumpulan masing-masing data diatas dilakukan dengan menggunakan instrumen tes. Metode tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang pengetahuan awal dan hasil belajar mata pelajaran matematika pada lampiran 4 1.1.1. Variabel Kemampuan spasial siswa Aturan skoring harus ditentukan dalam pengembangan spesifikasi. Pengukuran adalah pemberian angka pada objek-objek atau kejadian-kejadian menurut aturan Kerlinger (dalam

37 Purwanto, 2011: 89) dan aturan scoring menjadi aturan mengubah gejala kualitatif menjadi ukuran kuantitatif. Misalnya 1. Pada sebuah tes, bila seorang peserta menjawab benar dalam sebuah butir diberikan skor 1 (satu) dan bila salah 0 (nol). Bila kemungkinan menebak tidak diperhitungkan maka kesalahan menjawab tidak dikenakan denda, sebaliknya dikenakan denda, Sebelum Tes diedarkan nantinya pada anggota sampel, terlebih dahulu Tes diuji kesahian dan keterandalannya. Pengujian ini adalah sebagai pemenuhan syarat validitas dan reliabilitas. Dmana validitas menyatakan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrmen, sedangkan reabilitas menunjukkan pada suatu pengetahuan bahwa suatu instrumen cukup dapat diercaya untuk dapat digunakan dalam pegumpulan data. Pengujian validitas tes lebih ditiitk beratkan pada uji kesejajaran skor antara iitem dengan skor total dari item. Penilaian validitas tes dilakukan dengan analisis rasional, dimana yang menjadi tolak ukur penilaian bukanlah ukuran skor atau ukuran statistik, melainkan suatu yang lebih bersifat kualitatif. Dalam analisis ini yang dijadikan tola ukur adalah indikator-indikator yang ada. Untuk menghitung validitas instrument tes kemampuan spasial dengan menggunakan rumus Korelasi Poin Biserial adalah r pbis = X i X t S t p i q i (Arikunto, 2002: 144) keterangan :

38 r pbis = koefisien korelasi M p = rata-rata skor subjek yang menjawab benar M t = rata rata skor subjek yang menjawab salah S t = Simpangan baku skor total p = proporsi jawaban yang benar terhadap semua jawaban q = proporsi jawaban yang salah terhadap semua jawaban (q = 1-p) kriteria pengujian r hitung > r tabel maka korelasi signifikan item dinyatakan valid. r hitung r tabel maka korelasi tidak signifikan item dinyatakan tidak valid. Sedangkan pengujian realibilitas angket digunakan rumus KR20 yakni: r 11 = n n 1 s t 2 pq s t 2 (Purwanto, 2011:169) Dimana, r 11 = reliabilitas instrument k = banyaknya butir soal p = proporsi jawaban benar pada butir tes tertentu = banyaknya yang menjawab benar N q = proporsi jawaban salah pada butir tes tertentu = 1-p 2 s t = varians total instrument Kriteria koefisien reliabilitas berdasarkan patokan menurut J.P Guilford sebagaimana yang dikutip Sulistyowati dalam Muhsin (2011: 27) adalah sebagai berikut:

39 r < 0,20 : tingkat reliabilitas sangat rendah 0,21 r < 0,40 : tingkat reliabilitas rendah 0,41 r < 0,70 : tingkat reliabilitas sedang 0,71 r < 0,90 : tingkat reliabilitas tinggi 0,91 r < 0,100 : tingkat reliabilitas sangat tinggi Kemampuan Spasial Tabel 3.3 kisi kisi Instrumen Kemampuan Spasial Indikator Nomor Soal Ket -Kemampuan untuk 1,2,3,4,5,6,7,8,10,11,12,13, 13 Nomor mengamati hubungan 14 posisi objek dalam ruang Pengelompokkan 15,9,16,17,18,19,20,21 8 Nomor Gambar dalam Ruang -kemampuan 22,23,24,25,26,27,28,29,30 9 Nomor mengidentifikasi gambar dalam ruang 3.6 Hasil Uji Coba Lapangan a. Pengujian Validitas Butir Uji coba instrument kemampuan spasial siswa dilaksanakan pada 30 orang responden pada siswa SMPN Negeri 2 Walea Besar kelas VII tahun pelajaran 2011-2012. Instrument ini berisi 30 butir soal. Tes kemampuan Spasial berbentuk pernyataan dilengkapi dengan 2 alternatif jawaban, yaitu yang salah di beri skor 0 dan yang benar diberi skor 1 Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel For Windows 2007, dari 30 butir yang diujikan kepada 30 siswa (responden) diperoleh 23 butir soal yang dinyatakan valid tersebut adalah butir 1,2,4,6,7,9,10,12,13, 14, 16, 17, 18, 19,20, 21, 23, 24. 26, 27, 28, 29, 30 Hasil perhitungan disajikan pada lampiran 2. b. Pengujian Reliabilitas Instrumen

