ITTIJAH FIQIH DEWAN SYARI AH PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

dokumen-dokumen yang mirip
FIQHUL IKHTILAF (MEMAHAMI DAN MENYIKAPI PERBEDAAN DAN PERSELISIHAN) Oleh : Ahmad Mudzoffar Jufri

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Pendidikan Agama Islam

JABAT TANGAN ANTARA PRIA DAN WANITA

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

Objektif. Topik yang akan dipelajari SIMPOSIUM 2015 METODOLOGI PENGELUARAN HUKUM DALAM ISLAM. Ciri-Ciri Syariat Islam Ustaz Sayid Sufyan b Jasin

A. Pengertian Fiqih. A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa:

BAB I PENDAHULUAN. Sejak datangnya agama Islam di Indonesia pada abad ke-7 Masehi,

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 24 Tahun 2012 Tentang PEMANFAATAN BEKICOT UNTUK KEPENTINGAN NON-PANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam yang tidak terlalu penting untuk serius dipelajari dibandingkan

Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12).

KAIDAH FIQHIYAH. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS

AWAS!!! JANGAN SEPELEKAN PERKARA DALAM AGAMA ISLAM Al Ustadz Muhammad Umar as Sewed

Otopsi Jenazah Dalam Tinjauan Syar'i

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad)

Pendidikan Agama Islam

studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM

BAB II PEMBAHASAN TENTANG MASLAHAH

BAB IV KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MANHAJ. sama, pengambilan hukum yang dilakukan oleh lembaga Dewan Hisbah yang

: :

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

UAS Ushul Fiqh dan Qawa id Fiqhiyyah 2015/2016

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai

BAB IV YANG BERHUTANG. dibedakan berdasarkan waktu dan tempat. Fatwa fatwa yang dikeluarkan oleh

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27

3 Wasiat Agung Rasulullah

KONSEP & KAEDAH DASAR FIQIH MUAMMALAH MAALIYAH SESI II : ACHMAD ZAKY

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

Adab Membaca Al-Quran, Membaca Sayyidina dalam Shalat, Menjelaskan Hadis dengan Al-Quran

karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. 3. Firman Allah SWT

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Bukti Cinta Kepada Nabi

WAKTU TERJADINYA PERISTIWA ISRAA DAN MI RAJ

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 33 Tahun 2011 Tentang HUKUM PEWARNA MAKANAN DAN MINUMAN DARI SERANGGA COCHINEAL

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

Soal Jawab Agama Dr Yusuf Al-Qardhawi - KAEDAH TOLERANSI DALAM MASALAH (2/2)

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Orang-orang yang Berhalangan Puasa

FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL

Lahirnya ini disebabkan munculnya perbedaan pendapat

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( )

BAB V P E N U T U P. A. Kesimpulan. Sebagai akhir dari pembahasan, tulisan ini menyimpulkan beberapa kesimpulan penting sebagai berikut :

FATWA MEROKOK. Oleh: Akbarizan*

TINJAUAN MAQASHID AL-SYARI AH SEBAGAI HIKMAH AL-TASYRI TERHADAP HUKUM WALI DALAM PERNIKAHAN

Hukum Selamatan Kematian (Tahlilan)

Surat Untuk Kaum Muslimin

BAB IV ANALISIS ISTINBATH HUKUM FUQAHA KLASIK DAN KONTEMPORER TENTANG UPAH MENGAJARKAN AL- QUR'AN. A. PerbandinganFuqahaKlasikdanFuqahaKontemporer

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER)

BAB IV ANALISIS PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM DALAM MEMUTUS PERKARA MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

yang sama bahwa Allah mempunyai sifat-siafat. Allah mempunyai sifat melihat (al-sami ), tetapi Allah melihat bukan dengan dhat-nya, tapi dengan

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

MADZHAB SYAFI I. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Ilmu Fiqh Dosen: Kurnia Muhajarah,M.S.I

Al-Ilmu, Sebelum Berkata & Beramal

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Hukum memperingati maulid nabi Rabu, 04 Agustus :42

PERNYATAAN KEASLIAN. Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, saya:

IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

MAKALAH SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Shalat telah diwajibkan pada malam Isra sebanyak lima puluh kali dalam

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 17 Tahun 2013 Tentang BERISTRI LEBIH DARI EMPAT DALAM WAKTU BERSAMAAN

HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup atau sudah meninggal, sedang hakim menetapkan kematiannya. Kajian

Al-Ilmu, ILMU MENDAHULUI AMAL Pentingnya menggali ilmu sebagai awal pelaksanaan amalan Ibadah Dirangkum oleh : Yulia Dwi Indriani

FATWA FIQIH JINAYAH : BOM BUNUH DIRI Oleh: Nasruddin Yusuf ABSTRAK

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA.

