A. TUJUAN PEMBELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
PRAKTIKUM ROUTING STATIK

IP Subnetting dan Routing (1)

LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

Analisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN

ROUTING. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.

Modul 02 Static Routing. Windows dan Linux

STATIC & DYNAMIC ROUTING. Rijal Fadilah, S.Si

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang

Statik Routing. School of Industrial and System Engineering System Information Program 2016

ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer

Strategi Routing dalam Jaringan Komputer

DASAR-DASAR ROUTING IP PADA JARINGAN

ROUTING STATIS DAN DINAMIS

Layer Network OSI. Network Fundamentals Chapter 5. ITE PC v4.0 Chapter Cisco Systems, Inc. All rights reserved.

MODUL 6 STATIC ROUTING

Routing LOGO. Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs.

Praktikum III Routing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODUL 4 PC ROUTER. Gambar 1 Komunikasi dua komputer

KONFIGURASI CISCO ROUTER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Modul 9 Dasar Troubleshooting Router

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan internet semakin meningkat dari tahun ke tahun. Internet digunakan

Protokol Routing. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Dynamic Routing Topologi 1

Praktikum Minggu ke-9 Konfigurasi Routing Dinamis RIP menggunakan Mikrotik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MODUL CISCO STATIC ROUTING

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

BAB III ROUTING Penentuan Routing Path


BAB 2 LANDASAN TEORI

Muhamad Irawan Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang. Abstrak

PERCOBAAN ROUTING INFORMATION PROTOCOL (RIP)

Cara Setting IP Address DHCP di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 4.27 Perbandingan throughput rata-rata IIX ke Gateway 2

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer

Static Routing & Dynamic Routing

SIMULASI DYNAMIC ROUTING DENGAN PROTOKOL OPEN SHORTEST PATH FIRST DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR

Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

JARINGAN KOMPUTER MODUL 9

Pembimbing : Rudi Haryadi Kelas : XII TKJ A. Dynamic Routing. Tanggal : 12 Januari 2013 Nilai dan Paraf :

Jaringan Komputer. Konfigurasi Dynamic Routing RIP

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

Routing. Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya

Tujuan Menjelaskan role (peran) protokol routing dinamis dan menempatkannya dalam konteks desain jaringan modern.

Pada bab 6 akan dijelaskan tentang konsep Routing dan jenisnya serta jenis-jenis protokol routing untuk komunikasi antar router di jaringan.

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 6 DYNAMIC ROUTING

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER

MODUL 7 ANALISA QoS pada MPLS

Cara Kerja Router. Tatik yuniati. Abstrak.

Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

INTERNETWORKING. Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO

Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol

Modul 8 Cisco Router RIP

Aplikasi load-balancer yang akan digunakan oleh aplikasi saat melakukan koneksi ke sebuah system yang terdiri dari beberapa back-end server.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Modul 6 Routing dan protokol routing

Troubleshooting Router

Modul 4 Routing RIP (Routing Information Protocol)

9.1 Menghubungkan dua jaringan yang berbeda dengan satu router

Laporan Resmi. Static Routing Pada MikroTik

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

MODUL 11 QoS pada MPLS Network

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

WAN Wide Area Network. Oleh: Ariya Kusuma, A. Md. Universitas Negeri Surabaya

Pemrograman Jaringan

DYNAMIC ROUTING. Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state.

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

BAB 4. ANALISA. 4.1 Analisa Pengujian Pemilihan Jalur Pengiriman Data

Dasar-dasar Routing. seth :80:ad:17:96: :20:4c:30:29:29. khensu :80:48:ea:35:10

Distance Vector Routing Protocols

Praktikum Minggu ke-10 Konfigurasi Routing Dinamis OSPF dan RIP menggunakan Mikrotik

OSPF (Open Shortest Path First) ini merupakan protocol link-state. Teknologi. link-state dikembangkan dalam ARPAnet untuk menghasilkan protokol yang

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 5 STATIC ROUTING

Modul 8 Cisco Router (Dynamic Routing)

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi

BAB 2 LANDASAN TEORI. (network) dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : broadcast dan point to point.


Praktikum Minggu ke-11 Konfigurasi Routing Dinamis RIP dan BGP menggunakan Mikrotik

BAB III ANALISIS SISTEM

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

MODUL 9 MPLS (MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING)

Transkripsi:

A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing B. DASAR TEORI 1. Routing Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari jaringan satu menuju jaringan yang lain. Routing dibagi menjadi dua, yaitu routing statis dan dinamis. Pada praktikum ini hanya akan dibahas mengenai routing statis. Sedang mengenai routing dinamis akan dibahas pada praktikum berikutnya. Router adalah devais jaringan yang bekerja pada network layer, yang berfungsi menerima paket, menempatkannya dalam queue (antrian) dan setelah itu mengirimkan pada link sesuai dengan tujuannya. Agar tidak salah kirim, router mengecek header paket IP tujuan dan mengecek apakah tujuan itu berada pada jaringannya dengan mencocokkan alamat jaringan dan netmask. Jika sesuai, maka paket akan dikirim langsung ke tujuan. Jika tidak sesuai, maka router akan melihat mengecek/mengkalkulasi tabel routing untuk mencari rute yang paling tepat.

