PEMBINAAN DISIPLIN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

dokumen-dokumen yang mirip
KOMITMEN GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK SWASTA KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KECAMATAN PADANG BARAT KOTA PADANG

KOMITMEN GURU YANG DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

DISIPLIN KERJA GURU YANG TELAH DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

DISIPLIN KERJA SATUAN PENGAMANAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

DISIPLIN KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KOTA SOLOK

PEMBINAAN PEGAWAI DALAM PELAKSANAAN TUGAS DI BIRO UMUM KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

KOMITMEN GURU SERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG

KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA N) KOTA SAWAHLUNTO

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBINAAN KESISWAAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI KECAMAATAN GUNUNG TALANG

KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK KEMAHASISWAAAN (BAAK) UNIVERSITAS NEGERI PADANG

KOMITMEN GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMSA) KECAMATAN ROKAN IV KOTO

PERSEPSI SISWA TENTANG MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI SMK TRI DHARMA KOSGORO 2 PADANG

PELAKSANAAN TUGAS GURU SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

MANAJEMEN SARANA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

PERSEPSI GURU TENTANG KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

MOTIVASI KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

PERSEPSI MAHASISWA FIP ANGKATAN 2011 TERHADAP PELAYANAN PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN GUNUNG TUJUH KERINCI ARTIKEL ILMIAH

PERSEPSI GURU TENTANGPELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN PADANG PANJANG BARAT KOTA PADANG PANJANG

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI KECAMATAN LUBUKLINGGAU TIMUR KOTA LUBUKLINGGAU

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI SUMATERA BARAT

BUDAYA ORGANISASI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH OLEH: PUTRI WARTI SARI AKMAL NIM: / 2011

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : LINDA FITRIA / 2011

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI KECAMATAN HILIRAN GUMANTI KABUPATEN SOLOK

HUBUNGAN ETOS KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 LUBUK SIKAPING

PERSEPSI GURU TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

Fetrianis Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP ABSTRACS

MOTIVASI KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH

MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 6 KOTA PADANG. Aditya Julivan Pratama Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP. Abstract

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

PERSEPSI GURU TENTANG PENGAWASAN PELAKSANAAN TUGAS GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KECAMATAN LUBUK BASUNG

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PESISIR SELATAN. Cici Syafri Wenty Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

PELAKSANAAN FUNGSI KOMITE SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PERSEPSI GURU TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SMAN 14 KOTA PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN KEPALA SEKOLAH YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

P E N D A H U L U A N

HUBUNGAN KONFLIK DENGAN KINERJA PEGAWAI BIRO BINA SOsSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI KABUPATEN SIJUNJUNG

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA PADANGAM

KEPEMIMPINAN WALI NAGARI SE-KECAMATAN KOTO PARIK GADANG DIATEH KABUPATEN SOLOK SELATAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

PERSEPSI PEGAWAI TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN PIMPINAN DI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT AREA PADANG

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM BIDANG KURIKULUM DI SD NEGERI KECAMATAN BARANGIN KOTA SAWAHLUNTO

SEMANGAT KERJA GURU DI SMK NEGERI KABUPATEN SOLOK SELATAN

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN LANGSUNG DI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN SIJUNJUNG

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGGAH KEJURUAN NEGERI SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL ILMIAH

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kedisiplinan terhadap Prestasi Belajar Siswa di MI se

PERSEPSI GURU TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG DILAKUKAN OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PADANG

Delfira Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

PERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG

KOMITMEN GURU SMP NEGERI KECAMATAN 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENGELOLAAN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYRAKAT DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA

PELAKSAAN PENGAWASAN MELEKAT DI BIRO BINA SOSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATRA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL ILMIAH.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERSEPSI GURU TENTANG MANAJEMEN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS II KECAMATAN LUBUK SIKARAH KOTA SOLOK

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAYANAN PRIMA DI SMA NEGERI 2 PAINAN. Afni Rahmadanti Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

