LAPORAN KEGIATAN Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia, 2 Februari 2012



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan organisasi sosial pada saat ini menimbulkan derasnya gerakan

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

Lahan Basah bagi Pengurangan Risiko Bencana

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB VI DAMPAK KONVERSI MANGROVE DAN UPAYA REHABILITASINYA

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA PUNCAK ACARA PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SE-DUNIA TINGKAT KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2014 TANGGAL : 27 JUNI 2014

Inti dari kegiatan rehabilitasi adalah menanam bibit di lapangan. Apabila penanaman dilakukan dengan

Forests for Water and Wetlands

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi kesejahteraan masyarakat ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.

Boutique Office, 3rd Floor, Jl. Timor No. 6, Menteng

VIII. KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE BERKELANJUTAN Analisis Kebijakan Pengelolaan Hutan Mangrove

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Wilayah pesisir dan lautan Indonesia terkenal dengan kekayaan

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA ACARA PERINGATAN HARI PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN DAN KEKERINGAN TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

BAB I PENDAHULUAN. karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

Mengembangkan Ekowisata Hutan Mangrove Tritih Kulon Cilacap

Analisis Separabilitas Untuk mengetahui tingkat keterpisahan tiap klaster dari hasil klastering (Tabel 5) digunakan analisis separabilitas. B

BAB I PENDAHULUAN. baik bagi pesisir/daratan maupun lautan. Selain berfungsi secara ekologis,

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA

PENDAHULUAN. Indonesia memiliki hutan mangrove yang terluas di dunia. Hutan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 16,9 juta ha hutan mangrove yang ada di dunia, sekitar 27 % berada di Indonesia

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. wilayah perbatasan antara daratan dan laut, oleh karena itu wilayah ini

I. PENDAHULUAN. (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau

BAB I PENDAHULUAN. ekologis yaitu untuk melakukan pemijahan (spawning ground), pengasuhan (nursery

SMP NEGERI 3 MENGGALA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dan ~erkembangnya berbagai ekosistem alami seperti hutan mangrove, terumbu

ALAM. Kawasan Suaka Alam: Kawasan Pelestarian Alam : 1. Cagar Alam. 2. Suaka Margasatwa

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

TINJAUAN PUSTAKA. A. Perencanaan Lanskap. berasal dari kata land dan scape yang artinya pada suatu lanskap terdapat

BAB I PENDAHULUAN. saling berkolerasi secara timbal balik. Di dalam suatu ekosistem pesisir terjadi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhannya bertoleransi terhadap garam (Kusman a et al, 2003). Hutan

Menghijaukan Tambak-tambak di Aceh dengan Mangrove: Menyelamatkan Pesisir

Hutan Mangrove Segara Anakan Wisata Bahari Penyelamat Bumi

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .

BAB I PENDAHULUAN. negara yang memiliki kawasan pesisir yang sangat luas, karena Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. A. Mangrove. kemudian menjadi pelindung daratan dan gelombang laut yang besar. Sungai

TINJAUAN PUSTAKA. dipengaruhi pasang surut air laut. Tumbuhan mangrove memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

2. TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Lima belas negara (15) negara yang mempunyai Ramsar sites terbanyak. Jumlah Ramsar Site. Jumlah. Negara. Negara.

TINJUAN PUSTAKA. Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest, coastal

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

Terms Of Reference Round Table Discussion 2 Rawa Tripa, penyangga kehidupan masyarakat Nagan Raya dan Aceh Barat Daya

Peta Jalan Penyelamatan Ekosistem Sumatera 2020 Dalam RTR Pulau Sumatera

Bibit yang berkualitas merupakan salah satu faktor utama yang mampu menunjang keberhasilan

PELUNCURAN KAMPANYE PRIDE TAMAN WISATA PERAIRAN GILI MENO, GILI AYER DAN GILI TRAWANGAN. Gili Ayer, 8 Juni 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Pantai Nanganiki merupakan salah satu pantai yang terletak di Desa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