PEDOMAN DAN PROSEDUR PENETAPAN FATWA

Sumber sumber Ajaran Islam

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN IMAM TENTANG ZAKAT HARTA ANAK YATIM. A. Analisis Pendapat Imam Malik Terhadap Zakat Harta Anak Yatim

RISALAH AQIQAH. Hukum Melaksanakan Aqiqah

HUKUM DAN HAM DALAM ISLAM

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Memburu Malam Seribu Bulan

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS DATA

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

Transkripsi:

ITTIJAH FIQIH DEWAN SYARI AH PARTAI KEADILAN SEJAHTERA MUQADDIMAH Ittijah Fiqih Dewan Syariah adalah acuan atau frame fiqih Dewan Syariah Partai Keadilan Sejahtera. Fiqih sebagai sebuah produk hukum Islam, harus sesuai dengan nilai-nilai Islam. Sehingga Fiqih Islami adalah fiqih yang sempurna (syumul), seimbang (tawazun), mudah (yusr), fleksibel (murunah) dan pertengahan (wasth). Makna Fiqih secara etimologis berarti faham, dan inilah tujuan inti dari mempelajari ilmu pengetahuan dalam Islam agar dapat difahami kemudian diamalkan. Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan maka akan diberikan pemahaman pada masalah agama (HR Bukhari dan Muslim). Adapun makna fiqih secara terminologis telah mengalami perkembangan. Makna Fiqih di abad pertama, yaitu masa Rasulullah saw. dan Khulafaur Rasyidin berarti semua pembahasan masalah agama mencakup akidah, hukum aplikatif seperti ibadah dan muamalah, dan juga akhlak. Oleh karena itu Abu Hanifah mengarang buku yang membahas masalah akidah dengan judul al-fiqh al-akbar. Kemudian pada perkembangan berikutnya, para ulama lebih mengkhususkan lagi ruang lingkup pembahasan masalah fiqih pada masalah amaliyah dan mereka mendifinisikan ilmu Fiqih sebagai ilmu yang mepelajari hukum-hukum syari ah amaliyah yang diambil dari dalil-dalil yang rinci. Sehingga cakupan Fiqih Islam hanya membahas masalah-masalah amaliyah seperti shalat, zakat, puasa, haji, nikah, muamalah dan siyasah. Dewan Syariah memandang bahwa dua makna fiqih tersebut, baik; al-fiqhu fid-din maupun fiqh al-ahkam as-syar iyah al-amaliyah dapat berjalan secara sinergis beririsan sangat kuat. Fiqih pada makna pertama disebut juga dengan istilah Syariah Islam. Sedangkan makna yang kedua disebut Fiqih Islami. Syari ah secara etimologis mengandung dua makna, jalan lurus dan sumber air. Sehingga dapat disimpulkan bahwa makna Syari ah secara terminologis adalah sistem hukum yang dibuat Allah Swt untuk hamba-nya sebagai pedoman hidup dan petunjuk jalan yang lurus bagi mereka agar mendapat kebahagian hidup di dunia dan akhirat. Ittijah Fiqih Dewan Syariah PKS, 1 dari 6 halaman

