SAHNYA HIBAH DIBAWAH TANGAN BERDASARKAN PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NO.335 PK/Pdt 1987 DI PENGADILAN NEGERI GIANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
HAK MEWARIS ANAK ANGKAT TERHADAP HARTA ORANG TUA ANGKAT MENURUT HUKUM PERDATA

BAB I PENDAHULUAN. Hukum waris perdata dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, termasuk

FUNGSI NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA YANG DIBUBUHI DENGAN CAP JEMPOL SEBAGAI PENGGANTI TANDA TANGAN

PENOLAKAN WARIS BERDASARKAN KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM PERDATA

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan akhir dari perjalanan kehidupan seorang manusia dan

PENDIRIAN PERSEROAN KOMANDITER DI DENPASAR

KEKUATAN HUKUM DARI SEBUAH AKTA DI BAWAH TANGAN

BAB I PENDAHULUAN. seperti jual beli, hibah, dan lain-lain yang menyebabkan adanya peralihan hak milik

KEDUDUKAN HUKUM SUAMI ISTRI DALAM HAL JUAL BELI DENGAN ADANYA PERJANJIAN KAWIN (KAJIAN UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak mungkin hidup sendiri.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARISAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku dalam masyarakat. Dapat pula dikatakan hukum merupakan

KEKUATAN PEMBUKTIAN SEBUAH FOTOKOPI ALAT BUKTI TERTULIS

BAB I PENDAHULUAN. menyebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria

KEKUATAN YURIDIS METERAI DALAM SURAT PERJANJIAN

BAB IV ANALISIS DATA A. Persamaan dan Perbedaan Hukum Islam dan Hukum Perdata Indonesia Tentang Hibah dalam Keluarga

AKIBAT HUKUM PERJANJIAN KERJASAMA KOPERASI DENGAN BANK DI DENPASAR DALAM PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)

SISTEM PEWARISAN APABILA PEWARIS DAN AHLI WARISNYA MENINGGAL DUNIA PADA SAAT BERSAMAAN DITINJAU BERDASARKAN KITAB UNDANG -UNDANG HUKUM PERDATA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah terus

PENYELESAIAN SENGKETA JUAL BELI TANAH YANG DILAKUKAN OLEH AHLI WARIS YANG PEWARISNYA MASIH HIDUP (STUDI KASUS DI LBH-HPP-PETA)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ALTERNATIF HUKUM PERKAWINAN HOMOSEKSUAL

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HARTA SUAMI - ISTRI DENGAN ADANYA PERJANJIAN KAWIN

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan orang-perorang dalam keluarga. Khususnya di Bali

HUKUM WARIS. Hukum Keluarga dan Waris ISTILAH

BENTUK PERALIHAN HAK ATAS TANAH YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH WARGA NEGARA ASING AKIBAT PERCAMPURAN HARTA DALAM PERKAWINAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. Universitas. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. satu cara yang dapat dilakukan adalah membuka hubungan seluas-luasnya dengan

BAB III ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM JUAL BELI PASAL 1493 KUH PERDATA

AKIBAT HUKUM PEMBERIAN WARISAN SAAT PEWARIS MASIH HIDUP BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

BAB III HAK WARIS ANAK SUMBANG. A. Kedudukan Anak Menurut KUH Perdata. Perdata, penulis akan membagi status anak ke dalam beberapa golongan

AKIBAT HUKUM PEMBATALAN TERHADAP AKTA PERDAMAIAN (ACTA VAN DADING) OLEH SALAH SATU PIHAK YANG BERPERKARA DI PENGADILAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu sebagai salah satu faktor utama dalam investasi. Perubahan yang cepat

BAB III KEWARISAN ANAK DALAM KANDUNGAN MENURUT KUH PERDATA 1. A. Hak Waris Anak dalam Kandungan menurut KUH Perdata

BAB I PENDAHULUAN. sebuah keluarga, namun juga berkembang ditengah masyarakat. Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Kitab Undang-undang Hukum

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 Website :

ASAS NATURALIA DALAM PERJANJIAN BAKU

BAB 1 PENDAHULUAN. Jual beli tanah..., Ni Wayan Nagining Sidianthi, FH UI, 2010.