Pranatasari Dyah Susanti Adnan Ardhana

23 Juni : 06/BK/VI/2010 : Peta Lokasi dan Susunan Acara : Undangan Kampanye Lingkungan BALADKURING Selamatkan Sungai dan Daerah Aliran Sungai

PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan iklim (Dudley, 2008). International Union for Conservation of Nature

LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan)

DISAMPAIKAN PADA ACARA PELATIHAN BUDIDAYA KANTONG SEMAR DAN ANGGREK ALAM OLEH KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAMBI

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. garis pantai sepanjang kilometer dan pulau. Wilayah pesisir

19 Oktober Ema Umilia

I. PENDAHULUAN. Hutan mangrove merupakan ekosistem hutan yang terdapat di daerah pantai dan

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA ACARA PERINGATAN HARI PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN DAN KEKERINGAN TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut menjadi isu yang sangat penting untuk

TINJAUAN PUSTAKA Ruang dan Penataan Ruang

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI PADA HARI PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN SEDUNIA. Jakarta, 17 Juni 2017

PROFIL TOKOH. Berikut adalah hasil wawancara tim redaksi :

BAB I PENDAHULUAN. fauna yang hidup di habitat darat dan air laut, antara batas air pasang dan surut.

PEMANFAATAN PERSEMAIAN BERTINGKAT UNTUK PRODUKSI BIBIT DALAM KERANGKA REHABILITASI HUTAN MANGROVE SPESIFIK LOKASI. Bau Toknok 1 Wardah 1 1

BAB I PENDAHULUAN. Kerusakan hutan mangrove di Indonesia, kini semakin merata ke berbagai

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. tempat dengan tempat lainnya. Sebagian warga setempat. kesejahteraan masyarakat sekitar saja tetapi juga meningkatkan perekonomian

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/2009 TENTANG

Disampaikan Pada Acara :

PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 06 TAHUN 2004

SUMBERDAYA ALAM WILAYAH PESISIR

6 STRATEGI MITIGASI TSUNAMI

BAB I PENDAHULUAN. Model Genesi dalam Jurnal : Berkala Ilmiah Teknik Keairan Vol. 13. No 3 Juli 2007, ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Karena berada di dekat pantai, mangrove sering juga disebut hutan pantai, hutan

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Pemangku Kebijakan

2016, No Kepada 34 Gubernur Pemerintah Provinsi Selaku Wakil Pemerintah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Su

Pembangunan KSDAE di Eko-Region Papua Jakarta, 2 Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat. Selain keunikannya, terdapat beragam fungsi yang dapat dihasilkan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PADA ACARA MEMPERINGATI HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam Sejahtera Om Swastiastu

Transkripsi:

LAPORAN KEGIATAN Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia, 2 Februari 2012 di Desa Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka, 11 Februari 2012 World Wetlands Day Celebration Organized by WIIP PfR in Sikka, 11 February 2012 LATAR BELAKANG Dalam pertemuan berbagai bangsa di Kota Ramsar Iran, yang dilakukan pada tanggal 2 Februari 1971, disepakati adanya suatu Konvensi International untuk penyelamatan lahan basah bernilai penting diseluruh dunia. Terkait hal ini, selanjutnya pada setiap tanggal 2 Februari, diperingati sebagai Hari Lahan Basah Sedunia (World Wetlands Day /WWD). Indonesia masuk menjadi anggota/meratifikasi Konvensi Ramsar pada tahun 1991 melalui Keppres No. 48 tahun 1991, dimana saat itu diajukan Taman Nasional Berbak di Propinsi Jambi sebagai situs Ramsar pertama di Indonesia. TN Berbak selain merupakan lahan basah yang sangat penting (162,000 Ha) dari sisi keanekaragaman hayati, ia juga merupakan lahan basah yang menyimpan karbon dalam jumlah besar pada lahan gambutnya. Lahan basah menurut konvensi Ramsar didefinisikan sebagai : daerah-daerah rawa, payau, lahan gambut, dan perairan: alami atau buatan; tetap atau sementara; dengan air yang tergenang atau mengalir, tawar, payau atau asin; termasuk wilayah perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari enam meter pada waktu surut. Kegiatan peringatan Hari Lahan Basah Sedunia yang telah dilakukan di Indonesia selama ini, diantaranya dalam bentuk seminar-seminar, pentas seni anak-anak, lomba mendayung, bersih-bersih lingkungan, penanaman pohon, wawancara radio/televisi, peluncuran kebijakan lahan basah, penetapan kawasan/situs Ramsar baru serta berbagai program lingkungan lainnya di tingkat Nasional. Sejauh ini kita kurang menyadari nilai dan manfaat penting lahan basah sebagai objek wisata alam yang indah, menarik dan harus dipelihara keberlanjutannya. Selain bentuk alaminya yang indah, lahan basah juga mendukung berbagai kehidupan keanekaragaman hayati (seperti berbagai satwa liar dan vegetasi alami) yang menarik untuk diamati. Kita bersama mempunyai tanggung jawab untuk 1