MOTIVASI KERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANUHAMPU

MOTIVASI KERJA GURU DALAM PELAKSANAAN TUGAS MENGAJAR DI SMK NEGERI KOTA BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk. diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada,

HUBUNGAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti

PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL GURU SMK NEGERI 1 SOLOK. Azizatul Resti Husnia Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

KEPATUHAN SISWA TERHADAP DISIPLIN DAN UPAYA GURU BK DALAM MENINGKATKANNYA MELALUI LAYANAN INFORMASI

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PENGAWASAN MELEKAT OLEH PIMPINAN DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANAH DATAR

PEGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU IPS SMA NEGERI KECAMATAN BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS.

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAYANAN ADMINISTRATIF PEGAWAI TATA USAHA DI SMP NEGERI KECAMATAN KOTO TANGAH

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

Yogie Afdhal Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP. Abstract

MORAL KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI GUGUS V KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

PERSEPSI PEGAWAI TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN LANGSUNG DI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian yang berjudul Pengaruh Personality Authority Manajer

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

PENDAHULUAN. Keywords: Teachers Commitment, Principal Leadership and Teachers discipline

VANIA FEBRI UTAMI NIM

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pendidik atau guru mempengaruhi sikap yang dimiliki siswa di dalam atau di

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMP N KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM

HUBUNGAN ANTAR MANUSIA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PAYAKUMBUH. Andre Tane Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

Transkripsi:

PEMBINAAN DISIPLIN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA Wessy Rosesti Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The aim of this research is to information about the Founding Of Student Dicipline. The population is 953 student and the sample is 143 people that taken by simple random sampling. The instrument of this research is question with likert scale models that had tested for validity and realibility. Data analyzed using mean score and performance level. The result of this research are the Founding Of Student Discipline Senior High School Of Koto Baru District Dharmasraya Regency stay in good category. Key word : Founding Dicipline PENDAHULUAN Setiap sekolah perlu melakukan pembinaan disiplin siswa. Guna untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Dengan adanya pembinaan disiplin, siswa akan bertanggung jawab terhadap semua kesepakatan yang dibuat bersama. Begitu juga di SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya, setiap siswa pada sekolah tersebut memerlukan pembinaan terhadap disiplin siswa, karena dengan adanya pembinaan disiplin yang diberikan kepadanya maka mereka akan mengerti bahwa pentingnya disiplin dalam dirinya untuk menunjang kelangsungan proses belajar mengajar (PBM) yang dilakukannya dan juga mereka akan menaati serta patuh terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah dimana ia menjalani pendidikan. Disiplin siswa disekolah tidak dapat tercapai begitu saja tanpa adanya pembinaan dan penerapan melalui proses pendidikan dan kebiasaan yang mengikutinya. Dengan demikian, bila disiplin siswa disekolah kurang baik, maka bisa jadi hal tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa pembinaan disiplin yang dilakukan disekolah belum sesuai dengan semestinya. Dengan adanya disiplin dalam diri siswa dan pentingnya disiplin diharapkan siswa mampu mengendali diri untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar norma dan melaksanakan segala kegiatan yang baik dan berguna. Dengan demikian segala tindak tunduk siswa akan mengarah pada prilaku yang diharapkan serta terbentuknya kepribadian yang mandiri. Halaman 772 831