AKIBAT HUKUM TERHADAP PENGUASAAN HAK MILIK ATAS TANAH OLEH ORANG ASING BERDASARKAN PERJANJIAN PINJAM NAMA (NOMINEE)

KEABSAHAN PERJANJIAN NOMINEE KEPEMILIKAN SAHAM DALAM PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

HIBAH TANAH PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA KEPADA WARGA NEGARA INDONESIA

Lex et Societatis, Vol. III/No. 9/Okt/2015

BAB I PENDAHULUAN. Pada waktu manusia dilahirkan ke dunia ini telah tumbuh tugas baru

PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

KEDUDUKAN FIDUSIA SEBAGAI LEMBAGA JAMINAN DALAM SISTEM PEREKONOMIAN

PENGATURAN MENGENAI PENGANGKATAN ANAK YANG DILAKUKAN OLEH SESEORANG YANG TIDAK KAWIN

Oleh: Putu Ayu Yulia Handari S. Suatra Putrawan Hukum Keperdataan, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali. Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon

PELAKSANAAN JUAL BELI TANAH YANG BELUM BERSERTIFIKAT DI DENPASAR

SAHAM SEBAGAI OBJEK PEWARISAN DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

SEMINAR SEHARI PRAKTIK PERKAWINAN BEDA AGAMA DALAM MASYARAKAT INDONESIA

Heru Guntoro. Perjanjian Sewa Menyewa

BAB II TINJAUAN UMUM. rakyat bukan dalam pengertian di jalankan oleh rakyat. 1

PEMBAYARAN KLAIM OLEH PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 DALAM HAL TERJADINYA WANPRESTASI OLEH TERTANGGUNG PADA PROGRAM MITRA BEASISWA

Oleh : Rengganis Dita Ragiliana I Made Budi Arsika Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT :

KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA DIBAWAH TANGAN YANG DILEGALISASI NOTARIS DENPASAR

PROSEDUR HUKUM YANG HARUS DITEMPUH PERSEROAN TERBATAS DALAM HAL TERJADINYA PENGURANGAN JUMLAH PENDIRI DAN AKIBAT HUKUMNYA

HAK MILIK ATAS RUMAH SEBAGAI JAMINAN FIDUSIA

BAB I PENDAHULUAN. menemani mereka menjalani kehidupan hingga akhir hayatnya. Perkawinan adalah merupakan

BATALNYA PENGIKATAN PERJANJIAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN KARENA PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH PT. SRIKANDI

PENGATURAN DAN MANFAAT PEMBUATAN POST-MARITAL AGREEMENT DALAM PERKAWINAN CAMPURAN DI INDONESIA

ANALISIS AKTA PEMBAGIAN WARISAN YANG DIBUAT DI HADAPAN NOTARIS MENURUT HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia di dalam. kerjasama yang mengikat antara dua individu atau lebih.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK ANGKAT ATAS HARTA YANG DIPEROLEH DARI HIBAH SETELAH ORANG TUA ANGKATNYA MENINGGAL DUNIA RESUME TESIS

KEABSAHAN PERMEN DALAM TRANSAKSI PEMBAYARAN

BAB I PENDAHULUAN. hukum tersebut memiliki unsur-unsur kesamaan, walaupun dalam beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka waktu pendek atau panjang, perjanjian sudah menjadi bagian

Pendayagunaan tanah secara berlebihan serta ditambah pengaruh-pengaruh alam akan menyebabkan instabilitas kemampuan tanah. 1 Jumlah tanah yang statis

PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM TERHADAP HEWAN PELIHARAAN YANG MENYEBABKAN KERUGIAN TERHADAP HEWAN PELIHARAAN LAIN SEBAGAI PERBUATAN YANG MELAWAN HUKUM

BAB III IMPLIKASI HAK KEWARISAN ATAS PENGAKUAN ANAK LUAR

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 perkawinan adalah ikatan

BAB I PENDAHULUAN. 2009, hlm Penjelasan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

MEKANISME PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT MELALUI PENGADILAN NIAGA I Gede Yudhi Ariyadi A.A.G.A Dharmakusuma Suatra Putrawan

BAB I PENDAHULUAN. pula harta warisan beralih kepada ahli waris/para ahli waris menjadi. Peristiwa pewarisan ini dapat terjadi ketika :

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya manusia tetap bergantung pada orang lain walaupun sampai