40 Pengujian reliabilitas instrument kemampuan spasial, setelah butir yang tidak valid dihilangkan menggunakan formula KR 20 dengan bantuan program Microsoft Excel For Windows 2007. Dari hasil perhitungan diperoleh reliabilitas sebesar 0.91. Sesuai dengan criteria pengujian maka perangkat instrument kemampuan spasial siswa memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Dengan memperhatikan hasil pengujian validitas dan reliabilitas empirik, maka 23 butir pernyataan kemampuan spasial siswa dinyatakan memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai instrument penelitian. Hasil perhitungan disajikan pada lampiran 3. Indikator Nomor Soal Ket -Kemampuan mengamati untuk hubungan 1,2,4,6,7,10,12,13,14 9 Nomor posisi objek dalam Kemampuan Spasial ruang Pengelompokkan Gambar dalam Ruang -kemampuan mengidentifikasi gambar dalam ruang 9,16,17,18,19,20,21 7 Nomor 23,24,26,27,28,29,30 7 Nomor

41 3.7 Teknik Analisis Data Data yang akan diperoleh pada penelitian nanti dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik yaitu statistik deskriptif dan inferensial. 3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif Dimana analisis deskriptif dilakukan untuk menyajikan data setiap veriabel dalam besaranbesaran statistik sepeerti rata-rata (mean), nilai tengah (modus), dan sebagainya. Sedangkan analisis inferensial digunakan untuk menguju hipotesis penelitian. Sebelum pengujian hipotesis secara inferensial, maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yaitu pengujian normalitas galat regresi. 3.7.2 Uji Normalitas Galat Regresi Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas galat regresi dengan menggunakan uji Lilliefors (Sudjana, 2002:467). Uji normalitas galat regresi dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data dari populasi sebagai syarat untuk uji hipotesis. Hipotesis statistic yang diuji dinyatakan sebagai berikut: H 0 : populasi galat taksiran berdistribusi normal H 1 : populasi galat taksiran tidak berdistribusi normal Kriteria pengujiannya adalah H 0 diterima jika L 0 L tabel dan tolak H 0 jika L 0 > L tabel pada taraf nyata α yang dipilih. Melaksanakan perhitungan normalitas regresi Y dan X dengan menggunakan uji lilliefors dengan tahapan sebagai berikut: 1) Pengamatan X 1, X 2,, X n dijadikan bilangan baku z 1, z 2,z 3,,z n, dengan menggunakan rumus z = X i X S 2) Untuk bilangan baku dengan menggunakan daftar distribusi normal baku.

42 3) Menghitung proporsi z 1,z 2,,z n yang lebih kecil atau sama dengan z n 4) Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(z i ), maka S z i = banyaknyaz 1, z 2,, z i n 5) Menghitung selisih F(Zi) S(Zi) kemudian menentukan harga mutlaknya. 6) Mengambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Harga tersebut dinamakan L 0. Jika L 0 L daftar maka galat regresi berdistribusi normal, dan sebaliknya, jika L 0 > L darftar maka galat regresi tifak berdistribusi normal. 3.7.3 Analisis Statistik Inferensial 1. Uji Signifansi Dan Linearitas Regresi uji signifikansi dan liniearitas regresi dilakukan untuk mengukur derajat keeratan hubungan, memprediksikan besarnya arah hubungan antar variabel, serta meramalkan besarnya variabel terikat jika variabel bebas diketahui. a. Menetapkan persamaan, yakni sebagai berikut Persamaan umum regresi liniear, Y = a + bx (Riduwan, 2010:145) Dimana: Y = Subjek variabel terikat yang diproyeksikan X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan a = Nilai kosntanta harga Y jika X = 0 b =Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

43 Harga a dan b dapat dicari dengan rumus: a = Y i X i 2 X i X i Y i n X i 2 X i 2 (Riduwan, 2010:145) b = n X iy i X i Y i n X i 2 X i 2 (Riduwan, 2010:145) Dengan: a b X i Y i 2 X i X i Y i = Konstanta = Koefisien korelasi arah regresi = Jumlah nilai kemampuan spasial = Jumlah nilai hasil belajar = Jumlah kuadrat kemampuan spasial = Hasil kali antara nilai kemampuan spasial dengan hasil belajar b. Menguji signifikansi regresi (menguji keberartian koefisien arah regresi) Untuk menguji keberartian arah regresi Y = a + bx, menggunakan uji Fisher dengan rumus sebagai berikut: F hitung = RJK Reg (b\a ) RJK Res (Riduwan, 2010:97) Dimana: RJK Reg (b\a) = JK Reg b\a = b XY X Y n dan RJK Res = JK Res (n 2)