Tetapi bila diamati dari kenyataan yang ada di SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya, pembinaan disiplin oleh pihak sekolah terhadap siswa belum dilakukan secara optimal. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan pada tanggal 20 Mei 2013 sampai 25 Mei 2013 terlihat bahwa disiplin siswa di SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya masih kurang baik. Hal ini terlihat dari fenomena-fenomena yaitu: 1. Kurangnya keteladanan yang diberikan guru, contohnya: masih ada siswa yang tidak mematuhi atribut sekolah, seperti: sepatu tidak berwarna hitam, tidak memakai kaos kaki, tidak memakai papan nama dan nama sekolah dan adanya siswa yang tidak berkaian rapi. Hal ini dibiarkan saja oleh guru piket atau tidak ada teguran dari guru. 2. Kurangnya motivasi yang diberikan guru, contohnya: guru tidak memberikan pujian kepada siswa yang berprestasi. 3. Kurangnya pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan yang dibuat belum optimal, contohnya: kurangnya teguran yang diberikan kepada siswa yang sering meminta izin saat jam pelajaran berlangsung maka dengan itu pelajaran yang kita lakukan tidak optimal dengan adanya gangguan. 4. Kurangnya pemberian sanksi/hukuman yang diberikan guru. Pembinaan disiplin siswa yang terlambat datang kesekolah oleh guru tidak tegas sehingga siswa cendrung mengulangi hal yang sama. Pembinaan disiplin siswa adalah upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk membentuk prilaku siswa sesuai dengan norma-norma yang berlaku agar terlaksananya proses pendidikan yang efektif. Menurut Melayu (2012:194) pembinaan disiplin dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya: melalui pemberian keteladanan, melalui pemberian keadilan, melalui pemberian pengawasan, melalui pemberian sanksi hukuman, melalui pemberian ketegasan. Sedangkan menurut Hadiyanto (2000:204) pembinaan kesiswaan dilakukan dengan melewati empat jalur yaitu organisasi siswa, latihan kepemimpinan, kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan wiyata mandala. Untuk mencapai hasil yang maksimal, efektif dan efisien, maka keempat jalur kegiatan tersebut perlu dikelola dengan optimal dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen, diantaranya adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pemberian motivasi, pengawasan, dan evaluasi. Dari uraian diatas dapat peneliti simpulkan mengingat banyaknya usaha pembinaan disiplin siswa yang dapat dilakukan, maka penulis membatasi dalam hal pembinaan: (1) pembinaan disiplin siswa melalui pemberian keteladanan, (2) pembinaan disiplin siswa melalui pemberian motivasi, (3) pembinaan disiplin siswa melalui pengawasan, dan (4) pembinaan disiplin siswa melalui pemberian sanksi/hukuman berikut ini penjelasannya: Halaman 773 831

Pembinaan Disiplin Siswa Melalui Pemberian Keteladanan Keteladanan adalah pemberian contoh yang baik oleh guru. Keteladanan yang diberikan guru sangat efektif dan meningkatkan kedisiplinan siswa. Sukmadinata (2003:68) menjelaskan bahwa dalam memberikan keteladanan guru dapat melakukan hal-hal seperti: (1) bersikaplah sebagai contoh teladan dari tingkah laku dalam setiap situasi, (2) bertindaklah sebagai pendidik, koordinator dan fasilitator, namun jangan bersikap sebagai bos atau diktator dan (3) buktikanlah bahwa kebijaksanaan yang dilakukan bersifat adil dan merata untuk setiap siswa. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keteladanan guru penting artinya dalam meningkatkan disiplin siswa, upaya yang dapat dilakukan guru dalam meningkatkan disiplin siswa melalui keteladanan adalah cara memberikan contoh keteladanan, bersikap sebagai pendidik, koordinator, fasilitator, dan bertindak bijaksana dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan kepentingan sekolah. Pembinaan Disiplin Siswa Melalui Pemberian Motivasi Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2010:75) bahwa motivasi adalah sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar. Sedangkan Mulyasa (2003:121) mengatakan bahwa motivasi adalah keinginan yang menggerakan atau mendorong seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu. Dari uraian diatas dapat disimpulkan dengan adanya motivasi yang tepat atau dengan mempunyai seorang guru yang membangkitkan semangat dan mendorong siswa untuk melakukan kegiatan yang baik maka hasil dari pembelajaran tercapai dengan optimal. Dengan arti kata motivasi dapat meningkatkan prestasi siswa. Pembinaan Disiplin Siswa Melalui Pengawasan Pengawasan merupakan kegiatan yang paling penting dari seluruh usaha yang dilakukan, tanpa pengawasan maka pembinaan siswa tidak akan berhasil dengan baik dan pengawasan ini mengacuh pada tindakan perbaikan dari kesalahan siswa yang telah melakukan pelanggaran dan juga pengawasan ini menyarankan memperbaiki pelaksanaan. Depdiknas (2001:23) mengemukakan setiap pelaksanaan kegiatan sekolah yang telah direncanakan, memerlukan pengawasan. Pengawasan ini dilakukan dalam rangka mengetahui efektivitas program, kendala apa yang ditemui sehingga dapat menentukan upaya atau langkah-langkah penanggulangnya. Pengawasan ini hendaknya dilakukan secara kontinyu, konstruktif, dan bersifat preventif, korektif, dan kooperatif. Pembinaan Disiplin Siswa Melalui Pemberian Sanksi/hukuman Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi/hukuman bagi yang melanggar tata tertib Halaman 774 831