TANGGUNG JAWAB NOTARIS SEBAGAI PEJABAT PEMBUAT AKTA TERHADAP AKTA YANG MENGANDUNG CACAT HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. mahkluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN GANTI RUGI. (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Denpasar No.522/Pdt.G/2013/PN.Dps )

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PRAKTEK OPER SEWA RUMAH KONTRAKAN

KEKUATAN MENGIKATNYA SURAT PENETAPAN PENGANGKATAN ANAK DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan serta penghidupan masyarakat baik dari segi sosial, ekonomi,

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 016/PUU-I/2003

TINJAUAN MENGENAI ASPEK HUKUM PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT KUHPERDATA (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Jepara)

BAB I PENDAHULUAN. suatu kejadian penting dalam suatu masyarakat tertentu, ketika seorang anggota dari

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 4/PUU-IX/2011 Tentang Kemandirian Hakim Dalam Membuat Keputusan Suatu Perkara

HAK AHLI WARIS BERKEWARGANEGARAAN ASING TERHADAP HARTA WARISAN BERUPA TANAH

BAB II PENGATURAN ATAS JUAL BELI SAHAM DALAM PERSEROAN TERBATAS DI INDONESIA. dapat dengan mudah memahami jual beli saham dalam perseroan terbatas.

The Enactment of Marriage Agreement Post Constitutional Court Verdict

BAB I PENDAHULUAN. orang lain berkewajiban untuk menghormati dan tidak mengganggunya dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebijakan dan saling menyantuni, keadaan seperti ini lazim disebut sakinah.

BAB II PENGERTIAN PERJANJIAN PADA UMUMNYA. Manusia dalam hidupnya selalu mempunyai kebutuhan-kebutuhan atau

BAB I PENDAHULUAN. (hidup berkelompok) yang biasa kita kenal dengan istilah zoon politicon. 1

BAB I PENDAHULUAN. penyerahan tanah hak kepada pihak lain untuk selama-lamanya (hak atas tanah

Tulisan ini hendak menjabarkan kewajiban dari PT. Karyajati Megatama (Tiara Grosir) setelah adanya putusan Mahkamah Agung No. 208/K/TUN/2013..

Bab 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor industri tercipta produk-produk barang maupun jasa yang memiliki

Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017

BAB 1 PENDAHULUAN. Liberty, 1981), hal ), hal. 185.

BAB I PENDAHULUAN. di atas selanjutnya akan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Transkripsi:

SAHNYA HIBAH DIBAWAH TANGAN BERDASARKAN PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NO.335 PK/Pdt 1987 DI PENGADILAN NEGERI GIANYAR Oleh : Putu Ayu Ratih Tribuana I Dewa Gde Rudy Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT Indonesian Supreme Court Verdict o.335 PK/ Pdt/1987 as dated as 2 nd of September 1989 had granted applicant s appeal regarding unauthorized grant under the consideration of Supreme Court Released Letter No.3 Year 1963 as dated as 5 th of September 1963, whereas the document shall not be considered as sources of law. Within that, the Released Letter of Indonesian Supreme Court had implied firmly that provisions stipulated within Article 1682 BW which obliged notary act for every grant act committed shall be no longer valid according to current law. Key words : authentic act, unauthorized act ABSTRAK Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.335 PK/Pdt/1987 tanggal 2 September 1989 yang mengabulkan permohonan pemohon mengenai hibah dibawah tangan dengan dasar pertimbangan bahwa Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.3 Tahun 1963 tanggal 5 September 1963 walaupun bukan merupakan sumber hukum, akan tetapi dalam Surat Edaran tersebut dengan tegas menyebutkan bahwa Mahkamah Agung menganggap tidak berlaku lagi antara lain pasal 1682 KUH Perdata yang mengharuskan dilakukannya suatu penghibahan dengan akta notaris. Kata kunci : hibah dengan akta notaris, hibah dibawah tangan I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pengertian Hibah dapat dilihat dalam ketentuan pasal 1666 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata yaitu: Hibah adalah suatu perjanjian dengan mana si penghibah di waktu hidupnya dengan cuma-cuma dan dengan tidak dapat ditarik kembali, menyerahkan sesuatu benda guna keperluan si penerima hibah yang menerima penyerahan itu. Undang - undang tidak mengakui lain-lain hibah selain hibah-hibah diantara orang-orang yang masih hidup. 1