Syari ah Islam di masa Rasulullah Saw sudah mencapai kesempurnaan dengan segala macam prinsip-prinsipnya, kaidah-kaidah dan hukum-hukum umum. Dan ketika Rasulullah Saw wafat, Syari ah Islam telah lengkap dan sempurna. Allah SWT berfirman: Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat- Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu (QS al-maa-idah 3) Agar Fiqih Islami dapat berfungsi secara maksimal dalam memberikan landasan dan taujih (arahan) bagi kehidupan manusia, maka Fiqih Islami harus komitmen pada nushush syar iah, mabadi syar iyah (nilai-nilai dasar ) dan Maqashid Syariah (tujuan Syariah). RUJUKAN FATWA DAN FIQIH ISLAM Fiqih Islam dan fatwa yang dihasilkan oleh para ulama berpegang pada sumber rujukan utama, yaitu: 1. Mashadir Asasiyah (sumber hukum primer) yang disepakati oleh Jumhur Ulama Ahlu Sunnah wal Jama ah, yaitu al-qur an, Sunnah yang suci, ijma dan qiyas. 2. Mashadir pendukung seperti istihsan, maslahah mursalah, saad dzara i, istishab, urf, madzhab sahabat, syar man qoblana. Hal ini dilakukan dengan syarat-syarat dan dhowabit yang ma ruf di kalangan ahli ilmu, apalagi jika sumber tadi mengandung kemashlahatan bagi umat. Sedangkan para ulama modern tidak dapat melepaskan diri dari kekayaan pemikiran ulama salafu shalih. Sehingga fatwa ulama modern merupakan kelanjutan dari fatwa atau produk fiqih para ulama sebelumnya. Bagi para ulama yang akan memasuki dunia fiqih dan fatwa, maka harus melakukan kajian terhadap produk fiqih berikut: 1. Madzhab empat dan lainnya dari madzhab ahli ilmu yang merupakan kekayaan fiqih yang sangat besar. 2. Memperhatikan pemakaian dalil yang benar dalam berfatwa dan merujuknya pada masadar dan maraji yang terpercaya dan mengenal realitas serta memperhatikan aspek kemudahan. 3. Wajib memperhatikan Maqashid Syariah ( tujuan Syariah) dan menjauhi penyimpangan yang tidak sesuai dengan Maqashid 4. Wajib memperhatikan manhaj moderat ( pertengahan antara zhahiriyah yang hanya bersandar pada zhahir nash dan ahlur-ra yi yang sangat dominan pada ra yu atau akal). Tidak tasyadud dan tidak meringan-ringankan. 5. Memanfaatkan buku-buku madzhab empat seperti Bada i As-Shana i, Ad-Dur al- Mukhtar (madzhab imam Abu Hanifah), Bidayatul Mujtahid, al-mudawwanah al- Kubra (madzhab imam Malik), Al-Um, Al-Majmu, Al-Hawi Al-Kabiir, (madzhab imam as-syafi i), Al-Mughni, As-Syarh Al-Kabiir ( madzhab imam Ahmad). 6. Memanfaatkan kitab-kitab fiqih modern seperti Fiqhus Sunnah; Sayyid Sabiq, fiqih Islam dan dalil-dalilnya; Dr. Wahbah az-zuhaili, al-mufashal; Abdul Karim Zaidan, mausu ah Fiqih (Kuwait). 7. Memanfaatkan kitab Qawaid Fiqhiyah, seperti al-asybah wa an-nazhair; Suyuti, al- Asybah wa an-nazhair; Ibnu Nuzaim, al-wajiz; Borno 8. Memanfaatkan produk Fatwa dan Penelitian yang dikeluarkan Lembaga Fiqih, seperti fatwa imam an-nawawi, fatwa-fatwa syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Fatwa- Ittijah Fiqih Dewan Syariah PKS, 2 dari 6 halaman

fatwa; Dr. Yusuf al-qaradhawi, Fatwa-fatwa MUI, Bahtsul Masail NU dan Majelis Tarjih Muhammadiyah. ITTIJAH FIQIH DEWAN SYARIAH Ittijah Fiqih Dewan Syariah harus sesuai dengan karakteristik Islam atau Syariah Islam. Dengan demikian Ittijah Fiqih mencakup faktor-faktor berikut: 1. Salafi Salafi adalah suatu manhaj yang berupaya kembali pada rujukan asli, yaitu: al-qur an dan Sunnah sebagaimana yang telah difahami dan diamalkan oleh generasi salaf yang shalih. 2. Takamuli Takamuli adalah suatu pendekatan fiqih yang melihat dari sisi yang integral, atau terpadu atau komprehensif dari semua sisinya sehingga karakteristik Islam akan tercermin dalam kajian fiqih tersebut. 3. Tawazuni Tawazuni adalah suatu pendekatan dan sikap yang senantiasa menjaga keseimbangan, sebagaiamana ajaran Islam. Tawazun dalam Fiqih sangat penting sehingga keaslian Islam akan tetap terjaga, khususnya menjaga tawazun antara nash (teks) dan waqi (realitas). 4. Wasathi Wasathi adalah sikap pertengahan antara sikap yang mempersulit dan menggampangkan. Dan wasathi merupakan ciri khas ajaran Islam sehingga harus menjadi perhatian ulama dalam mengeluarkan produk hukumnya. 5. Taisiri Laa Tarakhkhusi Memberikan kemudahan bukan memudah-mudahkan. Manhaj mencari kemudahan adalah manhaj yang sesuai karakteristik agama Islam ini. Rasulullah saw. memberikan pelajaran yang terbaik dalam masalah ini, beliau memilih pendapat yang paling mudah, asalkan tidak jatuh pada dosa. Sebagaimana yang diungkapkan Aisyah ra tentang Rasulullah saw. : Tidaklah Rasulullah saw. diminta untuk memilih antara dua perkara, kecuali memilih yang paling mudah, selagi tidak berdosa (HR Bukhari) Sufyan at-tsauri mengatakan: Seorang Faqih adalah orang yang dapat memberi keringanan tanpa jatuh pada dosa. Sedangkan sikap memperketat ( tasyadud) bisa dilakukan oleh semua orang. 6. Waqi i haraki Fiqih Waqi adalah ilmu yang membahas tentang pemahaman terhadap suatu kondisi kontemporer, seperti faktor-faktor yang berpengaruh pada masyarakat, kekuatan yang menguasai suatu negara, pemikiran-pemikiran yang ditujukan untuk menggoncang aqidah dan jalan-jalan yang disyariatkan untuk memelihara umat dan ketinggiannya baik pada saat sekarang maupun yang akan datang (Fiqhul Waqi-Dr. Nashir bin Sulaiman Al-Umr) Ittijah Fiqih Dewan Syariah PKS, 3 dari 6 halaman