menjadikan lahan basah sebagai objek wisata yang lestari bagi generasi-generasi berikutnya. Tema peringatan Hari Lahan Basah tahun 2012 adalah Lahan Basah dan Wisata, bagaimana meningkatkan nilai lahan basah melalui pengembangan pariwisata yang berwawasan lingkungan. PERINGATAN HARI LAHAN BASAH SEDUNIA TAHUN 2012 DI KABUPATEN SIKKA Peringatan hari lahan basah sedunia tahun 2012 dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2012 bertempat di lokasi kawasan Mangrove Desa Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka. Kegiatan peringtan ini melibatkan lebih dari 80 peserta yang meliputi unsur-unsur pemerintahan Kabupaten Sikka diantaranya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Dinas Kehutanan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Camat Magepanda, Kepala Desa, Kepala Desa Done. Juga dari perwakilan kelompok masyarakat dari Desa Darat Pantai, Talibura, Nangahale,, dan Done. Sedangkan dari kalangan pendidikan diwakili oleh anggota Pecinta Alam (Mapala) Universitas Nusa Nipa (UNIPA) dan siswa siswi SMP Santa Immaculata Magepanda. Mitra PfR juga ikut menghadiri dalam acara ini yaitu LSM Caritas dan PMI Sikka. Dari unsur media yang datang adalah dari Radio ROGATE FM Sikka. Selain dari Kabupaten Sikka, kegiatan juga dihadiri perwakilan dari Kabupaten Ende yaitu Kepala Desa Tou Timur dan Kepala Desa Kota Baru masing-masing bersama dengan perwakilan anggota kelompok. Secara umum tujuan peringatan hari lahan basah sedunia ini adalah untuk : (1) meningkatkan kesadaran berbagai pihak akan nilai dan manfaat penting dari mangrove (sebagai salah satu jenis lahan basah) dalam mendukung matapencaharian masyarakat pesisir (termasuk pariwisata), sebagai benteng daratan/mengurangi dampak bencana dan meredam perubahan iklim (melalui adaptasi dan mitigasi); (2) mengajak berbagai stakeholders (kelompok tani, mahasiswa, pelajar, LSM dan pemerintah) untuk ikut merawat, menjaga dan peduli terhadap wilayah mangrove dengan melakukan penanaman mangrove dan pengenalan berbagai jenis mangrove. Kegiatan utama dari peringatan hari lahan basah sedunia adalah penjelasan tentang berbagai nilai dan manfaat penting mangrove, dari sisi fisik (pencegah/peredam bencana) atau lingkungan dan sosial ekonomi; melakukan identifikasi berbagai jenis mangrove di lokasi dan penanaman mangrove jenis Rhizophora apiculata sebanyak 500 bibit; serta acara konser musik akuistik bernuansa lingkungan dari ikut menyemarakkan acara tersebut. DETAIL KEGIATAN Acara diawali sebelumnya pada tanggal 8 Februari 2012 dengan melakukan Talk Show di Radio Rogate FM. Koordinator project selaku perwakilan WI-IP menjadi narasumber dengan menyampaikan perihal mengenai latar belakang diadakannya acara Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia 2012 dan pentingya lahan basah terkait dengan tema yaitu Lahan Basah dan Pariwisata. Pada hari pelaksanaan yaitu tanggal 11 Februari 2012, peserta dari berkumpul di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sikka, untuk berangkat bersama menuju lokasi 2