Dari ketentuan pasal 1666 KUH Perdata diatas jika dirinci adalah sebagai berikut : 1) Hibah adalah suatu persetujuan dengan mana si penghibah, di waktu hidupnya dengan cuma-cuma dan dengan tidak dapat ditarik kembali, menyerahkan sesuatu benda guna keperluan si penerima hibah yang menerima penyerahan itu. 2) Hibah harus diadakan antara orang yang masih hidup. 1 Kemudian di dalam ketentuan pasal 1682 KUH Perdata menentukan bahwa hibah harus dilakukan dengan akta notaris, jika tidak maka hibah itu batal. Hukum Adat juga mengenal hibah dengan tujuan si penerima hibah harus menghidupi atau memelihara dan merawat si penghibah terutama jika sedang menderita sakit, ketuaan dan lain sebagainya. Penghibahan dapat dibatalkan jika si penerima hibah tidak melakukan kewajibannya dimaksud. Anak berkewajiban menghormati dan mentaati kehendak orang tua. Jika anak telah dewasa, ia wajib memelihara menurut kemampuannya, orang tua dan keluarga dalam garis lurus ke atas, bila mereka itu memerlukan bantuannya. 2 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan di dalam ketentuan pasal 46 ayat (1) menyebutkan bahwa anak wajib menghormati orang tua dan mentaati kehendak mereka yang baik, sedangkan dalam ayat (2) menyebutkan jika anak telah dewasa ia wajib memelihara menurut kemampuannya, orang tua dan keluarga dalam garis lurus keatas bila mereka memerlukan bantuannya. 1.2. TUJUAN PENULISAN Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui peranan Surat Edaran Mahkamah Agung RI dalam praktek peradilan bagi masyarakat Indonesia untuk mencari keadilanserta menemukan kepastian hukum.mengenai penerapan pasalpasal dalam KUH Perdata tentang Sahnya Hibah Dibawah tangan berdasarkan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Republik Indonesia No.335 PK/Pdt/ 1987 di Pengadilan Negeri Gianyar. Berkenaan dengan dikeluarkannya 1 Ali Afandi, 1963, Hukum Waris, Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada, Yogyakarta, hal.27 2 Mahkamah Agung Republik Indonesia, 1990Yurisprudensi Indonesia 2, PT.Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, hal.84 2

Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia yang antara lain menyatakan bahwa tidak berlaku lagi ketentuan pasal 1682 KUH Perdata. II. PEMBAHASAN 2.1. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis penelitian yuridis empiris, yakni suatu penelitian yang beranjak dari adanya kesenjangan das solen dengan das sein yaitu kesenjangan antara teori dengan prakteknya, kesenjangan antara teoritis dengan fakta hukum. Sifat penelitian lebih mengarah kepada penilaian deskriptif yakni penelitian secara umum termasuk pula di dalamnya penelitian ilmu hukum, bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. 3 Penelitian ini dilaksanakan di Pengadilan Negeri Gianyar dengan alasan karena satu-satunya Putusan yang menyangkut hibah dibawah tangan ada di wilayah Kabupaten Gianyar. 2.2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.2.1. Penerapan Surat Edaran Mahkamah Agung No.3 Tahun 1963 Dalam Praktek Peradilan di Pengadilan Negeri Gianyar Hibah diatur dalam Buku III Bab X antara lain pasal 1666 sampai dengan pasal 1693 KUH Perdata. Dalam pasal 1682 KUH Perdata disebutkan bahwa tiada suatu hibah, kecuali yang disebutkan dalam pasal 1687 KUH Perdata, dapat atas ancaman batal, dilakukan selainnya dengan suatu akta notaris yang aslinya disimpan oleh notaris itu. Dengan adanya Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1963 yang secara tegas menyatakan bahwa pasal 1682 KUH Perdata tidak berlaku lagi. Dalam perihal surat edaran tersebut menyebutkan gagasan bahwa KUH Perdata tidak sebagai undang-undang melainkan sebagai suatu dokumen yang hanya menggambarkan suatu kelompok hukum tak tertulis yang ditujukan kepada Ketua Pengadilan Negeri dan Ketua Pengadilan Tinggi Seluruh Indonesia. 4 3 M.Iqbal Hasan, 2002, Pokok-Pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya, Cet.I Ghalia Indonesia, Jakarta, Hal.43 4 Ali Afandi, op.cit, hal.27 3