Dengan demikian memahami waqi atau realitas kehidupan adalah keniscayaan bagi para ulama sampai pada sasaran yang dikehendaki. Qaidah Fiqih menyebutkan hukum atas sesuatu adalah bagian dari pemahamannya terhadap realitas. PENDEKATAN FIQIH Dalam rangka mewujudkan ittijah fiqh di atas, diperlukan pendekatan fiqhi sebagai berikut: 1- Fiqih Nushush Fiqih Nushush, yaitu memahami nash-nash syariah baik dalam al-qur an maupun sunnah, sesuai kaidah-kaidah bahasa Arab yang baku, sebagaimana ditegaskan oleh Imam Syahid Hasan al-banna di dalam satu satu Ushul al- Isyrin. Sehingga para ulama fiqih harus menguasai ilmu-ilmu tentang nushuh seperti bahasa Arab, ushul fiqih, ulumul Qur an, ulumul hadits dll. Fiqih Aulawiyat Fiqih Aulawiyat adalah upaya untuk memahami skala prioritas terkait dengan tingkatan maslahat manusia, yaitu dharurat, hajiyat dan tahsinat. Maka hukum yang terkait dengan kondisi darurat harus lebih diutamakan dari hajiyat, dan hukum yang terkait dengan hajiyat harus lebih diutamakan dari tahsinat. Sehingga pemenuhan kebutuhan tahsini tidak direkomendasikan jika menggangu pemenuhan kebutuhan hajiy, dan pemenuhan hajiy tidak direkomendasikan jika menganggu pemenuhan dharuri. Fiqih Muwazanah Fiqih Muwazanah sejatinya adalah Fiqih Islam yang menyandarkan pembahasannya pada Nushus Syariah, Mabadi Syariah dan Maqashid Syariah. Dan berupaya mengambil kesimpulan hukum yang dapat memberikan kemaslahatan bagi manusia dan menghindarkan kemudharatan mereka. Dengan demikian Fiqih Muwazanah harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut: Maslahat dan mafsadat; maslahat dan tingkatannya; mafsadat dan tingkatannya. Fiqih I tilaf dan Ikhtilaf Fiqih I tilaf adalah upaya memahami bagimana menyatukan umat dengan cara memahami Fiqih Islam secara integral. Sedangkan Fiqih Ikhtilaf upaya untuk memahami ikhtilaf yang terjadi di kalangan ulama, macam-macam ikhtilaf dan kesimpulan hukum yang dikeluarkan. Dan salah satu ittijah Fiqih Dewan Syariah adalah berupaya keluar dari perbedaan dan mencari titik temu dan persamaan. Energi umat Islam banyak terkuras pada perselisihan dan perbedaan, sehingga bagaimana mengeluarkan pendapat yang bisa meminimalisir perbedaan dan dapat menyatukan umat Islam. Fiqhi Maqashid dan Mabadi Syariat yang dibawa oleh para nabi termasuk nabi Muhammad Saw dibuat untuk kemaslahatan manusia. Allah Swt. berfirman: Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (QS al-anbiya 107) Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman"(qs Yunus 57) Ittijah Fiqih Dewan Syariah PKS, 4 dari 6 halaman