tersebut. Ancaman sanksi/hukuman tersebut sangat penting karena dapat memberikan dorongan dan kekuatan dan kepatuhan dapat menjadi lemah. Dengan adanya sanksi dapat menyadarkan siswa bahwa perbuatan yang salah dapat membawa akibat yang tidak menyenangkan dan harus ditanggung olehnya, dan juga siswa yang lain menjadi takut melakukan pelanggaran, karena sekolah menerapkan sanksi disipln secara konsisten. Depdiknas (2001:20) sanksi ini berupa: teguran, penugasan, pemanggilan orang tua, skorsing, dikeluarkan dari sekolah. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah siswa SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya sebanyak 953 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik simple random sampling. Besar sampel penelitian adalah 143 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang artinya data diperoleh langsung dari responden. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini akan mendeskripsikan Pembinaan Disiplin Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya, ditinjau dari pembinaan disiplin siswa melalui pemberian keteladanan, pembinaan disiplin siswa melalui pemberian motivasi, pembinaan disiplin siswa melalui pengawasan dan pembinaan disiplin siswa melalui pemberian sanksi/hukuman. Berikut penjelasannya: Pembinaan Disiplin Siswa Melalui Pemberian Keteladanan Pembinaan disiplin siswa melalui pemberian keteladanan oleh guru di SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya secara keseluruhan sudah terlaksana dengan baik dengan skor rata-rata 4,12. Artinya guru SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya sudah berusaha dengan baik untuk melakukan pembinaan kepada siswa melalui keteladanan. Skor tertinggi terlihat pada guru menampilkan prilaku sopan dalam membina siswa dengan perolehan skor 4,38. Dalam melakukan pembinaan kepada siswanya guru memberikan contoh berprilaku sopan sesuai dengan apa adanya. Sementara skor terendah berada pada guru berusaha tidak merokok dilingkungan sekolah dengan perolehan skor 3,29. Pembinaan Disiplin Siswa Melalui Pemberian Motivasi Pembinaan disiplin siswa melalui pemberian motivasi oleh guru di SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya secara keseluruhan sudah terlaksana dengan baik dengan skor rata-rata 4,05. Skor tertinggi terlihat pada pembinaan yang dilakukan guru yaitu memberikan semangat kepada siswa agar bersemangat dalam belajar dengan Halaman 775 831

