GAMBARAN PENGETAHUAN DAN UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA DI SMK NEGERI 2 SRAGEN KABUPATEN SRAGEN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG NAPZA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS III SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG NAPZA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan generasi muda pada umumnya (Waluyo, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Efektivitas Penyuluhan NAPZA Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa Di SMK DD Kabupaten Tanah Laut

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Siswa Kelas XI Tentang Penyalahgunaan Zat Adiktif di SMA Swadaya Bandung

Syahrial, Volume 1 Nomor 2 Tahun Pengetahuan Siswa Kelas X dan XI Tentang Narkoba di SMKN 1 Bangkinang Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya) adalah sejenis zat (substance) yang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia sesuai Visi Indonesia Sehat 2010 ditandai dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdapat di Kabupaten Gorontalo, tepatnya jalan Raya Limboto No 10,

Ratna Indah Sari Dewi 1. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Syedza Saintika Padang 1 ABSTRAK

DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DALAM PENYEMBUHAN PASIEN NAPZA DI RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anastesi yang dapat mengakibatkan tidak sadar karena pengaruh system saraf

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. sebanyak orang dan WNA sebanyak 127 orang 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. konsekuen dan konsisten. Menurut NIDA (National Institute on Drug Abuse), badan

BAB 1 : PENDAHULUAN. remaja. Perubahan yang dialami remaja terkait pertumbuhan dan perkembangannya harus

BAB I PENAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak orang dan terus menerus dibicarakan dan dipublikasikan. Bahkan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa yang kritis, yaitu saat untuk berjuang

BAB I PENDAHULUAN. saja fenomena - fenomena yang kita hadapi dalam kehidupan sehari - hari dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pergaulan masyarakat di Indonesia mengalami peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Psikotropika, dan Zat Aditif lainnya) semakin marak terdengar dari usia

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. Adiktif lainnya. Kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba (Narkotika,

Meilitha Carolina*, Septian Mugi Rahayu**, Elin Ria Resti.***

NARKOBA PADA SISWA SMK TUGAS OLEH : MUHAMMAD DAUD LATUCONSINA NIM :

BAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah bagi sebagian besar negara di dunia. Hal ini dapat dimengerti

PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMA NEGERI 1 PALU Oleh: Rizal Haryanto 18, Ketut Suarayasa 29,

BAB I PENDAHULUAN. kanak-kanak menuju masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (2007) adalah

efek stupor atau bingung yang lama dalam keadaan yang masih sadar serta menimbulkan adiksi atau kecanduan (Fransiska, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. misalnya kecanduan alkohol, obat-obatan terlarang, Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus penyalahgunaan alkohol dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini baik narkoba atau napza

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dunia khususnya bangsa Indonesia, saat ini sedang dihadapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kekebalan tubuh manusia. Acquired Immunodeficiency Syndrome atau AIDS. tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV (Kemenkes RI, 2014).

HUBUNGAN POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI ALKOHOL PADA ANAK USIA REMAJA DI DESA BULUDE SELATAN KABUPATEN TALAUD

BAB 1 : PENDAHULUAN. jangka panjang terutama terhadap kesehatan, salah satunya perilaku berisiko NAPZA

BAB I PENDAHULUAN. sosialisasi, transisi agama, transisi hubungan keluarga dan transisi moralitas.

I. PENDAHULUAN. Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (narkotika,

BAB I PENDAHULUAN. positif ataupun negatif. Perilaku mengonsumsi minuman beralkohol. berhubungan dengan hiburan, terutama bagi sebagian individu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjadi masalah baru di negara kita. Melalui The World Program of Action for

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat, secara garis besar masalah kesehatan jiwa. Masalah psikososial membutuhkan kemampuan penyesuaian dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penyalahgunaan konsumsi alkohol sudah. sangat marak di kalangan masyarakat awam. Di Negara maju

BNN TES URINE PEGAWAI BPK SUMUT

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa remaja seseorang akan mengalami tugas-tugas perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ( perokok aktif ), sedangkan 600 ribu orang lebih meninggal

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

PERSEPSI SISWA SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK TERHADAP NARKOBA

BAB I PENDAHULUAN. data BKKBN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Rio Jamaludin F

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan antara masa anak dan masa dewasa. Masa ini juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Panti Rehabilitasi Ketergantungan NAPZA Arsitektur Perilaku. Catherine ( ) 1

BAB 1 PENDAHULUAN. maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Berdasarkan undang-undang yang

RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. juga dianggap sebagai pelanggaran hukum.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pergaulan dalam hidup masyarakat merupakan hubungan yang terjadi