Dari ayat-ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa Maqashid Syari ah adalah merealisasikan kemaslahatan bagi manusia dan menghilangkan kemudharatan. Sedangkan mabadi adalah memperhatikan nilai-nilai dasar Islam, seperti keadilan, persamaan, kemerdekaan dll. Maslahah Maslahah dalam Islam merujuk pada kebutuhan yang sangat prinsip manusia yaitu, penjagaan pada 5 hal : Agama, jiwa, akal, harta dan keturunan. Islam sangat menjaga 5 hal pokok tersebut. Dalam hal ini imam al-ghazali berkata: Sesungguhnya mengambil manfaat dan menolak mudharat merupakan tujuan diciptakannya mahluk dan baiknya suatu mahluk dalam memperoleh tujuan mereka. Tetapi yang kami maksud dengan maslahah yaitu menjaga apa yang dikehendaki oleh Syari ah. Dan yang dikehendaki Syari ah untuk dijaga ada lima: menjaga agama, jiwa, akal, keturunan dan harta mereka. Maka setiap yang dapat menjamin penjagaan 5 pokok perkara ini, disebut maslahah, dan setiap yang meniadakan 5 pokok perkara ini berarti mafsadah dan menolak mafsadah berarti maslahah. Maslahah yang dikehendaki dalam Islam yaitu dengan menjaga 5 pokok yang sangat prinsip. Dan maslahah dalam Islam tidak pada satu tingkatan, tetapi memiliki tiga tingkatan, yaitu: Tingkat dharurat, tingkat hajiyat dan tingkat tahsinat. Dharurat adalah sesuatu yang jika tidak dipenuhi akan menimbulkan bahaya bagi dirinya. Sedangkan hajiyat adalah sesuatu yang dibutuhkan manusia, jika tidak dipenuhi akan mendapat kesulitan. Dan tahsinat adalah sesuatu yang bersifat sekunder dan pelengkap kehidupan manusia. Fiqih Sunan Rabbaniyah Dalam melakukan kajian fiqih dan mengeluarkan hasil-hasil fiqih tidak bertentangan dengan sunah kauniyah yang terjadi di dalam alam semesta. Diantara sunnan rabaniyah yang harus menjadi pertimbangan dalam fiqih Islam yaitu, keseimbangan, keteraturan, kebertahapan, keharmonisan dll. Fiqih Waqi Fiqih Islam ada yang memiliki hukum tetap (tsawabit) dan ada yang berubah (mutaghayyirat). Sehingga para ulama Islam harus senantiasa memahami perkembangan yang ada agar dapat menjawab tuntutan perkembangan zaman dan dapat memberikan arahan pada realitas manusia. Qaidah Fiqhiyah menyebutkan: Menghukumi sesuatu adalah bagian dari pemahaman terhadap realitas. Qaidah lain menyebutkan: Fatwa dapat berubah dengan perubahan waktu. Demikianlah yang dilakukan oleh Imam as-sya fi i dalam fatwanya, fatwa lama (qaul qadim) ketika di Irak banyak yang berubah dengan kepindahannya di Mesir dan memunculkan fatwa baru (Qaul jadid). Fiqih Dakwah Fiqih Islam adalah fiqih yang berkhidmah untuk kepentingan dakwah Islam sehingga fiqih harus memperhatikan nilai-nilai dakwah. Sedangkan dakwah tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. REKOMENDASI 1. Dalam melakukan kajian fiqih, maka harus memperhatikan prinsip-prinsip yang menjadi ittijah Fiqih Dewan Syariah di atas. Ittijah Fiqih Dewan Syariah PKS, 5 dari 6 halaman

2. Sebagai rujukan aplikatif, maka para kader PKS dapat merujuk kitab-kitab Fiqih, antara lain: Dalam hal ibadah maka kader Partai dapat merujuk kitab Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq dengan senatiasa memperhatikan madzhab yang dominan di masyarakat. Dalam hal muammalah sosial kader Partai dapat merujuk kitab Al-Mufashal dan kitab lain karya Abdul Karim Zaidan Dalam hal muamalah maliyah dan masalah kontemporer kader Partai dapat merujuk kitab-kitab karya Dr. Yusuf al-qardhawi. Fatwa-fatwa Dewan Syariah Pusat PKS. PENUTUP Ittijah Fiqih ini diharapkan dapat menjadi Panduan bagi kader dan simpatisan PKS dalam masalah Fiqih dan bersikap kepada umat Islam. Sehingga langkah-langkah Partai dan kadernya akan semakin lebih mudah dan jelas. Semoga bermanfaat. Wallahu alam. Jakarta, 21 Jumadil Akhir 1426 H 28 Juli 2005 Dewan Syari ah Pusat Partai Keadilan Sejahtera DR. Surahman Hidayat, MA Ketua Ittijah Fiqih Dewan Syariah PKS, 6 dari 6 halaman