Sebagaimana dalam praktek peradilan khususnya dalam putusan no.335 PK/Pdt/1987dalam pertimbangan hukumnya menyebutkan bahwa Putusan Kasasi Mahkamah Agung No.945 K/Pdt/1985 tertanggal 26 Agustus 1986 dibatalkan oleh Putusan tersebut diatas. Kemudian dalam pertimbangannya juga mendasarkan kepada Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.3 Tahun 1963 bahwa Mahkamah Agung menganggap tidak berlaku lagi pasal 1682 KUH Perdata yang mengaharuskan dilakukannya suatu penghibahan dengan akta notaris, 5 disamping itu pertimbangan hukumnya menyebutkan bahwa pemohon Peninjauan Kembali adalah Warga Negara Indonesia keturunan Cina, maka kepadanya berlaku hukum perdata sehingga hibah oleh Ayah atau Ibu tiri pemohon kepada pemohon yang dilakukan tidak dengan akta notaris adalah tidak sah dan harus dinyatakan batal, karena bertentangan dengan Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.3 Tahun 1963 tanggal 5 September 1963 walaupun Surat Edaran Mahkamah Agung RI bukan merupakan sumber hukum akan tetapi dalam Surat Edaran tersebut dengan tegas menyebutkan bahwa Mahkamah Agung menganggap tidak berlaku lagi antara lain pasal 1682 KUH Perdata yang mengharuskan dilakukannya suatu penghibahan dengan akta notaris, serta pihak pewaris telah lama meninggal dunia, sehingga tidak mungkin untuk membuat akta notaris mengenai penghibahan tersebut. 2.2.2. Upaya Terhadap PembaharuanKitab Undang-Undang Hukum Perdata Yang Sifatnya Nasionalisme Upaya yang dilakukan Mahkamah Agung RI dalamsurat Edaran Mahkamah Agung RI No.3 Tahun 1963 adalah suatu terobosan baru di bidang hukum guna menyempurnakan Hukum Perdata di Indonesia oleh karena Burgerlijk Wetboek (BW) merupakan peraturan perundang-undangan warisan kolonial Belanda yang lebih banyak melindungi kepentingan kolonial Belanda saat menjajah Indonesia. Walaupun surat edaran tersebut bukan merupakan sumber hukum akan tetapi surat edaran tersebut dengan tegas menyebutkan bahwa Mahkamah Agung menganggap tidak berlaku lagi antara lain pasal 1682 BW yang mengharuskan dilakukannya suatu penghibahan dengan akta notaris. Dalam hal ini hibah Bandung, hal.56 5 Subekti, 1992, Aspek Aspek Hukum Perikatan Nasional, PT.Citra Aditya Bakti, 4

dibawah tangan adalah sah menurut hukum tanpa adanya penghibahan dengan akta notaris. III. KESIMPULAN Dari uraian pembahasan permasalahan diatas, maka kesimpulan yang didapatkan adalah : 1. Bahwa hibah dibawah tangan berdasarkan Putusan Peninjauan Kembali No.335 PK/Pdt/1987 adalah sah menurut hukum oleh karena ketentuan pasal 1682 KUH Perdata melalui Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 3 Tahun 1963 menyatakan bahwa ketentuan pasal 1682 KUH Perdata tidak diberlakukan lagi. 2. Bahwa Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia No.3 Tahun 1963 adalah merupakan terobosan hukum yang dilakukan oleh Mahkamah Agung RI walaupun dari susunan Hierarkhi Perundang-undangan Surat Edaran Mahkamah Agung RI tersebut tidak termasuk di dalamnya. DAFTAR PUSTAKA BUKU Ali Afandi, 1963, Hukum Waris, Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada, Yogyakarta Mahkamah Agung Republik Indonesia,1990, Yurisprudensi Indonesia 2, PT.Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta M.Iqbal Hasan, 2002, Pokok Pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya, Cet. I Ghalia Indonesia, Jakarta Subekti, 1992, Aspek Aspek Hukum Perikatan Nasional, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung PERATURANG PERUNDANG UNDANGAN Kitab Undang Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wet cboek) diterjemahkan oleh Subektidan R.Tjitrosudibio, 1995, Pradnya Paramita, Jakarta Undang Undang Republik Indonesia Nomor.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, 1986, Setia Kawan, Denpasar 5