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA DENGAN KEJADIAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KELAS II B PEKANBARU TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jika masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyalahgunaan NAPZA merupakan suatu pemakaian obat yang bukan

BAB I PENDAHULUAN. kecakapan untuk menghindari penyalahgunaan narkoba. Informasi mengenai

Bab I Pendahuluan. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat memprihatinkan. Bahkan jumlah kasus. narkotika selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu, tetapi persepsi itu kini

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Analisis Proporsi Perokok Tingkat SMK di Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Data yang dihimpun oleh Direktorat Tindak pidana Narkoba di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang untuk mencapai tujuannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan politik (Depkes, 2006). Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan narkotika di Indonesia menunjukkan gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. pada pembinaan kesehatan (Shaping the health of the nation), yaitu upaya kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba masih sangat

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja Usia Tahun Di Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (Word Health

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Narkoba merupakan istilah untuk narkotika, psikotropika, dan bahan

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG IDENTITAS DIRI REMAJA PADA SISWA SMA KARTIKA I-2 MEDAN

PENDIDIKAN MELALUI EDUTAINMENT FILM

BAB I PENDAHULUAN. penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alkohol pada tahun 2002, dan penyebab utama terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu adalah memerangi HIV/AIDS, dengan target

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengkonsumsi alkohol dapat berpengaruh langsung pada lingkungan masyarakat

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. lainya. Banyak jenis NAPZA yang besar manfaatnya untuk kesembuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peredaran narkotika semakin mengkhawatirkan di Indonesia karena

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan peredaraan dan penyalahgunaan obat-obatan. mengkhawatirkan. Badan Narkotika Nasional (2008) sendiri setidaknya

0473/SN/F.Psi/UKM/ ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan pertengahan masa kanak-kanak bagi remaja itu sendiri maupun

Transkripsi:

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA DI SMK NEGERI 2 SRAGEN KABUPATEN SRAGEN Putri Eka Hidayati, Indarwati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar Belakang : penyalahgunaan narkoba merupakan suatu pemakaian narkoba di luar indikasi medis tanpa petunjuk atau resep dokter. Penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya mulai meningkat dan meluas, khususnya di lingkungan sekolah atau di kalangan pelajar dari sekolah dasar sampai tingkat perguruan tinggi, bahkan sasaran penyalahgunaan narkoba saat ini adalah lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan perguruan tinggi. Tahun 2009-2010 kasus penyalahgunaan narkoba di kabupaten Sragen mengalami peningkatan yaitu dari 9 menjadi 10 tersangka. Tujuan : Mengetahui gambaran pengetahuan dan upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba pada remaja di SMK Negeri 2 Sragen. Metode : Penelitian deskriptif. Pengambilan sampel mengunakan teknik stratifikasi random sampling, jumlah sampel sebanyak 144 responden. Hasil : Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpengetahuan tinggi (59%), dengan sebagian besar memiliki upaya pencegahan yang baik (64,6%). simpulan : Responden di SMK Negeri 2 Sragen memiliki pengetahuan tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba dan memiliki upaya pencegahan yang baik terhadap penyalahgunaan narkoba. Kata Kunci : Pengetahuan, upaya pencegahan, penyalahgunaan narkoba, remaja. A. PENDAHULUAN Masalah penyalahgunaan narkoba merupakan masalah yang sering menjadi sorotan dewasa ini, khususnya di kalangan remaja, berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia diperkirakan 150.000 remaja di Indonesia terlibat penyalahgunaan narkoba (Nasution, 2003). Angka kejadian tersebut belum menunjukkan yang sebenarnya karena lebih banyak yang dilakukan secara tersembunyi. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penyalahgunaan narkoba yang terlihat lebih sedikit daripada yang tidak terlihat (Purwandari. 2007). Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan bahwa selama tahun 2003 terjadi 2.214 kasus narkoba di Indonesia (Mayasari, et al. 2008). Prevalensi pengguna narkoba pada remaja di Kota Semarang usia 12-21 tahun meningkat dari 2.07% pada tahun 2000 menjadi 3.40% pada periode Januari-Agustus 2005 (Iswanti, et al. 2007). Berdasarkan laporan dari Polisi Resort Sragen bagian Satuan Narkoba didapatkan peningkatan jumlah tersangka kasus penyalahgunaan narkoba di kota Sragen dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010, yaitu dari 9 tersangka menjadi 10 tersangka. Gambaran Pengetahuan da Upaya Pencegah 15