perolehan skor 4,33. Sementara skor yang terendah adalah memberikan penghargaan terhadap siswa yang berprilaku baik dengan perolehan skor 3,75. Pembinaan Disiplin Siswa Melalui Pengawasan Pembinaan disiplin siswa melalui pengawasan oleh guru di SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya secara keseluruhan sudah terlaksana dengan baik dengan skor rata-rata 4,02. Skor tertinggi adalah mengecek kehadiran siswa sebelum pembelajaran dimulai dengan perolehan skor 4,43. Sementara skor yang terendah yaitu memeriksa kelengkapan atribut siswa setiap hari dengan perolehan skor 3,58. Pembinaan Disiplin Siswa Melalui Pemberian Sanksi/hukuman Pembinaan disiplin siswa melalui pemberian sanksi/hukuman oleh guru SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya secara keseluruhan sudah terlaksana dengan baik dengan skor rata-rata 3,69. Artinya dalam pembinaan disiplin siswa sudah baik dalam pemberian sanksi/hukuman. Skor tertinggi yaitu memberi surat pemberitahuan kepada orang tua bagi siswa yang melakukan pelanggaran berulang kali/melanggar ketentuan dengan perolehan skor 4,24. Sementara skor yang terendah siswa yang tidak membawa buku pelajaran pada jam pelajaran berlangsung diminta menjemputnya pulang kerumah dengan perolehan 2,36. PEMBAHASAN Hasil pengolahan data penelitian menunjukkan bahwa Pembinaan Disiplin Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya adalah baik, hal ini sesuai dengan perolehan skor rata-rata 3,97. Untuk lebih jelasnya akan dirinci pada bagian dibawah ini: Pembinaan Disiplin Siswa Melalui Pemberian Keteladanan Dari hasil penelitian pembinaan disiplin siswa melalui pemberian keteladanan oleh guru di SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya secara keseluruhan sudah terlaksana dengan baik hal ini terlihat dari skor rata-ratanya yaitu 4,12. Skor tertinggi berada pada menampilkan prilaku sopan dalam membina siswa dengan perolehan skor 4,38. Sedangkan yang terendah dengan skor 3,29 berusaha tidak merokok dilingkungan sekolah, supaya dapat dicontoh siswa. Pembinaan disiplin dengan memberikan keteladanan hendaknya dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh guru, sebab sangat berpengaruh pada disiplin siswa dalam mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu guru perlu memberikan contoh/keteladanan kepada siswa. Pembinaan ini perlu ditingkatkan lagi oleh guru agar lebih baik lagi karena guru merupakan contoh bagi siswa. Jadi keteladanan seseorang guru begitu penting bagi siswanya, dimana guru itu Halaman 776 831

merupakan panutan bagi siswanya. Hal ini dikemukakan Mulyasa (2003:21) menyatakan bahwa keteladanan guru mempunyai pengaruh yang besar dalam meningkatkan kedisiplinan siswa, sebab guru merupakan panutan atau sorotan dari siswa. Pembinaan Disiplin Siswa Melalui Pemberian Motivasi Dari hasil penelitian pembinaan disiplin siswa melalui pemberian motivasi oleh guru di SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya secara keseluruhan sudah terlaksana dengan baik hal ini terlihat dari skor rata-ratanya yaitu 4,05. Skor tertinggi berada pada memberikan semangat kepada siswa agar bersemngat dalam belajar dengan skor rata-rata 4,33. Sementara skor yang terendah berada pada memberikan penghargaan terhadap siswa yang berprilaku baik skor rata-rata 3,75. Dengan adanya penghargaan oleh guru terhadap prilaku baik siswa maka potensi yang dimiliki oleh siswa dapat dikembangkan dengan optimal. Pembinaan disiplin siswa perlu ditingkatkan lagi oleh guru agar lebih baik lagi. Misalnya dengan cara memberi pujian, memberi motivasi pada siswa untuk mematuhi aturan yang ada. Jika tidak diberikan pujian, siswa akan menganggap bahwa mematuhi aturan merupakan hal yang biasa dan tidak telalu penting untuk dilakukan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2010:75) motivasi adalah sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar. Pembinaan Disiplin Siswa Melalui Pengawasan Dari hasil penelitian pembinaan disiplin siswa melalui pengawasan oleh guru di SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya telah terlaksana dengan baik, hal ini terlihat dari skor rata-arta 4,02. Artinya pembinaan disiplin siswa melalui pengawasan telah dilaksanakan dengan baik oleh guru. Skor tertinggi berada pada mengecek kehadiran siswa sebelum pembelajaran dimulai telah dilakukan dengan baik dengan skor rata-rata 4,43. Pengecekan absen siswa sebelum pembelajaran dimulai akan menunjang dalam peningkatan disiplin yang ada disekolah karena dengan adanya pengecekan absen terlebih dahulu maka guru akan mana siswa yang tidak mengikuti pembelajaran. Sementara skor terendah berada pada memeriksa kelengkapan atribut siswa setiap hari dengan skor rata-rata 3,58. Pembinaan disiplin siswa perlu ditingkatkan lagi pengawasannya oleh guru secara menyeluruh agar lebih baik lagi, karena pengawasan merupakan masukan berharga untuk dipergunakan sebagai bahan perbaikan dari prilaku siswa yang menyimpang ataupun membaik. Kegiatan pengawasan hendaknya tidak boleh dilakukan dengan kadang-kadang tapi harus secara konsisten dan berkelanjutan. Depdiknas (2002:23) mengemukakan bahwa: Halaman 777 831