2. Tabel Routing Protokol routing menggunakan metrik untuk mengevaluasi path mana yang paling baik untuk melewatkan paket. Metrik yang biasa dipakai misalnya adalah bandwidth path, panjang path, reliabilitas, delay, beban jaringan saat itu, dan lain-lain. Nilai metrik ini kemudian dioptimasi oleh algoritma routing untuk menentukan path terbaik. Tiap algoritma routing memiliki cara sendiri untuk menghitung metric. Contoh, RIP menggunakan hop, OSPF menggunakan bandwith sebagai kriteria metrik. Untuk membantu proses penentuan path, digunakan tabel routing yang menyimpan informasi rute. Pada gambar dibawah, tampak R1 harus meneruskan paket ke tujuan (D). Untuk itu, digunakan tabel routing untuk menghitung apakah paket harus lewat R2 ata R3. Ternyata pada R1, yang menjadi metrik yang nilainya paling kecil (yang paling utama) adalah path yang paling pendek, yaitu lewat R2. Maka paket dilewatkan R2. Dari R2, paket diteruskan ke destinasi D. Pada routing statis, tabel routing ini bersifat permanen. Sedang pada routing dinamis, tabel routing ini diupdate secara periodic lewat paket-paket routing yang dikirim oleh setiap router. 5.1 Routing tabel dan metrik 3. Routing Statik Routing statik adalah salah satu metode routing dimana administrator secara manual memasukkan rute-rete ke dalam table routing devais lewat konfigurasi file yang diload ketika devais dinyalakan. Karena dimasukkan secara manual oleh administrator, maka rute-rute ini tidak berubah setelah dikonfigurasi (kecuali admin mengubah rute tersebut). Karena itu metode routing ini disebut routing statis. Routing statis adalah bentuk paling sederhana dari routing. Routing statis digunakan ketika hanya sedikit router yang dikonfigurasi. (misal jumlah router kurang dari 5) dan dilakukan ketika konfigurasi jaringan tidak banyak berubah dari awal. Statik routing juga cenderung pasif, sehingga ketika terjadi kerusakan rute, maka admin harus

secara manual mengkonfigurasi ulang dan membetulkan semua konektivitas yang hilang. Salah satu sifat dari static routing adalah router yang menggunakan static routing tidak akan saling menukar informasi routing antar router sehingga mengurangi overhead CPU/RAM dan menghemat bandwidth. Statik routing mempunyai prioritas dibanding routing dinamis 4. Gateway Gateway adalah node di jaringan TCP/IP yang bekerja sebagai akses point ke jaringan lain. Default gateway adalah node pada jaringan computer yang digunakan ketika IP address tidak cocok pada rute-rute yang lain di table routing. Pada konfigurasi jaringan di rumah, biasanya gateway adalah modem DSL atau kabel modem yang menghubungkan computer client ke internet. Pada jaringan perusahaan atau kampus, gateway adalah node yang menghubungkan trafik dari suatu PC dari satu jaringan ke jaringan lain. Bila digunakan untuk menghubungkan jaringan internal dan jaringan luar (internet) maka gateway juga berfungsi sebagai proxy server dan firewall. Gateway juga bisa berupa router yang beroperasi di layer network (layer 3) atau switch. Secara keseluruhan, kita dapat menyatakan bahwa gateway bertugas menyediakan jalan keluar dan masuk pada suatu jaringan. C. TUGAS PENDAHULUAN 1. Apa yang dimaksud routing? 2. Apa kelemahan static routing? Bagaimana melakukan konfigurasi static routing di Linux pada 2 jaringan? (baik menambahkan rute dan mengurangi route) 3. Apa yang disebut default gateway?. Bagaimana melakukan setting default gateway di Linux? 4. Apa yang disebut routing table? Apa fungsinya? Bagaimana melihat routing table di linux? Apa hasilnya! 5. Apa yang menjadi metric dari routing? 6. Apa yang disebut sebagai IP aliasing? 7. Apa yang disebut ip_forwarding? Apa fungsinya? Bagaimana melakukannya di linux? 8. Apa yang disebut sebagai router mikrotik?

9. Bagaimana cara menambah IP address pada router mikrotik? 10. Apa guna traceroute atau tracert? Bagaimana cara melakukan tracert. Beri gambar dan beri contoh perintahnya D. PERCOBAAN Buatlah konfigurasi routing statis menggunakan Packet Tracer sesuai dengan diagram-diagram berikut ini : 1. Diagram no 1 : Satu router menghubungkan 2 network 2. Sama dengan no 1 dengan penambahan switch dan penggantian jenis kabel.

3. Diagram 3 : 2 router menggunakan 3 network 4. Diagram 4 : 2 router menggunakan 3 network

5. Diagram no 5 : 3 router menghubungkan 4 network 6. Diagram no 6 : 2 router menghubungkan 4 network