Iswanti, et al (2007), mengatakan bahwa sebagian besar penyalahgunaan narkoba berumur antara 13-21 tahun (97%) dan 90% berjenis kelamin laki-laki. Karakteristik remaja yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba seperti yang disebutkan oleh Iswanti tersebut lebih mengarah kepada siswa-siswa SMK yaitu dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 2 Sragen. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMK Negeri 2 Sragen, siswa SMK Negeri 2 Sragen berjumlah 1439 siswa yang terdiri dari 1298 siswa laki-laki dan 141 siswa perempuan, dari 30 siswa yang dilakukan studi pendahuluan didapatkan hasil bahwa semua (100%) siswa tidak mengetahui bahwa alkohol dan rokok termasuk dalam jenis-jenis narkoba. 1439 siswa SMK Negeri 2 Sragen tersebut belum ada yang tertangkap karena menyalahgunakan narkoba, akan tetapi ada beberapa siswa yang tertangkap karena menyalahgunakan minuman beralkohol atau zat adiktif lain seperti rokok. Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti berminat untuk melakukan penelitian yang berjudul Gambaran pengetahuan dan upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba di SMK Negeri 2 Sragen. B. BAHAN DAN CARA PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Lokasi yang akan dilakukan penelitian di SMK Negeri 2 Sragen, Kabupaten Sragen, Propinsi Jawa Tengah. Populasi yang akan di teliti adalah siswa SMK Negeri 2 Sragen berjumlah 1439. Sampel yang diigunakan dalam penelitian ini adalah 144 responden berdasarkan kriteria inklusi. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Sumber data primer yaitu sumber yang langsung memberikan data atau informasi kepada pengumpul data. Data primer diperoleh peneliti dari siswa SMK Negeri 2 Sragen dengan menggunakan kuesioner. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari hasil laporan. Data sekunder diperoleh peneliti berasal dari POLRES (Polisi Resort) Sragen. Analisa data dilakukan dengan analisa univariat, Instrumen digunakan untuk mengumpulan data adalah kuesioner yang berisi serangkaian pertanyaan yang mengacu pada masing-masing variabel. C. HASIL 1. Umur Responden Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur pada Remaja di SMK Negeri 2 Sragen, Kabupaten Sragen, tahun 2011 Umur Frekuensi Prosentase (%) 15 tahun 16 tahun 17 tahun 18 tahun 61 75 7 1 42.4 52.1 4.9 0.7 Gambaran Pengetahuan da Upaya Pencegah 16

Berdasarkan hasil penelitian mengenai umur responden dari 144 responden menunjukkan bahwa umur responden terbanyak adalah 16 tahun. 2. Jenis Kelamin Responden Table 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada Remaja di SMK Negeri 2 Sragen, Kabupaten Sragen, tahun 2011 Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%) Laki-laki 112 77.8 Perempuan 32 22.2 Berdasarkan hasil penelitian terhadap karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui bahwa dari 144 responden yang dilakukan penelitian didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden di SMK Negeri 2 Sragen berjenis kelamin laki-laki. 3. Pengetahuan Reponden Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Tabel 3 Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja di SMK Negeri 2 Sragen, Kabupaten Sragen, tahun 2011 Hasil Ukur VariabelPengetahuan Frekuensi Prosentase (%) Pengetahuan Tinggi 85 59.0 Pengetahuan Rendah 59 41.0 Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengetahuan responden terhadap penyalahgunaan narkoba dapat diketahui bahwa dari 144 responden yang dilakukan penelitian didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden di SMK Negeri 2 Sragen mempunyai pengetahuan yang tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba. 4. Upaya Pencegahan Responden Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Tabel 4. Distribusi Upaya Pencegahan Responden Terhadap Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja di SMK Negeri 2 Sragen, Kabupaten Sragen, tahun 2011 Hasil Ukur Variabel Upaya Pencegahan Frekuensi Prosentase (%) Upaya pencegahan baik 93 64.6 Upaya pencegahan 51 35.4 kurang baik Berdasarkan hasil penelitian terhadap upaya pencegahan responden terhadap penyalahgunaan narkoba dapat diketahui bahwa dari 144 responden yang dilakukan penelitian didapatkan hasil yaitu sebagian besar responden di SMK Negeri 2 Sragen upaya pencegahannya baik terhadap penyalahgunaan narkoba. Gambaran Pengetahuan da Upaya Pencegah 17