Setiap pelaksanaan kegiatan sekolah yang telah direncanakan, memerlukan pengawasan. Pengawasan ini dilakukan dalam rangka mengetahui efektivitas program, kendala apa saja yang ditemui sehingga dapat menentukan upaya atau langkah-langkah penanggulangnya. Pengawasan ini hendaknya dilakukan kontinyu, konstruktif, dan bersifat preventif, korektif dan kooperatif. Pengawasan merupakan kegiatan yang paling penting dari seluruh usaha yang dilakukan, tanpa pengawasan yang baik maka pembinaan disiplin siswa tidak akan berhasil yang dilakukan. Pembinaan Disiplin Siswa Melalui Pemberian Sanksi/hukuman Dari hasil penelitian pembinaan disiplin siswa melalui pemberian sanksi/hukuman oleh guru di SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya telah terlaksana dengan baik, hal ini terlihat dari skor rata-rata 3,69. Skor tertinggi berada pada memberi surat pemberitahuan kepada orang tua bagi siswa yang melakukan pelanggaran berulang kali dengan skor rata-rata 4,24. Hal ini sejalan dengan pendapat Depdikbud (2000:10) sanksi berupa: - Teguran lisan atau tertulis bagi yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan sekolah. - Hukuman pemberian tugas yang sifatnya mendidik, misalnya membuat rangkuman buku tertentu. - Melaporkan secara tertulis kepada orang tua siswa tentang pelanggaran yang dilakukan oleh putra putrinya. - Memanggil yang bersangkutan serta orang tuanya agar yang bersangkutan tidak mengulangi lagi perbuatannya. - Melakukan skorsing kepada siswa yang melakukan pelanggaran yang cukup berat. - Mengeluarkan yang bersangkutan dari sekolah apabila tidak juga melakukan disiplin setelah diberi sanksi. Sementara skor terendah berada pada siswa tidak membawa buku pelajaran pada jam pelajaran berlangsung diminta menjemputnya pulang kerumah dengan skor rata-rata 2,36. Pembinaan ini perlu ditingkatkan lagi oleh guru agar lebih baik lagi karena pembinaan disiplin siswa dengan pemberian sanksi/hukuman akan mendorong siswa untuk menaati dan mematuhi aturan. Sejalan dengan pendapat Hadiyanto (2000:108) hukuman adalah sesuatu yang tidak diinginkan, namun peserta didik harus menerimanya atau mengerjakannya karena tingkah laku mereka tidak pada tempatnya. Jadi dapat disimpulkan pembinaan disiplin siswa yang ditinjau dari pembinaan disiplin siswa melalui pemberian keteladanan, pembinaan disiplin Halaman 778 831