menggunakan armada bus yang telah disediakan oleh panitia. Registrasi peserta kemudian dilakukan setelah peserta sampai ke lokasi dan kemudian panitia membagikan kaos sebelum acara dimulai. Acara dimulai oleh pembawa acara dari fasilitator lapangan WI-IP Sdr. Didik yang menyambut peserta acara dengan ramah tamah, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan do a dipimpin oleh fasilitator dari Caritas Desa. Selanjutnya sambutan pembuka oleh Eko Budi Priyanto selaku project coordinator mewakili WI-IP. Dalam penjelasannya, dipaparkan sekilas tentang sejarah lahan basah dan mengapa diperingati setiap tahun. Kemudian menerangkan pentingnya lahan basah untuk mengurangi bencana tsunami, sebagai tempat hidup ikan, dapat mempunyai nilai ekonomi juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai wisata. Juga menyampaikan program PfR kepada peserta terutama dari pihak kecamatan terkait rencana rehabilitasi dan pemberdayaan masyarakat sekitar mangrove. Sambutan berikutnya oleh Bapak Jeremias selaku Camat Magepanda. Merupakan camat baru Magepanda dan ini kali pertama mengikuti kegiatan diluar kantor. Beliau menyambut dengan terbuka kegiatan yang dilakukan oleh WI-IP dan berharap dapat membangun mangrove lebih dari yang telah dilakukan oleh seorang pegiat mangrove di Desa (Baba Akong) yang telah mendedikasikan karyanya sehingga mendapat pengharagaan dari pemerintah berupa piagam penghargaan dari kabupaten, propinsi dan menerima Kalpataru tahun 2009 serta penghargaan dari Kick Andy s Hero untuk penyelamat lingkungan mangrove. Bagi pelajar atau mahasiswa, beliau menyarankan mudah-mudahan ini dapat menjadi penyemangat untuk lebih peduli terhadap lingkungan mulai dari daerah pegunungan sampai ke daerah pesisir. Sambutan selanjutnya oleh Bapak Cyrilianus Badjo sebagai Kepala Desa, beliau lebih banyak menjelaskan pentingnya mangrove untuk perlindungan daratan dan menerangkan bahwa pihak pemerintahan desa telah membuat peraturan desa tentang pengelolaan pesisir termasuk didalamnya mengatur tentang mangrove. Beliau berpesan bahwa mangrove harus tetap dijaga dan tidak diperbolehkan melakukan penebangan karena akan mendapat sanksi yang tegas dari pihak yang berwajib, termasuk ternak-ternak yang mengganggu tanaman akan dilakukan sanksi berupa denda atau hukuman bagi ternak. Selanjutnya sambutan oleh Victor Emanuel Rayon (atau lebih dikenal dengan Baba Akong), menjelaskan tentang manfaat mangrove sebagai tanaman obat dan makanan. Beliau juga mengajarkan singkat bagaimana teknis menanaman mangrove yang benar terutama pada lokasi ekstrim yaitu berpasir. Acara puncak kegiatan peringatan hari lahan basah sedunia kali ini adalah dengan menanam mangrove bersama seluruh peserta. Bibit mangrove yang digunakan adalah jenis Rhizophora apiculata sebanyak 500 bibit dari persemaian milik kelompok Sabar Subur. Baba Akong memberikan pengajarannya menanam mangrove di lahan berpasir yaitu dengan cara menggali terlebih dahulu dalam tanah pada sampai mencapai kondisi dingin/lembab, bagaimana cara membuka polibag dan menanam dengan benar. Kemudian secara serentak mahasiswa, pelajar, kelompok, LSM, pemerintah desa melakukan aksi bersama menaman mangrove. Setelah penanaman, kemudian peserta diajak berkeliling 3