5. Upaya pencegahan responden terhadap penyalahgunaan narkoba berdasarkan pengetahuan responden terhadap penyalahgunaan narkoba Tabel.5 Upaya Pencegahan Responden Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Berdasarkan Pengetahuan Responden Terhadap Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja di SMK Negeri 2 Sragen, Kabupaten Sragen, tahun 2011 Pengetahuan tinggi Pengetahuan rendah Upaya Pencegahan Baik Kurang Total baik 77 (53.5%) 8 (5.6%) 85 (59%) 16 (11.1%) 43 (29.9%) Total 93 (64.6%) 51 (35.4%) 59 (41%) 144 (100%) Sumber: Data primer diolah tahun 2011 Berdasarkan hasil penelitian di atas menggambarkan tentang upaya pencegahan responden terhadap penyalahgunaan narkoba berdasarkan pengetahuan responden terhadap penyalahgunaan narkoba, dari hasil tabulasi silang tersebut dapat diketahui bahwa responden yang upaya pencegahannya baik terhadap penyalahgunaan narkoba sebagian besar memiliki pengetahuan yang tinggi tentang penyalahgunaan narkoba, begitu juga sebaliknya responden yang upaya pencegahannya kurang baik terhadap penyalahgunaan narkoba sebagian besar memiliki pengetahuan yang rendah tentang penyalahgunaan narkoba. D. PEMBAHASAN 1. Umur umur responden sebagian besar berumur 16 tahun sebesar 52.1%. Iswanti, et al (2007) mengatakan bahwa sebagian besar penyalahgunaan narkoba berumur antara 13-21 tahun, teori tersebut mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Usia 16 tahun termasuk golongan masa remaja tengah, dimana menurut (Nababan, 2008) remaja memiliki karakteristik yang rentan terkena narkoba, hal ini disebabkan karena remaja mudah dipengaruhi oleh teman, rasa ingin tahu yang tinggi, ikut-ikutan teman, solidaritas kelompok dan menghilangkan rasa bosan. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pengaruh teman kelompok pada masa remaja sangat besar pengaruhnya terhadap penyalahgunaan narkoba oleh para remaja. Remaja yang berteman dengan para pemakai narkoba umumnya mudah terpengaruh dan terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Hal tersebut disebabkan pada masa transisi yang labil remaja selalu ingin mencoba sesuatu walaupun mereka belum mengetahui manfaat dan akibat yang ditimbulkannya (Siregar, 2004). Gambaran Pengetahuan da Upaya Pencegah 18

2. Jenis kelamin jenis kelamin responden sebagian besar adalah laki-laki yaitu sebanyak 112 orang (77.8%), hal ini disebabkan karena mayoritas siswa di SMK Negeri 2 Sragen berjenis kelamin laki-laki. Teori yang mendukung hasil penelitian ini adalah teori dari Iswanti, et al (2007) yang mengatakan bahwa sebagian besar penyalahguna narkoba berjenis kelamin laki-laki sebanyak 90%. Penelitian dari Nababan (2008), mengatakan bahwa dari beberapa kasus narkoba yang melibatkan anak kebanyakan adalah anak laki-laki, karena pada umumnya anak laki-laki yang terlibat berusia sekitar 14-16 tahun sudah merokok, rokok tersebut merupakan pintu awal anak untuk masuk ke dalam jurang narkoba. Pengaruh teman sangat besar kemungkinan terhadap penyalahgunaan obat atau zat terlarang. Hukuman oleh kelompok teman sebaya yang berbentuk pengucilan bagi mereka yang mencoba berhenti dirasakan lebih berat dari pengguna obat itu sendiri (Junaedi, et al. 2009). 3. Pengetahuan kebanyakan responden memiliki pengetahuan tinggi terhadap narkoba sebesar 85 orang (59%), sedangkan yang berpengetahuan rendah terhadap penyalahgunaan narkoba sebanyak 59 orang (41%). Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Nasution (2003) yang menunjukkan bahwa pengetahuan siswa tentang bahaya napza berada pada kategori sedang. Responden di SMK Negeri 2 Sragen kebanyakan memiliki pengetahuan yang tinggi tentang penyalahgunaan narkoba karena di SMK Negeri 2 Sragen sering diadakan penyuluhan dan sosialisasi tentang bahaya narkoba, sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2003), yang mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain umur, tingkat pendidikan, informasi, budaya, pengalaman, dan sosial ekonomi. 4. Upaya Pencegahan sebagian besar responden memiliki upaya pencegahan yang baik terhadap penyalahgunaan narkoba yaitu sebanyak 93 orang (64.6%). Hasil penelitian dari Widodo (2009) mendukung penelitian ini yang mengatakan bahwa remaja Desa Gonilan Sukoharjo ada kecenderungan berperilaku sehat dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fatchurahman, et al (2006), menyebutkan bahwa peran guru pembimbing sangat besar pengaruhnya terhadap upaya pencegahan dalam penanggulangan narkotika khususnya Gambaran Pengetahuan da Upaya Pencegah 19