44 Keterangan: RJK Reg b\a RJK Res JK Reg b\a JK Res = rata-rata jumlah kuadrat regresi b a = rata-rata jumlah kuadrat sisa = jumlah kuadrat regresi b a = Y 2 JK Reg b\a = rata-rata jumlah kuadrat sisa Hipotesis yang diuji: Kriteria pengujian: JK Reg (a) = Y 2 = jumlah persamaan kuadrat regresi H 0 : model regresi tidak signifikan/berarti H 1 : model regresi signifikan/berarti n Jika F hitung F tabel pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) pembilang 1 dan sk penyebut = n - 2 maka regresi signifikan, dalam hal lain tidak signifikan. c. Menguji Linieritas persamaan regresi (keliniearan regresi) Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat hubungan antara variabel X dan variabel Y apakah benar-benar liniear. Hubungan antara kedua variabel tersebut dinyatakan oleh persamaan regresi dengan batas-batas keliniearan dan keberartian sebagaimana terdapat pada penjelasan rumus di bawah ini: Menggunakan uji Fisher dengan rumus Dimana: F hitung = RJK TC RJK E RJK TC = JK TC k 2 RJK E = JK E n k

45 JK E = Y 2 Y 2 k JK TC = JK Res JK E n Hipotesis yang diuji: H 0 : model regresi tidak berbentuk linear H 1 : model regresi berbentuk linear Kriteria pengujian: Jika F hitung F tabel maka H 1 diterima, dalam hal lain H 1 ditolak pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) pembilang k - 2 dan dk penyebut = n k. 2. Uji Hipotesis a. Menghitung koefisien korelasi Untuk mencari hubungan antara 2 variabel atau lebih dilakukan dengan menghitung korelasi antar variabel yang akan diari hubungannya, (Sugiyono, 2009:224). Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dimana arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Dalam hal ini, peneliti akan menggunakan rumus berikut untuk menghitung koefisien korelasi. r xy = Dimana: xy x 2 y 2 (Sugiyono, 2009:228) r xy = korelasi antara variabel X dan variabel Y x y = x i X = y i y

46 r xy = n x i y i x i y i n x i 2 X i 2 n y i 2 Y i 2 (Sugiyono, 2009:228) Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara skor kemampuan spasial siswa dengan hasil belajar matematika X Y n = nilai tabel kemampuan spasial siswa = nilai tabel hasil belajar matematika = jumlah sampel Nilai r adalah: r 1 atau -1, yang bermakna: r = 0 r = 1 r = -1 : tidak ada hubungan/pengaruh antara variabel X dengan Y : hubungan/pengaruh positif sempurna antara variabel X dan Y : hubungan/pengaruh negative sempurna antara variabel X dengan Y Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang diperoleh besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan seperti pada tabel berikut. Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Cukup Tinggi 0,60 0,799 Tinggi 0,80 1,00 Sangat Tinggi (Riduwan,2010:110)

47 b. Menghitung koefisien determinasi Menghitung koefisien determinasi (r 2 ) dimaksudkan untuk melihat tingkat keeratan hubungan antara variabel kemampuan spasial siswa (X) dengan hasil belajar (Y). rumus yang digunakan adalah: Koefisien determinasi = r 2 x 100% c. Menguji signifikansi koefisien korelasi (menguji keberartian hubungan) Langkah-langkah yang digunakan untuk menguji keberartian koefisien korelasi adalah sebagai berikut: 1. Menentukan pasangan hipotesis yang diuji H 0 : koefisien korelasi tidak signifikan / berarti H 1 : koefisien korelasi signifikan / berarti 2. Uji T Untuk menguji keberartian korelasinya. Pengujian sinifikasi koefisien korelasi dapat dihitung dengan uji t yang rumusnya: t hitung = Keterangan: r n 2 1 r 2 (Sugiyono, 2009:230) t hitung r n = nilai t = nilai koefisien korelasi = jumlah sampel

48 Kriteria pengujian: Jika t hitung t tabel maka tolak H 0 artinya signifikan Jika t hitung t tabel maka terima H 0 artinya tidak signifikan Hipotesisi statistik H 0 : ρ 0 H 1 : ρ > 0 Keterangan ρ = koefisien korelasi populasi antara kemampuan spasial siswa terhadap hasil belajar matematika siswa H 0 =tidak terdapat hubungan antara kemampuan spasial siswa denagn hasil belajar matematika siswa H 1 = terdapat hubungan antara kemampuan spasial siswa dengan hasil belajar matematika siswa