siswa melalui pemberian motivasi, pembinaan disiplin siswa melalui pengawasan, dan pembinaan disiplin siswa melalui pemberian sanksi/hukuman sudah terlaksana dengan baik hal ini dapat dilihat dari skor rata-ratanya 3,97. Artinya bahwa pembinaan disiplin siswa oleh guru di SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya secara keseluruhan telah terlaksana dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Wahjosumidjo (2011:241) pembinaan adalah usaha atau kegiatan memberikan bimbingan, arahan, pemantapan, peningkatan, terhadap pola pikir, sikap, mental dan prilaku manusia. Penjelasan diatas sudah sangat jelas bahwa pembinaan disiplin siswa sangat penting dan menjadi modal dasar bagi guru untuk melaksanakan pembinaan terhadap siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. Hasil tersebut berbeda dengan fenomena-fenomena yang penulis dapatkan melalui pengamatan dan wawancara. Hal ini mungkin dikarenakan kurang objektif siswa dalam pengisian instrumen penelitian dan masih adanya responden yang belum memberikan jawaban sebenarnya atau secara nyata. Keterbatasan lain adalah dalam melakukan pengamatan pendahuluan atau survei awal yang hanya dilakukan pada beberapa siswa yang ada disekolah saja, selain tidak terukurnya secara generalisasi, juga memungkinkan fenomena yang tampak kurang mewakili fenomena yang terjadi dilapangan secara umum mengenai Pembinaan Disiplin Siswa SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pembinaan Disiplin Siswa SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: - Pembinaan disiplin siswa melalui pemberian keteladanan oleh guru di SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya adalah baik dengan skor rata-rata 4,12. Bearti guru sudah baik dalam pembinaan disiplin siswa melalui pemberian keteladanan. - Pembinaan disiplin siswa melalui pemberian motivasi oleh guru di SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya adalah baik dengan skor rata-rata 4,05. Bearti guru sudah baik dalam pembinaan disiplin siswa melalui pemberian motivasi. - Pembinaan disiplin siswa melalui pengawasan oleh guru di SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya adalah baik dengan skor rata-rata 4,02. Bearti guru sudah baik dalam pembinaan disiplin siswa melalui pengawasan. - Pembinaan disiplin siswa melalui pemberian sanksi/hukuman oleh guru di SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya adalah baik dengan skor rata-rata 3,69. Bearti guru sudah baik dalam pembinaan disiplin siswa melalui pemberian sanksi/hukuman. Halaman 779 831

- Secara umum pembinaan disiplin terhadap siswa sudah dilaksanakan oleh guru SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya adalah baik dengan skor rata-rata 3,97. Bearti secara keseluruhan guru sudah melaksanakan pembinaan disiplin siswa dengan baik SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi kepala sekolah dan guru SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya hendaknya terus meningkatkan pembinaan disiplin siswa melalui pemberian keteladanan, contohnya: memberikan contoh prilaku yang baikkepada siswa agar dapat ditiru siswa. 2. Bagi kepala sekolah dan guru SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya hendaknya terus mempertahankan dan meningkatkan pembinaan disiplin siswa melalui pemberian motivasi, contohnya: memberikan pujian kepada siswa yang berprilaku baik. 3. Bagi kepala sekolah dan guru SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya hendaknya terus mempertahankan dan meningkatkan pembinaan disiplin siswa melalui pengawasan contohnya: mengawasi prilaku siswa disekolah. 4. Bagi kepala sekolah dan guru SMA Negeri Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya hendaknya terus mempertahankan dan meningkatkan pembinaan disiplin siswa melalui pemberian sanksi/hukuman, contohnya: memberi skors kepada siswa yang melakukan pelanggaran berulang kali. 5. Bagi siswa terus meningkatkan disiplinnya karena dengan adanya pembinaan disiplin yang diberikan guru kegiatan mereka lebih terarah. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2002. Manajemen peningkatan Mutu Berbasis Disekolah Buku IV. Jakarta: Depdinas Hadiyanto. 2000. Manajemen Peserta Didik. Padang: UNP Melayu, Hasibuan. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara Mulyasa, Enco. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya Sardiman A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Wahjosumidjo. 2011. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarata: PT. Raja Grafindo Persada Halaman 780 831