kepada para siswa SMA Negeri dan Swasta di Kota Palangka Raya dan umumnya kepada para remaja yang saat ini sedang berkembang, oleh karena itu disarankan perlu adanya pendekatan secara khusus kepada para siswa yang pecandu rokok, hendaknya diusahakan untuk dilaksanakan secara reguler adanya penyuluhan narkotika atau narkoba, sehingga siswa dapat terhindar dari perbuatan negatif seperti halnya penyalahgunaan narkotika. Beberapa penelitian membuktikan perlunya waktu yang relatif lama untuk keberhasilan suatu program pencegahan penyalahgunaan narkoba hingga ke tingkat perubahan perilaku. Untuk itu diperlukan adanya pelajaran mengenai penanggulangan bahaya narkoba pada remaja yang dapat dimasukan pada kurikulum SD, SMP, maupun SMU/SMK (Widodo, 2009). 5. Distribusi upaya pencegahan responden terhadap penyalahgunaan narkoba berdasarkan pengetahuan responden terhadap penyalahgunaan narkoba Hasil penelitian menyebutkan bahwa responden memiliki upaya pencegahan yang baik terhadap penyalahgunaan narkoba sebagian besar memiliki pengetahuan tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba yaitu sebanyak 77 orang (53.5%), dan responden yang memiliki upaya pencegahan kurang baik terhadap narkoba sebagian besar memiliki pengetahuan rendah terhadap penyalahgunaan narkoba yaitu sebanyak 43 orang (29.9%). Nasution (2003), menyebutkan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang penting dalam membentuk tindakan seseorang khususnya disini adalah upaya remaja dalam mencegah atau menghindari diri dari penyalahgunaan narkoba. E. SIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa responden di SMK Negeri 2 Sragen sebagian besar berumur 16 tahun, responden di SMK Negeri 2 Sragen sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, responden di SMK Negeri 2 Sragen memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba, dan responden di SMK Negeri 2 Sragen memiliki upaya pencegahan yang baik terhadap penyalahgunaan narkoba. Gambaran Pengetahuan da Upaya Pencegah 20

DAFTAR PUSTAKA Fatchurahman M, Bulkani. 2006. Peran Guru Pembimbing dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika pada Siswa SMA Negeri dan Swasta Kota Palangkaraya. Warta, 2006: 9 (1):21-27. Iswanti DI, Suhartini, Supriyadi. 2007. Koping Keluarga terhadap Anggota Keluarga yang Mengalami Ketergantungan Narkoba di Wilayah Kota Semarang.http://ejournal.undip.ac.id/index.php/medianers/article/view/316. Diakses tanggal 12 Januari 2011. Junaiedi, Putri DE. 2009. Meaning of Life in Former Drug Users. http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/psychology/article/view/438/395. Diakses tanggal 13 Januari 2011. Mayasari N, Nurhannah I, Akhmadi. 2008. Hubungan antara Kepribadian Antisosial dengan Kecenderungan Bunuh Diri pada Remaja Penyalahguna Napza. Jurnal Ilmu Keperawatan, 2008: 03 (01): 46-49. Nababan BS. 2008. Analisis Kriminologi dan Yuridis terhadap Penyalahgunaan Narkoba yang dilakukan oleh Anak. Skripsi Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan. Nasution N, Pambudi ES. 2003. Tingkat Pengetahuan Orang Tua Murid SLTP tentang Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif Lainnya di Kotamadya Depok Tahun 2002. Makara Kesehatan, 2003: 7 (1): 29. Notoatmodjo S. 2003. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. Purwandari E. 2007. Orientasi Nilai-nilai Hidup: Proses Pengambilan Keputusan Berhenti Mengkonsumsi Napza. Jurnal Penelitian Humaniora, 2007: 8 (2): 148-165. Siregar M. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Narkotik pada Remaja. Jurnal Pemberdayaan Komunitas, 2004 : 3 (2) : 100-105. Widodo A. 2009. Peningkatan Keterampilan Pencegahan Perilaku Penyalahgunaan Narkoba bagi Remaja di Desa Gonilan Sukoharjo. Warta, 2009: 12 (1): 15-24. Gambaran Pengetahuan da Upaya Pencegah 21