di wilayah mangrove untuk lebih mengenal jenis-jenis mangrove dan habitat yang ada di sekitar mangrove. Acara dilanjutan dengan konser music dari group music akuistik dari dengan lagu-lagu bernuansa Timor dan bertema lingkungan. Sebagian peserta secara spontanitas ikut berpartisipasi menyumbang lagu untuk memeriahkan acara. Di sela-sela konser panitia juga membagikan buku komik Cakra dan poster lahan basah serta sertifikat kepada seluruh peserta. DOKUMENTASI KEGIATAN Foto 1. Talk show di Radio Rogate FM Foto 2. Sambutan dari perwakilan WI-IP Foto 3. Sambutan dari Camat Magepanda Foto 4. Sambutan dari Baba Akong 4

Foto 5. Persediaan mangrove di persemaian Foto 6. penghijauan Foto 7. Penanaman secara serentak oleh peserta Foto 8. Pelajar SMP Imaculata menanam mangrove Foto 9. Berpose disela-sela penanaman mangrove Foto 10. Peserta melakukan identifikasi jenis mangrove 5

Foto 11. Group music akuistik Foto 10. Ikut berpartisipasi menyemarakkan acara DAFTAR PESERTA/ Lists of Participants No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Nama Steven Rikky Saba Inyonk Jelo R Oris M Jimmy Kps Tito Chimenk Yance Mathilda Lorensius Berto Dyan Aziz Dsaik Victor Raiyan Yoh Isak P pati Petrus Wangge Oislah Margaretha Helena Ernestina Dua Sina M. Selvita Yuniati Demianus Leandur Waldina Rin Sena Vanas Bonta Porlan Eber Shan Thiny Rosalia Suwarty H. Koselfina N. Mariana Instansi/Organisasi Unipa Community regge Communty regge Community regge Community regge Unipa Mahasiswi Ketua Mapala Kordinator LSM Caritas PfR Bendahara LSM Caritas Staff BPBD Staff BPBD Mapala Unipa KSR Anggota Ketua kelompok Alamat Kota baru Kota baru Kota baru Sikka Sikka Manggolo Talibura Talibura Talibura 6

34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 S. Elvinsitas Sandy Wea Patrick Padeng Koes Soru A Yansen, SE Angelinus Vincentius Lukas Laga Lewo Hermas Y Woro Rojamunda Rona Hasanudin Maria Hermiana Mustamil H. Wahid Van Paji Pesa Michael M.A.H A Y Lado Marleus Mali Rufinus Damianus Raka Ngajo Yeremias Cirylianus Badjo Oktaviany A Bunga Alfiana M. Bunga Maria Alden Sea Ana Alexa Lering Maria Kristina Dewi Henderika Bela Maria Yuventa Bia Eko Budi Priyanto Dewi Ratnasari Bartholomeus Seluli Udak Didik Fitrianto Kuswantoro Victor Emanuel Rayon Joseph Silvanus M Tibo Erasmus Kalasansius Gaspera Tito Anselina Nona Santi Amy Rony Frans Nong Kanis Hery Reni Jhon Sina Hanis Paul Dony Unipa Staf Disbudpar Kasie Kesiapsiagaan BPBD Kabid Pengawasan DKP Kasie Pemb. Usaha Pariwisata Kepala Desa Kota Baru Kepala Desa Done Kembang Bakau Ketua kelompok Kembang Bakau Bendahara kelompok Kembang Bakau PMI Sikka KSR Sikka KSR Sikka Kepala Desa Tou Timur Kadus Kepala BPD Done Fasilitator Caritas Kepala Desa WIIP-PC WIIP-AO WIIP-TA WIIP-FF WIIP-FF Ketua kelompok Sabar Subur Regge Comunity Kepala BPBD Sikka Mapala Unipa Penyiar Rogate FM Talibura -085237026388 MOF- 085339036330 Sikka - 081339213461 Kota baru-ende Labdubewa-Sikka Nangahale Darat Pantai Darat Pantai Darat pantai -085253865179 Tou Timur Tou Timur Done Magepanda Nita Wairlau 7

8